Sunday 5 March 2017

Me & U - PRIVATE SECRET 9

LARA YUDHISTIRA AKA Mr. L

[​IMG]


CITRA DWI ANDAYU


[​IMG]



BAB 8 - I WANT TO BE YOUR HERO



" Halo Roy sayang, Jenny kangen ama kamu ".

" Oh, hehehe Iya donk. Masa bohong ".

" Hemm, si bos belum datang ".

" Iya, dia mah putri kerajaan paling galak atuh sayang ".

" Hahahaha ".

Pagi ini nampak Jenny Sekertaris Citra sedang telfonan dengan seseorang di meja kerjanya yang berhadapan dengan ruangan HRD Director. Tiba - tiba dari pintu masuk Area Staf HRD sosok gadis cantik dengan anggunnya berjalan menuju keruangannya.

" Pagi bu ".

" Pagi bu Citra ".

" Pagi juga ".

Semua staf yang melihat Citra langsung berdiri dari mejanya menyapa sang bos yang baru saja memasuki area staf HRD.

DAMM!

" Eh baik pak, segera akan saya konfirmasi ke ibu Citra ". Jenny terkejut karena Citra sudah berada dihadapannya dan tiba - tiba mengalihkan pembicaraan dan berpura - pura sedang menelfon klien

Tut.. Tut.. Tut..

" Pagi Jen ". Sapa Citra.

" Pagi bu Citra ". Balas Jenny.

" Apa gw da meeting hari ini? ".

" Hemm, ada 3 schedulle ibu. 15 menit lagi dengan pihak Jamsostek, jam 11 meeting dengan team Finance, jam 2 dengan team Supply Chain ".

" Cancel semuanya, undur sampe besok ".

" Tapi bu, pihak Jamsostek sudah tiba sedari tadi ".

" Hemm, ok segera panggil ke ruang meeting HRD. Sekalian telfon Pak L dengan Kim untuk hadir ".

" Baik bu ". Jawab Jenny dan Citra segera beranjak masuk keruangannya.

" Dasar, gitu kalo punya bos belum nikah. Bawaannya jutek melulu ". Gumam Jenny pelan saat Citra sudah masuk keruangannya.

Pagi ini di ruang meeting nampak yang hadir selain Citra, ada juga L dan Kim beserta pihak Jamsostek.

" Selamat Pagi, saya Anggoro mewakili pihak Jamsostek untuk mempresentasikan sebuah program terbaru yang sesuai surat penawaran kami sebelumnya ". Ujar Anggoro pihak Jamsostek yang baru saja selesai menyetel bahan presentasinya pagi ini.

Sebuah Projektor merek Sony yang menghadap dinding dan menyorot ke white board menampakkan slide presentasi dari pihak Jamsostek dengan background gambar logo perusahaan mereka.

Posisi Anggoro saat ini sedang berdiri di sudut meja tepat di depan laptopnya yang tersambung dengan projector, sedangkan di tangan kanannya sedang memegang pointer dan sedang menjelaskan presentasinya saat ini


" DPIP Adalah Dana Pensiun Iuran Pasti adalah sebuah program terbaru dari Jamsostek untuk para tenaga kerja di negara kita ".


" Ok, sekarang poin 1. Saat ini hampir di semua perusahaan baik yang lokal maupun nasional bahkan taraf internasional sekalipun telah memberlakukan sebuah aturan jika karyawan resign dari perusahaan maka mereka tidak akan mendapatkan pesangon apapun berbeda jika di PHK. Bener gak? ".

" Yup ". Jawab Citra,L dan Kim bersamaan yang sedang memperhatikan presentasi dari Anggoro.

" Poin ke 2, hasil survey yang kami peroleh dari N*lson di tahun ini angka Turn off di hampir seluruh perusahaan yang sedang berkembang naik pesat dari angka tahun lalu sebesar 30%. Dan tiap tahunnya grafiknya semakin naik selama 5 tahun belakangan ini. Jadi pihak kami melihat adanya ketidak sesuaian dari para karyawan terhadap remunerasi yang diberlakukan dari setiap perusahaan ".

" Maksud bapak? ". Tanya Citra.

" Maksud saya, survey yang kami peroleh alasannya dari setiap karyawan yang resign dan pindah ke perusahaan lain karena ingin mencari income yang lebih dari sebelumnya ".

" Wajar kan? ". Tanya L mulai berbicara.

" Setuju pak, wajar sekali memang setiap manusia menginginkan sesuatu yg lebih dari sebelumnya ".

" Tapi apakah pihak perusahaan tidak pernah berfikir minus poin buat perusahaan? ".

" Kehilangan karyawan terbaik dari kami yang punya kredibilitas dan integritas yg tinggi buat perusahaan ". Ujar Kim

" Setuju sekali buat Ms. Kim, tapi apakah pihak perusahaan tidak pernah berfikir jika data penting atau skill yang dimiliki oleh karyawan tersebut diberikan ke kompetitor? ".

" Ok, pak Anggoro kayaknya ini masih background dan ada baiknya di slide ini kita gak perlu melukakuan diskusi yang panjang ". Ujar Citra memotong.


" Manfaatnya buat karyawan yang resign akan mendapatkan dana pensiun sesuai jumlah potongan dari basic salary mereka, dan ini akan menjadi konsen buat karyawan dan sebagai plus poin dari paket remunerasi yang akan mereka dapatkan ".

" Apa perbedaan dengan JHT yang saat ini kami berlakukan? ". Tanya Citra.

" JHT seyogyanya adalah jaminan hari tua, tapi kami punya kebijaksanaan apabila masa peserta sudah 5 tahun dan sudah tidak bekerja lagi di perusahaan maka mereka boleh mencairkan dana JHT mereka. Kalo DPIP minimal 6 bulan masa kerja sudah boleh dicairkan ".

" So, menariknya dimana? ". Tanya L.

" Menariknya disini adalah buat karyawan yang telah resign tapi belum memasuki masa peserta 5 tahun, dan jika karyawan yang terkena PHK juga akan mempunyai modal untuk membuat usaha sendiri jikalau mereka tidak mendapatkan pekerjaan lain setelah di PHK dari perusahaan ".

Meeting berjalan 2 jam kurang dan akhirnya saat penutup terakhir pihak 3 MP menyetujui mengikuti program terbaru Jamsostek untuk masa depan seluruh karyawan mereka.

°°°​

" Hai Cit, mau pulang? ". Sapa L saat langit sudah gelap dan mereka bertemu didepan lobby.

" Lagi pengen ketemuan ama mas Oji. Hehe ". Jawab Citra.

" OoO ".

" Kok OoO? ".

" Trus gw harus bilang wow gitu? ".

" Ada yang cemburu nih keliatannya ".

" Udah tau nanya ".

" Ngambek jelek loh L ".

" Hahaha, bisa aja lu Cit ".

" Btw Kak Al dah pulang tuh tadi sore nyampe ".

" Iya dia juga nelfon gw, paling besok dia dah ngantor ".

" Ya udah gw duluan yah L ".

" Sippp, see u tomorrow yah Cit ".

Tak lama keduanya berpisah menuju ke mobil masing - masing.

Toyota New Camry milik berwarna hitam milik Citra membelah malam menuju ke sebuah restorant tempat janjiannya bersama sang kekasih.

" Hai udah lama mas ? ". Sapa Citra saat sudah tiba di restaurant see food saat menghampiri Fauzi aka Oji kekasih gadis itu.

" Baru aja kok, duduk ".

Malam ini Oji sangat bingung harus memulai ngomong dari mana, dia harus ngomong sekarang mengenai plannya akan berpisah dengan Citra karena sesuatu hal yang membuatnya sudah tak ada kecocokan lagi antara mereka.

" Mas, kok keliatan bingung gitu? ".

" Anu, gini Cit. Saya mau ngomong sesuatu ".

" Ngomong aja mas, ngapain juga keliatan bingung gitu ".

" Gak jadi deh, yuk makan dulu ". Ujar Oji membatalkan niatnya untuk ngomong sekarang.

" Ya udah Citra gak maksa kok, yuk mending makan aja cos Citra dah lapar banget ".

" Mas, Citra minggu depan mau ke makassar yah. Mau sosialisasi ke Hotel yang baru saja kak Al akuisisi ".

" Oh ya udah, jangan lupa ole - ole nya loh ".

" sippp lah ".

" Cit, habis ini kamu langsung pulang yah? ".

" Hemmm, kenapa gitu? ".

" Mau ngajakin kamu ke appartemenku, hehe ".

" Mas, plis yah. Tau kan pantangan Citra? ".

" Iya, tapi kan kita dah 3 tahun jalan tapi kamu gak pernah punya waktu buat bermesraan ama saya ".

" Ini kan dah bermesraan mas ". Ujar Citra dan menyandarkan kepalanya dibahu Oji sambil lengan kanannya memeluk pinggang pria itu.

" Maksud mas itu, kita berduaan di sebuah ruangan penuh dengan suasana romantis. Trus gak ada siapapun yang mengganggu gitu loh ".

" Mas sayang gak ama Citra? ".

" Sayang banget, makanya saya pengen memperlihatkan kasih sayang saya kepadamu dengan berduaan aja ".

" Mas tau Citra bukan anak kecil kan? Dan Citra tau apa yang ada di isi otak mas saat ini ".

" Maksud kamu? ".

" Mas mau menikmati tubuh Citra saat ini kan? citra gak marah kok kalo emang bener. Dan itu adalah suatu hal yang sangat wajar, tapi maaf mas Citra masih belum bisa ". Ujar Citra sambil mendongak ke atas menatap wajah Oji lalu makin mengeratkan pelukannya di tubuh kekasihnya.

" Huffffhhhh, Mas normal loh Cit. Pengen bermesraan seperti halnya orang lain ".

" Kenapa selalu menuntut Citra untuk melakukan hal seperti itu? Mas sadar gak sih kalo Citra itu masih selalu memegang janji Citra ke kak Al ".

" Iya, tapi... Huffffhhhh ".

" Sudah mas, akan ada saatnya kok mas Oji bisa menikmati tiap lekuk tubuh Citra dan merasakan kehangatan tubuh Citra. Tapi belum sekarang ".

" Kapan? ".

" Tunggu legalkan dulu hubungan kita mas ".

" Iya tapi.. ".

" Gak ada tapi - tapian, kalo mas sayang ama Citra berarti mas harus ngejaga kehormatan citra saat ini ".

" Apakah kamu gak pernah mikir kalo mas tersiksa tiap kali melihat tubuh kamu yang padat dan seksi dari balik pakaian yang kamu gunakan? Mas selalu horny melihat kecantikan kamu sayang ".

" Mas kira juga Citra gak horny? Mas, Citra normal kok. Citra juga pengen ngerasain bagaimana tubuh Citra di sentuh oleh pria. Tapi akal sehat Citra selalu terdepan saat niat tersebut menghampiri Citra mas ".

" Eh mas potong cerita, minggu dpn si Rara nikah yah tapi kata anak - anak alumni kalo calonnya misterius gitu. Gak ada satupun dari mereka mengetahui siapa calonnya nanti ". Lanjut Citra yang sudah kembali duduk dan melepaskan pelukannya di tubuh Oji.

Glek...

Oji terkejut seketika dan menelan ludah mendengar ucapan Citra barusan.

" I. I. Iya sih, tapi kan kamu dimakassar minggu depan? Jadi gak bisa hadiri deh resepsi mereka? ".

" Hemm, Citra akan usahakan mas menghadiri resepsinya ".

" Hussfffff, Cit maafkan mas selama ini yang jarang memperhatikan dan memberikan kasih sayang ama kamu yah ".

" Loh? Kok jdi aneh gini sih bicaranya mas? ".

" Maafkan juga kalo Mas selalu nyakitin kamu ".

" Hemm, Mas aneh deh malam ini ".

" Gak kok, cuma pengen bilang aja ".

" Ohh kirain ". Ujar Citra sambil tersenyum.

" Cit, aku mohon padamu sekarang.. dengan aku.." . ujar Oji terputus, dan Citra hanya menunggu dengan menahan nafas sambil menatap tajam wajah pria itu.

"...putus saja ". Lanjutnya.

DUARRRR....
Seperti tersambar petir, Citra terkejut dengan ucapan Oji barusan dan diapun segera berdiri lalu menatap wajah Oji dengan tajam seakan - akan ingin menerjang pria dihadapannya.

" Apa aku sudah melakukan kesalahan? ". Hardik Citra.

" Satu kesalahan kamu Cit, tidak membiarkan hubungan kita makin intim ".

" Kenapa??? Kenapa mas hanya memandang sebuah hubungan harus dengan cara seperti itu? ".

" Karena saya butuh Cit, maafkan mas yah ".

" Dasar ! ".

BYURRR...

Segelas Orange Jus Citra siramkan ke wajah Oji lalu beranjak meninggalkannya. Citra benar - bener sangat terluka dan pergi dari meja tanpa berkata apapun.

" Cit tunggu ". Oji memanggilnya dan mengejar gadis itu.

" Kenapa lagi Mas? Aku minta maaf. Kamu selama ini mencoba tidak melukaiku, tapi aku terlalu bodoh sehingga tidak menyadarinya ". Ujar Citra saat Oji sudah berada di belakangnya.

" Dan aku terlalu naif untuk mempertahankan kesucianku buat mas, tapi aku tidak menyesal dengan semua ini mas.. Hikz.. Hikz.. Maafkan Citra karena belum bisa menjadi wanita sempurna buat Mas ".

BRAKKKK....
Dengan keras Citra membanting pintu mobilnya saat dia sudah naik kedalam, lalu segera meninggalkan parkiran dan juga Oji yang masih terdiam menyesali semua yang telah dia lakukan.

°°°​

Di tempat berbeda nampak L dan teman - temannya sedang menikmati minuman beralkohol di salah satu Club di daerah ibu Kota.

" Cihuuuiii, ayo bro tos lagi ". Ujar teman L sambil mengangkat gelasnya mengajak tos yang lain.

" Anjiirrrr, gw lagi sedih bro malam ini. Mana si Al ama Nos lagi diluar kota ".

" Lu sedih kenapa? ".

