Aku perkenalkan diri lagi ya, namaku Adith saat ini usiaku 28 tahun, 
baru mempunyai 1 istri dan masih tetap terobsesi dengan dunia seX 
terutama pada ABG. Singkat cerita, kisah ini baru aku alami sekitar 2 
bulan yang lalu atau lebih tepatnya di pertengahan bulan januari 2013. 
Saat itu mendadak istriku meminta izin mengajak sepupu jauhnya untuk 
tinggal dirumah kami, dengan alasan rumah kami terlalu besar dan sepi 
kalau hanya diisi oleh kami berdua. Tanpa berfikir panjang aku 
mengiyakan saja pintanya, toh bisa menjadi teman ngobrol istriku disaat 
aku tidak ada.
Selang beberapa hari datanglah Mitha, umur 17 tahun, tinggi 170 
sentimeter, BH ukuraan 34B, wajah chineese dan yang pasti berkulit putih
 bersih. Maklum menurut cerita orang-orang dia adalah buah dari 
perselingkuhan ibunya dan majikannya waktu bekerja di hongkong. Dan 
alasan dia dirumahku bukan semata-mata untuk menemani istriku tapi 
karena akan dikeluarkan dari sekolahnya yang dulu. Walau penuh tanda 
tanya, tapi aku positif thingking aja apalagi dia adalah sepupu istriku.
 Sebulan berlalu kami semakin akrab, saling terbuka dan sudah aku anggap
 adikku sendiri. Hingga memasuki bulan kedua, semuanya berubah.
Saat itu aku sedang duduk santai dilantai 2 rumahku sambil memegang 
koran, bukan sedang membaca tapi sekedar untuk alibi agar aku tidak 
ketahuan sedang mengintip ibu-ibu muda yang sedang senam aerobic dirumah
 sebelah. Mendadak HPku berbunyi dan setelah aku angkat ternyata dari 
sekolah Mitha yang memintaku datang kesekolah sebagai wali murid. 
Ternyata Mitha tertangkap tangan membawa sebuah majalah porno saat 
dilakukan razia oleh para guru. Dengan sangat terpaksa aku membela Mitha
 dengan mengakui majalah tersebut milik istriku yang ada didalam tas dan
 sekarang tasnya dipinjam Mitha. Dengan agak ragu, Guru BP tersebut 
mempercayai perkataanku dan menutup masalah ini.
Siang harinya, saat pulang sekolah aku memanggil Mitha dan menasehatinya
 agar tidak mengulangi perbuatan tersebut. Dia mengaku bahwa majalah 
tersebut sebenarnya adaalah milik teman sebangkunya dan dipinjam untuk 
dibawa pulang. Entah setan apa yang berbisik di hatiku, mendadak timbul 
ddalam pikiranku untuk memanfaatkan momentum ini untuk menaklukkan 
Mitha.
bagaimana kalau Mbakmu ngerti kelakuanmu seperti ini? Tanyaku tegas
jangan bilang Mbak ya Mas,... kata Mitha berharap
untuk apasih majalah tadi? Belajar sex? Atau bahan masturbasi? Tanyaku membentak dan memancing birahinya.
Mitha hanya menunduk malu tanpa mengeluarkan kata-kata. Dengan paksa aku
 menariknya ke kamar kerjaku yang berada dilantai 2 rumahku dan 
mendudukkanya di sofa. Aku ambil laptop dan menyalakannya.
ini ada ribuan film bokep, silahkan lihat sampai puas!! Kataku dengan nada tinggi
enggak Mas, aku gak mau! Jawabnya lirih
atau ini, di HPku juga ada banyak... bentakku
enggak mau... jawabnya sambil menangis.
