Jumat siang abis pulang sekolah aku iseng aja ke mal deket kos ku. 
Muter2 gak da tujuan terus aku mampir ke booth joghurt, aku beli satu 
dan kunikmati dipojokan. Siang itu booth joghurt sepi. Aku menikmati 
joghurtku sambil melamun, tiba2 ada yang menyapa, "May I join you". Aku 
kaget dan memandang sosok yang berdiri depan mejaku. Bule ganteng 
banget. Aku ngangguk aja. "Thank you, I'm John", katanya lagi sambil 
duduk dan menjulurkan tangan. Kujabat tangannya dan kujawab, "Inez". 
"Can you speak English". "a little". "At least you can understand what I
 mean". Trus dia cerita kalo dia baru ja nyampe dan tinggal di hotel 
diatas mal itu. Dia iseng makanya dia muter2 di mal kaya aku juga. Dia 
bilang tertarik ma aku makanya dia join mejaku. Selera bule memang aneh,
 kerna sesama bule prempuan biasanya serba besar dan kulitnya putih, 
makanya dia nyari kalo gak yang kulitnya gelap ya yang imut kaya aku 
gini. "I like you, so cute", aku cuma senyum ja, gak tau mo jawab apa 
soalnya. "I look for cute girl like you to accompany me at my hotel. 
Would you like to join me to my hotel room". Wah, kaget juga ditanya 
kaya gini. Kata temenku kont0l bule panjang gede. kesempatan ni buat 
ngerasain kont0l bule, mo ngapain lagi kan kalo gak ngentotin aku di 
kamarnya. Kerna aku terdiam, dia nanya lagi, "So you like it or not". 
Aku akhirnya ngangguk aja. "Do you want something to eat". Memang si aku
 blon makan siang tapi dah kenyang diganjel ma segelas yoghurt, tapi 
ditraktir ya ku mau aja, makanya ku ngangguk. "CAn you tell me which 
Indonesian food nice to eat". Wah susah ni jawabnya, kujawab sekenanya, 
"Most of Indonesian food are spicy. You like spicy food". "Let's browse 
first". Dia gandeng aku keliling food courtnya. Dia nanya ini itu, ku 
jawab sebisanya, akhirnay dia pesen nasi goreng aja, ku bilang ma yang 
jual jangan pedes sama sekali. Kayanya nasi goreng enak juga, makanya 
kupesen 2. Dia bayarin makanannya. Trus dia pesen minumnya, kebetulan 
deket booth nasigor ada yang jual macem2 minuman, dia ngerti kalo soal 
minuman. Makanya dia beliin aku sekalian. Kubilang ma dia kalo aku suka 
minuman apa aja, jadi dia beliin sesuai selera dia. Sambil makan dia 
nanya2 soal aku, dia yang aktif karena Inggrisku kan payah, ya kujawab 
sebisanya. Selesai makan dia bilang, "Ok let's go to my room now". 
ngeLewatin booth yang jual snack dia beli beberapa snack yang dia suka 
dan beberapa minuman kaleng. Ku bilang ku gak suka alkohol, makanya dia 
beli soft drink aja.
aku digandengnya menuju ke lift. Dia nenteng kantong plastik yang isinya
 snack dan minuman kaleng yang dia beli tadi. Liftpun meluncur ke atas 
menuju lantai dimana kamarnya berada. Kamarnya ukuran standard aja, 
tempat tidur besar, credenza dengan tv plasma besar, seperangkat sofa 
dan lemari pakean yang masuk ke tembok. Kamar mandinya minimalis tanpa 
bathtub, hanya shower yang dilingkari dengan shower curtain, wc dan 
wastafel dengan seperangkat handuk dan toileteries. Dia masukin soft 
drink yang dia beli ke lemari es. dia tersenyum memandangku, "Inez, you 
are so cute and pretty". Mendadak dia memeluk aku dan mencium bibirku. 
aku kaget, secara reflex aku memberontak tapi dia mengunci aku dalam 
pelukannya sehingga aku terdiam merasakan bagaimana bibirnya dengan 
lapar mengulum2 bibirku. Gesekan kumisnya ke idung ku memberikan sensasi
 sendiri. Pelan2 timbul gairah pada diriku selama dia mengulum2 bibirku.
 aku merangkul lehernya sehingga dia makin seru aja menciumku. dia 
melepaskan bibirku, mengelus2 pipiku dna kemudian mencium bibirku lagi. 
