Hubungan kami, aku, Amanda dan Aline (teman Amanda), semakin hari 
semakin menjadi. Kedua gadis cantik, seksi dan mulus itu sudah sangat 
ketagihan dengan penisku ini. Hampir di setiap waktu yang pas, tanpa 
diketahui Sandra istriku, kami bertiiga pasti melakukan kegiatan 3 some 
yang sangat panas, liar dan menghanyutkan. Kadang jika salah satu dari 
keduanya tidak bisa ikut berpartisipasi, entah Amanda sendiri atau Aline
 sendiri, pasti meminta "jatahnya", dan aku sama sekali tidak kuasa 
menolak meski di dalam hati sering timbul rasa khawatir, jika kepergok 
istriku, atau mereka hamil. Duh, aku tidak berani membayangkannya. 
   
   Pernah di hari Sabtu ketika aku sedang sibuk di hadapan laptop 
melanjutkan laporan audit yang belum selesai di unit apartemenku, bel 
pintu apartemenku berbunyi. 
   " Mam, tolong mama yang buka, ada tamu tuh," seruku pada Sandra 
istriku. "Papa masih sibuk nih," Sambil bersungut-sungut istriku menuju 
pintu, dia pun sedang sibuk berdandan karena ingin pergi menghadiri 
acara arisan keluarga besarnya.
" Hallo tante, " sosok cantik dengan ramut pirang sebahu, seksi tinggi, 
putih mulus,dengan payudara yang padat, muncul dari balik pintu 
apartemenku. Aline, sahabat Amanda.
  " Hallo Aline, wah Amanda belum ada nih, " sahut istriku, keduanya cipika cipiki. 
  " Iya tante Aline tahu kok, tadi sudah WA an, dia on the way katanya, 
janjian berenang en ngegym di basement tant. Hallo Oom, sibuk ya..?" 
jawab Aline sambil melirik nakal ke arah ku. Aku melirik ke arahnya, 
waduh alamat pekerjaan tertunda lagi nih. 
  " Hi Aline, iya oom rada sibuk untuk bahan meeting audit hari senin," 
jawabku berlagak sibuk, padahal angka2 di layar laptopku sudah tidak 
berpengaruh lagi. Bagaimana mungkin aku akan membiarkan bidadari cantik 
ini, ya sudah apa boleh buat....
  " Aline, tante nerusin siap2 dulu ya, mau ke arisan keluarga, Aline 
tunggu saja, oom gak ikut kok," kata istriku sambil ngeloyor ke kamar.
  " Ihh sayang cuek yaaa...," bisik Aline menghampiriku. Tanpa ba bi bu 
lagi ditariknya kepalaku ke arahnya, dilumatnya bibirku, aku tak kuasa 
untuk tidak membalasnya, lidah kami saling menjilat, saling menyedot, 
tanganku mulai meremas kedua payudara dari balik kaos u can seenya.  
Kami berdua hampir terhanyut, mendadak, " Pa, kunci mobil kok tidak ada 
di tempat biasa, " seru istriku dari balik kamar, membuat kami berdua 
tersadar. Duh, hampir lupa.... 
  " Sebentar ya sayang, tunggu tante kamu pergi," bisikku ke Aline.
  " Pa, mama jalan dulu ya, " kata istriku sambil mengecup bibirku, " Aline, tante jalan ya...." sambung istriku ke Aline.
  " Iya tante, hati-hati ya di jalan tante," jawab Aline dengan wajah 
sumringah, senang karena sebentar lagi tidak ada yang akan 
mengganggunya.
  " Salam sama yang lain ya ma, bilang maaf papa gak bisa hadir karena 
masih ngelembur," kataku sambil mengantar istriku ke lift apartemen. " 
Papa perlu anter ke basement ma?"
  " Gak usah pa, ooo iya, di lemari es masih ada ayam goreng dan mie 
goreng sisa semalam, dipanasin aja untuk kalian makan bertiga nanti," 
kata istriku sambil kembali mengecup bibirku.
  " Ok ma," istriku pun lenyap di balik pintu lift.
 
  Kembali ke unit apartementku, wahhh, pemandangan yang sangat indah 
terpampang di hadapanku. Aline yang sudah berbugil ria. Wajah dan tubuh 
yang sungguh sempurna dari gadis keturunan Spanyol dan Sunda ini. Wajah 
seksi yang menantang dengan bibir yang seksi mirip seperti angelina 
jolly, payudara khas gadis muda, sangat kenyal, dengan puting merah 
muda, dan yang paling membuatku terbius, pangkal paha mulusnya, vagina 
yang tanpa bulu....uhhhhhh......
 
  " Sayang sini dong Aline kangen banget nih..." kata Aline dengan nakalnya.
  Setelah ku kunci pintu apartemenku, segera kuhampiri Aline, kupeluk 
erat, lidah kami kembali saling menjilat, ku kulum lidahnya yang 
menjulur, Aline tidak mau kalah, disedotnya lidahku kuat, kami saling 
mengulum, menjilat, menyedot...... Kedua tanganku mulai beraksi, meremas
 gemas kedua payudaranya, memilin kedua puting payudaranya. Alin mulai 
mendesah desah....
  " Sayang, aduhhh Aline cinta banget sama kamu yang....," jilatan ku 
mulai ke leher jenjangnya yang putih mulus. Kukecup, kujilat, sesekali 
kuemut. Aline menggelinjang kegelian, " Ahhhh.... sayaangggg....." 
Jilatan dan emutan ku terus turun ke bawah, dua gundukan payudara indah 
menjadi sasaranku. Ku emut lembut seputaran putingnya, kujilati, 
perlahan sambil sesekali menyentuh putingnya yang sudah mengeras. 
  Kedua putingnya yang indah kuemut, ku jilati. Kusedot keras. Aline 
mulai menggelinjang, tubuhnya melenting ke atas, kedua tangannya menekan
 kepalaku sehingga makin terbenam di kedua bukit kembarnya. " 
Ahhh...sayangggg....enak sayang, emut yang kerassss lagiii," Aline 
semakin menekan kepalaku sehingga aku sulit bernafas. Sambil tetap 
mengemut dan menyedot kedua puting Aline, tanganku mulai bergerilya, 
menyusuri kedua pahanya yang putih mulus, meremas lembut, meraba halus, 
dan perlahan kubuka kedua pangkal pahanya, vaginanya yang indah menjadi 
sasaran tanganku. Ku remas remas, jariku mulai mencari cari klitorisnya.
 Mudah saja jariku mendapat klitoris Aline karena klitorisnya sudah 
menyembul keluar. Aline sudah dilanda birahi yang sangat liar. Ia 
melenguh, mendesah....
  
  " ohhhhhh sayanggggg.....duhhhh enak sayang....Aline cinta banget sama
 kamu sayanggggggku.....ohhhhh..." Aline sudah nyerocos tidak keruan, 
kedua pahanya sesekali menjepit tanganku. Perlahan jilatan ku mulai 
turun, menyusuri perut rampingnya, ku kecup, ku jilat perut rampingnya. 
Jilatanku terus turun...sehingga akhirnya terpampang di hadapanku vagina
 yang indah kemerahan dengan klitoris yang menyembul menantang untuk 
dikulum. Lidahku memutar di sekitar vagina Aline, kukecup, kuhirup aroma
 vaginanya yang khas, sangat merangsang. Jilatanku berputar dan mulai 
mengarah ke arah dalam, mulai menyetuh bibir vagina Aline, ku emut bibir
 vaginanya, sesekali lidahku menjilat klitorisnya yang menyembul keluar.
 Aline sudah sampai di titik birahi yang sangat tinggi. Kepalanya 
bergoyang goyang, tubuhnya sudah benar2 melenting ke atas. Kedua 
tangannya meremas-remas sendiri kedua payudaranya. Kemudian tanganya 
menarik kedua tanganku ke atas dan ditaruhnya di kedua payudaranya. 
