Perburuanku pada kupu-kupu abu-abu telah dimulai dan target pertamaku 
adalah Ririn, teman sebangku Mitha yang juga pemilik majalah porno yang 
dibawa Mitha. Aku sudah menyusun rencana untuk menaklukkan Ririn, yang 
pasti dengan memanfaatkan cinta buta mitha kepadaku. Hari yang aku 
nantikan akhirnya tiba juga, saat itu istriku sedang mengikuti seminar 2
 hari yang diadakan Diknas di Kota Batu Malang. Mitha mulai menjalankan 
rencanaku, dengan mengajak Ririn menginap dirumah dengan alasan 
menemaninya karena aku juga keluar kota.
Sejak sore aku hanya berdiam diri dikamar, menunggu kabar lanjut dari 
Mitha. Sementara itu, jam sudah menunjukkan pukul 19.30 sesuai dengan 
SMS Mitha bahwa mereka sekarang sedang memutar film bokep Ariel vs Cut 
Tary. Dan benar saja, dari celah pintu aku mengintip mereka sedang asyik
 nonton bokep. Saat itu Ririn sedang memakai baju tidur daster super 
mini dan super tipis sesuai yang  aku perintahkan pada Mitha, agar 
meminjamkan baju yang super sexy.
Setelah memastikan semua berjalan sesuai dengan rencana, aku pelan-pelan
 membuka pintu kamarnya dan mengejutkan Ririn dari belakang.
wah....wah....waaahhhh.....jadi ini pekerjaan kalian? Kataku mengejutkan Ririn
Spontan Ririn menutup kedua pahanya yang terbuka lebar dengan guling, 
Dia hanya diam dan menunduk malu. Aku mendekatinya dan duduk ditempat 
tidur dimana mereka sedang tidur-tiduran sambil menonton bokep. Mitha 
mulai bersandiwara, memohon maaf dan meminta agar tidak menceritakan 
kepada siapapun. Sementara Ririn menjadi semakin takut, semakin bersalah
 kepada Mitha karena aku bilang akan mengusirnya, mengadukan kepada 
ibunya dan Guru BPnya agar dikeluarkan dari sekolah. Akhirnya Ririn 
ikut-ikutan memohon maaf, mengiba dengan tetesan air mata dan meminta 
agar ini menjadi rahasia bertiga saja.
kamu anaknya Pak Haji Rdw kan? Masa anak Haji kelakuanya seperti ini? 
Tanyaku sambil membentaknya, asal tahu aja aku tahu Ririn anak Haji Rdw 
juga informasi dari Mitha.
ampun Om, jangan sampai ortuku tahu... pintanya sambil meraih tanganku dan menciumnya
sebenarnya apa sih yang menarik dari film porno? Tanyaku pada Mitha dan Ririn
anu Mas,...untuk bahan Masturbasi aja! jawab Mitha bersandiwara, sementara Ririn hanya diam memandang Mitha
Hey kalian, mengapa tidak langsung aja ngentot dengan pacar kalian?! Kataku mengejutkan
aku belum punya pacar Mas dan Ririn juga baru putus, biasanya kami 
masturbasi bareng sambil mandi bareng! Jawaban Mitha semakin membuat 
malu Ririn, mukanya memerah dan menunduk
sebagai hukumannya, sekarang kalian harus masturbasi didepanku! Pintaku
Awalnya Ririn menolak, tapi setelah Mitha berbisik kalau aku orangnya 
keras dan pasti akan melaporkan kejadian ini kepada orangtua dan 
sekolah, Ririn pun mengangguk setuju walau aku tahu dia terpaksa. 
Horeeeeeeee.... teriakku dalam hati, rencanaku berjalan sempurna dan ini
 semua berkat Mitha.
silahkan kalian mulai, aku mau minum dulu! Perintahku sambil keluar kamar
Aku berjalan menuju kamar dan mengambil sebuah Dildo yang biasa dipakai 
istriku saat aku kerja diluar kota.  Sebelum aku balik ke kamar Mitha, 
aku sempatkan untuk mandi dan meminum obat kuat. Sepuluh menit kemudian,
 aku masuk ke kamar Mitha dan mendapati mereka sudah berbugil ria saling
 mencumbu dan memadu nafsu. Mendadak kont*lku yang sudah tegang semakin 
mengeras sejadi-jadinya terutama saat melihat tubuh bugil Ririn untuk 
pertama kalinya. Kalau tubuh Mitha sih sudah hafal, karena 4 hari 
terakhir aku mengentotnya habis-habisan.
pakai ini.... kataku sambil melemparkan dildo ke arah mereka
Walau sempat terkejut dan menghentikan cumbuan, tapi Ririn kembali 
terlena saat mitha memasukkan dildo kedalam memek basahnya dan 
menyalakan mode Getar. Ririn mendesis dengan tangan menjambak rambut 
Mitha, sementara matanya merem melek menikmati dildo yang menggetarkan 
klitorisnya.
