Friday 8 June 2018

Romansa Masa Remaja 5

“kamu ngapain disini?” tanya Irene.

Irene sudah lama tidak bertemu dengan Ardi. Tapi Ia mengenalinya dari foto-foto yang dikirim oleh kakaknya. Ditambah lagi, Ardi sangat mirip dengan almarhum kakak ipar nya.

Ardi gugup. Ia sama sekali tidak menyangka kalau akan bertemu tantenya di kos Diana. Tante yang sudah lama dirindukannya. Tante yang ingin segera dipeluk dan disetubuhi lagi dan lagi dan lagi. Tante Irene yang merupakan guru sex nya.

Wajah tante Irene tidak banyak berubah sejak terakhir mereka bertemu. Bahkan potongan rambutnya masih sama hanya sedikit panjang. Kulit putihnya, toket kencang dan body sintal nya masih terlihat sama, bahkan lebih berbentuk lagi sekarang. Saat itu ia mengenakan tank top hitam dan short pants. Sehingga belahan toket dan paha putih mulusnya kemana-mana.

“anu..anter itu..Diana.” Kata Ardi sambil menunjuk asal.

Irene menengok ke lorong tepat pas di depan pintu Diana. Ia tahu anak-anak itu baru pulang dugem, karena sebelumnya ia berbicara dengan Novia, ketika melihat anak-anak lelaki menggotong Diana dan Sari yang pingsan masuk ke dalam kamar.

“itu teman-teman kamu?” kata Irene.

Ardi menengok ke arah kamar yang ditunjuk Irene. Terlihat Boncel, Bule dan Doni berdiri di depan pintu kamar. mereka memperhatikan Ardi dan Irene.

“Tante ngapain disini?” tanya Ardi.

“Aku kos disini.” Kata Irene.

“lho, kata mama, bukannya tante di apartement central park?” tanya Ardi.

“Disewain ke orang. Bosen di apartemen, bengong sendirian.” Kata Irene ketus. “eh, aku mau ke wc dulu. Sebentar ya aku mau ngomong.”

Ardi mengangguk. Irene ngeloyor pergi ke wc yang terletak di samping tangga. Rupanya kamar mandi kost itu sharing. Terlihat pintu 4 kamar mandi berjejer di dekat tangga. Tidak ada kamar mandi dalam kamar. Herannya tante nya mau saja tinggal di kost murahan seperti ini, padahal mengingat statusnya di perusahaan, bisa saja dia sewa kost lebih mahal dengan kamar mandi dalam. Atau memang tantenya biasa hidup sederhana, entahlah.

Ardi menghampiri teman-temannya yang berdiri di depan kamar Diana.

“siapa, Di?” tanya Doni.

“tante gue.” kata Ardi.

“tante lo?” Boncel dengan nada kaget. “serius lo!”

“beneran, kelees. Suer.” Kata Ardi. Ia melirik Novia yang juga berdiri di balik pintu yang ikut memperhatikan Ardi tadi dengan pandangan tajam, curiga.

“anjrit!! cakep banget.” Kata Boncel. “seksiiiii,bro.”

“jangan keras-keras, kampret!” Doni mengeplak bahu Boncel.

Ardi melihat ke dalam kamar. dilihatnya Reggie di dalam kamar, duduk bersandar di tembok sambil memperhatikan tubuh Diana dan Sari yang tergeletak tidak sadar di kasur. Mungkin kalau tidak ada teman-temannya sudah di bugilin oleh Reggie kedua gadis itu.

“tante lo tinggal di kos ini?” tanya Doni.

“gue juga heran.” Kata Ardi. “setau gue dia tajir juga, punya apartemen 3 biji.”

“ah seriusan.” Kata Doni

Terdengar pintu kamar mandi dibuka. Tidak lama Irene keluar dan berjalan ke arah mereka.

“kenalin tante ini tante aku” kata Ardi ketika Irene nimbrung bersama mereka.

Boncel yang sedari tadi melotot melihat keseksian Irene, langsung menjulurkan tangan duluan. Diikuti oleh Doni, Bule, dan Novia.

“yang ini pacar aku” kata Ardi.

“wah kamu sudah punya pacar rupanya?” kata Irene. “jadi kapan?”

“apanya kapan?” kata Ardi.

“undangannya.” Kata Irene sambil tertawa menggoda.

“sekolah aja belum kelar, Tante.” kata Ardi.

“bercanda kog.” Kata Irene sambil meremas lengan Ardi.

