Diana memegang kontol besar itu. Lidahnya berputar-putar mengelilingi
kepala kontol besar. Menjilati lubang kencing, dan memutar-mutar di
sekeliling kepala berbentuk topi baja tentara spanyol itu. Terkadang di
masukkannya kontol itu kedalam mulutnya walau tidak bisa masuk semuanya
paling hanya bisa masuk kepala dan sebagian batangnya saja, itu pun
sudah penuh mulutnya maklum diameter kepala kontol itu sekitar 5cm
dengan diameter batang sekitar 4cm. Lidah Diana menelusuri sepanjang
batang keras berukuran 20cm dan hitam berurat itu, menjilatinya dengan
sangat nikmat dan berakhir di kantong biji bergantung. Di jilatnya
perlahan kantong biji yang besar itu dan kemudian di hisap-hisapnya
kedua biji itu bergantian. Bau khas kontol lelaki tercium di hidung
Diana, tapi tidak dihiraukannya, Diana memang menyukai bau khas kontol
lelaki. Lelaki pemilik kontol itu menggeliat dan mengerang keenakan
akibat perbuatan Diana.
Ahmed, Lelaki negro yang berasal dari timur tengah. Ahmed dalam posisi
telanjang bulat di atas ranjang. Sedangkan Diana yang dalam posisi
setengah telanjang bersimpuh di selangkangannya sedang asyik bermain di
kontol besar dan panjang milik lelaki negro itu.
Hari itu Diana memang mendapat orderan khusus yaitu untuk melayani
Ahmed. Ahmed adalah client perusahaan Irene. Sebenarnya Irene memang
sengaja tinggal dan mencari tempat kos hanya untuk mengkaryakan
anak-anak kos yang kebanyakan merupakan mahasiswi dan anak sekolah
,untuk mencari tambahan dengan menjadi client service bagi
perusahaannya. Selain bayaran yang bagus bagi para pelajar mencari
sampingan. Bukan hal baru dalam setiap nego bisnis, hal seperti client
service adalah yang utama, yang penting client puas luar dalam. Apalagi
client dan investor potensial seperti Ahmed yang merupakan saudagar
minyak dari timur tengah yang menyukai sex party.
Sudah biasa bagi Diana melayani lelaki berkulit hitam itu. Sudah menjadi
langganan setiap Ahmed meminta client service jika berkunjung ke
Indonesia, pasti meminta Diana yang disuruh melayani. Diana berasal dari
keluarga tidak mampu, baginya pekerjaan sampingan tersebut hanyalah
untuk membiayai sekolahnya. Ayahnya meninggal ketika ia masih kecil dan
ibunya bekerja sebagai buruh cuci. Beruntung, Diana cukup pintar
sehingga mendapat beasiswa sampai SMP. Setelah lulus SMP, Diana diajak
melakukan pekerjaan melacur oleh temannya yaitu Nita, yang sudah lebih
dulu tinggal di Jakarta. Setelah 2 tahun menjalani profesi sebagai
wanita panggilan akhirnya Diana memiliki modal untuk bisa meneruskan
sekolahnya ke SMA, bukan hanya dengan memalsukan akte kelahiran sehingga
bisa masuk di SMA swasta yang terbilang cukup elit, sebenarnya ada jasa
dari Nita juga yang kebetulan jadi langganan dengan kepala sekolah
tempat Diana belajar.
Sudah hafal Diana dengan titik rangsangan yang membuat lelaki negro itu
blingsatan sampai membangkitkan nafsu lelaki itu naik ke ubun-ubun.
Benar saja, lelaki kekar itu segera bangkit dalam posisi duduk, Ia
mengelus punggung Diana yang masih tertutup bra. Jemari lelaki itu
melepas pengait bra Diana, kemudian tangan-tangan Ahmed merayap dan
meraih toket Diana. Diremas-remas toket kenyal itu oleh tangan-tangan
yang besar. Diana masih asyik dengan biji peler lelaki itu,
mengenyot-ngenyot dan mempermainkan kedua bola yang besar itu dengan
mulutnya, sedangkan tangannya yang mungil asyik mengocok kontol sebesar
botol kecap plastic seperti berharap kontol itu segera memuntahkan
isinya.
