Aku Ayu, ketika baru mulai kuliah semester 1 aku mendapat info bahwa 
dosen bahasa Inggris tu genit banget, selalu mencoba ngegaet mahasiswi 
yang dia anggep seksi ke rumahnya dengan alesan prstasi kuliah yang 
tidak bagus. Meskipun bukan mata kuliah utama tapi dapet nilai jelek 
dari mata ajarannya bisa mempengaruhi prestasi perkuliahan juga, karena 
bisa menggeret IPK kebawah, palagi kalo nilai mata kuliah laennya cuma 
pas2an aja, yang penting lulus. Makanya banyak mahasiswi yang 
memanfaatkan kegenitan pak dosen ini sebagai cara yang mudah untuk 
mendongkrak nilai keatas, katanya bisa sampe mendapat nilai tertinggi. 
Wah bole juga dicoba nih. Dari SMU nilai pelajaran Inggrisku gak pernah 
bagus, selalu dibawah rata2. Sebenernya pak dosen tu kerensi orangnya, 
kurasa umur 40an, badan atletis, gak gendut, tipeku banget deh. Kayanya 
si ada darah indonya gitu, gak tau salah satu ortu atau kakeknya yang 
bule. Memang si kalo kasi kuliah matanya suka jelalatan memandangi aku, 
aku si cuek2 aja belagak gak perhatiin jelalatannya. Kayanya dia 
penasaran juga kerna aku cuek2 aja, gak memberi signal apa2 atas 
aksinya. Beberapa kali dia manggil aku ke kantornya untuk menanyakan 
apakah aku ada kesulitan dalam pelajarannya kerna nilai quizku gak brapa
 bagus, aku bilang aja sejak smu memang nilai Inggrisku gak pernah 
bagus, tapi ya lulus juga si waktu ujian akhir smu dengan nilai Inggris 
yang segitu itu. Kayanya dia tersinggung dengan perkataanku, dia 
nganggep aku menyepelekan mata kuliahnya. Wah kaget juga aku, maksudku 
cuma crita kok ditanggepinnya salah. Aku berusaha menjelaskan tapi dia 
malah menutup pembicaraan. aku share kejadian ini ke temen2ku, mreka 
bilang aku cari penyakit buka front ma tu dosen, pasti nanti ujung2nya 
dia bakal ngegenitin aku. Kutanya kaya apa si genitnya, mereka cuma 
tertawa aja, ntar liat en rasakan ndiri ja, asik juga kok. Jadi 
penasaran aku jadinya, ya kutunggu move selanjutnya aja deh.
Satu sore bubar kuliah, aku agak lambat meninggalkan gedung fakultasku, 
temen2ku dah pada ngilang semuanya. Ketika aku jalan keluar komples 
universitas ada mobil mepet aku dan mengklakson sekali. Aku noleh, 
jendela mobil terbuka, ternyata pak dosen itu, senyum memandangku, gak 
menampakan bau permusuhan si dari pandangan matanya, "Mo ikut Ay". 
"Makasi pak". "ayolah, kita tuntaskan obrolan tentang mata kuliahku 
ini". Wah dia blon nutup front rupanya, ya udah aku terpaksa ngikut deh.
 Dia membukakan pintu mobilnya dari dalem dan aku duduk disebelahnya. 
Saat itu aku memang make blus dan rok mini, karena aku duduk otomatis 
roknya makin terangkat keatas sehingga separuh paha mulusku menjadi 
terpampang nyata (ni istilah dah gak tersengar diucapkan lagi ya). "Wuih
 mulusnya, laler nemplok bisa kepleset tu". Eh ni dosen Inggris 
ngomongnya bisa pake bahasa kaya gitu juga, beneran indo pa bukan ni, 
masak bodolah, yang penting kan ganteng, seleraku banget. "Mangnya kita 
mo ngobrol dimana pak". "Ya cari tempat yang santai aja, sembari makan".
 Wah mo ditraktir, rupanya ini move untuk ngegenitin aku, ya gak apalah 
digenitin, asik begini lagi. Jalan macet jadi dia sering mindah2in 
persneling satu ke dua dan sebaliknya, tiba2 dia menyenggol pahaku yang 
memang deket posisinya dengan persneling mobilnya. "Sori ya, sengaja". 
Wah mulai deh genitnya. Aku si diem aja, cuma senyum2 aja, "gak apa2 kok
 pak kalo memang sengaja". Dia tertawa, malah meletakkan tangannya 
diatas pahaku, jarinya mengilik2 pahaku, geli akunya. To the point 
banget ni lelaki, "katanya gak papa, ya aku parkir disini ja ya 
tangannya". "Ntar nabrak lo pak". Dia mengangkat tangannya dari pahaku 
kerna mesti mindahin persneling lagi. "Kamu cantik Ay, masi abg banget 
ya". "Ya iyalah pak, ayu kan baru lulus smu blon lama. Ini ja baru 
semester 1". "Kamu sexy". "apanya yang sexy si pak, biasa ja kali. ayu 
kan kurus gini". "bukan kurus tu ay, tapi langsing, tapi bodi kamu 
proporsional kok, makanya kubilang kamu sexy". "Makasi deh pak 
disanjung2 gitu". "Suka?" aku cuma ngangguk aja.
