Setelah berselang beberapa menit,
"Ko Indra.."
"Iya sayang.." jawabku sambil membelai rambut dan pipinya.
"Cerita dong.."
"Cerita apa?"
"Cerita kenapa Ko Indra suka sekali sama pantyhose."
"Wah kalau diinget-inget sih sudah lumayan lama juga. Yang pasti pertama
 kali aku merasakan yang namanya stocking itu waktu aku masih SD, 
kira-kira kelas satu atau dua. Adik terkecil dari ibuku yang tinggal di 
medan sedang berkujung ke Jakarta. Dia menginap di rumahku. Suatu hari 
kami sedang berada di dalam mobil, aku duduk di sebelahnya. Secara tidak
 sengaja kakiku menyenggol betisnya. Sentuhan pertama itu bagaikan 
perkenalan dengan sebuah sensasi yang tidak dapat kulupakan. Tanteku 
memakai stocking berwarna kulit. Sepanjang perjalanan kakiku selalu 
menempel dengan kakinya dan sesekali mengelus-elusnya. Dia tidak 
mengatakan apa-apa mungkin karena aku masih kecil dan iseng. Setelah itu
 aku tidak pernah dapat melupakan perasaan itu."
"Terus.."
"Ketika aku tumbuh makin besar aku mulai suka memperhatikan 
perempuan-perempuan yang memakai stocking dan pantyhose, dan penisku 
langsung berdiri dengan tegak. Rasa nafsu dan horny menguasai pikiranku.
 Ketika sampai di rumah dan tidak ada yang memperhatikan, aku 
bermain-main dengan penisku sambil membayangkan bercinta dengan 
perempuan yang memakai pantyhose/stocking tadi."
Angela tersenyum dan tangannya bermain-main dengan penisku yang masih keras.
"Semakin lama aku semakin kecanduan, akhirnya dengan menahan malu aku 
nekat membeli sepasang pantyhose di supermarket terdekat. Kubawa pulang 
dan langsung kukenakan. Penisku menjulang tinggi, ketika kakiku saling 
bersentuhan, rasanya aku langsung mabuk kepayang. Benar-benar sensual. 
Kukeluarkan penisku dan aku bermasturbasi."
Angela membuka matanya dan menatap wajahku dengan penuh rasa ingin tahu, sambil me-masturbasikan penisku.
"Seperti ini?" tanya Angela.
Kakinya digosok-gosokkan ke kakiku. Setiap gesekan menimbulkan gelombang-gelombang listrik kenikmatan ke seluruh badanku.
"Akhirnya aku mempunyai banyak koleksi pantyhose dan stocking namun yang
 benar-benar bagus dan enak dipakai hanya beberapa merk. Aku juga suka 
mencari gambar-gambar model yang memakai pantyhose maupun stocking atau 
lingerie di internet. Aku selalu bermasturbasi dengan koleksi-koleksiku.
 Kelihatannya ceritaku membuat Angela horny. Sekarang ini ia sedang 
menjilati putingku.
"Semua teman wanita yang kukenal tidak ada yang suka memakai pantyhose 
atau stocking. Aku suka sekali pergi ke pameran mobil berskala besar 
karena SPG nya cantik-cantik dan hampir semuanya memakai pantyhose. 
Sampai akhirnya aku melihat kamu memakai kemeja lengan pendek putih, rok
 coklat dan pantyhose. Rasanya aku ingin langsung bercinta dengan Adik 
teman baikku ini."
Angela meninggalkan putingku dan mengulum mulutku, tangannya semakin agresif memainkan penisku.
"Bagaimana dengan Angela, kelihatannya kamu juga suka."
"Sama seperti Ko Indra.. Pertamanya aku tidak begitu suka, namun karena 
iseng maka aku membeli sepasang. Ketika aku memakainya, rasanya aku 
sedang terbang dan tubuhku terbuai. Vaginaku rasanya seperti sedang 
bergetar. Akhirnya aku beli lagi beberapa pasang dan aku sangat 
menyukainya. Bekas cowoku yang tolol itu tidak suka. Aku tahu Ko Indra 
melihat aku dengan penuh nafsu, dan entah kenapa aku tidak merasa aneh 
atau takut. Ketika Ko Indra memegang pahaku, rasanya seluruh badanku 
menjadi lemas dan nyaman. Akhirnya aku sadar kalau aku juga menyukai 
pantyhose. Apa Ko Indra sudah sering melakukan ini?"
