Madiun Kota Gadis dengan sumber cerita Dian Nur Aini panggil aja Dian. 
Dia adalah adik dari Mbak Wulan, tingginya 168 cm, berat badan 56kg, 
toket 34C, anak pondokan dan alim (dulu). Heheeee...aku tahu persis 
tinggi dan Bbnya karena aku pernah ngantar doi urus surat pengantar 
untuk bekerja.
Langsung aja ya Gan, untuk menepis kecurigaan Pak RT (Tono) atas 
hubunganku dengan Mbak Wulan (selingkuhan_baca Madiun Kota Gadis part 
3), aku memaksa Mbak Wulan untuk mencomblangi aku dengan Dian. Tapi 
semua usaahaku kurang membuahkan hasil, Dian yang anak pondokan terlalu 
tertutup, pendiam dan cuek. Alhasil satu minggu smsan dan calling Cuma 
ngobrol dan bercanda doang. Setiap aku ngomong masalah hati doi selalu 
buru-buru pamit mau apa gitu.... akhirnya aku putuskan untuk STOP 
pe-de-ka-te bahkan nopenya aku hapus dari daftar kontakku.
Segala kekecewaan aku lampiaskan pada Mbak Wulan, hampir setiap hari 
sesaat setelah suaminya pergi ngantor aku langsung menyusup kerumahnya 
dan meminta jatah ngentot. Bahkan saat menstruasi aku tetap nuntut 
jatah, entah blowjob atau apa ajalah yang bisa bikin kont*lku ngecrot 
pokoknya. Aku tak memperdulikan situasi Mbak Wulan bagaimana, pernah 
pada suatu siang karena kecapean ngentot aku ketiduran dikamarnya Mbak 
Wulan dan tahu-tahu suaminya pulang cepat. Karena panik dan terkejut aku
 sampai membatu tidak segera memakai baju atau bersembunyi dan tetap 
duduk di kasur kamarnya. Untung Mbak Wulan sangat tenang, dia segera 
keluar kamar dan meminta suaminya balik lagi membeli obat. 
Huhhhh....rasanya seperti kedatangan malaikat maut Gan. Dua hari berlalu
 sejak itu aku tak mengunjungi Mbak Wulan, walau sebenarnya kont*l ini 
sudah sangat kangen pada memeknya. Hingga larut jam 23:20 mataku tetap 
saja terjaga, selalu terbayang-bayang tubuh bugilnya. Tiba-tiba HPku 
berbunyi keras, tapi karena nomer baru akupun cuek aja. hingga telpon 
yang ke-3 aku baru mengangkatnya.
halo, siapa ya malam-malam gini telpon? Tanyaku
aku Dian adiknya Mbak Wulan, kok lama baget Mas....aku takut nih?!! Jawab Dian
ooo....maaf aku tidur... jawabku bohong, lupa nopenya sudah aku hapus.
mmm....jemput aku ya Mas, aku diterminal Madiun....aku sendirian Mas....cepetan! rengeknya dengan nada memelas
iya2....tunggu bentar! Jawabku singkat
Karena terburu-buru aku sampai lupa berganti baju, dinginnya AC mobil 
menyadarkan aku yang hanya memakai celana pendek boxer dan kaos basket 
yang tanpa lengan. Ah...masa bodoh! Gumamku dalam hati. Sesampainya di 
terminal aku langsung bertemu dengannya karena Dian berdiri dipintu 
keluar sebelah selatan.
ayo...buruan masuk! Kataku sambil membuka pintu
iya Mas,....tapi jangan kerumah Mbak Wulan ya? Pintanya mengejutkan aku
terus kamu mau kemana? Ada apa sih, aneh begini?? Tanyaku serius!
kemana aja, nanti aku ceritakan! Jawabnya tegas
Aku sungguh sangat bingung dibuatnya, ngapain malam2 begini kesini? Mana
 sifatnya yang pendiam, tertutup dan alimnya??? Aku terus bertanya-tanya
 dalam hati. Daan sepertinya Dian mengetahui apa kata hatiku, perlahan 
dia bercerita kalau sebenarnya Dia kabur dari pondok pesantrennya karena
 dipaksa menerima lamaran guru ngajinya untuk dijadikan istri yang ke-3.
