Friday 8 June 2018

Romansa Masa Remaja 1

Irene memandangi jendela. Tetes air hujan memercik mengalir di daun jendela. Malam terasa makin larut. Angin bercampur hujan sejak sore tadi seakan tidak henti-hentinya menyemai tanah.


[​IMG] [​IMG]

Wajah Irene menunjukkan raut muka sedih sekaligus bosan. Bagaimana tidak, Ia baru putus dengan pacarnya Mike seminggu lalu. Hubungan 7 tahun yang tidak membuahkan hasil apa-apa selain kesenangan dan tentu saja sex. Sex is Zero, Irene teringat sebuah judul film korea.

Irene kembali memalingkan wajahnya ke arah televisi yang sedang menayangkan credit title sebuah film drama yang baru ditontonnya. Tangannya meraih remote mencoba mencari film lainnya di televisi kabel. Pikirannya masih ngelantur teringat Mike, sekeras apapun Irene mencoba melupakannya tetap bayangan Mike seakan masih mengikutinya.

Irene menghela nafas ketika tidak kunjung menemukan film yang dikehendakinya.

Baby sitting sungguh menyebalkan. Tapi ia harus melakukannya karena memang tugas yang harus dijalankannya sebagai bentuk terima kasih kepada kakak yang telah membiayai kuliahnya. Ira, kakak Irene adalah seorang pengusaha. Setelah ditinggalkan suaminya karena kecelakaan, Ira menjadi single mother. Tugas yang sangat berat karena saat itu selain membiayai Ardi anak satu-satunya yang masih balita, ia harus juga membiayai Irene yang saat itu masih kuliah. Namun perjuangan gigih kakaknya membuahkan hasil yang baik, rumah besar mentereng di kawasan Sentul, yang di isi pula oleh deretan mobil mewah yang mejeng di garasi sampai bisa membuat Tony Stark atau Bruce Wayne iri melihatnya. Kedua kakak beradik itu berasal dari keluarga tidak mampu, jarak antara Irene dan Ira pun terpaut 15 tahun, dan hoki nya Ira selalu mendapat beasiswa sehingga ia mampu meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi dan kemudian membiayai adiknya. Irene kini berusia 27 tahun.

Biasanya rumah Ira diurus oleh Bi Ami, pembantu rumah tangga kepercayaan, namun Bi Ami sedang sakit demam berdarah sehingga harus dirawat. Irene pun menggantikan tugasnya mengurus rumah, bukan mengurus mungkin yang dimaksud menjaga Ardi yang masih duduk di kelas 2 SMP. Selain itu sejak dulu, memang Irene sudah terbiasa momong Ardi sejak masih balita, kalau anak itu ditinggal oleh ibunya

Saat ini salah satu perusahaan Ira di Malaysia sedang mengalami kasus, sehingga sebagai owner, Ira harus mondar-mandir untuk mengurusi. Irene sendiri sudah bekerja sebagai Public Relation di sebuah Golf Club di pinggiran kota Jakarta.

Irene memang sedang galau to the max hari itu, malam minggu yang biasanya di isi dengan kegiatan bersama Mike, Entah nge-gym, dugem, one night stand, atau dinner, kini semua telah sirna setelah Mike menghamili gadis selingkuhannya, sehingga membuat hubungan mereka berantakan. Mike memang ganteng, siapa juga wanita yang menolak untuk diajak berhubungan olehnya, mungkin cuma wanita buta yang menolak, namun selama hubungan bersama Irene, lelaki itu lebih banyak focus kepada hubungan mereka, entah kenapa ternyata si Mike bisa kepincut gadis kampung yang bernama Siti, yang kalau dibandingkan dengan Irene terlihat seperti perbandingan antara langit dan pinggiran got. Tentu saja, Irene yang tubuhnya tinggi semampai dengan kulitnya yang putih mulus dan rambutnya yang selalu dipotong sebahu, perut rata dan dada yang membusung kencang sehingga dapat membuat semua lelaki yang melihat langsung coli di tempat.

