Setelah berhasil memikat dan menikmati anak ibu kost, gejolak nafsuku 
semakin menggebu beriringan dengan meningkatnya ke-PeDe-an dan 
kenekatanku. Targetku selanjutnya adalah Regina yang biasa dipanggil 
mbak Gina, orangnya cukup tinggi sekitar 170cm, BH 36B, badan bohay dan 
kulit putih...perawakanya seperti artis Sarah Azhari dech. Dia berusia 
25 tahun serta mempunyai seorang putri bernama Nania yang baru berumur 
1tahunan. Sebenarnya aku ada niat untuk pindah kost ketempat Mbak Gina 
agar lebih mudah PDKT tapi ternyata khusus tempat kost putri. Tapi aku 
terus berusaha mencari tahu kebiasaan, kesukaan dan kesempatan yang 
mungkin bisa aku manfaatkan untuk sekedar mencicipi tubuhnya. Waktu yang
 aku tunggu akhirnya tiba, saat itu suami Mbak Gina sedang berada diluar
 kota tepatnya di Lumajang untuk membangun sebuah rumah sakit dan akupun
 sempat dititipi untuk menjaga atau sekedar membelikan susu anaknya.
Dith...ikut nitip ya, kalau susunya habis tolong kamu belikan! Pinta Mas Yanto
iya Mas,...
jangan sungkan2 ya Mbak, kalau butuh bantuan bilang aja...kita kan bertetangga sambungku pada Mbak Gina.
Sepeninggal Mas Yanto pergi bekerja, otomatis hanya ada seorang ibu muda
 dan balita yang ada dirumah maklum tempat kostnya berada diseberang 
jalan dan kurang dekat walaupun yang ngekost cewek2. Tiga hari berlalu, 
segala usaha sudah aku coba untuk memancing rasa dan memantik simpatik 
tapa belum membuahkan hasil. Sempat aku berfikir untuk menyerah karena 
Mbak Gina sepertinya istri yang setia. Hingga akhirnya pada hari 
keempat, sekitar pukul 22:30 malam aku terbangun oleh suara tangisan 
Nania...akupun langsung berlari menuju rumahnya dan mencari tahu 
kenapa??? Ternyata cuma terbangun karena kegerahan....
Dik tolong gendong sebentar ya, soalnya kalau ditempat tidur akan 
semakin kencang tangisanya....aku mau masak air bentar untuk membuat 
susu..... kata mbak Gina.
iya Mbak, sini coba aku gendong..... jawabku
Saat aku ulurkan tangan untuk menggendong tiba-tiba sarungku melorot dan
 jatuh kelantai, spontan aku merasa malu tapi tak bisa berbuat apa-apa 
karena kedua tanganku sudah menggendong Nania.
maaf Mbak....bisa pasangkan sarungku gak??? Pintaku dengan malu
.......tanpa menjawab Mbak Gina memakaikan sarung kebadanku dari 
belakang, saat melipat dan menggulung bagian depan tangan Mbak Gina 
secara tak sengaja menyenggal CDku yang didalamnya ada ko*tol yang tegak
 lurus berdiri (maklum sebelum tidur ngebayangin yang hot-hot dengan 
mbak Gina). Sesaat tanganya berhenti seakan menyadari apa yang 
disenggolnya kemudian memakaikanya kembali. Kenapa aku malu ya? Ini kan 
bisa memancing birahinya??? Pikirku dalam hati. Sepuluh menit berlalu 
mbak Gina datang membawa sebotol susu tapi tak kusangka Nania sudah 
tidur dipelukanku.
udah tidur mbak....kasihan kalau dibangunkan lagi untuk minum susu, coba aku tidurkan di kasur ya??? Kataku
ya udah coba aja....trus susunya gimana??? Mbak Gina balik bertanya.
nanti susunya buat aku aja mbak....Heeeee tapi gak pakai botol ya?!!! jawabku sambil bercanda sekaligus memancingnya.
emang susu yang mana?! Mbak gina balik bertanya lagi.
Belum sempat aku menjawab, Nania kembali menangis saat tanganku aku tarik perlahan.
mbak...kelihatanya aku gak boleh pulang nih ama Nania??? Dikira bapaknya kali ya??? Candaku
iya kali,....tapi Nia nangis kalau digendong bapaknya??? Jawab mbak Gina
Berulang kali kucoba menjauh dari Nania, tapi anehnya dia tahu kalau aku
 akan pergi. Akhirnya dengan terpaksa mbak Gina menyuruh aku tidur 
dikamarnya menemani Nia....
tolong kamu tidur disini ya??? Biar aku tidur didepan tv aja....tapi 
nanti waktu pulangnya jangan sampai ketahuan tetangga! Pinta mbak Gina
iya Mbak..... Horeeee....teriakku dalam hati
Satu jam berlalu, aku terjaga sendirian tak ada Mbak Gina untuk sekedar 
obat kantuk.... Mbak Gina dimana ya, kok gak ada suaranya???? Tanyaku 
dalam hati.
