"Permisi mbak", "Hei Dedi" Hari itu Dedi mampir ke rumah Intan, 
tetangganya. "Lagi ngapain mbak?", "lagi santai aja, Dedi gak sekolah?",
 "libur mbak, hehe" Anak kelas 6 SD itu suka menyempatkan diri menuju 
rumah Intan. Intan adalah seorang ibu muda, cantik dan berjilbab, 
sementara ini dia tinggal bersama anaknya, saat suaminya yang seorang 
TNI itu tak bisa tetap tinggal bersama, karena harus bertugas. "Ican 
mana?", "itu main di kamar" Dedi memang tak melihat anak dari Intan, 
bocah SD itu kini memperhatikan Intan yang sedang menonton tv. Ibu muda 
berusia 26 tahun itu sangat cantik dan menawan. Dedi memang masih SD, 
tapi matanya selalu terganggu dan langsung fokus ketika melihat payudara
 montok milik Intan. Sering Dedi datang ke rumah itu, hanya untuk 
menemui bidadari bernama Intan itu. Ibu muda itu sedang memakai kaos 
berlengan panjang dengan rok dan jilbab yang sudah sering Dedi lihat. 
Intan kemudian mendengar suara anaknya di kamar, segera ia pergi. Dedi 
sempat menunggu di depan, tapi ia segera menyusul Intan karena ia 
penasaran. Ternyata Intan sedang menyusui anaknya, yang sudah berusia 6 
tahun itu.
"Mbak, Ican umurnya berapa?", "hmm? 6 tahun dia, kenapa?", "gak papa 
kok, cuma dia masih minum susunya mbak Intan ya?", "iya, dia suka banget
 emang, hehe, liat tuh, hmm" Dedi mulai tegang, ketika melihat Ican 
sibuk menghisap puting kanan milik Intan, terlihat Ican begitu tenang, 
meminum air susu dari payudara milik Ibunya itu. "ooh, mm.. mbak", "iya 
Dedi", "emang, mbak Intan mau menyusui terus?", "ya kalau si Ican tetep 
netek terus, ya tetep keluar susunya, ya gak papa Dedi", Dedi memang 
berbicara dengan Intan, tapi ia memandangi payudara milik ibu muda itu. 
"ooh, gitu ya mbak, hehe", Intan merasa sepertinya Dedi tertarik dengan 
payudaranya itu,  "Dedi mau minum susu juga ya?" Deeeg, Dedi kaget, 
Intan bisa tau keinginannya itu. "aduh, kan itu buat Ican, masak Dedi 
ikut nenen", "Ooh, jadi gak mau?", "ya... mau sih mbak", "Sini sini, 
yang kiri ini" Intan melepas kaosnya, dua payudara montoknya 
menghipnotis Dedi. Dedi mendekat perlahan, meski malu malu, anak SD itu 
sebenarnya sudah ngiler sedari tadi. "Gimana mbak?", "hmm? ya gitu loh, 
kayak Ican, kamu isep...aahn" Dedi sudah melumat puting kiri milik Intan
 itu, kini dua payudara montok milik Intan itu sudah mulai dihisap 
bersamaan. Dedi tampak begitu senang, cairan yang keluar dari puting 
kenyal yang ia jilat dan hisap itu sungguh nikmat. 
"mm...sluurp...mm...ssp...mm...", "gimana Dedi?", "mm...ssp...aah... 
enak ya mbak...mm...mm...", "iya enak dong, mmh" Kini Intan merebahkan 
tubuhnya di kasur, saat dua bocah sibuk menghisap payudaranya, air 
susunya terus mengalir dalam mulut mereka. "mm... kak Dedi lomba minum 
yuk...mm", "mm...sluurp... boleh Ican, hehe...mm..slruup" Dedi dan ican 
tiba tiba mulai menghisap puting Intan itu lebih giat, Intan mengigit 
kecil bibir bawahnya, ia cukup takjub. Ican tampak minum dengan santai, 
tapi Dedi dengan liar beraksi, dikenyot dan dihisapnya kuat kuat puting 
kiri milik Intan itu, sembari tangannya juga ikut meremas payudara 
montok itu. "Aah... Dedi, mmh... kok diremes gitu?", "mm...slruup... kan
 lomba sama Ican, mungkin gini bisa keluar lebih banyak 
mbak...mmm...slruup", "mmh... rasanya emang keluar banyak...ooh..." 
