Sementara di ruang makan, puput yg sebelumnya hanya duduk dikursi kini 
mulai bergabung dengan kedua adiknya. Puput menghampiri Erwin yg sedang 
jongkok  dilantai mengoral memek lina yg berdiri sambil berpegangan pada
 meja makan, direbahkan dirinya dilantai dengan posisi kepalanya 
mengarah keselangkangan Erwin, lalu digesernya sedikit kebelakang 
sehingga posisi kepala puput tepat berada dibawah selangkangan Erwin  yg
 sedang duduk berjongkok sambil mengoral memek dan anus lina, Sambil 
telentang dilantai kini wajah puput tepat berada dibawah anus Erwin yg 
langsung dijilatinya, Erwin begitu menikmati jilatan lidah puput pada 
lubang duburnya sambil terus menjilati anus lina adiknya, tak beberapa 
lama setelah puas lina menjilati anus Erwin, digesernya sedikit 
kepalanya untuk menjangkau batang kontol Erwin, lalu dikulumnya kantung 
pelir Erwin sebelum akhirnya puput menghisap batang kontol erwin.
Beberapa saat kemudian Erwin menarik tubuh lina sehingga posisi lina 
menungging di lantai dengan mengangkangi wajah puput yg masih dalam 
posisi berbaring telentang, lalu ditancapkannya batang kontolnya kedalam
 memek lina dengan posisi doggie style, sehingga puput yg berada dibawah
 dengan jelas dapat menyaksikan keluar masuknya batang kontol Erwin 
kedalam lubang memek lina, sesekali Erwin mencabut batang kontolnya dari
 memek lina dan memasukannya kemulut puput, untuk beberapa saat puput 
mengulum batang kontol Erwin untuk kemudian Erwin menariknya kembali 
untuk dimasukannya lagi kedalam memek lina. Sementara batang kontol 
Erwin menghujami lubang memek lina, puput tidak tinggal diam, dijilati 
dan dihisap-hisapnya kantung pelir Erwin, sesekali dijilatinya pangkal 
batang kontol Erwin yg masih terselip diluar lubang memek lina.  Betapa 
nikmat Erwin merasakan momen itu, momen dimana batang kontolnya 
merasakan nikmat mengentoti memek lina dan pada saat bersamaan juga 
pelir dan pangkal kontolnya dijilati oleh puput, "wooww.. seperti 
terbang sukmaku.."pikirnya.
Lina mengayunkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi hujaman kontol 
Erwin yg menusuk-nusuk lubang memeknya, ekspresi kenikmatan yg 
dirasakannya dituangkan dalam ocehan-ocehannya yg terdengar erotis bagi 
Erwin, ocehan yg vulgar namun berintonansi manja khas seorang anak abg 
seperti lina.
" Uuuuuuhh...kak Erwin, entotin terus memek lin kak.. uuuhhh..mmm aahhh,
 kontol kak Erwin enak.. lina semakin ketagihan kak... kak Erwin janji 
untuk ngentotin memek lin terus ya kak..jangan pernah bosen ya 
kak...uuuuhhh.." oceh lina dengan manja, yg membuat Erwin terbuai hingga
 ditanggapinya dengan tak kalah vulgarnya.
" Aaaaahh.. iya adikku yg manis.. kak Erwin pasti akan terus mengentoti 
memek lin yg legit ini.. lin juga harus selalu siap kalau kak Erwin 
minta ngentot sama lin...aahhhh.." balas Erwin, yg semakin laju goyangan
 pantatnya, sehingga puput yg berada dibawah untuk menjilati  bibi pelir
 dan pangkal kontol Erwin menjadi agak kerepotan, sesekali wajahnya 
sampai terbentur-bentur oleh goyangan paha Erwin. 
Sepuluh menit berlangsung lina menikmati sodokan kontol Erwin pada 
lubang memeknya yg kini sudah mulai familiar dengan gesekan batang 
kontol, sudah tidak ada sedikitpun rasa sakit yg dirasakan lina dalam 
penetrasi, semua berubah menjadi rasa nikmat yg membuatnya semakin 
keranjingan untuk merasakan batang kontol menusuki memeknya.
