Didi mengenal seks pada usia 18 tahun ketika masih sekolah. Waktu itu 
karena Didi yang bandel dikampungnya maka ia dikirim kesekolah yang ada 
Pondok Pesantrennya di Jawa barat, Didi lalu dititipkan pada keluarga 
teman baik ayahnya, seorang Kiayi Fuad begitu Didi memanggilnya ia 
adalah seorang yang cukup berpengaruh, pak Kiayi mengelola pesantren itu
 sendiri yang lumayan besar. Anak-anak mereka, Halmi dan Julia yang 
seusia Didi kini ada di Mesir sejak mereka masih berumur 12 tahun. 
Sedangkan yang sulung, Irfan kuliah di Pakistan. Istri Kiayi Fuad 
sendiri adalah seorang pengajar disekolah dasar negeri disebuah 
kecamatan Didi memanggilnya Nyai Fifi, wanita itu berwajah manis dan 
berumur 40 tahun dengan perawakan yang bongsor dan seksi khas ibu-ibu 
istri pejabat. Sejak tinggal di rumah Kiayi Fuad iDidi seringkali 
ditugasi mengantar Nyai Fifi, meskipun hanya untuk pergi ke balai desa 
atau pergi kota Kabupaten.
Meski keluarga Kiayi Fuad cukup kaya raya dan terpandang namun tampaknya
 hubungan antara dia dan istrinya tak begitu harmonis. Didi sering 
mendengar pertengkaran-pertengkaran diantara mereka di dalam kamar tidur
 Kiayi Fuad, seringkali saat Didi menonton televisi terdengar teriakan 
mereka dari ruang tengah. Sedikitpun Didi tak mau peduli atas hal itu, 
toh ini bukan urusannya, lagi pula Didi kan bukan anggota keluarga 
mereka. Biasanya mereka bertengkar malam hari saat penghuni rumah yang 
lain telah terlelap tidur, dan Belakangan bahkan terdengar kabar kalau 
Kiayi Fuad ada mempunyai wanita lain sebagai isteri simpanan. ?Ah untuk 
apa aku memikirkannya? bisik hati Didi. Biar saja Kiayi Fuad berpoligami
 yang penting aku dapat beronani sambil membayangkan tubuh bahenol Nyai 
Fifi, dan sekali kali ingin juga aku menyetubuhi isterinya pak Kiayi 
Fuad yang cantik itu?.busyeeeet pikiran kotor ku mulai kambuh lagi, Aah 
masa bodoh emang aku pikirin he heeeeee.
Suatu hari di bulan Oktober, Bi Tinah, seorang pembantu dan Mang Darta 
penjaga pesantren juga pulang kampung mengambil jatah liburan mereka 
bersamaan saat Lebaran. Sementara Kiayi Fuad pergi berlibur ke Mesir 
sambil menjenguk kedua anaknya di sana. Nyai Fifi masih sibuk menangani 
tugas tugas sekolahan yang mana para muridnya hendak menghadapi ujian, 
Nyai Fifi lebih sering terlambat pulang, hingga di rumah itu tinggal 
Didi sendiri. Perasaan Didi begitu merdeka, tak ada yang mengawasi atau 
melarangnya untuk berbuat apa saja di rumah besar disamping pesantren. 
Mereka meminta Didi menunda jadwal pulang kampung yang sudah jauh hari 
direncanakan, dan Didi mengiyakan saja, toh mereka semua baik dan ramah 
padanya. Malam itu Didi duduk di depan televisi, namun tak satupun acara
 TV itu menarik perhatiannya. Didi termenung sejenak memikirkan apa yang
 akan diperbuatnya, sudah tiga hari tiga malam sejak keberangkatan Kiayi
 Fuad ke Mesir, Nyai Fifi tak tampak pulang ke rumah hingga sore hari. 
Maklumlah ia harus bolak balik ke kabupaten mengurus soal ujian sekolah 
dikantor Dinas pendidikan., jadi tak heran kalau mungkin saja hari ini 
ia ada di kota kabupaten, Saat sedang melamun Didi melirik ke arah 
lemari besar di samping pesawat TV layar lebar itu. Matanya tertuju pada
 rak piringan VCD yang ada di sana. Dan dalam hati Didi penuh dengan 
tanda Tanya?dalam hati Didi berbisik Segera kubuka sajalah mana tahu ada
 film bagus untuk ditonton, sambil memilih film-film bagus yang ada 
disitu yang paling membuat aku menelan ludah adalah sebuah film dengan 
cover depannya ada gambar wanita telanjang. Tak kulihat lama lagi pasti 
dari judulnya aku sudah tahu langsung kupasang dan.., ?wow!? batinku 
kaget begitu melihat adegannya yang membangkitkan nafsu. Seorang lelaki 
berwajah Arab sedang menggauli dua perempuan sekaligus dengan beragam 
gaya.
Sesaat kemudian aku sudah larut dalam film itu. Penisku sudah sejak tadi
 mengeras seperti kayu, malah saking kerasnya terasa sakit, aku sejenak 
melepas celana panjang dan celana dalam yang kukenakan dan menggantinya 
dengan celana pendek yang longgar tanpa CD. Aku duduk di sofa panjang 
depan TV dan kembali menikmati adegan demi adegan yang semakin membuatku
 gila. Malah tanganku sendiri meremas-remas batang kemaluanku yang 
semakin tegang dan keras. Tampak penis besarku yang panjang sampai 
menyembul ke atas melewati pinggang celana pendek yang kupakai. Cairan 
kentalpun sudah terasa akan mengalir dari sana.
Tapi belum lagi lima belas menit, karena terlalu asyik aku akan sampai 
tak menyangka Nyai Fifi isteri Kiayi Fuad sudah berada di luar ruang 
depan sambil menekan bel. Ah, aku lupa menutup pintu gerbang depan 
hingga Nyai Fifi bisa sampai di situ tanpa sepengetahuanku, untung pintu
 depan terkunci. Aku masih punya kesempatan mematikan power off VCD 
Player itu, dan tentunya sedikit mengatur nafas yang masih tegang ini 
agar sedikit lega. Aku tidak menyangka Nyai Fifi yang seorang guru dan 
isteri seorang Kiayi punya koleksi VCD porno atau VCD itu hasil rampasan
 dari tangan para santri santri yang Bengal yang kedapatan 
menyelundupkan VCD porno tsb kedalam pondok pesantren. Karena rata rata 
para santri yang ada dipondok pesantren itu adalah para korban Narkoba. 
Seketika timbul penyakit bengal ku, karena kenakalanku sewaktu dikampung
 aku ketahuan mengintip isteri tetangga yang sedang mandi sebab 
kenakalan itu aku dititipkan oleh ayahku pada keluarga Kiayi Fuad di 
Tasikmalaya dikota kecil didaerah jawa barat, semantara asal ku dari 
pulau Sumatera. Dan aku sering memangil isteri pak Kiayi itu dengan 
sebutan tante Fifi dan terkadang juga kupanggil perempuan cantik itu 
dengan panggilann Nyai Fifi karena dia adalah isteri seorang Kiayi 
terpandang dan sangat kayak arena memiliki berhektar hektar sawah dan 
kebun buah buahan.
?Kamu belum tidur, Di??, sapanya begitu kubuka pintu depan.?Belum, 
Nyai?, hidungku mencium bau khas parfum Tante Fifi yang elegan.?Udah 
makan??.?Hmm.., belum sih, tante sudah makan??, aku mencoba balik 
bertanya.?Belum juga tuh, tapi tante barusan dari rumah teman, trus di 
jalan baru mikirin makan, so tante pesan dua kotak nasi goreng, kamu 
mau??.?Mau dong tante, tapi mana paketnya, belum datang kan??.?Tuh kan, 
kamu pasti lagi asyik di kamar makanya nggak dengerin kalau pengantar 
makanannya datang sedikit lebih awal dari tante?.?oo?, jawabku bego.