Sambil tetap mengulum bibir vaginanya, kedua tanganku meremas kedua 
payudaranya. Memilin kedua putingnya. " Ahhhhhh........Aline gak 
tahannnnn sayanggg......aduhhhh enakkkkkk sayang....." Lidahku mulai 
memasuki liang vagina Aline. Kujilati dinding vagina indah ini, kuemut 
kuat klitorisnya. Terus bergantian kujilati dan kuemut dinding vagina 
dan klitoris Aline. Akhirnya Aline sudah tidak htahan lagi, tubuhnya 
berguncang dan mengejang, membuat kedutan keras berkali kali. Kedua 
pahanya menjepit erat kepalaku.  " Ahhhhhhhh......aahhhhhh....
uhhhhhhh.......Sayanggggggggggg........cintaaaaaaaaa....Aline gak 
tahaannnnnnnn......" Tubuh Aline tetap mengejang, vaginanya terasa 
seperti menjepit lidahku.
  Perlahan kedutan-kedutan di vagina Aline terasa melemah, nafasnya pun 
perlahan mulai normal kembali. Aku mengambil nafas setelah sedikit 
terasa sesak karena kepalaku dijepit oleh kedua paha Aline. Dengan manja
 Aline memeluk tubuhku. Menghujani aku dengan ciuman ciuman penuh 
perasaan. 
  " Sayang, rasanya Aline sudah cinta banget nih, Aline bakalan kangen 
terus.....," katanya sambil terus menghujani aku dengan ciuman2 
gairahnya. Pipiku, mataku, mulutku, bibirku tak lepas dari jilatan dan 
kecupannya. Terus jilatan Aline turun ke leherku...dijilatinya leherku 
dengan penuh gairah. Turun lagi ke dadaku. Putingku dijilatinya, 
digigit-gigit lembut....wawwww rasanya geli, nikmat, sulit dibayangkan. 
Kembali jilatan Aline mulai turun kebawah, perutku yang membuncit 
(kebanyakan minum bir), mulai dijilati dan dikecupnya. Sambil menjilati 
dada dan perutku bergantian, tangannya yang halus mulai mengelus ngelus 
penisku, meremas lembut, dan sambil perlahan mengocoknya.....benar2 
nikmat rasanya, semakin hari sahabat anak tiriku ini semakin mahir, 
semakin liar, benar2 idaman setiap laki2. Uhhhh betapa beruntungnya aku 
ini. Umurku sudah 55 tahun, namun gadis2 muda ini sayang dan cinta 
padaku....... selalu mau dan kangen dengan penisku. Bukan main.
  Jilatan lidah Aline sekarang sudah beralih ke kepala penisku. 
Dijilatnya penuh gairah. Turun naik kepala dan batang penisku bergantian
 dijilatinya. Asik sekali kelihatannya, seolah Aline sedang menjilat ice
 cream kegemarannya. Kemudian Aline mulai memasukkan penisku ke 
mulutnya, menyedot dengan lembut, lemah...perlahan semakin 
kuat....rasanya wwwoooowww bukan main. Penisku terasa 
ngilu...enak...nikmat...ngilu...enak....nikmat...terus datang 
bergantian. Aku mulai mendesah merasakan kenikmatan luar biasa ini. 
Mendadak kedua kakiku diangkatnya ke atas, sehingga lubang anus ku pun 
terpampang di depan wajahnya yang cantik itu, seketika dijilatinya 
lubang anusku dengan buasnya. Aduhhhhhhh......nikmatnya....gilaaa bener 
gadis ini. Kedua biji penisku dikulumnya, kemudian lubang anusku 
dijilatinya, terus bergantian. Aku berusaha untuk tidak ejakulasi dulu, 
karena ingin lama menikmati surga dunia ini. Aline sambil masih 
menjilati lubang anus dan biji penisku, menatapku, " Enak sayang...?"
  " Gilaaaa sayang, nikmatnyaaaa.....," desahku.
  Ketika kami berdua asik saling menjilat, saling mengulum, saling 
menyedot....mendadak.... ding dong.... ding dong.... ding dong..... bel 
pintu apartemenku berbunyi.Wahduh, jangan2 Sandra istriku balik karena 
ada yang tertinggal, tapi kok memencet bel, dia kan punya kunci sendiri?
 Dengan santainya  Aline berdiri dan berjalan ke arah pintu. Waduh... " 
Aline nanti dulu....kita masih telaaannjanggggg....," sergahku. Aline 
hanya melirik dan tersenyum nakal. Ceklek...ceklek.. pintu dibuka Aline,
 dan..... Anak tiriku Amanda berdiri di ambang pintu, dengan wajah 
cantiknya dan rambut hitam tergerai, tubuh tinggi ramping dengan dua 
bukit indah yang menghiasinya, kaki yang indah putih mulus dibalut rok 
jeans mini, uhhhh seksi sekali, berdiri di samping Aline yang masih 
tanpa sehelai benangpun. Sebuah pemandangan yang sangat menggairahkan 
dan indah sekali. Dua bidadari, dua mahluk terindah dalam hidupku, dua 
gadis kesayanganku....
  " ihh....kok papa bengong sih," kata Amanda tersenyum, berjalan ke 
arahku diikuti oleh Aline yang sebelumnya telah mengunci kembali pintu 
apartemen. 
  " Tuh kan, Aline sama papa jahat...Curang, kok Amanda gak ditunggu," 
kata Amanda dengan wajah merengut manja. Kini aku duduk di tengah2 sofa 
di apit oleh kedua bidadariku.
  " Bukan duluin sayang, Aline sih nyerbu papa..." jawabku tersenyum 
sambil mengengok ke arah Amanda, menarik mesra wajahnya, dan langsung 
kukecup mesra bibirnya yang indah. Amanda tidak bicara lagi, langsung 
menyambut kecupanku dengan ciuman2 liarnya. Seketika kami berdua sudah 
saling menjilat lidah, mengulum bibir dan lidah, menyedot lidah 
bergantian.....french kiss yang liar sekali..... Amanda memelukku erat, 
seolah tidak mau melepaskan. 
  Sementara itu, aku merasakan penisku kembali dijilat dan dikulum. 
Rupanya Aline tidak mau ketinggalan, kembali dijilat dan dikulumnya 
penisku dengan nafsunya. Perlahan aku mulai melucuti baju dan rok mini 
Amanda, masih sambil berciuman penuh nafsu, bh dan celana dalam Amanda 
berhasil kulepas. Kini kami bertiga sudah dalam keadaan tanpa sehelai 
benangpun. Telanjang. Saling cium...saling jilat...saling peluk...saling
 remas....wowwww bukan main. Entah bagaimana prosesnya, kini posisi kami
 berubah, kami sudah berbaring di atas karpet living room apartemen, aku
 dengan rakusnya menjilati dan menyedot nyedot vagina dan klitoris 
Amanda, sedangkan Amanda menjilati dan mengulum liang vagina dan 
klitoris Aline. Aline masih tetap sibuk dengan penis dan lubang anusku. 
Jadi posisi kami agak melingkar. Uhhhhh nikmat sekali.....benar2 hebat 
kedua bidadariku ini. Suara2 desahan kami bertiga saling silih berganti.
 Mungkin sekitar lima belas menit posisi ini bertahan, Amanda yang 
berinisiatif merubah posisi. Dia segera mengambil posisi menungging, 
vagina dengan liang yang menantang terlihat jelas, " Papa sayang, ayo 
dong Manda udah gak tahan nih...," desahnya manja. Aku dan Aline pun 
berdiri. Aku mengambil posisi dibelakang pantatnya, penis aku yang sudah
 keras seperti kayu perlahan aku masukkan ke liang vagina Amanda....." 
