Namaku Cynthia. Ini baru pertama kali aku coba buat ngirim cerita 
seksku. Sudah sejak 3 tahun lalu, aku selalu "haus seks". Entah itu 
karena keperawananku yang diambil oleh mantan cowokku ato itu karena 
libidoku yang besar. Sejak saat itu, aku selalu mencari cowok yang bisa 
aku ajak nge-seks. Aku tidak peduli itu cowok apa, yang penting dia 
punya barang yang bisa memuasin aku. Banyak sekali teman teman cowok ku 
yang datang di apartemenku kalo aku lagi tidak ada kelas. Begitulah 
hidupku di LA. Sekarang aku mau cerita tentang pengalaman seks ku yang 
tak terlupakan.
*****
"Hmph, capek nih" umpatku dalam hati.
Hari itu aku kuliah sampai jam 9 malam. Parkiran mobil pun sudah gelap. 
Sambil melihat kanan kiri, aku pun berlari-lari kecil menuju ke mobilku 
yang ku parkir di belakang gedung science. Ketika sampai di mobil, HP ku
 berbunyi. Ternyata si Rei.
"Halo Cyn, lagi ngapain?" tanya si Rei.
"Ini nih, lagi mo pulang baru aja selesai kelas" sahutku sambil menstater mobil.
"Ooh, mo ke sini ga? Kita ntar mo ngadain pesta nih. Kan hari sabtu, masa di rumah aja sih?" Si Rei pun nyerocos.
"Oh ya? Mau donk, kalo gitu gue ke sana sekarang deh" jawabku dengan senangnya.
"OK deh. Bye"
Sejak hidup di LA, aku selalu suka dengan kehidupan malam. Pesta, 
diskotik ataupun pergaulan bebas. Akupun mulai merapikan rambut dan 
pakaianku. Kemudian, aku mulai membubuhkan make-up tipis di mukaku. 
Setalah selesai, aku pun mengendarai mobilku ke tempat Rei. Rei adalah 
anak orang kaya. Apartemenya yang terletak di daerah BH itu sangat mahal
 harganya. Aku pun memberhentikan mobilku di depan Liquor Store. Ketika 
aku turun dari mobil, banyak cowok bule yang melihat dan bersiul 
kepadaku. Saat itu aku hanya mengenakan rok pendek dan kaos putih ketat.
 Payudaraku yang berukuran 34 c itu pun tampil kian menggoda. Memang 
payudaraku cukup besar untuk orang seukuranku. Ketika aku sedang mencari
 cari liquor kesukaanku, Hp ku pun berbunyi lagi. Ketika kulihat nama 
Rei, aku segera menjawab. Hanya percakapan kecil yang terjadi, ternyata 
dia minta dibelikan beberapa botol bir. Aku pun segera mengambil sebotol
 XO dan 12 botol corona. Setelah membayar, aku pun segera mengemudikan 
mobilku ke tempat Rei. Dengan kemacetan LA aku pun tiba di tempat Rei 
setelah setengah jam di mobil. Rei pun menyambut ku dengan gembira. 
Ketika aku masuk, ternyata tidak ada seorang pun di situ selain aku dan 
Rei.
"Kok ga ada anak anak? Katanya mo pesta?" tanyaku keheranan.
"Ntar lagi juga pasti datang" jawabnya sambil tersenyum.
"Siapa aja sih?" kejarku.
"Cowok-cowok lah, 7 orang deh kayaknya." katanya sambil berjalan ke dapur.
"Jadi gue cewek sendiri nih?" tanyaku keheranan.
Dengan santainya dia cuma menjawab "Yup, kenapa? Loe ga suka? Kan loe 
biasanya suka main keroyokan. Apalagi kalo ceweknya cuman loe sendiri."
"Loe gila ya? loe bikin pesta buat cuman ngentotin gue rame rame?" tanyaku dengan kaget.
