Aku yg kini baru saja lulus kuliah dan sudah bekerja serta menikah
dengan pacar smu ku dulu diwaktu aku masih duduk dibangku kuliah
semester 6, namu aku menikah bukan karena pacarku hamil, namun karena
orang tua istri saya yg meminta kita berdua agar segera cepat menikah.
Kini aku tinggal di suatu kota kabu paten di daerah jawa tengah, kami
sudah sekian tahun menikah blm diakruniai serorang anak, hubungan saya
dan istri pun cukup harmonis.
Hingga suatu hari, kakak pertamaku yg perempuan menghubungiku bahwa aku
dimintainya untuk mencarikan sekolah untuk ponakanku sebut saja windi,
dikarenakan dia sudah tidak betah lagi sekolah di tempatnya windi
sekolah, karena kebetulan windi sekolah di sekolah pelayaran dimana
kurikulumnya semi militer, windi sudah tidak sanggup lagi atas semua
perlakuan seniornya yg sok disiplin dan sok militer itu, windi yg masih
bersetatus pelajar kelas 1 sma itu ahirnya pindah ke smu yg kucarikan di
kotaku, ibunya meminta agar windi dapat ikut denganku dan dengan alasan
agar jika ibu windi akan nengok neneknya windi atau tepatnya adalah ibu
ku dan kakaku, kakakupun bisa mampir dan menjenguk windi, karena kakaku
adalah seorang wanita yang super sibuk dengan bisnisnya.
Singkat cerita, windi hari demi hari sudah mulai sekolah dan tinggal di
rumahku. Saya sangat menyayanginya sebagai mana paman menyayangi
ponakannya, kebutuhan sekolah uang sakupun sering kuberikan agar dia
nyaman dan betah tinggal dirumahku, semakin hari semakin lama windi
merasa makin akrab dengan aku dan istriku, hingga suatu malam saat aku
tidur terlelap dengan istriku tiba2 pintu kamarku diketuk oleh
seseorang, kira2 jam 00:30 dan aku pun bangun dan lekas membuka pintu
kamar, tika2 kulihat windi seperti orang yg tidak dapat bernafas dan
hanya mengenakan daster tipis tanpa BH hingga puting susunya pun
terlihat jelas olehku, namun pikiranku kacau tidak menghiraukan
pemandanag yg ada di depanku payudara yang kencang dan lumayan besar
kira2 ukurannya 34D, sambil terbatah2 dia bicara bahwa dirinya sesak
nafas dan dia ternyata memiliki asma sejak kecil, lalu aku segera
membangunkan istriku dan berusaha memberikan pertolongan pertama dengan
air hangat dan obat2 seadanya, dia bicara bahwa sebenarnya jika dia
sedang kumat asmanya dia harus diuap agar segera reda asmanya, saya
panik dan bingung bukan main, harus dibawa kemana anak ini, dan tiba2
terbesit dipikiran ku, oh iya aku pernah belajar tentang ilmu pengobatan
dan tenaga dalam waktu di bangku kuliah dulu, aku tahu bagian mana yg
harus aku pijit, aku minta ijin ke istriku dan aku menerangkan bahwa yg
akan ku pijit adalah bagian tangan punggung dan dada, istriku pun
mengijinkan ku bahkan tidak sedikit curiga atau hawatir kepadaku akan
pijitan2 tersebut.
Ahirnya mulailah aku memijit windi mulai dari tangan punggung dan bahu
menggunakan minyak kelapa agar licin denga cara memasukan tangan ku dari
atas dan posisiku berdiri di belakang punggungnya yang duduk kasur
lantai membelakangiku, cukup lama kupijit bagian tersebut hingga
istrikupun tertidur pulas di depan windi, setelah kira2 40 menit ku
pijat bagian tangan punggung dan bahu, aku meminta ijin kepada windi
untuk memijat bagian dadanya, dan windi pun mempersilahkannya.
Dengan posisi ku masih berdiri di belakang windi Perlahan2 windi mukai
agak lega dan nafasnya sepertinya mulai panjang dan santai, aku pijit
perlahan di atas tetenya hingga kebelahan dadanya yaitu tepat dibelahan
tetenya, aku pun bertanya kepada windi "enak win? Bagai mana sekarang?
Lebih baikan" windi hanya mengangguk, aku pun terus memijitnya dan
berkata "win kamu juga harus tunjukin diamana tempat yg paling enak
dipijit? Jadi om tahu, jika diposisi tersebut sakit namun enak bilang
ya" seruku, lalu windi pun hanya meng angguk.
