Nama gw REI, 17th, 172 cm, 60kg. Gw punya cewe namanya LUNA 16th, 160cm,
 36A. Kami sekolah di SMA di kota bandung. Baru 4 bulan kami menjalin 
kasih.
Singkat cerita, waktu itu gw diajak main ke rumahnya. Mumpung kagak ada 
ortunya. Gw tancap mobil gw menuju rumahnya. Setelah sampai rumahnya, gw
 tekan tombol bel di dekat pintu. Luna membuka pintu. Wow. Dia hanya 
memakai you can see pink, dg bra hitam. Dan hotpans yang sangat ketat.
"Masuk dulu yuk" dia menggandeng ku. Aku duduk di sofa panjang. "Bentar 
ya, aku ambil minum dulu" katanya. Aku melihat-lihat rumahnya, sangat 
sepi. Tak lama kemudian Luna kembali dgn sebotol minuman soda. Dia duduk
 di sampingku.
"Kok sepi,Lun?" aku menegak minumannya. "Pada ke rumah nenekku, ada hajatan" Luna tersenyum.
Aku menggeser posisi ku lebih dekat dgn Luna.
"Kamu cantik banget,sih" Ku peluk pinggulnya. Ku cium kepalanya.
"Kamu mah gombal" Luna mencubit perutku. Kami berdua tertawa bersama. 
Jujur gw sangat horny kalau melihat Luna sexy seperti ini. Penis 15cm gw
 terasa sesak di dalam jeans.
"Belum makan ya? Aku masakin nasi goreng dulu. Oke" Luna mencium pipiku. Dia beranjak ke dapur.
10 menit kemudian.
Lama amat sih, pikirku. Gw putuskan utk menyusulnya ke dapur. Gw lihat 
dia sedang berkonsentrasi memasak. Gw pelankan langkah kaki gw, 
mendekatinya. Gw peluk tubuhnya dari belakang, hingga tak ada ruang yang
 tersisa di antara kami. 
Luna kaget, dia tersentak.
"Kamu bikin kaget aja deh" rengeknya dgn manja. Ku ciumi leher wanginya.
 Krn rambutnya dikuncir, memudahkan gw utk leluasa menciumi lehernya.
Terus ku ciumi leher hingga dadanya.
"Hmm..." Luna menikmatinya. Gw cipok leher kirinya. Tangan gw meremas 
payudaranya yg montok. Gw semakin horny. Gw angkat ke atas youcansee 
Luna. Kini dia hanya memakai Bh.
"Sayang..aku lagi masak nih. Jangan nakal dulu" Luna masih sibuk dg 
masakannya. Gw rada dongkol. Gw lepas pelukan gw, gw matiin kompornya.
"Puasin aku dulu dong, sayang" Gw peluk dia dari depan. Tangannya pun 
melingkar di leherku. Luna langsung mencium bibirku, gw masukin lidah gw
 ke dalam mulutnya. Kami saling beradu lidah dg lincah. Sementara itu, 
gw lepas kaitan bh yang membungkus gunung kesayangan gw. Gw alihkan 
ciuman gw untuk toket Luna, gw cipok, gw emut, gw gigit.
"Emmph.." Luna minggigit bibirnya, nafasnya tdk beraturan. 
"Sayang,pindah ke kamar aja" ajak Luna. Segera gw gendong Luna ke dalam 
kamar.
Sampai di kamar, gw rebahkan Luna di kasur. Gw balik ke pintu dan gw 
kunci dari dalam. Ternyata Luna sudah melepas seluruh pakaiannya, dia 
bugil sekarang. Wow. Gw memandangnya dgn tersenyum. Gw hampiri Luna. 
Menindihi tubuhnya dgn tubuhku. Ku benamkan kepalaku diantara toketnya.
"Kamu curang, ih" Luna mengangkat kepalaku dari toketnya.
"Lepas dong, sayanggg" dia merengek manja. Aku tersenyum lebar. Segera 
ku lepas seluruh pakaian hingga sepatuku. Saat gw lepas CD, nampaknya 
Luna tercengang melihat penisku.
"Sini, kamu puasin penisku" gw raih tangan Luna hingga dia duduk di 
pinggir kasur. Aku menghampiri Luna. Ku dekatkan penisku ke bibirnya. 
Sepertinya dia bingung, krn selama ini hanya gw yang meraba raba 
tubuhnya. Baru kali ini dia melihat penis gw. Luna menatapku.
"Gini caranya. Kamu pegang, terus kamu emut. Anggap aja ini permen. Enak
 kok" Aku menuntunnya. Luna mulai memasukkan penisku, tapi hanya 
kepalanya saja yg di masukkan. Langsung ku maju mundurkan pantatku, agar
 penisku lebih dalam masuk ke mulutnya. Enak sekaliii rasanya.
10 menit memanjakan penis. Skrg penis tak sabar beraksi. Gw lebarkan 
paha Luna. Gw dekatkan dgn kepala gw, gw cium aroma memeknya yang sudah 
basah. Menggairahkan. Gw mulai menjilati memeknya, Luna mendesah. 
Tangannya menjambak rambutku. Ku hisap klitorisnya, ku masukkan jariku 
pada lobangnya. "Ahhhh,empphh. Ahhh...." Luna merapatkan pahanya ke 
kepala gw. Crooottt. Keluarlah cairan kental dari memeknya gw jilatin 
hingga bersih. Luna pun menggelinjang keenakan.
Aku berdiri, sudah tak sabar ku tancapkan pedangku ini. Gw kocok penisku
 hingga tegang. Gw gesekan penis gw ke bibir vagina...saat akan ku 
masukkan ke lobang. Tiba-tiba terdengar klakson mobil. SIALAAAN!!! Suara
 mobil ortu Luna. Nanggung sekali, umpatku dalam hati. Luna hanya 
tersenyum melihat kekecewaanku.
"Maaf yaa, next time kita lanjutin lagi" Luna mencium bibirku. Kami 
berdua pun segera memakai pakaian dan membuka pintu untuk orangtua Luna.
      
     
     
No comments:
Post a Comment