Segera setelah pintu kamar ditutup, aku duduk di atas kasur yang empuk 
dan menarik tangan Angela dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku. 
Posisi badannya menghadap ke kanan.
"Apa Angela yakin mau melakukan ini denganku?
"Kalau memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya
"Apa setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?"
"Ya tidak lah Ko Indra ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Ko Indra."
"Benarkah?"
Dia merangkul leherku dan kusambut dengan ciuman yang basah di bibirnya.
 Angela memejamkan matanya, ku julurkan lidahku ke dalam mulutnya. 
Dengan sedikit kaku dan kikuk bidadariku menyambut tarian lidahku. Tidak
 lama kemudian Irama cumbuan kami semakin meningkat dan cepat dan panas 
penuh dengan nafsu. Tangan kiriku menelusuri semua bagian dari 
punggungnya dan tangan kananku menelusuri paha dan betisnya yang 
terbalut oleh pantyhose.
Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri lehernya sambil menarikan 
lidahku. Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari bibirnya. Angela 
membelai rambut dan punggungku.
"Oh.. Ko Indra.."
Saat ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang. 
Ku pijat-pijat dengan lembut dan ku remas-remas. Tangan kananku dengan 
cepat melepaskan kancing-kancing bajunya. Angela pun mengikuti 
tindakanku dan melepaskan kancing bajuku, dan celanaku. Kusuruh Angela 
berdiri. Aku pun ikut berdiri dan langsung saja celana panjangku jatuh 
ke bawah. Ku tarik tangan kiri Angela dan meletakannya di penisku yang 
masih terbungkus celana dalam.
"Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?" ejek Angela.
"Angela juga basah." Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.
Kubuka BH nya dan di depan mataku adalah sepasang payudara yang 
berukuran sedang dan ranum. Bajunya sengaja tidak kulepaskan, karena dia
 terlihat sangat cocok dan cantik dengan baju itu. Ku lihat celana 
dalamnya yang berwarna kulit menutupi vaginanya. Kuturunkan pantyhosenya
 sedikit dan kurobek celana dalamnya dan menariknya keluar. Kubetulkan 
kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari cairan vaginanya dan 
kujilat. Angela melihat dengan tatapan sedikit terkejut. Kutempelkan 
celana dalamnya ke hidung Angela.
"Bagaimana aromanya?"
Seakan-akan tidak percaya, ia menghirupnya beberapa kali.
"Aromanya seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku.." jawabnya.
Tiba-tiba saja aku merasakan tangan kirinya dengan penuh nafsu 
meremas-remas penisku. Kuturunkan celana dalam ku dan penisku berdiri 
dengan keras dan panjang. Mulutnya sedikit terbuka melihat penisku yang 
berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya yang mungil menyentuh
 ujung kepala penisku. Tidak terbayangkan nikmatnya sentuhan Angela pada
 penis ku. Perlahan-lahan ia mulai memegang dan mengelus-elus seluruh 
batang penisku, akibatnya penisku benar-benar basah.
Aku suruh Angela tidur di atas ranjang. Ku jelajahi seluruh bagian dari 
kakinya yang panjang dan seksi. Aku habiskan lebih dari 30 menit hanya 
mengelus-elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian kakinya. Setiap 
kali aku melihat kaki dan sepatu talinya, rasanya ingin ku kulum. 
Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dengan kuluman dan ciuman 
pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya. Setelah puas ku 
lanjutkan dengan mengulum vaginanya. Tanpa melepas pantyhosenya, aku 
mainkan tarian erotis dengan lidahku. Angela terus mendesah nikmat tanpa
 henti. Setelah beberapa saat, aku merasakan otot-otot pinggulnya mulai 
menegang.
Angela mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah lubang kecil dengan 
bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku langsung menerobos masuk dan menyerbu
 klitoris Angela. Nafas Angela semakin memburu dan dari bibirnya terus 
mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ia bayangkan 
sebelumnya.
"Ko.. Indra.. Enak banget.."
Ku arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat 
menikmati oral yang ku berikan. Ku dorong lidahku lebih dalam lagi ke 
dalam vaginanya. Cairan cinta Angela terus mengalir tanpa henti. Aku 
ingin angela merasakan nikmatnya bercinta, dan betapa mengagumkannya 
multi orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke dalam vaginanya. Jariku 
masuk dengan mulus tanpa menemui hambatan apa pun. Ku coba untuk mencari
 titik G spot yang menjadi puncak kenikmatan sexual Angela.
Desahan yang keluar dari mulutnya semakin kencang. Ada beberapa tempat 
yang mencurigakan, akhirnya aku berexperimen satu per satu. Memang makan
 waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kutemukan. Aku 
tidak begitu yakin, tetapi semakin lama aku memberikan rangsangan pada 
titik tersebut, semakin kuat Angela menggeliat dan akhirnya orgasme. 
Kurasakan otot-otot vaginanya menjepit jariku dengan kuat. Setelah 
orgasmenya reda, aku memposisikan diriku di atas badan Angela. Kukulum 
bibir dan lidahnya.
"Sayang.. Aku akan memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya, apa kamu sudah siap?"
Angela melihatku dengan nafsu yang membara dan menganggukan kepalanya. 
Kuberikan senyum manisku dan memposisikan penis ku di depan pantyhose 
yang sudah ku robek sedikit. Pelan-pelan ku masukan penis ku. Dinding 
vaginanya yang ketat dan kencang menyambut kedatangan penisku dengan 
hangat. Ketika kepala penisku tenggelam di dalam vaginanya, Angela 
memejamkan matanya dan mulutnya terbuka.