Aaaaaaaaaaaaaaaa.............aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh........
 jangan terlalu dalam Mith....000oooohhhhh.....geli banget 
Mith....nikmaaaaaaaaaaaaaattttt
Desahan dan rintihan Ririn membuat penasaran kont*lku. Tanpa mereka 
sadari aku membuka semua pakaianku hingga benar-benar bugil. Aku peluk 
ririn dari belakang dan langsung mendaratkan bibirku keleher dan 
punggungnya. Ternyata tidak ada penolakan, bahkan langsung menyambar 
kont*lku yang kekar dan besar. Sungguh sambutan yang sangat 
menggairahkan.
ayo Rin, kocok kont*lku....kita masturbasi bareng.... bisikku sambil melumat telinganya
besar sekali Om, seperti burungnya Tarzan_X.... jawabnya Ririn
iya Rin...biar kamu puas! Kamu suka kan? Tanyaku
iya Om sangat fantastis, seperti punya bule.... jawabnya sambil 
menengok kesamping dan melumat bibirku dengan penuh nafsu. Sementara 
Mitha masih terus berasyik masyuk mempermainkan memek Ririn dengan 
dildo. Bayangkan, hanya dalam setengah jam Ririn sudah menyemprotkan 
cairan orgasme sebanyak 5 kali. Aku rebahkan Ririn di sebelahku dan 
mengarahkan wajahnya ke kont*lku. Belum sempat aku memintanya menyepong 
kont*lku, Ririn sudah melakukannya dengan penuh nafsu. Kont*lku 
dipaksakan masuk kedalam mulutnya, dihisapnya kont*lku dengan kuat 
dengan sesekali menjilat dan menggigitnya membuatku meringis dan 
mendesis.
iya sayang, terusin hisapanmu....enak 
bangeeeeeeeetttss.....iya...sambil kocok...ayo.... terus 
sayang....aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh.....oooouuuhhh.....lebih cepat 
sayang! Pintaku sambil memainkan kedua toketnya. Aku remas-remas, aku 
putar dan pilin putingnya sesuka hatiku. Sementara Mitha terus 
mengobok-obok memek Ririn sambil mengedipkan mata dan tersenyum manja ke
 arahku.
Mas, entot aja memeknya Ririn...tuh dia sudah BT (Birahi-Tinggi) bisik Mitha dengan lembut.
Aku mengangguk tanda setuju dan Mitha pun melepaskan dildo serta 
mengambil posisi duduk di depan Ririn sambil membuka paha lebar-lebar. 
Dijambaknya rambut Ririn dan diarahkan ke memeknya, Ririnpun langsung 
melahap memek Mitha dengan buasnya. Digigitnya bibir memeknya dengan 
lembut, jari telunjuknya menusuk masuk diikuti dengan lidahnya yang 
meliuk-liuk memasuki memek Mitha. Setelah memastikan Ririn sudah sibuk 
dengan pekerjaan barunya, aku mengambil posisi dibelakang pantatnya yang
 sudah menungging. Setelah tepat dilubang memeknya, aku hentakkan 
kont*lku dengan sekuat tenaga.
ZLLLLEEEEEEEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBB....ZLEB....ZLEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBB.............
Cairan orgasme Ririn tak mampu melicinkan laju kont*lku, setengah 
bagianya masih berada diluar. Sambil tersungkur karena hentakanku, Ririn
 meringis menahan perih karena kont*lku benar-benar menyesak di 
memeknya. Kurasakan dinding memeknya menghimpit kuat dan menghisap-hisap
 kont*lku. Aku tarik-ulur kont*lku, maju mundur tanpa henti sambil 
melumurinya dengan lotion yang diberikan Mitha. Setelah berusaha keras, 
akhirnya kont*lku ambles kedalam memeknya.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHH....NIKMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAATTTTTTTTTT......
Erangan Ririn dengan mulut menganga menahan nikmat, geli dan perih yang 
bersamaan melekat di memeknya. Aku terus menggoyangkan pantat dan lebih 
cepat....etrus dan teruuuuuuuuuussssss....
Mitha tidak mau kalah agresif, dia berdiri dengan lututnya menciumi 
leherku dengan hisapan dan gigitan sambil jari telunjuknya menggelitik 
dan menekan-nekan anus Ririn. Karena gemes aku pegang tangan Mitha dan 
menekannya kebawah, membuat jari telunjuknya menusuk masuk lubang anus 
Ririn.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUHHHHHHH.........sakit....jangan disitu dong....aaaaaaaahhhhhhhh
Aku dan Mitha tidak menghiraukan erangan Ririn malah kami sepakat untuk 
mengocoknya semakin dalam dan cepat. 
