“kamu ngapain disini?” tanya Irene.
Irene sudah lama tidak bertemu dengan Ardi. Tapi Ia mengenalinya dari
foto-foto yang dikirim oleh kakaknya. Ditambah lagi, Ardi sangat mirip
dengan almarhum kakak ipar nya.
Ardi gugup. Ia sama sekali tidak menyangka kalau akan bertemu tantenya
di kos Diana. Tante yang sudah lama dirindukannya. Tante yang ingin
segera dipeluk dan disetubuhi lagi dan lagi dan lagi. Tante Irene yang
merupakan guru sex nya.
Wajah tante Irene tidak banyak berubah sejak terakhir mereka bertemu.
Bahkan potongan rambutnya masih sama hanya sedikit panjang. Kulit
putihnya, toket kencang dan body sintal nya masih terlihat sama, bahkan
lebih berbentuk lagi sekarang. Saat itu ia mengenakan tank top hitam dan
short pants. Sehingga belahan toket dan paha putih mulusnya
kemana-mana.
“anu..anter itu..Diana.” Kata Ardi sambil menunjuk asal.
Irene menengok ke lorong tepat pas di depan pintu Diana. Ia tahu
anak-anak itu baru pulang dugem, karena sebelumnya ia berbicara dengan
Novia, ketika melihat anak-anak lelaki menggotong Diana dan Sari yang
pingsan masuk ke dalam kamar.
“itu teman-teman kamu?” kata Irene.
Ardi menengok ke arah kamar yang ditunjuk Irene. Terlihat Boncel, Bule
dan Doni berdiri di depan pintu kamar. mereka memperhatikan Ardi dan
Irene.
“Tante ngapain disini?” tanya Ardi.
“Aku kos disini.” Kata Irene.
“lho, kata mama, bukannya tante di apartement central park?” tanya Ardi.
“Disewain ke orang. Bosen di apartemen, bengong sendirian.” Kata Irene
ketus. “eh, aku mau ke wc dulu. Sebentar ya aku mau ngomong.”
Ardi mengangguk. Irene ngeloyor pergi ke wc yang terletak di samping
tangga. Rupanya kamar mandi kost itu sharing. Terlihat pintu 4 kamar
mandi berjejer di dekat tangga. Tidak ada kamar mandi dalam kamar.
Herannya tante nya mau saja tinggal di kost murahan seperti ini, padahal
mengingat statusnya di perusahaan, bisa saja dia sewa kost lebih mahal
dengan kamar mandi dalam. Atau memang tantenya biasa hidup sederhana,
entahlah.
Ardi menghampiri teman-temannya yang berdiri di depan kamar Diana.
“siapa, Di?” tanya Doni.
“tante gue.” kata Ardi.
“tante lo?” Boncel dengan nada kaget. “serius lo!”
“beneran, kelees. Suer.” Kata Ardi. Ia melirik Novia yang juga berdiri
di balik pintu yang ikut memperhatikan Ardi tadi dengan pandangan tajam,
curiga.
“anjrit!! cakep banget.” Kata Boncel. “seksiiiii,bro.”
“jangan keras-keras, kampret!” Doni mengeplak bahu Boncel.
Ardi melihat ke dalam kamar. dilihatnya Reggie di dalam kamar, duduk
bersandar di tembok sambil memperhatikan tubuh Diana dan Sari yang
tergeletak tidak sadar di kasur. Mungkin kalau tidak ada teman-temannya
sudah di bugilin oleh Reggie kedua gadis itu.
“tante lo tinggal di kos ini?” tanya Doni.
“gue juga heran.” Kata Ardi. “setau gue dia tajir juga, punya apartemen 3 biji.”
“ah seriusan.” Kata Doni
Terdengar pintu kamar mandi dibuka. Tidak lama Irene keluar dan berjalan ke arah mereka.
“kenalin tante ini tante aku” kata Ardi ketika Irene nimbrung bersama mereka.
Boncel yang sedari tadi melotot melihat keseksian Irene, langsung menjulurkan tangan duluan. Diikuti oleh Doni, Bule, dan Novia.
“yang ini pacar aku” kata Ardi.
“wah kamu sudah punya pacar rupanya?” kata Irene. “jadi kapan?”
“apanya kapan?” kata Ardi.
“undangannya.” Kata Irene sambil tertawa menggoda.
“sekolah aja belum kelar, Tante.” kata Ardi.
“bercanda kog.” Kata Irene sambil meremas lengan Ardi.