Dibanding gadis kampung yang hitam, gendut dan bau ketek, kog bisa ya Mike ngaceng liat itu cewek? kutuk Irene dalam hatinya. Atau jangan-jangan Mike dipelet. Irene menyingkirkan jauh-jauh pikiran itu. Ia segera bangkit berdiri dan berjalan ke arah tangga.

Irene ingin mengecheck Ardi. Sudah pukul 11 malam, jangan-jangan itu anak masih main video game. Irene berjalan mengendap-ngendap diantara anak tangga, dengan maksud mengejutkan keponakannya. Kalau masih main video game pasti langsung kalang kabut dan konsentrasi anak itu berantakan, timbul pikiran iseng Irene.

Irene sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya sesampainya di lantai atas. Terlihat di layar televisi menayangkan film porno. Sedangkan Ardi duduk di sofa panjang yang membelakangi tempat Irene berdiri. Tangan Ardi sedang berada di selangkangan, dan melakukan gerakan masturbasi. Dasar ABG tanggung.

“Kamu lagi ngapain?” Irene berkata dengan nada kasar.

Ardi yang lagi asyik coli langsung meloncat berdiri menutupi layar televisi begitu mendengar suara tantenya. Sehingga ia memperlihatan burung yang masih digenggamnya itu.

“arrggh…” Ardi tiba-tiba mengeram. Burung nya reflek menyemburkan peju.

Irene ingin tertawa melihat keponakannya itu, tapi ia tetap jaga wibawanya. Mau tidak mau Irene melihat titit anak itu yang sedang memancarkan peju di hadapannya. Bukan pertama Irene melihat alat kelamin laki-laki. Selain Mike, Irene pernah juga melihat milik Rere, mantan yang mengambil keperawanannya.

Ardi tampak pucat pasi, Ia panic, karena secara tidak sadar mempertontonkan burungnya, ditambah nge-crot dengan posisi yang sangat bodoh dihadapan tantenya yang seksi itu. Mampus gue, Ardi membatin. Ia tidak bergerak mematung diam dengan ekspresi bodohnya.

“kamu belum tidur?”

“ng..nggak bisa tidur ta..tante.” Ardi menjawab gugup.

“ya udah bersihin burungnya! Pakai lagi celananya nanti masuk angin! Jangan tidur malam-malam ya.” Kata Irene sambil tersenyum manis.

Irene memang tidak marah karena menurutnya wajar anak seusia Ardi coli sambil nonton bokep. Masih masa puber mereka itu, asalkan jangan ketahuan narkoba atau minum alcohol saja. Irene beranjak menuruni tangga meninggalkan Ardi yang masih shock.

Ardi heran, ternyata tantenya tidak marah, tapi ia sangat kaget ketika mendengar suara tantenya itu. ia sama sekali tidak mendengar suara langkah kaki Irene ketika menaiki tangga. Mungkin karena sedang asyik-asyiknya coli. Tapi memang sejujurnya Ardi sedang membayangkan keseksian tante Irene ketika coli, walaupun di layar televisi menayangkan Aoi Tsukasa sedang di gangbang oleh 5 lelaki. Aneh kata Ardi dalam hati.
Irene masih berada di depan laptopnya. Setelah makan siang, Irene memang hanya bisa terpaku di depan laptopnya. Jam 2 siang, sungguh hari minggu yang membosankan. Apalagi di social media tidak henti-hentinya kabar hoax berkeliaran. Membosankan. Irene bangkit dari ranjangnya.

Melintasi tangga yang menuju kamar Ardi, samar-samar Irene mendengar suara desahan lenguhan wanita. Duh, ini anak nge-bokep mulu, dasar ABG. Irene cuek saja, sambil berjalan menuju dapur. Ia memang ingin mengambil air karena haus.