Tak terasa mobil dibelokkan pada restoran yang mewah dengan fasilitas 
karaoke. Dia memilih ruang hanya untuk dua orang. "Kamu suka makanan 
apa". "apa aja lah pak", namanya juga ditraktir ya ikut aja ma selera 
yang nraktir. Setelah makanan tersedia dia mempersilahkan aku untuk 
menyantapnya. Dia ngobrolin ngalor ngidul aja soal bahasa Inggris, aku 
hanya menimpalinya sambi lalu kerna mulutku sibuk ngunyah makanan yang 
dia pesan, enak2 semuanya. kalo pergi sendiri mah gak kebayarlah 
harganya, kuliat tadi di daftar menu harganya bukan untuk ukuran 
kantongku yang pas2an lah. "Enak Ay". "Banget pak, makasi ya, baru kali 
in Ayu ngerasain makanan seenak ini, ya ada harga ada barang ya pak". 
"Jangan manggil pak lah, kan bukan di ruang kuliah". "abis manggil apa 
dong, om deh ya", kataku becanda, gak tau dia mengiyakan aja". "Ya om 
lebi akrab kayanya ya, lagian aku kan seumuran ma om kamu kan" Aku 
ngangguk aja. "Kamu suka nyanyi kan, kita karokean bentar ya, gak buru2 
mesti pulang kan". "Gak pak eh om,, Ayu kos kok, jadi gak da yang 
nungguin". "O gitu". Dia milih lagu dan mulai nyanyi, "ayo ikutan nyanyi
 dong Ay, tu ambil mike satunya". aku ikutan nyanyi juga, kebetulan aku 
ngerti lagunya. Setelah selesai lagunya, aku berkata, "Katanya bapak, eh
 om, mo bahas omongan kita tempo ari di kantor". "tadi kan udah". "Yang 
sembari makan?" "iya, cukuplah segitu, dah beres semuanya kan". O cuma 
segitu toh, kamuflasenya dangkal banget ya, mo ngajak aku jalan pake 
bilang mo bahas kuliah. "Lagian ma abg cantik kaya kamu bosen lah bahas 
kuliah melulu". Jadi mo bahas apa lagi om". "Kan sekarang lagi nyanyi, 
enjoy aja lagi".
AC di ruang kecil dan tertutup gini kerasa dingin banget buat aku, 
sehingga aku duduk agak meringkuk. "Dingin ya Ay". "iya om, Ayu gak bisa
 diruangan ber ac kaya gini". Dia terus aja nyanyi lagi tetapi tangannya
 mulai memeluk pundakku. Dia menarik badanku sehingga merapat ke 
tubuhnya. Tangannya mengelus2 rambutku. tak lama kemudian dia mengecup 
pipiku. aku menoleh kearahnya, dan kesempatan itu tak disia2kannya, 
segera dia mengecup lembut bibirku. Aku hanya memejamkan mataku 
menikmati kecupan hangat dibirku, lama2 aku hanyut juga oleh ciumannya. 
Kujulurkan lidahku menjilat bibirnya, langsung saja dia menyambut 
lidahku dengan belitan lidahnya. Dia kembali mengulum bibirku dengan 
penuh napsu, sampe akhirnya aku kehabisan napas. Dia tersenyum 
memandangiku yang terengah2 karena serunya ciumannya barusan. Kembali 
dia mengecup bibirku pelan, kali ini tangannya mulai menjelajah. 
Dielusnya toket imutku dari luar blusku. Kemudian kancing blusku 
dibukanya satu2, dingin rasanya toketku dielus2 dengan jarinya. 
Tangannya nyelip kedalam braku dan menyentuh2 pentilku, kurasakan 
pentilku mulai mengeras karena ulahnya, napsuku bangkit karenanya. 
Palagi dah lama juga cowokku gak berbagi kenikmatan karena dia sibuk 
dengan pekerjaannya diluar kota, dah 2 minggu lebih dia gak balik2. Dia 
berusaha melepas blusku tapi kucegah, "mana asik nerusin disini om". "O 
gitu ya, keapartmentku aja yuk". "Mangnya tante gak marah om". Gak ada 
tante dirumah, aku tinggal ndiri kok". "Om blon keluarga?" "udah si, 
tapi dia gak ada disini, di negara sebrang". Dia bilang dia bapaknya 
bule dan ibunya prempuan lokal di negara jiran. strinya juga perempuan 
lokal. aku nanya lagi, "Kok bahasa indo nya ok banget ya". Dia bilang 
"Aku dah lama tinggal disini tapi keluargaku gak betah tinggal disini, 
jadilah aku tinggal ndirian disini". "Trus ketemunya kapan om". "Ya kalo
 da libur panjang lah, aku kan juga ada bisnis disini, ngajar tu kan 
cuma buat hobi aja". "Sembari nyari abg ya om". "tau aja kamu. Nerusin 
diapartmentku aja ya, mau kan. Kamu kan juga gak da yang nungguin di 
kos". Aku cuma ngangguk, dah nanggung naik napsuku, kalo disetop bisa 
uring2an aku di kos ntar, mana gak da cowokku lagi kan. Aku merapikan 
pakeanku yang tadi dia acak2, dan keluar dari ruang karoke bersamanya.
aku dibawanya ke apartmentnya, megah dan mewah, tapi sepi sekali. 
