Beberapa saat kemudian mirna yg sebelumnya menjilati dubur deni kini 
berdiri dan menghampiri lina yg sedang asik menikmati penetrasi ganda 
pada anus dan memeknya.
" Gimana sayang... enak memek dan pantatmu dientot secara 
bersamaan...enak kan sayang.." ujar mirna sambil menjambak rambut lina 
sambil menjilati sekitar daun telinga lina.
" Iya ma..enak ma..lin suka sekali dientot seperti ini ma.." jawab lina
 
" Buka mulutmu sayang..." perintah mirna kepada lina, sementara tangan 
kiri mirna digunakan untuk menjambak rambut lina, tangan kanannya 
digunakan untuk memegang dagu lina. Yg dengan segera lina menuruti 
perintah mamanya untuk membuka mulutnya, dan yg terjadi selanjutnya 
adalah
" Cuih..cuih.. minum ludah mama sayang..kamu menyukainya kan..." mirna 
meludahi mulut putri  bungsunya itu beberapa kali sehingga mulut lina yg
 menganga belepotan denga ludah mamanya sampai kehidung dan pipinya juga
 tak luput dari percikan ludah sang mama, dan tanpa diperintah dua kali 
dengan rakusnya lina menelannya, sebuah sensasi berbeda yg belum pernah 
dirasakannya, sensasi yg membuat darah mudanya demikian bergelora dan 
birahinya semakin bertambah naik.
" Aaaahh...nyemm..nyemm..aahh.. lagi ma..lagi.. ludahin mulut lin, lagi 
ma..enak ma..." ujar lina yg begitu menikmati dan antusias dengan aksi 
yg diberikan mamanya.
Melihat reaksi lina Erwin pun ikut meludahi mulut lina beberapa kali, 
sehingga begitu banyak ludah yg melumuri mulut dan wajah lina. Begitu 
pun deni yg membelakangi lina tak ketinggalan memberikan "sumbangan" 
ludah kepada lina. Tak lama kemudian puput yg sedari tadi menikmati 
dubur erwinpun berdiri untuk berpartisipasi dalam meludahi mulut adik 
bungsunya itu, hingga begitu belepotannya wajah lina saat itu dan 
digunakannya jari telunjuknya untuk menyapukan air ludah yg disekujur 
wajahnya untuk kemudian diarahkannya kemulutnya untuk kemudian 
dimakannya dengan rakus seolah tiada rasa puasnya, entah mengapa momen 
yg seharusnya menjijikan seperti itu justru membuat birahi lina menjadi 
lebih tinggi dan semakin bernafsu, pada saat seperti itu seolah akal 
sehat tak lagi bekerja, hanya nafsu birahilah yg mendominasi  dan 
menguasai diri lina, walaupun mungkin disaat yg berbeda lina akan 
membasuhnya beberapa kali walaupun hanya sepercik ludah orang lain yg 
mengenai tubuhnya, tetapi tidak untuk saat itu.
" Aaahhh.. iya terus..kalian semua ludahin mulut lin..ludahin wajah 
lin..lin mau yg banyak..banyak sekali..lin belum 
puas...teruuusss...aaahhh.."  oceh lina ditengah birahinya yg mulai 
memuncak, sementara yg lainnya seperti berlomba meludahi lina 
sebanyak-banyaknya, dan akhirnya lina mengejang disertai dengan teriakan
 keras pertanda ia telah mencapai klimaks.
"Aaaaaaaaaaahhhhh... enaaaaakkkk.... Nyeemmm...nyeemmmm...aaahhh..." 
pekik lina sambil mengunyah dan menikmati ludah dimulutnya, tak lama 
kemudian tubuh mungilnya mulai melemas, jepitan kakinya yg sebelumnya 
begitu kencang mengapit Erwin kini terlepas, dan akhirnya Erwin dan deni
 melepaskan batang kontol mereka yg menancap dalam anus dan memek lina 
dan membiarkan tubuh lina ambruk diatas lantai.
Puput yg sedari tadi penasaran dan ingin merasakan aksi double-penetration segera menarik tangan kedua pemuda itu.
" Ayo dong...sekarang gantian aku yg kalian garap..aku penasaran bener 
nih..." pintanya, yg segera diinisiatipi oleh mirna dengan arahannya.
