Ardi mengendarai motornya, sehabis makan siang, Ia pun mengantar pulang
Vini. Tidak diantar kerumah tapi cuma sampai di ujung gang rumah Vini.
Motornya memasuki komplek perumahan elit. Melintasi rumah-rumah besar di
sepanjang sisi jalan. Rumah-rumah yang terkesan sepi seperti tidak ada
penghuninya. Motornya membelok di gang tempat rumahnya berada. Ardi
melihat sosok di depan rumahnya, sosok yang sudah dikenalnya, Novia.
Untung udah dianter pulang si Vini, selamet-selamet, Ardi bergumam dalam hati. Ia menghentikan motornya. Dan membuka helm nya.
“lho katanya pergi sama papi-mami?” kata Ardi.
“itu minggu depan,kan.” Kata Novia. “kamu darimana? Aku telpon nggak diangkat.”
“tadi dari bengkel, kamu telpon pasti aku lagi di jalan.” Ardi beralasan. “kamu udah lama?"
“udah setengah jam.” Kata Novia.
Setelah masuk rumah dan menaruh motornya di garasi. Mereka masuk ke
dalam rumah. Ardi merangkul pinggang ramping Novia sambil mencium pipi
gadis itu.
“tumben kamu kemari?” kata Ardi.
“kangen say, pengen nih.” Kata Novia.
Mampus deh! baru tiga ronde sama Vini, sekarang ada lagi cewek minta
jatah, keluh Ardi. Entah keberuntungan atau penyiksaan, tapi yang jelas
Ia sama sekali tidak menyangka kalau Novia bakal datang.
“ntar malam anak-anak mau datang.” Kata Ardi.
“ya udah terus kenapa?” kata Novia. “aku sudah izin mau nginep.”
“nginep disini?” kata Ardi kaget.
“ya nggak lah. Izin nginep di rumah Sari.” Kata Novia.
“lah kalo Sari di telpon?” kata Ardi.
“ntar sore Sari aku suruh kesini, bilang dia nginep rumah Diana.” Kata Novia.
“lah kalo Diana dicari juga?” kata Ardi.
“udah kompakan sama Diana. Kan dia nge-kost, mana ada yang tau.” Kata Novia.
“Emang, mau ikut party mabok-mabokan ntar malem?” Kata Ardi.
“iya donk, masa kamu sendiri yang party, kalau ntar selingkuh gimana.” Kata Novia mendekap manja lengan Ardi.
Ardi melepas jaketnya. Sedangkan Novia duduk diranjang Ardi.
“mau mulai?” kata Ardi sambil melepas celana panjangnya.
“ayuk.” Kata Novia. “aku baru beli kondom baru lho, rasa pisang.”
Novia menunjukkan kondom kepada Ardi. Ardi yang sudah bugil langsung menyergap dan mendorong Novia ke ranjang.
*************************************************************************************
Gundukan gunung kembar yang legit itu terus diremas-remas oleh tangan
Ardi. Pinggangnya bergoyang maju mundur naik turun, mengocok kontol nya
di vagina legit dan basah itu. kulit putih yang mulus terasa licin
dirasakan Ardi ketika perutnya bergesekan dengan perut Irene.
Desah Irene terdengar lembut. Kedua kaki wanita itu melingkar di
pinggang Ardi, mendorong pantat Ardi dan mengontrol goyangan anak itu
yang sudah mulai brutal. Penis Ardi terus menghujam tiada ampun di dalam
liang kenikmatan tantenya itu.
Tiba-tiba pintu terbuka, dan muncullah Ibu Ardi dari balik pintu. Ardi
dan Irene kaget setengah mati melihat ibunya Ardi. Ardi gugup ia ingin
berbicara tapi seakan tenggorokannya tercekat, tidak mampu mengeluarkan
satu kata pun.
“bangun!!..Oii…”
Sebuah suara mengagetkan Ardi.
“ngigo aja. Udah siang.” Kata Novia.
Ardi duduk diranjangnya. Dilihatnya Novia disampingnya. Memakai kaos
yang kebesaran sehingga terlihat seperti daster. Di samping Novia tampak
Sari yang tidur dipinggir ranjang, masih berpakaian lengkap.