"Bukannya loe suka kayak gituan, apalagi barang mereka gede gede lagi. Tenang aja, dijamin puas" imbuhnya sambil ketawa nyengir.
Aku cuma diam saja. Rei memang sering nge-seks denganku, tapi kita tidak
 pacaran. Aku juga pernah nge-seks dengan Rei dan dua temannya. Tapi 
kali ini TUJUH orang. Aku takut tapi aku juga terangsang. Aku memang 
sangat suka menjadi pusat perhatian apalagi gangbang. Rei tau itu. Rei 
tau semua tentang aku. Tapi aku cuma tau sedikit tentang Rei. Dia sangat
 suka melihat cewek di entot rame rame.
"Kenapa? kok bengong?" tanya Rei sambil mengusap usap tangannya ke pantat kiriku.
"Ga kenapa kenapa kok" jawabku singkat.
Aku memang sudah biasa dengan kelakuan Rei. Tangan Rei yang tadi cuman 
memegang pantat kiriku, kini meremas remas pantatku dengan kerasnya.
"Udah lah Rei, siapin dulu donk makanan buat pestanya" kataku sambil menepis tangannya.
"Kok gitu sih? Ayo donk kan udah lama gue ga liat loe telanjang" katanya santai.
"Ya udah kalo loe mau, tapi siapin dulu donk makanannya. Habis itu kalo 
ada waktu gue mau mau aja. Gimana? Mau ga?" tanyaku menggoda.
"Hahaha. Kita cuma makan chips doank kok malem ini. Tuh chipsnya udah 
ada. Tinggal dibuka doank" katanya sambil memasang muka mesum.
"Iiih, benci gue ama loe" kataku sambil mencuekin muka mesum dia.
"Ya udah gue bikinin salad deh. Mau ga?"
"Bikin lah kalo loe mau" katanya singkat.
Ketika aku membuat salad di meja dapur, tangan tangan Rei menjelajahi 
pantatku. Aku yang sudah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Aku
 merasakan kedua tangannya mengangkat rok ku sampai ke pinggangku. Dia 
hanya bersiul ketika melihat pantatku yang penuh. Waktu itu aku memakai 
G-string jadi dia bisa melihat semuanya. "Auw" jeritku ketika Rei 
memukul pantatku sambil ketawa. Aku pun meneruskan mengaduk salad ketika
 dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai. Aku segera mengangkat 
kakiku dan menendang g string itu ke belakang. Aku kira Rei akan segera 
memasukan penisnya ke dalama memekku, tetapi dia hanya menurunkan rok ku
 dan merapikannya.
Aku terheran heran ketika dia melakukan itu tapi aku tidak 
mengatakannya. Kini tangan Rei mulai meraba raba dan meremas payudaraku 
sambil mulutnya menciumi leherku. Aku hanya melenguh kecil ketika dia 
meremas payudaraku dengan agak keras. Aku memberhentikan kerjaanku dan 
mencoba menikmati rangsangan Rei. Rei pun mulai melepas baju ketatku. 
Rei hanya diam ketika dia melihat tubuhku yang setengah telanjang. Aku 
yang sudah sangat terangsang mulai memijit mijit penis Rei dari luar 
celananya. Rei pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok 
penisnya perlahan. Rei tidak diam saja, dia langsung melepas behaku dan 
melemparkannya. Aku yang hanya memakai rok mencoba membuka baju Rei. 
Tapi Rei cuman menepis tanganku. Rei pun ketawa ketika melihatku 
kebingungan. Rei pun mulai membungkuk dan mengambil beha dan g stringku 
yang berserakan di lantai. Kemudian dia berjalan ke kamarnya 
meninggalkan aku yang kebingungan dan sangat terangsang. Ketika aku 
tersadar bahwa payudaraku terpampang bebas, aku pun kembali mengenakan 
kaos putih ketatku. Aku merasa kalau putingku tercetak jelas dengan baju
 itu. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Rei pun kembali ke dapur dan 
kulihat bahwa beha dan g stringku telah dia sembunyikan.