Nyai Fifi berlalu masuk kamar, kuperhatikan ia dari belakang. Uhh, 
bodinya betul-betul bikin deg-degan, atau mungkin karena aku baru saja 
nonton BF yah?Ayo, kita makan..?, ajaknya kemudian, tiba-tiba ia muncul 
dari kamarnya sudah berganti pakaian dengan sebuah daster bermotif bunga
 bunga yang longgar tanpa lengan dan berdada rendah. Mungkin Nyai Fifi 
merasa kegerahan setelah memakai baju panjang dan rambutnya selalu 
tertutup ****** seharian. Penampilan khas perempuan cantik itu sebagai 
isterinya pak Kiayi, bila ia berada diluar rumah mesti memakai pakaian 
yang menutupi seluruh tubuhnya. Walaupun sekujur tubuhnya tertutup baju 
panjang dan ****** masih nampak seksi dan anggun, malam itu benar benar 
membuatku jadi terpana saat?.dan bergairah ingin memeluk tubuhnya.
?Ya ampun Nyai Fifi?, batinku berteriak tak percaya, baru kali ini aku 
memperhatikan wanita itu dalam keadaan tidak memakai ****** dan baju 
panjangnya. Kulitnya putih bersih, dengan betis yang woow, berbulu 
menantang pastilah perempuan cantik ini punya nafsu seksual yang liar, 
itu kata temanku yang pengalaman seksnya tinggi. Buah dadanya tampak 
menyembul dari balik gaun tidur itu, apalagi saat ia melangkah di 
sampingku, samar-samar dari sudut mataku terlihat indah payudaranya yang
 putih lembut.?Uh.., apa ini gara-gara film itu??, batinku lagi. 
Khayalanku mulai kurang ajar, atau selama ini aku melihat Nyai Fifi 
selalu memakai jubah panjang dan ber****** jadi aku tidak tahu bentuk 
tubuhnya yang sebenarnya, seketika aku memasukkan bayangan Nyai Fifi ke 
dalam adegan film tadi.?Hmm..?, Tak sadar mulutku mengeluarkan suara 
itu.?Ada apa, Di??, isteri pak Kiayi itu memandangku dengan alis 
berkerut.?Nngg.., nggak apa-apa Nyai..?, Aku jadi sedikit gugup. Oh 
wajahnya, kenapa baru sekarang aku melihatnya begitu cantik??Eh.., kamu 
ngelamun yah, ngelamunin siapa sih? Pacar??, tanyanya.?Nggak ah tante?, 
dadaku berdesir sesaat pandangan mataku tertuju pada belahan dadanya. 
Wow serasa hendak jebol celana yang kupakai oleh desakan penisku yang 
memberontak tegang.?Oh My god, gimana rasanya kalau tanganku sampai 
mendarat di permukaan buah dadanya, mengelus, merasakan kelembutan 
payudara itu, oohh?, lamunan itu terus merayap melambung tinggi.?Heh, 
ayo.., makanmu lho, Di?.?Ba.., bbaik Nyai?, jelas sekali aku tampak 
gugup.?Nggak biasanya kamu kayak gini, Di. Mau cerita nggak sama tante 
Fifi?.Oh my god, dia mau aku ceritakan apa yang aku lamunkan? Susumu itu
 Nyai, susumu yang tergantung indah aku remas remas ya bisik hatiku, aku
 mulai berfikir bagaimana bisa menyetubuhi isteri Kiayi Fuad yang montok
 dan cantik ini.
Pelan-pelan sambil terus melamun sesekali berbicara padanya, akhirnya 
makananku habis juga. Aku kembali ke kamar dan langsung menghempaskan 
badanku ke tempat tidur. Masih belum lepas juga bayangan tubuh Nyai 
Fifi. ?Gila! Gila! Kenapa perempuan paruh baya itu membuatku gila?, 
pikirku tak habis habisnya. Umurnya terpaut sangat jauh denganku, aku 
baru 18 tahun.., dua puluh lima tahun dibawahnya. Ah, mengapa harus 
kupikirkan, persetan ah yang penting bagaimana caranya aku dapat 
menikmati tubuh montoknya.
Aku melangkah ke kamarku dan berbaring ditempat tidur, mencoba 
melupakanya, Tapi mendadak pintu kamarku diketuk dari luar.?Di.., 
Didi.., ini Tante Fi?, terdengar suara tante Fifi yang seksi itu 
memanggil.?Ah..?, aku beranjak bangun dari ranjang dan membukakan pintu,
 ?Ada apa, tante??.?Kamu bisa buatin tante kopi??.?oo.., bisa 
tante?.?Tahu selera tante toh??Iya tante, biasanya juga saya lihat Bi 
Tinah?, jawabku singkat dan langsung menuju ke dapur.?Tante tunggu di 
ruang tengah ya, Di?.?Baik, tante?.?Didi..??Ya.., tante?.?Kamu kalau 
habis pasang film seperti ini lain kali masukin lagi ke tempatnya 
yah?.?mm.., ma.., ma.., maaf tante..? aku tergagap, apalagi melihat 
Tante Fifi isteri pak kiayi itu yang berbicara tanpa melihat ke arahku. 
Benar-benar aku merasa seperti maling yang tertangkap basah.?Di..?, 
Tante Fifi memanggil dan kali ini ia memandangi, aku menundukkan muka, 
tak kubayangkan lagi kemolekan tubuh istri Kiayi Fuad itu. Aku 
benar-benar takut bercampur dengan nafsu.?Tante nggak bermaksud marah 
lho, di..?, byarr hatiku lega lagi.?Sekarang kalau kamu mau nonton, ya 
sudah sama-sama aja di sini, toh sudah waktunya kamu belajar tentang 
ini, biar nggak kuper?, ajaknya.?Woow..?, kepalaku secepat kilat kembali
 membayangkan tubuhnya. Aku duduk di sofa sebelah tempatnya. Mataku 
lebih sering melirik tubuh Tante Fifi daripada film itu.?Kamu kan sudah 
18 tahun, Di. Ya nggak ada salahnya kalau nonton beginian. Lagipula 
tante kan nggak biasa lho nonton yang beginian sendiri..?. Tak kusangka 
ucapan isteri Kiayi Fuad begitu terang terangan, padahal Nyai Fifi 
adalah seorang pendidik alias guru apakah karena dunia ini sudah semakin
 tua, atau isteri Kiayi itu yang nampaknya alim namun sesungguhnya 
memiliki nafsu syahwat besar yang tak tersalurkan.Apa kalimat itu 
berarti undangan? Atau kupingku yang salah dengar? Oh my god Tante Fifi 
mengangkat sebelah tangannya dan menyandarkan lengannya di sofa itu. 
Dari celah gaun di bawah ketiaknya terlihat jelas bukit payudaranya yang
 masih seger dan bentuknya indah. Ukurannya benar-benar membuatku 
menelan ludah Wooow. Posisi duduknya berubah, kakinya disilangkan hingga
 daster itu sedikit tersingkap. Yeah, betis indah dengan bulu-bulu 
halus, Hmm? Wanita 40-an itu benar-benar menantang, wajah dan tubuhnya 
mirip sekali dengan Marisa Haque, hanya Tante Fifi kelihatan sedikit 
lebih muda, bibirnya lebih sensual dan hidungnya lebih mancung. Aku tak 
mengerti kenapa perempuan paruhbaya ini begitu tampak mempesona di 
mataku. Tapi mungkinkah..? Tidak, dia adalah istri seorang Kiayi yang 
terpandang, orang yang belakangan ini sangat memperhatikanku. Aku di 
sini untuk belajar.., atas biaya mereka.., ah persetan!
Tante Fifi mendadak memindahkan acara TVRI ke sebuah TV swasta.?Lho.. 
kok??.?Ah tante bosan ngeliatin acara di TV itu terus, ..?.?Tapi 
kan..?.?Sudah kalau mau kamu mau nonton yang lain nonton aja sendiri di 
kamar..?, wajahnya masih biasa saja.?Eh, ngomong-ngomong, kamu sudah 
hampir setahun di sini yah??.?Iya tante..?.?Sudah punya pacar??, ia 
beranjak meminum kopi yang kubuatkan untuknya.?Belum?, mataku melirik ke
 arah belahan daster itu, tampaknya ada celah yang cukup untuk melihat 
payudara besarnya. Tak sadar penisku mulai berdiri.?Kamu nggak nyari 
gitu??, ia mulai melirik sesekali ke arahku sambil tersenyum.?Alamaak, 
senyumnya.., oh singkapan daster bagian bawah itu, uh Tante Fifi.., 
pahamu?, teriak batinku saat tangannya tanpa sengaja menyingkap belahan 
gaun di bagian bawah itu. Sengaja atau tidak sih?