kali ini aku menyambut ciumannya. bibir kami saling mengemut, lidah kami
 saling berbelit didalem mulutku. Tangannya mengelus2 punggung dan 
meremas pantatku, dia menekan badanku ke badannya. Terasa ada yang 
menonjol diselangkangannya. "Already hard?", bisikku ketika dia 
melepaskan bibirku. Dia hanya tersenyum, aku menyenderkan kepalaku ke 
dadanya yang bidang, dia mengelus2 rambutku. Dia kembali memeluk dan 
menciumku, romantis sekali. Aku dah terlena karena aksinya itu. "Let's 
take a bath first".
aku menurut aja ketika dia menggandeng aku ke kamar mandi. Dia 
melepaskan pakean luar ku sepotong2, dia terbelalak ketika melihat aku 
cuma pake daleman yang model bikini, tipis lagi. "Wow so sexy", katanya 
memuji. Aku hanya tersenyum mendengar pujiannya. Dia melepaskan bajunya.
 dadanya bidang dan sedikit berbulu, menambah kegantengannya. Dia lalu 
melepas celana panjangnya, tinggal cd aja. Kontolnya kliatannya besar. 
Ketika cdnya udah dilepas dia memegang kontolnya dengan tangan kiri dan 
tangan kanannya memegang tangan kiriku. Aku melihat kon tol si bule 
dengan kepala kon tol seperti topi baja. "You want to touch it", 
tanyanya. Aku masih terpaku melihat kon tolnya. Aku memang pernah 
denger, katanya kont0l bule tu besar2, tapi ku gak nyangka besarnya kaya
 gini, ini mah bukan besar lagi, besar banget, mana panjang lagi. Dia 
langsung mencium pipiku perlahan. Karena aku masih diam saja maka wajah 
aku dipegangnya dan dia mencium bibirku dengan perlahan. Aku membalas 
ciuman itu dengan membuka bibirku, serta merta dia melumat bibirku dan 
memasukkan lidahnya. "Emmhh.." desahku perlahan. "You like it?" bisiknya
 di kupingku. Aku hanya mengangguk.
Melihat reaksi positif dari aku, tangan kiriku diarahkan untuk memegang 
kontolnya. Walaupun belum keras tapi sudah berdiri tegak, kon tol itu 
berikut biji pelernya yang ditutupi jembut lebat. Aku mulai memegang 
kontolnya dan ternyata walaupun masih lemas jari telunjuk dan ibu jariku
 tidak dapat bersentuhan (membuat bentuk huruf O). Hal ini membuat aku 
penasaran ingin melihat kalo udah ngaceng, "So big.." desahku dengan 
suara parau. Kemudian dia sambil mencium dan menggerakkan tanganku maju 
mundur, dia minta dikocokin rupanya. Aku menuruti permintaannya dan 
perlahan jariku mulai mengurut ke atas dan ke bawah, dan dalam relatif 
singkat kontolnya tersebut ngaceng dengan kerasnya di tangan aku. 
Panjang dan besar sekali. "Emmhh.. akhh.." desahnya.
Sementara aku terus mengocok kontolnya, dia pun dengan nafsunya mengulum
 bibirku dan jemarinya dengan cepat membuka ikatan braku. Dengan sigap 
dia langsung meremas toketku yang telah mengeras. "Akhh..." desahku 
menggelinjang. Bibirku dilepasnya dan mulutnya langsung mendekat ke 
dadaku sambil terus meremas perlahan. Pentilku yang imut dihisap sambil 
dijilat, toketku berganti-ganti diremasnya sehingga, "Akhh.uuff.." 
erangku keenakan. Wajahku sudah menengadah ke atas dengan posisi pasrah,
 sementara tangan kiriku terus mengocok kon tolnya yang besar dengan 
makin cepat, kadang-kadang kuremas kon tol itu dengan kuat karena aku 
sudah tidak bisa menahan rangsangan yang ada pada sekujur tubuhku. 
"Ooohh.. ." desahku keenakan. Tangan kananku menekan kepalanya ke dadaku
 sementara tangan kiriku sudah tidak beraturan mengocok kon tol 
besarnya.
Dia segera membuka ikatan cdku sehingga menyembullah pahaku dan gundukan
 memekku yang ditutupi oleh jembut hitam alus. dia mengusap pahaku. 
