Sejak kembali ke Indonesia memei terus merasakan banyak hal berhubungan 
dengan sex,  setelah melakukan hubungan sex dan kehilangan perawannya 
dengan kokonya memei pun semakin peka terhadap rangsangan sex.
----beberapa hari setelah di pantai---
Saat ini memei masih berada di Kalimantan, sedangkan kokonya sudah balik
 ke Jakarta sebab cuti libur sudah mau habis sejak dari pantai memei pun
 tidak pernah mendapat chat dari IWR lagi yang membuatnya merasa lega 
(Untung orangnya memegang kata-katanya). Memei mau ikut kokonya balik ke
 Jakarta tapi mamanya memintanya untuk perpanjang beberapa hari lagi 
sebab sudah mau tahun baru. Beberapa hari tidak melakukan sex membuat 
memei bertambah nafsu. Memei pun memutuskan naik taxi untuk pergi 
shopping sendiri ke mall di kampungnya yang lama tidak dia kunjungi. 
Dikota kecil seperti kampung memei, memei terlihat sangatlah cantik 
memancing perhatian orang sekitar, apa lagi dengan gaya pakaiannya dari 
luar negeri saat ini memei mengunakan sundress sepaha yang 
memperlihatkan lekukan badannya yang sempurna dan pahanya yang mulus.
Di dalam mall memei pergi melihat lihat-lihat toko untuk berbelanja, dan
 menemukan toko baju yang agak kecil namun banyak barangnya (hmm baju 
yang ini cantik saya pergi coba dulu ah). Sebelum masuk ke ruang fitting
 yang mengunakan kain dorong memei pun melihat cowo sedang memegang tas 
cewenya. Namun dia cuek sebab toko di kota kecil cukup sering orang 
menunggu didepan fitting room. Saat memei mendorong kain penutup memei 
pun langsung melepas pakaiannya tidak sadar bahwa kurang tertutup rapat.
 Cowo yang berada di sebelah melihat cewe putih cantik masuk ke room 
fitting hanya melihat bahwa si memei kurang menutup rapat, matanya pun 
tertuju kecelah fitting room memei. Setelah memei melepas pakaiannya dan
 melihat kecermin dia baru sadar kalau penutup kainnya kurang tertutup 
rapat dan ada yang melihatnya, perasaan aneh yang dia rasakan di mall 
pun kembali muncul, membuatnya deg degan dan panas.
(Ada yang liatin saya nih… uh… rasanya uh.. malu banget tapi…) memei pun
 cukup penasaran dengan rasa ini dan memikirkan hal yang cukup gila. 
(Kalo saya dilihat bugil gimana yah rasanya) sambil memikiran itu memei 
pun mengambil botol minum di tasnya dan pura-pura mau meminumnya namun 
tidak sengaja menumpahkannya. “Aduh yah basah deh… gimana yah…  lepas 
aja deh”. Memei pun perlahan-lahan melepas bhnya sambil melihat kearah 
cermin. Ternyata disana cowo itu sudah sangat dekat dengan kainnya dan 
membuka matanya lebar-lebar melihat badan memei dari pantulan cermin itu
 sendiri. Memei pun bertambah nafsu dan panas, merasa kurang puas dia 
pun melanjutkan melepas CDnya dan akhirnya memei pun bugil total. 
Setelah itu memei pun terasa sangat panas walau pun di dalam mall itu 
ber a/c, tidak terasa putingnya memei pun sudah sangat mengeras dan dari
 bibir vaginanya bisa terlihat sedikit cairan. Memei pun memegang 
payudaranya dan bermain dengan putingnya sambil berkata “Uh… rasanya 
tambah besar deh…” Dari pantulan cermin memei bisa melihat ada gundukan 
di celana jeans cowo itu. Saat memei mau melanjutkan aksinya. Pintu 
kamar sebelah ada suara membuka kainnya membuat Cowo itu langsung 
berdiri tegap terkaget. “E-Eh… uda say? Ga mau coba pakai pakaian lain?”
 “Ga deh kurang cocok”, “Masa sih? Itu rasanya cocok deh saya ambilin 
yah?” “Ga usah lapar saya, kita pergi makan yuk”, “O-oh… yah sudah” 
dengan nada kecewa cowo itu pun menuruti permintaan cewenya.
Memei yang melihat itu pun antara nafsu dan mau ketawa. Dia pun kembali 
memakai pakaiannya tanpa pakaian dalam sebab basah. Puting memei pun 
tercetak jelas di bajunya membuat memei keluar dengan perasaan malu 
namun enak. (Ini perasaan apa yah) Memei yang merasa kecapaian dari 
kejadian tadi pun pergi ke café terdekat. Setelah mengambil pesanan 
memei pun mencari sofa yang di pojok buat duduk. Sambil bermain HPnya 
memei pun melihat orang sekitar, dia pun mendapati beberapa cowo yang 
lewat melihat buah dadanya yang putingnya sedikit tercetak di 
pakaiannya. Memei yang pingin menutupi dadanya tapi juga merasakan 
kenikmatan yang aneh membiarkan orang orang itu melihatnya sambil 
bermain hp. Memei pun pingin mengetahui perasaan dia dan mencarinya di 
internet. Setelah beberapa lama memei pun mengetahui kata 
exhibistionist, rasa pingin tahu memei pun menelurusi lebih lanjut dan 
menemukan cerita dewasa tentang exhibisionist. Memei pun mulai membaca 
cerita itu… (Deg… deg… deg… ini cewe berani amat… gimana yah rasanya..) 
Memei yang larut di dalam cerita dewasa yang di baca secara tidak sadar 
membuka kakinya meniru perbuatan peran utama di cerita tersebut, 
memperlihatkan pahanya dan selakangannya.
Di seberang meja ada anak smp bernama Tommy yang sedang menunggu mamanya
 sambil bemain game di hp kunonya. Setelah bosan dia pun melihat ke 
sekitar dan menemukan amoy cantik yang sedang bermain hp, walau masih 
kecil dengan perkembangan zaman dan kumpulannya anak smp yang berandalan
 serta sering nonton film hollywood membuatnya mengerti hal sex, dia pun
 sudah sering mengrepe-grepe pacarnya walau belum pernah memasuki 
tangannya ke selakangan cewe. Dia pun melihat dibawah meja amoy kalau 
kaki si amoy mengangkang memperlihatkan paha putihnya dia pun 
mendapatkan idea untuk mengintip. Melihat sekitar Café yang ternyata 
sepi sebab hari kerja dan siang hari, serta self-service, dia pura-pura 
menjatuhkan sedotan minumannya dan pergi mengambilnya, memei yang sedang
 membaca dengan focus tidak sadar bahwa Tommy sudah berada di bawah 
meja. Tommy yang rencananya mau melihat CD si memei, kaget karena memei 
ternyata tidak memakai CD, hal itu membuat Penisnya langsung bangun. 
(Gila ini amoy ga pake CD, mulus amat ga ada rambutnya) Dia pun 
mengeluarkan hpnya mengabadikan moment ini. Dia melihat ada sedikit 
carian di bibir vagina memei membuat dia mengingat pelajaran biology di 
kelas (Seingatku kalau vagina cewe agak basah, artinya orangnya lagi 
terangsang, apa kayak di film bokep yang gw nonton yah?) Meingat film 
bokep yang di tonton kalau peran utamanya kalau terangsang rela dicumbu 
dan melakukan hubungan.