?Eeh Di.kamu ngeliatin apaan sih??.Blarr.., mungkin ia tahu kalau aku 
sedang berkonsentrasi memandang satu persatu bagian tubuhnya, ?Nnggak 
kok tante nggak ngeliat apa-apa?.?Lho mata kamu kayaknya mandangin tante
 terus? Apa ada yang salah sama tante, Di??, ya ampun dia tahu kalau aku
 sedang asyik memandanginya.?Eh.., mm.., anu tante.., aa.., aanu.., 
tante.., tante?, kerongkonganku seperti tercekat.?Anu apa.., ah kamu ini
 ada-ada saja, kenapa..?, matanya semakin terarah pada selangkanganku, 
******* aku lupa pakai celana dalam. Pantas Tante Fifi tahu kalau 
penisku tegang.?Ta.., ta.., tante cantik sekali..?, aku tak dapat lagi 
mengontrol kata-kataku. Dan astaga, bukannya marah, Tante Fifi malah 
mendekati aku.?Apa.., tante nggak salah dengar??, katanya setengah 
berbisik.?Bener kok tante..?.?Tante yang seumur ini kamu bilang cantik, 
ah bisa aja. Atau kamu mau sesuatu dari tante?? ia memegang pundakku, 
terasa begitu hangat dan duh gusti buah dada yang sejak tadi 
kuperhatihan itu kini hanya beberapa sentimeter saja dari wajahku. Apa 
aku akan dapat menyentuhnya, come on man! Dia istri pemilik pondok 
pesantren ini batinku berkata?Aah persetan.
Tangannya masih berada di pundakku sebelah kiri, aku masih tak 
bergeming. Tertunduk malu tanpa bisa mengendalikan pikiranku yang 
berkecamuk. Harum semerbak parfumnya semakin menggoda nafsuku untuk 
segera berbuat sesuatu. Kuberanikan mataku melirik lebih jelas ke arah 
belahan kain daster berbunga itu. Wow.., sepintas kulihat bukit di 
selangkangannya yang ahh, kembali aku menelan ludah.
?Kamu belum jawab pertanyaan tante lho, Di. Atau kamu mau tante jawab 
sendiri pertanyaan ini??.?Nggak kok Nyai, ss.., ss.., saya jujur kalau 
tante memang cantik, eh.., mm.., dan menarik?. Terus apa lagi ayo 
bilang..?aaaku mau pegang susu Nyai. Kuberanikan diriku sambil menatap 
kedua bola matanya yang indah itu.?Kamu belum pernah kenal cewek 
yah?.?Belum, tante?.?Kalau tante kasih pelajaran gimana??.Ini dia yang 
aku tunggu, ah persetan walau dia ini isteri Kiayi Fuad sahabat ayahku 
aku tak perduli. Anggap saja ini pelajaranku dari Tante Fifi. Dan 
juga.., oh aku ingin segera merasakan tubuh wanita cantik ini.?Maksud 
tante.., apa??, lanjutku bertanya, pandangan kami bertemu sejenak namun 
aku segera mengalihkan.?Kamu kan belum pernah pacaran nih, gimana kalau 
kamu tante ajarin caranya menikmati wanita..?.?Ta.., tapi tante?, aku 
masih ragu.?Kamu takut sama pak Kiayi suamiku? Tenang.., yang ada di 
rumah ini cuman kita, lho?.?Wow hebat?, teriakku dalam hati. Pucuk 
dicinta ulam pun tiba. Batinku terus berteriak tapi badanku seperti tak 
dapat kugerakkan. Beberapa saat kami berdua terdiam.?Coba sini tangan 
kamu?, aku memberikan tanganku padanya, my goodness tangan lembut itu 
menyentuh telapak tanganku yang kasarnya minta ampun.?Rupanya kamu 
memang belum pernah nyentuh perempuan, Di. Tante tahu kamu baru beranjak
 remaja dan tante ngerti tentang itu?, ia berkata begitu sambil mengelus
 punggung tanganku, aku merinding dibuatnya, sementara di bawah penisku 
yang sejak tadi sudah tegang itu mulai mengeluarkan cairan hingga 
menampakkan titik basah tepat di permukaan celana pendek itu.?Tante 
ngerti kamu terangsang melihat tetek ini, dan tante perhatiin belakangan
 ini kamu sering diam-diam memandangi tubuh tante, benar kan??, ia 
seperti menyergapku dalam sebuah perangkap, tangannya terus mengelus 
punggung telapak tanganku. Aku benar-benar merasa seperti maling yang 
tertangkap basah, tak sepatah kata lagi yang bisa kuucapkan.?Kamu 
kepingin pegang dada tante kan??. Daarr! Dadaku seperti pecah.., mukaku 
mulai memerah. Aku sampai lupa di bawah sana adik kecilku mulai melembek
 turun. Dengan segala sisa tenaga aku beranikan diri membalas 
pandangannya, memaksa diriku mengikuti senyum Nyai Fifi isteri pak Kiayi
 itu, Dan.., astaga.., perempuan cantik ini menuntun telapak tanganku ke
 arah payudaranya yang menggelembung besar itu. Oooh lembutnya.?Ta.., 
ta.., tante.., oohh?, suara itu keluar begitu saja dari bibirku, dan 
Tante Fifi hanya melihat tingkahku sambil tersenyum. Adikku bangun lagi 
dan langsung seperti ingin meloncat keluar dari celana dalamku. Istri 
pak Kiayi itu melotot ke arah selangkanganku.?Waawww.., besar sekali 
punya kamu Di??, serunya lalu secepat kilat tangannya menggenggam 
kemaluanku kemudian mengelus-elusnya. Secara reflek tanganku yang 
tadinya malu-malu dan terlebih dulu berada di permukaan buah dadanya 
bergerak meremas dengan sangat kuat sampai menimbulkan desah dari 
mulutnya. Aaagghhh?enaaaak, isep Di?.Ooooooooh?aahh.., mm remas sayang 
oohh??.teruuuuuuuus Di.
Masih tak percaya akan semua itu, aku membalikkan badan ke arahnya dan 
mulai menggerakkan tangan kiriku. Aku semakin berani, kupandangi wajah 
istri pak Kiayi itu dengan seksama.?Teruskan, Di.., buka baju tante?, 
perempuan itu mengangguk pelan. Matanya berbinar saat melihat kemaluanku
 tersembul dari celah celana pendek itu. Kancing dasternya kulepas satu 
persatu, bagian dadanya terbuka lebar. Masih dengan tangan gemetar aku 
meraih kedua buah dadanya yang putih itu. Perlahan-lahan aku mulai 
meremasnya dengan lembut, kedua telapak tanganku kususupkan melewati 
dasternya.?mm.., tante..?, aku menggumam merasakan kelembutan buah dada 
besar Tante Fifi yang selama sebulan terakhir ini hanya jadi impianku 
saja. Jari jemariku terasa begitu nyaman, membelai lembut daging kenyal 
itu, aku memilin puting susunya yang begitu lembutnya.
Akupun semakin berani, Dasternya kutarik ke atas dan woowww.., kedua 
buah dada itu membuat mataku benar-benar jelalatan.?Mm.., kamu sudah 
mulai pintar, Di. Tante mau kamu ..?, Belum lagi kalimat Tante Fifi 
habis aku sudah mengarahkan mulutku ke puncak bukit kembarnya dan 
?crupp..?, sedotanku langsung terdengar begitu bibirku mendarat di 
permukaan puting susunya. ?Aahh.., Didi, oohh.., sedoot teruus aahh?, 
tangannya semakin mengeraskan genggamannya pada batang penisku, celana 
pendek ku sejak tadi dipelorotnya ke bawah. Sesekali kulirik ke atas 
sambil terus menikmati puting buah dadanya satu persatu, Tante Fifi 
tampak tenang sambil tersenyum melihat tingkahku yang seperti monyet 
kecil menetek pada induknya. Jelas isteri pak Kiayi itu sudah 
berpengalaman sekali. Batang penisku tak lagi hanya diremasnya, ia mulai
 mengocok-ngocoknya. Sebelah lagi tangannya menekan-nekan kepalaku ke 
arah dadanya.