"Ahh.." aku mendesah keenakan sambil menggelinjangkan pinggulku dan 
merenggangkan pahaku ketika jari-jarinya itu mulai merayap perlahan, 
mengelus dan menekan sekitar atas memekku yang ditumbuhi jembut dan 
menyebarkan aroma yang khas. "Emmhh.." kembali aku mendesah sambil 
mengerakkan pinggulku ke kiri dan ke kanan. Jarinya mulai menyentuh 
belahan memekku dan mengusap perlahan terus dari atas ke bawah. Belahan 
memekku sudah terlihat basah dan menjadi licin dan makin menyebarkan 
aroma yang membuat dia dan aku menjadi makin terangsang.
Aku sudah melepaskan kontolnya dan kedua tanganku terkulai lemas meremas
 kepalanya, kadang-kadang mengusap punggung nya. Dia sabar sekali, 
sementara tangan kiri terus membelai belahan memekku, tangan kanannya 
meremas toketku, sementara itu mulutnya menghisap pentilku yang telah 
mengeras serta menjilati permukaan toketku atau mengulum bibirku. Kurang
 lebih 20 menit dia telah merangsang sekujur tubuhku. Dia dengan leluasa
 menggerayangi sekujur tubuhku. Aku hanya tersenyum puas dan pasrah 
diraba dan diremas si bule. Dia pun menciumi seluruh tubuhku yang telah 
polos, bahkan sampai ke punggung pun dia ciumi dengan penuh gairah. 
Sungguh sensasi luar biasa.
Dia mengajakku kembali ke kamar dan membaringku aku ditempat tidur. Gak 
jadi deh acara mandinya, masih ada acara laen yang lebih urgent rupanya 
buat dia. Dia terus membelai belahan memekku tanpa dia berusaha 
memasukkan jari tengah tersebut ke dalam memekku yang telah terpampang 
dengan pasrah. Sementara aku telah dalam posisi setengah rebahan dengan 
kaki terbuka mengangkang. Dia melihat aku sudah pasrah dan seluruh 
badanku bergetar menahan napsuku yang berkobar2.
Segera dia merubah posisi badannya menghadap ke aku. Dia berlutut di 
depanku yang telah mengangkangkan kakiku sehingga posisi badannya 
sekarang telah berada di antara kedua kakiku yang mengangkang lebar dan 
memekku yang telah terlihat jelas telah basah. kon tolnya yang 
benar-benar luar biasa besarnya telah berada di depan permukaan nonokku.
 "Slowly please", bisikku. "Yes I will, you must try it", jawabnya 
sambil mulai mengarahkan kontolnya ke memekku yang telah terbuka sedikit
 akibat jari-jarinya yang terus membelai belahan memekku. Dia hanya 
menggesek2kan kepala kontolnya di memek dan itilku sambil menjilati 
sekitar kupingku. Aku yang keenakan lalu membiarkan dia melanjutkan 
aksinya, dengan menjepit pinggangnya dengan kedua kakiku, aku melihat 
kontolnya yang besar itu ditempelkan tepat di belahan memekku yang telah
 basah. Aku merasa kontolnya mulai secara perlahan menggeser di belahan 
memekku.  
"Oohh..Uuuff.." desahku keenakan. "You like it baby", katanya sambil 
mempercepat gesekan di belahan memekku. Posisi kakiku telah mengangkang 
dengan lebar membuat dia lebih leluasa menggerakkan dan kadang mendorong
 kontolnya ke depan sehingga lebih menekan dan menggesek belahan 
memekku.
Kulihat memekku telah terbelah bibirnya karena tekanan dan gesekan 
kontolnya, kepala kontolnya mulai secara beraturan menyentuh dan 
mendorong itilku. "Aahh..", desahku terus sementara tanganku telah 
berada di belakang punggungnya dan sambil menekan pantatnya. "Emh.. " 
erangnya menahan sesuatu. Aku tahu dia sudah ingin menerobos masuk ke 
dalam memekku tapi kerena aku tidak mengatakannya dia berusaha menahan 
keinginannya. "John.." aku bergumam, "Please do it". Aku mendorong dan 
menarik pantatnya sedangkan posisi kepala kontolnya sudah melewati 
itilku. Terlihat kontolnya mulai bergerak mengikuti arahanku, mencoba 
untuk terus menerobos liang memekku yang akan terasa sempit sekali untuk
 ukuran kon tol sebesar dia punya. Kepalaku sudah menengadah ke atas 
dengan mata terbelalak tinggal putihnya, sementara mulutku terbuka 
mengerang, "Ahh.." mulutku hanya menganga terbuka. Dia terus melanjutkan
 aksinya dengan posisi sama seperti sebelumnya. Terlihat kontolnya terus
 berusaha menekan memekku dengan kepala kontolnya yang besar itu, tapi 
dia menarik kembali ketika aku mulai seperti orang tercekik. "Uuff.. " 
desahnya sambil terus memajukan dan menarik pantatnya dan makin lama 
semakin cepat. Kepala kontolnya terus menekan itilku berulang-ulang 
kadang masuk kadang di luar bibir memekku. "Akhh.. engg.. aakhh" aku 
mencengkeram pantatnya kuat-kuat, badanku kelojotan dan bergetar 
seluruhnya di dalam pelukannya. Dia merasakan siraman cairan hangat dari
 dalam memekku yang terus mengalir membasahi batang dan kepala 
kontolnya, membuat kon tol itu menjadi mengkilap dan basah. "You come 
already baby.." desahnya dengan nafas berirama, nafasnya terdengar 
keras. "I like it John, very much..oohh", aku terus mengerang karena 
terus merasakan sundulan kepala kontolnya di dalam memekku .
