Monday 11 June 2018

Fitri, Pembantuku 8

Malam hari, saat aku tertidur dikamarku, perlahan kudengar ada yang mengendap-endap masuk. Aku setengah sadar, kubuka sedikit mataku, oh.. ternyata Fitri masuk ke kamarku. Beberapa waktu belakangan dia suka begitu, tak berani membangunkanku, namun sepertinya dia horni. Karena aku terbiasa tidur telanjang tanpa sehelai benangpun, kadang Fitri suka menciumiku, dan mencium kontolku. Aku biarkan saja dia, karena aku merasa dia pun berhak, toh akupun suka kekamarnya buat sekedar mengeluarkan maniku di memeknya saat dia tidur. Kadang Fitri mengemut kontolku, kadang aku terbangun untuk dan lalu ngentot dengannya, kadang dia hanya menarik jariku dan mengelus-eluskanya di memek dia.

Malam ini dia menciumi pipiku, lalu dia naik ke ranjang dan menciumi kontolku dan mengemutinya. Jujur malam ini aku nggak mood buat ngentotin, kulihat dia samar-samar lalu tertidur kembali. Pagipun tiba, saat aku singkap selimutku, kulihat ada tulisan di area atas kontolku dengan spidol "Punyanya Fitri, cewenya Aa..". Aku hanya tersenyum melihat hasil perbuatannya ini. Melihat ini aku jadi sangat ngaceng pagi-pagi seperti biasa kebanyakan cowo. Sepertinya aku perlu ngentot pagi nih, pikirku, toh ini belum terlalu siang, masih ada waktu sebelum aku ke kantor. Akupun keluar kamar dengan kontol yang tegak.

"Fitt.... sayaaang??...Fittt..." aku berteriak mencari Fitri. Tak ada yang menyahut. Akupun ke dapur, mencari Fitri karena aku begitu sange pengen ngeluarin spermaku. Kulihat di dapurpun tak ada Fitri, hanya ada Asmi yang sedang sibuk mencuci piring. "Mi, teteh mana?" tanyaku ke Asmi yang sedang mencuci piring di wastafel. Asmi hanya memakai rok longgar, dan kaos ketat. "Eh aa, udah bangun... Teteh ke pasar dulu a beli sayur, baru aja pergi..ih aa itu tititnya berdiri..hehe.." Asmi kembali berbalik mencuci piring. Yah.. Fitri malah pergi ditengah aku yang lagi sange gini. Ah, tapi nggak ada Fitri, Asmi pun jadi deh, yang penting muncrat, toh Cuma butuh ngeluarin sperma yang mendesak pengen dikeluarin.

Akupun segera mendekati Asmi yang agak nungging sedang mencuci piring. Aku berdiri dibelakangnya, dan menaikkan roknya sampai di atas pantat. "Mmh.. aa pengen ngewe? Yu atuh di kamar," kata Asmi sambil masih mencuci. "Eh,*****usah, kamu terusin cuci piringnya aja yah," kataku menahan saat hendak berbalik. "Oh, iya atuh a.. tanggung ini juga bentar lagi." Asmi lalu meneruskan mencuci piring.

Aku tak membuang waktu, lalu ku pelorotkan celana dalamnya hingga lutut. "Asmi, kapan-kapan ga usah pake celana dalem ya kalo dirumah," kataku sambil mengelusi memeknya dari belakang. "eh..iya a..lupa, abis kebiasaan.. ah..aduh aa geli memek asmi.." dia mendesah saat aku mengorek liang memeknya yang masih pink. "Udah mi terusin nyuci piringnya, aa pengen masukin bentar.." kataku sambil bersiap memasukkan kontolku di belahan memeknya dari belakang.

"Ahh...iya atuh a...ahhh auuhh adu duh duh..aaaahhhhhh..." bless kontolku kini mulai mulus masuk ke liang memek sempit punya Asmi. "Ahhhh...duuh Asmi, sempit banget sayang memeknya..ngilu aa dijepit memek kamu," aku merem melek saat kontolku sedikit sedikit menembus memek Asmi. "Ahh aa..huu,,ahh,,,awhh.." Asmi hanya mengerang sambil masih memegang piring yang berhenti ia gosok. Betapa nikmatnya memek Asmi, sempit, legit, bikin ngilu kepala kontolku. Kurasakan memeknya sudah licin, dan siap aku genjot. "Ahh aa..enaak..ahh.." Asmi mengerang.