Intan heran karena beberapa menit kemudian Dedi masih terus menyedot 
putingnya, ketika Ican tampak sudah selesai.
"ma... aku tidur dikamarku ya...", "iya Ican...ooh" ican keluar lalu 
pergi ke kamarnya sendiri. Intan kini masih merebahkan tubuhnya di kasur
 dan Dedi duduk di atas tubuhnya. Dedi sudah tanpa ragu bergantian 
mulutnya menghisap puting kiri dan puting kanan milik ibu muda itu. 
Intan merasa Dedi mulai membuatnya mendesah. payudara montok nan berisi 
milik Intan itu ditarik-tarik ke atas, sambil terus dihisap oleh Dedi. 
"mm...slruup...mm", "aahn.... Dedi... mmh..." Intan jadi terangsang, 
hisapan Dedi seperti orang dewasa, puting kenyal milik ibu muda itu tak 
henti-hentinya dikenyot dan dihisap, Intan tau Ican kalah telak dengan 
Dedi. "mm...slruup... mm..." Dedi tampak sudah begitu senang, kini bocah
 itu makin nakal. Ia buka celananya, lalu penis kecilnya yang tegak 
langsung diletakkan di antara payudara montok milik Intan itu. "Dedi, 
itu burung kamu...", "sakit mbak, aku taruh sini ya, aah ...mm..." Dua 
payudara montok itu dihimpit ke tengah oleh dua tangan Dedi, penis anak 
SD itu tenggelam di antara gunung kenyal itu. Setelah itu Dedi mencoba 
mencubit dua puting milik Intan itu, dicubit, diputar dan ditarik, Air 
susu jadi muncrat ke atas, tubuh ibu muda itu jadi basah. "aahn... 
Dedi...oouh" Intan tak percaya, Dedi membuatnya terangsang. Dedi 
kemudian menggerakan penisnya itu, payudara yang basah itu membuat 
penisnya bergerak cepat, menggesek belahan dada Intan. Ibu muda itu 
heran, suaminya saja dulu tak seperti itu ketika memainkan payudaranya. 
"ooh... mmh...", "Dedi...hnnh... ahn..mmh!" Croot croot, sperma 
menyembur dari penis Dedi itu, membasahi wajah Intan. Setelah itu Dedi 
tampak turun dari tubuh Intan. Intan sempat lega dan terdiam meski 
tubuhnya masih bereaksi. "ini mbak, ada lap" Dedi memberikan sapu tangan
 di dekat kasur itu. Intan yang masih tiduran itu mengelap wajahnya. 
"mmh... Aduh Dedi ngapain kamu?" Dedi membuka rok milik Intan, juga 
melepas celana dalamnya. "Liat aja mbak, aduh udah basah itu", "hmm? 
iya, Aduh, Dedi... aahn!" Dedi menjilati bibir vagina Intan itu, anak SD
 itu juga menggigit kecil klistoris milik Intan, ibu muda itu jadi makin
 terangsang. "mm...slruup...mm... enak juga mbak, kayak susunya mbak 
Intan... mm...ssp..." Dedi kini sudah kembali beraksi, ia menghisap 
vagina Intan itu. Intan tak bisa bergerak lebih, tubuhnya sudah 
terangsang, tangannya secara reflek sudah meremasi payudara milik ibu 
muda itu sendiri. "Dedi...aah... jangan keras keras...auuh" Dedi 
menghisap dan menjilati vagina Intan itu dengan kuat dan hebat, juga 
jarinya dimasukkan dan digerakan dengan nakal. Anak kelas 6 SD ini sadar
 sudah berakhir penantiannya.