Uhhhhh....nikmatttt paaa..." Bless...seluruh penisku terbenam di liang 
vagina indah ini. Aline mengambil posisi di hadapan wajah Amanda 
sehingga vaginanya sejajar dengan wajah Amanda. Jadilah sekarang posisi 
dimana aku sambil menggenjot vagina Amanda dengan doggy style, berciuman
 saling jilat lidah dengan Aline sambil meremas remas kedua payudaranya 
yang indah. Amanda sambil merasakan nikmatnya sodokanku, menjilati 
klitoris Aline.  Wowww.......
   Lima belas menit berlalu, Amanda sudah tidak bisa menguasai dirinya. 
Tubuhnya mulai bergetar. " Aduhhh papa yang kerassss, duhhh nikmattttt 
paaaa....." Kelihatannya Amanda akan mencapai orgasmenya. Terasa 
vaginanya mulai berkedut kedut.... tubuhnya mengejang.... Seolah mau 
membantu sahabatnya agar bertambah nikmat, Aline mengulum dan menjilati 
puting Amanda. " Ahhhhhhhh.... ahhhhhhhh.....ahhhhhh......", Kedutan di 
vagina Amanda terasa keras sekali menjepit penisku. Amanda pun lunglai, 
puas. Kedutan kedutan vaginanya masih terasa di penisku. Makin lama 
makin lemah. Amanda pun terkulai lemas di atas karpet sambil memejamkan 
matanya. Menikmati orgasme yang dialaminya. 
  Giliran Aline. Kami berdua kembali berpelukan. Saling cium. Jilat. 
Remas. Liar sekali. Perlahan Aline mendorong tubuhku agar aku 
terlentang. Rupanya ia menginginkan posisi WOT. Dengan nafsunya 
ditindihnya tubuhku. Penisku langsung diarahkan ke liang vaginanya. 
Blesss....masuk dengan sempurna...." Ahhhh, rasanya mentok sayang," 
desahnya lirih. Aku hanya tersenyum. Menarik kepalanya dan kembali 
melumat bibirnya yang indah. Perlahan Aline mulai menggoyang pinggulnya.
 Makin lama makin cepat. Penisku rasanya seperti sedang diputar putar, 
diremas remas, digilas sesuatu yang lembut tapi kenyal....bukan main 
rasanya, aku seolah terbang ke langit ketujuh (kalau ada ya..?). 
  " Ahhhhhh.... ahhhhh.... duhhh mentok sayanggg.....gilaaaa 
nikmatttttnyaaaaaa.........," Aline mendesah desah, bahkan berteriak 
merasakan kenikmatan yang amat sangat menerpa seluruh sendinya. Sambil 
mengontrol posisi, aku meremas remas kedua payudara indah yang 
bergelantung di hadapanku. Amanda yang telah pulih kembali bergabung. 
Dengan bernafsu mulutku diserbunya. Dilumat habis bibir, lidah, dan 
rongga mulutku.
  Goyangan Aline sudah semakin cepat, penisku sudah tidak karuan 
rasanya. Geli. Ngilu. Nikmat. Semua menjadi satu. Mendadak Aline 
menghentakkan pantatnya. Menekan keras. Terasa ujung kepala penisku 
membentur sesuatu yang lembut, liat dan kenyal di dalam vagina Aline. 
Kembali Aline menghentakkan pantatnya, " 
Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.............ahhhhhhhhh........aduhhhhhhh 
sayanggggggg," Aline sudah lupa... tidak lagi mendesah. Berteriak.  
Kembali ia hentakan pantatnya..... Seketika tubuh Aline bergoyang 
goyang, mengejang. Ambruk memelukku erat sekali. Otot vaginanya meremas 
kuat penisku. Berkedut kedut. Keras sekali. " 
Oooooooooooohhhhhhhhhhhh..................," Aku pun sudah merasa 
sesuatu sudah sangat mendesak untuk keluar dari lubang penisku. Kusodok 
dari bawah dengan kuat penisku, sekali.... ahhhh, dua kali .....ahhhhh 
enaknya...... tiga kali....... aku sudah tidak tahan lagi......spermaku 
segera akan menyembur keluar. Mendadak penisku ditarik dan tercabut dari
 liang vagina Aline. Ternyata Amanda langsung memasukan penisku ke dalam
 mulutnya. Diemutnya kuat2. " Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, " desahku. 
Spermaku menyembur di dalam mulut indah Amanda. Amanda terus menyedot 
penisku seolah tidak mau setetespun spermaku menetes di luar mulutnya. 
Nikmatnya.............................
   Beberapa saat, kami bertiga saling berpelukan. Istirahat. Rasa nikmat
 yang luar biasa menyelimuti kami.  Dengan maksud tidak mengganggu kedua
 bidadariku yang sedang beristirahat, perlahan aku bangkit, menuju kamar
 mandi di dalam kamarku. Agak lama aku bersih bersih. Dan kudengar di 
kamar mandi sebelah terdengar juga shower sedang dipakai. Kedua 
bidadariku ternyata bersih bersih juga, pikirku.
   Masih dalam keadaan telanjang, aku keluar kamar. Kucari kedua 
bidadariku sudah tidak ada di living room. Kamar mandi living room pun 
kosong. Aku menuju kamar lain yang biasa dipakai Amanda jika menginap. 
Ternyata kedua bidadariku dengan posisi yang sangat menatang sedang 
tersenyum manissss sekali ke arahku. 
  " Loooo katanya mau berenang dan ngegym?" tanyaku kepada keduanya. 
Keduanya tidak menjawab. Saling menatap dan tersenyum nakal.
  " Kan berenangnya disini sayang...." sahut Aline manja sambil membuka 
kedua pahanya sehingga vaginanya tampak menantang sekali.
  " Iya pa, ngegymnya disini aja dehhh.....," sahut Amanda menimpali. 
Dengan gaya genitnya, ia menungging, wuahhhh vagina indahhhhh sekali 
menungguku.
  Tanpa diminta dua kali, aku langsung melompat ke atas tempat tidur. Duh indahnya dunia.
    Sudah hampir 2 minggu aku tidak bertemu dengan Amanda maupun Aline. 
Dalam hati, kangen juga rasanya. Dua bidadariku mungkin sedang sibuk 
dengan pekerjaan mereka. Sama seperti pekerjaan rutinku sebagai auditor 
senior, memang sangat menyita waktuku. Sampai jam 22.00 malam umumnya 
aku masih menggeluti kertas2 dokumen2 yang penuh dengan angka2 balance 
sheet, income statement, tax report, dll. Jam 01.00 dini hari biasanya 
aku baru sampai di apartemenku, Sandra istriku sebagaimana biasa sudah 
berlayar di dunia mimpinya.
   Sampai pada hari Kamis ini, tidak seperti biasanya, istriku masih 
terjaga pada saat aku pulang tengah malam. Dia kelihatan memang sengaja 
menungguku di ruang living room sambil menonton tv. 
  " Tumben mama belum tidur," sapaku. Terlihat wajah istriku seperti memiliki beban. " Susah tidur ya ma?"
  " Iya pa. Mama lagi pusing nih," sahut istriku.
  " Ada apa sih ma pake pusing segala, kayak orang ditagih hutang gitu," candaku mencoba mencairkan suasana.
  " Mama serius pa," Wah ada apa ini.....kok serius ya....degggg jantungku berdetak agak cepat. Jangan2 Amanda.....?!
  " Soal apa ma?" tanyaku dengan deg deg an.
  " Amanda pa," jawab istriku. Duhhhh.... ada apa dengan Amanda. Jangan2 apa yang selama ini aku khawatirkan terjadi....