Akupun mencari akal, aku tarik tanganku dan menggantinya dengan tangan 
Winnie The Pooh dan ternyata berhasil. Pelan2 aku langkahkan kakiku, 
mencari tahu dimana Mbak Gina tidur. Niat awalku hanya untuk sekedar 
dekat atau mengintip kalau-kalau ada pemandangan cantik. Dua kamar sudah
 aku periksa dan tidak ada....terlihat lampu kamar mandi menyala tapi 
kenapa pintunya terbuka??? Tanyaku penuh kebingungan. Aku terus mendekat
 dan mengendap-endap, hingga aku sangat terkejut melihat Mbak Gina 
sedang ngewek memeknya dan bersabun ria tengah malam.....
Spontan ko*tolku langsung mengeras dan nafsuku semakin menggebu-gebu 
melenyapkan batas malu dan ragu. Aku buka sweeter, kaos, sarung dan 
CDku....kubulatkan tekad dan kuhampiri Mbak Gina yang merem melek ngewek
 memek....
aku bantu ya mbak.... kataku sambil memegang dan mengocok-ngocok 
ko*tolku yang panjang dengan urat dan otot yang kekar menjalar.
..... mbak gina tak berkata apa2, rasa malu, terkejut, takut dan nafsu bercampur dengan birahi tinggi....
Akupun langsung menyodorkan ko*tolku didepan mbak Gina yang sedang 
duduk, tepat didepan mulutnya yang berlilau terbias sinar lampu. Mbak 
Gina ragu, diam membisu seakan terpaku  terhipnotis ko*tolku....
wooooww....kata mbak Gina
Saat mulutnya terbuka aku langsung mengarahkan ko*tolku 
kemulutnya....aku gesek-gesekan hingga kewajah dan leher.... perlahan 
tanganya mbak Gina memegang ko*tolku dan mengelusnya.... mengurutnya....
 mengocoknya dengan pelan.
OOOOHHHHH.....nikmat banget Mbak.....ayo terus jangan berhenti  kataku dengan nada mendesah.
Mbak Gina sangat pandai blowjob, sampai-sampai membuat kakiku gemetar 
karena nikmat yang teramat sangat. Sepuluh menit kemudian blowjobnya 
semakin dahsyat hingga kakiku lemas dibuatnya.
pindah ke sofa aja ya mbak??? Ajaku padanya
iya....ayooo..... jawabnya singkat
Kami berjalan beriring dengan bibir saling berpagut dan berpelukan, 
seakan tak rela bila ada nikmat yang terlepas walau hanya sedetik saja. 
Sampai disofa mbak Gina langsung mengambil posisi duduk dengan kaki 
mengangkang membentuk huruf M. Aku ciumi sekujur tubuh Mbak Gina, 
bahkan aku selingi dengan hisapan dan gigitan, dari ciuman di bibir, 
turun ke leher, menghisap toketnya bergantin dikiri dan kanan sambil 
tangan kananku membelai-belai    je*butnya yang  yang tumbuh subu r 
disekitar memek tembemnya......
Hhmmmm.....aaaahhhhhmmmmm...... Mbak Gina mendesah, tubuhnya bergerak 
tak menentu. Melihat itu aku semakin bersemangat menggelitik titik-titik
 G-spotnya terutama disekitar memek tembemnya.  Aku jilatin bibir 
memeknya dan aku kocok-kocok dengan jari telunjukku.
Aaahhh....Ooooouughh......heemmmmmmmmmmmmmmm Mbak Gina semakin mendesah liar sambil menjambak rambutku.
...Dith.....ayo Dith....masukin aja, aku udah gak tahan nih rengek Mbak Gina memohon
iya....Mbak, tahan sedikit ya..... jawabku.
Sebelum aku masukin, ko*tol aku gesek-gesekan bibir vaginanya....
ayooo...doooong masukin, ggeli bangeeeettt..... kata Mbak Gina memanja sambil menjepit ko*tolku dengan pahanya.
iyaaa.....mama Gina Cayaaaang.... jawabku
aku masukin ujung ko*tolku sedikit demi sedikit....tarik.....dorong.....pelan-pelan dan terus...
OOOOooouuuuhhhh.....sesak banget Dith, dua kali punya mas Yanto....HHMMmmmmm.....