" Oke..sekarang Erwin duduk disofa.." perintah mirna kepada Erwin yg 
langsung dituruti Erwin dengan duduk disofa dengan batang kontolnya 
mengacung tegak bagai tugu monas, lalu sambil berjongkok mirna mengoral 
batang kontolnya beberapa saat dan kemudian mirna memerintahkan puput 
untuk duduk dipangkuan Erwin dengan posisi woman in top.
 
puput mengerti dengan "scenario" mirna, sehingga dengan sigap 
diposisikan tubuhnya jongkok diatas tubuh Erwin, dan mirna membantu 
membimbing batang kontol Erwin memasukannya kememek puput, setelah 
dirasakan pas pada sasaran, puput segera menurunkan pantatnya dan  
blesss...masuklah batang rudal Erwin yg berdiri tegak kedalam memek 
puput. Kini mirna mulai menjilati anus puput beberapa saat lalu 
ditusukannya jari telunjuknya kedalam anusnya dan diludahinya beberapa 
kali kedalam lubang anus itu.
" Ayo deni.. anus kekasihmu sudah siap kamu entot sayang.. ini untuk 
pertama kalinya kan kamu mengentot lubang anus kekasihmu.. untuk itu 
lakukanlah yg hot, berikan kesan pertama yg indah bagi lubang anus 
kekasihmu ini..biar dia semakin ketagihan..." ujar mirna dengan gaya 
khasnya yg  vulgar dan menggoda.
Sambil berdiri deni mengarahkan bazokanya keanus puput yg telah basah 
oleh cairan ludah mirna, lalu ditekannya hingga batang kontol deni 
tembus memasuki lubang anus kekasihnya itu, lengkaplah sudah memek dan 
anus puput terisi oleh kontol deni dan Erwin, sebuah penetrasi ganda 
untuk yg pertama kalinya bagi puput, sebuah pengalaman yg tak akan 
terlupakan.
Deni mulai memompakan pantatnya maju mundur, begitu pula dengan Erwin yg
  juga menggoyangkan pinggulnya naik turun untuk mengocokan batang 
kontolnya dalam memek puput sambil kedua tangannya memegang pantat 
puput.
" Bagaimana put.. nikmat bukan, dan ini adalah untuk pertama kalinya 
kekasihmu mengentot anusmu kan..?" Tanya mirna sambil duduk disofa 
disamping mereka
" Iya ma..mantap ma..aaahhh.." hanya itu jawaban yg keluar dari mulut 
puput, karna setelah itu Erwin langsung menyumbat mulutnya dengan 
kecupan mesra yg juga dibalas oleh puput.
Gairah puput bertambah naik menerima penetrasi pada memek dan duburnya 
yg dirasakan begitu nikmat dan tandas, hingga pantatnya mulai dipompanya
 naik turun sehingga Erwin tak kuasa untuk bergerak dan hanya pasrah 
berdiam menikmati goyangan pantat puput yg memompakan batang kontolnya.
Sementara mirna mulai berjongkok dibelakang deni dan menjilati lubang 
anus deni, sesekali jilatannya mengarah ke batang kontol deni yg 
terselip diantara anus puput, menerima aksi yg diberikan mirna bertambah
 gairah deni untuk memacu batang kontolnya didalam anus puput.
Hingga sepuluh menit sudah berlangsung puput menikmati dua batang kontol
 yg secara bersamaan menghantam lubang memek dan lubang duburnya, 
gairahnya sudah semakin memuncak, dari mulutnya keluar ocehan-ocehan 
liar yg mengekspresikan rasa yg didapatnya.
" Uuuhh..uuuhh..uhhh.. ayo den hajar lubang anusku..hajar yg kuat.. dan 
kamu juga Erwin nih...rasakan goyangan ku..uuhh..uuhh..uuhh.." oceh 
puput sambil memompakan pantatnya naik turun dengan keras sehingga Erwin
 merasakan batang kontolnya seperti ditekuk-tekuk sehingga sesekali 
wajahnya meringis menahan nyeri.
" Auuww..sakit kak, pelan-pelan dong..auuww patah nih..." ujar Erwin
Akhirnya puput mengejang disertai dengan pekikan panjang yg keras, sampai sudah puncak kenikmatan yg didakinya.
" Aaaaaaaahhhhhhhhhh.....uuuuuuuuuhhhhhhhhh enaaaaaaaaaakkkkk..." teriak puput.
