Hai ,namaku Egi. Masih ingat ceritaku dengan Tante Sri? Aku ingin
sedikit berbagi cerita tentang perselingkuhanku yang lain dengan teman
di tempatku bekerja. Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya aku
bekerja di sebuah pabrik di kawasan pinggiran Jakarta, aku bekerja di
bagian produksi. Memang gaji dan fasilitas yang aku dapatkan di pabrik
lebih dari cukup. Akan tetapi lingkungan dimana aku bekerja mempunyai
kekurangan, yaitu kekurangan pekerja wanita. Ya, memang di divisi tempat
aku bekerja hampir seluruh pekerjanya adalah laki-laki. Pekerja wanita
yang ada pun hanya beberapa orang yang sudah berumur dan tidaklah
menarik hati ku.
Akan tetapi karena jabatanku di perusahaan itu, aku sering mondar-mandir
antara ruang produksi dan ruang administrasi. Nah, di divisi
administrasi itulah ada pegawai wanita yang sangat menarik hatiku.
Terlebih hati adik ku. Namanya Yuni. Berbeda dengan Tante Sri, bagian
tubuh Yuni yang sangat menarik perhatian ku adalah payudaranya. kalau
kata anak-anak jaman sekarang diseut TOGE, akan tetapi menurutku lebih
tepat dipakai panggilan TOBRUT alias Toket Brutal..hahahahaha.
Oh ya, Yuni merupakan pegawai outsourcing yang baru, dia baru bekerja di
pabrikku sekitar dua Minggu. Aku dan Yuni memang belum pernah
berkenalan, akan tetapi apabila kami bertemu di saat aku sedang di ruang
administrasi ,dia selalu melayangkan senyumnya ke padaku. Entah
senyuman itu hanya sekedar senyuman yang dia berikan untuk pegawai
senior sepertiku, atau dia memang selalu ramah pada semua orang. Akan
tetapi bagiku senyuman itu mempunyai makna yang berbeda. Ah, mungkin ini
hanya hayalanku saja yang terlalu jauh. Satu hal yang pasti niat
nakalku selalu muncul apabila Yuni melayangkan senyumnya padaku.
Terbayang selalu bongkahan gunung kembar yang menantang di depan mataku.
Gambaranku sih ukuran nya sekitar 34 akan tetapi size cupnya yang
menantang, Double D. Terbayang di otaku apabila bongkahan tersebut
digesekan di muka ku dan kontol ku. Yuni termasuk kategori ABG dengan
umurnya yang baru menginjak 19 tahun. Aku yang sebenarnya lebih menyukai
wanita yang lebih tua dariku, enatah mengapa melihat Yuni hasrat ku
selalu muncul. Betapa tersiksanya aku apabila kontolku ini tak dapat
diajak kompromi, karena jika melihat Yuni kontolku pasti berdiri. Tetapi
aku bekerja dengan menggunakan celana jeans yang cukup ketat, sehingga
sangatlah menyakitkan bagi ku.
Dan kesempatan ku untuk mendekatkan diri kepada Yuni pun tercapai.
Waktu itu aku dan Yuni harus lembur kerja karena harus meng-input stock
barang produksi dan mengurus beberapa PO untuk sub-kon pabrik ku. Memang
aku tidak hanya berduaan saja yang kebagian lembur, akan tetapi aku
yakin akan mendapatkan kesempatan untuk mencicipi tubuh Yuni. Setelah
istirahat sebentar akupun membawa berkas-berkas yang diperlukan dan
beranjak menuju ruangan admin. Disana telah ada 4 orang admin yang
sedang lembur. Aku pun mendekati Yuni yang mejanya agak jauh sendiri.
Aku pun mengambil kursi dan langsung duduk di sebelah Yuni. Eh,
mbak...ini berkas yang harus di input, tolong ya di duluin berkas saya
,supaya lekas beres kerjaannya. Kataku sambil menyerahkan berkas yang
aku bawa tadi. Yuni menoleh ke arahku dan tersenyum. Dia pun berkata,
oh ya Pak, saya kerjakan setelah selesai berkas yang satu ini. Aku pun
menjulurkan tangan ku dan berkata, kita belum kenalan deh, namaku Egi,
aku di bagian produksi. Yuni pun menjabat tanganku dan membalas
perkenalanku dengan senyum , saya Yuni ,Pak...mohon dibantu karena saya
masih baru disini. Aku tersenyum dan berkata, Tenang saja, di sini
orangnya baik-baik koq, pasti mau bantu kamu. Lalu kami pun larut dalam
pekerjaan kami hingga tak terasa waktu telah menunjukan pukul 23:15.