Kudorong lagi perlahan-lahan sampai seluruh batang penisku berada di 
dalam vaginanya. Hangat, basah dan kencang, itulah yang kurasakan ketika
 meluncur masuk. Pelan-pelan ku tarik sedikit dan masuk lagi. Setelah 
beberapa tarikan Angela membuka matanya dan menatapku dengan penuh 
kepatuhan. Dia sudah mulai terbiasa dengan penisku, kupercepat gerakan 
memompa ku dalam posisi misionaris. Angela mendesah nikmat. Makin lama 
makin cepat, kembali Angela hilang dalam orgasmenya yang kuat dan 
panjang. Titik G spot yang kutemukan berada disebelah bawah dinding 
vaginanya. Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris.
Kusuruh Angela membalikan badannya. Darah keperawanannya membekas di 
atas ranjang hotel. Begitu pula dengan penis ku, tertempel darah segar 
dari Angela. Kuarahkan Angela membentuk posisi doggy style. Aku sendiri 
juga sudah tidak dapat bertahan lama lagi. Aku ingin menyelesaikannya 
dengan memberikan multiple orgasme. Ku posisikan penisku ke daerah G 
spot Angela. Saat itu pula angela mendesah dengan kencang, karena 
vaginanya sudah terlalu sensitif. Kupompa Angela dari belakang, 
pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tidak sampai 5 
menit, badan Angela kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh lebih kuat 
dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot vaginanya meremas-remas penisku. 
Benar-benar sensasi yang tidak ada bandingannya.
Aku dapat merasakan cairan madu Angela terus mengalir keluar membasahi 
paha kami. Badan Angela berkontraksi dan menggeliat dengan hebat 
bagaikan gempa bumi. Orgasme yang ia rasakan tak kunjung habis. Ku 
pelankan gerakanku, dan membiarkan Angela menikmati keseluruhan 
orgasmenya. Kucabut penisku dari vaginanya dan menyuruhnya tidur dengan 
terlentang. Kuposisikan penisku di depan bibirnya.
"Angela, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop."
Angela menuruti kata-kataku dan menyambut 'lolipop' yang basah dengan 
ejakulasinya. Angela dengan kaku mengulum penisku. Namun rupanya dia 
mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada penis ku. Tidak lama 
kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir. Seluruh badanku bergetar. 
Angela kaget ketika sperma ku meluncur dengan cepat dan kuat. Tidak 
terhitung berapa banyak spermaku yang keluar. Angela hampir tersedak, 
namun dengan cepat ia telan spermaku dan membersihkan sisa-sisanya.
Angela sudah kehabisan tenaga, aku berbaring disebelahnya. Ia menatapku 
dengan tatapan puas dan sayang. Bidadariku.. Akhirnya aku berhasil 
bercinta dengannya.
Setelah berbaring selama beberapa saat, aku mengajak Angela untuk mandi 
bersama. Terpaksa Angela harus melepaskan pantyhosenya. Kami saling 
membersihkan satu sama lain, tidak lama kemudian aku kembali memasukan 
penisku yang masih keras dan horny ke dalam vagina Angela. Dibawah 
pancuran shower yang hangat aku kembali bercinta dengan Angela. Ku 
angkat dan kutahan kaki kirinya dengan tangan kananku dan kusandarkan 
dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa vaginanya dengan penisku, lembut 
namun mantap. Angela menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa 
disengaja dia menemukan tempat yang sensitif pada leher bagian kiriku.
"Iya.. Di sini.. Terus.."
Angela memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga 
betapa sensitifnya tempat itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah 
berjalan di seluruh tubuhku, menambah sensasi yang luar biasa pada 
penisku. Aku terus mendesah dan sedikit mempercepat gerakan penisku, 
kadang-kadang aku mendorongnya sedalam mungkin dan mempertahankannya 
dalam posisi seperti itu dan kugoyangkan pinggangku dengan gerakan 
melingkar. Angela mendesah dan menghentikan tariannya.
Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dengan kuat. Desahannya semakin cepat dan kuat.
"Ko.. Indra.."
Di bawah pancuran shower yang hangat, Angela mengalami orgasme yang 
kesekian kalinya. Badannya bergetar kuat. Otot-otot dinding vaginanya 
meremas-remas batang penisku dan membawaku ke ujung kenikmatan yang tak 
terbayangkan. Aku berusaha untuk menahannya selama mungkin, paling tidak
 sampai orgasme Angella mereda. Setelah reda, langsung ku keluarkan 
penisku, dengan tanggap Angela berlutut di depanku dan melahap penisku 
dengan mulutnya. Separuh penisku hilang didalam mulutnya. Lidahnya 
dengan cekatan menari-nari di penisku. Benar-benar tidak terlukiskan 
rasanya. Kupegang kepala Angela dengan kedua tanganku, pelan-pelan ku 
dorong masuk penisku sampai habis. Angela hampir tersedak dan dengan 
cepat menyesuaikan rongga kerongkongannya untuk menyambut penisku.
Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti sedikitpun
 menarikan tarian erotis pada penisku. Rangsangan ini benar-benar 
membuat penisku meledak dengan orgasme yang kuat dan menggetarkan. 
Karena aku terus menarik dan mendorong penisku akibatnya spermaku ada 
yang mengalir keluar dari mulutnya. Spermaku yang mengalir keluar dari 
sudut bibirnya membuat Angela semakin cantik dan menggairahkan. Angela 
terus menjilat dan menelan sperma dari penisku sampai bersih.
"Suka ya?" Kutanya dengan lembut.
Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku 
ternyata sungguh luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan. 
Seorang gadis cantik memberikan oral dan menelan sperma dari penisku.
Kami terpaksa menyudahi percintaan kami, karena sudah larut malam. Ku 
antar Angela pulang ke rumahnya. Sebelum keluar dari pintu mobil, kami 
bercumbu dengan penuh nafsu..
Bersambung...
No comments:
Post a Comment