Aku bertekad, meskipun pagi ini aku sangat sange, aku nggak mau kalah sama Asmi. Tapi jujur, jepitannya yang sangat rapat, bikin aku merem melek keenakan. "Aggh,,asmi,,ah ahh ahh..ahh.." aku mendesah saat aku mulai mengocok-ngocok memeknya dari belakang. "Aa..hu..pelan..masih perih,,,uuhh aah ahh Aa..enak Aa gitu aduhh..aaahhh.." Asmi menyimpan piring yang ia cuci dan lalu berpegangan pada bibir bak cuci piring. "agghh..ahh..enak banget ni memek Mi..ahh..Mii..ahhhh ahh ahh ahh.." aku semakin cepat menggenjotinya mendengar desahan Asmi yang manja, dan jepitan memeknya yang luarbiasa nikmat.

"Ngahhh ahhh ahh,,ahh nikmat banget Mi memek kamu,,ahh ahhh,," aku semangat sekali mengentoti memeknya. "Iyah aa..auhh..aahh ahh,,enak banget titit Aa di memeknya Asmi..uugghh..." saat dia mendesah "uuggh" kurasakan memeknya seperti meremas kontolku, dan lalu Asmi menggoyangkan pantatnya yang sedang menyodoknya. "aaaggghhh..." Sungguh nikmat saat asmi seperti itu, dan membuatku tak tertahan untuk mempercepat entotannya di memek Asmi. "Ahh ah ah ah ah ahhh ahhhhhhh aaaggghhhhhhhhh" aku kocok memeknya semakin cepat saat asmi seperti mengempot-empotkan memeknya.

Betapa nikmatnya Asmi dengan caranya yang lugu mengejankan memeknya. Hal ini membuatku sangat tidak tahan, padahal aku baru lima menit mengentotinya. "Aahhh asmii..aa keluar..ahhh ahhh ahhhhhhhhhh,,,ooooooouucchhhhhh!" dan crot..crot..crot.. maniku tumpah banyak didalam memek Asmi. Dan SEKALI LAGI AKU KALAH! DAMN SHIT!, aku menubruk memeluknya sambil ngos-ngosan memeluk asmi erat yang sedang nungging. Kontolku masih tertancap, dan beberapakali memuntahkan sperma pagiku. "Ahh...aa..enak banget a... hebat ih aa ngentotinnya,, memeknya Asmi jadi enak banget..huhh.." kata dia polos lalu melanjutkan mencuci.

Damn, kutukku dalam hati, sehrarusnya aku yang bilang begitu, karena memang dia yang lebih hebat. Aku kalah dalam lima menit lebih pertempuran. Padahal, kalau sama Fitri, setengah jam baru bisa crot. Aku hanya diam, dan lalu mencabut kontolku di memek Asmi. Asmi kemudian kembali menaikkan celana dalamnya, dan meneruskan kembali mencuci piring dengan santainya. Tak kulihat raut kelelahan, hanya senyuman bahagia saja sambil terus mencuci piring. Sialan ni anak, kataku dalam hati. Tapi nikmat banget ngentotin dia, ahh beruntungnya punya Asmi. Memeknya memberi sensasi yang berbeda saat aku ngentotin.

Tapi jujur, meskipun Asmi lebih nikmat dan sempit, aku masih lebih nyaman kalau ngentot dengan Fitri. Entahlah kenapa, jika dengan Fitri, sensasinya nggak hanya ngentot, tapi kepasrahan sepenuh hati melayaniku yang membuatku sangat betah. Akupun lalu bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap berangkat menuju kantor. Setelah sarapan nasi goreng yang sudah disiapkan Asmi, akupun berangkat ke kantor. Sampai aku pergi, Fitri belum juga kembali.

Siangnya saat dikantor, HP ku berbunyi. Ternyata WA dari Fitri:

"Aa, tadi pagi ngentot sama asmi?"

"Iya, abis Aa nyari kamu, kamunya ga ada, kebetulan asmi nganggur, ya aa pake aja"

"Ouh gtu.. pantesan si Asmi girang banget dia cerita katanya 'teh, teh, tadi aa ngentotin Asmi, enak banget, tapi Cuma bentar' gitu katanya."

"Iya, Cuma bentar kok.. Aa buru buru mau ke kantor" Kataku, padahal aku yang keok.

"Haha.. Alesan, bilang aja keok lagi..huu.. masa buru-buru ampe lemes ambruk.. hihi" Fitri mengejekku. Asemm kataku dalam hati..

"Ya, namanya juga udah crot, ya lemes.."

"Haha, iya deh Aa gantengku. Udah liat tadi kontol aa aku corat-coret.. hhi.."

"Iya, udah, makanya tadi pagi Aa nyariin, pengen ngentot kamu.."

"Hehe.. maaf ya Aa.. abis tadi Fitri beli sayur dulu di pasar, lama. Lagian kalo aa make aku, ntar aa telat, kan aa mah gapernah sebentar kalo udah ngentotin Fitri. Ntar pulang kantor aja ya a.."

"Iya, aa lanjut kerja dulu yah.."