Hingga ahirnya, pada saat saya meletakan kedua tangan ku tepat di tengah
tetenya windi pun berbicara " nah disitu om sakit tapi enak sekalu...
Lega rasanay" ahirnya aku pin semakin memberanikan diri untuk menyentuh
susunya sebebas mungkin hingga tanganki bergerak membuat lingkaran pada
susu kanan dan kirinya, windi tidak banyak berbicara, namun saat
tanganku menyentuh putingnya windi segera menggigit bibir bawahnya,
kukira itu hanya kebetulan namun ku coba kembali ku sentuh bagian
putingnya windi pin kembali melakukan ekspresi yang sama. Sebenarnya aku
penasaran seperti apa susu dan puting windi karena aku hanya merasakan
empuknya dan sedikit keras jika aku menyentuh susu windi, ahirnya setan
pun memasuki piliranku,
Dengan alasan agar gampang memijit kusuruh windi berputar badan
menghadapku dan mengangkat dasternya hingga dadanya terbuka, windi pun
seraya mengikuti perintahku, perlahan dia berputar badan dan membuka
dasternya hingga buah dadanya yang putih dengan puting warna ping
kencang menantang itu benar2 terlihat jelas di depanku, aku pun
menambahkan minyak kelapa pada tanganku dan membasuhkannya ke seluruh
dada dan susu windi secara rata hingga licin dan nampak mengkilat sekali
susunya terkena minyak kelapa tersebut.
Lalu aku duduk di hadapannya dan mulailah memijit dada dan tanganku
memutar2 susu kanan dan kirinya, kedua tanganku kutemukan berlainan arah
di belahan susunya dan ku kerakan kebawah memutari bentuk susunya yang
indah, sesekali kulewati buting susunya dan sepoitan windi pun menggigit
bibir bawahnya, tak sadar windi yang membuka dasternya dan hingga
terlihat susunya dihadapanku, celana dalamnya pun yg tipis merah muda
dan ketat menontonkan buntuk lubang wagina yang amat jelas, tak disadari
aku yang makin kesetanan memainkan susu windi dengan dalih mengobati
asmanya semakin geregetan dan tak sadar bosisi duduku yg sila ini jempol
kaki kananku tepat menempel pada vaginanya yg tertutupi celana dalam.
Kulihat ekspresi wajah windi yg sepertinya makin membaik dan berubah
menjadi ke enakan kucoa menggerak2an cepolku ke vaginanya gungga
kurasakan ada daging kecil yg embuk tersentuh oleh cempol kakiku,
sepontan windi meletakan tangannya kelantai di belakng pantatnya seolah2
dia merasakn kenikmatan yg luar biasa, aku pun makin berani, kini aku
tidak lagi melakukan pijitanku melainkan meraba dan meremas2 susu windi
namun windi pun menikmatinya, istriku yg tertidur dari tadi pun tidak
tebangun sedikit pun walau tubuhnya terkuncang dan tersentuh oileh
tangan windi,
Windi perlahan2 mengeluarkan suara desahannya eehhhhh... Oooohhhh....
Heeemmmmm... Kuteruskan jempol kakiku menyelinap dlam sela CD nya...
Ooohhh... Desah windi halus.
Windi memejamkan matanya lalu kuberanikan diri membasahi jari. Tengah
tangan kiriku dengan minyak kelapa dan sepontan tanganku masuk ke dlam
CD nya dan kudapati itil windi yg sudah basah kurasakan, kerus ku
mainkan itinya erangan windi makin menguat aaahhhhh... Oooohhhh....
Oooommmmm... Kutanyakan "kenapa win saki?" Dia hanya menggelengkan
kepalanya, lalu juteruskan sentuhan di itil windi dan sekali kutambahkan
minyak di jariku, makin lijin windi pun makin bergelinjang kenakan,
susunya kuremas dan putingnya ku mainkan menggunakab tangan kanan dan
tangan kiriku bermain di itil vaginanya.
Ooohhhh... Tak lama kemudian tiba2 cuuurrrrrr.... Seperti air kencing
lumayan deras keluar dari vaguina windi dan windi pun mengerang lumayan
agak keras untung saja istriu tidak terbangun.
Hingga ahirnya akupun menyudahi permainan itu dan seolah2 aku hanya
memijit windi secara provesional dan anehnya windi pun seolah2 tidak
melakukan hal yg barusaja terjadi, dan dia hanya terdiam dan berucap
"makasih ya om atas pijitannya, nanti biarin om aku aja yg beresin bekas
minyaknya"
Yg ada di pikiranku, dia tadi mimpi atau tidak tau atau lupa atau kenapa
ya... Kenap seoilah2 windi tidak tahu apa yg barusan terjadi?
