Tahun lalu aku selesai diwisuda dari sebuah perguruan tinggi sekretaris,
 kini aku sudah bekerja disebuah kantor yang cukup bonafid. Aku terlahir
 dua puluh empat tahun yang lalu, orangtuaku dan teman-teman memanggilku
 Tantri (sebut saja begitu). Aku tumbuh menjadi gadis manis, ceria 
dengan tubuh proporsional , dada 34A, berat 50kg, tinggi 160cm, rambut 
lurus sebahu dengan kulit kuning langsat, menarik bukan??
Di kantor, pekerjaanku lekat dengan telepon dan komputer jadi sesuailah 
dengan dasar pendidikan yang pernah kutempuh. Boss maupun teman-teman 
juga cukup friendly, penuh koorporatif sehingga membuat suasana kerja 
menjadi nyaman. Kegiatan di kantor tidak terlalu padat, apalagi di 
posisiku, hanya standby di dekat telepon dan mengetik surat-surat yang 
bersifat khusus dari boss. Tapi aku menikmati saja, toh untuk mengisi 
waktu luang aku bisa main internet, lihat situs yang asyik-asyik 
termasuk situs ini. Khusus di situs ini, aku malah sering iseng kirim 
email ke penulisnya, yachh.. sekedar salam kenal dengan sedikit 
mengomentari isi cerita, pokoknya iseng aja sekedar mengisi waktu luang.
Suatu saat emailku mendapat balasan dari salah seorang penulis cerita 
yang kukirimi email. Aku tertarik dengan cara dia merangkai kata, karena
 itu, aku balas lagi emailnya bahkan kutawari dia untuk chating. 
Ternyata dia juga merespon, jadilah perkenalan kami berlanjut melalui 
chating di Yahoo Messenger. Hampir tiap hari kami chating, dan 
sebenarnya dia sudah minta no teleponku, tetapi sengaja tidak kurespon 
dulu.. sambil ingin tahu motif dia dalam berhubungan denganku.
Tentang dia, sebut saja Prass, hanya karena usianya sudah dua kali 
usiaku, maka kupanggil dia dengan Om Prass, dan jujur saja, aku memang 
lebih tertarik dengan pria ABG (Angkatan Babe Gue). Mereka umumnya 
ngemong, sabar dan berpengalaman. jadi kloplah dengan sifatku yang 
manja, dan sedikit egois. Bagiku ML oke yang penting aku suka..dan tidak
 mengikat sebab aku masih ingin menikmati kebebasan. Kembali tentang 
sosok Om Prass, saat ini dia bekerja di sebuah perusahaan BUMN, 
posisinya tengah-tengah, mungkin setingkat kepala bagian. Tentang 
sifatnya, aku belum tahu banyak, hanya kalau melihat dari cara dia 
ngirim messege sepertinya sih oke juga. Komunikatif, humoris meskipun 
terkesan agak galak.
Lama-kelamaan, Aku jadi menikmati chating dengan Om Prass, makanya 
ketika suatu hari disaat chating dia ngajak ketemu akupun menyetujui..
"Eh tantri yang maniss, kita khan sudah lama saling kenal lewat tulisan,
 tapi secara fisik, kita belum ketemu lho"!!, Om jadi penasaran, 
benar-benar manis – nggak ya orangnya"!! tulis dia dalam 
messagenya.
"Lho.. Om khan sudah ngeliat fotoku"!! replyku.
"Betul.., tapi fotokan nggak bisa dirasakan manis atau tidak"! balasnya lagi.
"Ich..Om ini, emangnya saya gula!! "Begini saja Om.. pulang kantor 
nanti, Om ada waktu nggak?! Tanyaku memancing. Karena sejujurnya akupun 
ingin bertemu.
"Well.. buat gadis semaniss tantri.. Om pasti deh punya waktu, Om tunggu
 ya di Bakmi GM dekat Sarinah, jam 19.00 tahu khan "?! (Biasa.. 
laki-laki kalau udah punya mau, rayuan keluar, tapi aku suka juga 
apalagi dia tahu kegemaranku makan bakmi GM.)
"Baik Om.. saya pakai bluss biru motif bunga kecil-kecil, Om tunggu dibawah ya"!! balasku memastikan .