Tak lama aku oun memberaskan berkas yang telah di input, Yuni pun
membereskan berkas berkas dan meja kerjanya. Aku pun memberanikan diri
bertanya pada Yuni ,Yun, udah jam segini, ka,u pulang nya ke mana? Jauh
ga?. Yuni menjawab, Ngga terlalu jauh pa< kalau naik angkot paling
sejam lah. Lalu aku bertanya lagi ,Terus kamu pulang sama siapa? Jam
segini kan ga ada angkot. Dijemput Suami atau cowoknya? Yuni pun
menggelengkan kepalanya dan menjawab , Tidak Pak, saya belum menikah,
kalau cowok dah putus 3 bulan yang lalu, jadi paling Yuni pulang pakai
taksi saja. Aku pun bersorak dalam hati , Nah ini dia kesempatan ku
datang. Lalu aku pun menawarkan diri untuk menawarkan diri menangantar
Yuni pulang. Awalnya Yuni menolak dengan alasan takut merepotkan dan
tidak enak takut jadi gosip di pabrik. Karena aku desak , dan memang aku
punya alasan kuat karena arah kita pulang sejalan. Akhirnya Yuni pun
setuju untuk diantar olehku.
Aku pun beranjak menuju lapangan parkir di ikuti oleh Yuni. Melihat Yuni
yang berjalan di belakangku aku pun berhenti dan berkata , Loh koq
malah jalan dibelakang ku? Kayak mau baris-berbaris...sini jalan nya
bareng aja. Lalu aku pun menarik tangannya dan berjalan menuju mobilku.
Ada satu hal yang aneh menurutku, ketika aku menarik tangannya dan
berjalan sambil memegang tangannya ,Yuni tidak sekali pun melepaskan
pegangan tanganku. Tapi aku tidak berpikir jauh, takut salah tafsir
nantinya. Lalu kami pun masuk kedalam mobil ku. Aku pun menyalakan mobil
ku dan tak lama kami pun berangkat. Lima belas menit pertama tidak ada
satu kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. Hanya suara lagu
Rihana yang terdengar dari tape mobilku. Hayyooo..koq malah diam sih?
Kayak belum kenal, kan tadi udah kenalan. Yuni terlihat kaget dan
tersenyum, Duh...bikin kaget aja Pak, ga papa koq pak, Cuma saya malu
ga tau mau ngobrol apa. Aku pun tersenyum dan berkata , Yah, ngobrol
apa keq, ngobrol ringan, ngobrol berat terserah, ngobrol dewasa juga
boleh.... Mendengar omongan ku , kulihat Yuni melirik ke arah ku. Dia
menjawab, Koq ngobrol dewasa sih Pak, ga enak ah.... Kalau dibikin
enak sebenarnya kan pasti enak, Yun. Tak lama kemudian kami pun mulai
larut dalam obrolan obrolan yang dimulai dari onbrolan ringan sampai
aku sengaja membawa obrolan ku ke arah obrolan dewasa. Dan ternyata Yuni
menganggapi obrolan ku dengan senang, dan tak tampak di wajahnya ada
keberatan dengan arah obrolan ku.
Tak lama kemudian aku belokan mobilku ke arah sebuah restoran fast food
yang buka 24 jam. Loh, mau kemana dulu Pak? Tanya Yuni. Aku lapar
Yun, kamu lapar ga? tanya ku balik. Sedikit sih Pak, tapi ga usah lah,
ga papa koq. Nanti saya makan di rumah saja. Jawab Yuni.Gak papa Yun,
sekalian aja lah. Emang kamu ditungguin sama ortu ya di rumah? Tanya
ku. Gak Pak, Yuni tinggal berdua dengan kakak Yuni yang Cowok dengan
istrinya. Jawab Yuni. Aku kembali bertanya ,Trus Kakak kamu marah
kalau kamu pulang telat ? Yuni menggelengkan kepalanya dan berkata,
Gak Pak, Kakak Yuni tau kalau Yuni pasti pulang telat lembur. Kadang
Yuni suka ke kostan temen Yuni kalau bener-bener telat pulangnya . Aku
menangkap ada kesempatan yang tidak boleh dilewatkan .*****ada ,masalah
dong kalau kita telat, yang penting kamu ntar sampe di rumah kan....
