Seminggu sudah aku tinggal dikontrakan Pak Lurah dan seminggu pula aku 
menjalin affair dengan Yuli istri Pak Lurah. Hampir setiap hari aku 
berML ria dengan Yuli, siang malam bahkan waktu Pak Lurah rapat di 
kabupaten aku ngentot sampai 7 kali dalam sehari. Kami sangat menikmati 
hubungan ini, bahkan sempat terpikir untuk kawin lari segala. Tapi,.... 
semuanya jadi berantakan setelah Anak Pak Lurah yang kuliah di salah 
satu PTS di kota malang pulang kerumah. Dua hari sudah kont*lku tidak 
dijepit memeknya Yuli, sangat kangen sekangen-kangennya! Setiap hari 
melihat, bertemu dan bertutur sapa tapi tidak bisa memeluk, mencium 
apalagi bercinta!
Andini memang cukup cantik, langsing dan berkulit putih bersih tapi 
tocil (toketnya kecil) bertolak belakang dari tipe idamanku yang wajib 
toge! Walau sebel, aku berusaha untuk bersikap biasa saja, menyapa 
secukupnya dan jaga jarak. Namun keadaan berkata lain,... siang itu aku 
dimintai tolong Yuli mengantarkan Andini ke terminal agar tidak lagi 
mengganggu hubungan kami. Dengan antusias aku mengiyakan saja. Dalam 
perjalanan itu kami tidak banyak mengobrol bahkan terkesan diam.
.......sentuhlah dia tepat dihatinya dia kan jadi milikmu selamanya, 
sentuhlah dia dengan.... sepenggal lagu keluar dari Hpnya dan dengan 
cepat Andini mengangkatnya. Aku tidak tahu siapa yang menelepon dan apa 
yang dibicarakan, tapi seketikaa itu mimik wajahnya berubah layu dan 
pucat. Disusul tetes air mata yang mengalir ke pipinya.... akupun 
menghentikan laju mobil dan menepikannya di depan sebuah Cafe.
kamu kenapa Din? Tanyaku sok perhatian padahal aku senang melihatnya 
menangis karena telah membuat kont*lku menangis! Heheheeee....
Andini tidak menjawabnya, sambil sesenggukan menangis dia bersandar 
dipundakku dengan airmata yang tak henti-hentinya menetes. Lama-lama aku
 merasa kasihan dan terus berusaha menenangkannya dengan mengajaknya 
masuk kedalam Cafe.
aku sudah tidak berarti lagi Mas, mending aku mati aja! katanya sesenggukan
emang kenapa? Tanyaku heran
pacarku mutusin aku dan akan menikah dengan orang lain! Jawabnya
jangan menangis, kan masih banyak cowok yang lebih baik...jawabku sok bijak!
aku sudah tidak berharga lagi Mas, aku sudah tidak....tidak perawan lagi. Jawabnya ragu
kok mikir gitu, janda beranak aja banyak yang ngejar-ngejar kok! Jawabku
Andini terdiam, aku tidak tahu apa yang dipikirkanya tapi perlahan isak 
tangisnya mereda dan memakan sedikit demi sedikit mkanan yang sudah kami
 pesan. Setelah selesai makan tiba-tiba Andini mengejutkan aku bahwa dia
 tidak mau balik ke kampusnya dulu,...
Mas, mau menemani aku gak? Tanya Andini mengejutkan aku
ini kan sudah aku temani.... jawabku singkat.
maksudku, satu atau dua hari gitu, kalau gak sibuk tentunya! Katanya memohon
iya deh, satu bulan juga gak apa-apa! Jawabku sambil tertawa
benar?? Terus bagaimana kalau pacar Mas lihat jalan ama aku? Tanya Dia memancing.
udah jangan bilang gitu, kamu butuh teman pasti aku temani jawabku sambil mencubit pipinya
pasti ujung-ujungnya ngegombal.... jawabnya jutek
emang kamu mau ditemani kemana? Aku gak mau lho menemani tidur! Kataku bercanda
iiihhhh....Ge-eR banget.... enakan juga tidur sama guling! Jawabnya selengean
guling kan gak punya tit-tit? Jawabku memancing
iihhhh...jorok, awas aku aduin bapak! Ancamnya
males ah, kenapa gak ber-adu sama kamu aja? aku siap kok menjadi pacar seharimu! Jawabku iseng sambil aku genggam jemarinya.