Bule mendadak langsung masuk kamar ngeloyor berusaha ngumpet dari pandangan Irene. Ardi yakin banget kalau temannya itu sudah ngaceng liat toket putih menggoda. Boncel juga dari tadi hanya terdiam matanya tertuju ke arah belahan toket putih ranum. Sedangkan Doni berlagak sopan, matanya melihat sekeliling tapi sedikit-sedikit ngintip belahan toket kencang Irene.

“kamu makin kencang.” Kata Irene. “rajin fitness ya?”

“aku sekarang kapten team basket, Tante.” kata Ardi.

“wah hebat. Undang-undang donk kalau tanding. Tante pengen lihat kamu main basket.” Puji Irene.

“ah tante kan sibuk, main kerumah aja sudah nggak pernah.” Kata Ardi.

“kamu yang kelayapan terus. Kapan hari tante kerumah, kamu nggak pernah ada.”

“Ah Masa, Mama nggak bilang.” Ardi kaget karena ternyata tantenya selama ini sering kerumahnya.

“iyalah, kamu pulang pas mama kamu sudah tidur.” Kata Irene. “kalian mau kemana habis ini?”

“wah nggak tau. Pulang kerumah kali.” Kata Ardi.

“anak muda malem minggu kok pulang sore? Baru jam 1 pagi.” Irene tertawa. “ke MekDi yuk. Tante traktir.”

Ardi melihat ke arah Doni dan Boncel, keduanya mengangguk kencang tanda setuju. Kalau Novia hanya menggoyangkan alis saja, maklum itu cewe masih bete.

“boleh tante.” kata Ardi.

“sebentar ya, Aku ambil dompet dulu.” Kata Irene sambil berjalan ke arah kamarnya yang letaknya dua kamar di seberang kamar Diana.

Ardi menengok ke dalam kamar. Terlihat Reggie tidur sambil bersandar di tembok. Ardi yakin “si bangsat” itu tidak bakal mau ikut, dan modus pura-pura tidur supaya bisa menggarap mangsa entah Diana atau Sari. Sedangkan dilihatnya Bule sedang berjongkok menghadap ke tembok sambil tangannya berada di selangkangan. Bule sedang coli. Ardi nggak tega juga ganggu Bule, kalau diajak pergi bareng tante Irene, bisa-bisa wc MekDi jadi korban bacol si Bule.

“ayuk!” kata tante Irene sambil membawa tas kulit kecil selempangnya. Ia berjalan di depan, diikuti oleh Doni dan Boncel. Ardi menarik dan menggandeng tangan Novia.

“itu anak dua nggak diajak?” kata Irene. Yang ia maksud adalah Reggie dan Bule.

“biarin aja. Udah pada teller gitu.” Jawab Ardi singkat.

Irene meneruskan langkahnya ke tangga.

“lho kalau temanku diapa-apain gimana?” kata Novia berbisik.

“Biar pada jadian, daripada jomblo ntar malah jadi maho.” Bisik Ardi, “abis dari MekDi kita check in yuk. Pengen nih.”

Novia hanya terdiam, Ia pun berjalan mengikuti Ardi meninggalkan kamar Diana.

Bule menengok ke pintu ketika langkah kaki teman-temannya menjauhi tangga.

OK OCE aman semua, kata Bule dalam hati. Ia yakin Ardi dan teman-temannya tahu dan sengaja nggak ganggu dia dan Reggie. Apalagi pejunya belum keluar. Memang toket tante Irene benar-benar menggairahkan sehingga tidak tahan melihatnya si Bule langsung coli di tempat.

Bule menutup pintu kamar dan mengunci grendelnya. Ia menengok ke kasur dimana tergeletak Diana dan Sari. Mangsa, pilih yang mana ya? Akhirnya ia bisa merasakan memek perempuan juga.

Pucuk di cinta teh pun jadi. Bule bingung. Tapi tunggu, ngapain bingung, cicipin aja dua-duanya, begitulah kata setan yang berbisik di telinga Bule, entah kemana malaikat pelindung Bule, mungkin lagi coli juga di pojokan gara-gara liat toket tante Irene.

Bule langsung melepaskan celana yang masih nyangkut di pahanya. Ia membuka pula bajunya sehingga bugil dengan kontolnya yang berukuran normal yang sedang ngaceng kencang.