 Waahhh...kyai cabul nih!!!
Akupun membawanya ke daerah Telaga Sarangan dan disana aku check-in di 
hotel Pink yang kebetulan mendapat kamar favoritku, yang paling atas dan
 menghadap langsung ke telaga. Anehnya Dian tidak protes aku bawa ke 
hotel, malah bilang terima kasih karena membawanya ketempat yang aman. 
Malam itu aku tidak berbuat apa-apa, karena niatku sejak awal akan main 
cantik untuk mendapatkannya. Pagi harinya aku ditelpon Mbak Wulan dan 
aku bilang gak tahu sesuai permintaan Dian. Setelah sarapan aku 
mengajaknya berjalan-jalan ke air terjun tapi karena terlalu ramai Dian 
mengajak ketempat yang sepi saja. 
Setelah melewati persawwahan, kamipun tiba ditepian sungai yang jernih 
dan berarus deras. Kami terus berjalan mencari tempat yang enak buat 
seru-seruan, tapi tanpa diduga kaki Dian terpeleset dan jatuh ke 
sungai....BYUUUUUURRRRRRRR......
kamu tidak apa-apa? Tanyaku sambil menyeburkan diri kesungai
tidak apa-apa...terima kasih ya? Jawabnya dengan senyum manisnya
heem... kataku singkat, sambil memegang tangannya
apa yang membuatmu cinta padaku? Kita Cuma ketemu sekali kan? Katanya mengejutkan aku
mmm...aku tidak punya alasan, yang jelas cintalah yang memmbuat aku jatuh cinta! Jawabku gugup
kok muter-muter gitu? Tanya Dian penasaran
anggap aja cinta itu buta, jadi tidak perlu alasan! Jawabku sambil mencium bibirnya
Bukannya marah, Dian justru menutup matanya pertanda monggo dilanjut. 
Aku tak melepaskan tautan dibibirnya, bahkan aku pererat dengan 
menghisap bibirnya dan memeluk tubuhnya yang berselubung dinginnya air 
sungai. Lidahku menari bebas dibibirnya membuatnya kegelian dan 
melenguh. Hisapan dan gigitan lembut aku rasakan atas bibirnya, Dian 
membalas dengan meniru perlakuanku. Karena ini adalah pertama kalinya 
Dian melakukan french kiss. Perlahan tanganku merayap menyusuri lekuk 
tubuhnya membuatnya semakin tenggelam dalam nikmat. Aku elus toketnya 
yang masih terbungkus baju, aku pijit-pijit dan aku remas lembut. 
Aaaaahhhhhhhhhhh.....lirih desahannya terdengar indah ditelingaku. Aku 
susupkan jemariku kedalam bajunya, Mengelus halus prutnya dan mengangkat
 BHnya keatas. Kini kedua tanganku memainkan kedua toketnya yang kenyal 
dan sintal. Ooohhh...benar-benar toket perawan dan alami, gumamku dalam 
hati.
Aku angkat dan gendong tubuhnya kesebuah batu besar yang datar, aku 
mengambil posisi diatasnya dan langsung melahap senti demi senti tubuh 
mulusnya. Dari keningnya, pipinya, hidung mancungnya, bibir 
ranumnya....emuaaaaaach aku ciumi. Dilehernya lidahku kembali meliuk, 
aku cium, aku hisap daan aku gigit.....aaahhhhh....tubuhnya menggeliat 
nikmat, tangannya meraba-raba tubuh dan bulu halus diperutku. Saatu 
persatu aku melepas kancing bajunya, diikuti bibir dan lidahku yang 
terus mencium dan menyedot kulit halusnya. Di dadanya bibirku tertahan 
oleh 2 gundukan yang aku rasakan semakin keras. Aku cium dan hisap 
bergantian.....
