Friday 8 June 2018

Romansa Masa Remaja 4

Ardi mengendarai motornya, sehabis makan siang, Ia pun mengantar pulang Vini. Tidak diantar kerumah tapi cuma sampai di ujung gang rumah Vini.

Motornya memasuki komplek perumahan elit. Melintasi rumah-rumah besar di sepanjang sisi jalan. Rumah-rumah yang terkesan sepi seperti tidak ada penghuninya. Motornya membelok di gang tempat rumahnya berada. Ardi melihat sosok di depan rumahnya, sosok yang sudah dikenalnya, Novia.

Untung udah dianter pulang si Vini, selamet-selamet, Ardi bergumam dalam hati. Ia menghentikan motornya. Dan membuka helm nya.

“lho katanya pergi sama papi-mami?” kata Ardi.

“itu minggu depan,kan.” Kata Novia. “kamu darimana? Aku telpon nggak diangkat.”

“tadi dari bengkel, kamu telpon pasti aku lagi di jalan.” Ardi beralasan. “kamu udah lama?"

“udah setengah jam.” Kata Novia.

Setelah masuk rumah dan menaruh motornya di garasi. Mereka masuk ke dalam rumah. Ardi merangkul pinggang ramping Novia sambil mencium pipi gadis itu.

“tumben kamu kemari?” kata Ardi.

“kangen say, pengen nih.” Kata Novia.

Mampus deh! baru tiga ronde sama Vini, sekarang ada lagi cewek minta jatah, keluh Ardi. Entah keberuntungan atau penyiksaan, tapi yang jelas Ia sama sekali tidak menyangka kalau Novia bakal datang.

“ntar malam anak-anak mau datang.” Kata Ardi.

“ya udah terus kenapa?” kata Novia. “aku sudah izin mau nginep.”

“nginep disini?” kata Ardi kaget.

“ya nggak lah. Izin nginep di rumah Sari.” Kata Novia.

“lah kalo Sari di telpon?” kata Ardi.

“ntar sore Sari aku suruh kesini, bilang dia nginep rumah Diana.” Kata Novia.

“lah kalo Diana dicari juga?” kata Ardi.

“udah kompakan sama Diana. Kan dia nge-kost, mana ada yang tau.” Kata Novia.

“Emang, mau ikut party mabok-mabokan ntar malem?” Kata Ardi.

“iya donk, masa kamu sendiri yang party, kalau ntar selingkuh gimana.” Kata Novia mendekap manja lengan Ardi.

Ardi melepas jaketnya. Sedangkan Novia duduk diranjang Ardi.

“mau mulai?” kata Ardi sambil melepas celana panjangnya.

“ayuk.” Kata Novia. “aku baru beli kondom baru lho, rasa pisang.”

Novia menunjukkan kondom kepada Ardi. Ardi yang sudah bugil langsung menyergap dan mendorong Novia ke ranjang.

*************************************************************************************

Gundukan gunung kembar yang legit itu terus diremas-remas oleh tangan Ardi. Pinggangnya bergoyang maju mundur naik turun, mengocok kontol nya di vagina legit dan basah itu. kulit putih yang mulus terasa licin dirasakan Ardi ketika perutnya bergesekan dengan perut Irene.

Desah Irene terdengar lembut. Kedua kaki wanita itu melingkar di pinggang Ardi, mendorong pantat Ardi dan mengontrol goyangan anak itu yang sudah mulai brutal. Penis Ardi terus menghujam tiada ampun di dalam liang kenikmatan tantenya itu.

Tiba-tiba pintu terbuka, dan muncullah Ibu Ardi dari balik pintu. Ardi dan Irene kaget setengah mati melihat ibunya Ardi. Ardi gugup ia ingin berbicara tapi seakan tenggorokannya tercekat, tidak mampu mengeluarkan satu kata pun.

“bangun!!..Oii…”

Sebuah suara mengagetkan Ardi.

“ngigo aja. Udah siang.” Kata Novia.

Ardi duduk diranjangnya. Dilihatnya Novia disampingnya. Memakai kaos yang kebesaran sehingga terlihat seperti daster. Di samping Novia tampak Sari yang tidur dipinggir ranjang, masih berpakaian lengkap.