"Belum, percaya atau tidak Angela adalah yang pertama."
"Lebih enak mana sama masturbasi?"
"Tentu saja lebih enak bercinta dengan Angela."
Tiba-tiba Angela bangkit dan mencari sesuatu di lantai. Semua pantyhose 
yang ada di taruh di atas tubuhku. Tubuhku bergetar merasakan sentuhan 
lembut dari pantyhose yang lembut. Angela mengambil sebuah stocking 
berwarna putih transparan, kemudian menyarungkannya ke penisku. 
Getaran-getaran erotis menghujani kejantananku ketika stocking tersebut 
bergesekan dengan penisku. Sekarang celah kecil pada ujung kejantananku 
bertemu dengan garis jahitan pada ujung kaki stocking. Garis itu dengan 
lembut membelah celah kepala penisku.
"Stocking kondom." seru Angela dengan senyumnya yang manja.
Stocking tersebut ditarik agak kencang sehingga membaluti seluruh bagian
 penisku seperti sebuah kondom. Lidah Angela terjulur dan menjilati 
kepala penisku yang terbalut dengan kondom stocking. Rasanya beda dengan
 biasanya. Tidak lama kemudian kepala penisku pun hilang di dalam 
mulutnya yang seksi. Aku benar-benar tersesat dalam jalan kenikmatan 
duniawi yang tak terbayangkan. Permainan mulut dan lidah angela tetap 
tidak berkurang nikmatnya, malah bertambah nikmat. Aku terus mengerang 
nikmat.
Kuarahkan Angela pada posisi doggy style. Sambil memegang ujung Stocking
 pada pangkal penisku, ku masukan kejantananku ke dalam liang cintanya. 
Vaginanya yang sudah kebanjiran menerima penisku tanpa gesekan yang 
berarti. Namun, tetap saja terasa berbeda. Aku tidak dapat 
menenggelamkan seluruh batang penisku, karena terhalang tanganku yang 
memegangi kondom stocking agar tidak lepas. Tidak kusangka Angela 
mengalami orgasme secepat ini. Badannya bergetar hebat dan otot-otot 
vaginanya menjepit erat kejantananku. Kutarik keluar penisku dan 
stocking kondomku benar-benar basah akan cairan cinta Angela.
Kuposisikan Angela sehingga dia yang berada di atas dan mulai bercumbu. 
Setelah beberapa saat, aku arahkan penisku ke dalam vaginanya. Angela 
memejamkan matanya dan merasakan kejantananku memenuhi seluruh ruangan 
di dalam lembah kenikmatannya. Angela mengulum telinga dan leher bagian 
kiriku yang sensitif. Kupegang pinggulnya dan kuangkat naik-turun. 
Setelah beberapa kali, Angela langsung melakukan gerakan memompa itu 
sendiri. Lama-lama makin cepat. Ia mengangkat pundaknya dan bertumpu 
pada kedua tangannya. Ia merasakan rangsangan yang luar biasa karena 
dalam posisi ini ia dapat dengan mudah merangsang G spotnya.
Kuputuskan untuk membantu Angela mempercepat prosesnya. Ku tarik dan 
kutekan pinggulku ke bawah saat pinggul Angela terangkat dan ketika 
pinggulnya turun, langsung ku sodok ke atas. Angela mendesah tiada 
hentinya. Angela benar-benar mendapatkan rangsangan ganda, karena batang
 penisku menggesek-gesek klitorisnya dan kepala penisku memberikan 
tekanan yang mantap pada daerah G spotnya.
"Oh.. Ko Indra.." kutatap wajahnya yang manis yang sedang merasakan getaran-getaran ekstasi yang hebat.
Bunyi 'plak-plak' terdengar nyaring setiap kali selangkangan kami 
bertemu. Penisku tertarik keluar sampai ke ujungnya, kemudian langsung 
melesat ke dalam dengan cepat.
"Ko.. Indra.. Nanti.. Keluarin.. Di dalam ya.."
"Nanti kalau hamil bagaimana?"
"Lagi masa.. tidak subur.."
Aku semakin terpacu dan bersemangat, Bidadariku menginginkan aku 
ejakulasi di dalam vaginanya. Saat ini penisku pun sudah benar-benar 
dalam keadaan yang sangat sensitif.
"Ko Indra.. Aku sudah.. nggak tahan lagi.."
"Sebentar ya.. Tahan sedikit lagi.."