aaahhhh....Mas....geliiiiiii...... desahnya memanja
nikmat kan? Kataku
kamu benar-benar cinta aku kan? Oohhhhhh.....rintihnya dalam nikmat
iya sayaaaaaaaaaanngggg..... aku sangat cinta kepadamu.... jawabku 
sambil tanganku mulai menurunkan resleting celananya. Aku turunkan 
bibirku ke perutnya daan kemudian ke CD putihnya dengan kedua tangan 
meremas dan memilin puting pinknya.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh......jeritnya sambil menjepitkan kedua 
kakinya ketubuhku. Dengan cepat aku membuka kaos LA Lakers dan celana 
boxerku, menyisakan CD yang tak lagi mampu menutup kont*lku yang 
membengkak besar. Aku pelorot CDnya hingga tampak jembut halus memagari 
memek imutnya. Aku cium dan jilati memeknya dengan selingan gigitan 
lembut dibibir memeknya. Aku  tuntun tangannya ke arah kont*lku....
gede banget mas....aku...aku takutt...jawabnya ragu
Aku tak menjawabnya dan semakin mempercepat jilatanku kedalam memeknya.
Ooohhh....uuuugghhhhh.....kakinya mengejang bersamaan dengan orgasme 
pertamanya. Kini tanpa diminta tangannya mulai mengelus dan 
mengoyang-goyangkan kont*lku. Lembut jarinya merangsang kuat kont*lku 
hingga otot-ototnya tampak lebih jelas menghias kont*lku.
Aaaaaaaaaaahhhhhhhh...kocok kont*lku sayaaaaaaaaaannnnngg.....pintaku
Tetes-tetes hujan kurasakan jatuh dipunggungku, seakan menyemaikan benih
 nafsu yang ada dalam hati kami. Aku angkat kedua kakinya kedepan 
dadaku, pelan-pelan aku gesek-gesekkan kepala kont*lku ke bibir 
memeknya. Dian melenguh sambil memejamkan mata, seakan tak tega 
menyaksikan memek imutnya tertusuk batang zakarku. Aku baru menekan 
sedikit tapi Dian sudah mengaduh sakit,....aku tarik mundur....dorong 
lagi....sedikit-demi sedikit.....
Hhmmmm.....uuuhhhh....Mas....gak baakalan muat Masssss.......pekiknya manja
tahan sedikit sayaaaaaannngggg....abis ini akan terasa nikmat kokkk.....bujukku
Aku ciumi lagi memeknya dan aku beri air ludah biar licin......
tahan yaaaaaaa...... bisikku sambil aku sumbatkan kaosku ke mulutnya
Aku goyang-goyang kont*lku hingga ujungnya masuk kedalam memeknya, dan dengan memaksa aku dorong kuat-kuat kedepan....
HEMMMMMMMMMMMMMMM...........AAAGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHH.... 
PELLLLIIIIIIIIIIIIIIHHHHHHHHHHHH..........jeritan perih Dian tertahan 
saambil menjambak kuat rambutku.
Aku lihat darah segaar mengalir dari memeknya, selaput perawan miliknya telah rusak oleh terjangan kontlku.
Iihhhhhhh.....perrrriiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhh.....mmmassss.....rintihnya sambil membuang kaosku.
Kali ini aku tak memeperdulikannya, sempit memeknya benar-benar menekan 
dan menghimpit kont*lku. Bahkan aku harus mendorong kuat-kuat agar bisa 
masuk.
Setelah kurang lebih 5menit berusaha, akhirnya memeknya menerima kont*lku dengan terbuka.
HMMMMMMMM......geliiiiiiiii............niiiikmaaaaaaaaaaaaatttttttt....banget Mas....
Mendengar itu aku semakin bersemangat menggenjotnya maju-mundur....lebih
 cepat....terus dan 
teruuuuuuuuuussssssssssss......PLAK.....PLAK........PLAK....... suara 
becek dan benturan ke pantatnya sangat merdu terdengar. Dengan berpegang
 pada kedua toketnya aku hujamkan hampir keseluruhan panjang kont*lku. 