Yuni tak menjawab hanya mengangguk pelan dibarengi dengan senyum nya
yang membuat kontolku jadi berdiri. Lalu kami pun memasuki fastfood
tersebut dan memesan makanan .Akupun mengambil meja yang letaknya di
luar ruangan dan agak menyendiri agar aku dapat melancarkan rayuan ku
pada Yuni.
Tak lama kami pun makan sambil melanjutkan obrolan kami sewaktu di mobil
tadi. Setelah selesai makan aku pun menyalakan rokok putih kegemaranku.
Tiba tiba Yuni berkata ,Pak ,kalau saya ngerokok boleh ga?. Aku pun
sempat terdiam dan tak lama menjawab ,Oh,*****ada yang ngelarang koq.
Ada rokoknya?. Yuni hanya mengangguk sambil merogoh sesuatu dan
mengeluarkan rokok dari tas nya. Kami pun melanjutkan obrolan kami dan
tanpa terasa waktu telah lewat dari tengah malam. Yuni melirik jam
tangannya dan berkata ,Pak, udah malem banget nih, pulang aja
yuk....Saya ga enak sama orang rumah. Aku pun menyalakan rokok kembali
sambil berkata ,Tar yah tanggung, 1 batang lagi, ga papa kan? Lagian
kata kamu tadi kalau pulang telat banget kan bisa nginep di kostan
temen. Yuni tak menjawab, lalu mengeluarkan Blackberry nya, kemudian
sibuk mengetik pesan di BB nya tersebut. Selang beberapa saat kemudian
Yuni berkata ,Ya sdudah Pak, Saya sudah memberitahu kakak saya kalau ga
pulang malem ini, saya pulang ke kostan temen aja. Kemudian Yuni
kembali sibuk dengan bb nya dan beberapa kali mencoba menelpon seseorang
namun kelihatannya orang yang dituju tersebut tak menjawab telpon
Yuni.Aku pun bertanya ,Telpon siapa? Kakak Kamu? Yuni menggelengkan
kepalanya dan menjawab ,Telpon temen yang kost itu, tapi ga jawab dari
tadi. Tak lama kemudian terlihat dia tersenyum senang sambil berkata
,Woiii...telpon koq ga diangkat dari tadi, gue nginep tempat lo
ya...Jangan di kunci dulu, tar lagi gue kesitu.............Hah,sorry deh
ganggu, tapi doi pulang atau gimana?.................Yaaahhh, terus
gimana dong?..............ya udah deh, tar gue hubungin lo lagi deh....
Terlihat Yuni menutup BB nya dan memasang muka sedikit cemberut. Loh,
kenapa ,Yun? Tanyaku kepada Yuni. Dengan muka yang masih agak cemberut
Yuni pun menjawab , Kesel Pak, Cowok nya temen saya ternyata nginep di
kostan...trus Yuni jadi ga bisa ke kostan. Aku kembali bertanya ,Loh,
mank kostan nya bebas? Koq cowok nya bisa nginep? .Ya Pak bebas
sekali, tadi aja lama ga diangkat ...eh taunya temen Yuni lagi
begituan..... Jawab Yuni. Loh, begituan apaan? Aku ga ngerti? Tanyaku
pura-pura bingung. Ah, masa Bapak ga tau, bapak kan dah dewasa.....
Oooooohhh...lagi ML toh.Jawabku. Nah trus gimana? Tanyaku lagi. Gak
tau Pak...saya juga bingung. Jawab Yuni. Ya sudah, saya bukakan Hotel
saja ya... pagi-pagi kan bisa pulang ganti baju. Ajakku kepada Yuni.
Yuni menjawab ,Gak ah Pak, takut saya.... Loh ,takut apaan? tanyaku.
Yuni kembali menjawab ,Takut diapa-apain sama Bapak. Aku agak kecewa
dengan jawabannya, akan tetapi kulihat raut mukanya tidak menunjukan
penolakan terhadap ajakanku. Maka kembali aku mengajak untuk menginap di
hotel. Dengan berbagai alasan dan rayuan akhirnya Yuni pun menyetujui
ajakan ku. Aku pun bersorak dalam hati. Dan tak lama kemudian mobilku
pun kupacu menuju hotel bintang 3 terdekat. Bukan mau sombong, tapi aku
lebih memilih hotel berbintang ketimbang hotel melati ataupun losmen,
dengan alasan jauh lebih aman dari razia polisi atau satpol PP. yah,
untuk jaga-jaga saja.