Mith, aku juga pernah muda dan dulu aku juga selalu ingin tahu.... kataku pelan
sekarang kan sudah canggih, kamu bisa menyimpannya di HP biar tidak 
ketahuan, jangan bawa kesekolah...kalau dirumah kamu bisa pinjam 
laptopku. Kataku lagi, sambil membelai rambutnya seakan menasehati 
padahal aku sudah horny berat melihat paha mulusnya waktu aku menarik 
paksa dirinya.
enggak Mas, aku....aku.... jawabnya malu-malu ragu
Tapi aku tidak kehilangan akal, aku putar bokep romantis yang dibintangi
 Miyabi dengan suara yang lumayan keras. Menit demi menit berlalu hingga
 sampai pada adegan Miyabi di ekse. Desahan dan erangan Miyabi mulai 
menggugah nafsunya, matanya kadang melirik kelayar laptop, keringatnya 
mendadak keluar dan nafasnya semakintidak teratur. Aku terus 
membelainya, sedikit demi sedikit tanganku turun ke pundaknya, 
punggungnya dan berhenti di pinggangnya. Aku tahu Mitha tidak akan 
berani menepis tanganku, mentalnya sudah jatuh saat aku bentak dan vonis
 bersalah.
Mith, aku juga kakakmu....jangan malu ya? Lihat aja.... bujukku dengan bisikan.
tapi.... jangan bilang-bilang Mbak ya? Nanti aku pasti di aduin ke ibu dan disuruh pulang! Kata Mitha
iya.... apa kamu lupa tadi disekolah kan aku belain kamu, aku akui itu 
majalah Mbakmu.... itu bukti kalau aku peduli dan sayang banget sama 
kamu! Kataku merayu sambil menyandarkan kepalanya di dadaku
Kini kedua mata Mitha mulai terfokus pada adegan panas Miyabi, tangan 
kanannya meremas-remas sofa dan tanpa disengaja tangan kiri Mitha 
meremas pahaku. Akupun pura-pura terbawa suasana, ake elus-elus pahanya 
dan mulai menciumi belakang lehernya. Mendadak dia tersentak dan 
menghentikan aktivitasnya.
eh...maaf Mith, aku terbawa suasana... kataku berpura-pura
enggak apa-apa Mas,... katanya ragu tapi tidak berani menyalahkan aku
benar, enggak apa-apa??! Kataku memotong pembicaraanya
Aku langsung memeluknya erat dan menciumi bibirnya bertubi-tubi agar 
Mitha tidak melanjutkan perkataannya. Tanganku bergerilya menyusuri 
lekuk tubuhnya yang semakin panas dan bernafsu. Aku rebahkan tubuhnya 
kesofa tanpa melepaskan lumatanku atas bibirnya. 
Emuah...emuaaaahh.....emuaaaaaaaaaaaaaccchhhhhh.......
Tanpa sepengetahuannya, aku plorotin celana triningku bersamaan deng 
CDnya sekaligus. Kini disaat Mitha mulai merespon aktif ciumanku, aku 
bimbing tangannya menuju kont*lku yang sudah keras menegang. Awalnya 
Mitha tampak ragu dan menolak, tapi apa daya nafsunya telah mengambil 
alih tubuhnya. Pelan-pelan jari lentiknya mulai mengurut dan mengocok 
kont*lku dengan lembut dan penuh kekaguman karena kont*lku jauh lebih 
besar daripada yang ngentot Miyabi di laptop.
Aahhhhhh.........aahhhhhhh............aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh..............
Mitha mulai mendesah dengan lembutnya, memanja pada kont*lku yang 
dipegangnya erat-erat. Akupun tidak mau kalah, kedua tanganku menyusup 
lembut di selangkangannya. Mengelus memeknya yang masih terbungkus CD 
kuning.... oooohhh...ternyata Mitha benar-benar sudah terangsang berat, 
memeknya sudah sangat becek. Gumamku dalam hati, sambil berfikir mengapa
 jadi begini?? Entahlah...semua sudah terlanjur hanyut terbawa aliran 
nafsu.
Aku arahkan wajahku ke selangkangannya, menyusup kedalam rok abu-abunya 
dan menciumi pahanya dengan bertubi-tubi. Pelan-pelan merayap menuju 
segitiga kuning yang lembab membungkus memek tembemnya. Aku gigit 
memeknya dengan bibirku, aku tiup dan aku hisap sesuka hatiku membuat 
Mitha semakin jauh melayang. Satu-persatu tanganku melepaskan kancing 
baju osisnya dan melepasnya, hingga hanya menyisakan kaos tipis dan BH 
putihnya. Walau kaosnya ketat tapi aku memaksakan tanganku masuk dan 
merogoh buah yang menggantung di dadanya. Sangat keras dan berputing 
kecil bahkan belum bisa menonjol sempurna.
