Setelah berjalan pacaran selama 2 bulan, dan ngapel dirumah nya dengan
kesempatan meraba - raba bagian vital tubuh Neng. Hingga 2 bulan itu
juga aku belum mengeluarkan si otong dari jeans meski setiap pulang
kerumah selalu dalam keadaan basah oleh sperma. Entah si Neng senang
hanya mengelus si otong, tanpa ada nafsu membuka celana jeans ku.
Memasuki bulan ke 3, minggu pertama ada kesempatan aku bisa bawa dia ke
rumah ku, karena orang tuaku dimalam minggu ada hajatan teman. Dan pada
waktunya, aku telepon Neng untuk datang kerumah karena aku kesepian.
Umpan disambut
"Aku datang sayangku...". Ternyata malam itu hujan, meski enggak deras,
tapi cukuplah mengguyur kotaku dengan air hujan. Dan si Neng tetap
datang dengan motor matic nya, baju nya sedikit basah "Mas baju ku basah
dikit, tadi keluar komplek hujan nya mulai turun" katanya. Yawdah sini
aku handukin biar kering badanmu. Dengan masih menggunakan baju nya yg
sedikit basah aku handukin badannya, kesemoatan tidak disia - siakan
untuk meremas - remas badan sintal nya.
"Mas nakal ya..." katanya. "Neng, kamu gak mungkin pulang dengan baju
basah ini, aku pinjamkan baju ya" kataku. Dan di iyakan dengan anggukan
mesra sambil menggigit bibirnya seolah lagi birahi nya muncul. "Ayo naik
ke kamarku, kamu pilih sendiri bajunya". Aku gandeng tangannya ke
kamarku dilantai atas, kamar laki - laki tau sendiri pasti berantakan.
Neng sampai geleng kepala melihat kamarku yang berantakan. "Mas aku
rapikan sedikit ya, biar kamu nyaman tidur dikamarmu". Neng merapikan
kamarku yang berserakan celana, baju atau kertas2 kerjaan yang
berserakan.
"Ini ya mas lemarinya?" tanya dia.... "iya neng pilih aja yang disuka" jawabku
dia memilih salah satu baju berwarna orange. Seketika itu juga Neng
langsung membuka semua baju dan celana basah yang dia kenakan. Tanpa
sehelai benang pun didepan mataku Neng memamerkan tubuhnya. Body yang
ajib, yang menarik sejak 3 bulan pacaran dan belai tubuhnya baru sadar
melihat putingya yang lucu, kecil langsung puting yang menonjol.
Sedangkan Selangkangannya tanpa rambut sehelai pun alias gundul.
"Sayang, cepat pakai baju nya ntar masuk angin. Tapi boleh enggak aku
foto kamu dengan pose polos tubuhmu?" pintaku. Dia mengangguk, langsung
aku ambil camdig dimeja kerja. Dan ku abadikan keindahan tubuh bugilnya . Gambar sketsa bawah ini adalah scan dari foto Neng, dengan posisi tangan memegang pinggang dan bersandar pada dinding kamar.
Sengaja untuk menemui Neng malam itu aku hanya mengenakan celana pendek tanpa cawet ,
biar penis bebas bergerak. "Mas aku pinjem celana juga yach?" pintanya.
Dengan masih bertelanjang Neng memilih celana. Setelah memilih, Neng
memakai celanaku tanpa celana dalamnya dan menggunakan baju juga tanpa
BH nya. "Mas Celana dalam dan BH ku aku taruh didepan kipas angin yach,
biar cepat kering. Aku masih enggak bisa berkata apa2. Bingung juga ada
wanita indah telanjang dikamarku.
"Mas sudah makan?" tanya nya. dan kujawab belum. Neng ingin membuatkan
makan malam mie goreng. "Ayo kita turun ke dapur!" pintaku
Saat dia didapur memasak aku menunggunya di ruang keluarga sambil
menonton TV. 10 menit Neng didapur aku datangi dia "Sudah masak kah
masakannya buat ku sayang?" "Bentar lagi mas" jawab nya
Aku peluk dia dari belakang, kedua tangan ku pegang perut nya dibalik
baju sambil meraba duah dada nya. "ihh... bentar dong mas, aku lagi
masak dulu ntar enggak enak loh masakannya" ucap nya. Aku sambil nakal,
tangan kanan ku masuk ke celana dia, dan sentil belahan vaginanya.