" Gw makin hari makin sayang ama adiknya si Al, tapi lu tau sendiri kerasnya gimana tuh cewek. Trus mana pacarnya kagak mau ngalah ama gw ".

" Ya elah, lu ganteng, tampan, tajir, pintar, masa iya lu gak bisa dapatin si Citra sih? ".

" Iya tapi duitnya lebih banyak dari gw woiyyy, abangnya yg punya perusahaan ".

" Hahahahaha, kasian amat lu L ".

" Emang iya, hufffhhhh. Udah ah ngapain juga mikirin cewek judes kayak dia. Mending nikmatin aja malam ini ".

" Yoi bro ".

DUUMMM... DUMMM.. DUMMM... TRAAA... TRAA...

Alunan Bit Music yang dimainkan oleh DJ di atas panggung membuat L sementara melupakan rasa kesalnya ama Cita dan makin hanyut kedalam hingar bingar suasana di Club tersebut.

" L, lu gak cabut atu WP nih? ".

" Lagi gak berselera bro ".

" Huuhhfff, tumben Donjuan gini jadi galau ".

" Gw aja bingung ". Jawab L simple.

" Ya udah gw nyari mangsa dulu yah ".

" Gw juga L, lu diem aja di sini. Hahaha ".

Kedua teman L akhirnya turun ke bawah untuk bergoyang bersama para cluber lainnya yang sudah terpacu andrenalinnya untuk mengikuti gerak tubuh para Dancer di atas Floor dance.

Saat L lagi bengong dan melamun tiba - tiba saja dering suara HPnya mengagetkannya, dan L seketika meraih Hp di saku celananya lalu mengernyitkan alisnya meliat di layah touch screen HPnya seorang nama yang baru saja mengganggu isi otaknya.

" Citra? ". Gumam L pelan lalu menekan tombol Ok untuk menjawab telfon dari Citra.

" L gw butuh lu sekarang owekkk.. Hikz.. Hikz.. Gak pake lama, gw lagi appartement ".

" Eh Cit lu ke... ".

Tut.. Tut.. Tut...

Tiba - tiba telfon terputus dari Citra membuat L segera bergegas meninggalkan Club tersebut setelah berpamitan kepada ke dua temannya tadi.

Audi A8 terbaru berwarna putih strip Hitam milik L membelah jalan tol dengan kecepatan tinggi malam ini menuju ke appartemen pribadi Citra di daerah jakarta selatan.

Ting tong...

Saat L tiba di depan pintu dengan tergesa - gesa diapun menekan tombol bel di sebelah kanan pintu.

Kriekkk...

" Eh L, lu ngapain kesini malam - malam? Uwekkk ".

Glekkk...
L menelan ludah melihat penampilan Citra malam ini yang hanya menggunakan Lingerie tipis berwarnah hitam transparan, Bra dan Gstringnya menerawang dari balik lingerienya dengan tubuh yang sudah sempoyongan baru saja membukakan pintu buat L.

" Lu kenapa Cit? ". Tanya L dan mencium bau alkohol di tubuh Citra.

" Elu, elu tuh jahat L. Lu ngapain kesini? Huh! Hikz. Hikz. Uwekk ". Ujar Citra sambil menangis dan menyandar di dinding.

" Lu lagi gak beres nih, dan gw gak tau lu habis minum apaan.. bentar gw telfon sih Al dulu yah ".

PLAKK...

Sebuah tamparan keras dari Citra mendarat di pipi kanan L sehingga membuat kaca matanya yang bertengger di hidung man*ungnya sedikit bergeser.

" Hei lu kenapa? ".

" HEI, Uwekkk hahaha ". Balas Citra sambil tertawa.

Brakkk....
Saat Citra mendorong L ke dinding dengan sigap L menghindar lalu menggendong Citra yang hampir saja terjatuh sambil menahan gairahnya melihat tubuh seksi gadis yang selama ini mengganggu pikirannya.

" Lepasin Gw L, Hei! ". Hardik Citra memberontak di atas tubuh L.

" Gak, lu gw bawa ke kamar lu aja. Lu malam ini stress euy, dan gw gak ngerti masalah lu apaan ".

BRAKKK...

Saat tiba di kamar L segera menurunkan tubuh Citra diatas ranjangnya, kemudian Citra malah menarik lengan L saat pria itu akan beranjak dari kamarnya.

" Lu mau kemana? ".

" Yah pulang lah, ntar gw telfon Al dulu ".

" Hikz.. Hikz. Jangan nelfon kakak gw L, pliss. Gw gak mau kak Al jadi mikirin gw yang udah ngecewain dia ".

" Gw bingung ama lu Cit, lu kenapa? ".

" Hikz. Hikz. L lu jujur ama gw, apakah semua pria lebih mementingkan sex dari pada menjaga kehormatan pasangannya sebelum menikah? ".

" Hemm, yup. Gw gak muna loh. Gw juga butuh sex, dan gw cukup tau lah gimana rasanya pria yang gak ngerasain sex itu seperti apa ".

" Tapi kata kak Al dia belum pernah ".

" Hemm, iya ding. Kecuali dia lah.. Kakak lu emang rada aneh ".

" L, ".

" Hemm ".

" Tubuh gw seksi gak? ".

Glekk...

Sekali lagi L menelan ludahnya saat Citra udah melepas lingerienya dengan posisi berdiri di atas ranjangnya sambil menatap sayu wajah L.

" Lu ke.. Ke.. Kenapa Cit? ".

" Come on L, lu juga butuh kan ngewe ama gw? ".

" Lu gila Cit ".

" Ayolah L, gw masih virgin loh. Sstttttt ". Ujar Citra saat meremas kedua payudaranya yang masih tertutupi oleh branya dihadapan L.

" Lu kayaknya lagi ada masalah ama si Oji nih, biar gw beri pelajaran ma tuh anak ".

" Persetan dengan dia L, hahahaha. Dia mutusin gw gara - gara gw gak mau di ajak ngesex ama dia. Hahaha. Hikz. Hikz ".

" Benerkan dugaan gw, biar gw matahin kontol tuh bocah ".

" Hei, perduli setan ama tuh banci. Sekarang buruan lu muasin gw ".

Glekkk....
L tak berkedip sama sekali saat Citra perlahan - lahan melepas kaitan Branya dari depan lalu melemparnya ke arah L, seketika dua payudara dengan puting mungil menghiasi tubuh gadis itu terpajang dengan indahnya dihadapan L.

" Wanjirrr, seksi banget toket lu Cit ".

Toeng... Toeng.. Toengg..

Seketika penis L bangun dari tidurnya yang masih dalam celananya

" Come on pejantan gw, sini... Nih puting gw lu emut gih.. Oughhhtttt ".

BRAKKK....

Seketika L menerjang tubuh Citra lalu mencium bibir gadis itu dan menggendongnya untuk rebahan di ranjang.

" Oughhhttttt L, gw baru kali ini di sentuh ama cowok ". Desah Citra saat bibir L udah melumat habis puting kanan gadis itu.

Sluurpppp... Sluurpppp...

" Cit, gw dari dulu sangat mengagumi elu tau ".

" Hahahaha, bilang aja lu emang dari dulu pengen ngentot ama gw kan? ".

" Wanjirr, jorok amat mulut lu Cit ".

Sluurrppp.. Slurppp...

" Oughhhtttt, L puasin gw yah ".

" What.... ".

Seketika L teringat sesuatu yang telah salah, dengan cepat diapun menghentikan kegiatannya barusan lalu duduk disebelah Citra menyesali apa yang barusan dia lakukan.

" Lu kenapa L? Hikz.. Hikz.. Gw kurang seksi yah? ".

" Bukan Cit, lu terlalu indah buat gw Cit.. Dan gak sepantasnya tubuh lu buat gw ".

" Hikz.. Hikz.. Lu jangan muna L, lu juga nafsuh kan ama gw? Jawabbbb! ".

" IYAAAA... GW NAFSU AMA LU, TAPI GAK DENGAN CARA GINI GW DAPATIN LU. INI MAH NAMANYA PENGECUT ". Hardik L lalu memegang kedua bahu Citra.

" Lu natap gw ".

" Kenapa L? Hikz. Hikz. ".

" Ini terlalu mudah buat gw Cit, gw mau gw berjuang keras buat ngedapatin lu ".

" Hikz.. Hikz.. Makasih L ".

" Gw sayang ama lu Cit, tp gak kayak gini caranya ".

" Maafin gw yah L. Hikz hikz ".

" Its ok, mending lu pake bra lu skr trus lu tidur gih ".

" Gak mau, gw butuh lu L ".

" Gw janji gw akan jagain lu disini kok ".

" Jangan ngomong ama kak Al yah yang barusan gw lakuin ".

" Gila apa, mau jadi gelandangan gw kalo si Al tau".

" Haha, bisa aja lu ngelenong dalam keadaan gini ".

" Ya udah, lu dah tersenyum kan.. Mending lu bobo gih ".

" Lu bobo juga disini yah, nemenin Citra ".

" Yup, ".

" L, sorry. Gw belum bisa mencintai lu yah. Lu sabar yah untuk ngejar cinta gw ".

" Bukan L namanya kalo gw nyerah gitu aja. Hehe ".

" Ya udah, sekali lagi makasih ".

" Sipp, sweet dream my barbie ".

" Makasih ". Gumam Citra pelan lalu memejamkan matanya.




Still Continued...

Me & U - PRIVATE SECRET 8

HELLEN

[​IMG]


NICKOLAI ADIPUTRA


[​IMG]



[SIZE=+2]BAB 7 - SORRY, I HAVE TO GO[/SIZE]



Daerah Komo luar kota Manado malam harinya nampak sepanjang jalan rame wisata kuliner nasi kuning khas Manado, jangan kalian berfikir nasi kuningnya sama halnya dengan nasi kuning biasa. Kalian salah, karena Nasi kuning Manado yang menjadi ciri khasnya adalah abon ikan Cakalang yang kriuk - kriuk di tambah dengan rica - rica membuat setiap orang yang merasakannya tak akan melupakan nasi kuning tersebut.

Nampak Nos dan dua orang dari pihak agency sedang menikmati wisata kuliner tersebut, sambil tak lupa review hasil visit mereka beberapa hari ini di kota Manado.

" Ok pak, kayaknya gw besok udah harus ke Balikpapan kalo gak ke Kendari aja ". Ujar Nos.

" Okay gak masalah buat kami sih pak Nos, kalo bapak memutuskan besok udah harus berangkat lagi maka kami ngikut aja ".

" Sip lah kalo gitu, berarti besok ada pihak bapak yang akan jemput gw kan? ".

" Team kami udah siap di setiap kota yang akan bapak kunjungin, dan maaf pak karena area kami berdua hanya makassar dan Manado. Untuk kendari, Balikpapan, ambon dan jayapura teamnya berbeda - beda ".

" Okay no problem, jadi sekarang gw harus cepat tidur euy. 4 hari bertempur tiap malam ama tuh cewek 2 jadi pegel - pegel euy nih badan ".

" Hahahah, asal Pak Nos puas maka kami ikut senang ".

" Puas pake banget pak, thanks banget loh kalian udah service gw seperti ini ".

" Ini udah menjadi tugas kami pak untuk membuat klien kami senang ".

" Sipp lah, eh bentar yah ada telfon masuk ".

Tiba - tiba Hp Nos bedering tanda panggilan masuk, dan saat melihat nama di layar touchscreennya nampak sang kekasih yang di cintainya selama ini menelfonnya.

" Halo beib, ada apa gitu ?".

" Helen lagi butuh duit nih a, mau bayar kuliah ". Ujar cewek Nos di seberang.

" Hemm, boleh di bicarakan bentar gak? Masalahnya aa lagi di luar ama pihak agency ".

" Oh ya udah, aa nya bbm atau telfon yah kalo udah nyampe hotel ".

" Pasti donk beib, ya udah aa lanjutin ngobrolnya ama teman yah ".

" Ya udah, awas loh macam - macam. Ingat Helen sayang banget ama aa ".

" Iya donk, aa kan setia ama kamu beib. Ya udah aa tutup yah sayang. Muach luv u ".

" Muachh. Luv u too aa ku sayang ".

" Dari pacar yah pak? ". Tanya pihak agency saat Nos menutup telfonnya.

" Hemm, lebih tepatnya tunangan gw lah. Gw sayang banget ama dia sih, tapi gw juga punya hobby nyari cewek lain.. Hehehe, yah gw gak mau nyentuh tunangan gw dulu sebelum nikah. Jadi pelampiasannya yah ma orang lain deh. Mungkin terpaksa lah ".

" Tinggalnya dijakarta juga yah pak? ".

" Gak, dia dibandung lagi kuliah di ITB ".

" Ohhh, cakep pasti yah pak ".

" Pastinya donk, Nostra gitu loh. Masa selirnya cakep - cakep giliran ratunya gak cakep sih. Iya kan? Makanya gw nyari ratunya yg paling tercantik dari para selir - selir gw selama ini ".

" Percaya kami ama bapaklah, udah ganteng, muda, tajir, hemm... Cerdas ".

" Ahh, kalian bisa aja memuji ".

" Kami gak memuji loh pak, udah kenyataannya seperti itu ".

" Thanks banget lah klo gitu ".

°°°​

Di waktu yang hampir bersamaan di daerah Sukajadi, lebih tepatnya di kosan wisma arda nampak Hellen kekasih Nos sedang ngobrol dengan seseorang di dalam kamarnya.

" Gimana sayang, cowok lu bilang apaan? ". Tanya orang itu yang bernama Nickolai.

" Hemmm, kasih tau gak yah. Hehehe ". Ujar Hellen.

" Yank, sampai kapan kita gini terus? ". Tanya Nick yang sudah memeluk Hellen dari belakang.

" Geli Nick, sstttt. Maunya kamu gimana? ". Tanya Hellen saat Nick sudah mengecup lehernya.

" Gak tau juga ".

" Aku gak mungkin ninggalin a Nostra, secara aku kan sayang ama dia dan dia juga sayang ama Hellen. Dan dia punya masa depan yang luar biasa dari pada kamu yang hanya bermodalkan tampang doank, tapi kamu tenang aja karena selama gak ketahuan hubungan kita. A Nos gak akan pernah curiga ".