Aku menginginkan kami mencapai orgasme bersama-sama. Beberapa saat kemudian,
"Ko Indra.. Argh.."
"Angela.."
Secara bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan duniawi bersama-sama. 
Pinggulku terangkat ke atas dan pinggulnya menekan ke bawah dengan 
sepenuh tenaga, sehingga kejantananku tertanam dalam lembah cintanya 
dalam-dalam. Sebuah gelombang orgasme yang panjang mengawali puncak 
kenikmatan kami. Angela berteriak seiring dengan gelombang pasang naik 
orgasmenya yang dahsyat. Orgasme yang kami rasakan serasa tiada 
habis-habisnya. Penisku mengeluarkan madu putihku terus menerus karena 
diperah oleh otot-otot vaginanya yang terus berkontraksi. Angela pun 
merasakan hal yang sama, orgasmenya serasa tiada akhir.
Akhirnya Angela roboh kehabisan tenaga dan jatuh di dalam pelukanku. 
Nafasnya masih memburu dan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Kami 
saling berpelukan tanpa memisahkan diri. Kubelai-belai punggung dan 
kepalanya.
"Angela.. Kamu benar-benar hebat.. Tidak kusangka kita bisa berorgasme sepanjang dan selama ini.." pujiku.
"Ko Indra yang hebat.. Aku benar-benar beruntung.. Ini adalah pengalaman seks ku yang paling hebat.."
Kubelai Angeladengan penuh kasih sayang. Tidak lama kemudian kami masuk 
kamar mandi bersama-sama. Air pancuran yang hangat membawa kesegaran 
yang menenangkan. Ku gosok tubuh Angela yang mungil dengan sabun. Ia pun
 melakukan hal yang sama. Tanganku meluncur di atas tubuhnya yang licin 
dan basah. Payudaranya tidak dapat kuremas karena licinnya sabun. 
Tubuhku kembali diselimuti dengan perasaan erotis yang sensual. Tidak 
dapat dihindari lagi, kejantananku langsung terpanggil dan menyahut 
dengan siaga.
"Ko Indra.." seru Angela dengan nada yang takjub.
"Masa Ko Indra terangsang lagi? Padahal kan tadi kita sudah ML begitu 
lama, dan Ko Indra pun sudah orgasme beberapa kali. Masa sekarang sudah 
ereksi lagi?"
Angeka membelai-belai penisku yang masih diselimuti oleh sabun.
"Angela sayang, ini semua gara-gara Angela. Siapa suruh Angela begitu 
cantik dan seksi, sampai Adik kecil pun tidak dapat menahan nafsu. Apa 
Angela suka?"
"Tentu saja aku sayang sekali dengan si kecil yang perkasa, yang sudah 
membuatku orgasme berkali-kali dan merasakan kenikmatan yang tidak ada 
bandingannya."
Angela segera membersihkan sabun yang ada pada kejantananku. Tanganku 
meremas-remas vaginanya sambil membersihkan sisa-sisa sabun. Raut wajah 
Angela terlihat penuh dengan antisipasi atas apa yang akan berikutnya 
terjadi. Setelah bersih, Angela langsung mengarahkan penisku ke 
vaginanya. Kejantananku berada di dalam kenikmatan duniawi yang hangat 
dan basah. Di bawah siraman air hangat kembali kami bersetubuh dengan 
penuh nafsu.
Desahan manja dan kenimatan bercampur menciptakan rangsangan exotis. 
Irama persetubuhan kami makin lama makin cepat. Angela memeluk tubuhku 
erat-erat supaya tidak jatuh lemas. Dengan kaki kanannya yang kutahan 
dengan lenganku, penisku meluncur jauh ke dalam dan keluar sampai ke 
ujungnya. bagaikan koreografi pada sebuah film yang berkualitas, kami 
mengalami puncak kenikmatan secara bersama-sama. Suara desahan meluncur 
keluar, tubuhku bergetar dengan hebat. Seperti yang telah Angela 
antisipasi sebelumnya, kenikmatan orgasmenya menguasai semua akal 
sehatnya. Di dalam hatinya, ia telah menyerahkan tubuhnya, perasaannya, 
semuanya untuk kenikmatan yang telah kuberikan.
Saat-saatku bersama dengan Angela adalah romantika yang indah penuh 
dengan nafsu. Kami masih sering bertemu dan bersetubuh dengan hebat dan 
liar. Entah kenapa, kami tidak pernah memutuskan untuk menikah.
TAMAT
No comments:
Post a Comment