Ardi bangun dari tempat tidur, menuju wc yang terletak di pojok
kamarnya. Ia ingat sekarang, semalam mereka party mabok-mabokan. Ia
ingat Sari yang mabok dan di grepe habis-habisan. Untungnya ada Novia,
kalau tidak mungkin Sari sudah habis diperkosa teman-temannya. Hampir
saja gadis itu kehilangan keperawanan oleh 4 kontol pemuda sange yang
sedang mabuk. Sari sudah setengah bugil kemarin, kedua tangannya
dipegangi oleh Boncel, kaos gadis itu sudah terlepas dan celana
panjangnya sudah mau ditarik oleh Doni, dan Reggie meremas-remat toket
Sari yang sudah tanpa bh, toket kecil segengaman yang terlihat kenyal.
Memang Sari cukup manis, kulitnya sawo matang dan berbody bagus, makanya
teman-temannya nafsu liatnya. Ia ingat betul, si Bule yang suka
ngacengan udah keluarin titit nya yang sudah keras. Walaupun akhirnya
Bule masturbasi di kamar mandi bawah, ketika Sari sudah diamankan oleh
Novia ke dalam kamar Ardi.
Novia sendiri tidak mabuk parah kemarin oleh karena itu mampu
mengendalikan nafsu para laki-laki muda yang brutal. Ardi pun terpaksa
tidur di kamar bersama Novia dan Sari untuk mencegah teman-temannya
bertindak lebih brutal, setidaknya walau mabuk berat mereka tampaknya
masih menghormati tuan rumah.
Ardi membuka pintu kamarnya, dilihatnya teman-temannya masih tidur.
Doni, Boncel dan Bule tidur di karpet. Sedangkan Reggie tidur di sofa.
Yang paling aneh adalah Reggie tidur dalam keadaan bugil. Memang Reggie
memiliki kelainan yaitu eksibisionis. Kalau di sekolah kadang-kadang
suka kumat gilanya, dia buka celana sekedar memperlihatkan pantatnya
walaupun itu dilakukan di tengah lapangan. Ardi berjalan menuruni tangga
Ardi menuang segelas air putih di dapur. Tiba-tiba muncul Bule. Bule
mengambil gelas di rak piring, dan menuang air putih dari dispenser.
“Parah lo semalem.” Kata Ardi sambil meletakkan gelasnya.
“sorry nggak control gue.” kata Bule. “badan bagus gitu mana gue tahan liatnya. Apalagi udah kena Vodka sama chimenk.”
“ya lain kali control aja sob. Nggak enak gue sama cewe gue juga.” Kata Ardi. “Dia yang ajak si Sari soalnya.”
“iya, Sorry Di.” Kata Bule.
“ngomong-ngomong kog si Reggie bisa tidur bugil begitu?” tanya Ardi.
“pas lo masuk kamar, itu anak kumat gilanya.” Kata Bule. “tai banget
kan! lagi mabok tapi liatnya Reggie joget striptease. Lo enak tidur sama
cewe, dua biji pula.”
“Gue kan nggak ngapa-ngapain juga.” Kata Ardi.
“elo ngapa-ngapain juga emangnya kita pada tau. Pada langsung tepar, males liat Reggie kumat.” Kata Bule sambil terkekeh.
Tiba-tiba terdengar teriakan wanita dari lantai atas. Ardi dan Bule
bergegas berlari meninggalkan dapur menuju lantai atas. Terdengar suara
pintu dibanting.
Ardi dan Bule tiba di lantai atas. Dilihatnya Reggie yang masih
terlentang sambil megangin titit nya yang ngaceng, dengan wajah bloon.
Dilihatnya Doni dan Boncel yang duduk di karpet, baru bangun tidur
dengan muka nggak kalah leceknya.
“ada apa lagi sih?” tanya Ardi kepada teman-temannya.
“eeh, si Sari keluar dari kamar. liat Reggie lagi coli di sofa.” Kata Doni menjelaskan.
“kirain ada apaan.” Kata Bule.
“lah gue kan lagi coli, emang tiap bangun tidur pasti gue coli.” Kata Reggie membela diri.
“lu pake baju dulu gih!.” Doni melempar baju yang tergeletak di lantai kepada Reggie.
“anjing! Sue banget gue, bangun tidur liat cowok bugil.” Boncel menimpali.