?Buka pakaian dulu, Di? ia menarik baju kaos yang kukenakan, aku melepas
 gigitanku pada puting buah dadanya, lalu celanaku di lepaskannya. Ia 
sejenak berdiri dan melepas gaun dasternya, kini aku dapat melihat tubuh
 Nyai Fifi yang bahenol itu dengan jelas. Buah dada besar itu 
bergelantungan sangat menantang. Dan bukit di antara kedua pangkal 
pahanya masih tertutup celana dalam putih, bulu-bulu halus tampak 
merambat keluar dari arah selangkangan itu. Dengan agresif tanganku 
menjamah CD-nya, langsung kutarik sampai lepas.
?Eeeiit.., ponakan tante sudah mulai nakal yah?, katanya genit semakin 
membangkitkan nafsuku.?Saya nggak tahan ngeliat tubuh tante?, dengusanku
 masih terdengar semakin keras.?Kita lakukan di kamar yuk..?, ajaknya 
sambil menarik tanganku yang tadinya sudah mendarat di permukaan 
selangkangannya.?Shitt!? makiku dalam hati, baru saja aku mau merasakan 
lembutnya bukit di selangkangannya yang mulai basah itu.
Isteri pak Kiayi itu langsung merebahkan badan di tempat tidur. Tapi 
mataku sejenak tertuju pada foto pak Kiayi yang pakai sorban dengan baju
 kokonya.?Ta.., tapi tante??Tapi apa, ah kamu, Di? Tante Fifi 
melotot.?Tante kan istri pak Kiayi?.?Yang bilang tante istri kamu 
siapa??, aku sedikit kendor mendengarnya.?Saya takut tante, malu sama 
pak Kiayi?.?Emangnya di sini ada kamera yang bisa dilihat dari Mesir 
sana? Didi, Didi.., Kamu nggak usah sebut nama pak Kiayi itu lagi deh!?,
 intonasi suaranya meninggi, mungkin Nyai yang cantik ini sudah sangat 
benci kepada suaminya yang mempunyai isteri lagi, perempuan cantik ini 
memang dimadu oleh pak Kiayi sampai sampai rasa benci terhadap suaminya 
ia lampiaskan dengan jalan menggiring gairah nafsuku untuk 
menyetubuhinya.?Trus gimana dong tante??, aku tambah tak 
mengerti.?Sudahlah Di, kamu lakukan saja, kamu sudah lama kan 
menginginkan memegang payudara tante?? aku tak bisa menjawab, sementara 
mataku kembali memandang selangkangan Tante Fifi yang kini terbuka 
lebar. Hmm, persetan dari mana dia tahu aku sudah menantikan ini, itu 
urusan belakang.
Aku langsung menindihnya, dadaku menempel pada kedua buah payudara itu, 
kelembutan buah dada yang dulunya hanya ada dalam khayalanku saat 
beronanii sekarang menempel ketat di dadaku. Bibir kamipun kini bertemu,
 Nyai Fifi menyedot lidahku dengan lembut. Uhh, nikmatnya, tanganku 
menyusup di antara dada kami, meraba-raba dan meremas kedua belahan 
susunya yang besar itu?.Aggggh Di kamu anak yang pintar teruuuus Di.
?mm.., oohh.., Nyai.., aahh?, kegelian bercampur nikmat saat Tante Fifi 
memadukan kecupannya di leherku sambil menggesekkan selangkangannya yang
 basah itu pada penisku.?Kamu mau sedot susu tante lagi??, tangannya 
meremas sendiri buah dada itu, aku tak menjawabnya, bibirku merayap ke 
arah dadanya, bertumpu pada tangan yang kutekuk sambil berusaha meraih 
susunya dengan bibirku. Lidahku mulai bekerja dengan liar menjelajahi 
bukit kenyal itu senti demi senti.?Hmm.., pintar kamu Di, oohh..? 
Desahan isteri pak Kiayi mulai terdengar, meski serak-serak tertahan 
nikmatnya jilatanku pada putingnya yang lancip.?Sekarang kamu ke bawah 
lagi sayang..?. Aku yang sudah terbawa nafsu berat itu menurut saja, 
lidahku merambat cepat ke arah pahanya, Tante Fifi membukanya lebar dan 
semerbak aroma selangkangannya semakin mengundang birahiku, aku jadi 
semakin gila. Kusibak bulu-bulu halus dan lebat yang menutupi daerah 
vaginanya. Uhh, liang vagina itu tampak sudah becek dan sepertinya 
berdenyut, aku ingat apa yang harus kulakukan, tak percuma aku sering 
diam-diam nonton VCD porno sewaktu di Sumatera Lidahku menjulur lalu 
menjilati vagina isteri pak Kiayi itu?.Aggggggh ampuuuuuun, ?Ooouuhh.., 
kamu cepat sekali belajar, Di. Hmm, enaknya jilatan lidah kamu.., oohh 
ini sayang?, ia menunjuk sebuah daging yang mirip biji kacang di bagian 
atas kemaluannya, aku menyedotnya keras, lidah dan bibirku mengaduk-aduk
 isi liang vaginanya.?oohh, yaahh.., enaak, Di, pintar kamu Di.., oohh?,
 Tante Fifi mulai menjerit kecil merasakan sedotanku pada biji kacangnya
 yang belakangan kutahu bernama clitoris.
Ada sekitar tujuh menit lebih aku bermain di daerah itu sampai kurasakan
 tiba-tiba ia menjepit kepalaku dengan keras di antara pangkal pahanya, 
aku hampir-hampir tak dapat bernafas.?Aahh.., tante nggak kuaat aahh, 
Didii?, teriaknya panjang seiring tubuhnya yang menegang, tangannya 
meremas sendiri kedua buah dadanya yang sejak tadi bergoyang-goyang, 
dari liang vaginanya mengucur cairan kental yang langsung bercampur air 
liur dalam mulutku.?Uff.., Di, kamu pintar bener. Sering ******* yah?? 
ia memandangku dengan genit.?Makasih Di, selama ini tante nggak pernah 
mengalaminya.., makasih sayang. Sekarang beri tante kesempatan istirahat
 sebentar saja?, ia lalu mengecupku dan beranjak ke arah kamar mandi.
Aku tak tahu harus melakukan apa, senjataku masih tegang dan keras, 
hanya sempat mendapat sentuhan tangan Tante Fifi. Batinku makin tak 
sabar ingin cepat menumpahkan air maniku ke dalam vaginanya. Masih jelas
 bayangan tubuh telanjang isteri pak Kiayi itu beberapa menit yang 
lalu.., ahh aku meloncat bangun dan menuju ke kamar mandi. Kulihat 
perempuan paruhbaya yang cantik itu sedang mengguyur tubuhnya dengan 
air?Tante..?. mau saya entot sekarang ??Hmm, kamu sudah nggak sabar ya??
 ia mengambil handuk dan mendekatiku. Tangannya langsung meraih batang 
penisku yang masih tegang.?Woowww.., tante baru sadar kalau kamu punya 
segede ini, Di.., oohhmm?, ia berjongkok di hadapanku. Aku menyandarkan 
tubuh di dinding kamar mandi itu dan secepat kilat Nyai Fifi memasukkan 
penisku ke mulutnya.