Sesaat Andini terdiam, tanganya mendadak dingin dan berkeringat dengan ekspresi yang gugup!
kamu kenapa, kaya ABG aja...baru dipegang begini aja udah panas-dingin 
apalagi kalau aku pegang yang lain? Tanyaku membuatnya tersadar dari 
lamunannya dan mendadak menaik tanganya.
ah...udahlah, jangan ngelantur...aku Cuma ingin menenangkan diri saja, cari tempat yang enak dong?? Jawabnya memanja
ya udah, aku tahu tempat yang asyik....dijamin kamu lupa ama cowokmu dan mungkin juga lupa daratan! Kataku
Tanpa menunggu jawabnya aku menggandeng tangannya masuk mobil dan 
langsung menuju Tuban, kerumah temanku yang bisa dibilang kosong 
ditinggal kerja di Kaltim. Sekitar 45 menit aku sampai juga kerumahnya. 
Disini aku biasa mengadakan sex-party kalau temanku berada dirumah. 
Layaknya dirumah sendiri, aku langsung memasukkan mobil ke garasi dan 
menemui Marni (pembantunya) untuk meminta kunci. Akupun membawa Andini 
menuju ruang bawah tanah dengan mata tertutup, agar doi mendapat 
surprise!
ini dimana Mas, kok seperti diskotik? Tanya Andini heran
anggap aja rumah sendiri, ayo kita nikmati.... kataku sambil menuangkan
 sebuah minuman racikan sendiri ( dengan obat perangsang juga tentunya).
Akupun memutar DVD Music-Playboy dilayar lebar yang berada didepanku. 
Lagunya slow, tapi video klipnya romantis dan hot dengan model berbikini
 yang saling bermesraan! Ruangan yang redup seakan mempertegas 
keromantisan kami. Hanya butuh 10 menit, obat perangsang tersebut sudah 
mengambil alih kesadarannya. Tanpa sadar kini tangan kanan Andini berada
 di jepitan kedua pahanya, jarinya menggelitik dan mengelus memeknya 
yang masih terbungkus celana.
Secepat kilat aku menyambar tubuhnya hingga terjatuh disofa dan langsung aku tindih.
aku bantu ya, biar lebih berasaa nikmatnya? Tanyaku padanya!
Satu persatu aku buang semua pakaian yang melekat dibadan, termasuk CDku
 kemudian melepaskan bajunya. Awalnya doi menolak dan coba mengelak tapi
 sesaat setelah melihat kont*lku yang menggantung panjang Andini pasrah 
dengan memek meneladah. Tanpa menunggu persetujuanya aku langsung 
mengambil posisi 69 dan action!
Bibirku menghisap dan menggigit bibir vaginanya yang gundul tanpa 
rerumputan hitam yang biasanya menghiasi. Aku buka memeknya dengan jari 
jemariku dan lidahku langsung meliuk dilekuk rongga memeknya. Sudah bisa
 ditebak bagaimaana rasa nikmat dan geli tersaji secara bersamaan, 
apalagi dengan adanya obat perangsang yang sudah diminumnya. Erangan dan
 desahan Andini begitu keras terdengar, ruangan ini memang cocok untuk 
mengekspresikan desahan dan rintihan kenikmatan!
Aaaahhhh.....ooouuuugggggggghhhhhhhhhhh......Maaaaaassssssssss, geliiiiii..........
Geliiiiiii,........lagiiii.....lagiiiiiiiiiii lebih dalam Maaas,............
Hmmmm.........mmmmm.....memekku berasa ada kembang apinya Mas,.....
Suaranya semakin keras seirirng dengan kocokan lidahku yang semakin 
cepat mengobok-obok beceknya memek. Seperti ingin membalas, Andini 
memperlakukan kont*lku dengan jilatan, gigitan, hisapan dan kocokan yang
 semakin liar, bahkan lidahnya tidak segan-segan menyusur hingga anusku.
Kakiku dibuat mengejang olehnya, kont*lku semakin berasa panas dan mengeras!
Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh.......teruuuuuuuuusssssssss Diiiiiinnnnnn, 
enak banget sepongan kamu.......jangan berhenti ya, masukin semakin 
dalammm.......mmmmmmmmmm...........
