Sunday 5 March 2017

Me & U - PRIVATE SECRET 7

ALFRIZZY YUDHA PRATAMA

[​IMG]


REVALIAN DWINSYIRAH

[​IMG]




BAB 6 - DON'T BE SAD



Motor TRIUMPH THRUXTON melaju santai di atas aspal jl. Alauddin menuju ke daerah Pengayoman, jalan cukup lenggang dan beberapa mahasiswa melakukan aksi demo untuk menurunkan harga BBM (Sudah makanan sehari - hari) di perempatan jalan.

Pizza Ria Cafe menjadi pilihan Al malam ini, mengenang masa SMU dulu sering berkumpul dengan para teman, sahabat dan kekasih tentunya.

Di dalam Cafe nampak beberapa gadis dan pasangannya sedang duduk santai menikmati hidangan mereka yang baru saja di antarkan oleh salah satu pelayan di Pizza Ria Cafe.

" Eh. Eh. Va, cakep banget tuh cowok ". Ujar salah satu dari mereka melihat saat Al baru saja tiba di cafe tersebut.

" Al, ngapain dia disini ". Gumam Reva dalam hati saat melihat Al.

" Eh, dia kan teman SMU gw ". Jawab salah satu temannya lagi bernama Sinta.

" Oh iya, diakan Izzy ". Ujar teman prianya Reva.

" Hai Zy !". Teriak Aldo membuat Al menoleh ke mereka.

Al memicingkan matanya dan yang pertama dilihatnya wajah cemberut si Reva yang nampak tak senang akan kehadiran pria itu. Kemudian Al tersenyum lalu menghampiri meja mereka.

" Hei, Zy makin cakep aja lu ". Ujar Rahma teman SMU Al.

" Iya nih, sayang gw dah maried ". Ujar Sinta.

" Izzy?? Gak salah apa namanya? ". Gumam Reva dalam hati.

Nampak Reva hanya diam di antara mereka, dan Al akhirnya dipersilahkan duduk tepat disamping gadis itu.

" Zy, kenalin gih teman Gw. Masih jomblo loh, lagi galau dia ". Ujar Sinta memperkenalkan Al ke Reva.

" Al ". Ujar Al mengajak bersalaman Reva.

" Reva ".

Reva melototkan matanya ke arah Al saat mereka bersalaman membuat pria itu tersenyum kecut, kemudian seperti saling mengerti akhirnya mereka bersandiwara seperti tidak saling mengenal.

" So, apa nih kegiatan lu skr Zy? ". Tanya Rahma adalah cinta pertama Al saat jaman putih abu abu.

" Pengacara Ma, Pengangguran banyak acara ". Jawab Al singkat.

" Serius Zy? ". Tanya Aldo kekasih Sinta.

" Bentar - bentar, kalian manggilnya Zy? Trus tadi dia kenalan ama gw Al. Yang bener mana nih? ". Tanya Reva memotong obrolan mereka.

" ALFRIZZY NON.... ". Teriak Aldo dan Sinta bersamaan.

" Ohhh ". Ujar Reva sambil manggut - manggut.

" Lu serius lagi jobless nih? ". Tanya Aldo.

" Yah gitu deh ".

" Eh Rahma tolongin tuh temen SMU kita, masa punya kekasih Marketing Manager gak bisa bantuin sih ". Ujar Sinta.

" Hemm gimana yah, bantuin gak yah! Hehe ". Ujar Rahma manja sambil malendong memeluk lengan pacarnya.

" Rese'". Ujar Sinta.

" Mas Reza, boleh gak bantuin temen Rahma? ".

" Hemm, nanti gw nanya ke bagian HRD yah. Masih ada loker ato gak ". Jawab Reza kekasih Rahma.

Mereka berenam adalah karyawan Hotel Clarion, dan juga rekan sekerja Reva yang saat ini sedang nongkrong bareng akhir pekan.