Bule mendadak langsung masuk kamar ngeloyor berusaha ngumpet dari
pandangan Irene. Ardi yakin banget kalau temannya itu sudah ngaceng liat
toket putih menggoda. Boncel juga dari tadi hanya terdiam matanya
tertuju ke arah belahan toket putih ranum. Sedangkan Doni berlagak
sopan, matanya melihat sekeliling tapi sedikit-sedikit ngintip belahan
toket kencang Irene.
“kamu makin kencang.” Kata Irene. “rajin fitness ya?”
“aku sekarang kapten team basket, Tante.” kata Ardi.
“wah hebat. Undang-undang donk kalau tanding. Tante pengen lihat kamu main basket.” Puji Irene.
“ah tante kan sibuk, main kerumah aja sudah nggak pernah.” Kata Ardi.
“kamu yang kelayapan terus. Kapan hari tante kerumah, kamu nggak pernah ada.”
“Ah Masa, Mama nggak bilang.” Ardi kaget karena ternyata tantenya selama ini sering kerumahnya.
“iyalah, kamu pulang pas mama kamu sudah tidur.” Kata Irene. “kalian mau kemana habis ini?”
“wah nggak tau. Pulang kerumah kali.” Kata Ardi.
“anak muda malem minggu kok pulang sore? Baru jam 1 pagi.” Irene tertawa. “ke MekDi yuk. Tante traktir.”
Ardi melihat ke arah Doni dan Boncel, keduanya mengangguk kencang tanda
setuju. Kalau Novia hanya menggoyangkan alis saja, maklum itu cewe masih
bete.
“boleh tante.” kata Ardi.
“sebentar ya, Aku ambil dompet dulu.” Kata Irene sambil berjalan ke arah
kamarnya yang letaknya dua kamar di seberang kamar Diana.
Ardi menengok ke dalam kamar. Terlihat Reggie tidur sambil bersandar di
tembok. Ardi yakin “si bangsat” itu tidak bakal mau ikut, dan modus
pura-pura tidur supaya bisa menggarap mangsa entah Diana atau Sari.
Sedangkan dilihatnya Bule sedang berjongkok menghadap ke tembok sambil
tangannya berada di selangkangan. Bule sedang coli. Ardi nggak tega juga
ganggu Bule, kalau diajak pergi bareng tante Irene, bisa-bisa wc MekDi
jadi korban bacol si Bule.
“ayuk!” kata tante Irene sambil membawa tas kulit kecil selempangnya. Ia
berjalan di depan, diikuti oleh Doni dan Boncel. Ardi menarik dan
menggandeng tangan Novia.
“itu anak dua nggak diajak?” kata Irene. Yang ia maksud adalah Reggie dan Bule.
“biarin aja. Udah pada teller gitu.” Jawab Ardi singkat.
Irene meneruskan langkahnya ke tangga.
“lho kalau temanku diapa-apain gimana?” kata Novia berbisik.
“Biar pada jadian, daripada jomblo ntar malah jadi maho.” Bisik Ardi, “abis dari MekDi kita check in yuk. Pengen nih.”
Novia hanya terdiam, Ia pun berjalan mengikuti Ardi meninggalkan kamar Diana.
Bule menengok ke pintu ketika langkah kaki teman-temannya menjauhi tangga.
OK OCE aman semua, kata Bule dalam hati. Ia yakin Ardi dan
teman-temannya tahu dan sengaja nggak ganggu dia dan Reggie. Apalagi
pejunya belum keluar. Memang toket tante Irene benar-benar menggairahkan
sehingga tidak tahan melihatnya si Bule langsung coli di tempat.
Bule menutup pintu kamar dan mengunci grendelnya. Ia menengok ke kasur
dimana tergeletak Diana dan Sari. Mangsa, pilih yang mana ya? Akhirnya
ia bisa merasakan memek perempuan juga.
Pucuk di cinta teh pun jadi. Bule bingung. Tapi tunggu, ngapain
bingung, cicipin aja dua-duanya, begitulah kata setan yang berbisik di
telinga Bule, entah kemana malaikat pelindung Bule, mungkin lagi coli
juga di pojokan gara-gara liat toket tante Irene.
Bule langsung melepaskan celana yang masih nyangkut di pahanya. Ia
membuka pula bajunya sehingga bugil dengan kontolnya yang berukuran
normal yang sedang ngaceng kencang.
Perlahan-lahan ia menghampiri Sari. Waktu itu, seminggu lalu, dirumah
Ardi, betapa tanggung, udah telanjangin itu cewek tapi nggak bisa
dipakai. Kali ini Bule akan memakai Sari. Dalam hati Bule girang banget,
Ia mulai melepaskan celana jeans Sari. Yang punya badan nggak berontak,
hanya menggeliat sebentar ketika celananya lolos dari pinggangnya.