" Kak Erwin.. udah dulu kak.. sekarang lin kepingin kontol kak Erwin 
ngentotin anus lin.." pinta lina, seraya Erwin langsung mencabut batang 
kontolnya dari dalam memek lina dan dimasukannya kemulut puput yg masih 
berada dibawah selangkangannya yg langsung dikulum dengan rakus oleh 
puput.   
Beberapa saat kemudian dicabutnya  kontol Erwin dari mulut puput  dan 
diarahkannya batang kontol yg sudah basah berlumuran air ludah itu, 
blesss.. air ludah puput yg melumasi batang kontol Erwin cukup 
memberikan kontribusi yg besar bagi lancarnya kontol Erwin menembus anus
 lina, lalu Erwin mulai memompa pantatnya maju mundur mengocok kontolnya
 menggeseki rongga-rongga dubur lina, begitu mantap kontol Erwin 
menembus lubang anus lina, terlihat pada saat kontol Erwin ditarik, 
otot-otot bagian luar anus lina seperti ikut terbawa tarikan kontol 
Erwin, begitu pula pada saat didorongkannya batang kontol Erwin, 
terlihat otot-otot anus tersebut seperti ikut tenggelam mengikuti 
gerakan masuknya batang kontol kedalam anus, sebuah proses penetrasi yg 
erotis, yg dengan jelas disaksikan oleh puput dari jarak yg begitu 
dekat, seperti dalam adegan film porno saat close-up view, namun sangat 
jauh lebih mengasikan dengan menyaksikannya secara langsung seperti itu,
 karna disitu dia dapat juga mencium nuansa aroma yg menebar dari anus 
lina, suatu aroma yg sangat erotis bagi puput, sehingga tak kuasa bagi 
puput untuk tidak mencicipi "menu special" yg berada tepat diatas 
wajahnya itu, sehingga ditariknya keluar batang kontol Erwin dari lubang
 anus lina dan dihisapnya dengan rakus, nikmat dirasakannya hingga 
ditelannya air liurnya sendiri, beberapa saat kemudian dimasukannya lagi
 keanus lina setelah dirasa telah berkurang aroma anus yg melekat, untuk
 kemudian Erwin kembali melanjutkan kocokannya, namun hanya beberapa 
saat kontol Erwin melakukan proses penetrasi, kembali puput melakukan 
hal yg sama, dicabut dan dihisapnya kembali batang kontol Erwin, 
sehingga lina yg sedang asik menikmati tusukan kontol Erwin dalam 
anusnya merasa terganggu kenikmatannya.
" Kak..puput, jangan gitu dong... lin lagi asik nih...biarin kak Erwin terus ngentotin anus aku.."  rujuk lina kepada puput
" Aduuuuhhh... anak manja, segitu sewotnya..iya deh, makan tuh 
kontol..." balas puput sewot, yg akhirnya mengalah dan merelakan kontol 
Erwin terus menyodomi lubang dubur lina tanpa jeda.
Dicengkramnya bokong lina dengan kedua tangan Erwin sambil menyodomi 
lubang pantat lina masih dengan posisi doggie style, sementara puput yg 
juga masih dikolong selangkangan Erwin kini mulai menjilati memek lina, 
sehingga begitu nikmat dirasakan lina mendapatkan servis ganda dari 
kedua organ sensitifnya. Semakin lama semakin agresif puput menjilati 
memek adiknya itu, dimasukannya lidahnya kedinding bagian dalam vagina 
lina dan digelitiknya, sampai histeris reaksi lina menerima aksi dari 
kedua kakaknya itu, aksi yg membuat dirinya merasa seperti terbang ke 
awan dalam kenikmatan birahi yg menggelora, hingga erangan dan ocehan yg
 keluar dari mulutnya semakin tidak karuan.
" Uuuuuhhh...enak kak..terus kak..jilatin memek aku kak... aaahh..iya 
kak gitu kak...itilnya juga kak...aaaahh..enaaaakk..bangsaaaattt .."
" kak Erwin... entot yg kenceng bo-ol aku kak... hantem kak...uuuhhhh.. 
ayo kak.. lin mau yg kenceng kaaaakk... biar lin tambah enak 
kaaakkk...aaahh.. ngentoooootttt.."
Itulah sebagian kecil dari ocehan histeris lina yg masih dapat di 
tangkap oleh puput dan Erwin, selebihnya hanyalah rauangan atau 
kata-kata vulgar dan kotor tanpa ujung pangkal, puput hanya tersenyum 
dalam hati, sambil membatin "wah..bener-bener nurunin mama nih anak.."