Aku pun segera turun dan menyuruh Yuni menunggu di mobil. Setelah check
in aku kembali ke mobil dan mengajak Yuni turun dan berjalan menuju
Hotel tersebut. Tak lama kami pun sampai di depan kamar ,aku membuka
kunci elektronik pintunya dan mempersilahkan Yuni masuk terlebih dahulu.
Tiba-tiba Yuni berkata ,Loh koq ranjangnya satu doang Pak?. Aku pun
menjawab ,Oh..yang double udah ga ada, full semua . Jawabku enteng,
padahal aku memang sengaja memesan yang ranjangnya single. Setalah
beberapa saat aku pun membuat kopi untuku dan menawarkan pada Yuni,
namun Yuni menggelengkan kepalanya. Sambil mengobrol Yuni duduk di
ranjang dengan bersandar pada tembok sambil memainkan remote TV. Aku pun
duduk di samping Yuni sambil memegang kopi yang aku buat tadi. Kami
pun mengobrol sambil diselingi dengan candaan-candaan ringan. Pada saat
bercanda itu aku sengaja menumpahkan kopi di tanganku ke baju Yuni.
Waahhhh...sorry banget Yun...sini aku bersihin. Kataku sambil
mengambil tissue dan mengelap tumpahan kopiku di atas dadanya. Aku
sengaja mengelap dengan perlahan supaya dapat merasakan empuknya
payudara nya yang super itu. Yuni pun berkata ,Gak papa Pak, udah biar
Yuni bersihin sendiri aja di kamar mandi. Yuni pun beranjak ke kamar
mandi. Tak lala kemudian aku mengambil kimono yang tersedia di lemari
dan mengetuk pintu kamar mandi untuk menyerahkan nya ke pada Yuni.
Yun...ini kamu ganti pake kimono aja, biar bajunya digantung di lemari
aja. Yuni tak menjawab. Aku pun sempat berpikir dan berkata dalam hati
,wah..jangan-jangan udah kebaca nih niatku. Tapi aku berpikir untuk
tidak mundur kecuali memang Yuni menolak dengan tegas .
Tok..tok...tok..kembali aku mengetuk pintu kamar mandi sambil menawarkan
kimono nya. Tak lama terdengar suara air mengalir dari keran kamar
mandi. Kutunggu dan kutunggu, tak ada jawaban dari dalam kamar mandi.
Aku pun mulai gelisah serta berpikiran takut kalau Yuni marah ,besoknya
dia bercerita pada teman-temannya di pabrik. Wah...mati aku kalau sampai
itu terjadi. Selagi aku kebingungan dan tenggelam dalam kegelisahanku,
kudengar suara Yuni memanggil ku dari dalam kamar mandi. Pak...masuk
aja dan tolong bawakan kimononya sekalian ya, please...tolong ya...
Masih dengan kegelisahan ku aku pun membuka pintu kamar mandi dan hendak
menyerahkan kimono nya. Namun ternyata kegelisahan ku pun musnah,
kulihat Yuni sedang berbaring di dalam bath tub dan tersenyum padaku.
Pak, dari awal di fastfood tadi sebenernya saya dah baca niat Bapak.
Kalau memang Bapak mau, masuk aja sekalian ke dalam bath tub. Aku pun
tak bergeming dan hanya melongo memandangi tubuh Yuni yang tak tertutup
sehelai benang pun berbaringa dan berendam di dalam bath tub. Kembali
Yuni berkata,Loh koq malah bengong sih Pak? Bukannya bapak kepengen
sama saya, makanya Bapak mengajak saya ke hotel juga?. Aku menjawab
dengan terbata-bata karena masih bingung ,I..ii..yya
sih...taa..tapi.... belum selesai menjawab ajakan itu, Yuni pun kembali
berkata, Tenang aja Pak, ga usah takut...Yuni juga sebenernya dah
kepengen ML sewaktu kita ngobrol di mobil, tapi saya ga tau gimana harus
ngomong ke Bapak, eh ternyata saya perhatikan Bapak punya niatan
begitu, Cuma kelamaan......makanya mending saya mulai duluan dari pada
kelamaan nunggu Bapak.