?Ohh.., nikmat Tante Fifi oohh.., oohh.., ahh?, geli bercampur nikmat 
membuatku seperti melayang. Baru kali ini punyaku masuk ke dalam mulut 
perempuan, ternyata.., ahh.., lezatnya setengah mati. Penisku tampak 
semakin tegang, mulut mungil Tante Fifi hampir tak dapat lagi 
menampungnya. Sementara tanganku ikut bergerak meremas-remas 
payudaranya.?uuhh.. punya kamu ini lho, Di.., tante jadi nafsu lagi nih,
 yuk kita lanjutin lagi?, tangannya menarikku kembali ke tempat tidur, 
Tante Fifi seperti melihat sesuatu yang begitu menakjubkan. Perempuan 
setengah baya itu langsung merebahkan diri dan membuka kedua pahanya ke 
arah berlawanan, mataku lagi-lagi melotot ke arah belahan vaginanya. 
mm.., kusempatkan menjilatinya semenit lalu dengan tergesa-gesa aku 
tindih tubuhnya.?Heh.., sabar dong, Di. Kalau kamu gelagapan gini bisa 
cepat keluar nantinya?.?Keluar apa, Tante??.?Nanti kamu tahu sendiri, 
deh? tangannya meraih penisku di antara pahanya, kakinya ditekuk hingga 
badanku terjepit diantaranya. Pelan sekali ibu jari dan telunjuknya 
menempelkan kepala penisku di bibir kemaluannya.
?Sekarang kamu tekan pelan-pelan sayang.., Ahhooww, yang pelan sayang oh
 punya kamu segede kuda tahu!?, liriknya genit saat merasakan penisku 
yang baru setengah masuk itu.?Begini tante??, dengan hati-hati 
kugerakkan lagi, pelan sekali, rasanya seperti memasuki lubang yang 
sangat sempit.?Tarik dulu sedikit, Di.., yah tekan lagi. Pelan-pelan.., 
yaahh masuk sayang oohh besarnya punya kamu.., oohh?. Oooh enaaak Di, 
Aaaagggh panjangnya punya kamu sampai mentok kedasar Di.?Tante suka??. 
?Nyai aku entot ya ?
Gimana Nyai rasanya?.?Suka sayang oohh, sekarang 
kamu goyangin.., mm.., yak gitu terus tarik, aahh.., pelan sayang vagina
 tante rasanya.., oouuhh mau robek, mmhh.., yaahh tekan lagi sayang.., 
oohh.., hhmm.., enaakk.., oohh?.?Kalau sakit bilang saya yah tante??, 
kusempatkan mengatur gerakan, tampaknya Tante Fifi sudah bisa 
menikmatinya, matanya terpejam seraya menggigit bibirnya disertai 
desahan manjanya. Oooh Di setubuhi tante, Agggggh enaaaak Di?punyamu 
besaaaar.
?Hmm.., oohh..?, Tante Fifi kini mengikuti gerakanku. Pinggulnya seperti
 berdansa ke kiri kanan. Liang vaginanya bertambah licin saja. Penisku 
kian lama kian lancar, kupercepat goyanganku hingga terdengar bunyi 
selangkangannya yang becek bertemu pangkal pahaku. Plak.., plak.., 
plak.., plak.., aduh nikmatnya perempuan setengah baya ini. Mataku merem
 melek memandangi wajah keibuan Tante Fifi yang masih saja mengeluarkan 
senyuman. Nafsuku semakin jalang, gerakanku yang tadinya santai kini tak
 lagi berirama. Buah dadanya tampak bergoyang ke sana ke mari, 
mengundang bibirku beraksi.
?oohh sayang kamu buas sekali. hmm.., tante suka yang begini, oohh.., 
genjot terus mm?.?Uuhh tante nikmat tante.., mm tante cantik sekali 
oohh..?. Oooh enaknya *******in isteri pak Kiayi. Aku mulai meracau 
nikmat.?Kamu senang susu tante yah? oohh sedoot teruus susu tantee 
aahh.., panjang sekali peler kamu oohh, Didii.., aahh?.Jeritannya 
semakin keras dan panjang, denyutan vaginanya semakin terasa menjepit 
batang penisku yang semakin terasa keras dan tegang.?Di..??, dengusannya
 turun naik.?Yah uuhh ada apa tante..?.?Kamu bener-bener hebat sayang..,
 oowww.., uuhh.., tan.., tante.., mau keluar hampiirr.., aahh..?, 
gerakan pinggulnya yang liar itu semakin tak karuan, tak terasa sudah 
lima belas menit kami berkutat.?oohh memang enaak Nyai, oohh.., Tante 
Fifi. Tante Fifi, oohh.., tante, oohh.., nikmat sekali tante memekmu, 
oohh..? aku bahkan tak mengerti apa maksud kata ?keluar? itu. Aku hanya 
peduli pada diriku, kenikmatan yang baru pertama kali kurasakan seumur 
hidup. Tak kuhiraukan tubuh isteri pak Kiayi yang menegang keras 
berkejat kejat, kuku-kuku tangannya mencengkeram punggungku, pahanya 
menjepit keras pinggangku yang sedang asyik turun naik itu, ?aahh.., 
Di.., dii.., tante ke..luaarr laagii.., aahh?, vagina Tante Fifi terasa 
berdenyut keras sekali, seperti memijit batangan penisku dan uuhh ia 
menggigit pundakku sampai kemerahan. Kepala penisku seperti tersiram 
cairan hangat di dalam liang rahimnya. ? Agggh Oooh ampuuuun enak Di 
penis besarmu?. Sesaat kemudian ia lemas lagi. Tak kusangka isteri 
seorang Kiayi, wanita yang kuanggap alim dan terpelajar saat kusetubuhi 
bisa menjadi liar bagai penari erotis, tubuhnya meliuk liuk saat 
mencapai orgasme.
?Tante capek? Maaf tante kalau saya keterlaluan..?.?mm.., nggak begitu 
Di, yang ini namanya tante orgasme, bukan kamu yang salah kok, justru 
kamu hebat sekali.., ah, ntar kamu tahu sendiri deh.., kamu tunggu 
semenit aja yah, uuhh hebat?.Aku tak tahu harus bilang apa, penisku 
masih menancap di liang kemaluannya.?Kamu peluk tante dong, mm?.?Ahh 
tante, saya boleh lanjutin nggak sih??.?Boleh, asal kamu jangan goyang 
dulu, tunggu sampai tante bangkit lagi, sebentaar aja. Mainin susu tante
 saja ya??.?Baik tante..?.Kau tak sabar ingin cepat-cepat merasakan 
nikmatnya ?keluar? seperti Tante ya. Ia masih diam saja sambil 
memandangiku yang sibuk sendiri dengan puting susu itu. Beberapa saat 
kemudian kurasakan liang vaginanya kembali bereaksi, pinggulnya ia 
gerakkan.
?Di..?.?Ya tante??.?Sekarang tante mau puasin kamu, kasih tante yang di 
atas ya, sayang.., mmhh, pintar?.Posisi kami berbalik. Kini isteri pak 
Kiayi menunggangi tubuhku. Perlahan tangannya kembali menuntun batang 
penisku yang masih tegang itu memasuki liang kenikmatannya, dan uuhh 
terasa lebih masuk.
Tante Fifi mulai bergoyang perlahan, payudaranya tampak lebih besar dan 
semakin menantang dalam posisi ini. Tante Fifi berjongkok di atas 
pinggangku menaik-turunkan pantatnya, terlihat jelas bagaimana penisku 
keluar masuk liang vaginanya yang terlihat penuh sesak, sampai bibir 
kemaluan itu terlihat sangat kencang.?oohh enaak tante.., ooh Tante 
Fifi.., ooh Nyai.., oo.., hmm, enaak sekali.., oohh..memek enak? kedua 
buah payudara itu seperti berayun keras mengikuti irama turun naiknya 
tubuh isteri pak Kiayi itu..?Remees susu tante sayang, oohh.., yaahh.., 
pintar kamu.., oohh.., tante nggak percaya kamu bisa seperti ini, 
oohh.., pintar kamu Didi oohh.., ganjal kepalamu dengan bantal ini 
sayang?, Tante Fifi meraih bantal yang ada di samping kirinya dan 
memberikannya padaku.?Maksud tante supaya aku bisa.., crup.., crup..?, 
mulutku menerkam puting panyudaranya.?Yaahh sedot susu tante lagi 
sayang.., mm.., yak begitu teruus yang kiri sayang oohh?.
Tante Fifi menundukkan badan agar kedua buah dadanya terjangkau mulutku.