Ahmed memegangi kepala Diana, tanda supaya gadis itu berhenti melakukan
aktivitas nya. Diana berhenti dan memandangi pria berkulit hitam itu
tanpa merubah posisinya. Ahmed turun ranjang dan kini sudah berdiri di
pinggir ranjang di belakang Diana. Lelaki itu menarik pingang Diana agar
pas dengan posisinya. Kedua jari Ahmed meraih celana dalam gadis itu
dan memelorotkannya sampai batas paha. Ahmed segera menempelkan kepala
kontol besar itu di ujung lobang memek Diana. Diputar-putar nya kepala
kontol itu di depan lubang memek gadis itu. Sontak saja membuat Diana
kelojotan, mendesah kegelian merasakan geli di klitorisnya akibat
perbuatan pria yang sudah sangat bernafsu itu. Ahmed mengolesi kepala
kontol miliknya dengan ludah.
“aahhh…eekhh..”
Diana berteriak tertahan dengan kencang ketika lelaki negro itu
memaksakan kepala kontol berdiameter 5cm itu memasuki lobang sempit
memeknya. dirasakannya benda bulat besar membuka lobang kelaminnya ,
senti demi senti memaksa memasuki lobang kenikmatan miliknya yang belum
terlumasi sempurna. Diana mencoba melebarkan paha nya supaya mengurangi
rasa sakit akibat tekanan kontol negro itu, tapi kedua pahanya tidak
bisa membuka maksimal karena tersangkut celana dalam yang masih melilit
kedua pahanya. Kedua tangan Ahmed yang besar memegang pinggang Diana
selama prosesi itu. Padahal sudah biasa Diana bermain dengan lelaki
negro itu tapi memang awalnya selalu agak sedikit sakit, nanti juga
terbiasa.
Ahmed mulai menggoyang pantatnya menyodokkan kontolnya yang sudah
tenggelam setengahnya ke dalam memek sempit bin legit milik gadis itu.
Ahmed berusaha memasukkan kontolnya sampai mentok di ujung liang vagina
Diana. Inilah yang disukai Ahmed kalau berhubungan sex dengan Diana,
memek gadis itu selalu sempit dan legit, mencengkeram ketat kontol besar
berurat miliknya.
Diana mengerang, mendesah nggak karuan ketika kontol besar itu
menyodok-nyodok lobang kemaluannya. Bukan rasa sakit, tapi geli dan
gatal di sekujur lubang memeknya akibat seluruh G-spot nya di tekan oleh
kepala kontol besar itu. Benda keras dan besar itu akhirnya terasa
mentok di ujung pintu rahim nya mengirimkan sinyal-sinyal orgasme ke
seluruh tubuh Diana. Tubuh Diana bergetar, ia mengkontraksikan daging
memek nya, membetot otot besar dan keras yang merupakan kontol lelaki
negro itu, membuat lelaki itu mengerang, merasakan kontolnya di betot
oleh bibir dan liang vagina Diana.
Lelaki itu bertambah bernafsu, apalagi karena liang memek Diana sudah
terlumasi setelah orgasme, lelaki itu bertambah kencang memaju mundurkan
pantatnya, menusuk dan menyodok liang sempit dan becek itu. Tidak malu
Diana mendesah dan mengerang kencang akibat perbuatan lelaki negro itu.
Kontol berurat itu keluar masuk di dalam lobang vagina yang sudah
menyesuaikan sesuai dengan ukuran benda itu.
Ahmed menarik kedua tangan Diana agar gadis itu menegakkan diri. Dalam
posisi itu bebas bagi Ahmed menyodok kontol nya dengan gerakan ke atas
seakan ingin membuka pintu liang Rahim. Diana merem-melek menikmati
serbuan kontol besar yang sedang merojok-rojok diri nya memberikan
gatal geli nikmat yang tidak bisa hilang dengan digaruk. Dirasakannya
kontol itu mendesak sampai ke ubun-ubun nya dan kenikmatan segera
meledak di seluruh tubuhnya.
"ssst...ahhh.akkkhh.." Badan Diana kelojotan, kembali orgasme oleh
lelaki negro itu. Tubuhnya bergetar hebat, sedangkan si negro
menghentikan serbuannya, tangannya bermain meremas di toket kenyal Diana
yang sedang mengeras itu. Keduanya terdiam sejenak, hanya jari-jari
besar si negro yang aktif meremasi benda bulat padat seperti papaya
gantung itu. Si negro tampak menikmati pijatan-pijatan memek gadis itu,
memek yang sudah sangat banjir oleh cairan kewanitaan.