Zleeeeebbbb....zleeeebbbbb....plak.....plaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk....plakkkk.....
Suara becek dan benturan pantat berpadu mengiringi goyanganku, sungguh 
beruntung aku mempunyai Adik ipar sepupu seperti Mitha yang bisa aku 
manfaatkan. Lama sudah aku mengoyang memek Ririn dengan kont*lku tapi 
rasa-rasanya belum ada tanda-tanda akan ejakulasi, sementara aku lihat 
Ririn sudah semakin lemas. Aku cabut kont*lku dari memek Ririn 
meninggalkan cetakan bulat di bibir memeknya, ternyata bisa melar juga 
memek imutnya gumamku dalam hati.
Kini Mitha memaksa bertahta diatas kont*lku, menggoyang maju 
mundur....memutar kont*lku ke kiri dan kanan....dengan cepat dan kuat. 
Terasa betul kont*lku mentok di memeknya, terasa sakit dan bengkok saat 
Mitha menekanya kebawah. Sementara itu Ririn masih terengah sambil 
rebah, menatap takjub bercampur heran dengan goyangan dan ekspresi wajah
 Mitha yang sepertinya sudah ahli dan terbiasa ngentot denganku berbeda 
dengan awal aku masuk kamar dan memergokinya. Aku tarik tangan Ririn dan
 memintanya tiduran di dadaku, aku peluk tubuh putihnya dengan erat. Aku
 rasakan keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya, aku belai mesra 
dari ujung rambut hingga ke belahan pantatnya. Membuat Ririn kembali 
terbuai dalam damai.
Om...kok Mitha pinter banget goyangnya? Tanya Ririn heran
emang kenapa, kamu juga bisa seperti Dia.... jawabku
maksudnya bagaimana Om? Tanya Ririn bingung dan menatapku kosong kearahku
nanti tanyakan aja pada Mitha, pokoknya kalau kamu sedang ingin bercinta datang aja kesini! Jawabku ringan
jadi....aku lagi dikerjain ya? Kok tega banget sih Mith.... kata Ririn sambil mencubit puting Mitha
kamu suka kan Rin? Celetuk Mitha
resek banget sih, bikin aku nangis segala.... jawab Ririn sambil menjambak jembut Mitha
sudah-sudah jangan bertengkar, sini peluk Om.... pintaku sambil memeluk Ririn
jangan-jangan.... kata Ririn
jangan bertanya lagi, kamu juga akan mendapatkan hak yang sama kok. 
Kamu juga bisa menjadi istri cadanganku...sama seperti Mitha! Jawabku 
sambil tertawa
Tiba-tiba Ririn mengambil posisi berdiri diatasku denga kaki terbuka 
menghadap Mitha. Kini memek Ririn tepat didepan mulut Mitha, dengan agak
 memaksa Ririn memonta Mitha untuk menjilati memeknya. Akhirnya kami 
bertiga kembali memainkan tempo yang tinggi, nafsu kami semakin berkuasa
 mendominasi tubuh kami. Hampir dua jam Ririn dan Mitha menggoyang 
kont*lku secara bergantian, rasa nyeri dipinggang dan perut mulai 
kurasakan. Sungguh capek melayani nafsu 2 ABG binal ini,...
Tiba-tiba tangan jail Ririn mengambil dildo dan menggelitik anusku 
dengan getaran-getaran yang sangat nikmat. Membuatku menggelinjang 
hebat, sepertinya mereka sepakat ingin membalas dan memperkosaku. 
Aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh.........nikmaaaaaaaaaaaaattttttttttt.....
Semua otot dalam tubuhku seakan mengejang, sekujur tubuhku seakan 
terangsang dan lima menit kemudian berjuta sel spermaku menyemprot 
keluar memenuhi memek Mitha. Dan dengan sigap bibir Ririn melesat 
menjilat sperma yang merembes keluar dari dinding memek Mitha. Sementara
 Mitha terkulai lemas dan jatuh menindihku. Kami berpelukan bertiga, 
begitu lemas tubuh kami hingga tak kuasa berpindah posisi sampai 
ketiduran.
Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara Bel pintu depan, aku langsung 
membangunkan Ririn dan Mitha yang masih erat memelukku. Aku bersihkan 
badanku sebentar dan memakai pakaian baru kemudian membuka pintu depan. 
Huh....ternyata Cuma seorang tetangga yang mengantarkan undangan. 
Hari-hariku menjadi semakin bertabur nafsu, tapi nyatanya aku belum puas
 justru semakin membuatku percaya diri untuk mencari yang lebih dan 
lebih.....
Entahlah............aku selalu terobsesi pada wanita dan sex!!!! Mungkin ini sudah jalanku..........
      
     
     
No comments:
Post a Comment