Gadis SMP Itu Bernama Elvina, Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta ternama di Jakarta.
Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. 
Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku ( Dedy ) mengajakku 
menemaninya transaski dengan temannya ( Gunawan ). Saya jelaskan saja 
perihal kedua orang itu sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia 
seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia 
masih kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak 
mantan pejabat tinggi yang kaya raya ( saya tidak tahu apakah kekayaan 
orang tuanya halal atau hasil korupsi ! ).
Setahun yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung
 ( Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Dedy sebelumnya ) milik orang
 tuanya kepada Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. 
Dedy tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya 
sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy 
mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan 
sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh 
Dedy diperkirakan karena Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan 
uang tambahan.
Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Dedy berangkat menuju rumah 
Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang 
satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. 
Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka 
menghubungi Gunawan melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan 
saya mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah,
 Betapa kayanya orang tua Gunawan bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.
Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, 
seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka 
membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi.
 Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang 
baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki wajah
 yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang 
homo! ). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan. Setelah itu Gunawan 
mengajak Dedy masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan 
dijualnya.
Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos 
satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya, seorang 
satpam mengatakan sebaiknya kamu ( saya ) ikut mereka saja daripada 
bosan menunggu di sini ( pos satpam ). Saya pun berjalan menuju 
rumahnya. Ketika saya masuk , saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya
 melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan 
beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke 
tangga atau mengitari ruangan tersebut ( sebenarnya bisa saja saya 
teriak memanggil nama Dedy atau Gunawan tapi tindakan itu sangat tidak 
sopan ! ).
Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan
 dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat 
menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya 
sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar 
tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa 
terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang 
tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan 
bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana !
Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, 
akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya 
melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai 
pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan 
Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin foto orang 
tuanya ). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! 
lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku 
pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C. Masih kelas 1 !
 berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan 
penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !.
ngin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya 
menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu
 di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia
 pasti tidak memakai pakaian dalam ( BH atau kutang ) di balik dasternya
 itu !.
Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri
 meraba pahanya dan mengelusnya, astaga
.mulus sekali ! Lalu saya 
menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam ( 
CD ) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet 
CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,
.
Astaga ! tidak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan 
keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya,
 tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke
 atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus 
sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Luar biasa !
Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk 
menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah 
sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung 
memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya
 ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Elvina yang bewarna kuning 
kecoklatan ! Jantung saya kali ini terasa berhenti ! Sayapun merasa 
tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet 
dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan
 sedikit lama juga, sementara Elvina sendiri masih tertidur pulas. 
Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.
Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya 
perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Elvina kini hanya 
mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Elvina 
dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit bergerak, saya kira ia
 terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja. Saya mengelus 
tubuh Elvina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya 
ingin menikmati lebih dari itu ! Saya menarik perlahan-lahan CD Elvina 
ke arah bawah hingga lepas. Kini Elvina telah telanjang bulat ! Betapa 
indahnya tubuh Elvina ini , gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan
 cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum
 ada bulunya sehelaipun !
Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun 
menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari 
telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , 
terlihat dalamnya bewarna kemerah merahan dengan daging di atasnya . 
Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat 
vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu 
tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk
 dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya !
Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Elvina terbangun ! 
Saya pun terkejut setengah mati ! Untung Elvina tidak teriak tapi hanya 
menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya 
kelihatan takut juga. Elvina lalu berkata
 Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan ?. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini !
Lalu saya mengatakan kepada Elvina:  Elvina, saya melakukan ini karena 
Gunawan yang mengijinkannya !, kataku yang berbohong. Elvina kelihatan 
tidak percaya lalu berkata
Tidak mungkin, Gunawan kakakku !. Pandai juga dia ! Tapi saya tidak menyerah begitu saja.
Saya mengatakan lagi  Elvina, saya tahu Gunawan kakakmu tapi dia punya 
hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu 
terlibat hutang yang amat besar ? Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan
 ?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara  kataku 
sambil berbohong . Elvina terdiam sejenak.
Saya berusaha menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya. Elvina tetap
 terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua 
buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya 
ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum
 itu ! Saya mencium pipinya dan berkata
Saya akan selalu mencintaimu, percayalah !. Saya merebahkan tubuhnya 
dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia 
menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya 
langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan
  tugas  ini ( maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Gunawan 
dengan Dedy selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa 
saja terbunuh ! ).
Saya langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina kelihatannya 
belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium 
lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah 
dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya 
dengan sangat kuat, Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan 
saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat !
Sakit kak  kata Elvina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Elvina. 
Saya mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan saya 
meremas kuat pantat Elvina. Setelah puas, saya membalikkan badan Elvina 
sehingga Elvina tengkurap.
Saya jilat seluruh punggung Elvina sampai ke pantatnya. Saya remas 
pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya 
yang bersih dan indah. Saya jilat anus Elvina, terasa asin sedikit ! 
Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan 
merintih atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Elvina, saya remas 
bagian vagina Elvina sambil ia nungging ( posisi saya di belakang Elvina
 ). Elvina sudah seperti boneka mainan saya saja !. Setelah puas , saya 
balikkan lagi tubuh Elvina sehingga ia terlentang, saya naik ke atas 
kepala Elvina dan menyodorkan penis saya ke mulut Elvina.
 Jilat dan kulum ! kataku. Elvina ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.
Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.
Kulum ! kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga
 penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah 
karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil 
kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas 
juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat
 payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.
Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat
 vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink 
itu lebih dalam, Elvina menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, 
atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. 
Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.
Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Elvina, 
saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Elvina kelihatan ketakutan 
juga,
 Jangan kak, saya masih perawan !, Nah ini dia ! saya membujuk Elvina 
dengan rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya
 yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke vaginanya 
yang kecil sempit tanpa bulu itu ! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak 
menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan 
vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya 
dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos 
vaginanya !
Elvina mencakar tangan saya sambil berkata  sakitttt !!! saya tidak 
peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina ! Sudah sepertiga penis 
saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang 
vaginanya dan akhirnya amblas semua ! Dan seperti permainan sex pada 
umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus ! 
Elvina memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak 
tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia
 kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu 
kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam 
vaginanya.
Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia
 mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya 
merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya
 kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali ! Saya peluk 
Elvina dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan
 saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah 
keperawanannya !.
Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang
 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Elvina ,
 Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah , 
Elvina hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua 
buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja
 di depan pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun 
sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan
 hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik 
lainnya. Pantasan saja mereka lama !
Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam itu. Kami 
pergi meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan transaksinya dan saya 
puas telah merenggut keperawanan adik Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang
 indah dan takkan terlupakan !
TAMAT 
No comments:
Post a Comment