" Biar hati kamu ama dia, yang penting tubuh kamu milikku sayang ".

" Oughhhttt.. a Nos jaim sayang, dia gak mau nyentuh Hellen. Katanya sih dia mau jagain sampe malam pertama nanti... sstttt ".

" Hahaha, emang apa yang dia harapkan? Kan meki kamu udah aku jebol ".

" Tenanglah sayang, itu urusan Hellen nantinya ".

Kemudian Nick membalikkan tubuh Hellen lalu mulai mengecup bibirnya, turun ke leher dan kembali ke bibir memberikan rangsangan kepada gadis pujaan Nos.

" Oughhhtttt. Nickkk ". Desah Hellen saat jemari Nick mulai meremas payudaranya dari balik tanktopnya tanpa bra.

Nick mulai mendorong tubuh Hellen ke ranjang lalu mulai membuka tanktop Hellen memperlihatkan tubuh seksi dengan payudara sekal milik gadis itu, Nick kemudian mulai meraba dua puting indah yang menghiasi payudara Hellen sangat lembut.

" Oughhhtttt Nick, andai a Nos mau menyentuhku pasti gak akan kayak gini ". Desah Hellen saat jemari Nick mulai meremas payudaranya.

Sluurppppp... Sluurpppp..

Dengan ganasnya Nick menghisap puting Hellen membuat gadis itu hanya memejamkan mata menikmati rangsangan dari teman kuliahnya.

" Oughhhtttt sayanggg, puasinnn Hellen yah. Puasin kekasih a Nos yang haus akan belaiann.. ".

Sluurpppp... Sluurpppp...

Kemudian Nick mulai membuka hotpants dan CD Hellen membuatnya bugil dihadapannya, lalu dengan cepat Nick melucuti seluruh pakaiannya membuat keduanya bugil seketika.

" Meki kamu tembem banget sayang, buat apa banyak duit kalo gak bisa muasin pacar sendiri ". Ujar Nick mengelus vagina Hellen dengan senyum sinisnya.

" Memekku milik ayank Nick kok, oughhhttttt. Kamu apaain memekku sayang nikmat banget. Aa nya Helen mah gak berani nyentuh tuh memekku, makanya mending Hellen ngasih ke ayank Nick aja ". Desah Hellen saat jemari Nick mulai menggesek - gesek Clitorisnya.

Tiba - tiba HP Hellen berdering tanda panggilan masuk dari sang kekasih.

" Eh, bentar yank. A Nos nelfon gih ".

" Angkat aja, kan dia gak ngelihat kita ".

" Oughhhhtttt bentar Nick ". Desah Hellen saat lidah Nick menyentuh bibir vaginanya.

Sluurppp... Sluurppp

" Halo a sstttt ".

" Ya halo beib, sorry aa baru nyampe hotel nih. Gimana tadi? ".

" Mmmmm, ssttt. Eh iya a gak papa. Trus gimana yang tadi Hellen bilang. Ssttt ".

" Kamu kenapa beib? Kok kayak orang mendesah gitu? ".

" Ohh, eh anu a ini Hellen lagi mijit - mijit kepala. Rada puyeng euy ". Jawab Hellen lalu mencoba mendorong wajah Nick dari selangkangannya.

" Mmmmmmm ". Tubuh Hellen melengking saat lidah Nick menyentuh clitorisnya membuat Hellen menutup speaker Hpnya pake tangan kanannya. Lalu melototkan matanya ke arah pria itu yang hanya tersenyum jahil lalu kembali mengobok - obok Vagina milik Hellen.

" Halo. Halo. Beib, kamu gak papa? ".

" Sstttt, eh gimana tadi a? ".

" Loh kok gimana sih, kamu tuh gmn tdi? Katanya mau ngomong ".

" Oughhhttttt, shit ". Desah Hellen saat Nick menancapkan penisnya ke vaginanya membuat tubuhnya melengking ke atas menahan sensasi kenikmatan yang baru saja diberikan oleh teman kampusnya.

" Kamu kenapa beib? Kayak mendesah gitu sih? ".

" Anu a, puyeng kepala Hellen. Jadi boleh gak Hellen di transferin duit tuk bayar kuliah? Cuma 10jta kok a ".

" Ok skr aa transfer yah pake ".

" Makasih yah a, udah dulu yah Hellen mau mas... ".

Tut... Tut... Tut...
Tiba - tiba Hellen menutup telfonnya tanpa melanjutkan ucapannya.

Plokkk... Plokkk... Plokkk....

Hellen menutup telfon karena tiba - tiba Nick udah menggenjot vaginanya dengan cepat.

" Oughhhtttt anjriittt kamu Nick buat Hellen jantungannnn '.

" Hhheeehehe.. Oughhttt meki kamu mantep ayang ".

" Samaaaa kontolmu juga nikmaaattt ayang Nick ".

Plokkkk... Plokkk... Plokkk...

" Gedean mana ama punya cowok kamu tuh sih Nostra?".

" Meneketehe, oughhhttt Hellen aja gak pernah megang apalagi ngelihat. Dia mah jaim ama Hellen. Sssttttt aaahhhhhh ".

Plokkkk.... Plokkkk... Plokkk..

Sluuurppp... Sluurppp...

Dengan buas Nick menghisap kedua puting Hellen bergantian sambil menggenjot penisnya keluar masuk di liang vagina gadis itu.

" Balik gih ". Ujar Nick yang membalikkan tubuh Hellen kesamping dan Nick ikut rebahan dibelakang Hellen. Lalu kemudian mencoba menancapkan kembali penisnya ke liang vagina Hellen.

" Jangan gaya gini Ayank Nick, dedenya kesulitan masuk. Habisnya dedenya kurang panjang sih, hehehe gak kaya di pilem - pilem barat tuh. Tapi Hellen suka ".

" Biar kecil tapi kamu suka kan? Aku mau kok di adu ama punya cowok kamu yank, paling punya dia lebih kecik dari punyaku ".

" Hehe, gak tau juga. Kan Hellen belum pernah liat ".

Akhirnya Hellen yang gak merasa nyaman dengan posisi sekarang akhirnya dia berinisiatif untuk menaiki tubuh Nick dengan gaya WOT, kemudian setelah menancapkan kembali penis mungil milik Nick akhirnya diapun menggoyangkan pantatnya dengan cepat dibatas tubuh Nick.

" Oughhhtttt Nick, nikmat banget kontolmu ayank ".

Plokkk... Plokkkk...

" Ayang cepetin, aku dah mau nyampe nih ". Erang Nick saat bentar lagi akan mencapai orgasmenya.

" Tahan dulu yank, Hellen belum apa - apa ".

" Aargggghhhh, gak bisa nahan sayang ".

Plokkk..... Plokkkk... Plokkk...

CROOOTTTT... CROOTTT...

" ARGHHHHH AKUUU NYAMPPEEEEE ". Teriak Nick yang seketika Hellen melepas penis Nick karena merasakan adanya tembakan sperma nick ke dalam rahimnya kemudian dia mengocok penis Nick untuk mengeluarkan sisa - sisa orgasmenya.

" Ihhhh, kok keluarin didalam sih yank. Bentar kalo aku hamil gimana? Kan gak ada atm berjalan lagi buat kita berdua ".

" Hihihi, hash.. Hash.. Hash.. Maap kepablasan yank ".

" Lagian kamu tuh kok cepat banget ngecrootnya, kan Hellen masih nanggung nih ".

" Benter aku bantuin pake lidah yah ".

" Iya buruan ".

Kemudian Hellen menarik tubuh Nick lalu dia rebahan di ranjang, dan pria itu langsung menarik kedua kakinya dan mengarahkan lidahnya di bibir vagina Hellen.

" Oughhhhttttt, jilat yang cepat yank ".

Sluuurpp.. Sluurpp...

Dengan buas Nick menghisap, menyodok, menggelitik bibir vagina dan clitoris milik Hellen bergantian dengan cepatnya membuat gadis itu hanya menggelengkan kepalanya merasakan kenikmatan di vaginanya.

" Aaaaarggghhhh, ayankk cepetin aku udah mau nyampe ".

Sluuurpppp... Sluurpppp....

" Akuuu nyammpeeeeeee ".

Tiba - tiba tubuh Hellen melengking dan merapatkan kedua pahanya membuat kepala Nick terjepit di selangkan gadis itu.

" Hash.. Hash.. Hash.. Makasih ayank Nick, kamu hebat ".

" Nickolai gitu loh, aku kan pria hebat ".

" Weekkk, hebat dari hongkong. Gak pernah muasin Hellen pake kontolnya pasti ujung - ujungnya kamu duluan ngecroot ".

" Biasa yank, kan laki - laki emang kayak gitu. Coba aja baca di artikel - artikel dimana pria akan lebih cepat orgasme dibanding perempuan ". Ujar Nick sambil cengengesan.

" Oh gitu yah? Padahal kalo Hellen liat di pilem - pilem malah ceweknya yang sering multi orgasme gitu ".

" Yah itu mah pake obat yank, kalo aku takut make obat - obat kayak gitu. Takut efek samping yang berbaya bagi kesehatan ".

" Gak usah yank, mending gini aja. Hellen dah puas kok kayak gini hehehe ".

" Iya donk, dari pada cowok kamu yang gak bisa ngapa - ngapain. Jangan - jangan kontolnya gak bisa berdiri lagi ".

" Hahahaha, gak tau juga sih yank. Tapi bener juga habisnya masa iya gak mau nyentuh Hellen sama sekali walau sering aku mancing - mancing eh dia malah marah dan nyuruh berpakaian sopan ama make jilbab gitu. Capek deh ".

" Hahahaha, jadi kapan dia transfer duitnya? Aku mau dibeliin Iphone terbaru loh yank. Kan udah janji ". Ujar Nick.

" Iya iya, Hellen bakalan beliin kok. Kan duit cowok Hellen gak berseri ".

" Hahahaha, sippp. Ya udah yuk bubu ".

" Yuk.. Muachhhh ".


°°°​

Kriiingggg!

Pagi hari di appartement Al nampak Reva baru saja bangun dari tidurnya saat mendengar alarm di Hpnya berbunyi.

" Ahhh, untung gw masuk siang nih. Hoaaaemmm ".

" Eh si Al mana yah? ". Ujar Reva kembali karena tak mendapati pria itu disebelahnya.

Kemudian dengan malas Reva beranjak dari ranjang dan keluar mencari Al di ruang tamu maupun dapur. Kemudian diapun melangkah ke kulkas untuk mengambil minum dan saat sudah berdiri didepan kulkas dia pun mendatkan memo kecil yang tertempel di pintu kulkas tersebut.

(Aku keluar bentar mau pamit ama orang tua sebelum berangkat)

Setelah membaca isi memo dari Al, kemudian diapun mengambil minuman dikulkas lalu duduk lemas di kursi meja makan.

" Beneran yah dia mau balik jakarta ". Gumam Reva pelan.

" Tidak.. Tidak.. Reva dia itu gay dan gak mungkin suka ama lu ".

" Hahahaha, ah mending gw pergi mandi ".

Kemudian gadis itu melangkah menuju kamar mandi untuk mandi dan siap - siap akan berangkat kerja.

Sejam kemudian Reva sudah siap dengan seragam hotel tempat kerjanya lalu sambil duduk depan meja rias untuk memakai perias wajah seadanya.

Krieekkk!

Tiba - tiba pintu kamar terbuka dan nampak Al baru saja datang.

" Eh lu dah pulang ". Ujar Reva menoleh ke Al.

" Iya nih barusan pamit ama ortu dirumah ".

" Emangnya ortu lu tinggal dimana? ".

" Daerah cendrawasih, btw kamu anterin sampe di bandara yah ".

" Hemm. 2 jam lagi gw masuk nih ".

" Ya udah kalo gitu temenin aku makan dulu yuk ".

" Ok, sekarang? ".

" Yuk ".

Konro bakar cabang bawakaraeng tempat mereka saat ini menyantap makan siang.

" Nyem..nyem.. Enak nih keliatannya " ujar Al dan di iyakan oleh Reva saat pesanan mereka baru saja tiba.

Al memesan Konro bakar dan Reva memesan Sop Konro dengan ditemani 4 botol Teh botol sosro, akhirnya merekapun menyantap makan siang mereka.

" Al, menurut lu tuh pria yang baik itu seperti apa? ". Tanya Reva sambil mengunyah makanannya.

" Hemm, pria itu sama, mereka hanya berpikir wanita yang cantik dan seksi. Kata kasarnya tinggal di kasih ekor aja udah kayak anj*ng ".

" Apa lu kayak mereka?? ".

" Apakah perlu ku jawab? ".

" Huufffhhh, Gw sangat senang lu bukan pria seperti itu ".

Nampak beberapa jarak dari meja mereka seorang wanita sering memperhatikan Al dari jauh tanpa Al sadari, dan Reva yang melihat nampak tersenyum karena dia sangat kasihan terhadap wanita itu.

" Hahaha, ngapain mba nya liat - liat nih anak. Dia gay loh hahaha ". Gumam Reva dalam hati.

" Kenapa kamu senyam senyum sendiri gak jelas gitu? ".

" Hehe, gak kok. Lucu aja ada cewek ngelihatin lu tuh dari tadi ". Ujar Reva sambil berbisik ke Al.

" Yang mana? ".

" Tuh dibelakang lu ".

Al menoleh kebelakang lalu mendapati tatapan wanita itu dengan tatapan genit, Al hanya tersenyum lalu kemudian berbalik lagi melihat Reva yang masih saja senyum - senyum sendiri.

" Cantik kok ". Ujar Al.

" Bukan masalah cantiknya Al, dia kan gak tau kalo lu gak suka ama cewek ".

" Grrrrrrrr ".

Tiba - tiba seorang pelayan menghampiri mereka lalu memberikan secarik kertas yang baru saja diberikan oleh wanita dibelakang mereka.

" Dari siapa? ". Tanya Al.

" Tuh cewek dibelakang mas nya ". Jawab pelayan itu.

" Ohhh ". Ujar Al lalu menoleh kembali ke wanita dibelakangnya.

" Hai ". Sapa wanita itu yang sudah menghampiri mereka.

" Eh, hai ". Ujar Al sedikit terkejut.

