Hari bergulir kembali, memang paginya aku merasa ada pandangan aneh di
mata latri waktu mengganti sprei ranjangku yang sangat basah karena
permainan ku dengan rika. Di sana juga ada sisa sisa cairan memek rika
dan sedikit pejuhku. Tapi dia diam dan tidak tanya macam macam. Aku
bertanya dalam hati, ancaman apa yang di pakai oleh rika?
But what the hell, aku gak mau memikirkannya lebih lanjut, fakta bahwa
rika memang jagonya memanipulasi pikiran orang lain adalah suatu hal
yang somehow menakutkanku sekaligus membangkitkan libidoku setiap kali
aku memikirkan dia.
Ine kembali dari kampung membawa banyak berita, pertama mbah sudah agak
baikan. Lalu masalah kakak keponakan kami, andri yang di gugat cerai
oleh istrinya, mbak yuni kecil (kami menyebutnya begitu, karena kakak
nya mas andri juga mempunyai nama sama, yuni dan kita menyebutnya yuni
gedhe) padahal mereka sudah di karuniai dua anak. Dan dia bilang mbak
yuni gedhe juga pulang kampung. Serta dalam waktu dekat, pas liburan
anak kami, istriku pengin main ke rumah mbak yuni gedhe yg ada di kota
lain, bersama rombongan dari kampung. Selain dalam rangka peresmian
rumah baru mbak yuni, juga istriku ingin ngajak anakku main di Trans
Studio. So be it. Untuk urusan berlibur memang aku selalu memanjakan dan
menuruti keinginan istri tercintaku, walau tentunya budget yang harus
ku keluarkan tidak selalu sedikit.
---
Malam itu setelah membacakan dongeng kesukaan anakku, aku
mengantarkannyua tidur, besok adalah hari besar buat dia. Naik pesawat
ke rumah budhenya. Dia selalu suka pesawat, dan sedikit terobsesi
dengannya. Dari gambar wallpaper di kamarnya, game game kesukaan dia,
mainan remote control sampai paper craft kerajinan tangan dia (well
dalam hal ini aku yang bikin, atas supervisinya hehehe) semua tentang
pesawat. Dan aku juga selalu encourage apapun yang menjadi passion dia,
aku tidak pernah membatasi, malah selalu aku dorong dengan info info dan
hal hal yang membuatnya lebih bisa mengekplorasi kreativitas di hal
apapun yang dia sukai. Dan di umurnya yang baru 4 tahun itu, dia juga
termasuk salah satu penggebuk drum terbaik di tempat les dia. Setiap
kali melihatnya, kebanggan selalu mengharuku. Tak bisa aku berhenti
bersyukur karenanya.
Malam itu juga, setelah anakku tidur. Sebagai ritual karena akan
meninggalkanku seminggu, aku menggenjot dengan semangat istriku di sofa
ruang tamu, kita memang sering sembarangan dalam melakukan kegiatan
sexual. Mungkin juga karena tampat tempat itu terasa lebih erotis
sehingga membuat libido kami lebih terpancing. Dan seperti kejadian
dahulu, latri mengintip kami sambil masturbasi. Kali ini pandangan mata
kami bertemu, dan dia hanya tersenyum penuh arti kepadaku sambil
mengobel memeknya dengan…SHIT!! itu dildo milik istriku! Dildo itu
sengaja aku beli untuk variasi sex kami. Anak kecil yang nakal!!
Keesokan harinya, istriku berangkat. Dia akan terbang dari kota S
bersama beberapa orang dari rombongan dari kampung. Di antar oleh mas
dedy, latri kali ini ikut juga sekalian pulang ke kampung karena dia
bilang orangtuanya juga sakit. Heran, banyak banget yang sakit akhir
akhir ini.
So here I am, home alone, bukan karena aku tidak bisa mengajukan cuti
dari kantor, tapi aku prefer mengambil cuti itu pada hari lebaran.
Kurasa itu lebih logis dari pada menghabiskannya di tempat mbak yuni
dengan kegiatan yang itu itu aja. Sebenernya aku mengharapkan rika
datang menemaniku pada masa ini, hanya pada detik terakhir dia
menginformasikan bahwa permohonan cutinya dari kantor di ACC, so, dia
ikut dalam rombongan wisata keluarga tersebut. That makes me really home
alone. Walau, tidak menutup kemungkinan aku mengajak sekertarisku, Umy
untuk bobo nemenin aku di rumah, atau sebaliknya di apartemen dia, atau
dalam sekali call aku dapat mengundang ABG ABG simpananku kalau sewaktu
waktu libidoku bangkit, so it’s not a big deal for my sexual life
actually.
No comments:
Post a Comment