Andini menuruti perkataanku dengan menghisapnya semakin kuat dan semakin
 dalam hingga lembut dan hangat tenggorokannya aku rasakan disela-sela 
tarikan nafasnya! Sungguh lebih nikmat dari pada memek.... tapi aku gak 
tega melihat wajah Andini begitu pucat, terengah dan tersedak 
sejadi-jadinya. Sepintas aku melihat Marni sedang mengintip aksi kami 
dari pantulan sebuah cermin. Awas aja nanti! Ancamku dalam hati...
Aku meminta Andini untuk menungging disofa dan perlahan kont*lku aku 
gesek-gesekkan ke bibir memeknya dan sesaat sebelum aku masukkan ke 
dalam memek, aku menyempatkan melumuri kont*lku dengan madu serta ke 
dalam memeknya. Ini aku lakukan karena memeknya masih sangat sempit, 
walau sudah tidak perawan lagi. Dengan sekuat tenaga aku hentakkan 
konta*lku kedalam memek basaahnya, tapi ternyata masih begitu susah....
Aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh....aaaaaaauuuuuwwww...auw....auw..... rengeknya memanja
Aku terus berusaha sedikit demi sedikit, maju-mundur terus dan teruuuuuuussss...
BLESSSSSSSSSSSSS..BLEEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSSSSSSSS..........
Aku memompa memeknya dengan semangat 45, tidak memperdulikan teriakan 
dan erangannya yang sebenarnya sangat keras. Bahkan karena gemas, aku 
meremas toketnya dengan keras, memilin putingnya dan sesekali memukuli 
pantatnya layaknya di film bokep barat.
Aaaaaaaahhhhhhhhh........aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh........AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH................
 erangan Andini semakin menjadi-jadi dan itu mebuatku semakin ingin 
mengasarinya, mumpung sedang diruang kedap suara gumamku dalam hati.
Untuk menambah sensasi, aku masukkan jari tengahku ke lubang anusnya 
yang terlebih dahulu aku tetesi madu. Aku tidak memperdulikan apa yang 
dirasakan Andini, apakah sakit ataukah nikmat karena vodka semakin 
mengambil alih kesadaranku.
Dua lubangnya aku kocok bersamaan, kont*lku dimemeknya dan jari tengahku di anusnya.
ayo sayaaaaaaaaanngg....puaskanlah aku....hari ini kau adalah milikku! Kataku dengan nada keras
aaaaaaaaahhhh....aaaaaampun Mas, aku gak kuaaaaaaaattttt.... jerit Andini
Entah sudah berapa kali Andini mencapai orgasme aku tidak 
memperdulikannya, selama aku belum nyemprot aku tidak akan berhenti 
menggoyang memek dan anusnya serta aku tidak akan berganti posisi itulah
 tekadku dalam hati. Dan benar saja, setelah hampir satu jam aku 
menggoyangnya baru kurasakan tanda-tanda kont*lku akan ejakulasi. Aku 
semakin mempercepat kocokanku....
PLAK..PLAKKKKKK..........PLAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKK.....
Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh...........ahhhhhhhhh...........aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh
Semua suara bercampur diruang tersebut, menandakan begitu sengitnya 
pertempuran birahi kami dan menjelang detik-detik ejakulasi aku 
mengangkat kaki kirinya tingi-tingi hingga membuatnya tersungkur disofa.
CROT..CROT........CROOOOOOTTTTTTTTT.........CRROOOOOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTTTTTTT
Seluruh sperma aku tumpahkan kedalam memeknya dan aku tahan kont*lku 
agar tetap ada dalam memeknya. Hari itu kami benar-benar berpesta sex 
dan berpesta miras. Entah berapa kali aku mengentot memeknya, aku dan 
Andini sama-sama mabuk berat. Hingga keesokan harinya, aku terbangun 
oleh tangisan dan isakan Andini yang berada di sebelahku. Ya... seperti 
pada kebanyakan cowok, hanya rayuanlah yang mampu menenangkannya. Aku 
sempat berjanji akan bertanggung jawab apabila dia hamil. Tapi untungnya
 sampai aku selesai membangun jembatan Andini tidak terlambat bulan dan 
akupun kembali Free....bebas bertualang!!!
						
					
					
No comments:
Post a Comment