"mm..aah... wow", "nnnh... Dedi... aduh, itu...Dedi aaah!" Dedi secepat 
kilat naik lagi di atas tubuh Intan, penis kecil anak SD itu sudah tegak
 lagi, dan langsung dibenamkan di lubang vagina yang basah milik Intan. 
"oooh... enak banget mbak...mmh" Dedi tanpa ragu mendorong penisnya maju
 mundur, menggesek vagina ibu muda itu. Dedi merasakan lubang itu 
meremas dan menghangatkan penisnya, lalu diikuti rasa nikmat, yang belum
 pernah ia rasakan sebelumnya. "Dedi... aahn... ah ..ah... nnh... ouh", 
"mbak, Dedi gantiin suaminya mbak Intan ya...ooh", "nnh... kamu... 
ouh..." Dedi memeluk erat tubuh Intan, sembari terus menyodok vagina ibu
 muda itu. Payudara montok itu kini bergoyang goyang, dan menyenggol 
kepala Dedi. Dedi makin semangat, seperti mimpi dia bisa menyetubuhi 
wanita pujaannya dan masih memakai jilbab, beberapa menit selanjutnya ia
 merasakan liang vagina Intan menyedot-nyedot penis kecilnya, sambil 
kembali menghisap air susu dari puting kenyal milik Ibu muda itu. 
"mmh... ooh... uuh... aduh..." desah Intan. Dedi merasa sudah tidak 
kuat, lalu Croot croot, spermanya menyembur lagi di dalam liang vagina 
Intan. "ooh... ya ampun Dedi...uuh", "mmh... huft... mbak Intan..." 
Intan dan Dedi sempat beristirahat, Intan tahu Dedi itu meski masih SD 
tetapi nafsunya sangat besar. "mmh... mbak Intan, gak papa kan?", 
"mmh... gak papa kok, cuman udah lama gak gini...", "kalau mau, Dedi 
bisa bantu mbak Intan, kalau mau lagi, hehe" Intan hanya tersenyum, 
dalam hati Intan berkata, 'Dasar anak kecil mesum'. Dedi segera 
berpakaian, lalu pamit pulang. Intan segera mandi dan membersihkan diri,
 ibu muda itu merasa bersetubuh dengan anak SD ternyata tak begitu 
membuatnya lelah, justru ia sudah lama ingin merasakan nikmatnya 
bersetubuh seperti tadi.
Esoknya, Dedi kali itu sedang sekolah, ia tampak lebih ceria dari 
biasanya. "Ded, ceria banget?", "iya dong, hehe, Sini deh aku kasih tau"
 Dedi membisikan kalimat pada Rega dan Ujang, "Yang bener Ded?", "ngawur
 ah!" Dedi tertawa melihat dua temannya heran. "Beneran, aku ceritain 
deh, sampe kalian percaya" Dedi menjelaskan sedetil-detilnya bagaimana 
ia menyetubuhi Intan. Di sudut lain, Intan kini jadi berfikir, ia 
ternyata suka dan menikmati sekali aktivitas seks dengan anak kecil. 
Siang itu Intan sudah sibuk menyusui Ican, Tapi tak lama, tampak 
terdengar suara Dedi dari luar. "permisi mbak", "masuk aja Dedi" Dedi 
membuka pintu, lalu ia segera masuk. "Siang mbak Intan", "iya Dedi..." 