"Boleh juga toket loe, lebih keliatan gede lho" katanya sambil meremas remas toketku.
"Mau loe apa sih Rei? Mau ngentot ga sih loe?" tanyaku sudah tidak sabar.
"Oh, loe mau ngentot?" tanya nya dengan muka sok innocent.
Aku pun menjadi malu sendiri. Belum sempat aku menjawab telpon 
apartement Rei berbunyi. Aku tau kalo teman temannya sudah ada di luar. 
Mereka cuma minta dibukain pintu saja.
"Nih kalo loe mau ngentot, mending loe sekarang emut kontol gue sampe gue keluar" tantangnya
"Ada tamu Rei" kataku sambil kebingungan.
Rei pun segera memencet tombol untuk membuka pintu apartemen. Apartemen Rei ada di lantai 8.
"Masih ada waktu kok", kata Rei sambil meringis, "ayo mau ga?"
"Ntar kalo mereka liat gimana?" kataku sambil melihat ke pintu.
"Cuek aja lah. Mereka juga udah tau kalo loe suka nge seks, apalagi gue 
udah kasih tau mereka kalo loe suka di gangbang. Udah nyerah aja, ntar 
juga loe pasti ngemut kontol mereka juga".
Aku pun hanya diam dan berjongkok di depan dia. Tanganku mulai membuka 
resletingnya dan ku keluarkan penis dia yang terbilang besar itu. Tanpa 
ragu ragu, aku pun segera melahap batang itu dan menghisapnya. Rei hanya
 melenguh kecil sambil menjambak rambutku ketika aku memasukkan penisnya
 sampai masuk ke tenggorokanku. Aku memang pandai sekali memberi Deep 
Throat. Ketika aku memberi dia deep throat, Rei pun segera melenguh 
panjang dan menembakkan air maninya ke mulutku yang langsung kutelan. 
Aku memang suka menelan air mani cowok. Rei hanya tersenyum ketika aku 
menjilat jilat batangnya yang perlahan mengecil. Rei pun memasukan 
senjatanya kembali ke celananya dan aku hanya mengusap bibirku dengan 
tissue. Tak lama, Pintu apartemen Rei pun terbuka dan masuklah tujuh 
orang yang tidak aku kenal. Mereka semua berbadan bagus dan bertampang 
yang lebih dari biasa.
"Halo Rei, siapa tuh ceweknya?" tanya teman si Rei yang akhirnya kuketahui namanya Donny.
"Oh dia Cynthia, temen gue" Kata Rei santai "Kenalan sana"
Singkat kata, aku pun berkenalan dengan mereka semua. Aku tidak bisa 
mengingat nama mereka semua karena mereka terlalu banyak. Rei pun segera
 bercakap cakap dengan mereka sementara aku masih di dapur menyiapkan 
makanan. Ketika aku sedang mencari cari tempat buat chips, aku merasakan
 ada tangan yang memegang pantat ku. Aku kira itu tangan milik si Rei, 
jadi aku hanya diam dan meneruskan kerjaanku.
"Hmm, boleh juga pantat loe"
Ketika aku mendegar bahwa itu bukan suara Rei aku pun kaget dan segera menepis tangan itu.
"Pinter juga si Rei kalo cari cewek" ternyata itu si Donny.
"Udah ga usah sok jual mahal, Rei udah ngomong kalo loe itu suka seks" imbuhnya.
Aku sangat sakit kaget ketika dia ngomong secara terus terang. Aku hanya diam saja sambil menunduk malu.
"Loe tau kenapa loe di sini?" tanyanya lagi.
Aku hanya menggelengkan kepala saja.
"Loe itu di sini buat muasin kita kita. Mending loe sekarang ikutin aja 
apa yang aku bilang ato loe bakalan diperkosa rame rame ama mereka." 
katanya mengancam.
Aku yang tidak punya pilihan lain hanya mengangguk menurut.