"Terang aja sepi, yang tinggal disini kan expat semuanya, ya lebi sering
 gak dirumahnya lah kalo jam segini, mereka kan umumnya berbisnis, jadi 
jam segini masi melakukan lobby2 bisnis, tengah malem baru mreka 
pulang". "Om kok gak ngelobby buat bisnisnya". "ni kan lagi melobby 
kamu"., jawabnya sembari ketawa. Apartmentnya mewah, 3 kamar tidur, 
padahal dia cuma tinggal ndirian, ya bukan urusanku lah, yang penting 
kan dia mo berbagi kenikmatan ma aq ni malem. aku sampe mnggelinjang 
membayangkannya em el ma dia. "Napa Ay, kedinginan". "Gak kok om, cuma 
ngebayangin aja". Ngebayangin apa". "bentar lagi mo di em el in ma om", 
jawabku sembari ketawa. "Dah pengen ya kamu".
aku digandengnya masuk kamar tidurnya. Aku duduk di ranjang besarnya 
sementara dia masuk ke kamar mandi. Dia keluar kamar mandi hanya 
berbalut handuk, tubuhnya sangat berotot dan rambutnya basah, kayanya 
dia menyiram2 badannya bentar untuk menghilangkan keringat. "Kok mandi 
gak ngajak2 si om". "O kamu mo mandi toh, dah wangi kok badanmu". Dia 
mencium bau parfumku ketika menciumku di ruang karoke tadi. Dia duduk 
disebelahku dan memelukku erat, "Yang, kamu cantik sekali". Mulai deh 
pergombalannya, tadi manggil nama sekarang manggilnya yayang. Ya biar 
aja deh, aku juga suka kok dipanggil yayang ma lelaki ganteng kaya dia, 
mana setengah bule lagi. Tak lama kemudian dia kembali menyosor bibirku,
 aku menyambut ciumannya dengan mesra. Tangannya menempel di tengkukku 
sehingga bibir kami makin erat bersatu. Lidahnya membelit lidahku 
kemudian dia mengisap2 lidahku dengan penuh napsu. Tanganya kembali 
mengelus toketku dari luar blusku. perlahan dibukanya kancing blusku, 
ditariknya blusku keluar dari rokku dan sebentar kemudian blusku dah 
terbang meninggalkan tubuhku. tinggal bra dan rok miniku saja, dia 
semakin agresif saja kelihatannya. Dia mulai meremas toketku yang masih 
tertutup bra ku. "yang kamu sexy sekali, toket kamu imut, pas dengan 
genggaman tanganku". Dia meremas dengan gemasnya, Didekatkan bibirnya 
pada toketku yang masi tertutup bra, kemudian dia mulai menciumi 
toketku. Braku diturunkan sedikit sehingga pentilku nongol keluar yang 
segera disambut dengan kuluman bibirnya. "Pentil kamu imut banget yang, 
jarang diemut ya". "Sering kok om, cowok Ayu gemes banget kalo dah 
ngemut pentil". aku kegelian jadinya, rambutnya yang jadi sasaran untuk 
menahan geli tadi. Braku segera dilepaskan sehingga aku sama2 
bertelanjang dada seperti dia.
aku dibaringkannya diranjang, tangannya pun langsung menempel didada-ku.
 Perlahan dia meremas toketku, meremasnya perlahan2, tangan besarnya 
menangkup seluruh permukaan toketku. "AAAhhh...", aku mendesis pelan, 
nikmat sekali rasanya ketika tangannya meremas2 toketku pelan2 gitu, 
membuat napsuku makin naik aja. aku mulai membalas permainannya, kurabai
 dadanya yang berotot itu, kusentuh pentilnya perlahan,sementara masih 
kami berciuman mesra. Pentilku dimainkannya lagi, dijepit dengan 
bibirnya, ditariknya pelan sambil terus meremas toketku. Kemudian 
tangannya bermigrasi dan toket turun ke perutku, menyelinap kebelakang 
badanku mencari kait rokku dan sebentar kemudian kaitan rokku dah 
terlepas. aku mengangkat pantaku dikit dan lepaslah rokku dari tubuhku. 
Dia melakukan itu semua dengan tetep mencium bibirku dan sesekali 
mencium telingaku sehingga aku makin menggelinjang. ahli banget dia 
melakukannya, dah sangat berpengalaman kayanya ni orang ngegarap abg2 
yang jadi mahasiswinya.
Aku kembali mendesis saat jemarinya menyeruak masuk dalam cd hitamku. 
Jarinya membelai bulu jembutku yang halus hingga menyentuh itilku dan 
menggeseknya perlahan. aku sampe terlonjak seperti kesetrum menahan 
rangsangan yang dia berikan dibagian sensitif dari tubuhku. Ciumannya 
turun dari mulut ke dadaku, lidahnya menjilati pentilnya, 
digoyang2kannya kesana kemari dan akhirnya dikulumnya, sesekali 
digigitnya dan kemudian dikenyot2nya. Berbarengan dengan itu jarinya 
tetap memainkan itilku, kemudian membelai me mekku yang sudah basah. 
Terasa sekali jari2nya yang besar itu muali mengorek lubang me mekku. 
Perlahan dia masukkan jarinya kedalam me mekku. "ahhh
  aku mendesah 
karena dia mulai mengocok me mekku dengan jarinya setelah jarinya 
terbenam separuhnya dalam me mekku. kocokannya makin lama makin cepat 
dan makin dalam aja dia membenamkan jarinya dalam me mekku. ahhh.. , 
kembali aku mendesah saat sebuah hentakan kuat dilakukannya, seluruh 
jari tengahnya amblas dalam mem ekku. Dia kembali melumat bibirku 
sembari mengocok me mekku dengan jarinya secara cepat. aku makin 
menggelinjang karena ulahnya, cairan nikmatku berhamburan keluar me 
mekku membasahi tangannya, tapi kocokannya gak dihentikannya malah 
dipercepat. baru pake jari aja dah kaya gini rasanya, palagi pake yang 
itu ya.makin melorot saja cdku karena ulahnya hingga aku berinisiatif 
melepasnya sendiri.me mekku makin basah saja dibuatnya, rangsangan yang 
diberikannya membuat me mekku terasa gatal2 nikmat. "aaaahhh... om..." 
lenguhku ketika dia melepaskan bibirku.