Memuat tubuhnya menggelinjang tak karuan, jeritan dan desahannya semakin
 keras terdengar. Untung derasnya hujan mampu meredam suaranya!
Setengah jam telah berlalu, tapi aku tidak mengganti posisi karena 
posisi batu dan tubuhnya sudah sangat matching. Apalagi spermaku sudah 
mendekati detik-detik penyemprotan.....
Aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh.....secepat kilat aku tarik kont*lku dan 
menyemprotkan sperma ke toket dan wajahnya. Sesaat kemudian tubuhku 
melunglai disisihnya dengan nafas terengah.
Aku lihat Dian agak jijik dengan sperma di wajahnya, timbul niatku 
mengerjainya. dengan tangan kanan aku mengelap spermaku, setelah aku 
rasa cukup dengan tangan kiriku aku tutup hidungnya memaksa Dian harus 
bernafas dengan mulutnya. Dan inilah saat yang aku tunggu, saat mulutnya
 menganga menghirup udara aku tumpahkan sperma ke mulutnya kemudian aku 
bungkam.
Glek....glekkkk....uhuk...uhuk.... suaranya menelan spermaku  saampai terbatuk-batuk.
kamu jahat banget sih...uhuk...uhuk.... katanya masih terbatuk-batuk.
bagaimana rasanya??? Tanyaku sambil tertawa
bau amis dan asin... jawabnya sambil menjulurkan lidah.
enak kan? Dengan begitu kamu akan selalu ingat aku...jawabku santai.
Setelah acara esex-esex outdoor, kamipun kembali kehotel dengan kondisi 
basah kuyup. Didalam kamar kami beristirahat dan bermanja-manja ditempat
 tidur dengan posisi sama-sama bugil. Semua mengalir begitu saja dan 
ujung-ujungnya ngentot lagi hingga 2X. Tak terasa kami keriduran karena 
kecapean.
Sore harinya sekitar jam 16:30 WIB aku terbangun, aku lihat Dian sudah 
tidak ada disampingku. Dalam keadaan setengah sadar karena kantuk aku 
menuju kamar mandi yang masih dalam kamarku. Dibawah shower aku melihat 
Dian menangis sejadi-jadinya, akupun menghampirinya.
jangan nangis sayang! Kataku menghiburnya karena aku berfikir dia sedih sudah tidak perawan lagi
kamu jahat...kamu bajingan...dasar biadab.... Dian berteriak-teriak sambil memukuli aku.
hentikan....kamu kenapa? Tanyaku sambil memegangi tangannya dan menggendongnya ketempat tidur.
iya maaf sayang aku sudah mengambil keperwananmu, aku akan bertanggung jawab kok! Jawabku sambil menyelimutinya dengan handuk
jangan sayang-sayangan lagi....itu ada sms dari Mbak Wulan!! Bentaknya
........petir seakan menyambarku, dengan penuh ragu aku raih HPku dan 
membuka inbox. Disitu aku membaca banyak sms dari mbak Wulan dan 
ternyata dibalas oleh Dian. Segala kata vulgar, jorok, sexy dan hot 
dikirim oleh mbak Wulan. Akupun mengakui bahwa sudah 2minggu lebih aku 
menjalin hubungan dan setiap pagi hingga siang ngentot dirumahnya Mbak 
Wulan. Sampai pagi dia menangis dan membuatku jauh berada dalam lembah 
penyesalan, bahkan hingga kini. Seorang sudah memperdaya cewek lugu dan 
alim dengan bender cinta!! Inilah yang membuat aku gak segera memposting
 cerita ini. Sebulan lebih aku gak doyan ngentot gara-gara Dian... baru 
kemudian, saat pindah kost aku jadi ngebet lagi nguber-nguber cewek buat
 dientot.
DIAN....OOOOOOOHHHHH DIIAAAAAAANNNNNNNN........
      
     
     
No comments:
Post a Comment