Ternyata hanya sebatas leher kepala kontolnya yang terbenam di dalam 
memekku dan terasa terus menggesek dinding memekku. aku tersenyum puas 
melihat dia masih terus berusaha memberikan rangsangan di sekitar 
dinding memekku. dia melihat aku tersenyum dan ikut tersenyum puas. Dia 
mulai menghujamkan sepertiga kontolnya ke dalam liang memekku. Terdengar
 bunyi, "Sleepp..ahhkk.. brreet.." rupanya memekku terus semakin basah 
dan semakin licin untuk kontolnya yang terjepit di memekku. "Your pussy 
is so tight baby.." Dia penasaran sekali dengan memekku yang terlalu 
sempit. Gila memang, kontolnya yang besar itu berhasil menggelosor 
keluar masuk di memekku. Posisiku sudah ditindih oleh badannya. 
Sensasinya memang ruar binasa, memekku terasa penuh banget diganjel 
dengan kontolnya yang XL itu (bukan opsel lo yapi extra large).
Sementara dia menaik-turunkan pantatnya berirama. Kontolnya yang besar 
dan panjang itu sebagian telah keluar masuk di dalam memekku, sementara 
gerakannya makin lama semakin lincah karena memekku terus mengeluarkan 
cairan yang membuat kontolnya terus dapat menerobos dinding memekku. 
"Aakkhh..." aku kelojotan dihujami kontolnya walaupun belum semua 
kontolnya masuk menembus memekku. Aku terus meremas pantatnya dan kadang
 menekan pantat itu ke bawah. dia merem-melek keenakan.  gerakan 
pantatnya menekan dua kali dan memutar dua kali, dia terus menekan agar 
kontolnya lebih masuk lagi ke dalam memekku.
Setelah 2 sampai 3 kali menekan kontolnya ke dalam, pada saat menekan 
terakhir pantat nya memutar ke kiri dua dan ke kanan dua kali. Aku sudah
 tidak sempat lagi bergerak, posisiku hanya mengangkangkan kaki 
lebar-lebar dan tanganku hanya dapat memegang punggungnya dan sekali 
menjambak rambutnya. Sementara nafasku tidak beraturan, yang ada hanya 
lenguhan dan lenguhan disertai erangan panjang. Dengan gerakan itu dia 
telah melakukan gerakan menghujam memekku yang sempit dan basah. 
Terlihat bibir nonokku tertarik keluar dan terdorong masuk mengikuti 
gerakan kontolnya.
Tiga puluh menit sudah lewat, keringat telah membasahi badan kami 
berdua. "Let's doggy." desahnya, lalu dia menarik kontolnya, terdengar 
bunyi "Plooff.." dan aku mengambil posisi menungging. Sesaat, memekkku 
terasa kosong. Bibir memekku dengan jelas telah terbuka sehingga 
terlihat cairan di pinggirannya. Dia mengambil posisi tepat di belakang 
pantatku. Setelah lima kali meremas bongkahan pantatku dengan penuh 
nafsu, sedikit demi sedikit dia mulai menempelkan kepala kontolnya 
dibelahan memekku dan terus menggesekkan kepala kon tol tersebut ke atas
 dan ke bawah belahan memekku. "Aahh..",  desahku terpejam. setelah 
delapan gesekan naik turun, aku makin mendesah. dengan sedikit hentakan 
kepala kontolnya mulai menerobos dinding memekku.