Aku mengangkangkan pahaku lebar2 supaya dia lebih mudah mengakses me 
mekku. Lidahnya kembali memainkan pentilku sementara jari tengahnya 
terus aja melaksnakan tugasnya dengan ahli. aku makin blingsatan saja, 
pinggul-ku terus bergoyang tak jelas arah,  Ahhh,
.  Kugenggam 
bahunya, memeluknya dan aku tenggelam dalam kenikmatan ini. Kurasakan 
ngilu yang dahsyat pada me mekku, betisku pun mengeras, demikian seluruh
 otot yang ada di tubuhku, aku mengejang hebat, disertai desahan hebat, 
aku mencapai orgasme ku yang pertama, hanya dengan permainan tangannya. 
Tubuhku bergetar beberapa saat. Masih saja dia memacu jarinya dalam me 
mekku, sampai harus kupegang tangannya untuk mencegah dia kembali memaju
 mundurkan jarinya dalam me mekku. Napasku tersenggal-senggal, sementara
 dia melepaskan pelukanku, dia berpindah ke bawah, jarinya yang masih 
mengkilat oleh cairan nikmatku itu dibelaikan kebulu jembutku. Dia 
jongkok dihadapan-ku, dan tiba-tiba.. Slap-slap,.. lidahnya membelai 
itil dan bibir me mekku, aku langsung mengelinjang kenikmatan. sesekali 
digigitnya pelan itilku. Lidahnya terus membelai permukaan me mekku dan 
sesekali mengemutnya menyeruput cairan nikmat yang meleleh keluar. Bunyi
 kecipak dari me mekku membuat dia makin menjulurkan lidahnya pada 
bagian dalam me mekku. Aku semakin kegelian. Semakin aku menggeliat 
mengangkat pantat kurasakan sentuhan lidah dalam me mekku dan tangan nya
 yang satu juga masih tidak mau lepas pada toketku. Lengkap sudah 
kepuasan saat ini. Semua daerah sensitif milikku telah direngkuhnya. Aku
 membekap kepalanya dan menekannya erat ke selangkanganku. aku 
menggelinjang hebat, menikmati tiap saat lidahnya menyentuh mem ekku dan
 tak perlu waktu lama aku mencapai klimaxku yang ke 2.  Sruput-sruput,.
  dia menyeruput habis cairan me mekku yang membanjir keluar. "Aduh om,
 nikmat banget, cuma pake lidah aja om dah bikin ayu terkapar dua kali".
 Dia senyum aja memandangiku yang terkapar kenikmatan. "malem ini aku 
akan kasi kenikmatan yang lebih buat kamu yang. kamu bisanya em el ma 
cowok kamu ya". aku ngangguk. "Nikmat?" "Lebi nikmat ma om".
Dia senyum mendengarnya, berdiri dan melepaskan anduk yang membelit 
dipinggangnya. Wuih batangnya yang besar luar biasa dan begitu panjang 
menyembul keluar. aku sampai terbelalak melihatnya, mungkin hampir 2 
kali lipat dari batang cowokku. aku sampe begidik ngebayangin me mekku 
kemasukan batang jumbo kaya gitu. "Yang, diemut dong", pintanya. Aku 
bangun dan berlutut. ku gengam, keras sekali, kurasakan batangnya 
berdenyut perlahan dalam gengamanku. Kukocok pelan batangnya, kepalanya 
mengeluarkan sedikit cairan precum. Kuseka cairan yang keluar itu, 
kubersihkan kepala batangnya dari bulu jembutnya yang tercabut dan 
menempel pada kepala batangnya. Kugerakan lidahku membelai kepala 
batangnya, kugerakan ke seluruh permukaan batangnya, pemiliknya pun 
mendesah kenikmatan,  ahhh, diisep dong yang". Lidahku terus menelusuri
 batangnya yang panjang hingga kepangkalnya yang penuh bulu jembut yang 
lebat.
Kuangkat batangnya yang menyentuh pusernya saking panjangnya, perlahan 
kusentuh dan kuremas biji pelernya, kemudian kujilati dan kuemut, dia 
mendesah keenakan.Tanganku masih mengocok batangnya, sebelum kulumat 
kepala batangnya di mulutku. kubuka mulutku lebar-lebar, perlahan 
kumasukan kepalanya dalam mulutku. Aku dengan menganga penuh kususahan 
agar batangnya masuk dalam rongga mulutku, tetapi masih tidak bisa. 
Mulutku yang kecil tidak muat mengulum semuanya. Panjang sekali, tak 
sampai separuh yang tertampung dalam mulutku, kujilati sesekali kepala 
batangnya dalam mulutku. "Nikmat banget yang", lenguhnya. "Kamu ahli 
banget ya ngemutnya". Kukocok2 batangnya dengan tanganku, sementara 
kepalau bergerak maju mundur mengemut batangnya keluar masuk mulutku. 
Dengan susah payah kuemut2 batangnya, semakin cepat dan semakin cepat. 
Kurasakan ada cairan manis keluar sedikit di mulutku. Kuhisap semakin 
kuat dan kuat, dia pun semakin keras erangannya. tangannya bekerja lagi 
mengelus me mekku yang mulai mengering basah kembali. Mulutku masih 
penuh kemaluan batangnya dengan gerakan keluar masuk. dia berusaha 
membenamkan batangnya lebi dalam di mulutku sehingga membuat aku 
tersedak. biknya dia menghentikan usahanya. Cukup lama aku mengemut 
batangnya sampe akhirnya dia gak dapat menahan napsunya lagi, aku 
dibaringkannya kembali diranjang.