"Hehehehe.. bagus. Sekarang loe temenin mereka ngobrol trus gue bakalan siapin minumannya." suruhnya.
Aku pun hanya mengangguk dan mengambil salad yang tadi aku buat. 
Ternyata mereka lagi berjudi. Aku tidak tau apa yang mereka mainkan tapi
 mereka menyuruhku duduk dan ikut main. Mereka pun segera menjelaskan 
peraturannya. Aku baru tau kalo mereka itu bermain poker, tapi yang 
menang bisa menyuruh salah satu dari yang kalah untuk melepas baju. Aku 
pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku 
akan telanjang bulat. Aku pun tersadar, jadi ini maksud Rei mengambil 
beha dan g stringku. Aku hanya melirik ke Rei yang tersenyum 
kemengangan. Tak lama, Donny pun datang membawa minuman. Dia memberiku 
sebotol corona yang tadi kubeli dan kuminum pelan pelan. Ketika ronde 
pertama di mulai, mereka pun segera dengan cepatnya mengatur kartu 
mereka. Aku yang tidak tau apa apa, cuma melihat kartuku dan meminum 
coronaku. Aku merasa bahwa salah satu dari mereka menang, mereka pasti 
akan menyuruhku membuka bajuku.
Ternyata benar, aku tidak tau apa nama kartuku tetapi meraka ngomong 
kalo aku kalah. Maka salah satu dari mereka menyuruhku melepas bajuku. 
Ketika aku membuka bajuku, mereka hanya berkomentar tentang toketku yang
 besar itu. Aku yang setengah telanjang hanya menunduk malu dan menutupi
 putingku dengan tanganku. Tak lama kemudian, mereka memulai ronde yang 
kedua. Aku merasa bahwa muka dan badanku mulai memanas, aku tidak tau 
apakah itu reaksi dari bir atau sorotan sorotan mereka. Aku yang mulai 
merasa canggung, mulai meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian, 
ronde ke dua berakhir dengan melayangnya rok ku. Memekku yang tak 
berambut itu sudah tidak tertutupi apa apa. Aku merasa memekku mulai 
gatal, dan aku tersadar kalo Donny telah mencampurkan obat perangsang ke
 dalam bir ku. Aku yang sudah tidak bisa menahan gatalnya mulai 
menggesek gesekkan pahaku.
"Hehehehehe, terangsang ya cyn?" tanya si Rei dengan santainya.
Aku cuma diam saja dan menunduk.
"Kalo mau ngerasain kontol kita kita bilang aja Cyn" imbuhnya.
Aku sangat malu, tapi aku juga terangsang dengan hebatnya. Aku yang 
masih menggesek gesekan pahaku tanpa sadar mengeluh terangsang. Mereka 
cuma tertawa melihatku seperti itu.
Aku pun berkata ke Rei "Rei, please masukin kontol loe".
Mereka yang mendengar itu hanya tertawa dan mulai mengeluarkan kontolnya.
Rei pun menjawab "Kalo loe mau dientot, loe ngomong ama mereka semua, 
jangan cuma gue doank. Ntar yang lain kan iri" katanya mengejek.
"Pls entot gue, gue udah ga tahan lagi" kataku sambil merangkak ke salah satu dari mereka dan mulai meremas remas kontolnya.
Mereka hanya ketawa dan memanggilku "maniak seks", "cewek gila kontol" dan lain lain nya.
Aku pun segera memasukan kontol yang kupegang itu ke mulutku. Kumulai 
dengan mencium kepala kontolnya dan menjilat jilat batangnya yang sudah 
tegang. Empunya kontol itu pun segera mengeluh tertahan dan memegang 
kepalaku dan memaksaku memasukan kontolnya yang panjang itu ke mulutku. 