Tepat jam 19.00 aku sudah sampai didepan gedung yang dilantai 3 dan 4 
terdapat restorant bakmi GM. Aku melihat sekeliling, tampak seorang pria
 setengah baya berdiri dilantai bawah, ia berdiri resah seperti sedang 
menunggu seseorang.
"Mungkin ini.. yang namanya Om Prass"!! bathinku sambil berjalan ke arahnya.
"Tantri ya.."?!! Sapa si pria tadi setelah aku mendekatinya.
"Eh..Om Prass..ya ".?! balasku, langsung kami bersalaman sambil saling kecup pipi.
"Udah lama nunggu Om?!" Tanyaku semanja mungkin.
"Ngga juga! kita langsung naik yuk.. kerestorant, nanti ngga kebagian tempat "!! ajak Om Prass sambil menekan tombol lift.
Di lift.. Om Prass.. bergumam sambil tersenyum.." Ternyata fotomu tidak 
seindah warna aslinya, nggak pakai fuji ya waktu foto"!! ..
Refleks aku cubit lengannya. "Akh.. Om dibayar berapa sama fuji 
film..?!! Om.. juga tidak seangker waktu chating.. saya sempat takut lho
 Om.. habis Om kata-katanya singkat dan mau menang sendiri kalau di 
chating!! " kataku nyerocos sambil tertawa, sampai-sampai aku lupa kalau
 dilift juga banyak orang lain. Terus terang, setelah bertemu, aku 
semakin tertarik dengan figur dan gaya bicaranya Om Prass.
Sampai direstorant kebetulan kami langsung dapat tempat duduk dan 
setelah pesan makanan kami lanjutkan ngobrol. Ternyata Om Prass.. di 
samping gentle dan penuh perhatian, dia juga senang bercanda, makanya 
tidak terasa.. kami sudah hampir satu jam ngobrol sambil menikmati bakmi
 kesukaan ku.
"Sudah satu jam lebih lho kita disini, nanti bisa-bisa kita disuruh 
bantuin cuci mangkok kalau nggak keluar-keluar "!! kata om Prass yang 
disambung dengan..
"Setelah ini Tantri mau kemana??!! Tanya Om Prass tersenyum khas.
"Terserah Om saja.. besok Tantri libur koq, dan seperti Tantri bilang di
 chating.. "Kalau kita sudah ketemu, jangankan no telepon.. apasaja yang
 Om minta pasti deh Tantri kasih ..!! Jawabku penuh manja.
"Ah..yang bener nih"!! kata Om Prass sambil mengajakku beranjak dari restorant.
Karena obrolannya nyambung, kami jadi tidak canggung lagi, malahan 
ketika keluar dari restoran Om Prass berjalan memeluk pundakku sambil 
menapaki tangga biasa.
Di dalam mobil, kami terus ngobrol sambil bercanda dan terkadang Om 
Prass .. jadi kurang konsentrasi mengemudi karena sering aku cubitin. 
Mobil Om Prass terus melaju menyusuri jalan Gatsu, sampai bundaran 
cawang berbalik arah kemudian belok kiri masuk ,"Kita kemana Om"!! 
Tanyaku pura-pura tidak tahu.
"Yach.. ketempat ngobrol yang lebih bebas"!! jawab Om Prass.. terus 
melajukan mobilnya kehalaman parkir. Setelah sampai didepan salah satu 
bangunan yang garasinya terbuka, Om Prass membelokkan mobil masuk garasi
 dan kamipun masuk kekamar sebelah garasi tadi.
"Nah.. disini kita bisa ngobrol bebas khan?!! Kata Om Prass..sambil 
tangannya memeluk lembut pinggangku.."!! Aku hanya tersenyum sambil 
memegang tangannya, sementara wajah kami sudah sedemikian dekat.. Aku 
memejamkan mata..ketika terasa bibir Om Prass.. menyentuh bibirku. Kami 
melanjutkan kissing ringan sambil merubah posisi saling berpelukan. Aku 
menikmati kecupan demi kecupan yang dilakukannya dengan lembut dan penuh
 perasaan.. "Kamu benar-benar manis sayang"!! Bisik Om Prass ditelingaku
 ..