Ditekuknya lututku sehingga posisi aku ngangkang berbentuk huruf M. me 
mekku menyembul keatas. Batangnya sudah mengarah tepat di bibir me 
mekku, perlahan mendesak masuk.  Ooohhh.. pelan ya om". Perlahan batang
 besar itu masuk dalam me mekku, besar sekali. Dia mendorong batangnya 
masuk perlahan makin dalam, aku memejamkan mataku berusaha menahan rasa 
ngilu yang menyertai masuknya batangnya ke me mekku. Batangnya terus 
melesak masuk, perlahan kurasakan bagaimana batangnya membelah tubuhku, 
me mekku benar-benar terasa penuh meski belum ada setengah yang masuk. 
"Sempit banget me mekku yang, susah aku masukinnya". "Bisnya batang om 
gede banget, me mek ayu baru skali ini kemasukan ukuran jumbo kaya om 
punya". "pantes jadi peret banget me mek kamu yang, tapi nikmat banget".
 Dia mulai meneken agak keras supaya batangnya bisa terus masuk, makin 
lama tekanannya makin keras sampe akhirnya Blessshh..  sebuah hentakan
 kuat sekuat tenaganya, dia berhasil memasukan batangnya ambles ke me 
mekku. penuh banget rasanya sampe ke mulut rahimku. aauu. Kutahan 
pantatnya untuk tidak bergerak. Rupanya dia mengerti me mekku agak sakit
 dan dia juga ikut diam sesaat. Kurasakan batangnya berdenyut dan aku 
tidak mau ketinggalan. Aku berusaha mengejan sehingga batangnya merasa 
kupijit-pijit.
Selang beberapa saat me mekku rupanya sudah dapat menerima batangnya 
yang terbenam dalam banget dan mulai berair sehingga ini memudahkan dia 
untuk bergerak. Aku mulai basah dan terasa ada kenikmatan mengalir di 
sela pahaku. sesaat kemudian dia mulai memompaku, digoyangkannya 
batangnya keluar masuk me mekku. "Ooohhhh
  aku hanya dapat melenguh, 
rasa sakit sudah hilang, berganti kenikmatan. sambil mengenjotku, tak 
lupa dia terus mencumbuku, desahanku sedikit tertahan oleh ciumannya. 
Kubantu dial dengan ikut menggerakkan pantatku berputar. Aaahh, yang, 
erangnya menahan laju perputaran pantatku, rupanya dia juga kegelian 
kalau aku menggerakkan pantatku. Ditahannya pantatku kuat-kuat agar 
tidak berputar lagi, justru dengan menahan pantatku kuat-kuat itulah aku
 menjadi geli dan berusaha untuk melepaskannya dengan cara bergerak 
berputar lagi tapi dia semakin kuat memegangnya. Kulakukan lagi 
gerakanku berulang dan kurasakan biji pelernya menghantam pantatku 
berulang. Rupanya dia termasuk kuat juga, sekian lama batangnya 
mengenjot me mekku masih tetap saja tidak menunjukkan adanya kelelahan 
bahkan semakin meradang. Kucoba mempercepat gerakan pantatku berputar 
semakin tinggi dan cepat sampe akhirnya aku yang kepayahan sendiri. 
Kecepek, kecepek, kecepek, bunyi me mekku saat batangnya mengaduk2. 
Genjotannya bertambah gencar saja, kecepatannya makin bertambah seiring 
makin basahnya mem ekku. Dia meremas2 toketku dengan penuh napsu sambil 
terus menggenjot me mekku. Ahhh, hmmm, aku terus mendesah tak karuan. 
Dia melepaskan satu kakiku. Kini hanya satu kakiku yang diangkatnya. 
Diciumnya jempol dan telapak kakiku yang membuatnya makin nikmat saja , 
tubuh ku menggelinjang nikmat, hingga dia kembali menggenjotku. sampai 
akhirnya...Orgasme kembali menyambar, me mekku mulai terasa ngilu , 
rasanya sesak disumpali batang sebesar itu, apalagi digenjot dengan 
kecepatan yang demikian hebat. "Om, Ayu lemes om, istirahat bentar bole 
gak om".
Tapi dia terus aja menggenjotku dengan penuh napsu. Aku dah mo kluar 
Yang", jawabnya. Aku hanya bisa pasrah saja, batangnya masih keluar 
masuk dengan hebatnya, masih secepat tadi, aku sangsi dengan 
perkataanya, apa memang sudah mo kluar, Hingga tubuhku kembali bergetar,
 aku kembali berorgasme yang menghabiskan tenagaku, makin meleleh cairan
 me mekku keluar mengikuti kluar masuknya batangnya, napasku makin 
terengah-engah, aku dah lemes banget. Malah dia meminta aku untuk 
nungging, batangnya dicabutnya dari me mekku, masih sangat perkasa dan 
berlumuran cairan me mekku. aku diposisikannya nungging dan dia siap 
menancapkan lagi batangnya kedalam me mekku. Tangannya mencengkaram 
pinggul-ku, sebelum kembali dia menghunjamkan batangnya. Tubuh kami 
sudah penuh dengan keringat, dia menciumi punggungku yang basah, 
menyelosor kedepan dan menciumku, aku hanya pasrah saja. Sesekali dia 
menampar pantatku, Ayo yang", pintanya agar aku ikut bergoyang, namun 
aku bisa apa, aku benar-benar sudah lemes. Beberapa menit kemudian 
tubuhku kembali bergetar. Jempolnya yang menyeruak masuk dalam pantatku,
 mendobol bendungan Orgasme yang sudah tak tertahan, "ahhhhh,
 , 
tubuhku mengejang hebat,. Dia malah menarik rambutku, tak memberi 
kesempatan buatku beristirahat, bagaikan seorang joki yang sedang 
menunggang kuda dia menggenjotku, cairan me mekku sampai meleleh keluar 
sesaat setelah orgasme itu, napasku makin habis, rasanya suaraku pun 
sudah serak, terlalu banyak mendesah. Aku sudah benar-benar lemes, 
sementara dia masih bersemangat menggenjotku, sampai akhirnya kurasakan 
batangnya makin membengkak dalam me mekku, sementara dia makin kesetanan
 saja mengenjotku. Dan, Aaaahhhhh... serunya, kemudian terasa cret, 
cret, cret, semburan maninya berkali2 dalam me mekku. badanku bergetar 
dan aku kembali mencapai orgasmeku bersamaan dengan muncratnya maninya 
yang begitu banyak. Aku tersungkur diranjang saking lemesnya. "Yang 
nikmat banget deh kamu. aku blon pernah merasakan me mek seperet 
punyamu, nikmat banget memijit punyaku sampai nggak karuan rasanya, aku 
puas banget Yang. Kamu?" aku hanya bisa menggangguk lemes dan terengah2.