Ardi bangun dari tempat tidur, menuju wc yang terletak di pojok kamarnya. Ia ingat sekarang, semalam mereka party mabok-mabokan. Ia ingat Sari yang mabok dan di grepe habis-habisan. Untungnya ada Novia, kalau tidak mungkin Sari sudah habis diperkosa teman-temannya. Hampir saja gadis itu kehilangan keperawanan oleh 4 kontol pemuda sange yang sedang mabuk. Sari sudah setengah bugil kemarin, kedua tangannya dipegangi oleh Boncel, kaos gadis itu sudah terlepas dan celana panjangnya sudah mau ditarik oleh Doni, dan Reggie meremas-remat toket Sari yang sudah tanpa bh, toket kecil segengaman yang terlihat kenyal. Memang Sari cukup manis, kulitnya sawo matang dan berbody bagus, makanya teman-temannya nafsu liatnya. Ia ingat betul, si Bule yang suka ngacengan udah keluarin titit nya yang sudah keras. Walaupun akhirnya Bule masturbasi di kamar mandi bawah, ketika Sari sudah diamankan oleh Novia ke dalam kamar Ardi.

Novia sendiri tidak mabuk parah kemarin oleh karena itu mampu mengendalikan nafsu para laki-laki muda yang brutal. Ardi pun terpaksa tidur di kamar bersama Novia dan Sari untuk mencegah teman-temannya bertindak lebih brutal, setidaknya walau mabuk berat mereka tampaknya masih menghormati tuan rumah.

Ardi membuka pintu kamarnya, dilihatnya teman-temannya masih tidur. Doni, Boncel dan Bule tidur di karpet. Sedangkan Reggie tidur di sofa. Yang paling aneh adalah Reggie tidur dalam keadaan bugil. Memang Reggie memiliki kelainan yaitu eksibisionis. Kalau di sekolah kadang-kadang suka kumat gilanya, dia buka celana sekedar memperlihatkan pantatnya walaupun itu dilakukan di tengah lapangan. Ardi berjalan menuruni tangga

Ardi menuang segelas air putih di dapur. Tiba-tiba muncul Bule. Bule mengambil gelas di rak piring, dan menuang air putih dari dispenser.

“Parah lo semalem.” Kata Ardi sambil meletakkan gelasnya.

“sorry nggak control gue.” kata Bule. “badan bagus gitu mana gue tahan liatnya. Apalagi udah kena Vodka sama chimenk.”

“ya lain kali control aja sob. Nggak enak gue sama cewe gue juga.” Kata Ardi. “Dia yang ajak si Sari soalnya.”

“iya, Sorry Di.” Kata Bule.

“ngomong-ngomong kog si Reggie bisa tidur bugil begitu?” tanya Ardi.

“pas lo masuk kamar, itu anak kumat gilanya.” Kata Bule. “tai banget kan! lagi mabok tapi liatnya Reggie joget striptease. Lo enak tidur sama cewe, dua biji pula.”

“Gue kan nggak ngapa-ngapain juga.” Kata Ardi.

“elo ngapa-ngapain juga emangnya kita pada tau. Pada langsung tepar, males liat Reggie kumat.” Kata Bule sambil terkekeh.

Tiba-tiba terdengar teriakan wanita dari lantai atas. Ardi dan Bule bergegas berlari meninggalkan dapur menuju lantai atas. Terdengar suara pintu dibanting.

Ardi dan Bule tiba di lantai atas. Dilihatnya Reggie yang masih terlentang sambil megangin titit nya yang ngaceng, dengan wajah bloon. Dilihatnya Doni dan Boncel yang duduk di karpet, baru bangun tidur dengan muka nggak kalah leceknya.

“ada apa lagi sih?” tanya Ardi kepada teman-temannya.

“eeh, si Sari keluar dari kamar. liat Reggie lagi coli di sofa.” Kata Doni menjelaskan.

“kirain ada apaan.” Kata Bule.