Tommy pun mengumpulkan keberaniannya (Gwkan masih kecil kalo di 
film-film ga bisa masuk penjara). Tangan Tommy pun menjalar panjang 
memasuki rok memei tanpa menyentuh yang lain. Begitu sudah dekat jari 
Tommy pun langsung menusuk ke bibir vagina memei menyentuh clitorisnya, 
membuat memei tersentak kaget, “AH….” Tommy yang kaget mau menarik 
tangannya tapi tidak bisa sebab kaki memei yang mengangkang pun langsung
 menutup menjepit tangan Tommy di dalam. Tapi gerakan jari dan tangan 
tommy yang berusaha kabur malah membuat memei bertambah terangsang. 
Tommy yang tidak bisa kabur pun pasrah dan melanjutkan aksinya, 
menggaruk dan menusuk kedalam sedikit lobang vagina memei. Vagina memei 
pun bertambah basah, “Mm.. u… mm.. sh…” memei mengeluh keenakan namun 
berusaha tidak mengeluarkan suara. Memei yang pingin melihat kebawah 
meja untuk tau tangan siapa namun malu hanya menikmati permainan tangan 
Tommy. Tommy yang merasakan kehangatan vagina memei serta basah membuat 
Tommy sangat terangsang, Tommy pun langsung membuka celananya yang sesak
 mengocok penisnya sambil mempercepat gerakan jarinya yang ada di dalam 
vagina memei. Tidak lama Tommy pun merasa vagina memei menjepit keras 
jarinya mengingat bahwa tanda kalau cewe sudah mecapai climaxnya, 
setelah itu jepitan paha mulus memei pun melonggar memperlihatkan 
vaginanya yang basah. Tommy pun menarik tangannya mencium dan menjilat 
cairan yang ada di tangannya tidak lama Tommy pun climax. Tanpa 
bersih-bersih Tommy pun memakai celananya dan lari keluar dari meja 
tanpa melihat kebelakang. Memei pun hanya tersandar lemas di sofa 
melihat badan Tommy dari belakang. Setelah mengumpulkan tenaga Memei pun
 mengambil tissue membersihkan dirinya dan berdiri untuk pergi ke WC.
Tommy yang dari café itu pun pergi ke WC untuk membersihkan pakaiannya, 
pada saat dia keluar dari WC dia pun ber pas-pasan dengan si memei 
membuat mereka saling berpandangan, meingat kejadian tadi Tommy pun 
kembali bernafsu. Tommy yang sering nonton bokep pun meingat bokep-bokep
 jepang yang mengancam cewenya untuk berhubungan sex dengan sih 
pengancam, mengumpulkan keberaniannya Tommy pun memanggilnya, “cc!”, 
memei pun kaget dan melihat anak kecil yang tadi sempat melihat 
selangkangnya membuat dia mengingat kejadian tadi, memei merasa malu, 
dan panas, muka memei pun mulai memerah dan putingnya pun mulai terlihat
 di bajunya sedikit. “Eh.. a-adik kenapa?” memei pun gugup sebab anak 
kecil ini tau kalau dia tidak berpakaian dalam, dan rangsangan dari 
sifat exhibisionist pun bertambah kuat. “Uh… cc senang yah di lihat sama
 orang lain?”, “Huh ma-maksud adik apa?” jawab memei pura-pura bego, 
tapi pertanyan itu membuat otak memei secara tidak langsung memproses 
pertanyaan tersebut. Badan memei pun bertambah panas, dan putingnya pun 
sekarang terjiplak jelas di bajunya. Hal ini membuat Tommy yang 
melihatnya bertambah nafsu. “Gw tahu cc ga pakai pakaian dalam. Ju-jujur
 gw mau melihatnya lagi.” Jawab tommy sedikit gugup berharap tidak di 
tampar. “Saya ga ngerti adek ngomong apa, sudah ah saya mau ke WC.” 
Sebelum memei berjalan Tommy pun melanjutkan rencananya, “Ok kalo cc 
tidak mau menuruti permintaan gw, gw ada photo cc pas cc duduk di cafe 
tadi, lagi pula ditengah mall ramai gini, kalau gw menarik rok cc ke 
atas, semua bisa melihat cc tidak memakai CD”.
Memei pun terhenti dari langkahnya (Aduh gimana nih, kalo saya ga kasih 
liat… nanti dia tarik rok saya bahaya.) “Um… baiklah cuman melihat saja 
kan?”. “Iya kalo mau di sentuh juga boleh” respond Tommy tersenyum 
melihat ancamannya berhasil. “Tapi di mall ramai ini dimana?” Tanya 
memei mencari alasan. “Ikut gw” dari belakang Tommy pun menaruh 
tangannya di pantat memei. “Eh jangan pegang!” “Baik tapi saya bakal 
tarik rok cc” memei pun hanya bisa terdiam. Tommy pun tersenyum puas, 
tangannya yang di pantat memei pun meremas-remasnya tidak mau membuang 
waktu. Memei yang sudah sedikit terangsang oleh hal tadi membuatnya 
tambah terangsang. Di mall hari senin hanya ada 1 tempat yang cukup sepi
 yah itu emergency exit parkiran mobil paling atas.
----Parking----
Di parkiran yang sepi, memei dan Tommy pun tiba. Memei yang mengikuti 
Tommy sudah membayangkan badannya akan di lihat Tommy orang yang baru 
dia kenal di mall membuat rasa exhibisionistnya keluar, vaginanya pun 
bertambah panas. Begitu sampai di tangga emergency di pojok paling atas 
dan melihat tidak ada orang Tommy pun tidak buang waktu, “Nah ayo angkat
 rokmu!”, memei pun hanya bisa menurut mengangkat roknya memperlihatkan 
vaginanya yang gundul dan mulus itu. Tommy yang hanya selangkang memei 
yang kurang jelas di café tadi membuat dia membuka matanya sangat besar.
 Memei pun mulai terasa panas melihat Tommy memperhatikan vaginanya 
secara dekat. Perlahan-lahan Tommy pun bertambah dekat, nafas Tommy yang
 memburu pun bisa di rasakan Memei di vaginanya membuat memei bertambah 
terangsang.
Tidak lama vagina memei pun mengeluarkan sedikit cairan. Tommy pun 
melihat ke atas, pada saat tatapan mata mereka bertemu memei langsung 
memalingkan mukanya yang merah padam. Tommy sangat pingin menerkam 
memei, tapi dia pun takut sebab ini pertama kalinya dia melakukan hal 
ini. Jadi dia pun berubah target, “Buka pakaian cc, saya mau lihat”. 
Novi yang di dorong rasa exhibistionistnya membuatnya sangat bergairah 
dia pun pingin menikmati rasa ini sehingga dia pun menyetujuinya. Tidak 
lama memei pun bugil di depan Tommy dan di tempat umum pertama kalinya, 
hal ini membuat memei sangat terangsang, cairan dari vaginanya pun mulai
 turun menelusuri pahanya. Tommy yang melihat ini membuat penisnya yang 
belum besar besar amat pun sangat tegang. Bagian favorit tommy adalah 
liang kewanitaan memei yang mulus sebab dia tidak pernah liat sedekat 
ini, paling tidak untuk payudara dia sudah sering memegang punya 
pacarnya.