Kemudian lelaki itu memeluk tubuh Diana, kedua tangannya melingkari
perut ramping Diana. Lelaki itu mengangkat tubuh gadis mungil itu, Diana
seperti terbang. Kedua kaki gadis itu melingkari pantat si Negro.
Karena tubuh Diana lebih kecil maka mudah bagi Ahmed melakukan sex
dengan gaya flying woman itu. Diana merasakan kontol Ahmed melesak dalam
sekali dalam posisi demikian. Tapi tidak berlangsung lama, karena Ahmed
tidak leluasa menghujam benda kebesarannya itu di dalam memek rapat dan
sempit itu.
Ahmed membalik posisi kini mereka dalam posisi reverse cow girl. Diana
memelorotkan celana dalamnya supaya bebas gerakan ayunan pinggangnya
dalam posisi demikian. Kedua tangan Diana menopang tubuhnya, ia
memutar-mutar pinggangnya, menikmati benda panas dan besar yang berada
di liang selangkangannya. Ahmed membantunya dengan sodokan dari bawah
supaya kontolnya masuk dengan tegas di dalam memek itu. Jari-jemari
Ahmed terus meremasi toket kenyal itu seakan tidak puas-puasnya lelaki
itu bermain di tubuh gadis itu. Tubuh gadis itu mengejang lagi tanda
orgasmenya kembali menyerbunya. Dan kemudian gadis itu ambruk terlentang
diatas tubuh lelaki hitam kekar itu. Lebar tubuh Ahmed terasa seperti
kasur kecil bagi tubuh Diana yang mungil. Nafas gadis itu ngos-ngosan
habis dihujani orgasme, kakinya terasa gemetar. Ahmed memutar tubuh
keduanya. Kini Diana dalam posisi tengkurap. Dalam posisi demikian Ia
bisa melihat lubang memek Diana yang membulat besar mengikuti lingkar
diameter batang kontolnya.
Ahmed langsung menghujam-hujamkan benda kebesarannya, membuat Diana
semakin kelojotan, kedua tangan gadis itu menarik-narik seprai ranjang
setiap menerima sodokan nikmat lelaki negro itu. Jemari tangan yang
besar itu meremas-remas pantat sekal Diana sembari menikmati memek yang
sudah sangat becek. Wajar saja Diana jago melakukan empot ayam setelah
tau teorinya dari Lucy, jadi walau sudah sangat becek, masih berasa bagi
kontol Ahmed, liang memek menjepit kencang yang terasa bergerinjal dan
makin membuat kepala kontolnya geli. Untungnya lelaki negro itu
bepengalaman menahan peju yang sedari tadi mendesak minta keluar dari
lubang kencingnya.
Ahmed merojok-rojok semakin cepat membuat Diana makin blingsatan. Tubuh
gadis itu kembali mengejang orgasme, kedua tangan gadis itu meremas
seprai dengan kencang menahan desakan benda keras berurat milik Ahmed
yang menghujam dengan kencang dan kemudian tiba-tiba berhenti dan
bergetar hebat di dalam memek Diana.
Belum habis orgasmenya, Diana merasakan rasa panas di perutnya, diiringi
erangan lelaki negro itu. Ahmed menyemprotkan peju panasnya di dalam
memek Diana. Tubuh lelaki itu mengejang-kejang mengeluarkan sperma
kentalnya. Sebanyak 12 semprotan nikmat, Ahmed menyemprot rahim gadis
itu, memenuhi liang kenikmatan Diana dengan bibit manusia yang sedari
tadi ditahannya. Mata lelaki itu terpejam meresapi semprotan-semprotan
peju di dalam memek gadis itu. Tubuh bugil keduanya yang bersimbah
keringat kemudian terdiam memaku. Keduanya saling meresapi sisa-sisa
kenikmatan masing-masing.
“bantuin gue ya bikin paper.” Pinta Novia.
Entah kenapa ia mengiyakan permintaan Novia tadi di sekolah. Sekarang
Doni harus berhadapan dengan konsekuensi nya yaitu mengetik tugas
pelajaran paper geografi. Kenapa sih si bangsat Ardi pake kecelakaan
segala, gerutu Doni dalam hati. Kenapa harus gue, bukan si Reggie atau
Boncel.