Aku serasa terbuai.. dan kusandarkan kepalaku didadanya yang bidang. Dia
 kembali melumat bibirku dengan lembut, tangannya mulai berani 
bergerilya.. membelai dan meremas halus payudaraku. Aku semakin terbuai 
karenanya, sehingga ketika disela-sela remasan-remasan kecil, ia mulai 
melepas kancing bajuku, aku malah membantu dia.
Permainan lidah kami semakin menggebu sementara tangan Om Prass dengan 
cekatan melepas kaitan BH yang kukenakan, lepaslah sudah pakaianku 
kecuali CD. Dia bimbing aku yang hanya memakai CD ke tempat peraduan 
yang sudah tersedia diruangan itu. Aku terlentang menahan sensasi 
dan..Om Prass melanjutkan aksinya.. dia telusuri lekuk tubuhku dengan 
jilatan-jilatan halus, pentil teteku dihisap sehingga tampak menjulang 
tegak diatas bukit kembarku yang mulus. Aku benar-benar menahan sensasi 
dan tanpa sadar kucengkeram kepaka Om Prass sambil berguman lirih..
"Ohh..augh.. Om.. enaak Om..!! Om buka bajunya.. Om..
Tanpa menjawab, lidahnya terus menjilati sekujur tubuhku. lalu Ia pun 
melepas pakaian satu persatu.. Sambil aku bantu dia, tanganku sibuk 
mencari "urat" dibalik CDnya. Om Prass memainkan lubang pusarku dengan 
lidah, sementara tangannya bergerak menurunkan Cdku. Aku pun melepas 
Cdnya dan tampak urat Om Prass sudah berdiri tegak, ukuran biasa, tidak 
terlalu besar tapi bersih. Kini kami berdua sudah telanjang bulat, Ia 
tampak kagum dengan milikku yang terawat, tapi hanya sesaat, kemudian 
dia sudah aktif lagi menciumi rambut-rambut lembut, lidahnya bergerak 
menjilat bagian tengah yang sudah basah.
Aku sungguh semakin terangsang dan tanganku yang memang sedari tadi 
sudah memegang "urat" Om Prass.. sekarang kupakai untuk menarik pahanya,
 dia merespon.. sehingga "urat" dia sudah tepat berada didepan mulutku, 
Aku langsung menjilati kepala "urat" yang halus, Aku kulum milik Om 
Prass yang mulai terasa berdenyut-denyut. Mungkin lebih dari 5 menit, 
kami saling mengulum, menjilati dan menyedot "andalan" kami 
masing-masing. Aku menikmati betul sensasi yang diberikan oleh Om Prass 
sampai akhirnya..
"Om.. ayoo.. Om.. masukin.." pintaku penuh gairah.
"Sebentar ya ..sayang!!"..Om masih ingin menikmati.. "kue apem" ini, 
Uhh.. lezatnya.. sambil.. puuffh.. puurffh..karena ada rambut halus 
bawahku melekat dibibirnya.
"Ayoo.. Om.. akh..akh.. saya sudah ngga tahan nih..!!", Tanpa menunggu 
persetujuannya aku langsung menggerakkan tubuhku untuk merubah posisi.. 
Aku bimbing urat milik Om Prass, dan dengan sekali tekan masuklah dia' 
sampai terbenam penuh didalam vaginaku. Semakin nikmat rasanya ketika 
urat Om Prass bersentuhan dengan klitorisku, gerakkan tubuhku menggeliat
 kian kemari sementara kedua kakiku dikaitkan kepinggang Om Prass..
"Oohh..akh.. nikmat Om..terus.. terus.. Om..!! sambil kuimbangi dengan 
gerakan pantatku. Lagi-lagi Om Prass tidak menjawab, sambil terus 
memaju-mundurkan uratnya dia meremas, menghisap teteku secara 
bergantian. Hampir sepuluh menit kami terus berpacu dalam posisi itu, 
kemudian tubuhku mulai mengejang.. terasa aliran darahku semakin cepat..
 dan kupeluk erat tubuh Om Prass yang menindih diatasku..
"Ayoo Om ..saa .. maa- saamaa.., oohh.. aakh.. aakkhh!! Aku mencapai 
orgasme meskipun belum terasa ada cairan yang keluar dari urat om Prass.