Ahirnya untuk mengetesnya aku coba sentuh susunya dan agak sedikit
meremas, dia ber ekspresi sepertinya tidak mau diperlakukan seperti itu
sambil cemberut. Aneh... Sungguh aneh dipikiranku.
Hingga ahirnya pagi puntiba dan windi pun tidak masuk sekolah karena
alasan masih kurang fit badannya walaupun nampaknya asmanya sudah tidak
kelihatan membuat nafasnya sesak, lalu siangharinya istriku mengantarnya
ke dokter praktek langganan keluargaku.
Hari pun berganti dan 2 minggu sudah berlalu, singga suatu malam tiba2
Tok tok tok "pintu kamarku diketuk kembali"
Aku : Iya sebentar "kubuka pintu dan ternyata windi dengan nafas yg begitu berat yg ada di hadapanku" kambu lagi win?
Windi : iya om... Sesek banget nafas aku...
Aku : ya sudah duduk sini di kasur lantai depan tv biar om ambil minyak kelapa dulu
Windi : iya om...
Sambil windi berlahan menuju kasur depan lantai, aku pun masuk kembali kekamar dan mengambil botol minyak kelapa.
Windi yg sekarang mengunakan rok pendek dan kaos seperti biasa sudah
tidak mengenakan lagi BH-nya kini sudah duduk diatas kasur lantai depan
tv. Lalu aku duduk di depannya seraya berkata
Aku : gimana win sesek bgt
Windi : iya ommm ngik ngik ngik " terdengar sekali suara nafasnya"
Aku : kamu buka deh baju kamu
Windi : begini om? Sambil mengangkat kaosnya hingga susunya terluhat.
Aku : kalo kamu mau buka aja semua jado om gampang mijitn)
Windi : baik om
Sambil membuak bajunya kulihat seperti oarang yg nafsu berat namun malu2
Aku : nah gitu
Windi hanya tersenyum
Windi : om jangan pake minyak bisa ga?
Aku : kenapa win?
Windi : gak papa sih...
Aku : klo gak pake minyak nanti ngurutnya susah kan peret jadinya
Windi : ohhh okedeh ommm
Ahirany aku mulai membalurkan minyak kemapa itu mulai dari punggung dan
kupijat seperti biasa hingga ahirnya mendarat kedadanya, dan mulailah
gerakan2 yg pernah kulakukan ku kerakan kembali.
Aku : win, kamu emang enak jika om belai susu kamu?
Windi : enak om, aku ngerasa relak banget om
Aku : loh aku kan gak mijitin kamu kalau seperti ini "sambil ku remas susunya dan kumainkan putingnya"
Windi : iya om tapi aku rilek banget om, nafasku pun semakin lega rasanya jika om begitu.
Aku : ohh begitu ya, berarti kamu tadi minta gak pake minyak karna seperti ini ya?
Windi : iya om... Kalau om gak pakai minya om cukup remas2 susu windi windi juga rilek om.
Aku : trus gimana mau kamu?
Windi : terserah om.
Aku : kamu mau klo om enyot susu kamu?
Windi : kalau itu bikin aku rilek dan sesak nafasku reda apa aja yg om
lakuin aku mau aja om, yang penting aku cepat sembuh dari sesak nafasku
om.
Aku : ok kalau begitu, om ambil tidu dulu ya buat elap minyak yang ada di tete kamu
Windi : iya om, cepet ya... Aku kesiksa banget sama sesak nafas ini.
Aku pun bergegas mengabil tisu dan ku lap seluruh minyak yang ada di dada dan susu windi
Aku : udah win sekarang udah bersih, kamu maunya diapain?
Windi terserah om.. Bikin aku rilek
Aku : aku isep ya puting kamu
Windi : iya om ga papa
Aku : emang kamu sering begini ya?
Windi : ngga om... Aku baru merasakan ini sama om. Dulu aku selalu
sembuh jika sudah di uap om, aku jg heran kenapa kemarin kok aku sembuh
juga di pujit dama om.
Aku : klo emang enak kok kemarin kaya gak terjadi apa2 dan om coba pegang tete kamu lagi seolah2 kamu marah dan g mau?
Windi : aku jaim aja om, padahal aku enak banget, aku takut om marah balik marahin aku.
Aku : ohhh gitu dasar kamu ya... Nanti om jilat deh memek kamu mau kan?