Kepala Tommy pun kembali turun mendekati Vagina memei, menghirup 
dalam-dalam wangi kas memei. Memei yang merasakan nafas Tommy hanya 
menutup matanya. Tiba-tiba tommy pun langsung menerkam paha memei dan 
mengeluarkan lidahnya menjilati vagina memei. Hal ini pun mengagetkan 
memei membuat kakinya langsung kehilangan tenaga dan tersandar di 
tembok. “St-stop! Ah..s….ngn.. Stop…. Ah…” Tommy sudah tidak peduli lagi
 tidak bisa menahan nafsunya. Memei yang sudah terangsang dari tadi 
hanya bisa mengeluh ke enakan.  Perlahan-lahan nafsu memei pun meningkat
 mengurangkan perlawanannya. Tommy yang merasakan perlawanan memei yang 
berkurang tidak membuang kesempatannya, lidahnya yang menjilati bibir 
vagina memei sesekali memasuki vagina memei, tangannya tommy pun sudah 
naik meremas buah dada memei. “Ah… st—stop… ah..” Tommy yang sudah tidak
 bisa berpikir jernih tidak mempedulikan itu. Tommy melepas tangannya 
langsung membuka celananya, dan langsung berdiri menempelkan penisnya ke
 vagina memei. Tiba tiba crot… Tommy yang tidak pernah melakukan hal sex
 sejauh ini langsung climax pada saat menyentuh vagina memei membuat dia
 kembali tersadar dari nafsunya. Karena takut memei bakal teriak atau 
melaporkan ke polisi, dia pun langsung memakai celananya walau belum 
membersihkan spermanya yang tumpah. “Ja-jangan bilang siapa-siapa” Tommy
 pun langsung lari kembali ke dalam mall.
Memei yang di tinggal dalam kondisi terangsang sangatlah kesal, memei 
pingin ber masturbasi tetapi meingat dia masih di public dia pun 
mengurungkan niatnya. Dia pun mengambil tissue untuk membersihkan sperma
 tommy yang nempel di bibir vaginanya. Setelah membersihkannya dengan 
tissue, memei yang masih terangsang pun mecoba mencium bau sperma Tommy,
 membuat dia bertambah terangsang. Tangannya memei pun turun ke 
vaginanya dan mulai bermain. “Ah… a… mm…” (Kalau ada yang liat cewe 
seperti saya bugil dan bermasturbasi seperti ini, saya bakal diperkosa) 
ber pikirkan dirinya di perkosa oleh orang lain membuat dirinya tambah 
terangsang, tidak lama memei pun mencapai orgasm. Setelah itu dia pun 
kembali memakai pakaiannya dan berjalan kembali ke dalam mall. “Hmm uda 
ngapain-ngapain capek lagi… pulang deh, eh tapi kalo gw ga pakai pakaian
 dalam nanti kalo di rumah di lihat gimana nih bisa di marahin. Tapi 
pakaian dalam gw masih basah. Apa gw pergi beli yang baru aja yah…tapi… 
belum di cuci ga higenis… yah sudah deh berharap papa mama ga di rumah”.
“Siang, mbak Novi?” – Supir Uber
“Siang, benar pak”- Novi
“Maaf mbak, bisa duduk di depan? Soalnya di kota kecil gini taxi online 
ga benar-benar legal mbak, kalo di depan lebih terlihat kayak teman 
mbak”-Supir Uber
“Oh ga masalah” -Sambil membuka pintu Memei pun masuk, Karena tidak 
memakai BH dan dressnya yang ga terlalu ketat saat menunduk untuk masuk 
mobil supirnya pun melihat payudara memei. Mata si supir terbuka sangat 
lebar dan kaget. Setelah memei masuk dan menyebut destinasinya supir pun
 kembali sadar.
“E-eh i-iya mbak, ke jalan Sudirman yah” -Supir
“Iya pak, agak jauh dikit, yah mudahan ga macet deh. Mau cepet-cepet pulang lelah nih dari pagi keliling mall” -Novi
“I-iya mbak”-Supir
Supir pun langsung menancapkan gasnya berusaha melupakan pemandangan 
tadi. 30 menit yang sunyi di tambah macet, si supir pun mencoba membuka 
pembicaraan. “Kayaknya ada kecelakaan nih sampai macet total begini, 
Mbaknya orang asli sini?” …. Tidak mendapat balasan si supir pun 
menoleh, melihat memei tertidur. Si supir pun langsung mencuci mata 
melihat baik-baik body memei yang mulus. Supir pun melihat kearah 
payudara memei yang di tercetak jelas dengan putingnya karena di tarik 
oleh safety belt, meingat memei tidak memakai bra. Melihat kedepan bahwa
 masih macet total tangan si supir pun mencoba mengoyangkan memei di 
bahu takut kalau memei bangun. Memei yang sangat kecapaian karena orgasm
 2x di siang tadi tidak merespond si supir membuat supir tambah berani, 
dengan hati deg-degan tangan supir pun menyentuh halus payudara memei 
dari luar pakaian. Melihat masih tidak ada respond, supir pun mulai 
merepas payudara memei dari luar, tidak lama puting memei pun mengeras, 
membuat putingnya tercetak jelas di dress memei. Si supir pun tambah 
semangat, jarinya pun memainkan puting memei terus menerus, membuat 
memei mengeluh” Ngnn…” si supir pun langsung melepas tangannya dan 
melihat ke jalanan. Setelah beberapa lama tidak ada reaksi dari memei. 
Si supir pun melanjutkan aksinya, tangannya menyelip lewat lobang baju 
di bahu memei untuk merasakan langsung payudara memei. (Gila lembut 
banget, ga bakal bosan mainin ini payudara amoy)
Memei yang payudaranya di mainkan, membuat nafas memei tambah tidak 
beraturan, memei pun mengerakan badannya membuat si supir cepat-cepat 
mengeluarkan tangannya. Tidak lama memei pun berhenti bergerak, dan 
nafas memei pun kembali normal. Supir yang sudah takut memei bangun mau 
menghentikan niatnya, tetapi begitu melihat paha mulus memei karena 
roknya yang tersingkap setengah membuatnya melanjutkan kembali 
isengannya. Dia pun mengangkat rok memei untuk mengintip CD memei, 
begitu melihatnya, dia pun kaget karena memei tidak memakai CD, 
Selangkangan memei yang mulus tidak berbulu membuatnya terpanah, penis 
supir pun langsung bangun dari tidurnya, si supir pun langsung mengambil
 hpnya dan memphoto memei yang lagi tertidur setelah memphotonya 
beberapa kali, tangan nya pun turun menyentuh paha putih memei. Tidak 
ada reaksi tangannya pun mulai naik ke selangkangan memei. Tangannya si 
supir pun stop di bibir vagina memei yang gundul itu (Hangat amat, 
rasanya pingin gw kobel ini memek).