 dia mencabut batangnya dari me mekku. dah terkulai tapi tetep ja besar,
 berlumuran maninya dan cairan me mekku. aku ditelentangkan dan dia 
mencium bibirku mesra sekali. tak lama kemudian langsung tertidur 
kecapaian.
Aku tidur nyenyak sekali, mungkin saking lemesnya ya. Aku terbangun, 
kulihat dari jendela diluar dah terang. Dia gak da dikamar, kuliat jam, 
dah siang juga deh. Pintu kamar terbuka, dia masuk ke kamar tersenyum, 
masi bugl seperti aq. kuliat batangnya dah tegang lagi, wah pasti minta 
jatah ronde ke 2 ni. "Pagi sayang, gimana, enak bobonya". Nyenyak sekali
 om". "Kamu laper gak". Aku ngangguk. "pastinya laper ya, semalem kan 
kerja keras". "om si nakal, lama banget maennya". "tapi suka kan". Aku 
kembali ngangguk. "Nikmat gak kamu semalem". "banget". "mana nikmat 
dibanding ma cowok kamu". "Ma om lah, o punya kan jau lebi besar dan om 
maennya lebi lama". "Bentar ya, aku dah buatin sereal diseduh ma susu 
panas. Gak da makanan laen soalnya aku, mau kan". Aku ngangguk. Baik 
banget dia dah nyiapin sarapan buat aku. Dia keluar kamar, gak lama 
kemudian dia masuk lagi membawa nampan, diatas nampan ada semangkuk 
sereal dan secangkir susu coklat, khusus dia siapin buat aku. Tersentuh 
aku karena perhatiannya. Dia taruh nampannya di meja sebelah ranjang, 
"masih panas yang, kamu bebersih ja dulu". "Om?" "aku udah, waktu 
bangun". "Kok gak ngajak2 Ayu, ayu pengen dimandiin ma om". "Ya udah, 
aku mandi lagi deh ma kamu". Dia mengangkat badanku dari ranjang, aku 
kaget waktu diangkat, segera kurangkulkan tanganku dilehernya. Dia 
membawaku ke kamar maandi, aku diturunkan di kotak shower. Shower 
dinyalakan dan disetel supaya airnya anget. "Kamu mo keramas?" "gak usah
 deh om, bis mandi pasti om mint jatah lagi kan". "Tau aja kamu". "ya 
tau lah, Ayu juga masi pengen ngerasain batang om masuk lagi kok". Dia 
menggunakan shower untuk menyirami badanku, tanpa mengenai rambutku. Dia
 mengambil sabun cair, dituangkan dikit ke telapak tangannya dan 
membalurkan ke tubuhku. Semua bagian tubuhku dibalur dengan sabun cair, 
partinya termasuk toket, jembut, me mek dan pantatku. api dia gak 
merangsang aku di kotak shower, dia tau aku laper jadi tugasnya dia 
laksanakan secepet mungkin tapi bersih. Setelah selesai membilas 
badanku, dia meng anduki badanku sampe kering. "Mo sikat gigi, nih, baru
 kok sikatnya". Dia mengasongkan sikat gigi yang dah dilumuri odol. 
Bukan maen dah servicenya. Segera dia meninggalkan aku di kamar mandi, 
aku menggosok gigi. enak rasa odolnya, gak terlalu pedes tapi seger 
dimulut. Kuliat merk odolnya, kayanya gak da di supermarket deh, kali 
dia bawa dari negaranya kalo dia pulang nengok keluarga.
Selesai gosok gigi aku keluar kamar mandi, aku duduk dipinggir ranjang 
dan menyantap sereal yang dia buatkan untukku, masi panas tapi gak 
terlalu sehingga aku bisa menyantapnya sampe abis, menyusup susu 
coklatnya aku sruput sampe habis. "Mau lagi, toast mungkin". "Kenyang 
om". Dia duduk disebelahku, memeluk dan mencium bibirku mesra sekali. 
"ayu emut ya batang om". "bole aja sayang, sampe keluar di mulut kamu 
ya". Dia telentang di ranjang, aku nelungkup diatas badannya. aku 
mencium bibirnya, terus pipinya, kemudian aku mengemut pentilnya, dia 
hanya merem melek aja gk komentar apa2. sambil mengemut pentilnya 
batangnya yang dah keras lagi kukocok2 pelan, makin lama makin cepet, 
dia mulai mendesah, "enak yang, diemut dong". Pentilnya kutinggalkan, 
ciumanku turun ke pusernya, batangnya terus aja ku kocok2 dengan cepet. 