Sambil meneguk air dari gelas kaca, Irene teringat kejadian tadi malam. Ia sampai geli sendiri, Tiba-tiba terbersit di pikiran Irene untuk mengerjai Ardi lagi. ia menaruh gelasnya dan menuju tangga, seperti semalam Irene bergerak menaiki tangga seperti ninja, melangkah tanpa suara. Sampai dilantai atas, Ardi masih dalam posisi yang sama seperti kemarin. Hanya kali ini film barat yang diputar. Berjingkat Irene mendekati. Irene segera merangkul Ardi dari belakang. Tentu saja anak ABG bertubuh kurus itu kaget setengah mati. Lagi-lagi ke-gap.

“coli terus ya kamu.” Irene berbisik.

Dan seperti kejadian semalam, titit Ardi langsung nge-crot dikagetkan oleh Irene. Tapi kali ini posisinya duduk. Tetap saja, anak ABG itu kaget setengah mampus sampai nge-crot. Ia tidak menyangka kalau Irene akan datang lagi. Ardi sengaja memang menyetel bokep dengan suara normal, karena tahu tantenya tidak marah.

Semalam posisi nge-crot nggak enak, dan siangnya Ardi dapet posisi nge-crot yang sama nggak enaknya kayak semalam. Lagi asyik coli terus di kagetkan tante nya. Anjing ni! Ardi mengutuk dalam hati.

Irene duduk di samping Ardi yang masih shock. Irene mengambil beberapa lembar tissue yang ada di meja dihadapannya.

“nih di lap dulu.” Irene memberikan tissue kepada Ardi.

Ardi mengambil tissue tersebut dan mengelap titit nya yang mulai melemas. Mengelap peju nya yang berceceran di kursi dan lantai.

“tante ikut nonton ya.” Kata Irene.

Irene mulai berpikiran nakal. Bagaimana kalau ini anak ditemani nonton bokep.

“eng..egh..” ardi tidak bisa menjawab karena canggung.

“minum dulu gih! Santai aja kalau sama Tante.” kata Irene menenangkan keponakannya itu. “tante biasa kog nonton beginian.”

Ardi tidak menjawab ia memakai celana dalamnya. Kemudian ia meraih gelas berisi soda yang memang disiapkannya untuk menikmati hari minggu. Minum cola setelah coli. cola dan coli memang pasangan serasi ,sama-sama diawali dengan huruf c.

Irene tersenyum penuh keisengan. Lucu sekali melihat ekspresi keponakannya ketika kaget setengah mati tadi.

“kog ditutup burungnya.” Kata Irene ketika Ardi menyender di sofa. Irene sengaja menggoda Ardi.

“malu sama tan..te.” kata Ardi kaku.

Timbul keisengan yang lain. Daripada bosan main internet, bagaimana kalau burung ini anak di elus-elus, Irene mulai berpikir nakal. Sebagai wanita yang sudah sering berhubungan seks tentu saja Irene tidak canggung memegang barang lelaki. Tangan Irene kemudian mengelus-elus burung ardi yang tertutup celana dalam itu.

Ardi kaget, dengan perlakuan tantenya. Ia gugup setengah mati. Tidak menyangka kalau tantenya akan bertindak demikian.

“santai aja.” Kata Irene. “enjoy, tante lagi bosan nih. Kamu senderan aja.”

Ardi menuruti tantenya. Mata anak ABG itu kembali melihat adegan seks di televisi. Ia melirik Irene yang sedang menonton sambil tangan perempuan itu mengelus-elus burung Ardi yang masih tertutup celana dalam.

Sudah lama Irene tidak memegang kontol. Setelah putus dengan Mike, bahkan sejak sebulan lalu ia sudah tidak berhubungan seks. Jadi wajar saja hari ini timbul pikiran-pikiran nakal Irene. Ia memang sengaja ingin mengerjai keponakannya. Hitung-hitung memberikan seks education.

Kontol Ardi cukup normal untuk anak seumurannya. Walaupun, tidak bisa jika dibandingkan dengan Mike atau Rere, karena Ardi masih dalam masa pertumbuhan. Di elus-elus terasa perlahan-lahan kontol milik Ardi mulai mengeras. Walau baru ejakulasi tadi tapi untuk anak seusia kelas 2 SMP, untuk kembali ereksi tidak diperlukan waktu lama.