Melihat masih tidak ada reaksi si supir pun mencoba membuka belahan 
vagina memei yang rapat itu, sedikit wangi vagina memei pun tercium di 
mobil si supir membuatnya tambah nafsu. Si supir pun melihat ke jalan 
yang masih macet total, (kayaknya masih lama deh), kepalanya pun di 
turunkan mendekati selangkangan memei mencium wanginya. Si supir pun 
bertambah nafsu, secara tidak sadar jari-jarinya pun mulai bermain di 
clitoris memei. Walau memei masih tertidur dan kecapaian, badan memei 
pun tetap merespond kepada rangsangan si supir, tidak lama vagina memei 
pun mulai basah. (Saya dengar kalo vagina amoy biasa cepet basah, 
ternyata benar) Si supir pun mencabut tangannya mencium dan mejilati 
cairan di tangannya, membuat dia makin nafsu, si supir pun segera 
melepas celananya sambil mengocok, dia sangat pingin naik ke badan memei
 tapi hal itu tidak memungkinkan sebab dia di tengah jalan raya (Kalo 
dia teriak bisa di pukul masal gw). Tangannya pun kembali bermain di 
vagina memei, melihat masih tidak ada reaksi dari memei, si supir pun 
tambah berani, bibirnya pun di tempelkan ke selangkangan memei yang 
kakinya di buka lebar, dan mulai menjilati vagina memei.
Memei yang vaginanya di jilati pun mulai terbangun, (mm… apa ini uh… 
geli, enak banget ah…) Memei yang sudah terbangun kaget melihat si supir
 sedang menjilati vaginanya, tapi saat memei mau menegurnya dia berpikir
 (Aduh kalo gw tegur nanti jadi awkward banget di mobil, mau turun 
sekarang di jalan raya tar orang sekitar pikir ada apa-apa saya ga pakai
 pakaian dalam lagi, ah selama dia tidak memasukannya saya rasa nga 
apa), memei pun tetap pura-pura tidur takut membuat keadaan menjadi 
tidak enak.
Beberapa menit vaginanya terus mainkan dengan si supir membuat memei 
makin tidak bisa mengontrol nafsunya, si memei pun iseng menggaruk 
bahunya, membuat si supir kaget dan stop menjilati vaginanya, namun hal 
itu hanya sesaat sebab bahunya yang di garuk menurunkan tali dressnya 
yang memperlihatkan 1 payudara si memei, melihat itu si supir bertambah 
nafsu langsung menurunkan tali bahu memei yang di sisi satunya membuat 
dress memei terturun di perut, dan terlihat jelas kedua payudara memei. 
Si supir pun langsung menyedot puting memei yang pink “uh gila enak 
banget empuk”, sedotan si supir membuat memei mengeluh ke enakan “Aah… 
um… sh… ah…” Si supir pun lanjut memasukan jarinya ke vagina memei dan 
mengocoknya, tidak lama memei pun orgasm, membuat wangi khas memei 
memenuhi mobil. Si supir yang melihat memei masih tidak bangun juga pun 
mulai berpikir (ini amoy pura-pura tidur atau sangat kecapaian yah, ah 
yang penting saya nikmati dulu, sayang ini di tengah jalan, kalo ga uda 
gw pindah ke tempat duduk sebelah.) Si supir pun lanjut mengocok sambil 
mencium tangan 1 nya yang wangi dengan selangkangan memei.
Sudah hampir 1 jam mereka terjebak di kemacetan total ini, Si supir baru
 saja climax setelah merasakan setiap lekukan badan memei, merasa puas 
namun haus. Mencari botol air sekitar mobilnya namun tidak di temukan, 
di depan mobil pun dia melihat ada penjual air dingin yang biasa 
berjualan di tengah macet. (Aduh gw mau beli air tapi pakaian si ini 
amoy begini gimana yah, kalo gw rapiin nanti penjualnya keburu lewat, ah
 yah uda lah, toh si amoy masih ketiduran). Si supir pun membuka 
jendelanya, Si memei yang pura-pura tidur mendengar suara jendela 
terbuka membuatnya deg-degan (Di-dia buka jendela? Nanti ada yang liat 
dong) Si memei pun bertambah malu dan terangsang mendengar jendela 
terbuka.
“Mas air aquanya 1 mas, di depan kog macet mas?”-Supir
“Sek bos, 5 ribu, iya ada kecelakaan truck jadi masih nunggu mobil 
derek”- Penjual sambil berjalan kearah jendela si supir. Begitu sampai 
di sebelah jendela, si penjual pun melihat kedalam dan terbengong 
melihat amoy tidur yang sudah setengah bugil.
“Nih mas duid e” Supir yang tau pun cuek sebab itu amoy bukan ceweknya, 
melihat si penjual tidak merespond pun dia kepikiran hal iseng, dia pun 
berbisik ke penjual, “Mau pegang mas?”
“E-eh? Se-serius bos?”, “Serius dong, tapi jangan kasar-kasar dia cuman 
ketiduran karena kecapaian”, “M-mau bos i-ini airnya ambil aja”, “Ke 
sisi sebelah sana aja bentar saya buka jendelanya”, Si penjual pun 
langsung berlari ke jendela sebelah menunggu jendelanya dibuka. Begitu 
jendelanya di buka, si penjual pun membuka matanya lebar-lebar untuk 
mengingat seluruh lekukan body memei yang mulus. Tangannya pun sambil 
bergetar menyentuh payudara memei. Memei yang pura-pura tidur sangatlah 
kaget (Aduh ini tangan siapa, rasanya lebih kasar dari pada si supir 
tadi) namun dia tidak biasa apa-apa melainkan melanjutkan aksinya. Si 
penjual pun mulai meremas payudara memei sambil memainkan puting memei 
yang tegang, tidak puas dengan itu matanya pun tertuju ke selangkangan 
memei yang terbuka, dia pun langsung menaruh tangannya ke vagina si 
memei sambil mengosoknya sesekali,(Gila ini amoy uda basah aja) Saat si 
penjual mau memasukan jarinya, *Teet, teet* Macet pun mulai berjalan 
kembali, si supir yang melihat kedepan langsung bilang ke penjual, “Mas 
uda mas, di bel mobil belakang nih”, “Eh i-iya bos” Balas di penjual 
kecewa, Si supir pun mulai menutup jendelanya, si penjual pun hanya bisa
 menghirup dalam-dalam jarinya yang ada sisah cairan vagina memei. Si 
memei yang mendengar itu mendapatkan kesempatan untuk pura-pura baru 
bangun. “Nghnn… hoamm…. Eh saya ketiduran yah, eh…” pura-pura melihat 
pakaiannya yang terbuka lebar, memei pun buru-buru merapikan pakaiannya,
 “Um… maaf mas, kecapai banget tadi, kurang tidur lagi semalam.” Si 
supir pun pura-pura tidak mempedulikan hal itu “Ng-nga apa mbak”
Tidak lama, si memei pun sampai di rumah, “Ini mas duidnya”
“Nga usah mbak, tadi macet mbaknya jadi kelamaan, saya juga kebetulan mau ke arah sini kog”-Supir
“Seriusan nga apa nih?”-Novi
“Nga apa kog (Terima kasih karena cucimatanya)”-Supir
“Terima kasih yah”-Novi
“Sama-sama mbak”-Supir
Saat si memei mau masuk, dia melihat sepatu papa dan mamanya yang ada di
 rumah. Dia pun melihat pakaiannya memastikan ga ada yang mencurigakan. 