“anjrit, lo curi start.” Bisik Reggie yang bangun.
Bule memberi tanda isyarat supaya Reggie garap Diana saja. Sama seperti
kawannya, Reggie melucuti pakaian yang dipakainya. Kedua remaja itu
telanjang bulat, siap menghabisi dua gadis yang sedang mabuk berat itu.
Bagian terlarang Sari sudah tidak tertutup sehelai benang pun. Terlihat
jembut lebat Sari menghiasi lubang memek yang tembem dan membentuk
garis. Bule membelai paha mulus gadis itu, Sari hanya menggeliat
menggerakkan kakinya.
Sementara Reggie sudah memposisikan kontolnya di depan lubang memek
Diana. Reggie mudah, karena Diana hanya pakai rok mini, tinggal angkat
sedikit, pelorotin celdam dan enjoy.
Kontol Reggie yang besar digesek-gesek di depan lubang kemaluan Diana.
Reggie hanya mencontohkan film bokep yang sering dilihatnya, Kedua anak
itu baru kali ini ingin merasakan seks. Diana menggeliat lemah akibat
perlakuan kontol milik Reggie di depan pintu liang kenikmatan dunia
miliknya.
Reggie mengarahkan kontol besarnya dengan tangan supaya pas dengan
lubang milik Diana. Sesekali Reggie melihat ke arah memek itu,
mencari-cari pintu masuk lubang kenikmatan milik Diana. Setelah yakin
kepala kontolnya terjepit di pintu surga dunia, Reggie mendorong
kontolnya masuk. Vagina Diana berasa seret karena tidak terlumasi
sempurna sehingga kepala kontol besarnya terasa terjepit. Pelan-pelan
Reggie memasuki tubuh Diana, dan kontol Reggie mentok di dalam liang
vagina Diana. Sempit,lembab dan bergerinjal, baru kali ini Reggie
merasakan kontolnya masuk ke dalam memek. Perempuan itu mendesah kecil
di sela-sela tidurnya, dengan mata masih tertutup setengah sadar. Reggie
membiarkan sebentar, takut membangunkan pemilik memek.
Sedangkan Bule sedari tadi menekan-nekan kepala kontolnya di memek Sari, Ia mencoba memasuki vagina Sari.
Ia melihat Reggie mulai bergoyang pantatnya di atas tubuh Diana. Mata
Diana terbuka pelan-pelan. Reggie kaget karena Diana sadar. Tapi kedua
tangan Diana malah dilingkarkan di leher Reggie. Ia tersenyum kecil.
Reggie sadar kalau Diana memang sudah tidak perawan lagi, terbukti, dan
kini kedua kaki Diana dilingkarkan di pantat Reggie, dan pinggang gadis
itu berputar-putar memberikan perlawanan, semakin membuat remaja pria
itu tambah bernafsu. Goyangan pinggul Diana membuat kontol Reggie terasa
di plintir dan di keyot-keyot. Memek Diana terasa bertambah basah dan
licin, sehingga Reggie mempercepat kocokan kontol besar nya di memek
hangat Diana.
Reggie terpejam, geli gatal nikmat menguasai seluruh tubuhnya. Air mani
keluar dari lubang kontol Reggie, tidak terbendung lagi dan
disemburkannya di dalam memek Diana. Memek hangat dan basah itu terasa
sangat licin bagi Reggie ketika peju nya berhamburan mengisi rahim gadis
remaja itu. Gossip dari teman-teman kelasnya, kalau Diana adalah jablay
kini sudah terbukti.
Sementara si Bule masih berusaha memasuki lobang memek Sari. Sari
tampaknya mabuk berat sehingga tidak dirasakannya perbuatan bejat Bule
yang sedari tadi sibuk menekan-nekan kepala kontolnya karena nggak
masuk-masuk. Bahkan Bule mencoba membuka memek tembem itu dengan jarinya
sambil menusuk kontolnya, tapi tetap saja gagal. Kontolnya seperti
membentur tembok saja.
Reggie bertindihan dengan Diana disela-sela selesainya hubungan seks
mereka. Nafas Reggie ngos-ngosan seperti habis lari marathon 10 km.
“lain kali kalau mau bilang aja.” Bisik Diana di kuping Reggie. Tangan
Diana masih melingkari punggung Reggie yang basah karena keringat,
menenangkan teman sekelasnya itu.