" Gw merry, lu siapa? Ini pacar lu yah? ".

" Hahahaha, tenang mba dia bukan pacar gw kok ". Jawab Reva sambil tertawa.

" Grrrrrrrr ". Al masih gerang mendengar ucapan Reva.

" Oh, bentar boleh ketemuan gak? ". Ujar Merry.

" Eh. ". Al masih terkejut.

Tiba - tiba seorang pria baru saja masuk ke rumah makan, lalu segera mendatangi meja mereka dan seketika menarik lengan wanita itu, pria itu tiba - tiba marah dan menarik kerah baju Al sambil memegang lengan merry.

" Anda jangan coba - coba godain istriku yah, atau gak anda akan menyesal sudah berurusan denganku ". Ujar pria itu.

" Hei lepaskan dia, dan dia gak pernah godain istri anda ". Hardik Reva membuat pria itu makin marah.

" Jelas - jelas dia baru saja menggoda istriku ".

" Mas kenapa sih buat ribut disini malu tau ". Ujar Merry memotong ucapannya.

" Kamu juga dasar wanita murahan ".

" Udah hentikan, masnya salah sangka kok ". Ujar Al dengan coolnya lalu berdiri mencoba menjelaskan semuanya.

" Arrggghhhh.. Anda jangan banyak ngomong ".

" Hei mas, tolong sekali lagi lepasin teman gw atau tidak..".

" Atau tidak kenapa? Huh!". Hardik pria itu memotong ucapan Reva.

Tiba - tiba saat pria itu hampir saja memukul Al yang masih santai, Reva segera menahan pria itu lalu teriak seketika.

" Gw bilang, dia gak godain istri lu karena Pria ini GAY!"

Duaaarrrrr...

Seperti kesambar gledek Al terkejut dan juga Semua orang yang berada di rumah makan tersebut segera menatap ke arah Al yang sudah sangat malu akan ucapan Reva barusan.

" Aku duluan yah Va ". Ujar Al segera beranjak meninggalkan meja mereka untuk membayar dikasir lalu secepatnya meninggalkan rumah makan tersebut dengan rasa malunya saat ini.

" Hei Al, tungguin napa ". Teriak Reva mengejar Al.

" Maaf aku harus segera kebandara ".

" Kok? Lu marah yah? ".

" Gak kok, TAKSIII ". Jawab Al lalu seperti tak menghiraukan Reva akhirnya diapun menahan taksi.

" Al, maaf kalo gw kelewatan tadi ".

" Its ok, btw jagain yah appartemenku. See u next time gadis bodoh ". Ujar Al lalu menyuruh naik ke taksi yang baru saja berhenti didepannya.

" Apakah kita akan bertemu lagi?? ".

" Hemm, gak janji yah ".

" Al, gw.. Gw ".

" Pak jalan. Ya udah bye ".

Reva tak bisa melanjutkan ucapannya dan hanya melihat Taksi tersebut sudah menjauh darinya, tak terasa air matanya mengalir mengingat kenangan bersama Al beberapa hari ini.

" Reva goblok. Goblok banget sih lu, nah loh?? Gw kan gak punya no HP si Al.. Arggghhhh ". Erang Reva yang ternyata sampe sekarang dia baru sadar karena tidak memiliki no Hp Al.

Pertemuan yang sangat mengejutkan di antara mereka, dan perpisahan yang mengejutkan juga yang akhirnya mereka lakukan. Dengan lemas dan sedih akhirnya Reva menahan angkot untuk menuju Hotel Clarion tempat kerjanya saat ini.

" Al, gw berharap kita bisa ketemu lagi dilain waktu. Amiiinnn!". Gumam Reva saat berada di atas angkot.

Still Continued...

Me & U - PRIVATE SECRET 7

ALFRIZZY YUDHA PRATAMA

[​IMG]


REVALIAN DWINSYIRAH

[​IMG]




BAB 6 - DON'T BE SAD



Motor TRIUMPH THRUXTON melaju santai di atas aspal jl. Alauddin menuju ke daerah Pengayoman, jalan cukup lenggang dan beberapa mahasiswa melakukan aksi demo untuk menurunkan harga BBM (Sudah makanan sehari - hari) di perempatan jalan.

Pizza Ria Cafe menjadi pilihan Al malam ini, mengenang masa SMU dulu sering berkumpul dengan para teman, sahabat dan kekasih tentunya.

Di dalam Cafe nampak beberapa gadis dan pasangannya sedang duduk santai menikmati hidangan mereka yang baru saja di antarkan oleh salah satu pelayan di Pizza Ria Cafe.

" Eh. Eh. Va, cakep banget tuh cowok ". Ujar salah satu dari mereka melihat saat Al baru saja tiba di cafe tersebut.

" Al, ngapain dia disini ". Gumam Reva dalam hati saat melihat Al.

" Eh, dia kan teman SMU gw ". Jawab salah satu temannya lagi bernama Sinta.

" Oh iya, diakan Izzy ". Ujar teman prianya Reva.

" Hai Zy !". Teriak Aldo membuat Al menoleh ke mereka.

Al memicingkan matanya dan yang pertama dilihatnya wajah cemberut si Reva yang nampak tak senang akan kehadiran pria itu. Kemudian Al tersenyum lalu menghampiri meja mereka.

" Hei, Zy makin cakep aja lu ". Ujar Rahma teman SMU Al.

" Iya nih, sayang gw dah maried ". Ujar Sinta.

" Izzy?? Gak salah apa namanya? ". Gumam Reva dalam hati.

Nampak Reva hanya diam di antara mereka, dan Al akhirnya dipersilahkan duduk tepat disamping gadis itu.

" Zy, kenalin gih teman Gw. Masih jomblo loh, lagi galau dia ". Ujar Sinta memperkenalkan Al ke Reva.

" Al ". Ujar Al mengajak bersalaman Reva.

" Reva ".

Reva melototkan matanya ke arah Al saat mereka bersalaman membuat pria itu tersenyum kecut, kemudian seperti saling mengerti akhirnya mereka bersandiwara seperti tidak saling mengenal.

" So, apa nih kegiatan lu skr Zy? ". Tanya Rahma adalah cinta pertama Al saat jaman putih abu abu.

" Pengacara Ma, Pengangguran banyak acara ". Jawab Al singkat.

" Serius Zy? ". Tanya Aldo kekasih Sinta.

" Bentar - bentar, kalian manggilnya Zy? Trus tadi dia kenalan ama gw Al. Yang bener mana nih? ". Tanya Reva memotong obrolan mereka.

" ALFRIZZY NON.... ". Teriak Aldo dan Sinta bersamaan.

" Ohhh ". Ujar Reva sambil manggut - manggut.

" Lu serius lagi jobless nih? ". Tanya Aldo.

" Yah gitu deh ".

" Eh Rahma tolongin tuh temen SMU kita, masa punya kekasih Marketing Manager gak bisa bantuin sih ". Ujar Sinta.

" Hemm gimana yah, bantuin gak yah! Hehe ". Ujar Rahma manja sambil malendong memeluk lengan pacarnya.

" Rese'". Ujar Sinta.

" Mas Reza, boleh gak bantuin temen Rahma? ".

" Hemm, nanti gw nanya ke bagian HRD yah. Masih ada loker ato gak ". Jawab Reza kekasih Rahma.

Mereka berenam adalah karyawan Hotel Clarion, dan juga rekan sekerja Reva yang saat ini sedang nongkrong bareng akhir pekan.

" Btw Va tumben lu diem? ". Tanya Reza menegur Reva.

" Gw kan gak tau mo ngomong apaan ". Jawabnya.

" Zy, lu deketin aja tuh Reva. Sapa tau kalian jodoh ". Ujar Sinta lagi yang memang paling usil di antara mereka.

" Ihh najis gw ama hom.. Ups eh ". Ujar Reva yang hampir keceplosan.

" Maksud lu Va? Eh Zy sorry yah jangan dengerin omongan temen gw ".

" Mas Izzy emang backround nya dari mana? ". Tanya Reza.

" Hemm, Ekonomi sih ".

" Oke, Trus pengalamannya dimana aja? ".

" Nah loh, kok jadi pake acara interview segala sih Mas Reza ". Ujar Rahma.

Akhirnya mereka tertawa bersamaan dan dilanjutkan dengan obrolan dan candaan biasa. Al menatap wajah Rahma membuat gadis berjilbab dengan wajah cantik dan kedua lesung di pipinya yang menghiasi wajahnya menjadi salah tingkah. Al masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu.


RAHMA LISTIANA

[​IMG]






" Eh kok lu melamun sih Zy? ". Ujar Aldo mengagetkan Al.

" Oh, gak kok. Hehe ".

" Va, ajakin ngomong si Izzy donk ".

" Mau ngomong apaan? ".

" Yah PDKT kek, apa kek. Masa lu gak tertarik sih ama dia. Hehehe ". Ujar Sinta membuat Rahma sedikit kesal akan tingkah Sinta.

" Kalo orang gak mau jangan dipaksa loh Sin, iya gak Mas Rez ". Ujar Rahma.

" Aku kayaknya lagi ada keperluan, aku pamit yah ". Ujar Al memotong percakapan mereka.

" Loh? ". Ujar Reva.

" Cie.. Cie.. Cie, ikut aja Va. Zy lu sekalian anterin teman gw yah. Hihi ". Ujar Sinta kembali.

" Hemm, emang kamu mau bareng aku pulang? ". Tanya Al dengan senyum simpulnya.

" Gak usah, gw bisa naik taksi kok ".

" Yang bener?? ". Tanya Izzy kembali.

" Ya elah Va, ngapain jaim segala. Ya udah lu antarin teman gw yah Zy, gak pake menolak ".

" Siap non ". Jawab Al memberi hormat kepada mereka.

" Ya udah, lumayan dapat ojek gratis. Hehe ". Ujar Reva.

" Eh, Zy lu naik apaan? ". Tanya Rahma.

" Motor, belum ada duit beli mobil ". Jawab Al sinis membuat Reva mengernyitkan alisnya mendengar ucapan Al barusan.

" Sinis amat ". Ujar Rahma.

" Ya udah aku duluan yah ".

" Eh teman gw jangan lu tinggal, sana Va buruan ". Ujar Aldo mendorong Reva untuk mengikuti langkah Al.

" Widih keren motor lu Al ". Ujar Reva saat mereka udah nyampe di parkiran.

" Udah gak usah banyak bicara, naik aja ".

" Loh, kok lu jdi sensi gini sih. Hihi ".

" Kamu juga, kok tadi pake acara cemberut segala sih wkt aku nyamperin kalian ".

" Biarin, demen aja ". Ujar Reva kemudian meraih helm yang diberikan oleh Al.

°°°​

" Huhhfff.. Capeknya ". Ujar Reva saat mereka tiba didepan pintu appartement Al.

" Yuk ".

" Makasih ganteng. Hihi ". Ujar Reva saat Al membukakan pintu.

" Btw, hemm... Al gw kan dah 4 hari nih nginap disini, kamu gak risih yah? ". Tanya Reva saat mereka duduk disofa.

" Terserah kamu sih, masih pengen nginap disini ato gak?".

" Hemm, boleh jujur gak? ". Tanya Reva dengan wajah sedihnya.

" Kenapa? ".

" Rumah gw saat ini udah disita ama rentenir, dan gw belum gajian utk nyewa kosan. Nunggu sampe akhir bulan boleh gak Al ru gw cabut dari sini ? ".

" Selamanya juga kamu boleh tinggal disini kok ".

" Maksud lu? ". Tanya Reva.

" Yah maksud aku, siapa yang nyuruh kamu pergi?

" Hehehe Makasih yah Al, gak tau gw harus bayar pake apa nih atas semua kebaikan lu ama gw ".

" Hemm, mau bayar yah? ". Tanya Al dengan senyum jahilnya.

" Eh, maksud lu? ".

" Hahahaha, kok muka mu jadi aneh gitu sih ".

" Lu mencurigakan banget sih, gw udah 4 hari kenal ama lu tapi belum tau apa - apa tentang lu ".

" Nanti akan tau kok, eh btw besok aku balik yah. Jadi kamu disini aja tinggalnya sekalian jagain appartemen ini, gratis gak perlu bayar. Uang listrik, air dan segalanya udah dibayar kok setahun kedepan ".

" Emangnya lu mau balik kemana ? ". Tanya Reva terkejut.

" Jakarta ".

" Loh, lu emangnya tinggal dimana sih? Kan lu asli makassar, bingung gw ama lu ".

" Ngapain bingung, ngapain coba aku dimakassar? Gak ada kerjaan. Muter - muter gak jelas, mending aku dijakarta bisa kerja sambilan gitu ".

" Lu serius mau balik? ". Terlihat wajah Reva nampak sedih mendengar ucapan Al yang ternyata betul akan balik ke jakarta.

" Iya, kenapa? ".

" Gak, ya udah. Lu sering - sering kan maen ke makassar? ".

" Hemm, gak kayaknya. Nanti kamu tinggal aja disini, trus tahun depan baru aku bayarin lagi biaya appartementnya. Jadi kamu cuma pikirin makan aja ". Jawab Al membuat Reva menunduk dan heran dengan dirinya yang merasa sedih akan di tinggal oleh Al.

" Ya udah... ".

" Eh aku mandi dulu yah ".

" Hu uh ". Ujar Reva dan tak terasa air matanya mengalir membasahi kedua pipinya yang diapun heran, ada apa dengannya.

" Jangan sedih Va, dia udah biarin lu tinggal disini aja itu udah bagus... Semangat ". Ujar Reva lalu beranjak dari sofa menuju ke dapur untuk mengambil minum.

" Hemm, gw penasaran ama ni anak. Emang beneran yah dia gay?? Tapi kan gw sering mergokin dia saat natap tubuh gw ".

Beberapa saat kemudian Reva melangkah ke kamar untuk berganti pakaian, saat pintu kamar terbuka tiba - tiba Reva terkejut setengah mati ketika melihat Al di dalam kamar yang sudah selesai mandi hanya saja handuknya dia lepaskan dan menggosok kedua pahanya.

" Ihhhhhhh... ". Teriak Reva lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" Maaf gw gak liat apa - apa, maaf gw gak sengaja ". Lanjutnya lalu segera keluar kembali dan duduk di sofa.