“Aduh puting gw masih tercetak begini, gimana yah, abis masuk saya perlu
 buru-buru lari ke kamar nih” Memei pun membuka pintunya dan berjalan 
cepat kearah kamarnya, saat mau menikung ke Lorong kamar, si papa memei 
pun pas menikung menubruk memei, membuat memei terjatuh, papa memei pun 
melihat memei yang terjatuh, “Aduh memei toh, papa pikir siapa buka 
pintu tapi ga bilang orangnya” Saat mau membantu memei berdiri, papanya 
pun melihat isi rok dressnya yang tersingkap, dan melihat selangkangan 
memei yang gundul bersih itu dan terlihat ada sedikit cairan. Papanya 
pun terdiam, hingga memei membalas,” Eh sorry, aduh. Tadi memei kebelet 
mau kencing sih” Papanya pun sadar kembali dan pura-pura tidak 
melihatnya. “O-oh gitu lain kali hati-hati dong”. Si papa yang melihat 
body anaknya yang sudah beranjak dewasa, mulai melupakan bahwa memei 
adalah anaknya sendiri. *Geleng-geleng (Mungkin saya salah liat, lagian 
anak sendiri kog di embat, orang tua macam apa saya) Namun pemikiran 
tidak begitu gampang di ubah, sejak saat itu papa memei pun lebih sering
 memperhatikan body memei tidak seperti orang tua melihat anaknya. Dan 
memei pun lebih berani berpakaian seksi dan lebih terbuka sejak pergi ke
 mall.
--- Menjelang Tahun baru---
Beberapa hari setelah itu lewat dengan tenang walau papa memei sering 
mencuri-curi lihat memei yang berpakaian minim di rumah, apa lagi 
mamanya yang menyuruhnya tidak mengunakan bra kalau di rumah sebab lebih
 sehat. Hingga akhirnya Sore di sebelum tahun baru tiba.
“Mei ga pergi ke rumah temanmu tahun baruan?”-Mama
“Nga ah jarang contact mereka, dari SD uda hampir ga pernah ketemu”-Novi
“Yah kalo ga pernah contact sama sekali yah ga bakal jadi dekat, contactin dong biar ada teman di kampung”-Mama
“Uh tar deh lagi males di rumah aja sama papa mama ngerayain”-Novi
“Kalo malas-malas ga bakal di lakukan, kebetulan tahun baru loh ada 
alasan buat ketemuan kan, itu siapa dulu… uh Lily… mama pernah ketemu 
pas ke shopping mall bulan lalu, uda besar dia, kan sering main kerumah 
dulu. Coba aja contact dia.”-Mama
“Iya sih... tar deh memei coba tanyain”-Novi
*Ping… ping…
“Hallo, Lily di Kampung ga?”-Novi
“Iya lagi di Kampung Nov?”-Lily
“Iya nih tahun baru ada rencana ngapain-ngapain ga?”-Novi
“Kebetulan nih, ada si Jessica, James, Budi, kesini aja, rumah gw masih sama kayak yang dulu kog”-Lily
“Oh, mmm boleh deh”-Novi (Budi itu kayaknya dulu yang pas di SD sering 
di tegur karena ngintip cd siswi-siswi deh, yah mungkin sekarang uda 
lebih dewasa)
“Oh iya, pake dress yah tar malam ada reserve table di Sky Club di hotel baru”-Lily
“Oh… uh (aduh mereka mau ke club lagi… malesin banget) aduh kalo ke club gitu saya ga yakin di kasih orang tua deh”-Novi
“Yah elah… eh kasih hpmu ke mama mu bentar deh”-Lily
“Eh kenapa?”-Novi
“Uda cepetan”-Lily
*Pass hp ke mama memei, “sih Lily mau ngomong tuh” -Novi
“Halo kenapa Li?”-Mama
“Sore ii, itu kami kan mau ke club, memei ikutan kami yah, kami antar 
pulang kog, jam 12 kan perayaan, jam 1.30 atau jam 2 deh pasti sampe 
rumah”-Lily
“Ooo, yah asal ga nginep sih jam segitu nga apa-apa, papa nya kasih lah”-Mama
“Ok terima kasih ii”-Lily
*Kasih balik hp ke memei
“Tuh dikasih ijinkan kami bentar jemput deh, kamu ga perlu bawa mobil jadi nanti kami drop lu pulang sekalian”-Lily
(yah… cape banget sih alasan gw uda ga isa di pake lagi) Ok… ok see you”-Novi
----Malam setelah jam makan malam----
*Ring… Ring…* “Nov kami ud di luar nih”-Lily
“Ok bentar saya keluar”-Novi
Novi pun buru-buru keluar setelah berdandan dan mengunakan bodycon dressnya yang cukup ketat.
Saat SD Kumpulan Memei adalah Lily dan Jessica, mereka juga keluarga 
Chinese yang berada di Kampung memei, James dan Jessica kakak beradek, 
mereka salah satu keluarga yang sangat berada di Kampung memei, keduanya
 sekolah di luar negeri juga setelah lulus SD. Sedangkan Lily hanya dari
 keluarga yang kurang mampu namun karena giat Lily pun selalu 
mendapatkan scholarship dari SD hingga lulus kuliah. Sedangkan Budi 
adalah orang asli perbumi Indonesia yang orang tuanya membuka usaha yang
 lumayan success walau tidak sebesar keluarga memei dan Jessica. Budi 
bukan Chinese namun saat SD mereka tidak ada pikiran racist sama sekali,
 yang berpikiran racist adalah orang-orang tua. Lily saat itu hanya 
berpakaian dress biasa yang roknya melebar, sedangkan Jessica sudah 
sering berpergian ke luar negeri berpakaian Halter Dress yang lebih 
menunjukan ke seksiannya.
Dimobil James dan Jessica duduk di depan sebab mereka keluar dari 
rumahnya bareng menjemput yang lain, sedangkan Budi dan Lily duduk di 
belakang. Si Budi dari SD terkenal sebagai mata keranjang, sudah sering 
mengintip siswi lain setiap ada kesempatan, biasanya Budi iseng 
mendekati Lily, walau Lily tidak secantik Memei dan Jessica, namun 
Bodynya dia sangat di rawat membuatnya terlihat sangat kencang, dan 
karena Lily bukan dari keluarga berada, Budi kadang mengisengkan tawaran
 duid kalau cewe seperti Lily mau tidur bersamanya, Budi paling ingin 
mendekati Jessica, wajahnya lebih terawat dan cantik walau bodynya kalah
 dari Lily, namun Budi tidak bisa sebab James selalu ikut pada saat 
jalan keluar. Saat si James dan Budi melihat memei, mereka pun sangat 
tertarik dengannya. Memei yang mengunakan dress cukup ketat membuat 
mereka bisa melihat bentuk dan lekukan body memei secara jelas, walau 
dalam lekukan badan si memei sedikit kalah dari Lily, tapi Mukanya nomor
 1 dari ke tiga wanita disana.
“Eh lama banget ga ketemuan”-Lily
"Iya nih, baru lulus. Jessica jugakan?"-Novi
"Iya sama, gw baru lulus nih"-Jessica
"Hallo-hallo lama ga berjumpa"-James
"Hallo cewe"-Budi
"Hallo-hallo"-Novi
"Yah uda deh yu tar ga sempat lagi, ngobrolnya nanti aja di club"-James
Setelah saling menyapa James pun langsung meluncur ke Sky Club.