“Iya.” Jawab Reggie. Reggie bangkit dan mengeluarkan kontolnya yang
lemas dari memek Diana. Diana menunjuk lemah ke arah meja kecil. Reggie
segera mengambilkan tissue yang tergeletak di sana. Diana mengelap bibir
memeknya yang meleleh peju Reggie di lubang memeknya.
Bule dengan tampang putus asa melihat kearah Reggie yang juga
memandangnya. Bule putus asa, kontolnya susah masuk ke memek Sari sedari
tadi.
Diana mengambil tube warna biru dari meja dan diberikannya ke Bule.
cairan pelumas vagina. Bule bingung dengan pemberian Diana. Diana
memberi isyarat untuk melumasi kontol si Bule pakai pelumas itu.
sedangkan Reggie dengan wajah bego memperhatikan memek Sari. Pengen ia
mencicipi memek tembem Sari juga, tapi Reggie setia kawan, dibiarkannya
si Bule menikmati perempuannya.
Diana melepas tank top nya dan bra hitamnya. Kini ia telanjang bulat di
hadapan Reggie yang masih berlutut. Damn, bagus banget toketnya, kata
Reggie dalam hati.
Ia langsung menjamah toket bak papaya gantung dengan putting coklat
kecil. Body Diana kurus tapi toketnya bagus. Toketnya terasa kenyal di
tangan Reggie. Diana bersimpuh meraih kontol besar Reggie, dan kemudian
di jilatinya kepala kontol yang mulai mengeras kembali itu. lidah Diana
bermain di lubang kontol Reggie, memberikan sensasi geli.
Sementara Bule akhirnya sudah mulai bisa menyelipkan kepala kontolnya di
lubang memek Sari. Bule langsung menusukkan kontolnya dengan kencang,
sehingga Sari terbangun, dengan matanya yang langsung melotot. Bule
merasakan kontolnya terjepit dengan ketat oleh memek Sari, agak sakit
juga seperti dibetot.
Sari melihat Bule sedang menindihnya, Wajah Bule tepat di depan mukanya
dan nafas bau alcohol tercium di depan hidungnya. Tapi bukan itu yang
membuatnya terbangun, melainkan rasa sakit di sekitar selangkangannya.
Rasa yang sangat pedih dan perih. Sari sadar keperawanannya sudah
diambil oleh Bule. Sari mau berontak tapi tubuhnya terasa lemas dan
berat, dibiarkannya Bule yang memulai goyangan dan gesekan kontolnya di
dalam memeknya, walaupun ia harus menahan rasa sakit dan perih. Air mata
mulai mengalir di pipi Sari. Menyesal. Karena tadi mau saja ia diajak
mabuk lagi oleh teman-temannya.
Sari melihat ke arah Diana dan Reggie yang sedang dalam posisi WOT.
Diana membelakangi Sari. Sari melihat lubang memek Diana sedang dimasuki
kontol Reggie yang besar berurat, sehingga terlihat bibir memek Diana
yang memerah dipenuhi oleh kontol Reggie. Goyangan Diana diatas kontol
Reggie terlihat sangat professional. Pinggang Diana berputar dan
bergerak maju mundur seakan menikmati betul kontol besar yang merangsek
di dalam memeknya. Tampak cairan putih mengalir di sepanjang batang
kontol sampai biji Reggie. Kedua tangan Reggie terlihat berada di toket
Diana. Desah manja Diana terdengar mengisi ruangan kamar kecil itu.
Sari merasakan rasa panas di sekitar perutnya. Dilihatnya Bule dengan
matanya yang merem melek dengan mulut terbuka. Bule sedang mengeluarkan
pejunya di dalam memek Sari, membuahi rahim gadis itu. Bule ambruk
menindih tubuh Sari setelah selesai ejakulasi. Nafasnya tidak teratur
terdengar di kuping Sari.
Sari menangis ketika bule mencabut kontolnya yang sudah lemas. Betapa
tidak, ia baru saja diambil kehormatannya, bukan itu saja, rasa perih
dan nyeri masih terasa banget di selangkangannya, serta takut hamil
akibat perbuatan temannya itu. Bule yang panik berusaha menenangkan
Sari, Ia berjanji akan bertanggung jawab, tapi tetap saja Sari nangis
sesengukan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Sementara Reggie dan Diana masih asyik tidak peduli dengan kedua
temannya, posisi sudah berganti dari WOT ke posisi doggy style. Gadis
itu merem melek orgasme akibat kocokan kontol Reggie di memeknya.
No comments:
Post a Comment