Irene timbul lagi ide nakalnya, ditambah film bokep tersebut mulai sedikit membangkitkan libidonya. Ia bangkit dan berdiri di hadapan Ardi.

“kamu belum pernah liat cewek bugil live kan?”

Sambil tersenyum nakal Irene membuka kaos ketatnya di hadapan anak itu. Sontak saja Ardi terperangah, antara takjub dan kagok. Perempuan seksi yang sering jadi bahan bacolnya kini membuka baju di hadapannya. Mempertontonkan kedua buah dada yang bulat dan ranum. Ardi menelan ludah melihat benda bulat putih dan padat yang tertutup bra berwarna hitam. Ardi diam mematung melihat Irene melepas celana pendeknya. Dan hanya memakai pakaian dalam saja. Sungguh sempurna body Irene, buah dada menyembul padat, pantat yang bulat, perut yang rata. Sambil tersenyum nakal Irene bergoyang erotis sambil melepas tali bra nya. Kemudian mempertontonkan kedua payudara indahnya di hadapan anak smp itu.

[​IMG]

Ardi menahan nafas melihatnya. Kalah sudah film bokep yang di tontonnya. Anak itu merasakan kontol nya tegang maksimal sampai kepala kontolnya keluar mengintip dari balik celana dalamnya.

Irene kembali duduk di samping Ardi. Ia meraih tangan kiri Ardi dan ditaruhnya di buah dadanya.

“pegang! Kayak gini.” Kata Irene. “sini tangan satunya!”

Ardi menjulurkan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasakan dada perempuan sungguhan. Mulus, putih dan bulat.

“diremas pelan-pelan saja.” Kata Irene. “nah gitu donk”

Ardi mulai meremas-remas dengan pelan. Perasaan gugup Ardi perlahan menghilang digantikan dengan nafsunya. Ia sudah tidak berkonsentrasi dengan bokep, ia mulai bernafsu dengan dada Irene. Tangan Ardi mulai menyentuh putting susu kecoklatan itu. Putingnya mancung kecil dan menggairahkan.

“jarinya diputar kayak gini.” Kata Irene mencontohkan sambil memegang jari telunjuk Ardi yang berada di buah dada nya.

Ardi mulai memutar jari telunjuknya, sesuai petunjuk dari tantenya itu.

“hmmm…eeh.hm.” Irene mendesis menahan geli.

Memang putingnya adalah salah satu titik sensitive bagi Irene. Ardi mulai memberanikan diri, ia mendekatkan mulutnya ke putting susu kecoklatan itu. Di julurkannya lidahnya menjilat putting tantenya itu.

“nakal kamu ya.” Kata Irene sambil kegelian. “dihisap sayang.”

Ardi mulai mengempot puting susu tantenya itu. Seperti bayi menyusui. Sementara tangan kanannya masih bergerilya memutar jari telunjuk di putting seraya meremas buah dada putih bulat itu.

Tangan kanan Irene menelusup kedalam celana kolor Ardi dan meraih kontol anak itu. Digenggamnya dan di kocoknya kontol yang sudah ngaceng kencang itu. Giliran Ardi kegelian. Baru kali ini ia merasakan menyentuh dan disentuh oleh perempuan.

Irene mulai merasakan tangan dan lidah Ardi memberikan rasa geli, membangkitkan libidonya yang terpendam. Hasrat nya sebagai seorang wanita yang sedang kesepian mulai bangkit.

Secara tidak sadar, tangan kiri Irene menelusup di balik celana dalamnya sendiri. Mengorek-orek lubang vaginanya sendiri. Jilatan Ardi memang masih polos, tapi cukup untuk membuat gairahnya high. Gairah Irene perlahan mulai memuncak. Jemari lentik Irene menyentuh dan mempermainkan klitorisnya. Matanya mulai merem melek.