"Iya, Aa... Eh a, kayaknya asmi mesti di KB deh, takutnya sering dipake sama Aa, ntar hamil lagi dia.. soalnya siang ini, dia mens loh a..mens pertama.."

"Hah?? Oh ya udah, ntar aa bawa buat di KB" kataku tanpa pikir panjang. Namun kemudian, aku bingung, Dokter mana yang mau masang alat KB sama anak yang baru mens. Ah.. tau ah, gimana nanti aja. Akupun kembali melanjutkan pekerjaanku.

Sore hari, setelah selesai semua pekerjaan, aku sungguh begitu lelah. Sampai, HP ku berbunyi, ada WA dari Anis! "Hai dan, maaf ya soal kemarin, aku harap kamu nggak marah" begitu isi chatnya. Seketika energiku kembali dan bersemangat. "Ah, iya nis.. gapapa, maafin juga aku," balasku. Kami lalu saling chat dan suasana menjadi cair kembali. Beberapa waktu belakangan memang aku belum berani chat dia. Padahal, Anis menunggu chat dariku. Kami saling menunggu, dan jadi bahan tertawaan kami di chat.

"Dan, aku lagi di Apartemen, kalau nggak keberatan, kamu boleh mampir," Ahh, akhirnya saat yang ditunggu datang juga. "Oh iya nis, aku kesana sekarang," jawabku lalu bergegas membereskan barang-barangku. "Dan, nitip beliin Pizza ya, aku laper nih.." katanya. Akupun lalu gas pol mobilku, sebelum ke apartemennya, aku membeli Pizza pesenan Anis. Tak lupa, aku beli bunga untuknya, sebagai bentuk permintaan maaf. Kemudian aku tancap gas lagi ke apartemennya.

Sesampainya didepan pintu apartemen, aku memijit bel. Dan kemudian Anis membukanya. "Pesanan Pizza datang.." kataku berlagak seperti petugas delivery order. "Mmh.. makasih mas.. kalau nggak keberatan, mas tukan Pizza nya boleh ga nginep temenin aku?" kata Anis. Aku sambut dengan memberikannya bunga, yang kusembunyikan dibelakang punggungku. "Apapun aku lakukan buat mbak yang cantik, ini bonusnya mbak.." kuberikan bunga dan lalu tanpa disangka Anis lalu mencium bibirku. "mmmuuah.. mas tukang Pizza ganteng deh!" kata Anis menggodaku.

Aku langsung menubruk perempuan manis yang memakai jilbab santai ini. Aku menutup pintu, dan lalu mengulum bibirnya dengan ganas. "Ahh,,,mmmuuahh...ahh....mmmhhh" aku menciumnya tanpa ampun. Ia pakai baju dan blazer longgar, dan celananya hanya trainning tipis berbahan kain. "Ungghhh...sayang..mmmuuahh.. bobo sini ya, mmmuah..disini gkan ada yang ganggu lagi," katanya sambil membuka dasiku dan kancing kemejaku. Aku tak percaya, gadis manis ini jadi begitu ganas ketika di kandangnya. Entah dia sudah horni karena pergulatan kami yang dulu berakhir nanggung.

"Iya sayang, aku cinta kamu..mmuuah..." akupun segera membuka blazernya dan meraba susunya yang sudah tak pakai bra. "Mas pizza nya pengen nenen ya? Hhi.." katanya saat aku bergegas membuka baju dan jilbabnya. "Hihi, mmmuuah..buru buru aku meyerang gunung kembarnya dengan ganas. Aku kenyot dan kuemut pentilnya yang berwarna pink. "agghh.. ahh,,,idaaaannn,,,ahhh.." tangannya menekan kepalaku yang sedang ngemut susunya. Sepertinya apartemennya kedap suara, Anis keras-keras berteriak saat kunikmati susunya. "ahhhh...terus ahh,,,ahhh..."sambil kukenyot susunya, aku juga memelorotkan celananya sampai lutut. Ia sudah tak pakai celana dalam, memeknya terbuka mulus tembem.

"ahhh...sayang..adu duhh ahhhh.." iya mendesah saat aku colok memeknya pakai jariku. Dalam posisi berdiri dan di depan pintunya, aku mencium bibir manisnya dengan tangan kiri meremas susu dan tangan kanan nyolokin memeknya. "ahh...sayang..pelan pelan nyoloknya..auuhh,,mmmuuahh.." sambil kelojotan aku colokin memeknya dengan jariku. Aku lalu menghentikan aktifitas ganasku kepada anis. "hihi.. nafsu banget yank.. udah lama ya ga dapet memek? Hihi" tanya Anis sambil mengelus pipiku. "Hehe..iya sayang," aku nyengir karena sebenarnya tiap hari aku make memek Fitri dan tadi Asmi.