Akhirnya terdengar raungan keras dari mulut lina sebagai tanda puncak 
kenikmatan birahi yg telah didapat, sebuah teriakan panjang sebagai 
terjemahan dari rasa nikmat yg sempurna.
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh....." hanya 
itu, dan tanpa kata-kata yg dapat diartikan, kecuali beberapa lenguhan 
akhir dan desah nafas yg memburu, lalu hilang sama sekali dan diam, 
seraya dibarengi dengan ambruknya tubuh lina yg sebelumnya dalam posisi 
menungging kini jatuh telungkup sehingga memeknya menimpa wajah puput yg
 tepat dibawahnya, dan puput menjilati dengan rakus cairan lendir yg 
menggenangi memek lina, dihirupnya srryyuuff.. srryyuuff.. sampai 
bersih.
Merasa lawan mainnya sudah tidak memberikan perlawanan Erwin mencabut 
batang kontolnya dari dubur lina pluup... lalu digeserkannya tubuhnya 
mundur, sehingga batang kontolnya kini tepat berada diatas memek puput 
yg masih sibuk menyicipi air mani lina, ditancapnya langsung memek puput
 bless.. diangkatnya kedua kaki puput  lalu di panggulkan dipundaknya,  
seraya dipompa pantatnya maju mundur sambil kedua tangannya memegang 
paha puput, sehingga agak terangkat pantat puput.
Tubuh lina kini telah beringsut dari dari wajah puput, dan kini lina 
hanya berbaring telentang disamping puput yg sedang menikmati hantaman 
kontol Erwin pada memeknya.
"Hajar memek kakak sayang...tancapkan kontolmu yg dalem, entot kakak 
sayang...he..eemm iya.. nikmati memek kakakmu ini sayang...ya, kamu suka
 kan...kamu suka ngentotin kakak kan..uuuuhhhhh.." oceh puput, dan puput
 tau kalau Erwin akan lebih bergairah mendengar ocehan-ocehan seperti 
itu
"Iya kak..erwin akan entotin memek kakak ..kakak juga suka kan sama 
kontol Erwin..iya kak.. kakak suka dientotin Erwin kan kak...." Balas 
oceh Erwin sambil semakin bersemangat menghantamkan batang kontolnya, 
sesekali dijilatinya betis puput yg berada di bahunya, melihat aksi 
Erwin yg menjilati betisnya ternyata mengilhami puput untuk mengarahkan 
jari-jari kakinya kemulut Erwin, dengan rakus Erwin mengulum ibu jari 
kaki puput sambil terus mengocok batang kontolnya kememek puput, suatu 
sensasi yg menggairahkan bagi puput melihat Erwin dengan rakus mengulum 
jari-jari kakinya, begitupun Erwin merasakan sensasi yg serupa saat 
menjilati dan mengulum jari-jari kaki kakaknya itu, puput semakin 
menikmati aksi adiknya itu seraya diusapkannya telapak kakinya pada 
bibir Erwin, yg segera dipahami oleh Erwin dengan menjulurkan lidahnya 
sehingga kali ini Erwin menjilati telapak kaki puput, aaaahhh..nikmat 
dirasakan puput, geli-geli nikmat, pikirnya, dan sensasional.
 
Ada sensasi yg berbeda dirasakan puput, sensasi dimana dia dapat  
memperlakukan lawan mainnya dengan sesuka hati melalui telapak kakinya 
yg diusap-usapkannya dilidah Erwin, bahkan dijejalinya ujung kakinya 
kemulut Erwin sehingga sekitar empat jari kaki puput masuk kemulut Erwin
 yg kemudian disodok-sodokannya kakinya yg membuat Erwin sampai terbatuk
 batuk dibuatnya.
" Ayo jilatin kakiku Erwin.. jilat seluruh telapak kakiku sampai bersih ya sayang..."
" Nih, sekalian kamu isep jari-jari kakiku, kamu suka kan...iya bagus.. 
makan tuh kakiku isep iya...sambil kamu entot memekku ini...kamu isepin 
juga kakiku.."  ujar puput sambil menusukan ujung kakinya kemulut Erwin 
dan mencolok-coloknya, entah mengapa Erwin begitu menyukai perlakuan 
kakaknya seperti itu sehingga semakin bernafsu Erwin mengocok batang 
kontolnya didalam memek puput.
