Kenalin nama saya Tito saya masih duduk di bangku SMU di sebuah kota di 
Indonesia saya akan menceritakan pengalaman yang tak terlupakan itu.
Pada saat itu ada seorang murid baru yang pindah dari kota besar di jawa
 barat. Namanya Ana, Parasnya cantik langsing, namun dadanya tidak 
terlalu besar. Pada saat itu saya duduk sendiri sehingga bu guru 
menyuruh untuk duduk di bangku sebelah saya. Aku pun duduk sangat dekat 
dengannya karena meja serta kursi yang sangat sempit, seringkali paha 
kami saling bersentuhan. Kemudian kami saling berkenalan panjang lebar 
dan untungnya tidak ada yang menghiraukan kami sehingga kami bebas 
bertanya tanya.
"Ndri kontol kamu gede gak?"
"Gede dong kamu liat pasti nangis ntar hehehehe"
"Kalo gede muat ga masuk ke lubang ini?" Ia pun membuka rok nya yang tanpa memakai celana dalam
"Muat dong tapi ntar bakal sakit banget"
Aku pikir itu hanya candaan biasa sehingga aku tidak menganggapnya 
dengan serius. Namun apa daya setelah percakapan kami tadi, Ana menulis 
di sebuah kertas dan memberikannya padaku yang isinya "Nanti sore kamu 
datang ke rumahku di JL ***** ya nanti aku kasih kamu kenikmatan yang 
tak terduga" Sontak saja aku kaget dan aku membalasnya dengan kata ya. 
Maklum saja aku selalu ingin menyetubuhi seorang wanita di kelas ini 
namun baru kesampain sekarang.
Sore harinya aku datang ke rumahnya. Rumahnya tidak terlalu luas namun 
berlantai dua. Suasana dirumah pun sepi mungkin karena orang tuanya 
sedang pergi atau ada urusan yang lain. Lalu aku pun diajak ke kamarnya 
dan duduk di kursi tempat ia belajar dan ia menyuruhku memangkunya 
sambil menonton video porno yang ia punya. Kontolku pun seketika tegang 
dan Ana pun merasakannya sehingga tangannya pun meremas kontolku hingga 
aku kesakitan
"Ah... Na jangan diremes sakit tauk"
"Tapi enak kan?"
"Enak sih tapi jangan diremes di emut aja"
Tanpa berlama-lama ia mematikan laptopnya dan langsung membuka celanaku 
dan segera mengulumnya dikocoknya dengan sangat kasar dan penuh nafsu 
sehingga aku pun merasakan sakit yang nikmat karena dikocok oleh 
perempuan cantik yang nafsu. setelah 20 menit mengocok kontolku dengan 
kasar akhirnya lahar panas ku pun keluar dan membanjiri bajunya. Ia pun 
melepas bajunya dan menarik ku atas ranjang yang sangat nyaman ini. Aku 
pun tidur terlentang dan Ana pun langsung menancapkan kontolku ke lubang
 vaginanya dan keluar lah darah yang mengalir dari vaginanya.
"Ah...... kamu masih perawan ternyata ah... sempit banget"
"Ia aku baru kali ini nglakuin ini tapi kalo BJ udah sering ah... sakit ndri"
"Ah.... sempit banget punya kamu Ah.... tahan ya sakitnya"
"Ah...... Ah...... iya sayang Ah..."
Ku diamkan saja kontolku menghujam ke dalam vaginanya. Ia kemudian 
merebahkan badannya dan kuciumi bibirnya yang nikmat sambil pelan-pelan 
menggerakan kontolku keatas dan kebawah
"Ah... Ah... sakit sayang diemin aja dulu Ah..."
"Kalo di diemin ga enak sayang mending dikocok aja"
"Yaudah deh tapi pelan-pelan ya Masih sakit"
Langsung ku gerakan ke atas dan kebawah kontolku yang besar ini ia pun 
mendesah kesakitan namun di matanya ia sudah memejamkan pertanda ia 
menikmati permainan ini. Perlahan-lahan kupercepat gerakanku ini hingga 
ia mendesah sangat kencang 
"Auhh... Ouhh... Sayang enak sayang Ahh Ouhh..."
Desahan itu membuat nafsuku memuncak ku alihkan posisi ini menjadi 
posisi misionaris sehingga aku bisa lebih mengekplorasi bagian tubuhnya.
 Ku cepatkan genjotan ini hingga ia menamparku Plakk Plakkk. Segeralah 
kucabut kontolku dari kemaluannya
"Sayang kamu ngapain nampar aku? aku salah apa"
"Sakit sayang jangan kasar dong"
"Kalo gamau sakit ya gausah ngeseks aja deh"
"Kok kamu gitu sih...?"
"Lah kamu kesakitan begitu kok"
"Tapi aku sayang kamu ndri sejak pertama ketemu"
"Aku juga sayang kamu Na"
Akhirnya aku pun melanjutkan seks itu dengan penuh kelembutan, ia 
mendesah pula dengan lembur seperti sepasang kekasih memadu kasih. 
"Ouhhh Sayang Love you"
"Love you too sayang"
Dia menarik kepalaku dan mencumbunya sambil ku gesekan batang kemaluanku
 dengan sangat lembut. Air mata pun berlinang dimata nya, Ia seperti 
menangis terharu karena keperawannya telah diambil oleh orang yang 
sangat dicintainya.
"Sayang sekarang kamu boleh nggesek sekencengnya"
"Baik sayang muach"
Kugesekan dengan kencang kontol ini yang sudah lama tegang ini. Dan yang
 benar saja Ana berteriak dengan sangat kencang dan tidak ku hiraukan. 
Ku sumpal mulut Ana dengan bantal yang ada namun teriaknnya masih sangat
 kencang sekali hingga akhirnya aku harus mencumbunya agar ia tidak 
berteriak dengan kencang. Setelah beberapa lama akhirnya lahar panas ku 
pun ingin keluar
"sayang aku mau keluar nih"
"Ouhhh... Ahhhh... Keluarin aja sayang di dalam Ouhhh Ah..."
Tanpa pikir panjang ku keluarkan saja lahar panasku itu dan aku pun 
langsung lemas dan merebahkan diri ke ranjang itu sehingga kami pun 
tidur bersama diranjang
No comments:
Post a Comment