Tanpa banyak berpikir, aku pun menanggalkan pakaian ku dan masuk ke
dalam bath tub, kemudian dengan bernafsu ku elus-elus payudara nya, dan
ku mulai menjilati dan menyedot putingnya yang telah berdiri. Yuni pun
mendesah dan memelukku, sampai-sampai aku tak dapat bernafas karena
mukaku tertutup oleh bongkahan payudaranya yang besar itu.
Ahhhh...ooouuuhhhh....terus Paaaakkk...hisap
terusssssshhh...hhhmmppphh..... Aku semakin bersemangat menghisap dan
menjilati payudaranya ,sedangkan tangan ku pun bergerilya di perut dan
turun ke arah memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tak begitu
lebat. Aku pun mulai mengusap-usap permukaan memek nya dan mulai
menggosok-gosok jari tengahku di antara bibir memeknya .Tak ayal lagi
Yuni semakin menggeliat-geliat liar sembari mendesah semakin kencang.
Ooouuuuhhhh.....paaaakkk,...eennaaakkk...ssshhhhhh...... kemudian aku
mulai memasukan jariku kedalam memeknya dan mulai mengocok memeknya
dengan perlahan. Yuni pun tak tinggal diam, tangan kirinya mengelus-elus
kontolku yang telah berdiri tegak sedangkan tangan kanannya
mengusap-usap puting susuku. Lalu kemudian aku pun berdiri dan menarik
tangan Yuni untuk berpindah ke kamar. Yuni pun mengikuti ku dan kemudian
merebahkan diri di atas kasur .Terlihat lebih jelas bentuk tubuh Yuni
dengan lekukan badan yang sangat indah dan membangkitkan gairah pria
manapun yang melihatnya. Tanpa menunggu lama aku pun mulai merangkak dan
menjilati tubuh Yuni mulai dari kaki hingga terhenti di pangkal
pahanya. Lalu aku pun mulai menjilati dan menciumi pangkal pahanya
dengan jemariku yang mulai mengelus elus bibir memeknya. Yuni pun
mendesah dengan liar dan meremas-remas rambutku sedang tangan satunya
mulai meremas payudaranya sendiri.
Paaakkkkhh...tteerruuusss...aaaahhhhh....ooouuuucchhh.....ssstt....aahhhh....
lidahnya sibuk menyapu bibirnya sendiri sehingga menambah gairah ku
untuk terus melakukan aksiku di pangkal pahanya.
Jari telunjuku mulai memasuki lobang memeknya sedangkan jempulku
mengelus-elus clitoris nya. Tampak Yuni semakin menggelinjang dan
mendesah-desah tak karuan. Tak lama kemudian tampak Yuni mengangkat
badannya dan mejambak rambutku dengan hentakan yang keras. Terlihat
dengan jelas memeknya berkedut-kedut dan diiringi teriakan kecil dari
mulut Yuni.
Aaaccchhhhhh......Pppaaakkkhh...ssaaayyyyaaa...kkeelluuaaarrr...oooouuucchhhhh......
Selang tak beberapa lama, tubuh Yuni pun perlahan turun kembali dan
jambakan rambutnya mulai mengendor. Aku pun menghentikan aksiku dan
mulai memposisikan tubuhku mengangkangi wajah Yuni. Tanpa di suruh pun
,Yuni mulai mengelus-elus kontolku dan menjilati lobang kencing ku.
Sensasi yang kurasakan membuat tubuhku mengigil karena nikmat dan geli
pada waktu yang bersamaan. Lalu Yuni pun mulai memasikan kontolku ke
dalam mulutnya. Dia mulai menghisap kontolku dengan perlahan tapi pasti.
Wah...keliatannya dia sudah mahir dalam hisap-menghisap kontol
nih.... kataku dalam hati. Tapi aku tak memikirkan hal itu dan larut
dalam kenikmatan yang kurasakan pada saat itu. Tiba-tiba rasa isengku
pun muncul. Dengan sedikit hentakan kecil, kucoba untuk memasukan
kontolku seluruhnya ke dalam mulutnya. Otomatis terlihat Yuni
terkaget-kaget dan melototkan matanya ke arah ku. Yuni pun
terbatuk-batuk dan melepaskan kontolku yang menancap seluruhnya di dalam
mulutnya. Uhhuukkk...uhhuuukk.....Paakk...kkaallaauu mau dimasukan
semua bilang doonngg...Uhukk..uhuk.... kata Yuni terbatuk-batuk. Aku
pun tersenyum kecil dan berkata ,Sorry Yun, hasin aku gemas liat kamu
menghisap kontolku ini . Sambil kembali menyodorkan kontolku ke dalam
mulutnya. Yuni pun kembali membuka mulutnya, kali ini dia membuka
mulutnya lebih lebar lagi. Aku pun mulai memaju mundurkan pantatku dan
sesekali menekan hingga kontolku pun habis masuk seluruhnya sampai
terasa sekali mentok di dalam ternggorokannya.