Sekitar sepuluh menit Erwin mengentot memek puput sambil mengoral 
kakinya, semakin tinggi gairah puput, hingga puput meminta Erwin untuk 
menyodomi lubang anusnya.
" Udah win..sekarang kamu entotin lubang pantat kakak ya..." perintahnya
 seraya puput berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada bibir meja
 makan sambil menyodorkan pantatnya kebelakang.
" Ayo win..kamu entot anusku dari belakang... cepetan dong..." ujar puput tak sabar
Erwin segera memegang pantat puput yg putih mulus dan bulat, dijilatinya
 sejenak lubang anus itu lalu disibaknya dan cuiiihh... diludahinya 
dengan maksud untuk memberikan pelumasan.  Akhirnya Erwin menancapkan 
batang kontolnya ke anus puput sambil berdiri, dicengkramnya dengan kuat
 bokong puput sebagai tumpuan, lalu digoyangnya pantatnya maju mundur 
untuk mengocok batang kontolnya.
"Aaaaahhhh.... Iya terus win.. entot bo-ol ku win... asik nih...aaahhh.." racau puput
" Iya kak.. bo-ol kakak juga enak kak..." balas Erwin, lalu Erwin 
terinspirasi pada waktu ia menyodomi mamanya  dengan posisi seperti ini,
 waktu itu mamanya memintanya untuk meludahi mulutnya, rupanya hal itu 
akan dipraktekannya pada puput.
" Kak, sini kak... coba palingkan wajah kakak kemari..lalu buka mulut 
kakak..erwin akan berikan  sesuatu yg kakak pasti suka..." pinta Erwin 
kepada puput, yg tanpa banyak cakap puput langsung mengikuti keinginan 
adiknya itu, dipalingkannya wajahnya kearah Erwin yg berada 
dibelakangnya sambil membuka mulutnya, dan sambil terus memompakan 
kontolnya mengocok anus puput Erwin agak menunduk mendekati wajah puput 
lalu cuiihhh... diludahinya mulut menganga puput, dan puput langsung 
menelan air ludah Erwin.
" Mmmmm...mantap win.. lagi sayang..lagi.. ludahi aku..yg banyak win..yg
 banyak..." pinta puput yg mulai merasakan sensasi mengasikan dari aksi 
yg diberikan adiknya itu, dan erwinpun semakin bersemangat melihat 
respon dari puput
"cuiiiihhh...cuiiihhh...cuiiihhh...nikmat ya kak.. kakak menyukai 
ludahku kan...? Nih kak, makan kak...cuiiihh....cuiiihh..." berkali-kali
 Erwin meludahi puput yg langsung ditelannya, beberapa mengenai wajahnya
 dan rambutnya, namun puput seperti tidak puas, terus saja dengan 
histeris sambil membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya dia meminta 
Erwin untuk meludahinya.
Melihat reaksi puput yg seperti itu Erwin begitu bernafsu, hingga 
ditundukannya wajahnya untuk melumat mulut puput, yg dengan rakus puput 
menyambut kecupan Erwin sehingga mereka berpagutan sambil Erwin terus 
mengocokan kontolnya.
Beberapa saat kemudian puput mulai menggosok-gosokan memeknya dengan 
tangan kirinya sambil menikmati hantaman kontol Erwin yg semakin lincah 
dan keras menghujam-hujamkan  anusnya.
" Aaaaaaahhhh... terus win..entot pantatku win...sodomi aku 
win...aaahhhh..." teriak puput dengan histeris, rupanya puput hampir 
mendapatkan puncak kenikmatannya, sehingga digosok-gosoknya jari 
tangannya kememeknya dengan keras dan cepat.
" Aaaaaaaaaaaahhhhhhhhh.....aku keluaarr....aaaaaaaahhhhhhh...." pekik puput menikmati orgasmenya.
Hanya selisih beberapa detik terdengar lenguh panjang dari mulut Erwin 
disertai dengan kocokan kontol Erwin yg semakin kencang dan kuat
"Aaaaaaaaaa...aku keluar juga kaaaaakkkk.... Aku keluar 
kaaaakkkk...aaaaa.." jerit Erwin sambil mencengkram bokong puput dengan 
keras.
