Saturday 2 June 2018

pak guru

namaku pak andi umurku 30 tahun,aku seorang guru honorer di sebuah smp di desa.aku belum menikah . selama ini aku selalu bias menahan gejolak sek ku .suatu hari aku berjalan di samping toilet sekolah aku melihat beberapa anak lagi berganti pakaian sehabis berolahraga.secara tak sengaja aku melihat payudara mereka enggak tahu dari mana tiba2 aku mulai terangsang.
Aku mengajar mtk pelajaran paling sulit menurut anak2 ,ketika aku mengoreksi soal ujian aku menemukan beberapa anak yang harus remedy.besoknya aku mencari anak2 itu kuperintahkan mereka mengulang ujian mereka dan kutinggalkan mereka .
1jam setelah itu aku kembali ke kelas itu .
“sudah selesai anak2”
“sudah pak”
Mereka segera mengumpulkan hasil ujian mereka kepadaku.
Ketika aku mengoreksi soal itu .aku mendapatkan ada anak yang masih enggak bias mengerjakan soalnya.
Akupun segera mencari anaknya ketika kulihat anaknya gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar darianak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus,
Dek besok kamu ke rumah bapak ya soalnya nilaimu jeblok banget besok saya ijinkan ke kelasmu
Iya pak
Ya udah besok saya tunggu ya
Wah kesempatan ini
Besoknya aku tidak masuk sekolah aku sudah menyetorkan nilainya ke wali kelasnya jadi aku nyantai besok.
Jam 7 pagi dia sudah sampai di rumah ku
Pak permisi selamat pagi pak”
Wo iya selamat pagi reny”
Sini masuk ayo.aku mau ngomong sama kamu coba lihat nilai harian kamu hasil ujian kamu dan nilai remedy kamu .
Akupun menyerahkan fotocopy hasil rekapannya .
Dia hanya termenung
Kalau ini saya masukkan ke rapotmu kamu pastinya tidak akan naik kelas “
Jangan dong pak”
Sebenarnya masih ada cara untuk kamu dapat nilai bagus”
Kamu harus mau bersetubuh dengan aku”
Tpi pak itu kan tidak boleh pak “
Ya udah kalau kamu enggak mau naik kelas ya udah “
Tpi saya belum pernah melakukan itu”
Kamu mau kan
Iya pak tapi aku enggak bias lo pak
Akupun menuntunnya ke ruang tidurku Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.
"Film apa sih pak?"
"Lihat saja. Pokoknya bagus", kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.
"Ihh..", jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
"Bagus kan?"
"kamu nanti melakukan itu”
"Iya. Kamu suka kan?"
Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.

Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.
"ayo sekarang?", bisikku di telinganya.
yang melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.

Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.

"Ohh.. ahh.. jangan pak", erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.

lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 34b. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.

"Ahh.." keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan.
"Enak kan beginian?" tanyaku sambil menatap wajahnya.
"Iii.. iya pak. Tapi.."
"Kamu pengin lebih enak lagi?"

Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.

"Kalau sakit bilang ya", kataku sambil mencium bibirnya sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.
"Auw.. sakit pak.." Renny menjerit tertahan.
Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. "Ouu..", dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.

Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.
"Ahh.. ohh.. asshh..", dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.

"Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?"
"Ouu enak sekali pak.."
Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.

Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini.
"Gimana? Betul enak seperti kata pak kan?" tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
"Tapi takut pak.."
"Nggak usah takut. Takut apa sih?"
"Hamil"
Aku ketawa. "Kan sperma bapak nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong"
Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.
Kamipun tertidur aku pun mengantarnya dengan sepeda motorku .
Ketika aku sampai di rumah kulihat ayahnya baru pulang dari sawah.akupun memberitahukan bahwa anaknya mengikuti remedy
“besok waktu liburan lebih baik kamu les sama bapak saja bolehkan pak”
Iya pak boleh”

No comments:

Post a Comment