Kujilati lubang kencingnya, terasa ada cairan keluar dari lubang 
kencingnya. Kuemut2 kepalanya yang besar membengkak, kemudian kukocok 
dengan mulut, kepalanya ku keluar masukkan di mulutku sembari terus 
mengocok batangnya. sesekali biji pelernya kuremes pelan, dia makin 
mendesah2, "nikmat banget emutan kamu yang". aku melepas emutan pada 
kepala batangnya, batangnya ku keataskan samil terus kukocok2. aku mulai
 menjilati biji pelernya, sesekali kuemut2 juga bijinya. kemudian 
kujilati batangnya mulai dari pangkalnya terus ke atas, leher batangnya 
kujilati sekeliling kepalanya, ini mebuat dia kembali mendesis keenakan,
 "kamu tau aja yang gimana bikin aku enak". Kepalanya kembali masuk ke 
mulutku, kukenyot keras sambil kukeluar masukkan di mulutku dengan 
cepat, kepalaku jadi terangguk2 karenanya, batangnya juga kukocok2 
dengan cepat. Lama juga aku mengemut kepala batangnya, mulutku dah pegel
 ngenyot terus tapi dia gak menunjukkan tanda2 akan mucrat di mulutku. 
"Om, mulut ayu pegel ni, om blon mo kluar ya". "Blon yang, aku masukkin 
ke memek kamu aja ya lagi". aku ngangguk.
Aku sekarang berbaring dan dia yang nelungkup diatasku. Dia mencium 
bibirku dengan mesra dambil memegang pipiku. kemudian dia memagut 
bibirku dengan hangat dan aku menyambutnya dengan tak kalah mesranya. 
Sambil berciuman tangannya mengelus paha dan selangkanganku. aku 
mengangkangkan pahaku supaya dia mudah mengakses selangkanganku. 
Ahhhhhh 
.", aku mulai mendesah saat tangannya dengan lincah 
bermain-main di dalam bibir me mekku dan mempermainkan itilku. Jarinya 
menggesek pintu masuk lubang me mekku dan dibenamkan kedalam me mekku, 
aku kembali melenguh keenakan. Aku sangat menikmati aktivitas 
foreplaynya karena aku tau aku bisa orgasme terus2an mulai dari 
aktivitas foreplaynya. dia pinter banget mengolah badanku dalam foreplay
 sehingga aku metrasa sangat nyaman seblum batang besarnya kembali 
membelah me mekku. Dia lalu menindihku, menciumi bibir, kuping dan 
leherku sambil menggesek-gesekkan batangnya pada me mekkuku. "Om, ayu 
dah pengen dimasukin lagi om".
Dia malah memelorotkan badannya untuk menciumi, menghisap dan meremas2 
toket dan memlintir2 pentilku. Kemudian dia merosot lebi jauh lagi 
kebawah dan pindah ke selangkanganku. Kedua kakiku dinaikkannya ke 
bahunya sehingga pahaku seperti menjepit kepalanya. Dengan lahap dia 
menjilati me mekku dengan lidahnya, tidak ada satu bagian pun dari me 
mekku yang luput dari sapuan lidahnya. Lalu dia mainkan itilku dengan 
lidahnya sebelum kemudian dihisap dan digigit-gigitnya yang membuat 
badanku jadi melenting nikmat. aku gak tahan lagi atas perlakuannya, gak
 lama lagi, "Ooommm....", aku mendapat orgasmeku yang pertama hari ini. 
Lidahnya bukannya berhenti setelah tahu aku mendapat orgasme, tapi malah
 dilanjutkan dengan menjilati cairan yang keluar dari liang me mekku. 
Lidahnya juga mulai melakukan penetrasi kedalam lubang me mekku. 
Nikmatnya...., "ayo dong om, dimasukin..."
Dia merangkak lagi keatas tubuhku, sambil mencium bibirku kembali, 
tangannya mengarahkan kepala batangnya menusuk kedalam lubang me mekku 
yang sudah membengkak kemerahan. "Aduuhhhh 
enak ooommm
.
 Kembali aku 
merasakan sesek dan penuh di me mekku ketika dia mulai menekan masuk 
kepala batangnya kedalam me mekku yang kemudian diea enjotkan pelan2 
agar masuk makin dalem. BLESSS 
.. dia akhirnya memasukkan seluruh 
batangnya ke dalam liang me mekku dalam sekali genjotan keras. 
"Ohhhhhhhh
pelan-pelan Oooommm "Masi sakit yang". "Gak kok om, nikmat 
banget malah, makin om pelan2 makin kerasa nikmatnya om", jawabku 
terengah. Ohhhh
, Aku terus mendesah dan mendesis saat liang me mekku 
dipompa oleh batangnya. Teruskan ooommm
lebi cepet 
om....uuhhhh
.nikmatnya". Terdengar bunyi kecipak dari dalem me mekku 
yang sudah dibanjiri cairan nikmatku sendiri. aku terus saja melenguh 
dan mendesah saking nikmatnya digesek batang jumbo di me mekku. Dia 
nelungkup diatasku, ke 2 tangannya disusupkan kepunggungku supaya dia 
bisa memelukku erat sekali, sambil menciumi bibirku dia trus saja 
menggenjotkan batangnya keluar masuk me mekku dengan cepet dan keras. 
tiap kali batangnya ambles semua di me mekku sampe terasa banget 
mentognya, ini membuat aku terus saja melenguh, sampe akhirnya, 
"aaaahhhhh...." aku melenguh keras sekali ketika aku mencapai orgasmeku 
lagi. Mataku terbelalak memandanginya sebelum akhirnya kembali terpejam 
untuk menikmati efeknya. Dia mengurangi frekuensi genjotan batangnya 
disesuaikan dengan irama napasku yang pelan2 menjadi normal lagi, gak 
terengah2 lagi. Kami lalu berciuman dengan mesra sambil berpelukan.