Windi : terserah ommm... Pokoknya bikin aku rilek seenak mungkin, karena
dari kejadian 2 minnggu kemarin aku tahu dengan cara ini aku bisa
sembuh tanpa obat dokter
Aku : ok kalo gitu buka celana dalam kamu win biar om gampang
Windi : siapa bilang aku pake cd?
Aku : nah nah nah udah niat nih kayanya? Mang gak takut om perkosa kamu?
Windi : ihhh... Capedeh jawab pertanyaan om, dibilang om apain aja
terserah yg penting bagi windi, windi cepet bebas dari sesak nafas yg
menyiksa saat ini om. Udah deh cepetan, windi udah g tahan pengin sampe
ngecrot lagi om.
Aku : lah kamu ini pengin sembuh apa pengin ngecrot sih sebenernya?
Windi : dua2nya om, tanggung soalnya "sambil tersenyu" jujur om aku
sering liat om sama tante ML loh, makanya aku jadi nafsu juga lama2, aku
juga liat kalo om peting sama tante om jilat memek tante juga iihhh...
Jadi pengen..
Aku : ya udah sini gak usah banyak ngomong, untung om gak bangunin tante tadi, kalau tante tau bisa berabe nih.
Windi : tenang om rahasia dijamin
Ahirnya kau mulai menjilatu puting susu windi, windi pun tersenyum dan
memejamkan matanya ooohhh... Ooommm... Enak banget ooommm... Ooohhh...
Windi sembari saya jilat dan enyot tetenya dia memainkan jarinya di
vaginanya, ooohhh ooommm terus ommm... Cupang aku dong ommm...
Ooohhhh... Lalu ku cupang beberapa titik merah pun bersemayam di susunya
yang putih kenyal dan lumayan besar itu oohhh... Ooommm... Hingga
ahirnya kucium dan kucupamg lehernya hingga membekas titik merah di
lehernya ooohhh... Ommm nakal serunya...
Perlahan2 ciuman2 mendarat di perut windi dan tak lupa kutinggalkan
bekas cupangan di perutnya dan sesaat kemudian windi pun nerebahkan
tubuhnya dan mengangkangkan pahanya hingga vaginanya merekah indah tanpa
bulu dan berwarna merah didalamnya, langsung saja tanpa pikir panjang,
aku jilati memeknya dan kumainkan itilnya ooohhhh... Ooommm...
Ooohhhh... Hheeemmmm... Ayo sayang terus sayang... Oohhhh... Kumasuk2kan
lidahku di lubang vaginanya yang amsih perawan itu ooohhh... Ooommm...
Ooohhh enak banget aku mau keluar ooohhh... Ooommm.. Aku memng saat itu
kerasukan setan namun aku masih berfikir kasihan kepada ponakanku windi
dan aku taktega jika perawannya kurenggut, jari tanganku pun hanya
sebatas itil kumainkan, tak berani kiranya kumasukan ke lubang
vaginanya, ku tak mau perawan ponakanku hilang.
Ooohhhh... Ooommm... Ooohhhh... Aku mau keluar ooohhh... Ooohhh...
Proooottttt.... Cairan seperti air kencing itu pun keluar denga deras
dan windi tergeletak lemas,
Aku : sudah win?
Windi : sudah om... Om hebat banget, nafasku tidak sesak lagi om, aku nikmat lagi, makasih om.
Aku : ya syukur deh jalau begitu, tapi ngomong2 itu cupangan dileher gimana y? Kelihatan banget win.
Windi : gampang om. Nanti aku kerikan aja dileher biar kelihatannya itu merah kerikan om.
Aku : ohhh.. Ya syukur kalo bisa atasi mah,
Windi : om aku juga pengen bikin om enak boleh ga?
Aku : udah ah nanti tante kamu bangu liat malah repot.
Windi : oh ya uedah deh. Makasih ya ommm...
Ahirnya aku pun bergegas ke kamar dan windipun pulang kekamarnya.
Tak tahan menahan nafsu ahirnya ku lampiaskan kepada istriku tercinta.
Hingga ahirnya windi dan aku pun menjadi ketagihan peting, aku tanpa
diminta oleh windi untu mengobati sesak nafasnya aku sering datang
kekamarnya saat istriku sedang kepasar dan aku sedang libur dan berdua
dengan windi.