Tak lama kemudian aku pun bangkit, dan berdiri di pinggir kasur. Dan aku
pun menarik kaki Yuni sehingga pinggulnya kutempatkan tepat di bibir
kasur. Kaki kirinya aku naikan ke atas dadaku. Sedangkan kaki kanannya
menjuntai di pinggir kasur. Aku pun menggenggam kontol ku dan mulai
menggosok-gosokan kepala nya di atas bibir memek Yuni.
Paakk...ayyooo...maaassuuukkkannn...cceepppeetttaannn..... tanpa
menunggu lebih lama aku pun mulai menekan kontolku perlahan dan mulai
memasukan kontolku ke dalam memeknya. Tak begitu sulit bagiku untuk
memasukan kontolku ke dalam memeknya. Aku pun mulai berpikir ,wah
,sepertinya Yuni dah ga perawan nih...tapi ga papa deh, kali kali nyona
ABG...hehehehe. kemudian ketika kontolku telah masuk dua pertiganya
aku pun menariknya kembali hingga tersisa kepala kontolku saja yang
terbenam di dalam memeknya. Berkali-kali aku melakukan itu hingga terasa
memek Yuni mulai makin membasah.
Paakk...ayyoo...ddooongg...diii..cceepppeeetiiinnn.... kata Yuni
dengan setengah memohon kepadaku. Sabar Yun, bentar lagi ya...... Aku
pun mulai mempercepat goyanganku sambil menjilati betis kaki kiri Yuni
yang kuletakan di dadaku tadi. Pllookkk..plookk..plloookkk....
terdengar suara benturan antara dua selangkangan kami. Yuni pun mendesah
dengan liar dan kembali meremas-remas payudaranya sendiri.
Aaaaaahhhh...ssshhhh....pppaakkk...kkkoonnttooolll...bbaaapppaakkk..eennnaakkk...bbeennerrr....ooouucchhh...hhhmmpphhh....
Aku tak menjawab ,aku terus menggenjot Yuni dengan penuh semangat. Tak
lama kemudian aku pun menghentikan aksiku. Dan melepaskan kontolku.
Tampak roman kecewa tampak di wajah Yuni. Paakk..kkeennnaaapaaaa di
ccabbuut..?. Aku tersenyum dan menarik tubuh Yuni sambil berkata
,Gantian dong, kamu yang di atas ya.... Kemudian aku pun berbaring dan
Yuni segera menaiki tubuhku. Dia pun berjongkok tepat di atas kontolku,
dan kemudian memegang kontolku serta membimbingnya perlahan tepat di
bibir memek nya yang tampak merekah indah. Digesek-gesekan nya sedikit,
kemudian dengan perlahan tapi pasti Yuni pun menurunkan badannya
sehingga dengan mudah kontolku kembali masuk kedalam lobang memeknya.
Yuni terdiam sebentar, tampak dia memejamkan matanya dan mendesah kecil
,Hmmmppphhh...sssstt....aahhh. Kemudian dia mulai menaik turunkan
badannya. Mula mula Yuni melakukannya dengan perlahan. Dan lama-lama
dia mulai menaik turunkan pantatnya dengan cepat. Kembali terdengar
benturan antara selangkangan kami. Tak lama kemudian Yuni pun mengganti
posisinya, lututnya di letakan di antara pinggulku, sehingga kontolku
pun masuk dengan sempurna ke dalam memeknya. Dia mulai memaju mundurkan
pantatnya dan menggoyangkan pinggulnya. Posisi ini kurasakan jauh lebih
enak dibandingkan dengan posisi tadi. Aku pun tak tinggal diam, aku
mulai meramas pantatnya dan ikut membantu memaju-mundurkan pantatnya.