Aku hanya memejamkan mata ketika aku merasakan kontol lain menerobos 
dinding vaginaku. "Ooh", lenguhku tertahan. Seseorang yang mengentotku 
dari belakang itu segera memaju-mundurkan kontolnya di memekku. Aku 
merasa kalo tiap kali dia mendorong pantatnya, kepala kontolnya 
menyentuh dinding rahimku. Salah seorang dari mereka memukul pantatku 
hingga merah dan memasukan salah satu jarinya ke dalam anusku. Aku pun 
hanya melenguh keenakan. Ketika aku masih keenakan merasakan jari di 
anusku, kontol yang ada di mulutku segera menyemprotkan air maninya dan 
langsung kutelan. Aku pun mulai menjilati kontol itu dengan maksud 
membersihkannya. Cowok yang kujilati kontolnya itu hanya tersenyum dan 
meremas toketku.
Dengan tiba tiba, cowok yang memompaku dari belakang menarik kontolnya. 
Aku yang masih belum keluar menoleh dengan protes tapi kulihat kalo itu 
ternyata si Donny yang memompaku dan Donny hanya berdiri dan 
meninggalkanku sambil tersenyum. Dia pun menyuruhku untuk menungging 
dengan tangan di meja makan. Aku pun menurut saja. Ketika aku sudah 
dalam posisi menungging, Donny pun dengan kasarnya memasukkan kontolnya 
di anusku. Aku pun menjerit menahan sakit yang luar biasa itu. Setelah 
dua menit kesakitan, aku pun mulai merasa nikmatnya anal seks. Aku pun 
segera mengikuti irama Donny, dan Donny pun segera mengangkat kedua 
pahaku dengan kontol yang masih di anusku. Aku pun tidak punya pilihan 
lain selain bersandar kebelakang supaya tidak jatuh. Donny dengan 
pelannya menaik turunkan tubuhku sambil memutar badannya. Maka memekku 
pun terpampang dengan jelas ke cowok cowok yang laen. Aku sangat kaget 
ketika aku melihat si Rei merekam kejadian itu dan temannya memfotoku.
Tapi, kenikmatan yang aku dapatkan dari Donny menelan kekagetanku dan 
membuatku orgasme. Aku segera menggerang gerang keenakan sambil memilin 
milin puting kananku. Aku merasa ada cairan vaginaku yang menetes 
keluar. Kemudian, aku merasa si Donny mulai mempercepat kocokannya di 
anusku. Aku yang takut jatuh segera menyenderkan tubuhku ke belakang dan
 membiarkan toketku meloncat loncat dengan bebas. Aku pun juga melihat 
lampu lampu flash kamera yang mengabadikan kejadian itu. Donny pun 
segera menjatuhkan tubuhku di kasur yang sudah disiapkan cowok cowok 
lain di ruang tamu. Aku jatuh dengan telungkup dengan kontol yang masih 
di anusku. Dengan cepatnya, si Donny mencabut kontol itu dan segera 
mengeluarkan spermanya di dalam gelas wine yang bening. Aku yang 
kelelahan cuma melihat itu dengan penuh tanda tanya.
Belum sempat aku mengatur nafas, Donny menyuruhku menjilati kontolnya 
sampai bersih. Aku menjilati kontol itu dengan perasaan yang jijik. 
Kemudian salah satu dari mereka segera mengangkatku dan memasukkan 
kontolnya ke memekku. Aku pun cuma melenguh tertahan. Cowok itu segera 
memaju mundurkan kontolnya dengan aku keadaan berdiri. Aku hanya bisa 
berteriak teriak kecil karena kontol itu sangat besar diameternya. Aku 
merasa ada kontol laen yang menerobos anusku. Aku merasa seperti 
sandwich karena diapit kedua cowok besar itu. Tak lama kemudian aku pun 
orgasme lagi dan lagi. Tiap kali mereka mau keluar, mereka segera 
mencabut kontolnya dan mengeluar kan air mani merek di dalam gelas wine.
 Aku masih bingung dengan itu, tapi ketiga orang yang belom mengentotku 
segera mengeroyokku. Ada yang memasukkan kontolnya ke memekku, ke 
mulutku ataupun mengentot toketku. Aku sudah seperti di dalam sorga 
dunia.