"Mas... aghhh.... ntar dong... biarkan aku masak dulu, terserah nanti
mau diapain aku pasrah!" Tak lupa aku beri ciuman di keningnya, dan
enggak kuduga tangan kirinya meraih penisku dan meremasnya. Aku pun
teriak kesakitan. "Aggghhhh.... sakit dong!" teriak ku.... "Ini akibat
kalo ganggu aku masak!" ujarnya sambil lidah nya menjulur mengejek. Aku
pun gak mau kalah usilin dia, langsung aku plorotin celana yang dia
pakai... "EEEEEE..... awas ya, aku remas lagi tuh burung..." ucapnya...
Aku pun berlari ke ruang keluarga.
Selang 5 menit kemudian, dia datang menghampiri ku dengan sepiring Mie
Goreng buatannya dan segelas air putih dingin. Dengan duduk bersila
berhadapan aku cicipin makanannya. Pinter juga masak nya, aku beri
simbol jempol tanda bahwa masakannya enak. Kita suap2an bergantian,
hingga makanan dipiring habis. Setelah selesai, Neng menaruh piring dan
gelas dimeja, dia merebahkan kepalanya ke pangkuanku. Yang pastinya,
kepala si Neng mengenai penisku yang sedari tadi mengeras. Aku
mengangkat kepalanya, dan mengatur tubuhnya agar merebah santai
dibadanku. Tanganku memeluk badannya. Penisku mengeras ditindih olah
pantat nya .
Oh... betapa terangsangnya diriku, tapi aku tetap ingin menjaga
keperjakaanku untuk malam pertama. "Neng, seperti yang sudah aku pernah
ungkapkan, kita berhubungan sex setelah menikah aja oke...!" Dia
mengangguk mengiyakan. "Tapi boleh khan aku belai tubuh mu?" pintaku.
"Mas, boleh dong aku lihat penis mu, selama ini aku hanya memegang nya
saat kamu pakai celana" pinta nya. "Boleh, tapi jangan dinakalin ya,
ntar bisa meludah loh" jawabku. Neng membalikkan badan dan posisi
kepalanya tepat berapa menghadap celana ku. Perlahan kubuka celana,
enggak semua, kuperlihatkan dulu kepala penis ku, pingin tau reaksi nya.
Ternyata dia bereaksi, jarinya mengelus kepala penisku tepat di lubang
keluarnya kencing atau sperma. Dan seakan enggak sabar, kedua tangan
Neng langsung plorotin celanaku dan langsunglah otong tegang 14,6cm
keluar .
Tangan kanan nya langsung memegang batang penis dan sedikit meremasnya.
"Neng jangan dikocok, ntar keluar sperma nya" pintaku. "Enggak mas, aku
cuman pingin elus aja" jawabnya.
"Neng masih perawan khan? Boleh aku lihat jelas bibir bawah neng?" tanyaku
"Masih lah mas, belum pernah ada yang masuk kebibir bawah" jawabnya
Dan saat aku ambil alih selangkangan dan membuka celananya, lalu kubuka
lebar kedua kakinya, dan kulihat masih terlihat seperti selaput tipis
dan lubang kecil sekali. Indah nya vagina perawan putih mulus
"Mas aku senang kamu mainin bibir bawahku terutama lubang kencingku... tau gak? UUUUUEEEENNNAAAAKKKK TENAN!"
"Pernah aku sampe terkencing waktu kamu cumbu lewat telpon, aku mainin
lubang kencingku ampe kebablasan, alasan ke orang tua ngompol, padahal
ngompol terakhir kelas2 SD..."
Aku hanya terdiam mendengan semua bicaranya, karena tanganku sibuk meremas buah dada dan putingnya yang mungil lucu.
Suara HP berbunyi.... Ringtone khas dari Orang Tua yang mengabarkan dalam perjalanan pulang.
Langsung aja aku suruh Neng, pakai bajunya yang masih ada diatas. Dalam
waktu 5 menit, Neng sudah menggunakan BH, baju dan jeansnya dan
menanggalkan baju celanaku. cawetnya dia kaseh ke aku, sambil
mengenakannya ke kepalaku.
"Dicium ya setiap hari tuh cawet...." ucap nya usil...
Aku pukul pantatnya... "Auwwww.... sialan kamu mas, aku remas keras loh penismu!" ucapnya
Malam itu kututup dengan ciuman bibir mautku dibalik pintu utama rumah. Dan melepas dia pergi dengan Matic putihnya.
Neng...gila abis deh tuh cewek!
No comments:
Post a Comment