Sedangkan Ardi tidak henti-hentinya menyusu pada tante nya itu. Padet dan bulat, kulit putih tantenya bening sehingga terlihat samar urat-urat tipis buah dada yang berwarna kebiruan dibalik kulitnya. Lidahnya mulai membuat gerakan memutar di buah dada kiri tantenya, terkadang di gigit kecil putting susu coklat tersebut.

Irene mulai merasakan geli dan gatal di sekujur tubuhnya. Gairahnya sudah memuncak. Buah dada Irene mulai mengeras tanda orgasme segera tiba. Damn, cepat banget, kata Irene dalam hati.

“ssstt…ah..ah..ah” Irene mendesah merasakan ejakulasi. Vaginanya basah membasahi jemari lentiknya. Membanjir di seluruh bibir vaginanya membasahi celana dalam putih nya.

Ardi yang masih polos melepas hisapannya dan melihat ekspresi tantenya itu. Irene mendesah-desah tidak karuan. Matanya terpejam dan kepalanya mendongak keatas. Tangan Irene yang mengocok kontol anak itu dan meremas-remasnya seiring gelombang orgasme yang melandanya. Tangan Ardi merasakan toket Irene dalam genggamannya mengeras sesaat ketika perempuan itu berada dalam puncak ejakulasi dan kemudian melembut lagi seiring meredanya gelombang orgasme.

Irene membuka matanya ketika gelombang besar orgasme mereda. Ia melihat Ardi yang tampak bengong dihadapannya. Walau sering nonton bokep tapi baru kali ini Ardi melihat wanita orgasme. Irene tersenyum nakal. Tangan kanannya masih menggenggam kontol Ardi. Diteruskan gerakan mengocoknya.

Ardi merem-melek kegelian. Tangannya masih terus berada di toket kenyal Irene, meremas-remas sesuai petunjuk pemakaian dari tantenya.

“kamu belum keluar, Ar?” Kata Irene sambil terus mengocok.

Ardi menggeleng dengan wajah polosnya itu. Ia tidak bisa berkata apa-apa karena hanya rasa nikmat yang mengumpul di tititnya. Pengalaman yang mungkin tidak akan Ardi lupakan seumur hidupnya nanti.

Pegal juga kata Irene dalam hati. Gimana kalau anak ini dikasih pelajaran lebih jauh, Irene mulai berfikir. Kalau disudahi memang mau ngapain dibawah, main internet, nonton tv, tidur? Irene berfikir sambil mengocok kontol anak itu. Sebodo lah, biar ini anak belajar jadi laki-laki.

Irene pun melepaskan genggaman kedua tangan Ardi pada buah dadanya. Kemudian, Ia berdiri dan melepas celana dalamnya di hadapan Ardi.

Terlihat vagina Irene dengan bulu jembut yang tercukur rapi membentuk garis lurus. Ardi menelan ludah melihatnya. Kali ini live bukan di film bokep. Ardi benar-benar mengagumi keseksian tubuh tantenya itu. Setiap kali ia hanya bisa memandang body seksi yang selalu tertutup pakaian, namun kali ini body seksi itu dalam keadaan bugil total tanpa sehelai benang pun melekat di tubuh indah itu.

“Mau coba dimasukin ke pepek tante?” kata Irene sambil merebahkan diri kembali ke sofa.

Nggak perlu di tanya dua kali Ardi langsung sigap berdiri dan melepas celana dalamnya dan bajunya. Memang itulah yang sebenarnya dia minta sedari tadi, tapi tidak berani ngomong sama tantenya. Kini Ardi juga telanjang bulat, kontolnya terjulur manggut-manggut tanda setuju dengan ide Irene. Kapan lagi bisa menikmati tubuh seksi tantenya yang selama ini cuma jadi bahan bacol nya saja. Apalagi perempuan itu mengambil posisi tiduran di sofa bersiap memberikan pelajaran selanjutnya. Irene membuka pahanya sehingga Ardi dapat melihat vagina yang merah kecoklatan.