Intan tenang tenang saja, meski ia kali itu sedang menyusui Ican. tapi 
ternyata Dedi mengajak Rega dan Ujang, dua anak SD yang baru tau wajah 
cantik Intan yang menggoda itu seketika tercengang melihat ibu muda 
berjilbab itu sedang menyusui anaknya. "permisi...", "loh, temannya Dedi
 ya?", "iya, saya Rega", "saya Ujang", "hmm, saya Intan, met kenal 
yah..." Intan melihat 3 anak SD itu tampak baru datang dari sekolah, 
tapi mereka yang masih berseragam merah putih itu memilih mampir ke 
rumah Intan. Intan sadar, pasti Dedi menceritakan aksinya, dan dua 
temannya itu jadi penasaran. Intan tersenyum, ibu muda itu berfikir 
untuk mencoba ngeseks dengan 3 anak SD sekaligus. "kalian baru selesai 
sekolah?", "iya mbak, hehe", "Waduh, pasti haus yah jalan dari sekolah",
 "iya sih mbak, hehe" Dedi sudah benar benar siap untuk menyantap 
payudara Intan bila sudah dipersilahkan. Ican tampak sudah tertidur 
dipangkuan Intan, anak 6 tahun itu kemudian ditidurkan di kamarnya, 
Intan kemudian menemui 3 anak SD itu lagi.
"kalian mau minum apa?", "terserah mbak", "iya" Dedi terlihat bingung 
mendengar ucapan dua temannya itu. "Saya minum susu saja mbak", "ooh, 
Dedi mau susu?", "iya mbak", "mm, didalem gak ada susu, tinggal susu 
dari payudaraku", "ooh, mm... ya gak papa mbak, susunya mbak Intan aja",
 "kamu mau?", "iya mbak", "ooh, ya udah, kamu hisap sendiri tapi ya", 
"siap mbak, hehe" Intan tanpa ragu melepas baju dan bhnya, lalu 
merapikan jilbab yang ia kenakan, bagian bawah jilbabnya ia kesampingkan
 ke belakang agar tak menutupi payudaranya, kini ia benar benar 
menunjukan payudaranya yang menggairahkan, ketiga anak sd itu terpana 
melihat seorang wanita cantik yang sedang memakai jilbab tapi 
memperlihatkan kedua payudaranya tanpa merasa malu, tanpa ragu Dedi 
langsung menghisap puting kanan milik Intan itu. "ahn... mmh... Rega, 
Ujang, kalian gak minum susu sekalian aja?", "mm... anu...", "i...iya 
deh mbak" Ujang mendekat, tanpa ragu langsung membuka mulutnya, lalu 
melahap puting kiri Intan itu. Kini Intan melihat dua anak berseragam 
merah putih itu menghisap putingnya, ia merasa sesuatu yang luar biasa. 
"mm...sluurp...mm...", "mm...slruuuup", "aku sambil tiduran aja ya..." 
Intan tiduran di atas karpet itu. Dedi dan Ujang sudah dengan liar 
menghisap puting Intan, tangan jahil mereka juga meremas payudara montok
 milik ibu muda itu. "mm...aah... Rega, mau minum gak?", "m... mau 
deh...", "nih, aku udah", "wah, Dedi baik yah, sini Rega, kamu udah haus
 banget kayaknya...aahn..." Rega menggantikan Dedi menghisap puting kiri
 Intan itu. Kini dua anak SD itu yakin memang Intan punya air susu yang 
nikmat untuk diminum, apalagi langsung dari putingnya yang kenyal. "Mbak
 Intan, Dedi minum yang lain ya", "minum apa? mmh", "minum dari 
lubangnya mbak Intan", "hmm? coba kamu liat Ded, ada gak sih?" Dedi yang
 tersenyum itu langsung melepas rok dan celana dalam Intan. Kini ibu 
muda itu telanjang bulat, hanya jilbab yang tersisa masih ia kenakan. 
Vaginanya kini diperhatikan dengan seksama oleh Dedi. "Gak keliatan 
mbak", "mmh... kurang dibuka ya?" Intan menggerakan tangannya, membuka 
vaginanya sedikit, Dedi menggelengkan kepalanya seraya terpukau. "nah 
ada kok mbak", "masak sih? aaahn... Dedi...ouh" Dedi secepat kilat 
melesat menghisap vagina Intan dengan mulutnya, anak SD itu kepalanya 
sudah menempel dan mengoral vagina ibu muda itu. "mm...slruup... mm... 
mbak, kalau kami minum, susunya abis ya nanti?", "mmh... nggak kok, 
nanti juga ada lagi", "slruup...mm... enak dong" Rega dan ujang sudah 
asyik sendiri, mulut mereka menempel erat diputing Intan, benda kenyal 
itu dihisap dan ditarik tarik, air susu mengalir kemulut mereka terus. 