Mendadak puput menarik pantatnya dari kontol Erwin dan berjongkok dihadapan Erwin sambil tangannya memegang kontol Erwin.
" Ayo win...keluarin spermamu dimulut kakak....aaaaaakkk..." pinta puput
 seraya dibuka lebar-lebar mulutnya didepan batang kontol Erwin, dan 
crrrooottt...crrrooottt...crrooottt.. tumpahlah sperma Erwin kedalam 
mulut puput yg menganga, nyaris tak stetespun air mani Erwin yg menetes 
dilain tempat kecuali tertampung penuh didalam mulut puput yg menganga. 
 Ditahannya sejenak air mani yg tertampung dimulutnya dibukanya mulutnya
 lebar-lebar sambil menatap mata Erwin seolah ingin menunjukan isi 
didalam mulutnya kepada Erwin dan selanjutnya glekkk... tandaslah 
seluruh cairan kental itu kedalam perut puput.
" Aaaaahhh..wuuiiihhh...mantap win sedaaaappp..." ujarnya kepada Erwin, 
seraya dihisapnya batang kontol Erwin untuk mendapatkan sisa-sisa sperma
 yg masih melekat diujung kontol Erwin.
Kini tubuh mereka sama-sama terkulai lemas diatas lantai sehabis 
melakukan pekerjaan yg melelahkan tapi mengasikan, namun rasa puas 
tampak terpancar dari  raut wajah mereka.
Sementara itu lina telah bergabung dengan deni yg duduk disofa sambil 
menyaksikan televisi, sementara mirna merebahkan tubuhnya disofa  dengan
 menyandarkan kepalanya diatas paha deni, tak berapa lama puput dan 
erwin menyusul mereka, sehingga mereka semua  berkumpul diruang santai, 
dengan kesemuanya masih dalam keadaan bugil.
Sekitar satu jam mereka bersantai sambil menikmati acara televisi yg 
diselingi dengan obrolan ringan, suatu kebersamaan yg hangat bagi deni. 
 
Deni masih duduk disofa namun kini posisinya diapit oleh puput yg 
menggelendot dengan manja disamping kanannya dan lina disamping kirinya,
 sedangkan mirna kini berada disamping lina, kemudian Erwin berbaring 
diatas matras yg terhampar dilantai sedang asik dengan remote control tv
 memilah-milah chanel tv yg ia sukai.
" Gimana sayang, enak tadi ngentot sama mama..? " Tanya puput kepada 
deni kekasihnya, sambil memeluk langan deni dan menyandarkan kepalanya 
dibahunya
" Luar biasa sayang, mamamu memberikan banyak pelajaran yg berharga 
bagiku dalam soal hubungan seksual.." jawab deni seraya dikecupnya 
dengan mesra kening kekasihnya itu
" Iya, berarti cuma lin yg belum nyobain kontol kak deni.." ujar lina, sambil tangan kanannya meremas-remas batang kontol deni
" Iya sayang, setelah ini giliran kamu yg kakak entot.. kakak juga udah 
gemes ingin ngerasain memekmu yg imut ini..." jawab deni sambil 
tangannya mengusap memek lina
" Ayo kak, kalo gitu sekarang aja..lin udah gak sabar nih.."  rajuk lina
" Ayo lina.. koq lupa terus sih, kan sudah dikasih tau bagaimana caranya
 yg baik kalau kamu minta ngentot sama cowok..." ujar mirna, 
mengingatkan lina. dalam hati deni masih bertanya "memangnya seperti apa
 sih caranya..?" pikirnya penasaran
" Oh iya ma.. sory.."  lalu lina mendekatkan bibirnya ketelinga deni, 
keluarlah kalimat yg lembut dan mendesah yg mampu membuat laki-laki 
terbuai
" Kak deni sayang... memek lin udah gak sabar nih, ingin dientot sama 
kontol kak deni..kak deni mau kan..." ujar puput dengan kalimat vulgar 
yg mendesah yg membuat birahi deni bangkit mendengarnya, sambil dalam 
hati berkata " ooh.. ini toh, pantesan..."  seraya dikecupnya bibir 
mungil lina, bibir yg tadi mengeluarkan kata-kata vulgar yg 
menggairahkan.  dikeluarkan lidah deni yg dengan rakus dikulum oleh 
lina, untuk beberapa saat mereka berpagutan dengan hot,  bahkan 
sebelumnya belum  pernah dia melakukan kecupan sedahsyat ini dengan 
puput kekasihnya, sulit dipercaya itu dilakukan oleh gadis yg masih 
hijau seperti lina, sementara puput yg disamping deni hanya tersenyum 
menyaksikan aksi adiknya itu dalam hati berkata " wah sudah begitu ahli 
sekali adikku ini, padahal jam terbangnya masih sedikit dan belum pernah
 pacaran pula.."