Perlahan-lahan ia menghampiri Sari. Waktu itu, seminggu lalu, dirumah Ardi, betapa tanggung, udah telanjangin itu cewek tapi nggak bisa dipakai. Kali ini Bule akan memakai Sari. Dalam hati Bule girang banget, Ia mulai melepaskan celana jeans Sari. Yang punya badan nggak berontak, hanya menggeliat sebentar ketika celananya lolos dari pinggangnya.

“anjrit, lo curi start.” Bisik Reggie yang bangun.

Bule memberi tanda isyarat supaya Reggie garap Diana saja. Sama seperti kawannya, Reggie melucuti pakaian yang dipakainya. Kedua remaja itu telanjang bulat, siap menghabisi dua gadis yang sedang mabuk berat itu.

Bagian terlarang Sari sudah tidak tertutup sehelai benang pun. Terlihat jembut lebat Sari menghiasi lubang memek yang tembem dan membentuk garis. Bule membelai paha mulus gadis itu, Sari hanya menggeliat menggerakkan kakinya.

Sementara Reggie sudah memposisikan kontolnya di depan lubang memek Diana. Reggie mudah, karena Diana hanya pakai rok mini, tinggal angkat sedikit, pelorotin celdam dan enjoy.

Kontol Reggie yang besar digesek-gesek di depan lubang kemaluan Diana. Reggie hanya mencontohkan film bokep yang sering dilihatnya, Kedua anak itu baru kali ini ingin merasakan seks. Diana menggeliat lemah akibat perlakuan kontol milik Reggie di depan pintu liang kenikmatan dunia miliknya.

Reggie mengarahkan kontol besarnya dengan tangan supaya pas dengan lubang milik Diana. Sesekali Reggie melihat ke arah memek itu, mencari-cari pintu masuk lubang kenikmatan milik Diana. Setelah yakin kepala kontolnya terjepit di pintu surga dunia, Reggie mendorong kontolnya masuk. Vagina Diana berasa seret karena tidak terlumasi sempurna sehingga kepala kontol besarnya terasa terjepit. Pelan-pelan Reggie memasuki tubuh Diana, dan kontol Reggie mentok di dalam liang vagina Diana. Sempit,lembab dan bergerinjal, baru kali ini Reggie merasakan kontolnya masuk ke dalam memek. Perempuan itu mendesah kecil di sela-sela tidurnya, dengan mata masih tertutup setengah sadar. Reggie membiarkan sebentar, takut membangunkan pemilik memek.

Sedangkan Bule sedari tadi menekan-nekan kepala kontolnya di memek Sari, Ia mencoba memasuki vagina Sari.

Ia melihat Reggie mulai bergoyang pantatnya di atas tubuh Diana. Mata Diana terbuka pelan-pelan. Reggie kaget karena Diana sadar. Tapi kedua tangan Diana malah dilingkarkan di leher Reggie. Ia tersenyum kecil. Reggie sadar kalau Diana memang sudah tidak perawan lagi, terbukti, dan kini kedua kaki Diana dilingkarkan di pantat Reggie, dan pinggang gadis itu berputar-putar memberikan perlawanan, semakin membuat remaja pria itu tambah bernafsu. Goyangan pinggul Diana membuat kontol Reggie terasa di plintir dan di keyot-keyot. Memek Diana terasa bertambah basah dan licin, sehingga Reggie mempercepat kocokan kontol besar nya di memek hangat Diana.

Reggie terpejam, geli gatal nikmat menguasai seluruh tubuhnya. Air mani keluar dari lubang kontol Reggie, tidak terbendung lagi dan disemburkannya di dalam memek Diana. Memek hangat dan basah itu terasa sangat licin bagi Reggie ketika peju nya berhamburan mengisi rahim gadis remaja itu. Gossip dari teman-teman kelasnya, kalau Diana adalah jablay kini sudah terbukti.

Sementara si Bule masih berusaha memasuki lobang memek Sari. Sari tampaknya mabuk berat sehingga tidak dirasakannya perbuatan bejat Bule yang sedari tadi sibuk menekan-nekan kepala kontolnya karena nggak masuk-masuk. Bahkan Bule mencoba membuka memek tembem itu dengan jarinya sambil menusuk kontolnya, tapi tetap saja gagal. Kontolnya seperti membentur tembok saja.

Reggie bertindihan dengan Diana disela-sela selesainya hubungan seks mereka. Nafas Reggie ngos-ngosan seperti habis lari marathon 10 km.

“lain kali kalau mau bilang aja.” Bisik Diana di kuping Reggie. Tangan Diana masih melingkari punggung Reggie yang basah karena keringat, menenangkan teman sekelasnya itu.