Karena merasa sesak, Mitha melepas kaos beserta BHnya dan bersamaan 
dengaan itu aku melepaskan rok dan CDnya. Kulihat mata Mitha memejam 
seakan berserah diri kepadaku. Aku arahkan kont*l jumboku ke bibirnya, 
menggesek-gesekan ujungnya sambil sesekali mendorongnya agar Mitha mau 
membuka mulutnya. dan benar saja, dengan keadaan mata yang masih 
tertutup Dia membuka mulutnya lebar-lebar mencoba menelan kapsul 
coklatku bulat-bulat. Tapi hasilnya bisa ditebak, hanya kepala kont*lku 
yang bisa masuk.
Ooooooooooohhhhhhhh.........nikmat banget Mith, iya terus jilati....ayo 
hisap yang kuat sayang... 
aaaaaahhhh...ooouuuuhhhhh.....nikmaaaaaaattttt....... aku dibuatnya 
merem-melek menahan nikmat dan geli yang datang bersamaan. Sambil 
menjambak rambutnya aku tekan-tekan kepalanya tetapi tetap tidak bisa 
masuk.
Uhukkk....uhuk....OOUUUugggg...hhuuuhhhh.... Mitha tersedak dan kesulitan bernafas.
Mas, aku takut....aku gak mau.... katanya sambil terengah.
takut Mbakmu? Gak mau apa? Tanyaku terkejut
aku belum pernah ML... jawabnya sambil mengangguk pertanda takut istriku.
tapi kamu sering masturbasi kan? Tanyaku dan Dia hanya mengangguk
begini saja, kamu  bungkus aja kont*lku dengan kondom... anggap aja itu jariku lagi bengkak! Jawabku asal
Dengan sedikit gugup dan ragu dia menyarungkan kondom ke kont*lku, serta
 pelan-pelan mengarahkannya ke lubang memeknya. Aku tekan-tekan maju 
mundur dan terus mendorongnya. Walau kondomnya berpelicin, tapi ternyata
 sangat sulit menembus pertahanan memeknya. Tapi aku tidak menyerah, aku
 semakin kuat menekan dan mendorongnya.
Mith, tahan sedikit ya? Pintaku
Sambil meringis Mitha menggigit kaos dan menahan perih, walau Dia 
mengaku keperawananya telah tersobek oleh jari-jarinya tapi ternyata 
memeknya mengeluarkan tetesan darah segar.
Aaaaaaaaaaahhhhhhh.......aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh.....sssaaaaaaaaakkiiiiiiiiiiiiittttt.....
Jeritan Mitha seiring dengan amblesnya kont*lku kedalam meme imutnya.
BLEEEEEEEEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS......... setengah kont*lku menyesaki ruang di memeknya.
Aduuuuuuuuuuuuhhhhh.....Mas...jangan masukin....la....lagiiiiiiiiiiiii............. Mitha merengek menahan perih.
tahan sebentar sayang, setelah ini pasti nikmat... bisikku membujuknya
Aku keluarkan kont*lku dari memeknya dan melepaskan kondom yang membelit
 kont*lku, walau sempat di protes Mitha tapi aku tetap melepasnya dengan
 alasan kondom tersebut yang membuat sesak. Akhirnya Dia mengangguk dan 
memasukkan kembali kont*lku, kali ini aku hentakkan dengan sekuat tenaga
 sambil membekap mulut mulut Mitha.
Uuuuuuuuuuuuhhhhhhhh......mmmmmmmmmmmmmmmm.............mmmmmmmmmm
Mitha merintih tertahan tanganku dan aku mempercepat goyanganku dengan 
harapan memeknya cepat beradaptasi dengan kont*l jumboku. Aku terus 
menggoyangnya, lebih cepat, lebih dalam dan semakin dalam. Setelah 5 
menit goyanganku, aku merasakan memeknya sudah semakin licin dan 
ekspresi wajah Mitha sudah rileks malah cenderung menikmati goyanganku. 