Aku membuka seluruh baju yang kukenakan hinga bugil. Begitupun Anis yang sekarang sudah telanjang bulat. Saat ia berjalan menuju kamar, aku memeluknya dari belakang, menempelkan kontolku di belahan pantatnya. Anis hanya tertawa, "hihi geli..". Perlahan aku mulai gesekkan kontolku di belahan pantat Anis. "Ahh.. udah dulu atuh dan, makan dulu yuk.." akupun melepaskan gesekkanku dan pelukanku. Kami lalu makan Pizza berdua, dengan telanjang bulat. Sesekali aku ngenyot lagi susunya yang putih mulus tergantung bebas. Susunya kencang, tegak, dan putih ditambah putingnya yang merah muda pucat.

Sehabis makan, kami bercanda berdua, dia duduk disampingku telanjang. Kepalanya bersandar di dadaku. Sambil ngobrol ak meremas-remas susunya. Kadang aku juga ngorek-ngorek memeknya. "Udah ih, jangan ngoprek memek aku terus..ntar rusak ayo..ntar ga bisa dipake lagi.." katanya sambil mencubit pipiku. "Hihi, abis memek kamu lucu sayang, tembem, jadi pengen nyicipin.. mmuah.." aku mencium keningnya. "Ih, nyicip,, emangnya memek aku kue apem.. hmm.. mmmuah..mmhh.." kamipun lalu berciuman mesra, tidak seganas tadi, tapi lembut saling belai.

Setelah kami saling membelai, nafas kami semakin memburu. Kami saling mendesah dan bersahutan memanggil nama, "Ah, idan..ahh sayang,,mhh..ahh.." kubalas menyahut "ahh,,mmuah,,anis,,mmmhh cantik km sayang,,mmmuahh,,mmhh" bibir kami saling berpagut saling memeluk, saling menjilat. Setelah lama bergulat dengan nafsu yang ditahan, aku tahu, Anis sangat suka ketika telinganya kujilat-jilat, "ssllpphh..mmhh..sllrrpphh...", Anis mendesah manja "aangghh,,,sayaangghhh aahh mmmhh aahh,,mmmuuahh" Anis kemudian menciumi leherku dengan ganas. "Sppphhh,,aahh,,mmmuuahh,,mmhh" kami cukup lama saling memancing nafsu hingga kepuncak.

Perlahan aku jilat lehernya yang jenjang, penuh kelembutan. Anis mendongak menikmati jilatanku, dan sesekali berteriak dengan bebasnya, "Aaaaaahhhh! Gilaaaaa! Enak bangeeettthhh aahhh,,,terus dan terusshhh aaahhh..." sepertinya apartemen ini super kedap suara mungkin, Anis tak henti dengan bebasnya berteriak-teriak kenikmatan. Saat seperti ini, aku hampir tak mengenali anis sebagai perempuan anggun berjilbab rapi seperti hari-hari kemarin. Kini, dipelukanku dia berubah ganas, binal dan haus birahi. "aaaangghhhhh! Gilaaa!.. pokonya kamu mesti entotin aku malem ini yaaaangg! Aaaahhhh" Anis terus berteriak saat kumulai ngemut putingnya yang pink. Aku terus dengan ganasnya menjilat-jilat puting dan meremas susunya bergantian.

Cukup lama aku bermain di gunung kembarnya. Tangannya terus menekan kepalaku untuk lebih nyedot putingya. Sungguh, susu yang mulus ini bikin betah, puting yank pink, kencang, putih, ditambah desahannya yang super seksi, bikin aku tak mau berhenti nyicipi hidangan pembuka sebelum ke menu utama. "Ahh, Daan.. kamuuh aahh nyiksa aku teruss aahhh,,,sayaanggghh aaahhh...cepet entotin akuuuu...aaahh aauhhh aduuhhhh sayaaaanggg!" Kemudian dia seperti mengejan, mulutku yang rakus melumat putingnya, dia tekan sampai nafasku hampir tertahan. Memeknya yang sedang ngangkang dipahaku dan sangat becek, ia gesek dengan keras. "Ahhhh...ayaaaangghhhhhh....aku muncraaaatthh..huuhhh,,huuuuuhhhhh...uuuunnnnggghhhhhhhhhhhh.....aaaahh.." akhirnya tubuhnya melenting kebelakang. Memeluk kepalaku dengan sangat erat. Dan dia orgasme.

Ntar lanjut lagi dah, cape ngetik, ttm gw ngajak ngewe pulak..abis baca ni cerita..kagak konsen cuy..
oiya sedikit cerita, gw lg obsesi banget ngentot sm bbw, ky ttm gw yg sekarang,, diihh legit banget memeknya... :adek:

sebagey permintaan maaf, aye kasih bonus dah nih punya die :

[​IMG] [​IMG]

No comments:

Post a Comment