"Uda rame aja, parkir untung tadi pas ada yang keluar"-James
"Yah iya lah ko, uda mau 11 juga tinggal 1 jam lagi uda mau tahun baru"-Jessica
"Hahaha yang uda yu buka botol, merayakan reunion kita"-James
James dan Budi pun langsung memesan beberapa botol alcohol.
“Eh guys saya ga kuat minum banyak loh”-Novi
“Ah masa sih sekolah diluar kan pasti sering minum”-James
“Seriusan, jadi jangan pesan terlalu banyak yah”-Novi
“Santai aja, pasti habis kog, toh tar para cowok kalo uda mabuk tar juga minum minum aja hahaha”-Jessica
Tidak lama minuman pun tiba…
“Ok kita Cheers dulu”-Budi
*Cheers* Setelah itu mereka pun minum sambil ngobrol, tidak lama Jessica
 pun memulai permainan di table, dan yang kalah harus minum 1 shot. 
“Guys main yuk, biasa gw di U.S maen ini”
“Aduh, gw ga kuat nih”-Novi
“Nga apa toh kalo mabuk kami jaga kog tar kami drop pulang”-Jessica
(Aduh makannya males ngumpul kayak gini), sigh… “Yah kalo gw ga kuat gw stop yah”-Novi
Permainan pun di mainkan, saat itu James dan Budi memiliki idea yang 
sama, mencekoki si memei, setiap ada hukuman untuk membawa orangminum 
bersama, mereka meminta si memei meminumnya.
—11.45—
“Uh uda deh gw ga kuat”-Novi sambil seperti setengah sadar
“Hahaha lu sih sering kalah”-Lily
“Yu ke dancefloor deh tar lagi uda mau jam 12”-Jessica
“Kalian duluan deh gw agak pusing nih”-Novi
“Nga apa deh yu, temenin gw, gw juga uda agak pusing dikit”-Lily
“Iya, gw juga tipsy-tipsy kog, cowok-cowok jaga meja yah”-Jessica
Secara terpaksa memei pun mengiyakan ajakan Lily. Di dance floor walau 
memei tidak niat untuk menari tapi karena mesti bergerak menghindari 
orang sekitar membuat dia tambah pusing dan tidak sadar dia sudah 
terpisah dengan Lily dan Jessica, si memei pun berusaha jalan balik ke 
table yang mereka pesan untuk berisirahat, namun dengan kondisi dia yang
 jalannya tidak stabil membuatnya menubruk cowo lain, dan yang ternyata 
adalah si Pak Rudy. Sejak kejadian yang di taman, pak Rudy takut kalau 
si memei melapor ke kokonya atas pelecehan yang di lakukan, sehingga dia
 kabur ke Kalimantan nginap di rumah temannya. Rudy yang melihat memei 
sangat kaget, (Sial ketemu si cc Novi, mesti cepet-cepet kabur) namun 
pada saat mau kabur si memei menaruh tangannya di bahu pak Rudi, “Uh… 
s-sorry” Jantung Rudy sudah deg-degan seperti mau copot, “Eh i-iya nga 
apa, cc baik-baik aja?”, melihat memei tidak merespond, Rudy pun 
memberanikan dirinya untuk bertanya, “cc ingat saya?”, lagi-lagi si 
memei tidak merespond, pak Rudy yang melihat memei seperti sangat mabuk 
(Jangan-jangan dia sudah mabuk parah) pak Rudy melihat memei baik-baik 
dan sadar memei berpakaian dress ketat yang seksi, pak Rudy pun langsung
 memegang pinggul memei dan menariknya membuat dia dibelakang memei dan 
memeluknya melihat tidak ada perlawanan, tangan pak Rudy pun tambah 
berani, dia menaruhnya di pinggang memei sambil grinding dance, 
mengosokan penisnya ke pantat memei, memei yang sudah mabuk pun hanya 
mencuekan hal tersebut, yang membuat pak Rudy itu tambah berani (Gila 
ini kesempatan besar, mungkin jodoh kita berdua ini), tangannya si pak 
Rudy pun merayap masuk ke payudara memei dan meremasnya (akhirnya bisa 
gw rasakan langsung payudara si cc), memei yang di bawah pengaruh 
alcohol pun menjadi terangsang dan tidak menolak permainan si pak Rudy 
yang dia tidak tahu. Tangan pak Rudy yang satunya pun turun ke 
selangkangan memei memainkan vagina memei dari luar dressnya, memei pun 
hanya bisa mengeluh,”Uh… mmm…. sh… Ah…” tidak lama pak Rudy pun bisa 
merasakan selangkanan memei yang basah dari dressnya, pak Rudy pun tidak
 bisa menahan nafsunya dan mau membawa memei ke tempat lain. Namun saat 
itu juga James pun datang, “Maaf itu cewe sama group gw”. Pak Rudy mau 
melawan namun melihat James yang badannya sebesar bodyguard sebab besar 
di luar negeri membuatnya takut. “O-oh iya” (Sialan lagi-lagi di tinggal
 kentang)
“Novi bahaya banget lu jalan sendiri”-James
“Mmm….”-Novi yang sudah mabuk pun hanya menganggukan kepalanya. James 
yang melihat itu pun mengantar memei ke Meja, yang dimana sudah tidak 
ada orang. (Budi kemana yah, gw mau ke WC suruh dia jaga bentar aja uda 
ilang orangnya)-James
Tidak lama DJ pun memulai count down tahun baru bersama. Sebelum itu 
Budi mencampur obat spike minuman-minuman cewe yang siapa tau nanti bisa
 dia garap, terus turun ke dancefloor untuk mencari si cewe-cewe yang 
mungin bisa di ajak dance bareng sambil di grepe-grepe sedikit. James 
yang melihat dancefloor bertambah ramai pun mendudukan Novi di sofa. 
Saat memei di dudukan, memei yang lemas pun duduk mengangkang sambil 
menutupkan matanya setengah sadar, namun dengan dress bodycon rok 
dressnya pun terangkat keatas sendiri, memperlihatkan CD memei yang 
sudah sedikit basah. James yang melihat itu pun hanya menelan ludahnya. 
Dia langsung duduk di sebelah memei sambil melihat kekanan kiri 
memastikan tidak ada orang. Tangannya pun di taruh di paha memei, “Nov 
bangun nov uda mau tahun baru”. Melihat tidak ada reaksi, tangan James 
pun mulai naik ke selangkangan menyentuh vagina memei dari luar. Melihat
 si memei masih menutup matanya, jari James pun mulai memainkan vagina 
memei dari luar, si memei yang masih mabuk di bawah effect alcohol 
sangat cepat terangsang, tidak lama CDnya memei pun basah total, James 
yang merasakan itu pun memasukan tangannya dari atas CD memei, dan mulai
 memasukan jarinya ke dalam. (Gila hangat banget, ini pussynya si Novi 
gundul rapi banget, aduh pingin gw ngentotin tapi kalo gw tinggalin 
mejanya kosong ga isa, yah uda lah gw puasin aja dulu) James pun 
menciumi bibir memei dan memaksa masuk lidahnya ke mulut memei sambil 
memainkan tanganya di selangkangan si memei. Memei yang terangsang 
menikmati permainan bibir si James, dan perlahan-lahan membalas ciuman 
sih James. James pun melihat ke dance floor melihat masih tidak ada 
tanda-tanda orang turun dari tempat nari sebab masih semangat tahun 
baru. James mendorong memei duduk di pojok, dan mengeluarkan penisnya, 
dia pun mengambil tangan memei yang lemas menuntunnya ke penisnya dan 
mulai mengocok mengunakan tangan memei. Tidak lama James pun climax, dia
 mengambil spermanya dan menaruhnya di bibir memei. Memei yang setengah 
sadar hanya menjilati cairan yang ada di bibirnya. James pun buru-buru 
membersihkan penisnya dan merapikan pakaian memei takut kalau anak-anak 
yang lain balik. Tidak lama, benar seperti dugaan James, Jessica balik 
pada saat kembang api tidak bisa terdengar lagi.
