Setelah selesai bertarung dengan fitri, aku ketiduran di kamarnya. Aku
terbangun cukup malam, dan masih telanjang. Kucari-cari handphone, tak
kutemui, sampai akhirnya aku teriak memanggil asmi. Mii,... miii...
sini bentar.. teriakku dari kamar fitri. Alangkah kagetnya, saat
kulihat asmi datang dengan telanjang tanpa sehelai benang. Ada apa a?
tanya asmi polos. Aku hanya melongo, melihat dada Asmi yang baru
menyembul kecil, rambutnya yang sebahu, kulitnya yang mulus, putih dan
muda, serta memeknya yang menyembul lucu dengan garis samar tergaris
tanpa bulu. Memek tembem, putih, mulus, cukup membuat sinyalku kembali
tegang.
aa.. ada apa? ih titit nya jadi gede a! mau dimasukin? tanya asmi membuyarkan kebengonganku.
eu.. eu.. engga.. tolong bawain, HP aa dikamar.. aku masih menahan
untuk tidak dulu memakai tubuhnya. Jujur, aku ingin dijepit memek abg
lucu ini.. tapi, ia masih perawan, dan juga masih terlalu kecil. Belum
tega sebetulnya aku entot memeknya. Hmmm.. tapi enak kali ya make memek
kecil.
Tak lama kemudian Asmi kembali dengan membawa HP ku. Ini a, HP nya..
kata teh fitri, teh fitri mau beli makanan dulu buat makan malem.. beli
sate kambing katanya, kata asmi polos. Tak biasanya Fitri beli makanan
diluar, biasanya dia masak sendiri, tapi kenapa sate kambing ya? Hmm..
mungkin biar aku kembali pulih dan bisa memakainya lagi semaleman. Aku
malah senyum sendiri, Fitri sekarang sudah mulai ketagihan jatahnya.
Atau entah dia masih cemburu sama Anis? Ah entahlah.. memikirkannya
bikin aku semakin horni.
A, kenapa senyum sendiri? Asmi balik nonton tv ya? katanya sambil
hendak berlalu. Eh bentar mii!, sini temenin aa aku menarik tangan
Asmi, mencegahnya pergi. Aku duduk di pinggir kasur, dan Asmi berdiri
telanjang didepanku. Aku mulai mengusap lembut pipi asmi yang lucu, ku
usap usap, dan Asmi tersenyum tersipu. Aku balas senyumnya tanpa sepatah
kata, lalu tanganku mulai meraba kelehernya, turun menuju susunya yang
baru saja tumbuh.
Mii.. mau ngentot sama aa nggak? Kaya sama teh fitri tadi? aku masih
mengelus susunya, menekan-nekan putingnya. Eu.. terserah aa.. Amii juga
pengen nyoba kaya teteh.. jawab asmi ragu-ragu. Aku hanya membalas
dengan senyuman. Tanganku mulai merabai perutnya, terus hingga ke bukit
memeknya yang mulus. Agak ngangkang sayang, biar memeknya kebuka..
ujarku pada Asmi yang melihat jariku mulai mengelus belahan memeknya.
A, memek asmi gatel..mmh.. asmi terlihat merem melek, saat jariku
mulai mengelusi memeknya yang lembut.
Jariku terus menjelajahi memek asmi, kelihatan asmi mulai berkeringat
dengan nafas yang memburu. euhh,,aa.. lenguh asmi saat aku
mengelus-ngelus itilnya dengan jempol. Kontolku tegang mendengar
lenguhan asmi, ingin rasanya aku tusuk memeknya yang mulus ini dengan
kontolku, dan crot di dalam rongga memeknya yang sempit.
Sini mi, bobo.. aku menepuk-nepuk kasur meminta Asmi terlentang di
ranjang. Asmi pun segera menuju ranjang dan tiduran, dengan matanya yang
tak lepas dari pandanganku. Aku segera mendekatinya yang sedang
terlentang melihat wajahku. Kontolku semakin tegang melihat Asmi
terlentang telanjang saat ini. Aku mengusap keningnya, hingga rambutnya,
Asmi hanya terdiam, dengan kedipan mata yang semakin melambat.
Kucubit lembut hidungnya yang agak mancung, wajah manisnya lalu
tersenyum, seolah pasrah hendak kunikmati tubuhnya. Aku balas senyum
pada Asmi kecilku ini, yang tengah berbaring pasrah telanjang diatas
kasur Fitri. Tempat dimana aku sering melampiaskan nafsu birahiku kepada
tubuh Fitri. Akankah hari ini, aku juga menikmati tubuh Asmi yang belum
lama tinggal dirumahku ini. Jujur, aku degdegan, melihat tubuh mulus
kuning langsat milik Asmi. Aa, lagi pengen? Sama Asmi aja a.. kan boleh
kata teh Fitri juga,, bisiknya saat aku mengelus pipi dan telinganya.
Pelan ya a.. lanjut Asmi sambil memegang tanganku yang mulai turun ke
susunya yang mungil. Aku tak menjawab, hanya meneruskan rabaanku ke
payudara asmi yang belum tumbuh sempurna. Aku elus susunya lembut,
putingnya sedikit mengeras tanda ia sudah mulai horny. hmmhh..hhh..
nafas Asmi mulai berat ketika ku pelintir dan raba-raba susunya.
Sesekali ku remas-remas susu Asmi yang pas di kepalanku. Duh,
a..remesnya pelan..hmmhh.. lenguhnya.