Perlahan melakukan gerakan maju mundur dan makin lama semakin cepat. 
kontolnya sebagian sudah tenggelam di dalam memekku. "Ahhk...uuff.." dia
 mengeram dengan nafas yang memburu, begitu juga aku. Dia memegang 
pinggulku sambil mendorong kontolnya yang menghujam semakin dalam di 
memekku. "Hee.. aakhh.. okh.." nafasnya memburu dengan cepat sementara 
gerakan kontolnya di dalam memekku terus keluar masuk dan kadang 
berputar seperti mengebor memekku. "Akhh...." erangku. Dia terus 
menghujamkan kontolnya dalam-dalam ke memekku. Sementara aku hanya bisa 
mengerang dan menjerit ketika kepala kontolnya mentok di dinding 
rahimku. "I come again.." erangku terpejam.
Telah 20 menit dia memainkan kontolnya di dalam memekku, keringatnya 
telah menetes ke punggungku. Sementara dipunggungku telah terdapat lima 
bekas gigitannya, tiga di pundak dua di leher belakang. Sungguh buas si 
bule ini kalau sedang ngen tot, kadang-kadang tangannya meremas toketku 
dan menariknya ke bawah untuk memberikan memperkeras dorongan kontolnya.
 Aku benar-benar sudah lemas dan tidak bertenaga lagi. Kepalaku sudah 
rebah ke tempat tidur, sementara tangan terkulai lemas, rambut telah 
basah semua dan badanku telah bermandikan keringat. Dia terus melakukan 
gerakan sangat cepat menghentakkan kontolnya sampai berbunyi, "Ceplaak..
 ceplakk.." supaya kontolnya masuk lebih dalam. Aku melakukan gerakan 
liar memutar pinggulku, "I will come again". "Me too, may I come inside 
your pussy". Dia tidak membutuhkan jawabanku rupanya.
Kami berdua nyampe bareng, terasa sekali semburan keras pejunya yang 
hangat dimemekku. Dia tersenyum puas sambil tangannya meremas toketku 
dan mulutnya mencium bibirku. Dia tetap dalam posisi memeluk aku 
sementara kontolnya pelan2 melemas dan terlepas. Lemas sekali, tapi 
nikmat. Setelah semuanya reda, Dia mengajakku masuk ke kamar mandi. 
Setelah selesai membersihkan badan, kami kembali ke kamar. Dia 
mengambilkan aku minuman dari lemari es. aku sangat menikmatinya. dia 
menemaniku berbaring di ranjang.
aku dipeluknya dari belakang dan diremesnya toketku dengan kuat. 
kontolnya terasa keras sekali, digesekkannya ke pantatku. "Wow already 
hard again. So soon" "I want do it again baby", jawabnya sambil terus 
meremas toketku. Pentilku diplintir2nya. Napsuku pun naik diperlakukan 
seperti itu. diremes2nya lagi toketku dengan penuh napsu. "Aaah", 
erangku makin terangsang. kontolnya yang besar sudah ngaceng dengan 
sempurna, mengangguk2 seirama dengan gerakan badannya.
Aku berbaring telentang. Paha kukangkangkan sehingga memekku yang 
berwarna merah merekah mengundang kontolnya untuk segera memasukinya. 
Dia mengurut kontolnya yang sudah ngaceng berat sambil sambil meraba dan
 meremasi toketku yang sudah mengencang itu. Aku menjadi makin bernapsu 
ketika dia meraba memekku dan mengilik itilku. Aku meraih kontolnya dan 
kukocok pelan. Memekku sudah mulai kuyup saking napsunya. Segera aku 
meraih kontolnya dan kuarahkan ke mulutku. Kujilati seluruh kontolnya 
dari ujung kepala sampai ke biji pelirnya tak lupa kukulum sambil 
sesekali di sedot dengan kuat. "Ufffffff ...", dia mendesah2. Karena aku
 sudah nafsu, dengan kuat kusedot ujung kepala kontolnya sambil sesekali
 menggunakan ujung lidahku memainkan lubang kencingnya.
Segera dia memposisikan dirinya supaya bisa menjilati dan menghisap 
memekku yang sudah terbuka itu. Ketika dia menjilati itilku aku 
mengelinjang kenikmatan sambil kepalanya kukempit dengan kedua belah 
pahaku, aku ingin agar dia lebih lama menjilati memekku. Dengan dua 
jari, jari tengah dan telunjuk dimasukkannya ke dalam memekku dan 
dikocok dengan lembut hingga aku mengerang-erang keenakkan. kontolnya 
kugenggam erat sambil terus menghisap-isap ujungnya. Cukup lama kami 
saling isap dan jilat. Kini dia terlentang di ranjang dan aku berada di 
antara ke dua paha nya. Aku mengisap dan menggigit kecil ujung kontolnya
 hingga dia kelojotan merasakan geli yang luar biasa.