" Btw Va tumben lu diem? ". Tanya Reza menegur Reva.

" Gw kan gak tau mo ngomong apaan ". Jawabnya.

" Zy, lu deketin aja tuh Reva. Sapa tau kalian jodoh ". Ujar Sinta lagi yang memang paling usil di antara mereka.

" Ihh najis gw ama hom.. Ups eh ". Ujar Reva yang hampir keceplosan.

" Maksud lu Va? Eh Zy sorry yah jangan dengerin omongan temen gw ".

" Mas Izzy emang backround nya dari mana? ". Tanya Reza.

" Hemm, Ekonomi sih ".

" Oke, Trus pengalamannya dimana aja? ".

" Nah loh, kok jadi pake acara interview segala sih Mas Reza ". Ujar Rahma.

Akhirnya mereka tertawa bersamaan dan dilanjutkan dengan obrolan dan candaan biasa. Al menatap wajah Rahma membuat gadis berjilbab dengan wajah cantik dan kedua lesung di pipinya yang menghiasi wajahnya menjadi salah tingkah. Al masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu.


RAHMA LISTIANA

[​IMG]






" Eh kok lu melamun sih Zy? ". Ujar Aldo mengagetkan Al.

" Oh, gak kok. Hehe ".

" Va, ajakin ngomong si Izzy donk ".

" Mau ngomong apaan? ".

" Yah PDKT kek, apa kek. Masa lu gak tertarik sih ama dia. Hehehe ". Ujar Sinta membuat Rahma sedikit kesal akan tingkah Sinta.

" Kalo orang gak mau jangan dipaksa loh Sin, iya gak Mas Rez ". Ujar Rahma.

" Aku kayaknya lagi ada keperluan, aku pamit yah ". Ujar Al memotong percakapan mereka.

" Loh? ". Ujar Reva.

" Cie.. Cie.. Cie, ikut aja Va. Zy lu sekalian anterin teman gw yah. Hihi ". Ujar Sinta kembali.

" Hemm, emang kamu mau bareng aku pulang? ". Tanya Al dengan senyum simpulnya.

" Gak usah, gw bisa naik taksi kok ".

" Yang bener?? ". Tanya Izzy kembali.

" Ya elah Va, ngapain jaim segala. Ya udah lu antarin teman gw yah Zy, gak pake menolak ".

" Siap non ". Jawab Al memberi hormat kepada mereka.

" Ya udah, lumayan dapat ojek gratis. Hehe ". Ujar Reva.

" Eh, Zy lu naik apaan? ". Tanya Rahma.

" Motor, belum ada duit beli mobil ". Jawab Al sinis membuat Reva mengernyitkan alisnya mendengar ucapan Al barusan.

" Sinis amat ". Ujar Rahma.

" Ya udah aku duluan yah ".

" Eh teman gw jangan lu tinggal, sana Va buruan ". Ujar Aldo mendorong Reva untuk mengikuti langkah Al.

" Widih keren motor lu Al ". Ujar Reva saat mereka udah nyampe di parkiran.

" Udah gak usah banyak bicara, naik aja ".

" Loh, kok lu jdi sensi gini sih. Hihi ".

" Kamu juga, kok tadi pake acara cemberut segala sih wkt aku nyamperin kalian ".

" Biarin, demen aja ". Ujar Reva kemudian meraih helm yang diberikan oleh Al.

°°°​

" Huhhfff.. Capeknya ". Ujar Reva saat mereka tiba didepan pintu appartement Al.

" Yuk ".

" Makasih ganteng. Hihi ". Ujar Reva saat Al membukakan pintu.

" Btw, hemm... Al gw kan dah 4 hari nih nginap disini, kamu gak risih yah? ". Tanya Reva saat mereka duduk disofa.

" Terserah kamu sih, masih pengen nginap disini ato gak?".

" Hemm, boleh jujur gak? ". Tanya Reva dengan wajah sedihnya.

" Kenapa? ".