“Yah uda abis, lanjut minum deh. Balik sekarang jalanan masih macet, eh Lily mana?”-Jessica
“Nga tau tadi gw pikir sama elu”-James
“Tadi di belakang gw sih cuman ramai jadi ga liatin gw, itu Novi uda tepar aja”-Jessica
Saat itu si Lily masih di dancefloor, Lily bisa di bilang hampir tidak 
pernah ke club atau mengkonsumsi banyak Alcohol, soalnya bagi dia itu 
spending yang tidak di perlukan. Namun karena ini untuk acara tahun 
baru, dan Budi menjanjikan bakal membayar minuman buat dia, dia pun 
mengiyakannya. Di dancefloor Lily yang sudah Tipsy semangat menari, Budi
 yang melihat sisi lain si Lily dan melihat bodynya yang hot langsung 
menari di sebelah Lily, Budi pun sesekali sengaja menyenggol payudara 
Lily. Lily yang tipsy tidak mempedulikan hal-hal kecil seperti 
senggolan. Budi pun tambah berani, dia menganti gaya narinya dan 
grinding di belakang Lily, Lily tidak pernah menari vulgar seperti itu 
namun sering melihatnya di TV dia pun meniru gerakannya. Budi pun lebih 
bersemangat lagi, dan mulai berani memeluk Lily dari belakang dan 
meremas payudaranya, namun Lily yang masih sadar langsung mendorong Budi
 dan jalan kearah meja mereka. (Sial terburu-buru gw, masih sadar dia, 
tar deh abis dia minum minuman di meja), Budi pun ikut kembali kemeja.
“Kalian dari mana aja?”- James
“Dari tengah doang, uda yu balik”-Lily yang merasa risih dari perlakuan Budi tadi
“Yah abisin dulu dong sisah dikit nih tanggung”-Jessica
Mereka pun lanjut menghabiskan sisa-sisa minuman yang ada di meja. Tidak
 terasa waktu pun berlalu. Budi yang mencampur obat di minuman di meja, 
hanya meminum 1 botol yang sengaja tidak dia campur.
---01.00 AM---
Semua pada tepar kecuali si Budi dan James. Namun James pun sudah setengah sadar.
“Uh… gila kayaknya gw minum kebanyakan biasa gw minum banyak nga apa-apa”- James
“Mungkin tadi mayan banyak sih kita pesan, gw juga agak pusing nih pesen
 kamar atau taksi aja kali yah dari pada bahaya nyetir”-Budi
“Pesan taxi aja, mesti bawa Novi pulang”-James
Tidak lama taxi pun tiba… “Lu depan Budi, gw pangku adek gw”-James
“Lu aja uda depan, cepatan deh ud di klaksonin nih, semua pada mau bubar tahun baru”-Budi
Budi yang lebih kuat langsung buru-buru memasukan cewe-cewe dan 
mengambil Jessica dari rangkulan James. James yang sudah setengah sadar 
pun tidak berpikir panjang dan duduk di depan.
Taxi pun mulai berjalan. Di dalam taxi Budi yang sudah merencanakan 
semua ini pun semangat, di paling pojok si Lily, tengah memei, dan dia 
pun memangku Jessica. Penisnya Budi pun bangun tegang di bawah pantat si
 Jessica, melihat supir yang focus ke depan, tangannya Budi pun mulai 
menyentuh paha Jessica, setelah beberapa lama tidak ada reaksi 
memastikan Jessica mabuk, tangan Budi langsung masuk ke rok Jessica dan 
menyentuh vagina dari luar celana dalam Jessica. Merasakan kehangatan 
vagina Jessica, penis Budi tegang membuatnya kesakitan sebab masih di 
dalam celananya, dia pun memajukan Jessica sedikit dan mengeluarkan 
penisnya. Budi pun menarik rok belakang Jessica naik memperlihatkan 
CDnya. (Gila si Jessica pake G-string!) penisnya pun langsung bisa 
merasakan sentuhan langsung ke pantat Jessica.
Tangannya Budi pun menyelip masuk ke dalam CD Jessica merasakan bulu 
bulu halus dan bibir vaginanya Jessica yang lembab. Jarinya Budi pun di 
selipkan satu ke dalam bibir vagina si Jessica dan mulai memainkannya, 
(uh masih rapat banget, gw pikir dia sekolah diluar uda sering main) 
tidak lama Jessica pun mengeluarkan keluhan enak, “mmm… uh… ng….” Budi 
pun melihat ke cermin mobil melihat si Supir lihat ke belakang. 
“Kayaknya ngigau mas temen gw”, “Ooo gw pikir kenapa takut kesakitan”, 
“Hahaha ga kog”. Setelah melihat supir tidak memperhatikan mereka Budi 
pun mau melanjutkan permainannya tapi tiba-tiba si memei bersandar ke 
arah si Budi. Budi yang merasakan kemulusan lengan memei, tangannya pun 
langsung turun menaikkan rok memei, namun karena dress memei yang tipe 
bodycon, membuat kaki memei menangkang lemas saat rok dressnya di tarik 
naik, memperlihatkan CD memei yang sudah basah bekas permainan si James 
tadi. Budi yang melihat itu pun tambah nafsu. Tangannya pun langsung 
menyingkirkan CD memei kesebelah dan masukan jarinya memainkan vagina 
memei, sedangkan tangan satunya memainkan vagina si Jessica, bagaikan 
mimpi yang di kabulan hari ini dia bisa menikmati badan amoy high class 
seperti mereka berdua. (Sayang James bertahan sampai di taxi, kalo tadi 
uda tepar gw bakal book room buat menikmati 3 amoy ini, tapi yah Jessica
 aja cukup lah), Budi yang sudah merasakan Vagina Jessica cukup basah 
langsung menyingkirkan CD Jessica dan mengangkat badannya sedikit untuk 
memasukan Penisnya. Jleb… (ah… gila enak banget) Budi pun mulai 
menggerakan pinggulnya di taxi perlahan-lahan, saat melewatin jalan 
berlobang dan polisi tidur membuat Budi keenakan, untuk pertama kalinya 
dia berharap banyak jalanan rusak. Penis Budi pun keluar masuk sambil 
memainkan tangannya di vagina memei dan meremas payudara Jessica. 