  " Kenapa Amanda ma?" tanyaku penuh kekhawatiran.
  " Sahabat Amanda akan menikah Sabtu malam ini di Bali, dan mama 
terlanjur janji akan pergi kesana berdua. Tapi mendadak Nola juga minta 
mama menemani ke rumah mertuanya pa. Kan mertua Nola ulang tahun 
perkawinan emas," Duh, rasanya jantung ini disiram dengan air es yang 
sangat dingin. Plong....Lega. Itu toh masalahnya. Nola adalah anak 
tiriku yang tertua. Kakak dari Amanda dan sudah berkeluarga.
  " Trus gimana ma?" tanyaku, sambil membuka lemari es, mengambil sebotol bir bintang kesukaanku.
  " Papa mau bantu mama nggak?" tanya istriku dengan wajah penuh harap, "
 Papa yang gantiin mama ya menemani Amanda ke Bali, rencana Jumat malam 
dia berangkat." Degggg! Duh, hatiku seolah bersorak. 
  " Sampai kapan ma?" sergahku, seolah santai2 saja.
  " Amanda sudah beli tiket PP, minggu sore kembali pa."
  " Ok. Besok mama carikan tiket papa ya dan sama flightnya dengan 
Amanda, soalnya besok seharian papa meeting, trus dari pagi papa bawa 
baju saja, jadi langsung dari kantor papa ke airport. Tiket titip Amanda
 saja. Papa ketemu Amanda di airport." 
  " Terima kasih ya pa," Sandra istriku mengecup bibirku. Seolah beban 
beratnya hilang dia langsung melangkah ke kamar, " Mama tidur duluan ya 
pa, tuh ada makanan kesukaan papa. Bakmi goreng."
  " Iya ma," Khayalanku terbang. Uhhh senangnya, 2 malam bersama bidadariku yang cantik, seksi dan mulus..... wowww di Bali.....
  Esok hari, selesai meeting jam 4 sore, HP ku berdering. Sandra istriku.
  " Pa, tiket sudah mama titip ke Amanda ya. Dan menurut Amanda hotel 
disana sudah dibooking oleh Aline dan ibunya. Flightnya jam 19.30 pa. 
Jangan telat ya pa. Kasihan Amanda. Dia senang sekali papa mau menemani 
ke Bali. Luv u pa muah..." 
  " Luv u ma muahh," sahutku. Wah bahagianya. Aku satu hotel dengan 
bidadariku yang lainnya. Dua malam yang sangat hot, liar, sudah 
membayang.
  Dengan diantar supir perusahaan tempat ku bekerja dan imbalan selembar
 kertas merah, aku meluncur ke airport. Terminal 3 Soeta. Setelah 
mengantarku, supir perusahaanku ini akan mengantar mobilku ke apartemen.
 Sesampai di terminal 3 Soeta, aku langsung menuju ke arah smoking area.
 Tadi di perjalanan ke airport memang aku dan Amanda sudah janjian 
bertemu disitu. Dari jauh aku sudah melihat Amanda sedang duduk sambil 
menikmati sebatang rokok Marlboro Ice Blast kesukaannya. Dengan kaos 
hitam berbalut jacket jeans serta rok mini jeans seksinya, sungguh 
sangat memikat. Aku menghampir bidadariku. 
  " Sayang.....," tegurku.
  " Hi pa, lama juga nih Manda nunggu papa," jawab Amanda sambil bangkit
 berdiri. Seperti biasa cipika cipiki. Sambil berjalan menuju pintu 
masuk airport, ku perhatikan semua pandangan iri dari laki2 di sekitar 
kami, aku tersenyum membayangkan apa yang mereka pikirkan. Ini bapak2 
tua kok bisa jalan dengan gadis yang sesempurna ini. Bapaknya? 
Kekasihya? Atau istri muda simpanannya? Ha ha ha.......
   Singkat cerita, kami berdua sudah berada di dalam pesawat. Sepanjang 
perjalanan, Amanda sangat manja kepadaku. Pelukannya tidak pernah lepas 
dariku. Sesekali kukecup kening dan bibirnya. Kuucapkan kata2 sayang....
 Amanda makin mempererat pelukkannya.
   Kira2 sekitar 1 jam 50 menit mengarungi gelapnya langit, pesawat air 
asia yang kami tumpangi mendarat di airport international Ngurah Ray 
Bali. Dengan bergandengan mesra tak ubahnya seperti dua pasang kekasih, 
kami pun berjalan menuju pintu keluar kedatangan. 
    " Pa, Aline yang jemput kita loo, dia bersama ibunya. Tadi Manda 
sudah WA, mereka sudah menunggu kita diluar," kata Amanda. Bersama 
ibunya? Waduh, alamat acara kacau nih, kataku dalam hati. Ya apa boleh 
buat kalau ternyata Aline menginap bersama ibunya, satu bidadari sudah 
cukuplah bagiku, meski tadi sepanjang perjalanan khayalanku sudah 
melayang-layang membayangkan apa yang akan terjadi jika kami menginap 
bertiga. 
   " Oooo begitu ya sayang, lalu rencana kita mau menginap dimana? Kita 
menginap di sekitar Nusa dua saja ya, kan acara pernikahan teman kamu di
 dekat situ," kataku.
   " Ihhh papa, semua sudah diatur sama mamanya Aline. Kita menginap di 
Ayana pa. Kan pas hari ini mamanya Aline ulang tahun, jadi dia traktir 
kita pa," jawab Amanda. Aku seketika lemas tanpa gairah. Yahhhh..... ini
 benar2 kacau, terbayang kesempatanku untuk berdua saja dengan Amanda 
buyar. 
  " Kenapa kita tidak menginap di tempat lain saja sayang?" kataku, 
sambil menoleh penuh harap ke Amanda. Kukecup bibirnya yang menantang 
dan menggemaskan itu. 
  "  Tenang pa, semua kan sudah Amanda atur. Papa nurut aja deh. Papa 
pasti senang. Kita berempat akan menginap di Pent House hotel Ayana. 
Menurut Aline tempatnya besar dan mewah sekali. Cukup untuk kita 
berempat," sahut Amanda. Hah berempat? Dengan ibu Aline? Benar2 buyar 
semua khayalanku. Haduhhh....
   Setelah melewati pintu keluar  kedatangan, langsung mataku melihat 
bidadariku Aline sudah menunggu. Uhhh cantik dan seksi sekali. Wajah 
indo putih dengan hidung macung dan bibir seksi. Memakai blus warna 
hitam yang terbuka 2 kancing atasnya sehingga belahan payudaranya yang 
indah benar2 terlihat.  Aku menelan ludah.... sungguh sangat serasi dan 
indah. Aline memakai celana panjang jeans yang di beberapa tempatnya 
bolong dan memakai sepatu high mheels, keren sekali. Melihat kami, Aline
 segera menghampiri kami, cipika cipiki dengan Amanda, dan gilanya 
langsung memeluk aku. Menarik kepalaku dan mencium aku. Malu juga aku, 
karena banyak sekali pasang mata yang memandang iri kepadaku. Ahhh masa 
bodoh. Ini kan Bali.
  " Hallo cinta," sapa Aline ke Amanda. Mereka saling cipika cipiki. " 
Sayang.... kangen banget," kata Aline kepadaku, sambil kembali mencium 
bibirku.
  " Sabar cinta..." kata Amanda ke Aline. " Looo mama kamu mana cint...?" tanya Amanda. 
  " Sedang membeli aqua di circle K," jawab Aline. " Nah, tuh dia...." 
Otomatis mataku tertuju ke arah yang ditunjuk oleh Aline. Deggg....! 
