Awalnya kita jadian dipertemukan oleh teman, Neng (Mantan Tunangan)
terlihat begitu indah, sintal body nya, putih kulitnya dan wajah nya
jawa barat bgt karena emang keluarga nya dari serang.
Setelah banyak SMS dan kadang telepon malam membuatku mengungkapkan isi hati , dan Neng menerima cintaku . Banyak harapan yang aku ingin dari dia terutama Seks, karena body language Neng yang memang bikin merangsang tiap bertemu.
Setelah main kerumah Neng 3-4x... mulai kubuka pembicaraan sedikit nge
Sex, dia pun menanggapi meski hanya melalui perkataan bukan perbuatan.
Malam pun datang dan jam menunjukkan pukul 21.30 waktu nya pulang dari
rumah si Neng, dan kita janji akan bicarakan SEX setibanya aku dirumah.
Melalui Telpon aku hubungi si Neng, suara nya seperti sedikit mendesah
terima telpon ku. Mulai aku bisikkan kata - kata cumbu dan yang bikin
dia Birahi. Ternyata Neng menanggapinya, dia mengatakan saat ini sudah
terlentang tanpa sehelai kain pun diatas tempat tidur, dan siap menerima
telepon cumbu ku... dan 2 jam bertelpon nge SEX dijalani... entah apa
yang dilakukan si Neng dikamar nya, karena hanya terdengan suara desahan
manjanya.
3 hari setelah telepon itu, aku datangi rumahnya. Dan enggak meyangka
tatapan mata nya beda dengan tatapan mata Neng sebelum aku telpon SEX
dia. Mata birahi, nafsu terlihat dari matanya. Kondisi Rumah bertingkat
dimana teras lantai 2 biasa aku temui dia (bukan dikamar), dan orang tua
nya selalu ada dilantai bawah. Dia bukakan pintu rumah, agar kendaraan
roda 2 ku bisa masuk. Dengan menyapa kedua orang tua nya terlebih dahulu
dan sedikit berbicang masalah kehidupan
, Si Neng langsung mengajak ke teras lantai 2 sambil membawa teh hangat
dan camilan. Pakaian Si Neng seperti biasanya Daster terusan panjang,
dengan tangan nya menarikku seolah dia enggak sabar ingin bersama di
teras atas.
Dingin nya malam ku seduh teh buatannya, dan tatapan matanya masih
nakal. Langsung aja aku tanyakan "Kok begitu seh tatapan mu? Ada yang
salah dengan mas mu ini?" dia menjawab "Enggak apa2 kok mas..." sambil
senyum simpul.
aku tau dia lagi birahi, langsung kupegang tangan nya, dan kaki nya
seolah akan memijat. Tangan nakal ku pijat kaki sampai paha mulusnya,
saat baju daster tersingkap, ternyata dia enggak pakai celana dalam.
Jelas terlihat indahnya vagina perawan yang masih rapet dengan rambutnya yang jarang. Lalu ku tanyakan "neng kenapa gak pake celana dalem..." dia menjawab... "Mas, mulai malem ini aku temui mas enggak pake daleman"
"Ntar kalo ketahuan orang tua mu gmana...?" Tanya ku "Biarin aja...!" jawabnya
Tangan ku enggak langsung mainin vagina nya... aku pingin lihat reaksi
dia birahi dulu. Ku elus paha mulusnya denga jari2 ku, dan dia
menggeliat geli. Respon dia, langsung memegang zakar diselangkangan ku
meski masih pakai jeans. Aku juga gak mau keburu buka jeans ku, karena
lokasi teras atas mudah terpantau tetangga depan rumah. "Neng, kita
lanjutkan ke ruang dalam depan TV" dengan muka pasrah nya si Meng
mengiyakan ajakanku.
Di depan TV, aku duduk kan dia dilantai dengan posisi kaki terlentang
membuka. Begitu Indahnya belahan vagina si Neng, dengan rambut jembi nya
yag enggak begitu lebat. Belahan vagina berwarna merah muda, seoleh gak
kuasa ingin jilatin vaginanya. Tangan kiri ku mulai menuju rambut
jembutnya, dan kumainkan rambutnya. Kupilin2 rambutnya hinga menyatu,
aku senang melihat wajah nya ketika birah, benar2 menggemaskan. Jari
telunjukku aku mainkan ke belahan vagina atas dan ku elus2 clistorisnya.
Si Neng menggeliat, kaki nya membuka dan menutup berkali - kali.
Sedangkan tangan kanan ku memainkan buah dada nya yang enggak begitu
besar.
15 menit menikmati tubunhnya dengan elus2... aku sudahi, karena aku
ingin membuat dia ketagihan. dan efeknya tiap malam dan ber SMS an dia
selalu minta di elus selangkangan nya. Dan selama 15 menit itupun aku
belum buka celana jeans ku, meski si otong sdh teriak2 minta keluar!
Si Neng ikhlas jika melepas keperawanan nya untukku malem itu, tapi aku
tahan dia agar dia berikan keperawanannya untuk suaminya.
Jujur aku enggak ingin merusak keperawanan si Neng, karena aku sendiri
masih perjaka dan ingin melepas keperjakaanku untuk istri, bukan untuk
pacar.
No comments:
Post a Comment