Ardi menelan ludahnya. Ia langsung naik ke sofa dan memposisikan dirinya diantara selangkangan Irene. Nafsu Ardi sudah berada di ujung ubun-ubun melihat tubuh bugil itu.

“sini!” kata Irene.

Ardi langsung memposisikan diri menindih tubuh telanjang mulus itu. Tangan Irene meraih kontol Ardi dan di taruhnya di ujung bibir vaginanya.

“nah kamu dorong!” kata Irene.

Ardi mendorong kontolnya memasukkan kepala penis. Ini pertama kalinya ia menikmati memek perempuan. Kontol Ardi yang sudah bernafsu itu langsung membuka dengan keras bibir vagina Irene yang terasa legit itu, Ardi mendorong dengan keras kontolnya memasuki lobang memek Irene yang sudah basah itu sampai mentok.

“auughff..” kata Irene. “lain kali pelan-pelan sayang. Kasian nanti ceweknya, kontol kamu keras banget.” Irene sudah menduga kerasnya kontol anak abg ini.

“maaf tante.” kata Ardi.

Ardi merasakan hangatnya memek Irene. Seperti ada yang memijat-mijat di sekujur batang kontolnya.

“goyang donk!” kata Irene yang melihat Ardi malah diam setelah kontolnya masuk.

“nanti kalau keluar bagaimana tante?” kata Ardi.

“keluarin aja di dalam, tante ada pil kb kok.” Kata Irene. “ayo.”

Kedua tangan Irene meraih pantat Ardi dan mendorong-dorongnya, memberikan contoh. Dilingkarkannya kedua kakinya di paha Ardi memberikan force supaya anak itu mudah bergoyang dalam menikmati hubungan seks pertamanya.

[​IMG]

Ardi mulai menggoyangkan pantatnya. Ia secara insting, meniru adegan film-film bokep. Irene memeluk Ardi, membuat dada anak itu bersentuhan dengan buah dadanya. Ardi merasakan tititnya berasa tergesek pada sebuah cincin dari daging yang adalah lobang uterus Irene. Memek legit itu terasa licin karena Irene sudah orgasme tadi. Tapi tidak lama, Ardi merasakan desakan dari dalam kontolnya. Mengalir sepanjang kontolnya sehingga membuatnya mempercepat genjotannya.

Croot…

Air mani Ardi membanjir di lobang vagina Irene, sebagian terasa memancar kencang ke ujung rahim Irene. Ardi merasakan badannya seperti kesetrum dan kontolnya seperti di emut-emut oleh dinding-dinding vagina lembut dan becek itu. Ardi kejang-kejang ketika menyemburkan air mani di dalam vagina hangat itu. Air mani yang banyak dan kental.

Akhirnya Ardi bisa nge-crot dengan enak. Tidak seperti semalam dan tadi, kali ini tampaknya tante nya menggantinya dengan nge-crot di memeknya. Hal yang baru pertama kali Ardi rasakan.

Ardi menindih tubuh telanjang tantenya itu. Toket ranum Irene terasa sangat empuk menekan dadanya. Kontol ardi pelan-pelan melemas dan keluar dari dalam memek sempit itu. Ardi memisahkan diri, Ia lemas dan mengambil posisi duduk.

Irene bangkit dan mengambil tissue untuk mengelap air mani yang mengalir keluar dari lubang memeknya. Ia merasakan sebagian air mani Ardi ada yang mengendap di rahimnya. Ya sudahlah nanti ada pil kb, katanya dalam hati.

Irene memunguti bajunya dari lantai. Dilihatnya keponakannya itu masih bersandar sambil memperhatikannya. Irene menaruh bajunya. Masih dalam keadaan bugil, Irene segera berjongkok di hadapan anak itu. Di raihnya kontol Ardi yang tampak lemas.

“sini tante bikin bangun lagi.” Kata Irene sambil menjilati kepala kontol Ardi.

Ardi mengerang geli ketika lidah Irene mulai berputar-putar di kepala kontolnya. 

No comments:

Post a Comment