" Astagaaaa panjang banget, uuhhh... Ngeri gw ngeliatnya hihihi.. Tapi sayang lu gay sih, kalo lu normal mah pasti keren tuh kalo dah berdiri.. Grrrrr ". Gumam Reva dalam hati memikirkan apa yang barusan dia lihat.

" Ngapain senyum - senyum sendiri? ". Tanya Al mengagetkan Reva dari lamunannya.

" Eh gak kok, maksudnya panjang banget... Eh ups sorry keceplosan ". Ujar Reva gelagapan.

Al nampak tegang dan ia tahu apa maksud Reva barusan. Kemudian Al duduk disebelah Reva sambil menyalakan LCD TVnya.

" Eh Al, bobo yuk ".

" Duluan aja gih ".

" Ya udah gw tinggal yah ".

" Yup ". Jawab Al lalu tersenyum kemudian Reva beranjak masuk ke kamar.

Saat dikamar Reva segera mandi dan setelah selesai bersih - bersih akhirnya dia meraih lingerienya dan menggunakan gstring tanpa Bra. Lalu gadis itu beranjak naik ke atas ranjang dan menutupi tubuhnya dengan bedcover sambil memeluk guling dan mencoba memejamkan matanya.

Reva seperti merasakan gatal di bibir vaginanya saat mengingat penis panjang milik Al, kemudian pelan - pelan diapun menggesekkan selangkangannya di bantal guling.

" Sttttttt.... ".

" Oughhhhtttt Al, kontol lu sssttttt ". Desah Reva sambil makin menggesekkan vaginanya ke guling dengan cepat.

Sepertinya dia kurang puas akan gesekan di guling tersebut, akhirnya dia pun memasukkan jemarinya di dalam gstringnya dan mulai menyentuh clitorisnya perlahan - lahan.

" Oughhhhtttt, percepat Al. Nikmaaaattt banget kontol lu".

Reva menggesekkan jari telunjukknya di ciltorisnya dan tangan satunya meremas kedua payudaranya bergantian sambil memejamkan mata menikmati masturbasinya saat ini.

Crekkk... Crekkkk... Crekkk

Vaginanya sudah sangat basah oleh lendir yang keluar dari liang vaginanya, kemudian gadis itu menggigit bibirnya menahan rasa nikmat di ujung vaginanya.

" Oughhhh.... Ahhhhh ahhhh, memek gw sesek Al... Sayaangggg percepaaattt ".

Crekkkkk.... Crekkkk....

Sayup - sayup Al mendengar desahan gadis itu dari luar, kemudian perlahan - lahan dia melangkah masuk kedalam kamar. Reva yang tak menyadari kedatangan Al masih saja memejamkan matanya dan meremas kedua payudaranya bergantian sedangkan tangan satunya masih sibuk menguyel - uyel vaginanya yang sudah sangat basah.

" Ougjhhttttt Al, kontolll lu panjaaaanggggg.... Nikmaaattt ".

" Ehhemm... ". Al berdehem membuat Reva membuka matanya dan terkejut karena pria itu sudah berdiri di tepi ranjang.

" Eh ". Dengan cepat Reva menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya dan menghentikan kegiatannya barusan sambil menahan gairahnya yang sangat nanggung. Sedangkan pantatnya masih bergerak kesana kemari dari balik selimut karena vaginanya saat ini masih berdenyut - denyut minta untuk disentuh.

" Mau aku bantu? ". Tanya Al masih cuek.

" Maksud lu? Jangan macam - macam lu yah ".

" Tenang, aku cuma pengen bantuin kamu aja untuk mencapai klimaks... Pasti kamu tadi lagi nanggung kan? ". Tanya Al masih cuek tapi berusaha menahan gairahnya yang sudah di ujung kepalanya.

Reva tak sadar menatap arah selangkangan Al dan melihat tonjolan penisnya yang sudah menegang 100%, tapi dasar gadis itu masih saja berfikir bahwa Al adalah gay.

" Kok?? ". Tanya Reva sambil menunjuk selangkangan Al.

" Ohhh, aku tadi lagi telfonan ama dia. Jadi yah berdiri deh, kamu jangan sok kepedean deh. Ini berdiri bukan karena ngeliat tubuh kamu ".

" Ohhhhh, i know i know... Sayang banget yah ". Ujar Reva cengingisan.

" Kamu mau dibantu gak? Kalo gak aku mau tidur nih ". Ujar Al masih cuek.

" Caranya gimana? ".

" Yes... ". Gumam Al dalam hati.

" Ntar aku gesek - gesek aja pake jari, gimana? ".

" Hemmm, tapi beneran kan kamu gak nafsuh ama gw? ". Tanya Reva yang penuh harap untuk Al segera membantunya.

" Apa perlu aku jelasin lagi ?".

" Hehehehe, sayang yah Al kamu gak suka cewek. Kalo kamu suka pasti tiap hari kita bakalan gituan mulu ". Ujar Reva.

" Ya udah, mau gak? ".

" Hemmm, mau sih... Tapi ".

" Gak pake tapi - tapian, sana geser ". Ujar Al yang segera duduk di sebelah Reva dan pelahan - lahan melepas selimutnya dan menampakkan paha mulus dan vagina yang tertutup oleh gstring miliknya yang sudah sangat basah.

" Serius Al?? ".

" Udah nikmati aja, anggap ini kenangan dariku sebelum aku balik jakarta ". Ujar Al yang langsung menyentuh gstring Reva membuat gadis itu terkejut.

" Sssttttttt... Al, ".

Al mulai menggesek - gesekkan jemarinya ke vagina Reva dari balik Gstringnya, kemudian merabanya perlahan - lahan lalu membuka kaitan gstringnya sehingga terlepaslah penutup vaginanya dan menampakkan vagina merah merekah dengan bulu tipis menghiasi milik gadis cantik dihadapan Al.

" Oughhhhttttt.... Stttttt ". Desah Reva saat Al mulai menyentuh clitorisnya.

Reva hanya menatap wajah Al dan menggigit bibirnya menikmati permainan jari Al di vaginanya, kemudian kedua tangannya meremas sendiri ke dua payudara sekal miliknya.

Dua kubu antara malaikat dan iblis sedang berantem di benak Al saat ini. malaikat menyuruh untuk menahan nafsuhnya saat ini, sedangkan iblis berucap untuk mengagahi gadis itu yang sudah sangat pasrah untuknya.

" Oughhhttttt Al, percepat sayanggggg... Memek gw gatal bangetttt ". Erang Reva makin keras.

Tanpa pikir panjang Al segera mendekatkan wajahnya ke vagina gadis itu lalu segera di lumatnya bibir vagina tersebut bergantian dengan clitorisnya membuat Reva terkejut dan melengkingkan tubuhnya ke atas menahan rasa nikmat di ujung bibir vaginanya.

" Oughhhhhhh Al, gw pengen di perawaniiiinnnnn.... Oughhhhtttttt nikmaatttt ".

Sluurrrpppll.... Sluuurppppp....

" Shittttt, percepat Al gw dah mau nyampe... Percepat ".

Lidah Al makin cepat menguyel - uyel vagina milik Reva, lalu beberapa saat kemudian tubuh Reva mengejang dan pantatnya naik ke atas menikmati orgasmenya.

Cruuuttt.... Cruttttt....

" Arghhhhhh, gw nyammmpeeee ". Erang Reva saat orgasmenya tiba kemudian Al menghentikan permainannya dan menatap wajah Reva yang sendu dan lemas karena baru saja merasakan orgasme yang luar biasa.

" Hash... Hash.. Hash.. Makasih Al ".

" U'r Welcome ". Ujar Al dan langsung naik ke atas ranjang lalu rebahan di sebelah Reva.

" Al, gw pengen gituannn... Hashh.. Hash ".

" Sama siapa?? ".

" Sama elu lah, masa sama orang lain ".

" Enak aja, aku kan gak bernafsuh ama kamu ".

" Kalo gw boleh bikin berdiri dedenya lu mau gak maen ama gw? ".

" Klo ngomong tuh di pikir dulu, udah tidur sana.. Lagian kan kamu kayaknya masih virgin, mending ngasih ke suami kamu saat malam pertama nanti ".

" Tapi, gw pengen ngerasain juga Al ".

" Husshhh, tidur gih.. Met bobo ". Ujar Al yang langsung memunggungi gadis itu.

" Dasar maho, Bt gw ama lu ".

" Udah tau nanya ". Jawab Al.



Still Continued...

Me & U - PRIVATE SECRET 6

NOSTRA AJIE PRASTEYO AKA Mr. Nos

[​IMG]



NINDY DAN AUREL

[​IMG]




[SIZE=+2]BAB 5 - ALL NIGHT LONG[/SIZE]



Peninsula Hotel dikamar P.suite pilihan Nos saat ini menginap, di kamar President suite/ Junior Suite menjadi favorite Nos selama melalukan trip keluar kota. Didalam kamar nampak tiga orang sedang menikmati malam panjang mereka dengan penuh gairah, Nos saat ini sedang duduk di sofa dengan menikmati kuluman dua orang gadis asal minahasa bernama Nindy dan Aurel.

Slurppppp... Slurrrpppp....

" Mas, kontolnya gede yah ". Ujar Aurel yang sedang berjongkok didepan selangkangan Nos.

" Tenang lu berdua akan ngerasain kontol gw yang gagah perkasa ini ".

" Awas loh mas, gede tapi cepat keluar. Nindy bakalan ngambek ". Ujar Nindy yang baru saja melepaskan kulumannya di penis Nos.

" Tenang cantik, lu berdua akan gw beri sampe gak bisa berdiri lagi ". Ujar Nos.

" Mas Aurel isap yah ".

" Silahkan cantik, puaskan dahaga kalian yah.. Oughhhtttt ".

Sluurpppp... Sluurpppp.....

Aurel melumat penis Nos dengan lahapnya sambil kedua matanya menatap ke wajah Nos dengan tatapan genitnya. Nindy tak mau kalah dan langsung menghisap kedua bola Nos, membuat Nos hanya bisa menahan nafsuhnya saat ini.

" Ok sexy, lu gak tau sedang berhadapan sama siapa... Hihi ". Gumam Nos dalam hati.

" Stttttsss..... ".

Sluurpppp... Sluurppp...

Kedua gadis itu masih saja memainkan penis dan bola milik Nos dengan gemasnya, mereka seperti mendapatkan mainan baru untuk mereka berbagi dalam suatu kenikmatan di malam yang panjang.

" Mass.... Ciumin Nindy ". Desah Nindy yang telah berdiri dan memeluk Nos.

" Mfffffmmmmhhh ". Tak butuh lama, Nos langsung menarik wajah Nindy dan melumat habis bibir seksi gadis itu.

Lidah mereka bermain, melilit, menghisap, menjilat apapun di mulut masing - masing untuk mencari kenikmatan percumbuan mereka. Sedangkan Aurel masih sibuk mengulum penis panjang milik Nos dengan ganasnya, sesekali kepala penis Nos di jilatnya seperti sedang menikmati lolypop saat dia masih kecil.

Kemudian Nindy menarik kaos Nos, dan melepaskan dengan dibantu mengangkat kedua lengannya ke atas. Tubuh seksi dengan otot yang selama ini telah dilatih membuat Nindy makin bergairah, ditambah perut 6pack dan dada bidang menambah kegagahan pria asal bandung ini.

" Mas, u are my sexy boy ". Ujar Nindy yang sudah meraba dada bidang Nos lalu memainkan kedua putingnya bergantian.

" Milik lu kok cantik ".

" Oughhhttt... Nindy gak sabar pengen di gagahin ama mas ". Desah Nindy yang sudah menjilat tiap inci dada bidang pria itu, kemudian jemarinya menggelitik tiap jengkal tubuh bagian atas Nos untuk menambah gelombang - gelombang kenikmatan untuknya.

" Ouw...! Masnya nakal ". Pekik Nindy saat Nos meremas payudara kanannya dari balik kaosnya.

" Nih, gak enak mas kalo gak dilepas ". Ujar Nindy selanjutnya yang sudah melepas kaosnya dan juga branya, kedua payudara sekal menggelantung di tubuh Nindy dan dua puting coklat kemerahan menambah kesempurnaan dirinya sebagai WP premium class.

" Mas, Aurel juga pengen di nenen ". Ujar Aurel yang juga sudah berdiri dan melepas seluruh pakaiannya, tubuh sintal dan seksi dengan dua payudara seksi yang tak kalah dengan Nindy membuat Nos hanya menelan ludah.

" Sini sayang, kalian berdua akan gw puasin deh malam ini ". Ujar Nos yang langsung menarik keduanya di dalam pelukannya.

" Oke cantik, apakah kalian udah siap? sekarang kita menuju ke menu utamanya. Oughtttt ". Ucap Nos yang langsung menghisap puting kanan Nindy dan tangannya meremas payudara kiri kanan bergantian milik Aurel.

" Oughhhhtttt mas, hisaappp yang dalam ". Desah Nindy.

Nindy mulai membuka celananya dan CDnya membuat mereka bertiga sudah dalam keadaan bugil, lalu satu persatu Nos mulai menghisap, menguyel - uyel puting serta payudara mereka bergantian membuat mereka berdua gelinjatan menahan geli bercampur nikmat yang mereka rasakan saat ini.

Aurel terlihat paling agresif, saat Nos sibuk bermain di kedua payudara mereka maka Aurel mengocok penis Nos dengan cepat membuat tubuh pria itu bergetar menahan sensasi yang tidak ada duanya.

" Oughhhh mas, pindah keranjang yuk. Pegel nih ". Ujar Nindy dan mereka akhirnya berjalan sambil melingkarkan kedua lengan Nos ke leher mereka. Nindy sebelah kanan dan Aurel sebelah kiri, dan Aurel masih saja mengocok penih gagah dan kokoh milik Nos dengan gemasnya. Nos menarik wajah Nindy lalu melumat bibirnya sambil melangkah ke tempat tidur.

Brakkkk....

Ke dua gadis itu di lempar ke atas ranjang lalu mereka terlentang memperlihatkan tubuh seksi dan nikmat yang sudah siap digagahi oleh Nos.