“lah gue kan lagi coli, emang tiap bangun tidur pasti gue coli.” Kata Reggie membela diri.

“lu pake baju dulu gih!.” Doni melempar baju yang tergeletak di lantai kepada Reggie.

“anjing! Sue banget gue, bangun tidur liat cowok bugil.” Boncel menimpali.

“lo coli di wc aja sono! Njing!” Ardi memungut celana Reggie yang tergeletak di lantai di dekatnya.

“ya udah gue pinjem WC.” Reggie bangun. boro-boro berpakaian, sambil pegang kontol besarnya yang setengah ngaceng, ia hendak menuju kamar Ardi.

“kampret! WC bawah lah!” Ardi menepuk pundak Reggie.

“iya, sori-sori.” Reggie segera berjalan melintasi Ardi dan ngeloyor menuruni tangga.

“Pret! Baju sama celana lo nih!” kata Doni.

“ntar aja abis coli.” Reggie berteriak dari bawah tangga.

“wong gendeng!” Celetuk Boncel.

*********************************************************************************

Teman-teman Ardi sudah pulang setelah makan siang. mereka terpaksa pulang, karena Sari sampai nggak berani keluar kamar untuk makan siang, tampaknya gadis itu shock. Semalam hampir diperkosa, dan paginya ,Ia lihat kontol Reggie. Novia berkali-kali berusaha menenangkan Sari sahabatnya itu.

“udah pada balik tu.” Kata Ardi. “sana makan dulu!”

“udah ah gue mau pulang juga.” Kata Sari.

“ya udah makan dulu aja, gue mandi dulu.” Kata Novia. “abis itu kita balik.”

Sari bangkit berdiri dan berjalan keluar kamar. Ardi mengambil kotak KFC di meja. Sari pun duduk di sofa, tempat tadi pagi ia melihat Reggie bugil. Sofa tempat semalam dia hampir diperkosa oleh teman-temannya. Ardi menyalakan TV supaya Sari bisa sedikit tenang.

“gue mandi dulu ya Sar.” Kata Novia.

Sari menoleh dan mengangguk sambil tangannya memegang sambal sachet. Novia menarik lengan kaos Ardi, sebagai tanda mengajak Ardi untuk berhubungan badan sebelum pulang. Ardi pun mengikuti Novia masuk ke dalam kamar.

Setelah makan, Sari mencuci tangannya di wastafel dapur. Ia tahu kalau Novia lagi indehoi dengan Ardi di kamar. kemudian Sari mengambil segelas air putih. Ia shock dengan kejadian semalam dan hari ini. tidak menyangka kalau teman-teman sekolahnya brutal seperti itu. Nggak mau diajak mabok lagi deh.

Sari melintasi pintu kamar Ardi, terdengar suara desahan dan suara per ranjang berderit-derit. Dahsyat juga si Novia sama cowoknya main. Sari tiba-tiba penasaran. Sebagai seorang gadis remaja yang sedang pubertas, ia juga penasaran dengan hubungan sex. Apalagi Novia sahabatnya sering banget bercerita soal hubungannya dengan Ardi. Selain itu ia juga pernah mendengar gossip soal Tasya, anak kelas sebelah yang juga mantan Ardi.

Sari mencari celah untuk mengintip, tapi tidak ada. Sari melihat sebuah tongsis tergeletak di meja di bawah TV. Sari memasangkan HP nya dengan tongsis. Ia menaikkan tongsis nya untuk mengambil gambar dari celah kusen kamar Ardi. Sari melihat gambar yang terpampang di layar smartphonenya.

Novia dalam keadaan nungging, dan Ardi menusukkan kontolnya dari belakang. Keduanya dalam keadaan bugil dan sedang dalam posisi doggie style. Kedua tangan Ardi terlihat meremas-remas toket Novia. Tapi tidak berlangsung lama. Ardi menghentikan tusukannya. Pantat lelaki itu terkedut-kedut. Novia bangkit, Ardi memeluknya dari belakang sambil kedua tangannya masih di toket Novia. Kepala Novia menyamping dan Ardi melumat bibir Novia dari belakang. Keduanya tampak berciuman sebentar. Kemudian Ardi mencabut kontolnya yang tertutup kondom warna kuning. Novia melepaskan kondom dari kontol Ardi.