Kedua tangan Yuni pun bertumpu di dadaku. Sehingga tampak dengan jelas
payudaranya yang besar itu tepat di depan ku. Tampak payudaranya
bergoyang mengikuti irama goyangan pantat Yuni. Aku pun tak
menyia-nyiakan pemandangan tersebut. Kedua tanganku pun berpindah dari
pantat sekarang memegang kedua bukit indah yang ada di depan ku. Dan
mulai meremas remas sambil mulai menjilati putingnya. Terkadang aku
gigit gigit kecil puting nya itu. Tampak Yuni semakin mempercepat
goyangannya.
Aaahhh...ppaaakkk...eeennnaaakkk...ppaaakkk...hhhmmmpphhh...ooouuccchhh.
tangan Yuni yang sedari tadi bertumpu di dadaku pun ikut meremas
dadaku. Paaakkk...
seebbeenntaarr...laagiihhh....aaahhhh....sseebbeentaarr
laagiiiihhhh...Aaaaaaahhhhhhhhhhh....sssttthhh....Oooouuuucchhh.... dan
Yuni pun menekan pentatnya kuat-kuat sehingga amblaslah kontolku
seluruhnya ke dalam memeknya. Dan tangannya meremas dadaku dengan penuh
tenaga. Tubuhnya mengejang disertai kepalanya yang terlempar ke
belakang. Ppppaaakk...aaaahhhhh........ dan kembali tubuh Yuni ambruk
melemas kedua kalinya. Tampak orgasme nya yang kedua ini jauh lebih
nikmat dibandingkan yang pertama tadi. Terlihat wajahnya yang memucat
sambil menggigit bibirnya, Yuni pun bergidik disertai tubuhnya yang
bergetar karena sensasi orgasmenya masih terasa.
Lalu aku pun membalikan tubuhnya yang terdiam di atas tubuhku. Kemudian
ku angkat ke dua kakinya dan kuletakan di bahuku. Tampak dengan jelas
memeknya semakin terlihat menggembung, sehingga aku pun menjadi tak
tahan ingin segera memasukan kontolku kembali ke dalam lobang
kenikamatan itu. Tangan kiriku kupakai untuk menumpu berat badanku dan
tangan kiriku kugunakan untuk membimbing kontolku ke dalam lobang memek
nya yang telah menanti. Ketika aku mulai menggesekan kepala kontolku di
bibir memek itu, Yuni pun menahan pinggulku dan berkata ,sebentar
Paakkk...hhhmmpphhhh....biarr saayya ..istiraahhat
dullluuuhh...hhhmmpphhh..... Tampak nafasnya masih tersengal-sengal.
Tapi aku tak memperdulikannya, dengan sekali hentak maka kontolku pun
masuk kedalam lobang memeknya. Aaaaahhhh... Paaaakkkk.......!!!!
Teriak Yuni sambil meremas pantatku dengan keras, sehingga terasa pedih
karena kukunya yang agak panjang. Aku diam kan sejenak kontolku di dalam
memeknya. Terasa sekali kedutan-kedutan kecil di dalam memeknya, dan
terasa nikmat sekali. Walau sebenarnya kedutan dan kenikmatan lobang
memeknya kurasakan tak sedahsyat Tante Sri. Akan tetapi untuk wanita
seumuran Yuni buatku memeknya memang super juga.
Aku masih mendiamkan kontolku terbenam seluruhnya di dalam memek Yuni.
Kemudian aku pun mencium dan melumat bibirnya. Awalnya dia menolak dan
berkata ,*****papa kan pa....?. Aku hanya diam dan menatap matanya dan
kembali berusaha untuk mencium bibirnya, penolakan kembali aku
dapatkan. Yuni tampak menolehkan wajahnya ke samping. Ayoo dong Yun,
aku inginmencium bibir kamu, biar tambah lebih enak buatku. Ke pegang
rahang Yuni dan kupalingkan kembali wajahnya ke arah ku. Kudekatkan
wajahku dan menciumnya. Kali ini Yuni tak menoleh dan membiarkan aku
menciumi, menjilati bibirmya. Akan tetapi selama beberapa saat dia belum
juga membalas ciuman ku. Aku pu tak tinggal diam, aku mulai menggenjot
kontolku dan ku genjot dengan keras ,sehingga membuat Yuni terpekik
pelan. Pada saat dia memekik itulah aku mulai memasukan lidah ku kedalam
mulutnya dan mulai menyapu seluruh bagian dalam mulutnya. Perkiraan ku
ternyata tepat, sambil terus menggoyangkan pantatku, Yuni meulai mebalas
ciuman ku, bahkan dia lah yang menjadi lebih agresif menyedot dan
menjilati lidahku. Memang terasa berbeda sekali, kurasakan sensasi yang
lebih nikmat disaat menggenjot Yuni ditambah dengan aksi sedotan mulut
nya. Tak berapa lama aku semakin cepat menggenjot pantatku. Kurasakan
air maniku akan segera keluar .Dan tampak Yuni pun ikut menggoyangkan
pantatnya, dan aku tau bahwa dia pun akan segera mencapai orgasme nya
yang ketiga kali. Aku pun semakin mempercepat genjotanku, dan kemudian
menekan pantatku sekuat tenaga sehingga kontolku terbenam seluruhnya di
dalam memek nya. Aaahhh....aakkuu
..kkeellluuaarrrrhhh........crooottt...ccroooott...ccrroooooottt...