Kini lina mulai berjongkok dibawah deni, digenggamnya batang kontol deni
 yg duduk disofa dan mulai dikulumnya sambil digoyangkan kepalanya naik 
turun, begitu nikmat dirasakan deni hingga keluar desahan nikmat dari 
mulutnya.
" Zzzzzzz...aaaaaahhhh.. enak lin, terus sayang, aaahhh.." desah deni 
sambil memegang kepala lina. Sementara mirna dan puput dengan santai 
menyaksikan aksi oral yg dilakukan lina, hanya Erwin yg masih acuh dan 
asik dengan acara tv.
Beberapa saat kemudian deni menarik kepala lina yg masih mengoral batang
 kontolnya dan dikulumnya mulut lina yg masih berlumuran air ludah 
sehabis mengoral deni.
"Kamu tuang ludahmu kemulut kakak sayang..." perintah deni kepada lina, 
sambil membuka mulutnya dengan lebar bersiap menerima muntahan air liur 
lina.  Seraya lina sambil berdiri dan agak menundukan memposisikan 
mulutnya tepat diatas mulut deni yg menganga dan dilepehnya cairan ludah
 yg agak kental kedalam mulut deni yg dengan rakus langsung ditelan oleh
 deni. 
"mmmm..nyemm..nyemmm, lagi sayang..lagi.. lepeh lagi ludah kamu kemulut 
kakak sayang..aaaaakk.." pinta deni dengan memohon kepada lina yg masih 
berusaha mengumpulkan air ludah dimulutnya dengan cara dicolok-colok 
kerongkongannya dengan jari telunjuknya dengan harapan akan keluar 
cairan air liur kental yg didambakan oleh deni, setelah dirasa cukup 
banyak terkumpul dimulutnya kembali ditumpahkan kemulut deni. Tanpa 
sadar puput yg berada disamping deni sampai menganga menyaksikan aksi 
erotis itu.
" Belum pernah kan..? " goda mirna sambil mencolek puput yg terkesima, puput hanya melirik sebentar pada mirna seraya tersenyum.
Setelah puas deni menikmati air ludah lina, disibaknya memek lina yg 
berdiri tepat didepannya dengan menggunakan kedua ibu jarinya sehingga  
terpampanglah bagian dalam lubang memek lina yg berwarna kemerahan 
dengan bulu halus yg menghiasi sekitar bagian atas memeknya. 
Dijulurkannya lidah deni kearah keratan daging merah yg lunak yg 
membangkitkan birahi setiap lelaki itu, dijilatinya dengan rakus 
keseluruh permukaannya, menerima jilatan deni lina merintih sambil 
memejamkan matanya dan menjambak rambut deni.
" Zzzzzz...aaaahhhhh..terus kak deni..jilat terus memek lin kak...aaaahhh.." rintih lina.
Kini deni mulai menjilati bagian dalam dinding vagina lina, setelah puas
 diarahkan lidahnya pada klitoris lina, diemutnya beberapa saat lalu 
dijilatnya kembali yg membuat lina semakin menggelinjang.
Beberapa menit kemudian lina membalikan badan seraya menundukan tubuhnya
 dan kedua tangannya berpegangan pada lututnya dengan posisi pantat 
menungging kearah wajah deni.
" Ayo kak..sekarang kak deni jilatin lubang pantat lin..." pinta lina 
sambil menggoyang-goyangkan pantatnya dengan erotis bermaksud menggoda 
deni, melihat itu deni langsung mencengkram bokong lina dan tanpa 
kompromi di kecupnya tepat pada lubang anus lina, disruputnya beberapa 
saat  sehingga lina merasakan duburnya seperti akan terhisap, lalu mulai
 dijulurkannya lidah deni menggelitik area anus lina
" Aaaaahhhh...terus kak, jilat anus lin kak... lin benar-benar merasa 
enak kak...zzzzaaahh.." gumam lina menikmati aksi "tarian" lidah deni 
didalam anusnya.