" Rumah gw saat ini udah disita ama rentenir, dan gw belum gajian utk nyewa kosan. Nunggu sampe akhir bulan boleh gak Al ru gw cabut dari sini ? ".

" Selamanya juga kamu boleh tinggal disini kok ".

" Maksud lu? ". Tanya Reva.

" Yah maksud aku, siapa yang nyuruh kamu pergi?

" Hehehe Makasih yah Al, gak tau gw harus bayar pake apa nih atas semua kebaikan lu ama gw ".

" Hemm, mau bayar yah? ". Tanya Al dengan senyum jahilnya.

" Eh, maksud lu? ".

" Hahahaha, kok muka mu jadi aneh gitu sih ".

" Lu mencurigakan banget sih, gw udah 4 hari kenal ama lu tapi belum tau apa - apa tentang lu ".

" Nanti akan tau kok, eh btw besok aku balik yah. Jadi kamu disini aja tinggalnya sekalian jagain appartemen ini, gratis gak perlu bayar. Uang listrik, air dan segalanya udah dibayar kok setahun kedepan ".

" Emangnya lu mau balik kemana ? ". Tanya Reva terkejut.

" Jakarta ".

" Loh, lu emangnya tinggal dimana sih? Kan lu asli makassar, bingung gw ama lu ".

" Ngapain bingung, ngapain coba aku dimakassar? Gak ada kerjaan. Muter - muter gak jelas, mending aku dijakarta bisa kerja sambilan gitu ".

" Lu serius mau balik? ". Terlihat wajah Reva nampak sedih mendengar ucapan Al yang ternyata betul akan balik ke jakarta.

" Iya, kenapa? ".

" Gak, ya udah. Lu sering - sering kan maen ke makassar? ".

" Hemm, gak kayaknya. Nanti kamu tinggal aja disini, trus tahun depan baru aku bayarin lagi biaya appartementnya. Jadi kamu cuma pikirin makan aja ". Jawab Al membuat Reva menunduk dan heran dengan dirinya yang merasa sedih akan di tinggal oleh Al.

" Ya udah... ".

" Eh aku mandi dulu yah ".

" Hu uh ". Ujar Reva dan tak terasa air matanya mengalir membasahi kedua pipinya yang diapun heran, ada apa dengannya.

" Jangan sedih Va, dia udah biarin lu tinggal disini aja itu udah bagus... Semangat ". Ujar Reva lalu beranjak dari sofa menuju ke dapur untuk mengambil minum.

" Hemm, gw penasaran ama ni anak. Emang beneran yah dia gay?? Tapi kan gw sering mergokin dia saat natap tubuh gw ".

Beberapa saat kemudian Reva melangkah ke kamar untuk berganti pakaian, saat pintu kamar terbuka tiba - tiba Reva terkejut setengah mati ketika melihat Al di dalam kamar yang sudah selesai mandi hanya saja handuknya dia lepaskan dan menggosok kedua pahanya.

" Ihhhhhhh... ". Teriak Reva lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" Maaf gw gak liat apa - apa, maaf gw gak sengaja ". Lanjutnya lalu segera keluar kembali dan duduk di sofa.

" Astagaaaa panjang banget, uuhhh... Ngeri gw ngeliatnya hihihi.. Tapi sayang lu gay sih, kalo lu normal mah pasti keren tuh kalo dah berdiri.. Grrrrr ". Gumam Reva dalam hati memikirkan apa yang barusan dia lihat.

" Ngapain senyum - senyum sendiri? ". Tanya Al mengagetkan Reva dari lamunannya.

" Eh gak kok, maksudnya panjang banget... Eh ups sorry keceplosan ". Ujar Reva gelagapan.

Al nampak tegang dan ia tahu apa maksud Reva barusan. Kemudian Al duduk disebelah Reva sambil menyalakan LCD TVnya.

" Eh Al, bobo yuk ".

" Duluan aja gih ".

" Ya udah gw tinggal yah ".