Om Prass tahu kalau aku sudah mencapai klimaks, dia menghentikan gerakan
 namun tetap membiarkan uratnya yang masih tegang didalam vaginaku. Om 
Prass memeluk tubuhku dan mengantarku menuntaskan kenikmatan yang baru 
saja kualami. Saat-saat seperti inilah yang paling aku sukai jika ML 
dengan pria setengah baya. Ia begitu lembut, sabar dan romantis 
menemaniku dalam menikmati masa purna orgasme.
"Om.. Tantri puas Om.. Terima kasih ya, Om baik.. deh!" bisikku masih lemah..
Dia hanya tersenyum, namun tiba-tiba dia mengangkat badan tapi tidak 
mencabut uratnya dan langsung.. berkata.. satu.. dua.. 
tiga..empat..sepuluh..!! hooree.. sambil mengangkat kepalan tangannya 
dengan mimik lucu menirukan gaya petinju yang dinyatakan menang.
"Sialan.."! bathinku.. tapi aku geli juga melihat kelakuannya.. dan kamipun tertawa.
"Aku bercanda..sayang..!" kata Om Prass cengengesan, sambil kembali memeluk, membelai dan mengecup keningku dengan mesra,
Aku menimati diperlakukan seperti itu, malah sekarang badanku terasa 
fress lagi. Kukeluarkan urat Om Prass yang masih tegang dari sarangnya. 
Kemudian dengan lembut kubersihkan dengan selimut.. dan langsung 
kumasukkan kemulutku.. Aku sepong milik Om Prass dengan penuh 
perasaan..tampak dia merem-melek menikmati hisapanku.. sementara 
tangannya.. memainkan klitoris milikku.
Sesaat gairahku bangkit lagi.., aku naik keatas tubuh Om Prass yang 
terlentang dan kembali urat Om Prass kumasukan kesarang tepat dibagian 
yang paling sensitif. Kugoyang pinggulku menirukan goyang Inul.. sampai 
terasa om Prass meremas teteku semakin kuat. Sebenarnya sambil 
bergoyang, terlintas pikiranku untuk membalas canda Om Prass tadi, aku 
ingin hitung dia.. namun ketika menyaksikan tubuh Om Prass kelojotan 
serta wajahnya yang merem-melek, aku jadi ikut-ikutan terangsang berat.
"Tantri..oh.. Tantri.. Om.. mau ..keluaarr.."!! desah Om Prass bergumam..
Aku berusaha menahan diri sekuat tenaga, namun lagi-lagi ketika terasa 
urat Om Prass memuncratkan laharnya memenuhi seluruh rongga 
vaginaku..aku hanyut..
"Akhh.. uhh..akhh.. oohh.."!! aku melengkuh sambil mejatuhkan wajahku 
kedada Om Prass.., aku orgasme untuk kedua kalinya. Om Prass memeluk 
tubuhku yang berada diatasnya. Aku tetap membenamkan wajahku didada Om 
Prass, terasa urat Om Prass.. mulai mengecil.. kemudian perlahan.. lepas
 dari vaginaku.
Om Prass bangun.. lalu mengecup keningku.."Terimakasih..Tantriku sayang.."!!
"Sama-sama Om.. Tantri juga puas koq, apalagi skornya 2-1″!! jawabku tersenyum.
Om Prass langsung nyambung.."Ooo.. rupanya, tadi Tantri ingin jadi juri juga ya?!"
"Wah.. ngga mudah lah, Thomas Americo dilawan..!! dan tawa kamipun 
berderai disaksikan furnishings di ruangan yang sejak tadi membisu 
menyaksikan ulah kami.
"Om.. puas sekali sayang..!!" terimaksih.. ya atas semuanya. Aku tidak 
menjawab hanya kembali kurebahkan kepalaku didadanya.. Dan setelah badan
 terasa pulih.. kami beranjak kekamar mandi, saling memandikan namun 
tidak sampai ML lagi. Setelah rapi semua, kamipun masuk mobil, lalu 
melaju ke arah tempat kosku. Aku benar-benar menikmati pertemuan ini. 
Begitulah Cerita Tantri..
      
     
     
No comments:
Post a Comment