 Decak becek pertemuan pangkal paha kami semakin terdengar seperti 
tetesan air, liang vaginanya semakin licin saja. Entah sudah berapa 
puluh cc cairan kelamin isteri pak Kiayi yang meluber membasahi dinding 
vaginanya. Tiba-tiba aku teringat adegan filn porno yang dulu pernah 
kulihat, ?yap.., doggie style!? batinku berteriak kegirangan, mendadak 
aku menahan goyangan Tante Fifi yang tengah asyik.?Huuhh.., oohh ada apa
 sayang??, nafasnya tersenggal.?Saya mau pakai gaya yang ada di film, 
tante?.?Gaya yang mana, yah..,??.?Yang dari belakang tante harus 
nungging?.?Hmm.., tante ngerti.., boleh?, katanya singkat lalu 
melepaskan gigitan vaginanya pada penisku.?Yang ini maksud kamu?, isteri
 pak Kiayi itu menungging tepat di depanku yang masih terduduk.?Iya Nyai
 ini namanya ****** kawin..? Hmm lezatnya, pantat Tante Fifi yang besar 
itu kuremas remas dan belahan bibir vaginanya yang memerah membuat 
nafsuku memuncak, aku langsung mengambil posisi dan tanpa permisi lagi 
menyusupkan penisku dari belakang. Kupegangi pinggangnya, sebelah lagi 
tanganku meraih buah dada besarnya.?oohh.., ngg..,Agggh yang ini hebaat 
Di.., oohh, genjot yang keras sayang, oohh.., tambah keras lagi.., 
uuhh..?.Enak ya Nyai?.aku suka ******* sama Nyai?ayo tante jalang 
goyangin dong pantatnya. Oooooh Di setubuhi aku sesuka hatimu, tante 
suka Di. Kata kata kotor Didi membuat isteri pak Kiayi itu kian 
terangsang hebat ia goyangkan pantatnya mengikuti irama tusukan penis 
yang menerobos liang vaginanya.
Kepalanya menggeleng keras ke sana ke mari, aku rasa Tante Fifi sedang 
berusaha menikmati gaya ini dengan semaksimal mungkin. Teriakannyapun 
makin ngawur.?oohh.., jangan lama-lama lagi sayang tante mau keluar lagi
 ooh..? aku menghentikan gerakan dan mencabut penisku.?Baik tante 
sekarang.., mm, coba tante berbaring menghadap ke samping, kita 
selesaikan dengan gaya ini?.? Kamu sudah mulai pintar sayang mmhh?, 
Tante Fifi mengecup bibirku.Perintahkupun diturutinya, ia seperti tahu 
apa yang aku inginkan. Ia menghempaskan badannya kembali dan berbaring 
menghadap ke samping, sebelah kakinya terangkat dan mengangkang, aku 
segera menempatkan pinggangku di antaranya. Buah penisku bersiap 
lagi.?aahh tante.., uuhh.., nikmat sekali, oohh.., Nyai sekarang, 
oohh.., saya nggak tahan Nyai.., enaak.., oohh?.?Tante juga Didi.., 
Didi.., Didi sayaangg, oohh.., keluaar samaan sayaang ooh? kami berdua 
berteriak panjang, badanku terasa bergetar, ada sebentuk energi yang 
maha dahsyat berjalan cepat melalui tubuhku mengarah ke bawah perut dan,
 ?Craat.., cratt.., craatt.., cratt?, entah berapa kali penisku 
menyemburkan cairan kental ke dalam rahim isteri pak Kiayi yang tampak 
juga mengalami hal yang sama, selangkangan kami saling menggenjot keras.
 Tangan Tante Fifi meremas sprei dan menariknya keras, bibirnya ia gigit
 sendiri. Matanya terpejam seperti merasakan sesuatu yang sangat hebat, 
tubuhnya berkejat kejat isteri pak Kiayi itu mengerang seperti anak 
kucing.
Beberapa menit setelah itu kami berdua terkapar lemas, Tante Fifi 
memelukku erat, sesekali ia mencium mesra. Tanganku tampaknya masih 
senang membelai lembut buah dada Tante Fifi. Kupintir-pintir putingnya 
yang kini mulai lembek. Mataku memandangi wajah manis perempuan paruh 
baya itu, meski umurnya sudah berkepala empat namun aku masih sangat 
bernafsu melihatnya. Wajahnya masih menampakkan kecantikan dan 
keanggunannya. Meski mulai tampak kerutan kecil di leher wanita itu 
tapi.., aah, persetan dengan itu semua, Tante Sofi adalah wanita pertama
 yang memperkenalkan aku pada kenikmatan seksual. Bahkan dibanding Devi,
 Rani, Shinta dan teman sekelasku yang lain, perempuan paruh baya ini 
jauh lebih menarik.
?Tante nggak nyangka kamu bisa sekuat ini, Di..?.?Hmm..?.?Betul ini baru
 yang pertama kali kamu lakukan??.?Iya tante..?.?Nggak pernah sama pacar
 kamu??.?Nggak punya tante..?.?Yang bener aja ah?.?Iya bener, nggak 
bohong kok, tante.., tante nggak kapok kan ngajarin saya yang 
beginian??.?Ya ampuun..? Ia mencubit genit, ?masa sih tante mau 
ngelepasin kamu yang hebat gini, tahu nggak Di, suami tante nggak ada 
apa-apanya dibanding kamu..?.?Maksud tante??.?Pak Fuad itu kalau main 
paling lama tiga menit.., lha kamu? Tante sudah keluar beberapa kali 
kamu belum juga, apa nggak hebat namanya?.?Ngaak tahu deh tante, mungkin
 karena baru pertama ini sih..?.?Tapi menurut tante kamu emang punya 
bakat alam, lho? Buktinya baru pertama begini saja kamu sudah sekuat 
itu, apalagi kalau sudah pengalaman nanti.., pasti tante kamu bikin 
KO.., lebih dari yang tadi?.?Terima kasih tante..?.?Untuk??.?Untuk yang 
tadi..?. karena saya bisa *******in Nyai, saya sudah lama mengkhayali 
Nyai sambil beronani dan malam ini saya puas sekali bisa menyetubuhi 
isteri pak Kiayi yang cantik ini he heee.?Tante yang terima kasih sama 
kamu.., kamu yang pertama membuat tante merasa seperti ini?.?Saya nggak 
ngerti..?.?Di.., dua puluh tahun lebih sudah usia perkawinan tante 
dengan Pak Fuad. tak pernah sedetikpun tante menikmati hubungan badan 
yang sehebat ini. Suami tante adalah tipe lelaki egois yang menyenangkan
 dirinya saja. Tante benar-benar telah dilecehkannya. Belakangan tante 
berusaha memberontak, rupanya dia sudah mulai bosan dengan tubuh tante 
dan seperti rekannya yang lain sesama Kiayi, ia menyimpan beberapa 
wanita sebagai isteri kedua untuk melampiaskan nafsu seksnya. Tante tahu
 semua itu dan tante nggak perlu cerita lebih panjang lebar karena pasti
 kamu sudah sering mendengar pertengkaran tante?, Suaranya mendadak 
serius, tanganku memeluk tubuhnya yang masih telanjang. Ada sebersit 
rasa simpati mendengar ceritanya yang polos itu, betapa bodohnya lelaki 
bernama Kiayi Fuad itu punya Perempuan secantik dan senikmat ini di 
biarkan merana.
Tante Sofi terpejam begitu tanganku menyentuh permukaan buah dadanya, 
merayap perlahan menyusuri kelembutan bukit indah itu menuju puncak dan,
 ? mm a..? aku memintir putingnya yang coklat kemerahan itu. ?Agggh?? 
telapak tanganku mulai lagi, meremasnya satu persatu, ?Hmm?, dengan 
sebelah tangannya ia meraih penisku yang mulai tegang, jari telunjuk 
Tante Sofi mengurut tepat di leher bawah kepala penisku, semakin tegang 
saja, shitt.., aku nggak bisa bersuara. Aku tak tahan dan beranjak turun
 dari tempat tidur itu dan langsung berjongkok tepat di depan pahanya di
 pinggiran tempat tidur, menguak sepasang paha montok dan putih itu ke 
arah berlawanan.?mmhh.., aahh.., oh nggak,.., uuhh? lidahku langsung 
mendarat di permukaan segitiga terlarang itu.?sshh yaa.., enakk..?,
Lidahku kian mengganas, kelentit sebesar biji kacang itu sengaja 
kusentuh.?mm fuuhh.., Tante akan layani kamu sampai kita berdua nggak 
kuat lagi. Kamu boleh lakukan apa saja. Puaskan diri kamu sayang aahh?, 
aku tak mempedulikan kata-katanya, lidahku sibuk di daerah 
selangkangannya.