Semua pikiranku tadi berubah 180 derajat. Apa yang kupikirkan, bahwa 
mama Aline adalah wanita berumur 50 tahun, ternyata wanita yang datang 
ke arah kami sambil tersenyum sangat menawan, kutaksir masih berumur 
sekitar 35 tahun, kok bisa yaa.... Benar2 wanita berwajah sangat 
eksotis. Hidung macung namun mungil, mata yang indah, dengan bibir kecil
 yang sangat menantang untuk dicium. Rambutnya yang hitam mengkilat 
tergulung ke atas. Kutaksir tinggi nya sekitar 165 cm. Dia lebih cocok 
menjadi kakak bidadariku Aline. Kulitnya sangat mulus berwarna 
kecoklatan. Wanita eksotis ini memakai setelan baju barong putih khas 
bali digulung lengannya, dengan rok mini jeans yang sangat seksi, 
memperlihatkan betis dan pahanya yang kecoklatan namun sangat mulus. 
Sendal hak tinggi makin membuatnya terlihat sangat seksi menawan. " Hi 
Amanda sayang.....," sapa wanita eksotis ini ke Amanda.
   " Hi tante. Wah tante makin keren aja," sahut Amanda. Kembali mereka cipika cipiki. Aku masih bengong. 
   " Sayang.... jangan bengong dong....kenalin mamanya Aline. Ma, ini 
papanya Amanda," kata Aline dengan genit sambil masih memeluk erat 
pinggangku. Sungguh kikuk aku. Gila si Aline, di depan mamanya dia 
menyebutku tetap dengan kata sayang, dan pelukannya tidak mengendor. Aku
 benar2 bingung dan kikuk.
   " Hi... Ayu," Uhhh indahnya suara yang kudengar. Kami berjabat tangan. Sungguh halus tangan yang ku genggam ini. 
   " Emmm... eh... saya Heru mbak....." jawabku. Masih kikuk.
   " Aduh nggak usah pakai mbak segala Her....," jawabnya sambil tersenyum, " Cukup Ayu aja, lebih akrab kan?"
   " Iya nih papa, kok jadi grogi gitu," kata Amanda tersenyum nakal. 
   Singkat cerita, kami berempat sudah berada di dalam mobil Avanza yang
 disewa oleh Ayu dan Aline. Entah sudah diatur oleh dua bidadariku yang 
nakal ini, atau memang kebetulan, posisi kami di dalam mobil, Aline 
berada dibalik kemudi, Amanda di sebelahnya, sedang aku dan Ayu duduk 
bersebelahan di kursi belakang.
   " Benar juga ya cerita Aline, kalau tidak bertemu langsung, aku nggak
 percaya kalau kamu tuh awet muda ya Her. Jika tidak diberitahu, aku 
pasti berpikir kamu masih empat puluhan...," kata Ayu membuka 
percakapan. Senangnya hatiku mendapat pujian dari wanita seeksotis dan 
secantik Ayu. 
   " Ahh, biasa aja sih Yu," sahutku. 
   " Aline sudah banyak cerita looo tentang kalian bertiga," Degggg! Kagetnya..... Waduhhhhh! Cerita apa ya Aline. 
   " Ooo... cerita apa ya Aline," sahutku sambil deg deg an. Mendadak 
Ayu menggeser duduknya mendekati aku. Atau lebih tepatnya menghimpit 
aku. Kedua bahu kami bersentuhan. Benar2 aku kaget. Sambil meremas 
pahaku dengan tangannya yang indah, Ayu mendekatkan bibirnya ke telinga 
aku dan berbisik, " Tentang kegiatan kalian bertiga."
   Mungkin karena Ayu sudah mengetahui hubungan "istimewa" antara aku, 
Amanda dan Aline. Atau karena memang kami cocok. Tanpa menunggu waktu 
lama hubungan kami menjadi akrab. Bahkan "terlalu akrab". Ayu sudah 
tidak sungkan atau ragu lagi, meski kedua bidadariku duduk semobil di 
depan kami. Ayu sudah sangat menghimpit aku. Dia dengan erat memelukku. 
Sesekali tangannya yang halus mengelus penisku yang masih terbungkus 
celana jeansku. Beberapa kali ditariknya kepalaku. Bibir kami beradu. 
Lidah kami saling menjilat.  Saling mengulum. Kulumat habis bibir 
eksotis wanita seksi ini. Semua bayangan2 kekhawatiran aku lenyap 
ditelan angin malam pulau dewata Bali. Tanganku sudah meremas remas 
payudara kenyal Ayu yang masih terbungkus baju barong Bali. Menurutku 
Ayu sudah sangat birahi. Berulang kali iya mengucapkan kata2 sayang 
kepadaku. Suara yang serak karena sudah diliputi nafsu, namun indah 
terdengar. 
  " Ihhhhh....mama curang ahhh," sergah Aline sambil melirik dari kaca spion. 
  " Iya tant, papa Amanda jangan diperkosa dong.... ha ha ha....," sahut Amanda sambil tertawa. 
  " Nggaklah sayang.....dua malam ini milik kita bertiga...., thanks ya 
sayang...." kata Ayu sambil maju ke muka dan mengecup pipi Aline dan 
Amanda bergantian. Aku pun melakukan hal yang sama. Bergeser wajahku ke 
depan. Mengecup bibir Amanda, kemudian mencium Aline. " Thanks juga ya 
sayang. Kalian berdua memang bidadariku yang sangat kusayang.," Dua 
malam ke depan, lorong lorong kenikmatan sudah menungguku. Benar2 
surprise yang membahagiakan sudah terlintas di depanku. Terima kasih 
Amandaku sayang.......
   Dari hasil ngobrol aku dengan Ayu, baru kuketahui bahwa Ayu adalah 
tante dari Aline, tepatnya adik bungsu mamanya Aline. Mama Aline 
meninggal sekitar 3 tahun lalu karena sakit kanker payudara. Ayah Aline 
yang sudah berusia 70 tahun sebenarnya tidak ingin beristri lagi, namun 
karena desakan dari keluarga besar mamanya Aline, dan kebetulan Ayu juga
 sedang menyandang status janda tanpa anak akibat perceraiannya dengan 
seorang aktor yang kasar. Ayu rupanya korban KDRT. Dijodohkanlah Ayu 
dengan papanya Aline. 2 tahun lalu mereka menikah. Ayu sebenarnya 
mengharapkan seorang anak dari perkawinannya ini. Namun sayang mungkin 
dikarenakan usia yang sudah lanjut dari papa Aline, atau karena stress 
bekerja, apa yang mereka harapkan tidak kunjung terwujud.
   Akhirnya kami berempat tiba di hotel Ayana. Memasuki kamar Penthouse 
yang sangat mewah dan besar itu, membuatku terbengong bengong. Wah, 
memang benar2 mewah, kupikir dalam hati, berapa biaya menginap di kamar 
hotel bintang lima seperti ini..... Sebetulnya aku tidak enak menerima 
fasilitas mewah ini tanpa membayar. Beberapa kali tadi di perjalanan aku
 sudah menawarkan untuk sharing saja biaya akomodasi itu, namun dengan 
senyum yang sangat menawan, Ayu selalu mengelak, dan mengatakan bahwa 
semua sudah dibayar papanya Aline, dia yang traktir dalam rangka ulang 
tahun Ayu. Ketika kutanya kenapa papa Aline malah tidak ikut serta? 
Kembali Ayu hanya tersenyum manis penuh misteri. Ya sudah mau 
apalagi...... Semua ini adalah impian tertinggi dari seorang laki2, 
menginap 2 malam di kamar yang besar dan mewah dan bersama 3 bidadari 
yang seksi, cantik, dan liar...... Layaknya seperti kejatuhan langit?  
Kejatuhan  matahari? Atau kejatuhan bulan....? Entahlah. Yang pasti 
bahagianya hatiku tidak dapat dikatakan. 