Setelah puas lina dioral oleh deni, lina naik kepangkuan deni, mirna 
membantu memegang batang kontol deni dan membimbingnya memasuki lubang 
memek lina, setelah dirasa pas pada posisinya diturunkannya pantat lina 
dan blesss.. masuklah seluruh batang kontol deni didalam memek lina yg 
mungil itu.
Lina mulai memompakan pantatnya naik turun, dari belakang terlihat 
betapa otot-otot vagina lina yg sempit menjepit batang kontol deni 
bergerak naik turun seirama dengan gerakan pantatnya, begitu legit 
dirasakan deni otot-otot vagina lina yg mengurut-ngurut batang 
kontolnya, diremasnya bokong lina dengan kedua tangannya, sesekali 
mereka saling berpagutan dengan rakusnya, kadang lina menengadahkan 
wajahnya keatas dengan mata setengah terpejam seolah begitu menikmati 
gesekan-gesekan batang kontol deni yg menggerusi dinding-dinding 
memeknya, sambil mulutnya mulai meracau dan mendesis mengekspresikan 
sensasi kenikmatan yg dirasakannya.
" Zzzzzz..aaaaaahhhhh...enak kak..kontol kakak enak..aahh.. memek lin 
serasa benar-benar nikmat kak uuuuuhhhh..iiiihh.." desah lina dengan 
manja.
" Aaahhh...memekmu juga enak lin.. bebar-benar sempit.. kontol kakak 
seperti diurut sama memek kamu sayang...aahh..terus goyang yg kuat 
sayang...aaahh.."  balas deni sambil mulai membantu menggoyangkan pantat
 lina naik turun dengan kedua tangannya agar lebih tandas dan mantap.
Beberapa menit kemudian deni berdiri dari sofa dengan masih menggendong 
lina dan batang kontolnya masih menancap didalam memeknya, lalu deni 
mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur sambil kedua tangannya 
memegang pantat lina, sementara lina menikmati kocokan kontol deni 
sambil kedua tangannya memeluk tengkuk deni dan kedua kakinya menjepit 
pinggul deni.
Mirna yg sebelumnya hanya asik menonton, kini dipanggilnya Erwin yg kali
 ini sudah tidak tertarik lagi dengan siaran tv, dan memilih meyaksikan 
aksi lina dan deni yg sedang berasik masyuk.
" Win..sini kamu..sini berdiri.." Erwin segera berdiri menghampiri 
mamanya yg duduk disofa,  sejurus kemudian mirna mengoral batang kontol 
Erwin yg sebelumnya memang sudahmulai berdiri karna menyaksikan aksi 
lina dan deni.
Hanya beberapa saat mirna mengulum batang kontol putra kandungnya itu, 
seraya memberikan suatu instruksi pada Erwin, instruksi yg pasti disukai
 oleh Erwin.
" Win..sekarang kamu entot anus adikmu..." perintah mirna sambil 
menuntun batang kontol Erwin yg telah basah oleh cairan ludah kental 
mirna kearah anus lina yg masih digendong deni.
Deni menghentikan goyangan pantatnya sejenak untuk memberi kesempatan 
Erwin yg ingin menyodomi adiknya itu, setelah ujung kontol Erwin berada 
pas pada anus lina, mirna menyuruh Erwin untuk mendorongnya.
" Ayo win, langsung kamu tekan sayang...entot lubang pantat 
adikmu..berikan dia kenikmatan ganda..." perintah mirna, dan 
bless..masuklah batang kontol Erwin menembus anus lina yg dibarengi 
dengan desahan lembut lina.
Kini tubuh mungil lina diapit oleh deni yg mengentot memeknya dan Erwin 
yg menyodomi anusnya, sambil berdiri mereka memberikan aksi double 
penetration (penetrasi ganda) kepada lina,  erwin mulai mengocok batang 
kontolnya maju mundur didalam lubang anus lina sambil tangannya memegang
 pantat lina, sementara deni yg meggendong tubuh lina juga masih 
mengocokan batang kontolnya menghantam memek lina.  