" Auww.... ". Pekik Nindy saat Nos menarik tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke vagina merah merekah milik Nindy, dengan cepat pria itu memainkan lidahnya menggelitik clitorisnya membuat Nindy merasa kenikmatan di ujung bibir vaginanya.

Aurel mulai bangun mendekat ke Nindy dan mengangkanginya dengan posisi berjongkok di atas wajah Nindy membuat bibir Vaginanya terlihat jelas di hadapan Nindy dan tanpa fikir panjang lidah Nindy lalu menari - nari di ujung bibir vagina Aurel sambil bergantian menguyel - uyel clitorisnya membuat tubuhnya bergetar dan wajahnya mendongak ke atas.

" Oughttttttthhhh.... Jilat memekku Nindy perek ". Desah Aurel sambil kedua telapak tangannya meremas kedua payudaranya.

Slurrrpppp.... Slurpppp.....

Nos masih sibuk mengobok - obok Vagina Nindy membuat tubuh gadis itu bergeser kiri kanan lalu ke atas menahan kenikmatan dari permainan lidah pria itu di bibir vaginanya beserta clitorisnya.

Begitu juga dengan Nindy yang masih sibuk dengan Vagina indah milik Aurel yang masih saja mengocok - ngocok menggunakan dua jari tangan kanannya membuat Vagina Aurel sudah sangat banjir.

Dengan cepat Aurel melepaskan vaginanya, lalu menarik tubuh Nos untuk segera rebahan di atas ranjang. Kemudian Aurel naik ke atas tubuh Nos sambil meliuk - liukkan badannya mengangkangi penis panjang milik Nos. Merasa posisi bibir vaginanya sudah tepat yang memang sudah sangat basah, sekali tekan perlahan - lahan penis Nos masuk menembus tiap inci kulit dalam liang vaginanya.

Srekkkk.....

" Oughhhtttt.... Its a Big mas ". Erang Aurel menikmati penis panjang Nos yang tidak tenggelam semuanya didalam liang senggamanya, dan menyisakan beberapa senti batangnya yang dimana kepala penisnya sudah mentok di ujung rahimnya.

Nindy mulai bangkit lalu perlahan - lahan berjongkok di atas wajah Nos, lalu kemudian mengarahkan vaginanya di bibir Nos dan tanpa menunggu pria itu segera memegang pantat Nindy lalu menekan dan menjulurkan lidahnya di clitorisnya.

" Oughtttt sssshhttttt....... ". Desah Nindy saat Nos sudah memasukkan lidahnya di liang vaginanya, sambil menusuk - nusuk dan menguyel - uyel liang vagina Nindy. Dan kedua tangannya menekan pantat Nindy makin kebawah.

Slurrrpppp.... Slurppp....

Plokkk.... Plokkk...

Dengan bringas Aurel menggenjot penis Nos keluar masuk di liang vaginanya, dan Nos masih sibuk bermain lidah di vagina Nindy.

Melihat permainan Aurel naik turun di selangkangan Nos, Akhirnya Nindy berinisiatif menarik wajah Aurel lalu mencium bibirnya dan kedua tangannya meremas kedua payudara Aurel.

Plok... Plokkk... Plokk..

" Huummmfffff.... Hash.. Hash... Oufhhhtttt memek Aurel nikmat banget mas ". Erang Aurel saat melepas pagutan bibirnya dengan bibir Nindy lalu mempercepat goyangannya di penis Nos, Nos yang paham betul akan keadaan Aurel maka dia pun mengambil alih permainan.

PLOKKK... PLOKKK....

Nos menahan pantat Aurel, lalu menggenjotnya dari bawah dengan cepat keluar masuk penisnya membuat tubuh Aurel melengking dan wajahnya mendongak ke atas tanda orgasmenya bentar lagi di capainya.

" Arghhhhh haaaaahhhh.... Oughhhhh, percepat mas. Aurel dah mau sampe ".

PLOKKK.... PLOKKK....

Nindy menambah rangsangan di kedua payudara Aurel, meremasnya keras dan tangan satunya menggelitik clitoris Aurel membuat tubuh Aurel ambruk di atas tubuh Nos.

" ARGHHHHH... MASSS, PIPISSSSS ". Teriak Aurel saat orgasmenya tiba, dan vaginanya mengeluarkan lendir yang sangat banyak. Penis Nos seperti dipijat - pijat karena vagina aurel saat ini sudah berdenyut - denyut menikmati orgasmenya barusan.

Nindy yang menyaksikan pertempuran keduanya hanya menelan ludah, karena sebentar lagi dirinya akan menikmati sensasi seperti halnya yang Aurel rasakan barusan.

Nos merebahkan tubuh Aurel di sampingnya, kemudian diapun bangkit lalu menidurkan Nindy di sebelah Aurel. Nos mengarahkan penisnya di vagina Nindy yang memang sudah sangat basah.

Srekkkk...

Penis Nos menancap dengan gagahnya di vagina tanpa bulu milik Nindy membuat gadis itu hanya melotot ke arah Nos dan mulutnya terbuka berbentuk huruf O.

" Ouuughttttttt, Mas kontolnya gede bangettt.... Oughttttt ". Desahan Nindy saat batang kemaluan Nos sudah perlahan masuk ke liang Vagina miliknya..

" Ssthhhhh..... Memek lu juga oughhhytty.... Nikmatttt bangettt ". Desah Nos juga yang menikmati gesekan demi gesekan di batang kemaluannya yang sudah keluar masuk menggenjot vagina gadis itu.

Plakkk.... Plakkk... Plakkk....

Suara selangkangan mereka beradu dengan gerakan cepat lalu kemudian Nos meremas kedua payudara Nindy, tubuh gadis itu bergerak kesana kemari dan kedua tangannya membantu tangan Nos untuk meremas payudaranya sendiri.

" Mas, memekku nikmat. Plisss puasin dahaga Nindy mas. Oughhhtttt ". Erang Nindy tak karuan.

Tanpa banyak bicara Nos kemudian menarik tubuh Nindy untuk duduk di selangkangannya tanpa melepaskan penisnya di vagina Nindy. Kemudian menyuruh Nindy untuk bergoyang di atas pangkuannya.

Plokkk.... Plokkk....

" Oh my god, ".

" Meki lu luar biasa nikmatnya cantik, puas - puasin memeklu ngerasain kontol gw sayang. Oughhtt ".

Plokkk... Plokkk....

Dengan posisi tersebut Nos dengan mudah bermain di kedua payudara Nindy, di raihnya payudara sekal milik gadis itu lalu menghisap dalam kedua putingnya bergantian membuat Nindy gelinjatan menikmati sensasi yang di berikan oleh Nos.

" Oughtttttt..... Mas nikmat kontolmu..... ". Erang Nindy.

Plakkkk.... Plakkkk... Plakkkk....

Erangan demi erangan keluar dari mulut Nindy dan begitu juga Nos yang masih sibuk bermain di payudaranya, sedangkan Aurel yang sudah bangkit kembali gairahnya, dengan cepat dia beranjak dan memeluk Nindy dari belakang sambil tangan kirinya memainkan clitorisnya sendiri sedangkan tangan kanannya memainkan clitoris Nindy menggunakan jarinya sambil menunggu gilirannya untuk di eksekusi kembali.

" Sialan lu perek berdua, bener - bener meki kalian nikmat banget. Anjriiitttt gw berani bayar lu berapa pun sayang.. Oughhhttt. Jadilah bidadari gw selama di sini ". Erang Nos merasakan denyutan vagina Nindy di batang kemaluannya.

" Oughhhttt mas Nindy mau pipisssss ". Nos mendengar erangan Nindy barusan, segera diapun mengambil alih dengan menggenjot penisnya dari bawah ke liang vagina Nindy dengan sangat cepat.

" Fuckkkkk.... Pipiiiiiissssssss ". Teriak Nindy saat orgasmenya tiba dan tangannya menarik rambut Nos lalu tubuhnya ambruk di depan tubuh Nos.

" Hash.. Hash.. Puas Nindy mas ".

" Sekarang giliran lu lagi sexy ". Ujar Nos melirik nakal Aurel.

" Siapa takut kontolku yang perkasa, come on my hero ".

Dengan bringas Nos melepas tubuh Nindy dan melabrak tubuh Aurel dan menindihnya memasukkan dengan keras penisnya ke liang vagina gadis itu.

Srekkkkk....

" Anjriiittt masih keset aja nih memek ".

" Kontolnya mas tuh yg kegedean ".

Plokkkk... Plokkkk... Plaaakkk... Plakkkk....

" Fuckkkk me honey, plisss fuck me harderr... Oughhhttt". Aurel mulai mengerang tak karuan karena irama genjotan Nos sudah sangat cepat.

Beberapa menit sudah lamanya mereka melakukan persetubuhan di dalam kamar president suite yang disaksikan oleh LCD TV 52inchi yang menyala tapi tak di tonton oleh mereka.

Plakkk... Plakkk.....plaaakkkk....

" Oughhtttt mas percepat goyangannyaaaa, Aurel mau pipisssss ". Erangan Aurel saat penis Nos menggenjotnya dengan keras dan membuat orgasmenya akan tiba.

" Aaarggggggghhhhh Aurel nyampeeee..... ". Teriak Aurel saat puncak klimaksnya telah dia capai.

Di biarkannya Aurel menikmati sisa - sisa orgasmenya lalu menarik tubuh Nindy sejajar dengan tubuh Aurel untuk rebahan di ranjang, lalu Nos segera menindihnya dan memasukkan penisnya ke dalam liang Vagina milik milik Nindy.

" Oughhhhttttt Mas.. Memek Nindy sesek euyyy.....". Desahan Nindy saat batang kemaluan Nos sudah menancap dengan gagahnya di liang vagina miliknya.

Plakkk... Plakkk.... Plakkk.....

" Lu mau muasin memek lu kan, nih rasakan kontol gw. Dan lu gak bakalan lupa ama yang namanya Mr. Nos ".

" Iya.. Iya... Kontol mas luar biasa ".

" Oughhhhtttt, mas memekku... Memekku... Gatal bangettt... Oughttt ".

Plokkk... Plok... Plok...

Selangkangan mereka beradu dengan cepatnya membuat Nindy langsung melingkarkan kedua kakinya ke pantat Nis dan membuat Penis Nis semakin dalam menembus liang kenikmatan yang merah merekah milik Nindy.

" Mas... Oughhtttt percepat....Nindy pengen pipis ".

Seperti mengerti akan kemauan gadis itu, maka Nos mempercepat genjotan penisnya di liang vagina Nindy.

Pllaaakkk..... Plaaakkk.. Plakkk...

" Hhmmmmffhmmmm.... Hmmfhhnnn.... ". Desaan Nindy tersumbat oleh bibirnya dengan bibir Nos saat vaginanya di genjot oleh penis milik lelaki perkasa tersebut.

" Oougghttttt.... Artggggggg...... Pipiiisssss ". Erangan Nindy yang sudah mencapai puncak orgasmenya.

" Hash... Hash... Hash... Mas hebat ". Ujar Nindy menikmati sisa - sisa orgasmenya.

" Mas belum yah?? ". Tanya Aurel manja.

" Belumlah ".

" Tapi memek Aurel pegel nih ".

" Hash.. Hash.. Sama mas, Nindy juga pegel banget 2 kali dapet tadi ".

Senyum jahil terlukis di wajah tampan Nos, kemudian keduanya di suruh menungging kemudian mengarahkan penisnya di anus Aurel.

" Eh mas, jangan... Anjinggg ARRGHHHHHHH ".

Srekkkk....

Jebol sudah anus Aurel oleh penis panjang milik Nos, kemudian perlahan - lahan Nos mulai menggenjot anus Aurel membuat gadis itu hanya menahan perih di anusnya.

Plokkk... Plokkk....

" Perih mas ".

" Lu diem aja, nikmati aja ".

" Mas, Nindy gak usah di anus yah, memek aja deh.. Takut Nindy mas ".

" Tenang cantik bentar giliran lu kok ".

" Ougjhttt mas, kok udah nikmat kembali yah. ". Desah Aurel yang sudah tak merasakan perih di anusnya berganti dengan kenikmatan yang baru saja dirasakannya.

" Oughttttttty.... Mas percepat, Aurel dah mau nyampe lagi..... Oughtttttt.". Erang Aurel.

Ploppp....

Nos mencabut penisnya dari anus Aurel kemudian menancapkan di vaginanya.

Plokkk... Plokkk... Plokk...

" Mas pipiiiiisssss ". Erang Aurel lalu tubuhnya ambruk di ranjang dan secepatnya Nos mencabut penisnya dan mengarahkan ke anus Nindy.

" Mas jangan mas, ".

Srekkkkk....

" Arggghhhjj... Perihhh mas ".

Plokkk... Plokkk... Plokk...

Nos tak menghiraukan erangan Nindy lalu segera mempercepat genjotannya di anus gadis itu karena diapun merasakan gelombang orgasmenya yang bentar lagi akan tiba.

" Mas.. Goyang cepat mas, udah nikmat kok.. Oughhtt".

" Pantatlu nikmat cantik ".

Plokkk... Plokkk...

" Masssss pipiiiissss ".

" Gw jugaaa... Arghhhhhh ".

CROOTTTT.... CROTTTTT.... CROOTTTT....

Tembakan sperma Nos ke lubang anus bidadari itu begitu juga dengan Nindy yang bersamaan meraih orgasmenya lalu tubuhnya ambruk ke ranjang.

Plopp...

Nos mencabut penisnya dan ikut rebahan di tengah kedua bidadari seksinya, sambil ketinganya mengatur nafas masing - masing.

" Gimana hash hash? Kalian puas ".

" Banget tampan ".

" Mas kuat banget ".

°°°​

Pizza hut Ramayana malam ini ramai oleh para pengunjung yang sedang menikmati hidangan masing - masing, begitu juga dengan Al dan Reva yang saat ini sedang menunggu pesanan mereka sambil ngobrol hangat.

" Ngomong - ngomong, ini udah 2 malam gw nginap ditempat lu, tapi gw gak tau identitas lu itu apaan ". Tanya Reva.

" Maksudnya?? ".