Pelan-pelan aku melepaskan tanganku dari mulutnya.
Ooooouuuchhhh....hmmmmmmmmmmm..... nikmat Mas, aaaaahhhhhhhh.....
Desahan Mitha sambil menjambak rambutku dan mengarahkan ke wajahnya, aku
 bisa menebak kemauannya. Akupun melumat bibir mungilnya dengan hisapan 
dan gigitan lembut, sambil terus menusukkan kont*l hingga menthok di 
dinding memeknya. Tiba-tiba Mitha mendesah panjang sambil menghisap 
kuat-kuat bibirku diikuti dengan semprotan halus dari dalam memeknya. 
Untuk sejenak kami menghentikan goyangan kami, menghirup udara segar 
sambil mengumpulkan sisa energi yang terkuras habis.
Untuk sesi lanjutkan aku meminta Mitha menungging dan berpegangan pada 
sandaran sofa. Tanpa menjawab Mitha langsung memposisikan diri seperti 
yang aku mau. Aku arahkan kembali kont*lku ke memeknya dan kali ini 
hanya dengan hentakan kecil hampir seluruh kont*lku melesak cepat 
memenuhi memeknya.
Aaaaaaahhhhhhhhhhhh........ouuuuuuuuhhhhhhhhhh......enak Mas, lebih 
dalam....lagi.... lagi......Mas...goyang cepat Mas.....ayo kocok 
Mas..... desahan Mitha sambil menoleh kearahku.
ZLEB...ZLEEEEEEBBBB..ZLEEEEEBBBBBBBBBB..........ZLEEEEEEEEEEE.........EEEEEEEEEEBBBBBB....
Aaaaaaaahhhhhhhhhhh..... aku rasakan dinding memeknya semakin menghimpit, menghisap dan semakin terkuras tenaganya.
..........oooooooohhhhh....Mas, aku hampir sampai Mas.....aaaahhhhhhhhhh.....aku.....
Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh..... desahan panjangnya menandakan bahwa 
dirinya telah mmencapai puncak kenikmatan dan 2 detik berselang kont*lku
 menyemburkan sperma hangat kedalam memeknya. Hingga aku lihat meluber 
dan mengalir ke selangkangannya.
ahhh...mas, kok tidak memakai kondom???? Tanya mitha terkejut
maaf, aku tidak kuat menahan Mith....jawabku sambil terengah
kalau aku hamil bagaimana???? Tanya Mitha ketakutan
tenang aja Mith, aku punya obat KB kok! Jawabku menenangkannya.
Kamipun tidur berhimpitan di sofa sambil saling membelai manja dan berpelukan mesra.
andai saja aku yang menjadi istri Mas, pasti aku akan sangat bahagia.... kata Mitha
ya udah, jadi istriku aja! jawabku asal
trus Mbak dikemanain? Tanya Mitha dengan nada serius
yaa....seperti saat ini, saat Mbakmu gak ada maka kamulah istriku! Jawabku
bener Mas? Tapi..... tanya Mitha bingung
udah, mengalir aja... aku pasti akan menafkahi kamu juga! Jawabku sambil mencium keningnya.
Sejak saat itu hampir setiap hari aku entot memek Mitha, aku semakin 
betah berada dirumah menjadi raja yang dikelilingi permaisuri dan para 
selir (tetangga-tetangga mesra) serta dayang-dayang yang selalu menuruti
 apa perintahku. Mitha adalah awal dari perburuanku atas kupu-kupu 
abu-abu. Sampai aku menulis cerita ini aku sudah berhasil menaklukkan 3 
teman sekolah Mitha, dengan bantuan Mitha tentunya. Ternyata cinta Mitha
 kepadaku sangat dalam bahkan mungkin bisa dibilang tulus karena dia mau
 melakukan apapun yang membuatku bahagia. Wajah dan garis hidupku 
mungkin memang untuk satu tujuan, menaklukkan wanita! Doain ya Gan,.... 
semoga gak bosen mengikuti petualangan sex-ku.
No comments:
Post a Comment