Jessica yang mabuk hanya menerima gairah dari rangsangan-rangsangan si 
Budi, tidak lama dia pun climax mejepit erat penis Budi di dalam 
vaginanya, (Uh… gw mau keluar) Budi pun buru-buru mengeluarkan penisnya 
takut kalau keluar di dalam bakal hamil dan ketahuan dia memperkosa si 
Jessica. Namun saat dia mau menarik keluar, pas taxi kena jalanan rusak 
membuat dia crot di dalam…. (AH… shit! Oh.. gila enak banget, aduh tapi 
gimana ini) Gerakan mendadak karena jalanan rusak membuat Budi climax di
 dalam vagina Jessica. Budi pun hanya berharap Jessica tidak hamil dan 
tidak ketahuan. Si Budi hanya bisa berusaha mengorek keluar 
sperma-spermanya yang dia tumpahkan di dalam, setelah beres-beres dan 
melihat si supir tidak sadar apa yang terjadi dibelakang dia pun cuek 
dengan apa yang sudah terjadi, (yah kalo dia hamil dan mau tanggung 
jawab yah mayan sih dapet bini amoy cakep, ga rugi di gw).
Tidak lama mereka pun tiba di rumah memei duluan sebab paling dekat. 
Budi pun keluar memencet bel. Tidak lama papanya memei pun keluar.
“Malam om”-Budi
“Malam”-Papa memei
“Novinya uda ketiduran mabuk, kami ga tau dia bener-bener ga kuat om”-Budi
“Oh iya emang om pernah dengar dia ga terlalu kuat minum, yah sudah hati-hati di jalan”-Papa memei sambil merangkul memei.
“Iya om terima kasih, malam om”-Budi
Setelah memei di drop, budi pun mendrop Lily di rumahnya. Dan dia 
melewati rumahnya untuk mendrop Jessica dan James dahulu. Saat Budi 
mendrop James dan Jessica, yang membuka pagar ada lah pembantu rumah 
mereka si Aceng, orang tua mereka sangat sibuk sehingga malam tidak mau 
di ganggu. Karena dua orang si pembantu pun merangkul si Jessica duluan 
sebab lebih ringan, saat menaruh Jessica di ranjang kamarnya, Aceng yang
 melihat rok Jessica tersingkap dan G-string Jessica yang basah, Aceng 
pun jadi nafsu. Dia pun cepat-cepat kembali mengambil James dari taxi, 
dan menaruhnya di kamar. Setelah memastikan dia menutup pagar dan pintu 
rumah. Aceng pun buru-buru kembali ke kamar Jessica. Melihat Jessica 
tergeletak lemas di ranjang, Aceng pun mendekatkan dirinya ke Jessica, 
sudah dari dulu melihat Jessica berpakaian sexy di rumah membuatnya 
nafsu untuk menikmati anak majikannya sendiri, dia pun mencoba memanggil
 Jessica “Ce… ce…” melihat tidak ada reaksi Aceng pun mengoncang 
badannya Jessica sedikit, melihat masih tidak ada reaksi, Aceng pun 
langsung menaruh tangannya yang kasar di luar cd si Jessica sambil 
mengeseknya pelan-pelan. Jessica pun mengeluarkan kecil suara kenikmatan
 “Ah... mm…” Aceng pun tambah semangat, dia langsung membugili Jessica, 
memperlihatkan body Jessica yang mulus. Aceng pun langsung melahap 
vagina Jessica dan menjilati bersih cairan-cairan di vagina Jessica. 
Jessica pun mengelijang keenakan, Aceng pun tidak peduli lagi kalau pun 
Jessica bangun. Merasa vagina Jessica yang sangat basah, Aceng langsung 
melepas celananya mengeluarkan penisnya yang besar. Dia pun langsung 
menusuknya kedalam dan memompanya cepat-cepat seperti anjing liar. “Ah..
 ce…. Ah… kencang banget… gila enak” Aceng pun mencium-cium bibir 
Jessica. Sambil sesekali mengisap payudara Jessica. Tidak lama Aceng pun
 merasa mau climax, dia pun buru-buru menarik  keluar penisnya. Setelah 
climax, Aceng yang meliat Jessica masih mabuk dalam kondisi bugil 
kembali nafsu. Malam itu pun Aceng melampiaskan nafsunya yang terpendam 
selama ini.
Pada saat yang bersamaan di rumah memei. Papa memei yang membaringkan 
anaknya di ranjang, 1 kaki memei terturun kelantai membuat rok dressnya 
tersingkap keatas. Memperlihatkan CDnya yang terbuka setengah habis 
permainan Budi dimana dia lupa memperbaikin CD memei, sehingga bibir 
vagina memei pun terlihat jelas. Papa memei yang sempat melihat 
selangkangan memei sekali membuatnya terbayang-bayang walau pun dia tau 
itu tidak benar. Sekarang melihat memei yang tergeletak lemas di ranjang
 membuatnya nafsu. Papa memei pun perlahan-lahan turun mengendus wangi 
vagina memei. Mencium wangi selangkangan memei, membuatnya mulai 
kehilangan akal sehatnya. Papanya pun mengeser celana dalam memei 
sedikit memperlihatkan vagina memei secara utuh mengunakan jarinya papa 
memei pun membuka vagina memei, melihat selaput darahnya memei tidak ada
 papa memei pun merasa panas dingin antara cemburu siapa yang mengambil 
keperawanan memei namun juga membayangkan memei melakukan sex dengan 
orang lain, papa memei yang membayangkan itu pun langsung menjilati 
vagina memei bersih. “Ah… sh…mm… ah….” Mendengar desahan memei, papanya 
pun tambah semangat, dia pun menurunkan kain lengan dress memei dan 
melihat payudara memei. Dia pun menyedot puting memei sambil 
memainkannya sesekali, jarinya dimasukan ke vagina memei sambil 
memainkannya di dalam, merasakan vaginanya memei yang sangat basah, papa
 memei pun langsung membuka celananya mengeluarkan penisnya, namun saat 
mau memasukan penisnya papanya pun teringat kalau itu masih anaknya, 
namun mengetahuin memei sudah tidak perawan, membuatnya tambah berani, 
dia pun mengambil condom yang ada di lemari ruang tamu, dan buru-buru 
balik ke kamar memei. Setelah memasang condom dia pun langsung memasukan
 penisnya kedalam vagina memei. “Aah…. Rapat banget…. Maaf kan papa mei”
 sambil memompa keluar masuk penisnya. Tidak lama memei pun climax 
membuat vaginanya tambah kencang, dan papanya pun jadi terikut climax. 
Setelah climax, papanya memei pun menjadi lebih sadar dan merasa 
bersalah, dia pun buru-buru membereskan pakaian memei dan berjalan balik
 ke kamarnya. Di kamar, mama memei pun bertanya, “Kog lama banget pa?”, 
“O-oh i-iya tadi memei sempat muntah dia kan mabuk jadi papa 
bersih-bersih”, “Oh sudah bersih? Mama aja yang bersihin papa tidur 
aja”, “Sudah kog uda tidur aja” Papa memei pun segera tidur, malam itu 
pun papa memei pun mimpi basah membayangkan anaknya. Sejak kejadian itu 
papa memei pun antara nafsu dan rasa bersalah. Memei yang bangun dari 
mabuknya tidak ingat apa yang terjadi semalam. Beberapa hari setelah itu
 pun memei kembali ke Jakarta.
---TheEnd---
No comments:
Post a Comment