Tak lama kemudian denipun mengalami hal yg sama, jilatan lidah mirna 
pada lubang anusnya memberi  peranan besar bagi tercapainya puncak 
kenikmatan deni yg menyodomi lubang dubur puput, sehingga tercapailah 
puncak kenikmatan deni diikuti dengan erangan panjang dan goyangan 
pantatnya yg semakin dipercepat.
" Aaaaaaaaaaahhhhhhhh...aku keluar.. aaahhhhh..."   
croottt...crrooott..crooottt.. tumpahlah air mani deni membanjiri lubang
 anus puput, diakhiri dengan tubuhnya yg mengejang-ngejang dan akhirnya 
diam.
Hanya berselang beberapa detik Erwin pun demikian, diremasnya dengan 
gemas bokong puput dan dikocoknya dengan keras kontolnya, mulutnya mulai
 bergumam tak karuan, Mirna yg mengetahui apa yg dirasakan Erwin meminta
 agar Erwin menumpahkan spermanya di dalam anus puput, entah rencana 
apalagi yg ada dibenak mirna kali ini.
" Win..tahan dulu, kamu keluarin di dalam anus kakakmu saja.. ayo kamu 
bangun.." Tanpa banyak Tanya Erwin segera bangkit berdiri dan memasukan 
batang kontolnya kedalam anus puput yg masih dalam posisi menungging di 
sofa, begitu batang kontol erwin memasuki lubang anus puput 
crroootttt...crroootttt...crrrooott.. tumpahlah air mani Erwin sebelum 
sempat ia menggoyangkan batang kontolnya, sehingga air mani Erwin dan 
deni berkumpul  menjadi satu didalam lubang anus puput. Erwinpun menarik
 keluar batang kontolnya dan duduk disofa disamping puput yg masih 
menungging.
" Puput, kamu tahan seperti itu dulu..gak usah banyak bergerak..tahan 
ya.." perintah mirna kepada puput agar tetap dalam posisi menungging 
seperti itu.
Kemudian mirna menarik tangan lina yg masih berbaring diatas matras untuk bergeser dan memposisikan dirinya dibawah puput.
" Lina, kamu kesini sayang.. kamu tiduran disini dan buka mulutmu 
lebar-lebar.."  lina menuruti yg diperintahkan mamanya, digeserkan 
tubuhnya, sehingga posisi lina berbaring telentang diatas lantai tepat 
dibawah pantat puput yg masih menungging diatas sofa, seperti yg 
diperintah mirna dibuka mulutnya lebar-lebar.
" Siap-siap lina..iya bagus buka mulutmu lebar-lebar..mama akan berikan 
permainan yg mengasikan.."  seraya mirna memegangi bokong puput dan 
menurunkannya kebawah sehingga lubang anus puput hanya berjarak sekitar 
20 cm diatas mulut lina.
" keluarkan isi dalam duburmu put.. kamu ngeden, biar keluar 
semuanya..." perintah mirna kepada puput, dan puput telah paham aksi apa
 yg dikehendaki sang mama, sehingga diikuti apa yg diperintahkan mirna, 
dan creett...creett...  tumpahlah isi didalam lubang anus puput yg 
merupakan perpaduan dari sperma deni dan Erwin, begitu banyak jumlahnya 
memenuhi mulut lina, sebagian menetes dipipinya namun segera disapu oleh
 jari mirna untuk kemudian dimasukannya kedalam mulut lina
" Lin, ingat ya kamu tahan aja..gak usah kamu telan..tunggu instruksi 
mama selanjutnya.." ujar mirna, kali ini sambil mencolok-colokkan jari 
telunjuknya didalam anus puput dengan maksud untuk mengeluarkan 
sisa-sisa sperma yg masih berada didalam lubang dubur puput, setelah 
dirasa tak ada lagi cairan kental yg keluar, dijilatinya anus puput 
untuk membersihkan sisa-sisa sperma yg masih melekat.