Dedi malah menikmati aliran cairan dari vagina Intan. Intan heran, 
rasanya tubuhnya melayang, ketika lubang lubang kenikmatan ditubuhnya 
itu dihisap 3 anak SD.
Beberapa menit asik minum, 3 anak SD itu sudah tampak begitu senang, 
penis mereka sudah tegak sedari tadi. "Aahn... aduh, Rega, itu apa yang 
keras nempel disitu?", "aduh, maaf, itu punyaku mbak?", "kok bisa 
gitu... liat dong" Rega membuka resleting celananya, penisnya itu 
ditunjukan pada Intan. "punya saya juga gitu mbak" Ujang dengan semangat
 menunjukan penisnya juga yang sudah dikeluarkan dari celana. "ooh, 
kenapa ya?", "minta dikocok mbak", "ooh... gini ya?" tangan kiri Intan 
menangkap penis Ujang, dan yang kanan menangkap penis Rega, segera dua 
anak SD itu merasakan bagaimana nikmatnya dikocok penisnya oleh Intan. 
"mm...slruup..mm... ooh", "uuh...mm...slruup" Rega dan Ujang bisa 
menikmati kocokan tangan Intan, juga menghisap puting susunya. "hnn? 
Aaahn! Dedi...ooh" Dedi ternyata lebih gila lagi, ia sudah memasukan 
penis kecilnya di vagina Intan. Kini anak SD itu menggerakan penisnya 
maju mundur, Intan mulai merasakan kenikmatan bersetubuh. Rega dan Ujang
 sempat takjub melihat Dedi, temannya itu memang luar biasa. "ooh... 
mbak Intan... mmh", "aahn... Dedi... oh...aahn" Intan jadi berhenti 
mengocok penis Rega dan Ujang, karena ia bereaksi dengan sodokan penis 
Dedi di vagina ibu muda itu. Ujang melihat Intan membuka mulutnya lebar 
lebar itu, tanpa ragu memasukkan penis kecilnya ke mulut Intan, 
"ouh...mmh...", "oogh..mmh...mmh..." Ujang tau penisnya kini mulai 
diemut oleh Intan. Rega tak mau kalah, anak itu naik di perut Intan, 
lalu menghimpit penisnya di belahan dada perempuan itu, lalu dihimpit 
gundukan kenyal, kini ia menggesek payudara milik Intan. Intan kini 
hanya bisa melihat 3 anak SD menyetubuhinya, ia bukannya menyesal, tapi 
takjub. Beberapa menit itu Rega, ujang dan Dedi memuaskan hasratnya, 
menyetubuhi Intan. "ooh... aduh.. uuh, aku mau keluar mbak", "aku juga",
 "aku keluar juga ah..." 3 anak SD itu berpindah, mereka kini membiarkan
 Intan tergeletak dikarpet, lalu mereka mengocok penis tegaknya, Croot 
croot croot, mereka bertiga menyemburkan sperma ke tubuh Intan, ibu muda
 itu jadi mandi sperma. "ooowh... mmh...nnh..." Intan merasa tubuhnya 
melayang setelah disetubuhi 3 anak SD, benar benar pengalaman luar 
biasa. Rega, Ujang, dan Dedi kemudian berpakaian, lalu berpamitan pada 
Intan. Ibu 26 tahun itu kemudian beristirahat sejenak, lalu baru 
membersihkan dirinya. Intan kini merasa tubuhnya makin ingin disetubuhi,
 ibu muda itu mulai ketagihan bersetubuh dengan anak SD, hari-harinya 
akan diisi dengan gairah cinta bersama anak-anak haus seks itu...
      
     
     
No comments:
Post a Comment