Segera aja dia menarik kepalaku agar melepaskan kontolnya dari mulutku, 
dan kini aku direbahkan, lalu dia menghisap pentilku sebelah kanan 
sambil pentil yang satunya dimainkan dengan jarinya. Aku sangat 
menikmati permainan ini sambil tanganku mengilik sendiri itilku. Aku 
mengangkangkan pahaku dengan lebar dan setengah kuangkat agar lebih 
mudah aku memasukkan jariku. Kuarahkan kontolnya ke memekku. Sambil 
kutuntun dia memasukkan ujung kontolnya di memekku. Aku yang sudah 
sangat kepengen, sengaja mengangkat pantatku sehingga seluruh kontolnya 
masuk ke dalam memekku."Accchhhhhh..", desahku. Kali ini lebih mudah 
Penisnya masuk, memekku rupanya sudah menyesuaikan diri dengan kon tol 
extra largenya. Kedua paha kulingkarkan di badannya agar kontolnya tetap
 menancap di memekku. Dia menarik kontolnya sedikit keluar lalu 
dimasukkan dalam-dalam, ditarik lagi dimasukkan lagi dengan ritme yang 
berirama membuat aku mengerang-erang keenakkan, kini dengan ritme yang 
lebih cepat dia menekan sekuat tenaga hingga mulutku menganga tanpa bisa
 mengucapkan sepatah kata pun karena nikmat yang kurasakan membuat aku 
hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan. Toketku bergerak naik 
turun seirama dengan kocokan kontolnya di memekku.
"I want to do WOT", pintaku. Tanpa menunggu jawabannya aku lalu kini 
berada di atas tubuhnya, kontolnya yang ngaceng itu kutuntun ke memekku,
 lalu dengan jeritan kecil "Aauuu.." seluruh kontolnya kini amblas masuk
 ke dalam memekku yang semakin licin itu. Kini aku sepenuhnya bebas 
menguasai kontolnya, seperti orang naik kuda semakin lama semakin cepat 
gerakanku sambil tangannya meremas kedua toketku. Aku tidak lagi bergaya
 seperti naik kuda, tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini aku 
menggesekkan memekku maju mundur sambil kuremas sendiri toketku hingga 
akhirnya aku mengejang-ngejang beberapa saat sambil menggigit bibir dan 
mata terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu, akhirnya aku 
terkulai di atas tubuhnya beberapa saat.
Segera dia meminta agar aku nungging, posisi doggie style adalah posisi 
kegemaran ku, segera aku berjongkok sambil membuka lebar pahaku hingga 
dia dapat melihat dengan jelas memekku. Kini kepala kontolnya 
diarahkannya ke memekku, dengan sekali dorongan, masuklah sebagian 
kontolnya ke dalam memek ku. Aku menjerit kecil. Aku memundurkan 
pantatku hingga amblaslah seluruh kontolnya ke dalam memekku. Dengan 
kuat dia mendesakkan seluruh kontolnya dengan irama yang beraturan 
hingga aku merasa kegelian lagi. Dia membasahi jari telunjuknya dengan 
ludah dan dibasahinya pula lubang pantatku dengan air ludahnya. Sambil 
terus menggoyang kontolnya di masukkannya jari telunjuknya ke pantatku 
hingga seluruh jarinya masuk, sambil menekan ke bawah hingga merasakan 
geseran kontolnya di dalam memekku. Aku bisa menikmati permainan ini, 
berulangkali aku memintanya agar lebih keras lagi goyangannya sambil 
memaju mundurkan pantatku. Dia mempercepat kocokan kontolnya sambil 
menekan kuat kuat jarinya yang ada di pantatku. Tak lama lagi, dia 
mengejang, "I'm coming", dan terasa semburan peju hangat di dalam 
memekku. Kontolnya berkedut menyemburkan pejunya berkali2. Sungguh 
nikmat permainan kedua ini, jauh lebih nikmat dari yang pertama. Setelah
 membersihkan badan lagi, kami berdua terkapar karena nikmat dan lelah, 
tak lama kemudian kami terlelap.
      
     
     
No comments:
Post a Comment