Sejurus kemudian mirna merebahkan tubuhnya dilantai seraya memberikan instruksi kepada  lina
" Lin..ayo sayang, kamu muntahkan semua isi dalam mulutmu ke dalam mulut
 mama..aaaaakkk "  ujar mirna seraya dibuka mulutnya lebar-lebar
Lina segera bangkit dan dengan mulut berisi penuh sperma hingga pipinya 
tampak mengembung,  ditundukan wajahnya kearah mulut mirna, dan 
plehh..plehh..ditumpahkannya secara perlahan oleh lina, sehingga 
berpindahlah semua isi didalam mulut lina kedalam mulut mamanya, namun 
mirna masih belum menelannya, malainkan hanya menahannya tertampung 
didalm mulutnya, sesaat kemudian mirna bangkit dan menyandarkan tubuhnya
 dibibir sofa, dibuka mulutnya untuk memperlihatkan isi dalam mulutnya 
kepada deni dan Erwin yg sedari tadi terpana dengan  aksi yg diperagakan
 mirna, terutama deni tanpa sekalipun ia berkedip menyaksikan apa yg 
dilakukan mirna, suatu aksi yg sebetulnya menjijikan namun baginya 
justru begitu mempesona dan menggairahkan, hingga mulut deni sampai 
ternganga dibuatnya.  
Mirna memainkan sperma didalam mulutnya seperti anak kecil yg memainkan 
bubur dimulutnya, sesekali di glogok-glogoknya hingga sperma didalam 
mulut mirna tampak bergejolak seperti air yg sedang mendidih, sementara 
aksi itu berlangsung mata mirna mengarah kepada deni, seolah memang 
mirna mempertunjukan itu kepadanya, sungguh aksi yg memukau dan 
memabukan pikir deni, dan mirna seolah mengerti apa yg ada dalam pikiran
 deni dan apa yg disukai deni.  dan akhirnya glekk.. habislah seluruh 
isi dalam mulut mirna, pindah kedalam perutnya, bersamaan dengan mata 
mirna yg terpejam seolah begitu menikmati proses terakhir tersebut.
" Aaaahhh.. sedaaaappp...huuufffhhh.." gumam mirna, seolah begitu puas dengan yg baru saja dinikmatinya.
" Ah, tapi mama curang nih..masa' dimakan sendiri aja sih,  gak bagi-bagi kita..iya enggak lin.." protes puput pada sang mama.
" Iya nih..mama serakah ah..lin juga kepingin kan ma.."  diikuti lina, dengan wajah sedikit ditekuk.
" Aduh..aduh.. anak-anak mama, jangan ngiri dong..maafin mama ya.. entar
 lain kali giliran kalian deh.. abis gimana ya ? kalau mencium aroma 
sperma itu, aaahh.. mama gak bisa tahan deh..aromanya itu lho..aahh, 
mama langsung tergoda.. apalagi kalo yg kentel aaahh, gurihnya.. "   
ujar mirna seraya merangkul puput dan lina dan mengecup mesra bibir 
mereka satu persatu, dengan maksud mencairkan kekecewaan mereka, masih 
tercium aroma seperma dirasakan puput dan lina dari mulut mamanya.
Jarum jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, kembali mereka bersantai
 menikmati makanan ringan seperti kue, keripik, kentang goreng dan 
sejenisnya, hanya Erwin yg dengan lahapnya menyantap sepiring  nasi 
dengan beberapa lauk pauknya. Obrolan-obrolan ringan yang sesekali 
diselingi dengan gurauanpun menjadi gambaran dari keakrapan mereka, 
entah mengapa tak ada rasa ngantuk terpancar dari wajah-wajah mereka, 
mungkin dikarnakan asiknya mereka mengobrol, atau mungkin masih ada 
sesuatu yg dinanti atau masih ada yg diharapkan sehingga mata mereka 
masih belum rela untuk terpejam. Mungkin..
" Ngomong-ngomong sekarang cuma mama nih yg belum merasakan 
double-penetration, mama juga udah kepingin nih..gimana deni, Erwin, 
apakah kontol-kontol kalian sudah siap  untuk  misi selanjutnya 
hi..hi..hi.." ujar mirna, menyela obrolan mereka.
" Wah..kalo saya sih siap aja tante..udah seger lagi nih.." jawab deni 
sambil mempertunjukan batang kontolnya yg sudah mulai berdiri
" Erwin juga siap nih ma.. udah ngabisin nasi dua piring, sekarang pasti
 full power deh..." sambung deni, kali ini sambil menepuk-nepuk 
perutnya.
" Wah dasar kamu perut karung.. oke deh, puput..lina.. siapkan 
kontol-kontol mereka untuk mama.. ayo hisaaaappp..."  ujar mirna, seraya
 menyuruh puput dan lina untuk menghisap kontol deni dan Erwin sebagai 
pemanasan sebelum "bertempur" dengannya.