Aku tidak tahu sudah berapa kali aku orgasme malam itu. Mereka 
mengentotku dengan nonstop. Selalu ada kontol yang mengisi vaginaku. 
Ketika mereka semua sudah selesai mengentotku, mereka menaruhku di sofa 
dengan kepala di bawah. Aku sudah tidak tahu apa yang terjadi tapi 
dengan samar samar aku lihat Donny memasukan leher botol bir yang masih 
penuh isinya ke vaginaku. Aku pun segera terasadar dengan adanya benda 
dingin di vaginaku, tapi aku sudah terlalu capek untuk berontak. Aku 
hanya bisa melihat Donny menaik turunkan botol itu di vaginaku. 
Kemudian, aku merasakan bir yang meleleh turun dari vaginaku ke toketku.
 Kemudian, Donny segera menarik botol bir itu dan menyuruhku membuka 
bibir memekku dengan tanganku. Akupun hanya menurut saja. Kemudian, aku 
melihati Donny memasukan sedotan ke dalam memekku yang penuh dengan bir 
dan dengan segera aku merasakan bir itu disedot oleh Donny dan 
ditelannya. Mereka semua tertawa ketika melihatku melenguh menandakan 
aku orgasme lagi. Aku yang sudah terlalu capek, mulai merangkak ke atas 
kasur di lantai ruang tamu dan aku pun tertidur.
Keesokan paginya, aku pun terbangun dengan sebuah mentimun di memekku. 
Aku kebingungan dan aku lihat cowok cowok itu sudah tertidur dengan 
lelapnya di sebelahku dan di sofa. Aku pun segera mengeluarkan mentimun 
itu dari memekku. Ketika aku bangun, aku baru merasakan panasnya anusku 
dan sakitnya memekku. Dengan sedikit tertatih aku berjalan mencari baju 
baju ku. Aku menemukan kaos putihku dan rok ku yang langsung kukenakan. 
Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri. Ketika aku 
sedang menyisir rambutku yang acak acakan, pintu kamar mandi terbuka 
dengan tiba tiba dan aku lihat Donny menyeruak masuk. Aku cuma melihat 
apa yang bakalan dia lakuin. Tak kuduga, dia dengan tanpa malu mulai 
kencing dengan enaknnya. Aku yang melihat itu hanya menggelengkan kepala
 dengan jijik. Setelah aku selesai menyisir rambutku, aku segera keluar 
secepat mungkin dari kamar mandi itu sebelum si Donny menyuruhku berbuat
 yang macam macam.
Aku pun segera mencari dompet dan kunci mobilku ketika Rei memegang 
tanganku dan menyuruhku minum pregnancy pil. Rei menyuguhkan pil itu dan
 segelas air putih yang langsung kuminum.
"Hebat juga lo Cyn semalem" pujinya
"Sakit semua nih Rei" jawabku sambil meringis "Gue pulang dulu ya capek nih"
"Ya udah tapi minum ini dulu ya?" katanya sambil menyogorkan gelas yang penuh dengan sperma "gue tau loe pasti suka"
"Aduh Rei gue laper banget, dari kemaren malem gue blom makan" jawabku mengiba.
"Enggak, minum dulu baru boleh pulang. Udah lah cepet minum" tegasnya.
"Iih maksa banget sih" gerutuku.
Rei pun segera mengambil video camnya dan menyuruhku bergaya seolah olah
 aku menikmati minum sperma. Aku pun hanya tersenyum sambil menegak 
habis sperma itu.
Rei pun tersenyum dan berkata "Mulai hari ini kalo loe ke mana mana 
usahain jangan pake beha ato celana dalem, ok? jadi ntar kalo gue 
kepengen ngentot, cuma tinggal masukin doank" katanya sambil ketawa.
"Gila loe" umpatku sambil ngeloyor pergi.
      
     
     
No comments:
Post a Comment