" Iya maksudnya, lu itu siapa? Kerjaan lu dimana. Jangan sampai lu itu pengedar narkoba atau mungkin saja teroris yang sedang di kejar oleh pihak yang berwajib ".

" Sialan juga nih anak, aku tuh lagi nganggur. Trus aku bukan salah satu yang kamu tuduhkan barusan. Puas!?".

" Ya elah, gitu aja ngambek. Dasar hati bunga lu. Badan aja yang kekar tapi hati kemayu. Hihihi ".

Tiba - tiba sepasang kekasih baru saja lewat di sebelah mereka, dan Reva langsung terkejut melihat siapa sepasang kekasih tersebut.

" Indah?? Rian?? ".

" Reva? ". Ujar sepasang tersebut karena terkejut melihat Reva.

" Jadi selama ini elu yang udah nusuk gw dari belakang?? Iya! ". Hardik Reva yang sudah berdiri menatap keduanya.

Al hanya diam saja dan menatap ketiganya, seketika Al mengetahui apa permasalahan mereka karena indah yang berada di sebelah pria itu adalah teman kerja Reva di hotel dan tentu saja pria itu yang bernama Rian adalah kekasih Reva yang berselingkuh dengan temannya.

" Hei Va, Apa kau pikir pria akan melihatmu sebagai wanita? Kau seharusnya mulai berpikir bagaimana pacarmu bisa kucuri! ". Hardik Indah membalas gadis itu yang benar - benar telak membuatnya merasakan sakit hati dan kemudian mendorong Indah kebelakang.

" Va, kamu jangan kasar dengan Indah. Kalo kamu kasar lagi maka aku gak segan - segan menamparmu ". Ujar Rian menahan tubuh Indah agar tidak terjatuh.

" TAMPAR COBA. TAMPARRRRR ! ".

TAPPP...

Rian melayangkan sebuah tamparan tapi dengan sigap Al menahan lengannya dan mencengram pergelangan tangan pria itu sehingga membuatnya meringis kesakitan.

" Eh Al, lepasin dia. Ngapain lu ikut campur urusan gw? Hah! ". Reva malah menghardik Al yang baru saja membantunya.

" Va, kalo kamu punya harga diri. Mending kamu pergi menjauh dari kehidupanku, dan anda! Tolong lepaskan tanganku ".

Al langsung melepaskan cengkramannya di lengan pria itu lalu kembali duduk di tempatnya, kemudia Reva hanya berdiri menatap kedua pasangan tersebut dengan wajah amarahnya saat ini.

" Dasar perempuan gak tau di untuk ". Ucap Indah menambah pasan kuping Reva.

" Stop lu pecun, lu tuh yang gak tau diri ".

" Udah.. Udah, sayang ngapain meladeni cewek kayak dia. Yuk kita pergi saja ". Ujar Rian dan menarik lengan Indah untuk keluar dari resto tersebut.

" Duduk yuk ". Ujar Al mencoba berbicara dengan Reva.

" LU SIAPA GW YG SESENAKNYA MENGURUSI URUSAN PRIBADI GW? HUH!". Al terkejut atas ucapan Reva barusan yang baru saja menghardiknya dan diapun hanya menghela nafas atas perlakuan gadis itu terhadapnya.

" Aku itu gak ada maksud apapun tadi. Kok kamu jadi melampiaskan amarah kamu terhadapku sih? ".

Brakkkk....

" Sorry!". Satu kata yang di ucapkan Reva saat menghempas tubuhnya untuk kembali duduk di kursinya semula.

" Ya udah, yuk makan ".

" Hikz.. Hikz.. ".

" Hei, kok jadi nangis sih. Malu tau dilihatin banyak orang ".

" Apa salah Reva Al?? Apa?. Kok tega - teganya teman sendiri menusuk gw dari belakang. Hikz ".

" Ya udah, nanti kita bicarakan lagi yah. Yuk makan dulu ".

" Hu uh, makasih yah Al. ".

" U'r Welcome ".

Akhirnya keduanya kembali menikmati makanannya yang baru saja di antar oleh salah satu pelayan, dan nampak Reva masih belum percaya dari apa yang dia lihat barusan.

" Al, kayaknya gw harus mempertahankan cinta gw ke Rian. Reva akan berubah sesuai apa yang dia inginkan. Huhhh semangat Va untuk sebuah perubahan ".

Al hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya melihat tingah gadis itu dihadapannya.

" Kamu salah Va, cinta itu bukan sebuah kompromi. Jadilah dirimu apa adanya, dan jangan mengikuti kata seorang pria yang menyuruhmu untuk melakukan sesuatu buat dirinya tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi kepadamu ". Gumam Al dalam hati.

°°°​

Pagi hari dikantor pusat PT. 3M nampak saat ini L sedang berjalan memasuki ruangan meeting, dan di dalam ruangan terlihat Citra yang telah hadir duluan tersenyum ke arah L saat membuka pintu ruangan meeting tersebut.

" Kayaknya kebiasaan lu telat gini deh L ". Ujar Citra menyapanya.

" Maklumlah Cit, bujang dan gak ada yg ngebangunin gw kalo pagi. Andai saja lu jadi bini gw. Huffhh ".

" L, pliss yah. Gak usah dibahas ".

" Iya, i know ".

Krieekk...

Pintu ruangan terbuka, menampakkan sosok gadis cantik asal korsel yang baru saja muncul di ruang meeting.

" Morning all ".

" Hei Kim, morning to ".

" L, apakah u bisa membantu saya ? ". Tanya Kim Jung.

" Hemm, apa yg bisa gw bantu? ".

" Sini bentar ". Jawab Kim menyuruh L keluar bentar mengikutinya.

Senyum genit di wajah Kim saat mereka berdua berada didepan pintu ruang meeting.

" Ada apa ?".

" Nih, this is for u ". Ujar Kim Jung memberikan sebuah remote control yang saat ini tersambung di butterfly vibra di selangkangannya.

" What the hell?? ".

" Bye, yuk come on ". Ajak Kim untuk masuk kembali ke ruang meeting.

ButterFly Vibra

[​IMG]

KIM JUNG NA

[​IMG]

Beberapa menit kemudian...

Drrrtttt...

" Sttttt... ". Kim mendesah menikmati getaran di liang vaginanya.

" Eh, Kim are u okay? ".

" Yes Cit, its okay ".

" Anjriit, gw konak euy ". Gumam L dan dapat didengar oleh Citra.

" Hei L, lu kok ngomong jorok sih? ".

" Sorry Cit, hehe ".

" Meeting di tunda sampe sore yah, gw bingung lu berdua kok aneh gitu sih. Bye". Ujar Citra dan bergegas meninggalkan mereka berdua.

Drrrtttttt....

" Apakah u mau membantu saya untuk, ougghhttt... L plis help me ". Desah Kim.

" Shittt.. u crazy Kim ".

" Oughhhttt, plis fuck me L ".




Still Continued...

Me & U - PRIVATE SECRET 5

KIM JUNG NA

[​IMG]



[SIZE=+2]BAB 4 - DEFENSE OF TEMPTATION[/SIZE]



Malam penuh kejutan buat Al saat berada di appartementnya bersama Reva, untuk kedua kalinya mereka berdua berada satu kamar yang memang saat ini di appartement Al hanya 1 kamar yang di fungsikan. Didalam kamar terdapat kamar mandi yang lumayan luas lengkap dengan jaccuzi didalamnya.

" Jadi kita sekamar lagi nih?". Tanya Reva masih berdiri didepan kamar saat Al telah masuk kekamarnya.

" Perlukah aku jelaskan lagi? ". Ujar Al.

" Hemmm, ya udah lagian juga lu kan gak bakalan bernafsu ama gw. Hihihi ".

Akhirnya Reva mengikuti Al masuk kedalam kamar, dan nampak gadis itu masih sedikit grogi dan berdiri di dekat lemari sebelah kanan kamar.

" Mau sampai kapan kamu berdiri, mandi aja dulu ".

" Hemm. Aku gak ada pakaian ganti ". Jawab Reva.

" Ya udah kamu mandi aja, trus pake aja lingerie semalam. Besok baru aku antar kerumahmu buat ngambil semua barang - barangmu untuk dipindahkan kesini ". Jawab Al dengan memasang wajah tanpa ekspresinya tetapi berbeda dengan otaknya saat ini yang hampir saja teriak menantikan tubuh telanjang gadis itu di hadapannya.

" Eh. Gw kan hanya semalam doank nemenin lu, lagian masa aku gak ganti dalaman sih ".

" Masalah buat kamu kalo gak pake dalaman? ".

" Hemm.. Lu beneran kan gak suka ama cewek ?". Tanya Reva sambil memicingkan matanya menerawang wajah Al.

" Menurut kamu? ".

" Hahahaha, wajah lu tampan banget. Badan lu keren tapi sayang. Huffhhh... Hihihi ".

" Bawel, udah.. mandi sana udah bau banget tuh badan kamu ".

" Tapi gw gak ada perlengkapan mandi ". Ucap Reva manja.

" Tuh dilemari, masih ada stock kayaknya. Ambil aja ".

Akhirnya Reva mengambil perlengkapan mandi di lemari Al, dan semuanya masih baru mulai dari sabun, pasta gigi, sikat gigi, pencuci muka, dan lain - lain.

" Lu ada handuk gak? ". Tanya Reva.

" Jorok, masa mau berbagi handuk denganku. Tuh ada di bawah keranjang yang baru ". Jawab Al membuat gadis itu tertawa riang dan bergegas masuk ke kamar mandi karena diapun merasa gerah dan lengket diseluruh tubuhnya.

Selama Reva mandi Al hanya rebahan di ranjang sambil menyetel TV di depannya, lalu beberapa menit kemudian Reva keluar dari kamar mandi hanya melilitkan handuk ditubuhnya tetapi tak mampu menutupi setengah gundukan payudara sekalnya dan paha putih yang hanya berjarak beberapa centi dari selangkangannya.

Glekk...

Al hanya menelan ludah melihat gadis seksi dan putih dihadapannya yang sedang berjalan mengambil lingerie di dalam lemari. Tiba - tiba Reva tersadar karena sedang di perhatikan oleh Al, maka diapun berbalik.

" Kyaaa!".

" Heii, kenapa teriak ?". Tanya Al yang ikutan terkejut.

" Kenapa lu natap gw kayak bernafsu gitu? ". Tanya Reva balik yang sudah menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya.

" Haha, gak mungkin lah aku bernafsu ama kamu. Emang kamu siapa ". Jawab Al sedikit bingung dan mengalihkan tatapannya dari tubuh Reva.

" Tapi kok gw ngerasa tadi kayak lu lagi natap gw penuh nafsuh. Tapi kamu benerkan gak suka dengan wanita? ". Tanya Reva memastikan lagi ke Al.

" Apa perlu aku buka celanaku supaya kamu percaya kalo ini aku gak berdiri sama sekali melihat kamu telanjang?". Tanya Al sambil menunjuk selangkangannya di bawah bantal yang sedang dipeluknya.

" Gak, ngapain juga gw mau liat penis lu. Mending gw liat penis cowok yang normal ". Jawab Reva yang sudah membuka handuknya dan membelakangi Al dengan tubuh bugilnya.

Glekk...

Sekali lagi Al hanya menelan ludah menatap tubuh bugil Reva dari belakang, lalu akhirnya gadis itu memakai lingerie yang semalam di berikan oleh Al dan berbalik berjalan menuju ke ranjang.

Saat Reva berbalik Al sudah memalingkan wajahnya kearah TV, tapi dia tak bisa menahan gejolak nafsuhnya berdekatan dengan seorang gadis yang hanya memakai lingerie tipis tanpa dalaman sama sekali.

" Gw manggilnya Al aja yah ". Ujar Reva mengagetkan Al yang masih fokus menurunkan gejolak birahinya.

" Terserah ".

" Geser dikit donk ". Ucap Reva saat sudah berada ditepi ranjang.

Al masih berusaha untuk menahan agar dia tidak lepas kendali, sedangkan Reva yang saat ini perlahan - lahan naik ke ranjang tiba - tiba lingerie bagian bawahnya tersingkap membuat vagina indah dengan dihiasi bulu tipisnya terpajang jelas di hadapannya.

" Anjrriiiitttt, huh sabar Al. Sabar... Belum saatnya ". Gumam Al dalam hatinya saat melihat jelas vagina Reva.

Sepertinya gadis itu makin terbiasa dengan Al yang menurutnya pria itu hanyalah gay yang tidak bernafsuh terhadapnya, kemudian seperti tak terjadi apapun Reva mulai merebahkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap ke Al.

" Al tuh kekasih lu yang tadi mana? ". Tanya Reva sambil tersenyum jahil.

" Oh, lagi kemanado ". Jawab Al singkat dan masih mengalihkan perhatiannya dari tubuh gadis itu.

" Lu tuh ganteng - ganteng kok bisa - bisanya yah suka sesama jenis. Ups!?". Tanya Reva ceplas ceplos.

" Sakit kalo sama wanita, mending juga ama cowok ". Jawab Al meyakinkan gadis itu.

" Hahahaha, gw kayaknya harus ngetest elu nih. Jangan - jangan lu itu sukanya ama cewek ".

" Ma.. Maksud kamu apaa? ". Tanya Al gugup.

" Balik sini napa Al ". Ujar Reva sambil menarik wajah Al menghadap ke dia.

" Kenapa? ".

" Bagi dulu selimutnya ". Ucap Reva yang langsung menarik selimut menutupi tubuhnya sampai ke pinggang.

" Toket gw bagus gak? ". Lanjutnya yang sudah menarik ke atas lingerienya.

Glek...

Al menelan ludah karena Reva tiba - tiba mengangkat lingerienya lalu mempetontonkan kedua payudara sekal miliknya dengan dua puting berwarna merah merekah menjadi garnis di ujung payudaranya, sedangkan tubuh bagian bawahnya tertutupi oleh selimut.

" Ba.. Bagus kok ". Jawab Al gugup tapi tak melepaskan pandangannya dari payudara Reva.

" Kalo bagus kok cowok gw ninggalin gw gitu aja sih, padahal kan gw udah niat mau ngasih liat kedia ". Ujar Reva yang nampak wajahnya kelihatan sedih.

" Emangnya selama ini cowok kamu gak pernah ngeliatnya?".