" Yup ". Jawab Al lalu tersenyum kemudian Reva beranjak masuk ke kamar.

Saat dikamar Reva segera mandi dan setelah selesai bersih - bersih akhirnya dia meraih lingerienya dan menggunakan gstring tanpa Bra. Lalu gadis itu beranjak naik ke atas ranjang dan menutupi tubuhnya dengan bedcover sambil memeluk guling dan mencoba memejamkan matanya.

Reva seperti merasakan gatal di bibir vaginanya saat mengingat penis panjang milik Al, kemudian pelan - pelan diapun menggesekkan selangkangannya di bantal guling.

" Sttttttt.... ".

" Oughhhhtttt Al, kontol lu sssttttt ". Desah Reva sambil makin menggesekkan vaginanya ke guling dengan cepat.

Sepertinya dia kurang puas akan gesekan di guling tersebut, akhirnya dia pun memasukkan jemarinya di dalam gstringnya dan mulai menyentuh clitorisnya perlahan - lahan.

" Oughhhhtttt, percepat Al. Nikmaaaattt banget kontol lu".

Reva menggesekkan jari telunjukknya di ciltorisnya dan tangan satunya meremas kedua payudaranya bergantian sambil memejamkan mata menikmati masturbasinya saat ini.

Crekkk... Crekkkk... Crekkk

Vaginanya sudah sangat basah oleh lendir yang keluar dari liang vaginanya, kemudian gadis itu menggigit bibirnya menahan rasa nikmat di ujung vaginanya.

" Oughhhh.... Ahhhhh ahhhh, memek gw sesek Al... Sayaangggg percepaaattt ".

Crekkkkk.... Crekkkk....

Sayup - sayup Al mendengar desahan gadis itu dari luar, kemudian perlahan - lahan dia melangkah masuk kedalam kamar. Reva yang tak menyadari kedatangan Al masih saja memejamkan matanya dan meremas kedua payudaranya bergantian sedangkan tangan satunya masih sibuk menguyel - uyel vaginanya yang sudah sangat basah.

" Ougjhhttttt Al, kontolll lu panjaaaanggggg.... Nikmaaattt ".

" Ehhemm... ". Al berdehem membuat Reva membuka matanya dan terkejut karena pria itu sudah berdiri di tepi ranjang.

" Eh ". Dengan cepat Reva menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya dan menghentikan kegiatannya barusan sambil menahan gairahnya yang sangat nanggung. Sedangkan pantatnya masih bergerak kesana kemari dari balik selimut karena vaginanya saat ini masih berdenyut - denyut minta untuk disentuh.

" Mau aku bantu? ". Tanya Al masih cuek.

" Maksud lu? Jangan macam - macam lu yah ".

" Tenang, aku cuma pengen bantuin kamu aja untuk mencapai klimaks... Pasti kamu tadi lagi nanggung kan? ". Tanya Al masih cuek tapi berusaha menahan gairahnya yang sudah di ujung kepalanya.

Reva tak sadar menatap arah selangkangan Al dan melihat tonjolan penisnya yang sudah menegang 100%, tapi dasar gadis itu masih saja berfikir bahwa Al adalah gay.

" Kok?? ". Tanya Reva sambil menunjuk selangkangan Al.

" Ohhh, aku tadi lagi telfonan ama dia. Jadi yah berdiri deh, kamu jangan sok kepedean deh. Ini berdiri bukan karena ngeliat tubuh kamu ".

" Ohhhhh, i know i know... Sayang banget yah ". Ujar Reva cengingisan.

" Kamu mau dibantu gak? Kalo gak aku mau tidur nih ". Ujar Al masih cuek.

" Caranya gimana? ".

" Yes... ". Gumam Al dalam hati.

" Ntar aku gesek - gesek aja pake jari, gimana? ".

" Hemmm, tapi beneran kan kamu gak nafsuh ama gw? ". Tanya Reva yang penuh harap untuk Al segera membantunya.