Yuni pun berteriak dan mencengkram pantatku dengan kuat.
Aaaaahhhhh.....sssshhhhh...ooouuuucchhhh.....ssssayyyyaaaahhh,..jjuggaaa
pppaaakkkk....!!!. dan kurasakan memek Yuni kembali berkedut dan kali
ini terasa seakan menghisap kontolku sehingga kontolku serasa tersedot
lebih dalam ke dalam memeknya. Terasa seluruh syaraf yang ada di dalam
tubuhku seperti tersengat listrik akibat kenikmatan yang luar biasa itu.
Tak lama kemjudian aku pun ambruk di sebelah tubuh Yuni yang sama
tergolek lemas.
Yunnnhh...hhmmpphh..memek kamu..toopp baangeett ...dehhh. Kataku
sambil mengecup jidatnya. Yuni pun tersenyum dan menjawab,Sama
paakk...kontol bapak lebih enak dari pada cowok saya.... Aku pun
bertanya kepada Yuni, tadi katanya ga mau ciuman, katanya kalo ciuman
Cuma buat suami nyu doang, koq mau sih di cium aku?. Yuni menatapku dan
tersenyum sambil berkata, ga tau Pak, selama ini saya hanya berciuman
dengan pacar saya. Memang saya pernah ML dengan beberapa cowok kenalan
saya, tapi ga pernah selaki pun saya ciuman. Ga tau kenapa sebenernya
saya juga ingin berciuman dengan bapak. Yuni terdiam sejenak dan
kembali berkata,Mungkin saya bener-bener suka sama Bapak, walau baru
jalan sekali ini, tapi kontol bapaklah mungkin yang membuat saya mau
dicium sama bapak. Aku pun berkata ,Saya sudah punya istri loh, kamu
mau berhubungan dengan cowo beristri?. Yuni tertawa kecil dan menjawab
,Kalau saya ga mau ngapain saya ML dengan bapak?. Aku pun mengecup
keningnya dan berkata ,Tapi saya ga bisa kalau harus berhubungan serius
dengan orang lain selain istriku. Apa kamu mau kalau kita hanya
berhubungan sebatas seks saja? .Yuni tersenyum dan menganggukan
kepalanya ,Buat saya sih ga masalah Pak, Bapak ga usah takut saya
bakalan nuntut apa pun, karena saya juga sekedar butuh seks nya saja.
Kami pun tertidur dengan berpelukan . ketika aku bangun tampak jam
menunjukan pukul 08:30 pagi. Aku pun bergegas bangun dan hendak ke kamar
mandi untuk mandi dan berangkat kerja. Sakan tetapi tanganku di tarik
kembali oleh Yuni. Pak, kita ga usah masuk kerja hari inu yuk....Saya
masih pengen ML dengan bapak hari ini....boleh kan?. Aku terdiam
sejenak dan tersenyum ,Ok, aku telpon ke kantor dulu yang untuk minta
ijin, kamu juga jangan lupa telpon kantor juga ya . Maka kamimpun
melanjutkan kegiatan kenikmatan kami sampai malam harinya. Aku pun
mengantarkan Yuni pulang ke rumahnya. Dan dapat ditebak Yuni pun menjadi
stockpetualangan seks ku yang kedua setelah Tante Sri. Masih ada
target selanjutnya untuk kujadikan bagian dari petualangan ku ini. Masih
ada Tante A Yung, istri boss ku, dan Mbak Meri penjual nasi di kantin
pabrik ku.
No comments:
Post a Comment