Tanganku sedikit demi sedikit turun, meraba perutnya, mengelus-elus
udelnya, sampai menelusuri bukit memeknya yang tembem dan mulus. Nafas
Asmi semakin berat, saat aku mulai mengelus-elus belahan memeknya yang
lembut. A..ahhh,,mmhh..gelii.. racau Asmi ketika telunjukku mengorek
itilnya yang tenggelam dibelahan memek yang basah. Kontolku ngaceng
penuh bukan main. Semakin semangat aku mengorek-ngorek, mengelus, dan
ngoprek memek ABG yang mulus ini. Ahhh...aa.. udah nyoo memek
asminya.. macukiinn.. ceracau Asmi manja saat aku terus mengorek-ngorek
memeknya.
Aku beringsut, menuju ke sela pahanya. Asmi mengangkangkan kakinya
lebar, huu..hu.,,,pengen dimacuukiinn.. Asmi merengek dan
merenggangkan pahanya hingga memek sempitnya terbuka. Aku melongo
melihat memek sempit putih tembemnya terbuka. Itilnya menyembul pink
lucu dibelahan atas liang memeknya. Kini, nafasku yang memburu, ingin
segera menikmati lubang sempit Asmi yang kini milikku. Aku
mengorek-ngorek lagi memeknya yang terbuka dan memperlihatkan garis
pink. Uhh,, aa...uuhh.. asmi kembali melenguh menikmati tarian jariku
di memeknya.
Atuuuhh,,, masukinn aa... cepeeett,,, Asmi gatahaann.. baoong iihh aa
maaahh uuuuhh... Asmi kini merengek tak tahan menikmati elusanku di
itilnya yang kini mengeras. aahhhhhhhhh..uuuhhh.. desah Asmi saat
jariku sedikit demi sedikit mencolok liang memeknya, meski tak terlalu
dalam. Rasanya memek asmi sudah basah, jepitan lembut hangatnya di
jariku, membuatku terbayang saat kontolku masuk ke memek Asmi. Pake
titit aa..atuhh aa,, uuhh..ja..ngaanhh pakee jari teruuusshh aaahh,,
asmi terus saja berceracau saat ku keluar masukkan jariku ke liang
memeknya.
Kini ak tengkurap dengan wajah didepan memek Asmi. Aa ngapain?
Hmmmhh,,,huhh,,, kulihat asmi berkeringat. Bentar, aa pengen jilatin
memek Asmi yah.. jawabku. Ih, aa..Asminya belum cebok.. ga jiji gitu
aa.. Asmi bangkit melihatku. Eh.. tidur lagi, gapapa sayang, Asmi ga
usah cebok dulu.. ntar juga kalo asmi pengen pipis..pipis aja, jangan
ditahan.. kataku sambil mengelus memeknya. Ih, gimana atuh ntar Asmi
pipisin aa.. tanyanya polos. Gapapa sayang, pipis aja yah kalau mau
pipis.. aku meyakinkan asmi. Iya deh a.. Aa suka banget ya sama memek,
memek asmi buat aa deh....
Aku pandangi memek Asmi yang begitu mulus ini. Perlahan kudekatkan
wajahku ke depan memeknya, dan lidahku mulai menjilati memek Asmi yang
masih legit ini. Aduuuhhh...aaahh..aa gelii iihhh...ahhhhh sshhhhhh..
Asmi berteriak saat aku menjilati lembut belahan memeknya dari lubangnya
hingga ke itilnya. Slllurrppphhh...Sllluurrrppphh..aah.. aku menjilat
dengan lembut dan dalam ke belahan memek Asmi. Aku cium lembut memek
asmi yang tembem.. mmmuah,,.. aduh...aa..asmi gelii aaah...pngen
pipiss..uuhh...
sllrpphh..slllrppphhh..pipis aja sayang..ssllpphhh.. aku semakin
mempercepat jilatanku di memeknya. aduh,,
auuhhhh,,,aahh,,aa,,,aaaaahhhh,,,aaahhhhhhh,,,assshh miiiihhh,,aaaahhh
mendengar desahan manja abg ini..aku semakin bersemangat menjilati
memeknya. aaahhh aa,,,pipis nih,,,pipis nihh
aa,,,aa,,,,,,auuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhh... dan serrrr....serrrr...
cairan mancur dari mata air memek asmiku. Asmi menggelinjang hebat,
menekan memeknya ke mulutku. Aku hanya menyedoti itil dan cairan yang
keluar di memek asmi. aaahhh...aa..asmi
lemeess..aaahhh..enaaakkkhh..aa...uuuhhhhh.. mata asmi merem melek
menikmati sisa-sisa orgasmenya.
Aku menghentikan aktivitasku. Aku hanya melihat tubuh telanjang asmi,
dan melihatnya masih merem melek menikmati orgasmenya. Memeknya ku elus
lembut.. terutama didaerah ujung belahan atas memeknya yang sekarang
menyembul. Putingnya pun aku plintir-plintir. Ah.. gak tahan aku pengen
ngeluarin mani di memek asmi. mi, aa masukin yah kontol aa ke memeknya
asmi? tanyaku sambil ngorek-ngorek liang memeknya. Asmi hanya
mengangguk lemah. Akupun segera mengarahkan kontolku ke memek asmi yang
masih sempit. Kepala kontolku ku elus di belahan memeknya. Setelah licin
dan basah, kucoba kepala kontolku, kumasukkan ke liang memek sempit
asmi. mmhh.. aku memejamkan mata menikmati kepala kontolku mulai
tertelan bibir memek asmi.
aaaawwwhhhh! Sakiitthhh! asmi berteriak saat kepala kontolku menyeruak liang memek sempitnya. Dan..
AA! spontan aku menoleh, dan melihat Fitri didepan pintu..
Bersambung
No comments:
Post a Comment