Beberapa menit kemudian setelah deni dan Erwin selesai  mendapatkan 
servis oral, mirna memerintahkan Erwin untuk duduk disofa, kemudian 
mirna duduk dipangkuan Erwin dengan posisi membelakangi Erwin, 
digenggamnya batang kontol Erwin yg telah licin oleh baluran ludah dan 
dituntunnya memasuki anusnya, setelah dirasakan pas pada posisinya mirna
 mulai menurunkan pantatnya dan bless..begitu mudah  batang kontol Erwin
 yg telah dilumuri air ludah  menembus lubang anus mamanya.
" Ayo deni, sekarang giliran kamu mengentot memek tante.." pintanya 
kepada deni yg masih berdiri sambil mengelus-elus batang kontolnya 
sendiri.
Segera deni mengarahkan batang kontolnya kedalam memek mirna yg telah 
mengangkang dengan lubang anusnya telah "terisi" oleh batang kontol 
Erwin, didorongnya pantat deni amblas sudah seluruh batang kontolnya 
didalam vagina mirna sambil kedua tangannya memegang kedua paha mirna.
" Ayo anak-anak..sekarang kalian goyang kontol kalian, entot memek dan 
anusku secara berbarengan.." perintahnya, yg langsung diikuti oleh deni 
yg mulai memompa pantatnya maju mundur, sementara Erwin tak banyak yg 
bisa ia lakukan kecuali hanya diam menikmati goyangan pantat mirna yg 
naik turun mengocok batang kontol Erwin didalam lubang duburnya.
Hampir sepuluh menit mereka berpacu dengan posisi seperti itu, sampai 
akhirnya mereka sedikit merubah posisi, kali ini posisi mirna berhadapan
 dengan Erwin dengan kontol Erwin yg kali ini yg memasuki memek mirna, 
sementara deni kali ini yg menikmati lubang anus mirna. Permainan 
semakin hot, seperti biasa mirna mengoceh tak karuan untuk 
mengekspresikan rasa nikmatnya, sesekali kepalanya digeleng-gelengkan 
keras bak seorang pemain kuda lumping, rambutnya acak-acakan namun 
kecantikannya tak sedikitpun luntur, sehingga sesekali Erwin  mengecup 
dengan rakus mulut mamanya itu.
Beberapa menit kemudian akhirnya mirna mencapai klimaks diikuti dengan 
raungan panjang yg keras dan diakhiri dengan gerakan tersendat satu dua 
yg akhirnya diam sama sekali, kecuali nafasnya yg masih memburu.
Tak lama setelah itu deni dan Erwinpun mulai terlihat tanda-tanda akan mencapai klimaks.
" Kalian keluarkan sperma kalian dimulut lina dan puput aja.. biar mereka enggak ngambek lagi sama mama.." ujar mirna
" Nah..gitu dong ma.. kita kan juga pingin.." ujar lina seraya membuka 
mulutnya mengarah ke ujung batang kontol deni yg baru saja dicabutnya 
dari dalam anus mirna.
Sementara Erwin juga telah berdiri mengarahkan kontolnya kemulut puput yg berjongkok sambil membuka mulutnya.
Dan dalam waktu yg hampir bersamaan deni dan Erwin mencapai orgasme 
dengan memuntahkan air mani kedalam mulut lina dan puput, dan langsung 
ditelannya oleh kedua gadis remaja itu, merasa masih belum puas lina dan
 puput menghisap batang kontol yg masih menyisakan sisa-sisa sperma 
diujungnya.
" Aduh.. jadi kepingin nih mama.. kalau mencium aroma yg satu ini.." 
ujar mirna yg merasa tergoda seleranya saat mencium aroma air mani yg 
baru saja habis tandas direguk oleh lina dan puput,  seraya digenggamnya
 batang kontol deni dan Erwin dengan kedua tangannya dan dihisapnya.
" Aduuuuhhh...udah habis nih....gimana ya..? " keluh mirna kecewa karna 
tak ada lagi sperma yg tersisa yg melekat dikontol mereka.
" Ah,mama kan tadi udah banyak, masa' masih mau kepingin terus sih ma.." ujar lina
" Habis gimana ya?, kan udah mama bilang..kalau mama mencium aroma itu, 
mama jadi tergoda.." jawab mirna, seraya terdiam sejenak entah apa yg 
dipikirkannya, tiba-tiba senyum mengembang diwajahnya, seperti 
mendapatkan suatu ide cemerlang.