" Apa perlu aku jelasin lagi ?".

" Hehehehe, sayang yah Al kamu gak suka cewek. Kalo kamu suka pasti tiap hari kita bakalan gituan mulu ". Ujar Reva.

" Ya udah, mau gak? ".

" Hemmm, mau sih... Tapi ".

" Gak pake tapi - tapian, sana geser ". Ujar Al yang segera duduk di sebelah Reva dan pelahan - lahan melepas selimutnya dan menampakkan paha mulus dan vagina yang tertutup oleh gstring miliknya yang sudah sangat basah.

" Serius Al?? ".

" Udah nikmati aja, anggap ini kenangan dariku sebelum aku balik jakarta ". Ujar Al yang langsung menyentuh gstring Reva membuat gadis itu terkejut.

" Sssttttttt... Al, ".

Al mulai menggesek - gesekkan jemarinya ke vagina Reva dari balik Gstringnya, kemudian merabanya perlahan - lahan lalu membuka kaitan gstringnya sehingga terlepaslah penutup vaginanya dan menampakkan vagina merah merekah dengan bulu tipis menghiasi milik gadis cantik dihadapan Al.

" Oughhhhttttt.... Stttttt ". Desah Reva saat Al mulai menyentuh clitorisnya.

Reva hanya menatap wajah Al dan menggigit bibirnya menikmati permainan jari Al di vaginanya, kemudian kedua tangannya meremas sendiri ke dua payudara sekal miliknya.

Dua kubu antara malaikat dan iblis sedang berantem di benak Al saat ini. malaikat menyuruh untuk menahan nafsuhnya saat ini, sedangkan iblis berucap untuk mengagahi gadis itu yang sudah sangat pasrah untuknya.

" Oughhhttttt Al, percepat sayanggggg... Memek gw gatal bangetttt ". Erang Reva makin keras.

Tanpa pikir panjang Al segera mendekatkan wajahnya ke vagina gadis itu lalu segera di lumatnya bibir vagina tersebut bergantian dengan clitorisnya membuat Reva terkejut dan melengkingkan tubuhnya ke atas menahan rasa nikmat di ujung bibir vaginanya.

" Oughhhhhhh Al, gw pengen di perawaniiiinnnnn.... Oughhhhtttttt nikmaatttt ".

Sluurrrpppll.... Sluuurppppp....

" Shittttt, percepat Al gw dah mau nyampe... Percepat ".

Lidah Al makin cepat menguyel - uyel vagina milik Reva, lalu beberapa saat kemudian tubuh Reva mengejang dan pantatnya naik ke atas menikmati orgasmenya.

Cruuuttt.... Cruttttt....

" Arghhhhhh, gw nyammmpeeee ". Erang Reva saat orgasmenya tiba kemudian Al menghentikan permainannya dan menatap wajah Reva yang sendu dan lemas karena baru saja merasakan orgasme yang luar biasa.

" Hash... Hash.. Hash.. Makasih Al ".

" U'r Welcome ". Ujar Al dan langsung naik ke atas ranjang lalu rebahan di sebelah Reva.

" Al, gw pengen gituannn... Hashh.. Hash ".

" Sama siapa?? ".

" Sama elu lah, masa sama orang lain ".

" Enak aja, aku kan gak bernafsuh ama kamu ".

" Kalo gw boleh bikin berdiri dedenya lu mau gak maen ama gw? ".

" Klo ngomong tuh di pikir dulu, udah tidur sana.. Lagian kan kamu kayaknya masih virgin, mending ngasih ke suami kamu saat malam pertama nanti ".

" Tapi, gw pengen ngerasain juga Al ".

" Husshhh, tidur gih.. Met bobo ". Ujar Al yang langsung memunggungi gadis itu.

" Dasar maho, Bt gw ama lu ".

" Udah tau nanya ". Jawab Al.



Still Continued...

No comments:

Post a Comment