Pintu terbuka, Novia masuk dengan mampan berisi segelas teh manis dan
kue. “sorry tadi gue ganti baju di kamar bawah. Ini dicicipin.” Kata
Novia sambil meletakkan mampan di samping meja computer.
Computer memang terletak di kamar Novia, sehingga mau tidak mau Doni
harus mengetik di kamar gadis itu. Kamar yang cukup luas untuk seorang
gadis.
“udah dapet peta nya?” kata Novia.
Novia mengambil bangku dan duduk di samping Doni. Perhatian Doni menjadi
teralihkan, karena saat itu Novia memakai baju tanktop warna hijau,
sehingga kulit kuning langsatnya terlihat mengkilap ditimpa bias
matahari sore. Dan bagian buah dadanya terlihat menyembul walau tidak
besar namun cukup padat.
Doni menelan ludah. Duduknya jadi nggak tenang.
“eh..iya tadi baru gue download di google.” Kata Doni. “ini udah gue ubah kata-katanya. Gak bakal juga si Joko baca.”
“wah thanks banget. Berarti udah kelar dong?” kata Novia.
“udah.”
“gue baca dulu kan besok gue presentasi di kelas.” Kata Novia . Ia
menunduk dan meraih mouse sehingga bagian dadanya mengenai tangan Doni.
Empuk, Bangsat,anjing. Doni mengutuk dalam hati. Tititnya mulai tegang
tapi salah orbit gara-gara toket Novia menyentuh tangan kirinya. Doni
tidak bergerak, kalau bergerak malulah dia karena tititnya udah ngaceng.
Novia memainkan scroll mouse membaca tulisan Doni.
Doni mulai nakal digesernya sedikit tangannya sehingga kini jempol dan
telunjuknya berada pas di bagian tengah toket Novia. Di gerakkannya
pelan-pelan jemarinya, karena takutnya Novia malah kaget atau marah.
Tapi yang punya badan diem saja malah asyik membaca. Semakin lama Doni
tidak bisa menahan serangannya.
“geli tau.” Tiba-tiba Novia bereaksi. Ia kembali menegakkan posisi badannya menjauhi tangan Doni yang iseng.
“sori tapi tangan gue ketekan dada lo.” Kata Doni.
“nggak ngomong sih.” Kata Novia.
“takut…nggak enak.”
“ngehe lo! Bilang aja kesempatan.” Umpat Novia.
“maaf.” Kata Doni. Antara enak dan nggak enak.
Keduanya terdiam. Namun tiba-tiba Novia bangkit dari kursinya ia berlutut di selangkangan Doni.
“heh, lo ngapain?” kata Doni bingung.
“gue kasih pamrih. Kan udah bantuin gue.” Kata Novia. Tangan gadis itu meremas selangkangan Doni. “gede juga.” Puji Novia.
“gue nggak enak sama Ardi.” Kata Doni.
“ya jangan bilang Ardi.” Kata Novia sambil tangannya meraih retsleting celana panjang Doni dan membuka gesper.
“please deh.” Kata Doni berlagak alim.
“gue lagi pengen Don. Ardi lagi nggak ada.”
Gesper dan celana Doni sudah terbuka, Novia menarik celana dan sekaligus
celana dalam pemuda itu. Ia yakin Doni nggak bakal marah. Memang nafsu
gadis itu sudah di ubun-ubun, semenjak Ardi kecelakaan, ia sudah lama
tidak melakukan sex rutin. Apalagi sebenarnya Novia agak tertarik dengan
Doni. Diantara kawan-kawannya Doni terlihat begitu mempesona. Janggut
tipis dan tubuh yang tinggi dan atletis. Kalau dibandingkan Ardi yang
ganteng, maka Doni terlihat macho. Sebenarnya banyak gadis yang menyukai
Doni namun tampaknya pemuda ini terlalu cuek dan lebih asyik main sama
teman-temannya.
Kontol Doni tampak mengeras, mengacung kencang ketika sudah lepas dari
sarangnya. Novia meraih batang kontol itu dan langsung memasukkan kepala
kontol itu ke mulutnya. Bau khas kelamin lelaki langsung memasuki
rongga hidung gadis itu, tapi ia menikmatinya bau yang sangat di
dambakan untuk di ciumnya.
Doni sudah tidak berkutik. Bagaimanapun ia adalah remaja pria yang
sedang dibakar nafsu birahi yang sulit dikendalikan di masa puber.