   " Ada 2 kamar di unit ini, terserah ya nanti bagaimana mau dibagi 
kamarnya, " kata Ayu menerangkan kepada aku dan Amanda. Sambil berjalan 
dengan anggun, bidadari eksotis ini membuka kedua kamar tersebut. Aku 
mengiringi dari belakang, sedangkan Amanda dan Aline lebih tertarik 
dengan mini bar yang terletak dipojok kanan sebelah tv besar. Ketika 
melongok ke dalam kamar, mendadak Ayu menarik tanganku, memeluk ku, 
kemudian tangannya yang mulus dan indah melingkar di leherku. " Ahh, 
nggak perlu dibagi bagi kamarnya ya sayang..... Kita berempat toh akan 
selalu tidur bersama....." desahnya. Ditariknya leherku sehingga wajahku
 mendekat ke wajahnya. Langsung dilumatnya bibirku. Aku tidak mau kalah.
 Kupeluk erat bidadari eksotisku ini, mulut dan bibirnya kulumat dengan 
 gemas, kusedot kuat lidahnya yang liar bermain di rongga mulutku. Kami 
berdua saling mengulum. Saling mengisap. Saling menjilat lidah. Tangan 
kananku turun ke arah payudara Ayu. Kuremas lembut. Ciuman dan jilatanku
 turun ke leher Ayu yang jenjang mulus dan berwarna kecoklatan. Sungguh 
membuatku sangat bernafsu. Ayu menggelinjang ketika lidahku menjilati 
lubang telinganya. Bergantian kiri dan kanan. " Ahhh sayanggggg.....," 
hanya desahan yang keluar dari bibir Ayu. Jilatanku mulai turun ke arah 
dada Ayu. Kutarik ke atas blusnya melewati lehernya. Duhhhh indahnya. 
Terpampang di depanku dua bukit indah yang masih tertutup beha, dengan 
perut sangat raping mulus sekali. Warna kecoklatan mengkilap, menambah 
keindahan tubuh di depanku ini. Ayu menarik tangannya ke belakang, 
membuka kaitan behanya. Woooowwww indah sekali. Payudara mulus dengan 
puting masih kecil berwarna hitam karena belum pernah menyusui, tidak 
kalah indah dari puting2 kedua bidadariku.
  Tanpa disuruh, kuserbu kedua payudara indah itu. Kedua putingnya 
kujilati bergantian. Ku emut bergantian.  Ku sedot sedot kuat 
bergantian. Sesekali kugigit lembut puting hitam yang sudah sangat 
mengeras itu. " Ahhhh..... Heru sayangggg..... nikmatnyaaaa. Yang keras 
lagi sayang..... digigit sayang...ahhhhh ... ahhhhhh.....," Ayu sudah 
dilanda birahi yang sangat besar.  Sambil tetap mengulum dan menjilati 
puting payudaranya, tanganku beraksi menarik ke bawah rok mini Ayu. 
Pangkal pahanya kuremas remas. Kumasukkan tangan kananku ke dalam celana
 dalamnya. Terasa tanganku menyentuh liang vagina yang hangat dan sudah 
sangat basah sekali.  Ayu segera menurunkan celana dalamnya. Kulirik 
dari balik payudaranya..... Wowww indah sekali. Vagina yang indah 
ditumbuhi oleh bulu jembut yang dicukur teratur membentuk garis lurus ke
 arah klitorisnya. Benar2 sempurna!
  Sedang asik menjilati dan mengulum puting Ayu dan jari2 tangan kiriku 
bermain di klitorisnya, kurasa ada sepasang tangan halus yang memelukku 
dari belakang. Perlahan tangan tersebut menarik kaos polo hitamku, 
melepaskannya. Kemudian jari2 halus dengan kuku berkuteks warna hitam, 
mulai memilin milin kedua putingku, ahhhhh geli dan nikmat bercampur 
menjadi satu. Nafas Aline memburu menyapu leherku. Dijilatinya dan 
dikecupnya leher bagian belakangku dengan penuh nafsu. Uhhhhh sungguh 
nikmat..... Ternyata Aline sudah berbugil ria, hanya tinggal memakai 
sepatu high heelsnya. Seksi sekali. Tubuh indah tinggi ramping dengan 
kulit yang halus mulus sekali, memeluk ku dari belakang. Tangan kananku 
yang menganggur kugeser ke belakang, mencari pangkal pahanya yang sangat
 mulus, meremas remas lembut vaginanya yang mulus tak berbulu. Terasa 
sudah mulai basah liang vagina Aline. Kuraba raba mencari klitorisnya. 
Tanpa kesulitan jari telunjukku mendapati tonjolon mungil yang berada di
 ujung atas vagina Aline. Kugesek-gesek lembut, kujepit kupilin klitoris
 Aline. Aline mendesah, tubuhnya menggelinjang. 
   Tak lama kemudian, kembali kurasa ada sepasang tangan yang membuka 
ikat pinggangku, kancing celanaku. Celanaku dan celana dalamku sudah 
terlepas seluruhnya. Penisku yang berwarna gelap langsung mengacung ke 
depan. Keras sekali. Ternyata Amanda juga sudah berbugil ria. Dia 
berjongkok di depan penisku, mulai menjilati batang penisku. Meremas 
remas lembut kedua biji penisku. Kemudian dengan bernafsu dikulumnya 
kepala penisku, mencoba memasukkan seluruh penisku ke dalam mulutnya 
yang mungil dan indah. Jadilah kami berempat sudah tidak mengenakan 
apapun, telanjang bulat. Ayu yang pasrah kupeluk sambil kujilati dan 
kukulum puting payudaranya, serta jari2 tangan kiriku bermain di 
klitoris dan liang vaginanya. Aline yang memelukku dari belakang 
menjilati leherku dan lubang telingaku, sambil kedua tangannya meremas, 
memilin dan menjepit jepit puting dadaku, sedangkan jari tangan kananku 
bermain di klitoris vagina indahnya. Sementara Amanda asik berjongkok di
 depan penisku, mengulum, menjilat, menyedot penisku dan 2 biji penisku.
 Wooowwwww.................. 
Posisi kami berempat tidak berubah selama 15 menit. Ayu sudah sangat 
birahi. Tubuhnya mulai mengejang. Kegiatan jari2 tangan kiriku semakin 
hot, bahkan sudah dua jariku sekaligus mengobok ngobok liang vagina Ayu,
 sambil sesekali kugesek klitorisnya.  " Ahhhh ahhh ahhhh....Heru 
sayangggg....," desah Ayu, ia sudah mendapat orgasmenya yang pertama. 
Terasa kedua jariku terjepit kuat di otot vaginanya. Berkedut kedut. 
Demikian pula halnya dengan Aline yang masih memelukku dari belakang. 
Terasa di kedua jariku tangan kananku, liang kenikmatan Aline sudah 
sangat basah. " Ahhhh....ahhhh," sesekali Aline mendesah desah. 
Pelukkannya makin keras terasa. Ia tidak lagi hanya mengecup dan 
menjilat leher dan lobang telingaku, dengan bibir dan mulutnya yang 
indah Aline menyedot cuping telingaku kuat2, turun ke leherku, duhhhh 
diemut dan disedotnya leherku. Geli nikmat berulang menjadi satu. Dalam 
hati, sempat terbersit, wah jangan2 merah semua leherku nantinya, tetapi
 ahhh buat apa dipikirkan. Di dalam pikiranku sekarang hanyalah 
menikmati sepuas puasnya pulau Dewata bersama 3 bidadariku ini.  Surga 
dunia yang nyata.