Malam itu benar-benar surga bagi kami, permainan demi permainan dengan 
segala macam gaya kami lakukan. Di karpet, sampai sekitar pukul tiga 
dini hari. Kami sama-sama bernafsu, aku tak ingat lagi berapa kali kami 
melakukannya. Seingatku disetiap akhir permainan, kami selalu berteriak 
panjang. Benar-benar malam yang penuh kenikmatan.
Aku terbangun sekitar jam 11 siang, badanku masih terasa sedikit pegal. 
Tante Fifi sudah tidak ada di sampingku.?Tante..?? pangilku setengah 
berteriak, tak ada jawaban dari istri pak Kiayi yang semalam suntuk 
kutiduri itu. Aku beranjak dari tempat tidur dan memasang celana pendek,
 sprei dan bantal-bantal di atas tempat tidur itu berantakan, di banyak 
tempat ada bercak-bercak bekas cairan kelamin kami berdua. Aku keluar 
kamar dan menemukan secarik kertas berisi tulisan tangan Tante Fifi, 
ternyata ia harus ke tempat kesekolah tempat ia mengajar karena ada yang
 harus dikerjakan.?Hmm.., padahal kalau main baru bangun tidur pastilah 
nikmat sekali?, pikiranku ngeres lagi.
Aku kembali ke kamar Tante Fifi yang berantakan oleh kami semalam, lalu 
dengan cekatan aku melepas semua sprei dan selimut penuh bercak itu. 
Kumasukkan ke mesin cuci. Tiga puluh menit kemudian kamar dan ruang 
kerja pak Kiayi kubuat rapi kembali. Siap untuk kami pakai main 
lagi.?*****..! Aku lupa sekolah.., ampuun gimana nih?, Sejenak aku 
berpikir dan segera kutelepon Tante Fifi. Selamat pagi?, suara 
operator.?Ya Pagi.., Bu Fifi ada??.?Dari siap, pak??.?Bilang dari Sonny,
 anaknya..?.?Oh Mas sonny?.?Huh dasar sok akrab?, umpatku dalam 
hati.?Saya, Tante. Didi bukan ..?.?Eh kamu sayang.., gimana? mau lagi? 
Sabar ya, tungguin tante..?.?Bukan begitu tante.., tapi saya jadi telat 
bangun.., nggak bisa masuk sekolah?.?Oooh gampang.., ntar tante yang 
telepon Pak Yogi, kepala sekolah kamu itu.., tante bilang kamu sakit 
yah??.?Nggak ah tante, ntar jadi sakit beneran..?.?Tapi emang benar kan 
kamu sakit.., sakit.., sakit anu! Nah lo!?.?aah, tante.., tapi bener nih
 tante tolong sekolah saya di telepon yah??.?Iya.., iya.., eh Di.., kamu
 kepingin lagi nggak..?.?Tante genit?.?Nggak mau? Awas lho Tante cari 
orang lain..?.?Ah Tante, ya mau dong.., semalam nikmat yah, 
tante..?.?Kamu hebat!?.?Tante juga.., nanti pulang jam berapa??.?Tunggu 
aja.., sudah makan kamu??.?Belum, tante sudah??.?Sudah.., mm, kalau gitu
 kamu tunggu aja di rumah, tante pesan catering untuk kamu.., biar nanti
 kamu kuat lagi?.?Tante bisa aja.., makasih tante..?.?Sama-sama, 
sayang.., sampai nanti ya, daahh?.?Daah, tante?.
Tak sampai sepuluh menit seorang delivery service datang membawa 
makanan.?Ini dari, Bu Sofi, Mas talong ditandatangan. Payment-nya sudah 
sama Bu Fifi?.?Makasih, mang..?.?Sama-sama, permisi..?.
Aku langsung membawanya ke dalam dan menyantapnya di depan pesawat TV, 
sambil melanjutkan nonton film porno, untuk menambah pengalaman. Makanan
 kiriman Tante Fifi memang semua berprotein tinggi. Aku tahu benar 
maksudnya. Belum lagi minuman energi yang juga dipesannya untukku. 
Rupanya istri pak Kiayi itu benar-benar menikmati permainan seks kami 
semalam, eh aku juga lho.., kan baru pertama. Sambil terus makan dan 
menyaksikan film itu aku membayangkan tubuh dan wajah Tante Fifi bermain
 bersamaku. Penisku terasa pegal-pegal dibuatnya. Huh.., aku mematikan 
TV dan menuju kamarku.?Lebih baik tidur dan menyiapkan tenaga..?, aku 
bergumam sendiri dalam kamar.Sambil membaca buku pelajaran favorit, aku 
mencoba melupakan pikiran-pikiran tadi. Lama-kelamaan akupun tertidur. 
Jam menunjukkan pukul 12.45.
Sore harinya aku terbangun oleh kecupan bibir Tante Fifi yang ternyata 
sudah ada di sampingku.?Huuaah.., jam berapa sekarang tante??.?Hmm.., 
jam lima, tante dari tadi juga sudah tidur di sini, sayang kamu tidur 
terlalu lelap. Tante sempat tidur kurang lebih dua jam sejak tante 
pulang tadi, gimana, kamu sudah pulih..?.?Sudah dong tante, empat jam 
lebih tidur masa sih nggak seger..?, kami saling berciuman mesra, 
?crup.., crup?, lidah kami bermain di mulutnya.?Eh.., tante mau jajan 
dulu ah.., sambil minum teh, yuuk di taman. Tadi tante pesan di 
Dunkin.., ada donat kesukaan kamu?, ia bangun dan ngeloyor keluar 
kamar.?Uh.., Tante Fifi..?, gumamku pelan melihat bahenolnya tubuh kini 
terbungkus terusan sutra transparan tanpa lengan. Bayangan CD dan BH-nya
 tampak jelas.
Aku masih senang bermalas-malasan di tempat tidur itu, pikiranku rasanya
 tak pernah bisa lepas dari bayangan tubuhnya. Beberapa saat saja 
penisku sudah tampak tegang dan berdiri, dasar pemula! Sejak sering 
tegang melihat tubuh Tante Fifi sebulan belakangan ini, aku memang 
jarang memakai celana dalam ketika di rumah agar penisku bisa lebih 
leluasa kalau berdiri seperti ini.?Hmm, tante Fifi.., aahh Nyai yang 
cantik? desahku sambil menggenggam sendiri penisku, aneh.., aku 
membayangkan orang yang sudah jelas bisa kutiduri saat itu juga, tak 
tahulah.., rasanya aku gila!
Tanganku mengocok-ngocok sendiri hingga kini penis besar dan panjang itu
 benar-benar tegak dan tampak perkasa sekali. Aku terus membayangkan 
bagaimana semalam kepala penis ini menembus dan melesak keluar masuk 
vagina Tante Fifi. Kutengok ke sana ke mari.?Tante..?, panggilku.?Di 
dapur, sayang?, sahutnya setengah berteriak, aku bergegas ke situ, 
kulihat ia sedang menghangatkan donat di microwave. Dan.., uuhh, tubuh 
yang semalam kunikmati itu, dari arah belakang.., bayangan BH dan celana
 dalam putih di balik gaun sutranya yang tipis membuatku berkali-kali 
menelan ludah.?uuhh tante.., sayang?, tak sanggup lagi rasanya aku 
menahan birahiku, kupeluk ia dari belakang, sendok yang ada di tangannya
 terjatuh, penisku yang sudah tegang kutempelkan erat di belahan 
pantatnya.
?Aduuhh.., Didi nakal kamu ah..? ia melirikku dengan pandangan menggoda.