“lo coli di wc aja sono! Njing!” Ardi memungut celana Reggie yang tergeletak di lantai di dekatnya.
“ya udah gue pinjem WC.” Reggie bangun. boro-boro berpakaian, sambil
pegang kontol besarnya yang setengah ngaceng, ia hendak menuju kamar
Ardi.
“kampret! WC bawah lah!” Ardi menepuk pundak Reggie.
“iya, sori-sori.” Reggie segera berjalan melintasi Ardi dan ngeloyor menuruni tangga.
“Pret! Baju sama celana lo nih!” kata Doni.
“ntar aja abis coli.” Reggie berteriak dari bawah tangga.
“wong gendeng!” Celetuk Boncel.
*********************************************************************************
Teman-teman Ardi sudah pulang setelah makan siang. mereka terpaksa
pulang, karena Sari sampai nggak berani keluar kamar untuk makan siang,
tampaknya gadis itu shock. Semalam hampir diperkosa, dan paginya ,Ia
lihat kontol Reggie. Novia berkali-kali berusaha menenangkan Sari
sahabatnya itu.
“udah pada balik tu.” Kata Ardi. “sana makan dulu!”
“udah ah gue mau pulang juga.” Kata Sari.
“ya udah makan dulu aja, gue mandi dulu.” Kata Novia. “abis itu kita balik.”
Sari bangkit berdiri dan berjalan keluar kamar. Ardi mengambil kotak KFC
di meja. Sari pun duduk di sofa, tempat tadi pagi ia melihat Reggie
bugil. Sofa tempat semalam dia hampir diperkosa oleh teman-temannya.
Ardi menyalakan TV supaya Sari bisa sedikit tenang.
“gue mandi dulu ya Sar.” Kata Novia.
Sari menoleh dan mengangguk sambil tangannya memegang sambal sachet.
Novia menarik lengan kaos Ardi, sebagai tanda mengajak Ardi untuk
berhubungan badan sebelum pulang. Ardi pun mengikuti Novia masuk ke
dalam kamar.
Setelah makan, Sari mencuci tangannya di wastafel dapur. Ia tahu kalau
Novia lagi indehoi dengan Ardi di kamar. kemudian Sari mengambil segelas
air putih. Ia shock dengan kejadian semalam dan hari ini. tidak
menyangka kalau teman-teman sekolahnya brutal seperti itu. Nggak mau
diajak mabok lagi deh.
Sari melintasi pintu kamar Ardi, terdengar suara desahan dan suara per
ranjang berderit-derit. Dahsyat juga si Novia sama cowoknya main. Sari
tiba-tiba penasaran. Sebagai seorang gadis remaja yang sedang pubertas,
ia juga penasaran dengan hubungan sex. Apalagi Novia sahabatnya sering
banget bercerita soal hubungannya dengan Ardi. Selain itu ia juga pernah
mendengar gossip soal Tasya, anak kelas sebelah yang juga mantan Ardi.
Sari mencari celah untuk mengintip, tapi tidak ada. Sari melihat sebuah
tongsis tergeletak di meja di bawah TV. Sari memasangkan HP nya dengan
tongsis. Ia menaikkan tongsis nya untuk mengambil gambar dari celah
kusen kamar Ardi. Sari melihat gambar yang terpampang di layar
smartphonenya.
Novia dalam keadaan nungging, dan Ardi menusukkan kontolnya dari
belakang. Keduanya dalam keadaan bugil dan sedang dalam posisi doggie
style. Kedua tangan Ardi terlihat meremas-remas toket Novia. Tapi tidak
berlangsung lama. Ardi menghentikan tusukannya. Pantat lelaki itu
terkedut-kedut. Novia bangkit, Ardi memeluknya dari belakang sambil
kedua tangannya masih di toket Novia. Kepala Novia menyamping dan Ardi
melumat bibir Novia dari belakang. Keduanya tampak berciuman sebentar.
Kemudian Ardi mencabut kontolnya yang tertutup kondom warna kuning.
Novia melepaskan kondom dari kontol Ardi.
Sari menurunkan tongsisnya. Ia berjalan menuju sofa, takut kena gep.
Tapi Sari merasakan dadanya dan nafsunya bergemuruh melihat adegan sex
live tadi.
No comments:
Post a Comment