" Oh iya, gimana kalau kalian kencingin mulut mama, pasti asik tuh ya.." ujar mirna yg membuat keempat anak muda itu melongo
" Ayo cepet mama udah enggak sabar nih.. kencingin mulut mama, aaaaakkkk.." pinta mirna sambil membuka mulutnya lebar-lebar
Tanpa menunggu lama Erwin sebagai seorang pemuda yg inovatif  yg selalu 
menyukai sesuatu yg baru tentu sangat tertarik, dan segera mengarahkan 
batang kontolnya kemulut mamanya, dan dari jarak ujung kontol Erwin 
kemulut mirna yg sekitar 30 cm keluarlah pancuran air seni Erwin yg 
bermuara pada mulut mirna yg menganga, air kencing yg begitu banyak dan 
deras diterima mirna sebagian langsung ditelan dan sebagian kecil tumpah
 membasahi lantai .
Sementara puput dan lina yg sebelumnya hanya terpana, kali ini justru bersorak member support.
" Horeeeee.... Ayo maaa.. minum yg banyak ma.. mama memang josss.." sorak lina sambil menepuk-nepuk pahanya sendiri.
" Ayo win..kencingin yg banyak win...biar mama puas.. hi..hi..hi.." ujar puput
Setelah habis air kencing Erwin, kini giliran deni yg berpartisipasi, 
diarahkannya ujung kontolnya kedepan wajah mirna, konsentrasi sebentar 
dan srrrooootttt.. mancurlah air kencing yg didambakan mirna kedalam 
mulutnya, sampai mirna tersedak saking banyaknya air seni yg memasuki 
kerongkongannya, wajahnyapun telah basah kuyup oleh cairan berbau pesing
 dan agak asin itu, dan semakin bersemangat puput dan lina memberi 
applause kepada sang mama.
Kali ini mirna menarik kedua putrinya itu, lalu merangkul keduanya 
sehingga wajah ketiga wanita itu saling berhimpitan, dan bersama-sama 
kini mereka menikmati air kencing deni, kali ini deni mengarahkan aliran
 air kencingnya kemulut puput dan lina yg juga menganga, yg langsung 
ditelan oleh gadis-gadis remaja itu. 
dan akhirnya air seni deni yg keluar hanya tinggal menyisakan kucuran- 
kucuran kecil saja dari ujung saluran kencing deni untuk kemudian habis 
sama sekali, namun mirna masih menampung air seni deni didalam mulutnya 
yg kemudian dimuntahkannya kemulut puput sebagian dan sebagiannya lagi 
kemulut lina, yg langsung ditelan dengan rakus oleh puput dan lina.
" Siapa bilang mama serakah..buktinya mama telah memberikan air yg 
menyegarkan ini pada kalian kan.." ujar mirna sambil merangkul kedua 
putrinya itu.
" Wuiih..mantap ma, mama tau aja nih.. yg enak-enak..sensasional ma hi..hi..hi.." ujar puput
" Wah ternyata air kencing juga asik ya ma...segaaarrr.." ujar lina sambil menjilati tangannya yg basah oleh air kencing deni. 
Kini lina dan puput menjilati sekujur wajah mirna yg telah basah kuyup 
oleh air kencing deni dan Erwin hingga akhirnya ketiganya saling 
berciuman, deni dan Erwin hanya menyaksikan aksi erotis dari ketiga 
wanita sedarah itu, suatu inovasi yg nyleneh tapi justru membuat mereka 
terkesan, dan yg pasti mereka sangat menyukainya.
Akhirnya malam itu, atau tepatnya pagi itu, seiring jarum jam didinding 
ruangan yg telah menunjuk diangka satu,  mereka mengakhiri  pesta birahi
 yg mengasikan dan menggairahkan serta sensasional itu, wajah-wajah puas
 tampak terpancar dari ekspresi mereka,  terutama deni yg telah 
menemukan dunianya yg baru, dunia yg membuatnya merasa bahagia dan dapat
 mengakomodir hasrat dan fantasi seksualnya. Sampai akhirnya kelimanya 
tertidur pulas ditempat itu juga, dan dengan masih dalam keadaan 
telanjang bulat, tidur dengan senyuman menghias diwajahnya, senyuman 
kepuasan. 
      
     
     
No comments:
Post a Comment