Maafin gue, Di. Kata Doni dalam hati. Mata nya merem melek ketika
kontolnya di hisap oleh Novia. Baru kali ini ia merasakan kontolnya di
hisap perempuan, karena Doni walaupun macho tapi belum punya pacar, atau
tidak niat untuk pacaran.
Hal itu tidak berlangsung lama. Novia melepaskan kontol Doni dari mulut
dan genggamannya. Gadis itu berdiri dan berjalan menuju ranjang, sambil
berjalan ia membuka tanktop hijau nya. Dan ternyata tidak memakai
apa-apa di balik baju. Novia berdiri menghadap Doni di pinggir ranjang
dan membuka rok seragam SMA nya, melucuti pakaiannya di hadapan pemuda
itu.
Wow, Doni terkesima. Baru kali ini ia melihat Novia telanjang bulat.
Biasanya ia dengar cerita dari Ardi kalau lagi nongkrong, namun baru
kali ini ia melihat bentuk dada yang walau tidak besar tapi bulat dan
kencang. Novia langsung merebahkan tubuh bugilnya di atas kasur
memancing Doni bertindak lebih jauh.
Doni berdiri dan melepaskan baju seragamnya. Kini pemuda itu telanjang
bulat berjalan kea rah ranjang, dan langsung naik menindih tubuh bugil
Novia.
Bagi Doni ini pertama kalinya ia merasakan tubuh perempuan. Ia sudah
tidak tahu harus berbuat apa, bahkan gadis yang sedang ia hisap putting
susunya itu adalah pacar sahabatnya. Novia mendesah-desah mengerumasi
rambut Doni yang sedang bermain di buah dadanya. Doni seperti kesetanan,
menghisap dan menjilati sekujur badan gadis itu, dari mulai toket,
perut sampai berakhir di bagian kewanitaannya. Membuat birahi Novia
memuncak dan gairahnya bangkit, menggelinjang-gelinjang penuh nafsu.
Semua teori dari film bokep yang sering di lihatnya di internet di
praktekkan Doni sore itu.
Doni terlentang di atas ranjang, sedangkan menduduki bagian kelamin
pemuda itu. Kontol Doni sudah masuk kedalam memek Novia. Gadis itu
melakukan gerakan sex maju mundur berusaha mengocok kontol pemuda itu di
dalam kewanitaannya.
BAru kali ini Doni merasakan hangatnya memek perempuan yang sempit
seakan meremasi kontolnya yang tegak berdiri. Tangannya memegang
pinggang Novia yang berputar-putar, sehingga liang lembut dan hangat itu
terasa meremasi seluruh batang kontolnya.
Tubuh bugil Novia mengejang, bergetar ketika orgasme menghantam seluruh
tubuhnya. Bersamaan dengan itu Doni mengejang sambil tangannya menahan
pinggang Novia, berusaha menekan kontolnya dalam-dalam. Doni
mengeluarkan sperma nya di dalam memek pacar sahabatnya itu. Karena
saking bernafsunya mereka lupa dengan kondom. Tubuh keduanya tampak
menggelinjang-gelinjang sebentar dan kemudian terdiam. Novia ambruk ke
pelukan Doni, nafas keduanya tersengal-sengal.
Terasa empuk sekali dada gadis itu di dada Doni yang bidang. Doni
membalikkan posisi, mendorong tubuh bugil gadis itu, sehingga kini ada
di bawah. Ditindihnya tubuh bugil yang menggairahkan itu dengan kontol
yang masih tertanam di dalam liang memek hangat dan sempit.
“gue masih ngaceng, Nov.” kata Doni.
“lanjutin, Don. Puasin gue.” Kata Novia.
Kemudian gadis itu meraih pipi Doni, didekatkannya ke mulutnya. Keduanya terlibat ciuman yang sangat bernafsu.
Doni menaik-turunkan pantatnya. Ia kembali mengocok kontolnya di dalam
liang memek yang sangat becek akibat cairan orgasme keduanya yang masih
bersarang. Novia melingkarkan kakinya di pinggang Doni, mendorong pemuda
itu memasukkan lebih dalam alat kelamin di dalam vaginanya sampai
mentok. Suara kecipakan dua alat kelamin yang sedang beradu itu
terdengar bagaikan nada yang memenuhi ruangan kamar Novia.
No comments:
Post a Comment