" Hemm, grepe - grepe doank. Itupun baru dua kali ".

" Trus cowok kamu yang sebelumnya? ".

" Gak pernah, hanya sebatas pegangan tangan doank ".

" Ohh, syukur deh ".

" Hah?? Maksud lu syukur kenapa?". Tanya Reva yang hampir saja Al keceplosan.

" Tutup dulu tuh toket baru kita ngobrol ". Al tak menjawab malah menyuruh Reva menutup tubuhnya karena saat ini keringat dinginnya sudah membasahi tubuhnya.

" Ya udah, gw percaya lu beneran maho yah. Hahaha". Ucap Reva yang sudah menarik kembali lingerienya kebawah dan segera selimutnya dia tarik ke atas menutupi tubuhnya sampai ke dada.

Setelah ngobrol ringan akhirnya keduanya memejamkan mata menuju alam mimpi.

°°°​

Kantor pusat PT. TIGA MANDIRI PERKASA, TBK terletak di jl. Rasuna said No. 14. Pagi ini terlihat Citra adik Al baru saja turun dari mobil di depan lobby, kemudian kunci mobilnya di serahkan ke security untuk memindahkan mobilnya ke parkiran direksi.

" Pagi bu ".

Semua karyawan yang bepapasan dengannya akan menyapanya, mengingat dia adalah adik pemilik perusahaan sekaligus Direktur HRD yang baru saja di berikan tanggung jawab oleh Al untuk posisi tersebut.

Citra Dwi Putri seorang gadis cantik dengan postur tubuh profesional, kulit putih berbalut blazer krem dengan rok berpadu dengan warna blazernya membuatnya pagi ini tampil begitu cantik. Senyumnya sangat ramah membuat para karyawan makin betah berlama - lama menatapnya.

Begitu juga yang dilakukan oleh L yang baru saja tiba di depan lift dan berpapasan dengan Citra yang bersamaan akan naik ke ruangan masing - masing di lt.4. mata L tak lepas menguliti setiap inci tubuh adik sahabatnya dan dia hanya menelan ludah karena gak berani menyentuhnya, mengingat Citra adalah juara judo tingkat nasional.

" Pagi L ". Sapa Citra dengan seyuman.

" Pagi cantik ". Balas L.

" Dasar, btw Kak Al kapan balik yah ? ".

" Hemm, minggu depan kali ".

" Iya nih, Citra pengen diskusikan masalah pengalihan dana pensiun ke pihak DPLK ".

" Coba lu telpon aja si Alnya, sapa tau dia punya plan lain ". Jawab L.

Ting tong...

Pintu lift terbuka dan merekapun masuk kedalam beserta beberapa staf lain. L sangat mengagumi sosok Citra selama ini, tetapi tak punya keberanian sama sekali untuk mendekatinya.

" Lu cantik banget hari ini Cit ".

" Thanks L ".

" Hufhhh, gak ngefek juga ". Gumam L pelan.

" Haha, gw denger kali apa yg lu bilang ". Ucap Citra.

" Husss.. Banyak anak - anak nih, lu jangan bikin malu gw napa ". Bisik L.

Ting Tong...

Beberapa staf keluar dari lift saat berada di lantai 2 maupun lantai 3, dan tinggal mereka berdua berada di atas lift menuju ke lantai 4.

" Cit, mau dinner bareng gak bentar? ". L mencoba keberuntungannya saat ini.

" Mau ngajak kencan nih ceritanya? ".

" Kalo boleh, hehe ".

" Hemm, tapi sayang gw ada janji ama mas Oji ". Jawab Citra mengingat janjinya bentar malam dengan kekasihnya.

" Hufff, ok fix ". L hanya bisa menelan ludah dan bermimpi kapan akan punya kesempatan jalan berdua dengan gadis itu.

Ting Tong...

" Yuk L ". Ucap Citra membuyarkan lamunannya.

Keduanya berpisah didepan lift, Citra berjalan dengan anggunnya menenteng tas bermerk Gucci ke arah kiri. L hanya menatapnya sambil berdecak kagum akan keindahan ciptaan tuhan yang tak akan pernah dimilikinya.

" Cit, kapan gw punya kesempatan berduaan dengan lu.. Huff ". Gumam L pelan saat Citra menghilang dari balik pintu kaca yang bertuliskan HRD Division.

Ting Tong...

Pintu lift terbuka menampakkam sosok gadis keturunan Korsel bernama Kim Jung na.

" Morning L ". Sapa Kim Jung.

" Eh, morning to Kim. How are u today ? ".

" Fine, and u ? " L hanya mengangkat kedua bahunya lalu meninggalkan Kim Jung menuju ruangan Staff Finance & Accounting, kemudian L melangkah ke sudut kanan yang terdapat di dalam ruangan F&A.

Kim Jung Na adalah personal Assistant CEO 3MP dan merangkap sebagai Pejabat sementara saat Al sedang sibuk di luar kota, Kim Jung sebelumnya bekerja di salah satu perusahaan nasional yang cukup besar dengan posisi Nasional Sales Manager. Setahun yang lalu Al menghirenya menjadi PA sekaligus Ass. CEO untuk membantunya dalam pengembangan bisnisnya di bidang Consumer Goods.

Ruangan FAD milik L terletak di sudut kanan dalam ruangan FA, saat L memasuki ruangannya nampak ruangan yang cukup luas dan bersih. Sebelah kanan saat memasuki ruangan tersebut nampak office table dilengkapi dengan Mac Pro miliknya yang sengaja di simpan di dalam ruangannya.

Tak jauh dari kursi direksi, nampak tiga buah sofa berwarna kuning gading dilengkapi meja kaca menambah kesan mewah dalam ruangan itu. LCD 42 inch yang tergantung di atas dinding bercat warna kuning muda nampak baru saja di on kan oleh L saat melangkah ke meja direksinya.

Beberapa file resistance yang terletak dibelakang mejanya membuktikan bahwa L sangat telaten dalam mengatur dokumen - dokumen sejak berdirinya 3MP, kemudian L menarik kursinya lalu meletakkan pantatnya di kursi empuk miliknya. Dua kali melakukan peregangan otot, maka L segera meng on kan Mac Pro miliknya dan memulai bergelut dengan data hitung - hitungan perusahaan.

Setengah jam kemudian L mencoba menghubungi Al untuk menginformasikan beberapa data yang baru saja dia email ke sahabatnya.

" Halo Al, lu udah terima email gw gak? ".

" Ini baru masuk di Hp gw ". Jawab Al di telfon.

" Ok, gw hanya ingin infokan beberapa hal. Pertama gw dah buatin P&L (Profit & Lose) untuk produk yang akan kita produksi sendiri, dan GM (Gross Margin) yang gw dapat di angkat 57% jika kita split accountnya tetapi kalo kita satukan dan melakukan subsidi silang angkanya 59%. Kedua gw akan lock di angka 10% untuk biaya A&P (Action & Plan) setahun kedepan ".

" Bentar gw potong, lu udah hitung biaya sewa pabrik atau beli pabrik gak? Karena gw sempat berfikiran kayaknya mending kita beli aja ".

" Ok bos, gw sempat hitung - hitungan kasar semalam. Dan lu tau hasilnya? Cuma selisih 3% saja jika kita lebih memilih menyewa, dan itu hitungan selama 5 tahun kedepan. Perbedaannya after 5 tahun pabrik itu milik kita jika kita memilih untuk membeli sebuah pabrik. Minus poinnya kalo kita memilih menyewa, dengan biaya yang telah kita alokasikan sebelumnya maka luas pabriknya akan lebih besar daripada pabrik yang akan kita beli. Plus poinnya selisihnya hanya -+80% luasnya. So kalo menurut gw, kita hanya akan produksi 8 Produk dan di antaranya 5 produk akan diproduksi bersamaan dalam satu mesin mixing sebelum masuk ke tahap mixing bahan aktif dari produk masing - masing. Efesiensi budget untuk pembelian mesin tentunya, dan juga jika di hubungkan dengan sales plan minggu lalu selama 2 tahun kedepan menurut gw udah cukup kita menggunakan 2 mesin mixing ".

" Ok good, last question. What the Key Issue? ".

" Perizinan doank lebih rumit dibandingkan jika kita menyewanya ". Jawab L.

" Ok, nanti gw akan diskusikan dengan pihak legal kita ".

" Thanks bos, oh iya gw plannya hari ini ketemu dengan orang pajak. Gw mau nego dengan mereka semoga saja kita bisa bayar setengah aja dari biaya aslinya ".

" Dasar lu L, gak salah lu megang FA. Pelit dan penuh perhitungan. Hahaha ".

" Cuma dikerjaan doank bos gw pelit, kalo personal mah gw royal ama teman ".

" Cuih, gaya lu. Ya udah see u again yah bro ".

" Ok bos, see u too ".

°°°​

Kota Manado dengan kultur area yang berbukit dilengkapi dengan pepohonan nyiur melambai membuat kota tinutuan menjadi kota pariwisata yang patut diperhitungkan.

Nampak Nostra sore ini setelah seharian di sibukkan dengan market visit di beberapa pasar besar, akhirnya Exelso Cafe terletak di mega mall menjadi pilihannya bersama dua orang team agency yang menemaninya saat ini.

" Emang di manado celana panjang gak laku yah? ". Tanya Nos yang pandangannya tak lepas dari gadis - gadis yang lalu lalang dihadapannya, dan hampir semua hanya menggunakan hotpants atau rok mini.

" Yah gitu lah pak, cewek manado terkenal kayak gitu ".

" I Know... But, hemm. ". Ucap Nos menggantung.

" Tenang Pak, kami sudah siapkan buat bapak untuk nanti malam ".

" Apa nih? Gw gak ngerti ". Ucap Nos berpura - pura.

" 2 Ayam paket premium, asli minahasa akan menemani tidur pak Nos di hotel bentar ".

" Hahaha, gw gak minta loh yah.. Tapi gw juga gak akan nolak kok ".

" Sipplah, kami kiranya Pak Nos itu orangnya hemm ".

" Gw imbang kok, 50 50 lah ". Jawab Nos mengetahui apa maksud orang itu.

Akhirnya mereka bertiga mengevaluasi beberapa hasil market visit tadi, dan ada beberapa poin yang Nos note untuk dijadikan bahan presentasinya minggu depan.

Peninsula Hotel dikamar P.suite pilihan Nos saat ini menginap, di kamar President suite/ Junior Suite menjadi favorite Nos selama melalukan trip keluar kota.

Nos baru saja selesai mandi, dan saat baru saja akan keluar mencari makan malam tiba - tiba.

Ting Tong...

Kriek...

" Malam mas ". Seorang cowok tiba - tiba muncul dihadapan Nos.

" Masnya butuh kehangatan gak? ".lanjutnya bertanya.

" What???... Gak. Gak, husssshhhhh ".

" Eh sombong amat sih mas, eike free loh mas ".

" Anjriiitttt, woiy gw bukan maho ".

BRAKKKK...

Nos menutup kembali pintunya dengan membantingnya, kemudian dia duduk kembali ke sofa sambil menggerutu apa yang baru saja terjadi.

Ting Tong..

" Hemn.. Biar gw gerek nih orang biar dia tau rasa". Ujar Nos yang langsung membuka kembali pintunya sambil membawa besi kecil ditangannya.

" Anjing lu nga... Eh??? ".

" Malam mas ".

NINDY DAN AUREL

[​IMG]




Dua gadis cantik, seksi, berwajah oriental dengan berpakaian seksi sedang berdiri di depan pintu kamar saat Nos membuka pintu kamarnya.

" Eh malam, ada apa nih?".

" Boleh kami masuk? ". Tanya salah satu gadis itu.

" Sok atuh, ". Jawab Nos mempersilahkan mereka masuk.

" Nindy ".

" Aurel ".

" Nostra panggil aja Nos ".

Mereka saling berkenalan satu sama lainnya dan sedang duduk di sofa tengah dalam kamar Nos, tatapan Nos tak berkedip melihat payudara sekal milik mereka yang tercetak di balik kaos keduanya.

Kemudian Nos meneliti sampai ke ujung kaki dimana keduanya sangatlah sempurna di mata Nos, kaki jenjang dengan betis putih memperlihatkan urat hijau dipaha mereka menambah gairah Nos yang sudah di atas ubun - ubunnya.

" Ih ngapain masnya lihatin kami kayak gitu? ".

" Eh.. Gga..gak kok ".

" Gak perlu di lihatin, ntar juga kami akan jadi milik mas selama dimanado ".

" What?? Jadi? ".

" Yup, kami di booking full selama mas berada dimanado ".

" Wah bisa lemes nih lutut ".

" Payah donk kalo gitu, ". Ejek Aurel dengan genitnya.

" Anjrit, pandang enteng nih".

" Hemm, Aurel mau taruhan deh. Paling 5 menit juga masnya lemes ".

Glekk...

" Kalo kalian kalah gimana?".

" Kami akan melayani masnya 1 x 24 jam tanpa henti, dan terus menerus selama masnya disini ".

" What the hell, serius ?".

" Serius mas, dan kami berharap masnya jangan KO dulu yah.. Hihi ". Ucap Nindy.

" Aurel akan sebel kalo masnya KO duluan, secara wajah tampan, badan kekar, hemm.. Gak tau yah dedenya kekar juga gak yah. Hihihi ".

" Anjriittt, huhhh... Lu berdua yah ggrrrrrr ".

" Ihhh.. Kok marah? Apa bener dedenya hanya sebesar ini ? ". Ujar Nindy memperagakan seperti jempol jari tangannya.

" Hahahah, iya Nin atau mungkin kayak ini ". Ujar Aurel memperagakan seperti jari kelingkingnya.

" Kampret nih, mau liat.. Nih dedenya ". Ujar Nos yang sudah mengeluarkan penis panjang dan bogel miliknya.

" Aouuuuwwww... Gedeeeee".

" Aouuuwwww... Ini baru mantap. Mas Nindy boleh pegang gak? ".

" Aurel juga yah mas, boleh aurel emut gak? ".

" Shitttttt... Ngapain banyak nanya, sudah buruannn... Oughhhtttttt ".

Slurppppp... Slurrrpppp....




Still Continued...