Setelah berulang kali maju-mundur akhirnya ko*tolku masuk juga, tapi 
belum sepenuhnya  masuk....aku 
goyang....goyaaanngggg......goyang....terus dan teruuuuuuussss.....
ZLEB....ZLEEEBB......ZLEEEEEE....EEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBB......
ooUUUUUhhhh.....nikmaaaattt banget mamaaaa..... bisikku lirih.
Memek mama Gina semakin becek dan banjir, licin dan nikmaaaaatttttttt.....
Oh....ooooouuuggghhh.....Dith aku mau keluar....uuuutan uuuhhhhhhh......aaahhhhhhh......
Kurasakan semprotan hangat dari memeknya.....aku angkat kedua kakinya 
dan mempercepat goyanganku, semakin dalam dan teruuuuuussssss.....
Toket mama Gina bergoyang-goyang mengikuti irama hentakan ko*tolku....
ko*tol kamu mantap banget Dith....aku....a...kk...uuuu.....belum pernah
 ngerasain yang kayak gini.... kata Mama Gina dengan nafas yang 
terengah-engah....
Ganti posisi ya maaa....doggy style aja biar lebih mantap ajakku
Mama Gina pun memutar tubuhnya dan nungging disofa tanpa melepaskan 
ko*tolku dari memeknya, isyaratkan bahwa ko*tolku adalah miliknya. Aku 
masukan ko*tolku hingga pangkalnya dan menggenjot 
goyangan.....PLAK....PLAK....PLAAAKKK.... suara becek bercampur dengan 
suara pahaku menghentak pantatnya.
Aaahhhh.....ouuuhhmmmmmmmm......enek banget maaa..... bisikku lembut sambil berpegangan pada kedua toketnya. 
ayo keluarin bareng ya??? Pinta mama Gina dengan manja.
 iya mamaaaa.....ayooooooo.......satuuu....duuuaaaaa......tigaaaaaa......
AAAAAHHHHHHHHH.....CROT....CROOOOTTT......CROOOOOOTTTTTTTTTTTTTT.........
OOOOOOUUUuughhhhh.....aaaaaaaaaaaaaaaa............desah mama Gina 
merasakan puncak kenikmatan..... aku sempat panik, takut ada yang 
mendengar desahan mama Gina.... aku tutup bibirnya dengan ciuman dan aku
 gulingkan tubuhnya dalam posisi tidur miring,..... aku gerakkan 
ko*tolku yang masih keras....pelan....pelaaaannnn.....
Kurasakan memeknya benar2 penuh terisi spermaku....begitu hangat 
menghangatkan kebersamaan kami......Oooohhhhh sungguh nikmat 
kurasakan,....entah mengapa ko*tolku masih begitu keras bahkan ingin 
terus menggoyang memek mama Gina sampai pagi.
maa....lanjut yuuuk????  Masih tegang nih.... bisikku ke telinga mama Gina.....
....sama aku juga masih pengen, tapi perutku sakit banget.... rengeknya mama Gina
ko*tol kamu gede n panjang banget....masih ada 4hari sebelum Mas 
pulang, asal aman kita bisa mengulangnya semau kita.....sambungnya 
dengan kata yang mesra,,,,
Tak terasa kami ketiduran disofa, berpelukan tanpa sehelai baju dan 
ko*tol yang masih menancap kuat di memeknya. Hingga menjelang subuh, 
kami dibangunkan oleh tangis Nania.....
4 hari rumah mbak Gina bagaikan Surga dan kami adalah Adam dan Hawa yang
 sedang dimabuk cinta (terlarang) bahkan berbulan madu.... bahkan dihari
 terakhir sebelum suaminya datang, sepulang kuliah aku langsung 
menghampirinya dan otak kami dipenuhi sex, sex dan sexxx hingga pagi 
menjelang....kami benar2 hypersex yang tak pernah terpuaskan.....
Tiga hari saat suaminya dirumah, aku sangat tersiksa....ada cemburu di 
hatiku....sangat sakit dan ini dirasakan juga oleh Mbak 
Gina.....memeknya mati rasa saat dientot suaminya, hatinya menolak 
bahkan dia sempat berfikir sedang diperkosa suaminya. Setidaknya 
itulah yang diceritakan mbak Gina kepadaku....
Perasaan kami sangat dalam, namun karena resiko selingkuh yang terlalu
 tinggi karena kostku disamping rumahnya dan udah kenal baik dengan 
suaminya....aku berniat mundur teratur tapi Mbak Gina menolaknya bahkan 
meminta suaminya untuk membujuk aku agar tinggal dikostnya gratis dengan
 alasan aku sudah dianggap adiknya Mbak Gina. Tapi aku tetap menolaknya 
dan terpaksa pindah kost lagi.....
      
     
     
No comments:
Post a Comment