"Kamu diatas ya Ay", katanya sambil berbaring telentang. Batangnya yang 
masi perkasa menjulang keatas dengan kerasnya. Aku memposisikan kepala 
batangnya persis di mulut me mekku, perlahan kuturunkan badanku, terasa 
sekali kembali batang besarnya membor masuk me mekku yang terasa sesek 
oleh jejalan batang jumbo itu. Aku menggeliat2 nikmat, makin rendah aku 
menurunkan badanku, makin dalem masuknya tu batang. Sampe akhirnya aku 
terduduk diatas selangkangannya. Batangnya dah menyusup dalem banget di 
me mekku. "Peret banget me mek kamu Ay, nikmatnya juga banget", katanya 
sambil meremes toket dan melintir pentilku. Aku terduduk seperti orang 
menunggang kuda. aku mulai menaik turunkan pantatku, kadang kugesekkan 
maju mundur, sesekali kuputer pantatku sehingga batangnya seperti 
kuplintir2 dengan dinding me mekku. Dia terpejam menahan nikmat, akupun 
demikian, nikmat banget rasanya gesekan batang besarnya ke dinding me 
mekku sampe dalem banget. dengan posisi ini aku bisa menentukan sendiri 
bagian mana dalam liang me mekku yang ingin kegesek batangnya lebih 
banyak karena lebih mendatangkan rasa nikmat buatku. Dia juga membantu 
dengan mengangkat pinggulnya setiap kali aku bergerak turun kebawah, 
membuat sodokan batangnya terasa lebih mantap. "Heehhhh
.
, aku 
mendesah tertahan karena harus juga aktif bergerak naik turun. 
Keringatku bercucuran walaupun sebenarnya suhu ruangan cukup dingin 
karena AC dipasang secara penuh. Demikian juga dengan cairan me mekku 
yang mulai mengalir deras sampai merembes keluar mengalir turun melalui 
kedua pahaku. Nafasku semakin memburu dan gerakanku semakin tidak 
teratur karena merasakan orgasmeku akan segera datang. Kuliat expresi 
wajahnya pun berbeda2 karena terlihat seperti menahan sesuatu dan 
tangannya yang memegang pinggangku mulai bergerak-gerak dengan gelisah. 
Om, Ayu udah mau nyampe lagi, kataku setengah berteriak. Aku juga 
udah mau keluar yang, bareng ya, jawabnya. Dan gak lama kemudian, 
"aaaaahhhhh", hampir berbarengan kami sama2 melenguh, aku nyampe dan dia
 ngecret. aku telungkup aja diatas badannya merasakan gelombang orgasme 
yang melanda tubuhku seperti ombak tsunami, Kerasa banget maninya 
nyembur2 secara periodik berkali2 didalem me mekku. Heran juga, ini 
ngecretnya yang kedua tapi maninya masi banyak aja nyemburnya. Aku 
mencium bibirnya dan disambut dengan pelukan hangat. Kami terus 
berciuman dengan saling melumat bibir dan memainkan lidah masing-masing.
 Di dalam liang me mekku kadang-kadang batangnya terasa berkedut-kedut 
saat kami berciuman yang membuatku merasa geli, tanpa sadar aku kemudian
 membalasnya dengan melakukan kontraksi pada otot me mekku sehingga 
seperti meremas
batangnya.
Dia mengajakku berguling pelan-pelan sehingga sekarang kembali aku 
ditindihnya. "Nikmat yang", bisiknya ditelingaku. "Banget om", jawabku 
sembari menciumnya kembali dengan mesra. "aaaahhhh" aku melenguh ketika 
dia mencabut batangnya dari me mekku. Batangnya terlihat berlumuran 
cairan mani dan lendir nikmatku. Kemudian dia pergi ke kamar mandi dan 
kembali lagi membawa handuk yang sudah dibasahi dengan air hangat. 
Dengan lembut selangkanganku di bersihkan olehnya, terutama cairan me 
mekku setelah itu baru dia membersihkan batangnya sendiri. "Yang 
katimbang kamu ngekos, tinggal disini ja ma aku, jadi aku bisa tiap 
malem ngerasain peretnya me mek kamu. Mau ya". "Ntar diomongin orang 
sekampus om, trus cowok Ayu mo dikemanain". "Kamu putusin aja, kamu jadi
 cewekku aja ya". Egois banget ya. "Ntar Ayu dah nemeni om, om masi ja 
maen ma cewek2 laen dikampus". "Ya gak lah, kan dah da kamu. em el ma 
kamu paling nikmat dari semua mahasiswi yang perna aku em el in yang, me
 mek kamu peretnya ngangenin banget, aku masi pengen lagi dan lagi 
yang". Aku binun ngejawabnya, pengen juga si ngerasain batang besar 
terus2an di me mekku, dan gak usah bayar uang kos dan biaya hidup lagi. 
tapi banyak hal yang kudu dipikirin juga kerna aku dan dia kan di satu 
kampus, masak aku kudu pindah sekolah. Lagian gimana aku kudu mutusin 
pacarku, ntar dia ngarang crita untuk disampein ke ortu lagi kalo aku 
tinggal ma om2, jadi piaraannya om2. "Atau kamu nikah siri ja ma aku, 
ntar aku ngelamar kamu deh". Waduh, usulnya makin menjadi2 ni. "Kan kamu
 bisa resmi tinggal ma aku disini". "Binun om, kudu pelan2 mikirnya".
      
     
     
No comments:
Post a Comment