Hamtaman yg bersamaan dari dua arah yg berlawanan membuat tubuh gadis 
kecil berusia 15 tahun itu bagaikan terhimpit, lubang memek dan anusnya 
terasa penuh, kadang tubuhnya agak terangkat-angkat keatas seirama 
dorongan deni dan Erwin.
Beberapa saat  kemudian mirna yg sebelumnya hanya menyaksikan putri 
sulungnya "dikerjai" oleh deni dan Erwin kini mulai jongkok membelakangi
 pantat deni, dan dengan kedua tangannya disibaknya anus deni untuk 
kemudian dijilatinya dengan lidahnya menggelitiki sekujur lubang anus 
deni yg sedang berdiri menggendong lina, menerima aksi mirna itu deni 
semakin bersemangat menghujamkan batang kontolnya kememek lina.
Aksi mirna yg dilakukan pada deni memberikan inspirasi bagi puput untuk 
juga melakukan hal yg sama kepada Erwin, dihampirinya pantat Erwin dan 
dijilatinya seperti halnya yg dilakukan mirna pada deni, hingga praktis 
mereka semua sibuk dengan aksinya masing-masing  tanpa ada yg 
menganggur, sebuah aksi yg atraktif dan mengasikan yg membuat siapapun 
terkesima dan naik birahinya bila menyaksikan, seperti narsih yg seperti
 biasa mengintip dari jendela kamarnya, begitu terpana pembantu rumah 
tangga itu dibuatnya, ingin rasanya narsih bergabung bersama mereka dan 
mereguk nikmat birahi bersama, namun hati kecilnya tetap merasa sungkan 
dan dia sangat tau diri sebagai apa posisi dia disitu, walaupun 
sebelumnya mirna pernah berkata bahwa dia boleh saja meminta kepada 
Erwin kalau dia ingin, namun tetap saja dia sungkan apalagi saat itu ada
 seorang yg dia anggap sebagai tamu yaitu deni, dan seperti biasa pula 
yg dilakukannya hanyalah masturbasi dengan mencolok-colok memeknya 
dengan jari tangannya. 
Lebih dari lima menit mereka melakukan aksi seperti itu, peluh telah 
membasahi tubuh deni yg memang bekerja paling berat dikarnakan dia harus
 menggendong tubuh lina, namun rasa lelah itu seolah tak dirasakannya, 
tertutupi dengan rasa nikmat yg menggelora.
" Lina sayang... sekarang kakak pingin ngerasain lubang pantat kamu ya, 
kakak kan belum pernah ngerasain lubang pantat kamu, anus kamu, dubur 
kamu...kamu mau kan anus kamu kakak entot.. mau kan sayang...?" pinta 
deni kepada puput dengan mesra
" Iya kak...puput juga udah kepingin ngerasain kontol kakak ngentotin 
anus lina.. ayo kak.." jawab lina tak kalah vulgarnya membuat deni 
semakin bernafrsu hingga dilumatnya dengan rakus mulut lina yg mungil.
"Win.. sekarang gantian aku yg hajar pantatnya, kamu memeknya.." pinta 
deni kepada Erwin, seraya dilepasnya batang kontolnya yg masih menancap 
dimemek lina, begitupun Erwin melepaskan tancapan kontolnya didalam 
dubur lina, dan dengan masih dalam posisi berdiri mereka mengangkat dan 
memutar tubuh lina sehingga kini posisi lina berbalik berada dalam 
gendongan Erwin yg segera oleh Erwin dimasukannya batang kontolnya dalam
 memek lina, sementara deni menusukan batang kontolnya kedalam anusnya.
"Aaaahhh...ternyata lubang pantatmu sempit juga ya lin..kontol kakak 
rasanya kayak dijepit..aaahh..enak lin..." ujar deni sambil mengocokan 
batang kontolnya didalam anus lina
" Zzzzz...aaahh...Iya kak.. entot terus anus lin kak... kontol kakak 
juga enak, kak deni mulai sekarang harus sering-sering ngentotin anus 
lin ya kak...uuuuhhh.." ujar lina dengan kata-kata vulgarnya yg khas yg 
membuat Erwin yg tepat dihadapannya menjadi begitu gemas sehingga 
dilumatnya bibir lina. 
      
     
     
No comments:
Post a Comment