“Iya.” Jawab Reggie. Reggie bangkit dan mengeluarkan kontolnya yang lemas dari memek Diana. Diana menunjuk lemah ke arah meja kecil. Reggie segera mengambilkan tissue yang tergeletak di sana. Diana mengelap bibir memeknya yang meleleh peju Reggie di lubang memeknya.

Bule dengan tampang putus asa melihat kearah Reggie yang juga memandangnya. Bule putus asa, kontolnya susah masuk ke memek Sari sedari tadi.

Diana mengambil tube warna biru dari meja dan diberikannya ke Bule. cairan pelumas vagina. Bule bingung dengan pemberian Diana. Diana memberi isyarat untuk melumasi kontol si Bule pakai pelumas itu.

sedangkan Reggie dengan wajah bego memperhatikan memek Sari. Pengen ia mencicipi memek tembem Sari juga, tapi Reggie setia kawan, dibiarkannya si Bule menikmati perempuannya.

Diana melepas tank top nya dan bra hitamnya. Kini ia telanjang bulat di hadapan Reggie yang masih berlutut. Damn, bagus banget toketnya, kata Reggie dalam hati.

Ia langsung menjamah toket bak papaya gantung dengan putting coklat kecil. Body Diana kurus tapi toketnya bagus. Toketnya terasa kenyal di tangan Reggie. Diana bersimpuh meraih kontol besar Reggie, dan kemudian di jilatinya kepala kontol yang mulai mengeras kembali itu. lidah Diana bermain di lubang kontol Reggie, memberikan sensasi geli.

Sementara Bule akhirnya sudah mulai bisa menyelipkan kepala kontolnya di lubang memek Sari. Bule langsung menusukkan kontolnya dengan kencang, sehingga Sari terbangun, dengan matanya yang langsung melotot. Bule merasakan kontolnya terjepit dengan ketat oleh memek Sari, agak sakit juga seperti dibetot.

Sari melihat Bule sedang menindihnya, Wajah Bule tepat di depan mukanya dan nafas bau alcohol tercium di depan hidungnya. Tapi bukan itu yang membuatnya terbangun, melainkan rasa sakit di sekitar selangkangannya. Rasa yang sangat pedih dan perih. Sari sadar keperawanannya sudah diambil oleh Bule. Sari mau berontak tapi tubuhnya terasa lemas dan berat, dibiarkannya Bule yang memulai goyangan dan gesekan kontolnya di dalam memeknya, walaupun ia harus menahan rasa sakit dan perih. Air mata mulai mengalir di pipi Sari. Menyesal. Karena tadi mau saja ia diajak mabuk lagi oleh teman-temannya.

Sari melihat ke arah Diana dan Reggie yang sedang dalam posisi WOT. Diana membelakangi Sari. Sari melihat lubang memek Diana sedang dimasuki kontol Reggie yang besar berurat, sehingga terlihat bibir memek Diana yang memerah dipenuhi oleh kontol Reggie. Goyangan Diana diatas kontol Reggie terlihat sangat professional. Pinggang Diana berputar dan bergerak maju mundur seakan menikmati betul kontol besar yang merangsek di dalam memeknya. Tampak cairan putih mengalir di sepanjang batang kontol sampai biji Reggie. Kedua tangan Reggie terlihat berada di toket Diana. Desah manja Diana terdengar mengisi ruangan kamar kecil itu.

Sari merasakan rasa panas di sekitar perutnya. Dilihatnya Bule dengan matanya yang merem melek dengan mulut terbuka. Bule sedang mengeluarkan pejunya di dalam memek Sari, membuahi rahim gadis itu. Bule ambruk menindih tubuh Sari setelah selesai ejakulasi. Nafasnya tidak teratur terdengar di kuping Sari.

Sari menangis ketika bule mencabut kontolnya yang sudah lemas. Betapa tidak, ia baru saja diambil kehormatannya, bukan itu saja, rasa perih dan nyeri masih terasa banget di selangkangannya, serta takut hamil akibat perbuatan temannya itu. Bule yang panik berusaha menenangkan Sari, Ia berjanji akan bertanggung jawab, tapi tetap saja Sari nangis sesengukan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Sementara Reggie dan Diana masih asyik tidak peduli dengan kedua temannya, posisi sudah berganti dari WOT ke posisi doggy style. Gadis itu merem melek orgasme akibat kocokan kontol Reggie di memeknya.
 

No comments:

Post a Comment