Sunday 3 June 2018

party with ABG

Aku adalah seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung. Pada saat aku SMU, aku dikenal sebagai lelaki yang “abuy” (anak buaya), memang sih kata cewek-cewek atau mantan-mantan pacarku, saya tipe cowok yang romantis, dengan body seksi dan atletis.Pada waktu aku kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, aku belajar bersama teman wanita yang bernama Venny dan Nadya, ketika itu aku berlajar bersama, dan tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam- macam dengan mereka berdua.
Memang sih banyak cowok- cowok yang “sirik” padaku, karena aku bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah **** (edited) di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di
Bandung. Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Venny. Pada
waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Venny. Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor). Tapi apa boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan
mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu
belum reda. Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Venny dengan basah kuyup. Tiba-tiba Venny keluar
dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar. Tiba-tiba pun Venny menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku
bisa masuk, dan secara otomatis Venny pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah
olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku. Setelah
itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Venny untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat
hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Venny mengetuk pintu dan memanggilku untuk
memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.
Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Venny untuk
meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya. Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh
suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Nadya, yang entah kapan
datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya,
karena aku tidak tahu dia kapan datangnya. Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai
baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Venny masuk, dan terkejut sekali
karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya
kunci). Venny berkata dengan wajah panik, “Sorry yah Yon,” dan dia langsung beranjak
keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu. Setelah selesai, aku pun
beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap
untuk memulai belajar bersama. Aku sempat melihat wajah Venny yang sedikit canggung.
Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama
belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri. Pada
saat itu Venny minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak
memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya. Ketika itu Nadya mengajak
untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami
pun menuju kamar Venny. Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa
lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. Aku melihat Nadya yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan
terlihat Venny yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti  mulai terangsang oleh adegan
tersebut. Aku pun melirik ke arah Venny, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah
kemaluannya, dan sedikit- sedikit berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal ini membuat si “Joni”
beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. Aku menggeserkan
posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. Aku pun memberanikan
diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya
diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. Nadya melihat dan ikut terangsang
juga, ketika itu Nadya nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku
dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang
sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Nadya yang
masih terbungkus oleh BH, dan Nadya pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku
mendengar desahan dari Venny, “Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini, Yon.. pleassee,
aku udah nggak tahannich.” Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu
persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Nadya melucuti pakaianku,
dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup
besar (18 cm). Dengan cepat Venny melahap penisku yang sudah tegang dari tadi. Saat
Venny melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Nadya yang sudah mulai
mengeras, dan Nadya menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Nadya untuk
terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau
yang harum dari kemaluannya. Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku
mengocok-ngocok dengan  jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku
untuk memasukkannya ke vaginanya, “Ayo Yonn, masukin dong itunya, aku udah nggak
sabaran nunggunya,” aku berkata, “Iya sayang, sabar yah..” tiba-tiba Venny
melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu
masuk ke dalam liang milik Nadya yang sudah basah sejak tadi. “Bless.. bless.. bless” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan
bantuan Venny yang terus memelukku dan menciumku itu. Tiba-tiba Nadya menjerit
kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Nadya. “Ahh.. ahh.. ah.. Nadya..” Setalah 20 menit aku
melakukannya bersama Nadya, sekarang giliran Venny yang sudah tak tahandengan horny-
nya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Venny yang sangat menggodaitu,
“Bless.. bless..” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya. “Ah ah ah..” desahnya. Aku
merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah, “Yonn.. aa.. kuu
maa.. uu.. keeluarr..” Lalu aku berkata, “Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun maukeluar nich..”
Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku. Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. “Creett.. croott.. creett..” aku memuntahkan seluruh
maniku itu di mulut Venny dan  Nadya. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun
terkulai lemas di tempat tidur. Venny dan Nadya bekata kepadaku, “Thanks yah sayang,
aku belum pernah merasakan seperti ini Yon.. emang kamu sangat hebat untuk melakukan
hal ini,” aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena
hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah
kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel.
 

No comments:

Post a Comment