  Tanpa dikomando kami berempat beranjak ke dalam kamar dan menjatuhkan 
diri di kasur empuk yang besar. Mungkin karena baru saja merasakan 
orgasme, Ayu merebahkan badannya terlentang sambil memejamkan matanya, 
masih menikmati orgasme yang baru melandanya. Aku pun mengambil posisi 
terlentang di sebelah Ayu, dengan letak kepalaku hampir di ujung kasur. 
Amanda langsung berinisiatif (mungkin takut keduluan Aline), jongkok 
tepat di atas wajahku. Vaginanya yang indah tanpa bulu, terpampang indah
 di wajahku. Segera kujilati vagina indah ini, kuemut emut klitorisnya 
yang menyembul kemerahan. Kumasukkan lidahku menyapu seluruh dinding 
liang vagina Amanda. Kedua tangan ku pun sibuk meremas kedua 
payudarannya yang padat dan indah itu, memilin milin kedua punting pink 
nya yang sangat indah. " Aduh paaa.....terusss paaa....," desah Amanda. 
Pinggul Amanda bergoyang goyang, dan semakin menekan wajahku. Entah 
sudah berapa banyak cairan kenikmatan Amanda yang tertelan olehku. Aline
 yang sudah sangat terangsang, mengambil posisi berdiri bersandar ke 
dinding, menyodorkan vaginanya ke Amanda. Tanpa disuruh, Amanda langsung
 menjilati vagina Aline yang tidak kalah indahnya itu. Terdengar 
suara...srrruuuppp....ssruppp... wah, bukan main bernafsunya Amanda. 
   Ketika masih menjilati, mengulum, menyedot, vagina Amanda, terasa 
penisku yang sudah berdiri tegak dan keras seperti kayu, memasuki liang 
yang basah dan menjepit. Woooww nikmatnya. Rupanya Ayu sudah bangkit dan
 berjongkok memasukkan penisku ke liang vaginanya. " 
Ahhhhh....Uhhhhh....nikmat banget Her, metokkkk...., " desahnya. 
Pinggulnya bergoyang goyang, menekan, menggesek....Penisku rasanya 
benar2 ngilu, nikmat, ngilu, nikmat berganti ganti. Aline yang masih 
menikmati jilatan dan kuluman Amanda di vaginanya, melirik ke arah mama 
tirinya itu. " Tuh kan mama curang lagi dehhh..." katanya manja. Sambil 
masih menggoyangkan pinggulnya Ayu menjawab, " Tenang sayang. Kan papa 
Heru kuat menurut kamu. Pasti deh kalian berdua 
kebagiannnn.....ahhhhh..... ahhhhh duhhhh, mentok lagiii Herrr...." Ayu 
semakin kuat menggoyangkan pinggulnya. Terasa ujung penisku mentok di G 
spotnya. Ngilu rasanya.
Diiringi dengan erangan keras dari mulut Ayu, " 
Ahhhhh.........ahhhhhh.........duhhhhh.....Herrr.......ahhhhhhh," Ayu 
mencapai puncak orgasmenya yang kedua. Penisku terasa dijepit erat oleh 
otot vaginanya. Berkedut kedut, sangat nikmat kurasakan kedutan2 vagina 
Ayu. Rasanya seperti diremas remas benda lunak kenyal dan tersedot 
sedot....Uhhhhh..... Tubuh Ayu pun rebah kesamping dengan nafasnya yang 
masih memburu. Ia memejamkan mata, sepertinya ia menikmati orgasme yang 
dahsyat. Mengetahui mama tirinya sudah terkulai penuh kepuasan, Aline 
tidak mau menyia nyiakan kesempatan lagi. Ia langsung bergegas menuju 
selangkanganku, meninggalkan Amanda yang masih meliuk liuk kegelian 
karena klitoris dan liang vaginanya masih ku emut emut, kusedot sedot. 
Entah sudah berapa banyak cairan vagina Amanda kutelan. Terasa penisku 
diemut....uhhhh, ternyata sebelum memasukkan penisku ke liang vaginanya,
 Aline mengisap dan mengemut dulu batang penisku. Mulutnya yang mungil 
dan indah itu ternyata masih sanggup menelan habis penisku yang cukup 
besar untuk ukuran orang Asia. Bahkan terasa seperti penisku amblas 
semua ke dalam mulutnya masuk ke kerongkongan Aline.... Bukan main 
bidadariku ini.....Nikmat sekaliiiiiiiii......Uhhhhh....
  Kira2 10 menit Aline mengemut, menjilati dan menyedot penisku, dan 
kemudian Aline berjongkok, memegang penisku dan mengarahkannya ke liang 
vaginanya yang indah dan sudah sangat basah. Blesss....dengan sekali 
sodok terbenamlah seluruh batang penisku ke dalam vagina Aline, 
bersamaan dengan itu, " Ahhhhhhhhh......Uhhhhhhhhh,"  Aline pun 
mengerang merakan nikmtanya batang penisku menyodok G Spotnya. " Aduhhhh
 sayangggg......nikmattttt bangettttt sayangggg....." Sambil mengerang 
Aline menggoyang goyang pinggulnya maju mundur dengan liarnya. Terasa 
ngilu di kepala penisku karena bergesekan dengan dinding vagina Aline 
terdalam. Rasanya batang  penisku seperti tertekuk tekuk, karena sudah 
sangat mentok. Ngilu geli nikmat bergantian kurasakan. Aline sudah 
sangat liar dengan goyangan pinggulnya, dan disaat bersamaan, dia 
menarik wajah Amanda yang membelakanginya. Keduanya berciuman liar 
sekali. Saling bermain lidah. Menyedot lidah. Mengulum....... Sementara 
itu aku tetap menjilati klitoris Amanda yang sudah agak membengkak 
karena hisapanku. Lidahku menjulur masuk ke vagina Amanda, bermain,  
menjilati dinding vaginanya yang indah. Bergantian mengemut klitorisnya.
 Terasa kedutan2 kecil mulai terasa di batang penisku. Rasanya tidak 
lama lagi Aline akan mencapai orgasmenya. Goyangan pinggulnya semakin 
liar, keras menghentak hentak. Semakin lama semakin keras kedutan 
kedutan otot vaginanya, dan....... " Aduhhhhhh.......Ahhhhhh.... 
Ahhhhhhh......Uhhhhhh.... Sayanggggggg........ Nikmattttttnya.....Duhhhh
 Alineeee gak kuatttt...... Ahhhhhhhhh," Aline pun mengerang dan 
mendesah........tubuhnya berkedutan....Aline sudah mencapai titik 
tertinggi orgasmenya. Aline pun terkulai ke sebelah kananku. Aku agak 
menggeser tubuh Amanda, dan seolah tau maksudku, kami berdua langsung 
menyerbu Aline yang masih berkedutan tubuhnya dilanda orgasme yang 
dahsyat. Aku menyerbu vaginanya yang basah, menjilati vaginanya, 
menyedot dan menelan seluruh cairan yang tersisa. Amanda menyerbu kedua 
payudara Aline, mengemut dan menjilati puting pink Aline yang indah itu.
 Mendapat perlakuan dari kami berdua, Aline menggeliat geliat kegelian 
dan kembali mengerang, Ayu yang sudah pulih pun tidak mau ketinggalan, 
mengikuti Amanda menjilati dan mengemut puting anak tirinya itu..... " 
Ahhhhhhhhhh aduhhhhhhhh .......nikmattttt bangettttt...... Uhhhhhhhh," 
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana dahsyatnya rasa nikmat yang 
dialami oleh Aline. Bukan main.