Hingga suatu saat, saat istriku pagi hari pamit pergi kepasar, dan tak
lama kemudian saat aku lagi nonton tv, windi keluar dari kamar mandi
hanya mengenakn handuk, tadinya aku berusaha cuek, namun tiba2 windi
lewat di depanku dan menjatuhkan anduk yg di kenaknnya untuk menutupi
tubuhnya dan seraya tidak terjadi apa2, setelah dia tepat didepan kamar
tidurnya dia meledeku dengan upppsss... Yah om anduk ku jatuh kok ga
diambilin? Aku pun langsung nafsu melihat tubuh windi yg hanay mengenakn
anduk kecil di kepalanya dan tanpa satu helai benangpun du tubuhnya,
susunya yg padat besar putih dan mengairahkan itu dan memeknya yang
belum ditumbuhi rambut membuatku gemas dan langsung kuambil handuk yg
terjatuh dan aku bergeas mengejar windi yg mengodaku di depan pintu
kamar, windi pun mengetahui aku lari mengejarnya dia pun segera lari
kedalam kamarnya, dan akupun ahirnya menemukan tubuh windi dan kupeluk
dia kucium dia
Langsung kuerbahkan tubuhnya dikasur sambil tak hentinya aku mengulum
putingnya yang mengemaskan itu, tubuhnya wangi sabun dan rambutnya
harum, dan aku bun seperti biasa mengenyot2 puting nya hingga windi
merengah ooohhh... Ooomm terus ommm... Ooohhh,,,, aku pun segera
menjilati memek perawannya yang putih wangi bersih tanpa bulu itu
oooohhh... Ooommm... Ooohhh... Terus ooommm... Ooohhh... Kujilati
kusedol itulnya dia pun menjerit aaahhhh... Ooommm enak banget om apakan
itilku ooommm... Aku baru merasakan yang seperti ini.. Aku teriam saja
danterus kujilati memeknya dan ku sedot2 itinya, lubang vagina pun
kumasukan lidahku oooohhhh... Erangan windi. Ommm masukin jari dong seru
ana, ngga annn... Jangan nanti selaput dara kamu sobek dan kamu gak
perawan lagi... Ooohhhh... Seru windi. Gak papa ommm... Tetap saja aku
berusaha tidak menuruti apa permintaanya,,, oohhh... Ooomm... Aku pengin
ngerasain ML sama om... Ooohhh... Aku pengin ngerasain disodok titit
ommm... Ooohhh... Aku gak tahan ooo... Ooohhhh... Prooootttt.... Ahirnya
windi pun mencapai klimaks nya. Dan merebahkan tubuhnya lemas dikasur,
saya beranjak untuk segera pergi dari kamar ponakanku ini sebekum setan
merasuku lebih banyak lagi dan merubah pikiranku memerawani ponakanku,
tapi tiba2 tanganku di tarik oleh windi dan dilimatnya bibirku, di
paksanya aku buka baju olehnya dan celanaku pun di pelorotkan oleh
windi, kini kita berdua tanpa sehelai benag pun, anak langsung memegang
batang tititku yg memang dari tadi sudah tegang, dengan ragu2 dia
masukan kedlam mulutnya tititku ini, di kumatnya, dihisap, disedot
ooohhh..m erangan ku pun tak terhindarkan, ooohhh... Di kocoknya tititku
oohhh... Syang kamu kok pintert sih tanyaku. Dia hanya tersenyu, terus
dikocok2nya tititku secara cepat dan sesekali memasukan kedalam mulutnya
dan tiba2 crot crot crot air maniku pun tumpah di atas susu windi
ooohhh... Nikmat laur biasa... Windi pun mencoba menjekatkan dan mencium
ujung penisku yg masih mengeluarkan air mani, serasa dia ingin tahu
aroma seperma... Namu tak lama ekspresi wajahnya manyun setelah
menghirup aroma seperma dimana windi seolah2 mengekspresikan ketidak
enaknnya aro seperma itu. Namaun airmani ku yg tumpah diatas susunya dia
balurkan ke seluruh susunya dan dia pin merebahkan tubuhnya sepertinya
kelelahan, dan aku segera berpakaina kembali dan kubersihkan semua air
maniku dikamar mandi agar istriku tercinta tidak mengetahui hal yg baru
sja terjadi.
Hari demi hari... Aku sering melakukan hal tersebut dengan ponakanku,
hingga dia lulus sma namun perawannya masih terjaga, tak sedikitpin
jariku atau kemaluanku memasuki memeknya, dan kini ana telah lulus
kuliah dan menjadi dokter, rutinitas itu berahir begitu saja dan kini
aku telah memiliki 4 anak dari rahim istriku sendiri.
TAMAT.
No comments:
Post a Comment