Sari menurunkan tongsisnya. Ia berjalan menuju sofa, takut kena gep. Tapi Sari merasakan dadanya dan nafsunya bergemuruh melihat adegan sex live tadi.
 “Malem minggu besok dugem yuk!” ucap Reggie kepada teman-temannya.

Reggie, Boncel, Bule, Doni dan Ardi sedang nongkrong di warung padang, depan sekolah setelah bubaran. Mereka masih menunggu dimulainya jam les fisika yang akan dimulai satu jam setelah sekolah usai.

“gue kagak ada duit.” Kata Boncel.

“Sama. apalagi gue. lo pada tau kan bapak gue kerjanya apaan.” Kata Doni.

“Masuk doank sih gampang bro. ada abang sepupu gue. dia kan DJ.” Kata Reggie.

“Boleh juga tuh.” Cetus Bule bersemangat. “kapan lagi nih daripada cuma bengong doank. Ardi sih enak, malem minggu udah ada cewenya.”

“Makanya lo pada cari cewe. Betah amat sih pada nge-jomblo.” Ujar Ardi seraya menyedot es teh manis-nya.

“Lo enak ganteng. Lah gue apa gitu.” Celetuk Boncel.

“Bukan elu. Tuh Doni, Reggie, Bule.” Kata Ardi. “kalo elo sih udah jelek, gendut, homo pula.”

“Taek lo!” umpat Boncel.

Teman-temannya ngakak mendengar Boncel kena ledekan lagi.

“Udah homo, kecil pula tititnya. Mending lo jadi bahan tusbolan guru kimia baru tuh, rada maho dia.” Bule menimpali.

“Tai! Kayak punya lo gede aja. Si Reggie tuh gede.” Kata Boncel. “Daripada lo, Bule. udah tampang indo, idung mancung, motor CBR, tapi sama cewe takut.”

“Eh, gue memilih jadi pelajar yang baik kagak kayak elo.” Kata Bule.

“Pelacur elo mah! Mana ada, jam pelajaran fisika malah coli dibelakang gara-gara liat Eva ngongkong.” Boncel dengan nada meledek.

“Eh itu pengendalian nafsu. Kampret!” Bule membela diri.

“Alesan lo! kancut! Bilang aja nafsu liat tompel di paha itu cewe.” Kata Boncel.

“Lah kog lo tau ada tompel?” timpal Bule. “Hayoo…elo itu yang suka liat paha Eva.”

“Ngentiaw lo!” umpat Boncel.

Teman-temannya tertawa keras-keras mendengar ceng-cengan Bule dan Boncel. Memang kedua anak itu kalau sudah ledek-ledekan parah. kalau keduanya tidak bersahabat dari SD mungkin sudah sering berantem.

“oke deh, gimana nih?” kata Reggie. “pada mau dugem nggak?”

---------------------------------------------------------------------------

Memasuki diskotik di kawasan senayan. Musik hingar-bingar terdengar memberikan energi pada para pengunjung untuk bergoyang. Asap rokok dan aroma alcohol bercampur wangi parfum para pengunjung yang berbaur memenuhi ruangan diskotik. Pria dan wanita asyik bercengkrama, sebagian asyik bergoyang di dance floor.

Boncel dengan gaya sok asyik-nya menggoyang-goyangkan kepala mengikuti irama. Ia berjalan mengikuti teman-temannya, mengikuti langkah Jimmy, saudara sepupu Reggie yang merupakan DJ malam itu, dan juga sebagai tiket masuk gratis bagi mereka. Beruntungnya masuk bareng dengan DJ, kelima sahabat itu mendapat minuman gratis pula atas nama Jimmy, sehingga kelimanya makin bergembira. Maklum baru kali itu mereka masuk diskotik.