  Setelah puas menjilati dan mengemut vagina Aline, aku 
beringsutmenghampiri Amndaku tersayang. Kupeluk dari belakang. Seketika 
Amanda yang masih menjilati puting Aline, menoleh ke belakang dan 
langsung kuserbu bibirnya yang indah. Kami pun berciuman dengan sangat 
liar. Kedua lidah kami seolah saling mencari. Kami saling mengulum lidah
 masing masing. Antara kedua mulut kami seolah tidak ada celah 
sedikitpun, tertutup rapat. Saling mengisap, mengulum, 
menjilati......Uhhhhhhhh. Perlahan tubuh indah putri tiriku ini 
kutelentangkan. Lidahku turun ke leher putih 
mulusnya....menjilati....kemudian terus turun ke kedua payudaranya yang 
sangat indah merangsang. Kedua putingnya kuemut bergantian. " Ahhhhh 
pa....ayo donggg papa sayang.... masukkin Amanda sudah gak tahan, "  
desah Amanda. Tanpa dikomando lagi, aku langsung mengarahkan batang 
penisku ke arah vagina Amanda. Blesss.....perlahan mulai ko sodok maju 
mundur..... sungguh nikmat liang vagina Amanda. Seolah tidak mau hanya 
pasif saja, Amanda menggoyangkan pinggulnya. " Ahhhhhh enakkkk 
paaa.......terusss pa yang kerassss..," erang Amanda. Kusodok dengan 
kuat penisku....dan setiap kali kusodok Amanda pun mengerang...mendesah.
 Aline dan Ayu tidak mau tinggal diam. Ayu dari samping kanan memasukkan
 kepalanya di antara aku dan Amanda. Kemudian menjilati puting kedua 
payudara Amanda bergantian. Sedangkan Aline menarik wajahku dan menciumi
 menjilati bibirku. Mencari cari lidahku. Kami pun saling mengemut 
lidah. Saling jilat. Uhhhhhh inilah apa yang dinamai surganya surga 
dunia.......
   Sambil terus menyodok maju mundur penisku ke dalam vagina Amanda, 
jari tangan kiriku  mulai  jahil mengobok ngobok vagina Ayu yang sedang 
menungging. Terasa basah. Wah gawat. Sudah mulai bernafsu lagi Ayu. 
Aline kembali sibuk mnjilati dan mengemut kedua putingku, uhhhhhh 
geliiiii dan nikmatnyaaa. Kira 20 menitan posisi ini bertahan sehingga 
akhirnya aku sudah tidak kuat lagi menahan ejakulasiku. Kudekatkan 
wajahku ketelinga Amanda.  " Sayang papa sudah gak tahan...." bisikku. "
 Iya pa.....Amana juga....kita keluar bareng ya papa sayang.....desah 
Amanda. Dan tidak lama kemudian, 
"Ahhhhhhhhhh......ahhhhhhhhhhh...........ahhhhhhhh," secara bersama kami
 mengerang. Nikmatttt sekali rasanya. Kupeluk erat Amanda. Tubuhnya 
terasa berkedutan. Demikian pula dengan otot vaginanya. Kira2 10 menit 
kami berpelukan. Kemudian aku merebahkan diri ke samping. Memejamkan 
mata. Merasakan nikmat tiada taranya. Mendadak terasa geli2 di seputar 
penisku. Rupanya Ayu dan Aline menjilati sisa2 air maniku. Seolah tidak 
mau rugi setetespun, bergantian mereka menyedot nyedot penisku.....Bukan
 mainnnnnnnn.........
   Sambil beristirahat melepaskan lelah, dan dengan masih berbugil ria, 
kami berempat saling berpelukan. Saling mengecup bibir. Membelai. Di 
dalam hatiku, apa ya yang akan terjadi di 2 malam ke depan. 
Bayangkan.....bersama 3 bidadari cantik mulus seksi......melakukan orgi 
dengan liar. Aku tidak tahu apakah ada laki2 setengah baya seberuntung 
seperti aku ini bisa mendapatkan kenikmatan seperti ini. Terima kasih 
Amanda putriku tersayang. 
Sore hari dihari kedua, kami berempat sudah siap2 akan menuju tempat 
dimana akan diadakan resepsi pernikahan teman dari Amanda dan Aline. 
Ketiga bidadariku menampilkan penampilan mereka yang sangat wahhhh.... 
Ayu dengan baju terusan mirip longdress berwarna hitam dengan belahan di
 dada yang sangat turun sehingga memperlihatkan sebagian besar 
payudaranya yang indah. Mengenakan High Heels seksi sekali.  Amanda 
dengan rok mini ketat warna hitam yang memamerkan kemulusan paha dan 
betisnya dipadu dengan blazer warna hitam juga dan kaos linen warna 
putih. Cantik dan seksi sekali. Demikian pula dengan Aline. Seolah tidak
 mau kalah, ia mengenakan celana panjang slack ketat berwarna hijau tua,
 dengan blouse warna hijau muda dengan belahan dada yang sangat turun 
bahkan terlihat kedua payudaranya hanya tertutup sedikit saja oleh kedua
 sisi blousenya. Amanda dan Aline juga mengenakan high heels. Seksi 
sekali. Ketika kuamati ketiganya. Waduhhhh....ternyata ketiganya tidak 
memakai beha, sehingga puting2 ketiganya membayang. Sudah dapat 
kubayangkan bagaimana mata laki2 yang akan hadir di resepsi itu 
jelalatan melihat ketiganya. 
   Dengan langkah pasti kami berempat memasuki ballroom tempat 
diadakannya resepsi. Aku berjalan ditengah tengah diapit oleh ketiga 
mahluk seksi ini. Wah layaknya seperti James Bond saja. James Bond perut
 buncit. Ha ha ha. Seperti yang sudah kubayangkan semula, semua mata 
tertuju kepada kami berempat. Baik wanita apalagi pria nya, semua seolah
 terhipnotis dengan kecantikan dan kemolekan ketiga bidadariku ini. Dan 
dapat kupastikan 90% pria di resepsi ini pasti menelan ludah melihat 
ketiga bidadari yang seolah turun dari kahyangan ini (kalau ada ya). 
   Setelah kami beriringan menyalami kedua mempelai beserta sepasang 
orang tua mereka, kami pun melangkahkan kaki ke arah ruangan yang 
menyediakan beraneka ragam makanan. Karena selera kami berbeda dalam 
memilih makanan yang tersaji, kami pun otomatis berpencar. Aku langsung 
menyerbu pondokan yang menyediakan kambing guling. Aku celingak celinguk
 mencari ketiga bidadariku. Sudah tidak betah. Rencananya sehabis dari 
acara resepsi ini, kami akan langsung ke the Rock Bar. Mendadak sebuah 
tepukan halus membuatku menoleh ke belakang. Tampak Ayu tersenyum, dan 
di sebelahnya..... wwwoooooowww sesosok bidadari juda ikut tersenyum ke 
arahku. Seorang wanita bule. Cantik sekali. Tubuhnya tinggi bahkan lebih
 tinggi dari tubuhku. Mengenakan baju berwarna putih dan kedua ujung 
bajunya diikat. Kedua kancing atasnya dibiarkan terbuka. Duhhhh seksi 
sekali. Mengenakan rok jeans yang sangat mini sehingga bokahan pantatnya
 akan langsung terlihat apabila ia sedikit saja menungging. Dipadu 
dengan sepatu high heels. Bukan main seksinya wanita bule ini. 
   " Her, kenalkan ini Nancy temanku waktu di London. Kebetulan aku tadi
 keluar sebentar untuk merokok, ehhh ketemu dia. Rupanya dia menginap 
juga disini." kata Ayu memperkenalkan teman bulenya itu. " Nancy,  
introduced my special friend Heru." Aku tersenyum dan menjabat 
tangannya. Duhhh halusss sekali. " Heru..." sahutku. 
   " Nancy...." jawab si bule cantik itu dengan suara serak dan seksi. 
Untuk selanjutnya meski sebetulnya kami berbahasa Inggris, di cerita ini
 aku terjemahkan saja langsung kebahasa indonesia.
No comments:
Post a Comment