 Aku semakin berani, tangan kananku meraih buah dada Tante Fifi dari 
celah gaun di bawah ketiaknya. Lalu tangan kiriku merayap dari arah 
bawah, paha yang halus putih mulus itu terus ke arah gundukan 
kemaluannya yang masih berlapis celana dalam. Telunjuk dan jari tengahku
 langsung menekan, mengusap-usap dan mencubit kecil bibir kemaluannya.
?Ehhmm.., nngg.., aahh.., nakaal, Didi?.?Tante.., tante, saya nggak 
tahan ngeliat tante.., saya bayangin tubuh tante terus dari tadi pagi? 
Tangan kiriku menarik ujung celana dalam itu turun, ia mengangkat 
kakinya satu persatu dan terlepaslah celana dalamnya yang putih. Kutarik
 cup BH-nya ke atas hingga tangan kananku kini bebas mengelus dan 
meremas buah dadanya. Dengan gerak cepat kulorotkan pula celana dalam 
yang kupakai lalu bergegas tangan kiriku menyingkap gaun sutranya ke 
atas. Kudorong tubuh isteri pak Kiayi itu sampai ia menunduk dan 
terlihatlah dengan jelas celah vaginanya yang masih tampak tertutup 
rapat. Aku berjongkok tepat di belakangnya.
?Idiihh, Didi. Tante mau diapain nih..?, katanya genit. Lidahku menjulur
 ke arah vaginanya. Aroma daerah kemaluan itu merebak ke hidungku, 
semakin membuatku tak sabar dan.., ?huuhh.., srup.., srup.., srup?, 
sekali terkam bibir vagina sebelah bawah itu sudah tersedot habis dalam 
mulutku.?aahh.., Didi.., enaakk..?, jerit perempuan setengah baya itu, 
tangannya berpegang di pinggiran meja dapur.?aawww.., gelii?, kugigit 
pantatnya. Uuh, bongkahan pantat inilah yang paling mengundang birahiku 
saat melihatnya untuk pertama kali. Mulus dan putih, besar menggelembung
 dan montok.
Lima menit kemudian aku berdiri lagi setelah puas membasahi bibir 
vaginanya dengan lidahku. Kedua tanganku menahan gerakan pinggulnya dari
 belakang, gaun itu masih tersingkap ke atas, tertahan jari-jari 
tanganku yang mencengkeram pinggulnya. Dan hmm, kuhunjamkan penis besar 
dan tegang itu tepat dari arah belakang, ?Sreep.., Bleess?, langsung 
menggenjot keluar masuk vagina Tante Fifi.?aahh.., Didi.., enaak.., 
huuhh tante senang yang ini oohh..??Enak kan tante.., hmm.., oohh.., 
agak tegak tante biar susunya.., yaakk ooh enaakk?.?Yaahh.., tusuk yang 
keras.., hmm.., tante nggak pernah gini sebelumnya.., oohh enaakk 
pintarnya kamu sayaang.., oohh enaak.., terus.., terus yah tarik dorong 
keeraass.., aahh.., kamu yang pertama giniin tante, Di.., oohh.., 
sshh..?, hanya sekitar tiga menit ia bertahan dan, ?Hoohh.., tante.., 
mauu.., keluar.., sekarang.., ooh hh.., sekarang Di, aahh..?. Vaginanya 
menjepit keras, badannya tegang dengan kepala yang bergoyang keras ke 
kiri dan ke kanan.
Aku tak mempedulikannya, memang sejenak kuberi ia waktu menarik nafas 
panjang. Aku membiarkan penisku yang masih tegang itu menancap di dalam.
 Ia masih menungging kelelahan.?Balik Nyai ..?, Pintaku sambil 
melepaskan gigitan di kemaluannya.?Apalagi, sayang.., ya ampun tante 
nggak kuat.., aahh?.Aku meraih sebuah kursi.ia mengira aku akan 
menyuruhnya duduk, ?Eiih bukan tante, sekarang tante nyender di dinding,
 Kaki kiri tante naik di kursi ini..?.?Ampuun, Didi.., tante mau diapain
 sayang..?, ia menurut saja.Woow! Kudapatkan posisi itu, selangkangan 
itu siap dimasuki dari depan sambil berdiri, posisi ini yang membuatku 
bernafsu.?Sekarang Nyai sayang.., yaahh..?, aku menusukkan penisku dari 
arah depannya, penisku masuk dengan lancar. Tanganku meremas kedua 
susunya sedangkan mulut kami saling mengecup.?mmhh.., hhmm..?, ia 
berusaha menahan kenikmatan itu namun mulutnya tertutup erat oleh 
bibirku.Hmm, di samping kanan kami ada cermin seukuran tubuh. Tampak 
pantatku menghantam keras ke arah selangkangannya. Penisku terlihat 
jelas keluar masuk vaginanya. Payudaranya yang tergencet dada dan 
tanganku semakin membuatku bernafsu.?Cek.., cek.., cek?, gemercik suara 
kemaluan kami yang bermain di bawah sana. Kulepaskan kecupanku setelah 
tampak tanda-tanda ia menikmatinya.?uuhh hebaat.., kamu sayang.., aduuh 
mati tante.., aahh enaak mati aku Di, oohh.., ayo keluarin sayang.., 
aahh entotin tante yang kuat Aggggh.., sudah mau sampai lagi niih 
aahh..? wajahnya tampak tegang lagi, pipinya seperti biasa, merah, 
sebagai tanda ia segera akan orgasme lagi. Ayooo nikmati Nyai ****** 
besarku?Goyangin dong Nyai pantatnya?duh enaknya ******* sama Nyai.
Kupaksakan diriku meraih klimaks itu bersamaan dengannya. Aku agaknya 
berhasil, perlahan tapi pasti kami kemudian saling mendekap erat sambil 
saling berteriak keras.?aahh.., tante keluaar..?.?Saya juga Nyai 
huuhh.., nikmat.., nikmat.., oohh.., Nyai Fifi.., aahh?, dan penisku, 
?Crat.., crat.., crat.., seer?, menyemprotkan cairannya sekitar lima 
enam kali di dalam liang vagina isteri pak Kiayi yang juga tampak 
menikmati orgasmenya untuk kedua kali.
?Huuhh.., capeekk.., sayang? ia melepaskan pelukannya dan penisku yang 
masih menancap itu. Hmm, kulihat ada cairan yang mengalir di pahanya 
bagian dalam, ada yang menetes di lantai.?Mau di lap Nyai??, aku 
menawarkan tissue.?Nggak sayang.., tante senang, kok. Tante bahagia.., 
yang mengalir itu sperma kamu dan cairan kelamin tante sendiri. Tante 
ingin menikmati terus rasa penismu..?, ia berkata begitu sambil 
memberiku sebuah ciuman.?Hmm.., Tante Fifi..?, Kuperbaiki letak BH dan 
rambutnya yang acak-acakan, kemudian ia kembali menyiapkan jajanan yang 
sempat terhenti oleh ulah nakalku.
Aku kembali ke kamar dan keluar lagi setelah mengenakan baju kaos. Tante
 Fifi telah menunggu di taman belakang rumahnya yang sangat luas, 
kira-kira sekitar 25 acre. Kami duduk santai berdua sambil bercanda 
menikmati suasana di pinggiran sebuah danau buatan. Sesekali kami 
berciuman mesra seperti pengantin baru yang lagi haus kemesraan. Jadilah
 dua minggu kepergian pak Kiayi Fuad itu surga dunia bagiku dan Nyai 
Fifi. Kami melakukannya setiap hari, rata-rata empat sampai lima kali 
sehari!
Menjelang sore, isteri pak Kiayi yang cantik itu mengajakku mandi 
bersama. Bisa ditebak, kami melakukannya lagi di kamar mandi. Saling 
menyabuni dan.., hmm, bayangin sendiri deh. Itulah pengalaman pribadiku 
saat pertama mengenal seks bersama guru seks-ku yang sangat cantik. 
Tante Fifi alias Nyai Fifi yang anggun bila berbusana baju panjang dan 
ber****** itu, kini menjadi kepuasan yang sempurna bagiku adalah dapat 
menyetubuhinya selama aku tinggal dirumahnya tanpa diketahui oleh pak 
Kiayi Fuad suaminya.
      
     
     
No comments:
Post a Comment