Malam semakin larut. Ardi tampak duduk di meja bulat menikmati minumannya, ditemani Doni yang asyik menghisap rokok menthol nya. Sedangkan Bule, Boncel dan Reggie masih asyik berbaur di dance floor. Bule tampak dikerumuni gadis-gadis yang bergantian mengajaknya berdansa sambil gesek-gesek. Maklum si Bule memang punya tampang ganteng karena berdarah campuran, Ayahnya orang German dan ibunya Jawa. Sedangkan Boncel dengan gaya nggak tau malu nya asyik melakukan modus nge-dance sambil “gesek-gesek” dengan para wanita di dance floor, herannya para wanita di diskotik tidak risih di lecehkan oleh para pria karena selain Boncel banyak pria yang melakukan hal serupa, kalau di jalan sudah pasti kena gampar. Reggie terlihat bergoyang di samping Jimmy yang sedang memainkan turn table, sambil ia memilihkan beberapa disk kepada sepupunya. Rupanya perjanjian masuk gratis adalah, salah satu dari mereka harus jadi asisten Jimmy nge-DJ malam itu.

Tiba-tiba Ardi kaget, Ia memicingkan matanya. ia melihat sosok yang dikenalnya diantara kerumunan pengunjung. Ardi mencolek Doni untuk mencoba meyakinkan kalau ia tidak salah lihat.

“itu kan cewe lo.” Kata Doni.

Mereka melihat Novia diantara para pengunjung.

“kamu sendiri asyik enak-enakan sama teman-teman kamu!” kata Novia dengan nada keras.

Sehingga orang yang melintasi parkiran mobil melihat ke arah mereka berdua.

Ardi kehabisan kata-kata. Sudah satu jam mereka berdebat mulut di parkiran.

Novia sendiri kaget ketika melihat Ardi di dalam diskotik. Hari itu ia bersama Diana dan Sari memang dapat free entry dari Lucy teman kos-nya Diana yang memang punya kenalan owner diskotik tersebut. Walaupun Novia, Sari dan Diana tidak merencanakan, karena malam minggu itu ketiganya sedang ngumpul di kos Diana. Dilanda kebosanan akhirnya Diana mengajak mereka dugem.

“woi tolongin nih teman lo mabok.”

Suara Doni mengagetkan Ardi dan Novia.

Doni terlihat membopong Sari yang setengah sadar. Sari bergumam ngalor-ngidul. Karena sejam sebelumnya mereka minum-minuman keras di traktir oleh Lucy yang teman kos Diana.

“mau ditaroh mana nih?”

Boncel dan Reggie muncul dari belakang Doni. mereka tampak menggotong Diana yang pingsan karena kebanyakan minum. Beruntung Diana bertemu teman-temannya kalau tidak pasti sudah diangkut om-om.

Seorang wanita mengikuti mereka. Rambutnya coklat panjang, cantik berwajah oriental, kulitnya putih dan tubuhnya tinggi semampai bak gitar spanyol, dengan buah dadanya yang menyembul dibalik kaus ketatnya. Bisa ditebak dari penampilannya , pasti para pria di dalam tadi sudah banyak “gesek” dengan perempuan ini. Wanita itu adalah Lucy, teman kos Diana. Diikuti oleh Jimmy yang berjalan menyusul mereka.

“buka mobil lo, Reg!” kata Doni.

“kuncinya di kantong gue.” kata Reggie, “Di, tolongin donk.”

Ardi segera menghampiri Reggie. Ia merogoh saku Reggie, mengambil kunci mobil. Kemudian mereka segera memasukkan Sari dan Diana ke mobil Reggie.

“terus gimana nih kita?” tanya Reggie.

“pulang aja!” Novia dengan nada bete.

Novia berjalan menghampiri Lucy.

“mbak Lucy gimana? mau ikut pulang?” tanya Novia.

“gue lanjut deh, ada teman-teman juga di dalam.” Kata Lucy.

“ya udah mbak, terima kasih traktirannya. Sorri ngerepotin.” Kata Novia.

“santai aja, biasa kali.” Kata Lucy sambil tertawa kecil. “lain kali jangan kapok ya.”

“Sip.” Novia berpelukan dengan Lucy. Kemudian ia naik ke mobil Reggie. Dilihatnya teman-temannya sedang berpamitan dengan Jimmy.

Mobil melaju meninggalkan parkiran, meninggalkan Jimmy dan Lucy yang memperhatikan anak-anak itu pergi.

Jimmy menengok ke samping. “sorry belum kenalan.” Jimmy menjulurkan tangan ke Lucy.

“Lucy, kamu?” Lucy menjabat tangan lelaki itu.

“Jimmy.” Kata Lelaki itu sambil menatap mata indah Lucy.

------------------------------------------------------------------------------------------

Suasana di dalam mobil Avanza itu terlihat kaku dan tegang. Ardi yang menjadi sopir, sedangkan Novia duduk di samping sopir. Reggie duduk kursi tengah di samping Diana dan Sari yang tertidur. Sedangkan dibangku belakang Bule,Doni dan Boncel.

Ketiga anak di belakang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Dimulai dari si Boncel yang iseng meremas toket Diana. Karena Diana tidak bergeming akhirnya, Bule ikut minta jatah, Karena nggak dikasih akhirnya Bule remas-remas toket si Sari. Sedangkan Reggie diam-diam juga sudah mengobel-ngobel selangkangan Diana yang saat itu mengenakan rok mini.

Biarin aja si Ardi ngobrol sama Novia, entah apa yang di bicarakan, yang penting kursi belakang dapet jarahan. Begitu pikiran si Reggie. Entah mungkin sama dengan pikiran teman-temannya di bangku belakang.

Reggie mulai memberanikan diri menyelipkan tangan di balik celana dalam Diana. Karena yang bersangkutan juga tidak bergeming. Dirasakannya jembut Diana yang lebat ketika jemarinya menjamah bagian terlarang dari gadis itu. Reggie terus mencari lobang Diana kemudian digesek-gesekan jari tengahnya di belahan vagina gadis itu. Regie mencari klitoris di belahan vagina rapat itu, ditekan-tekannya klitoris Diana. Gadis itu tidak bergeming, sehingga Reggie dengan leluasa memainkan jari tengahnya.

Sementara tangan Boncel sudah memasuki tank top Diana. Tangannya sudah meremas-remas toket kenyal gadis berkulit coklat manis itu. toket Diana terasa lebih besar dari kepalan tangan boncel, kenyal dan keras.

Hanya Doni doank yang nggak kebagian jatah. Bagaimana bisa ikut beraksi, karena yang duduk di depannya adalah Reggie, ia hanya melihat ulah Boncel dan Bule. Si Bule udah coli sambil remas-remas toket Sari. Doni diem aja, karena nggak mau mengganggu keasikan teman-temannya.

Mobil memasuki halaman kos Diana setelah dibukakan pintu oleh penjaga gerbang. Karena sudah jam 2 pagi, dan Novia juga sudah izin sama orang tuanya menginap di kos Diana.

Reggie segera mencabut tangannya dari balik celana dalam Diana. Jari tengahnya basah oleh cairan vagina Diana. Ia mengelap jarinya di rok Diana. Kemudian mencium jari tengahnya. Reggie berasa mau muntah dengan bau memek Diana yang menempel di jari tengahnya.

Sedangkan Boncel dan Bule juga menghentikan aksinya dan duduk manis seperti tidak pernah melakukan apa-apa. Sedangkan si Bule sibuk mengelap pejunya yang tumpah di jok mobil dengan tissue.

Reggie menurunkan Diana dan Sari. Dibantu dengan Doni, Boncel dan Bule.

“kamarnya dimana?” kata Doni kepada Novia yang masih duduk di bangku depan.

Novia menuntun mereka ke lantai 2 tempat kamar Diana berada. Sedangkan Ardi berbicara dengan penjaga gerbang kos, memberikan selembar kertas biru supaya tutup mulut.

Ardi berjalan menaiki tangga, menuju kamar Diana. Ardi kaget karena hampir bertabrakan dengan seorang wanita di ujung tangga. “sorry.” Kata Ardi. Wanita itu juga kaget sambil menatapnya. Ardi tambah kaget. Karena wanita tersebut sangat dikenalnya.

Tante Irene.

No comments:

Post a Comment