Sunday 5 March 2017

Me & U - PRIVATE SECRET 4

[​IMG]



BAB 3 - START A MISUNDERSTANDING



Siang hari dikota daeng saat ini cuaca mencapai 34°C, walau cuaca panas tak mengurungkan rencana Al siang ini untuk bertemu dengan salah satu calon kandidat bussines partnert PT. 3MP.

Tak lupa Al sebelumnya menjemput Mr. Nos di Hotel Clarion karena semalam pria itu lebih memilih menginap di Hotel ketimbang di appartement Al.

" Kang Gw diparkiran yah ". Ujar Al saat menelfon Nos.

Dari arah lobby nampak dua insan yang semalam telah bergulat menghabiskan malam mereka di penthouse Hotel, sang pria yang tak lain Mr. Nos sedang melambaikan tangannya ke arah mobil Al.

" Lama lu kang ". Ucap Al saat berada di depan lobby menggunakan sedan All new Civicnya.

" Biasa bro nyelup dulu sebelum berangkat ".

" Ihhh, apaan sih sayang ". Ucap Dona manja.

" Yuk kang ".

" Ya udah, Don gw cabut dulu yah. Oh iya bentar gw kayaknya langsung berangkat mau long trip area sulawesi dulu seminggu ".

" Ok jangan lupa loh, ntar nelfon Dona yah sayang ".

" Nah loh, emang kamu gak ikut yah Don? ". Tanya Al.

" Dona bawa mobil kok kak ". Jawab Dona.

" Ya udah, kami cabut dulu yah ".

Sebelum berpisah Nos dan Dona sempat berciuman di depan Al, membuat pria itu hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya yang tak melihat kondisi keramaian saat ini.

Honda All New Civic milik Al membelah jalan A.P. Pettarani menuju pintu tol Reformasi, saat ini kondisi jalan yang mereka lalui sedikit macet karena bertepatan dengan jam makan siang para pegawai.

" Gimana bos semalam ama gadis siapa gi namanya? ". Tanya Nos membuka obrolan.

" Reva? Kami gak ngapa - ngapain, semalam begitu nyampe appartment kami langsung tidur ".

" Hufhhh, udah gw duga. Lu normal kan? ".

" Uhuk.. Uhuk.. Anjrit lu kang, lu pikir gw maho apa ".

" Yah kali aja, hahahaha ".

" Ngomong - ngomong si Reva cakep juga loh, kalo lu gak mau biar gw aja yang embat yah ".

Plakkk...

" Woiy dia gadis baik - baik yah, dan gak akan pernah gw biarin orang macam lu ngerusaknya ". Jawab Al setelah menabok kepala Nos.

" Cie. Cie. Cie. Ada yang cemburu nih ".

" Bukan cemburu dodol, gw gak tega ngeliat gadis baik - baik dirusak ama lu ".

" Iye. Iye. Iye, gw tau lu orangnya penyayang ".

" Gak ada hubungannya keleus ". Ucap Al.

" Eh btw siang ini apa agenda kita ? ". Tanya Nos mulai serius.

" Ketemu ama pihak Inti Sari Pratama ".

" Ohh. Sipp lah kalo gitu ".

" Btw cabang mana aja yang akan lu akuisisi Hotelnya ? ". Lanjut Nos bertanya tentang plan Al yang akan mengembangkan bisnisnya di bidang perhotelan.

" Gw dapat jatah indonesia timur doank kang ".

" Oh lumayan lah, semalam aja gw liat di hotel rame loh ".

" Iya sih kang, akhir - akhir ini Hotel lagi full, gak tau nih makassar kayaknya ketiban rejeki deh ". Ucap Al.

" Trus untuk peluncuran produk pertama kita Go Clean apakah tetap lu ngesplit manajemen 3MP? ". Tanya Nos.

" Hemm, menurut gw sih kang. Mending kita satuin aja karena baru kali ini kita bermain di bidang produsen kan ".

" Dan lu takut kita belum bisa mengsplit costnya yah?".

" Yup, tapi gw udah nyuruh si L tuk ngerjain Costing Sheetnya dulu dan ntar kita liat seperti apa hasilnya ".

" Ya udah, emang bagian dia kan itung - itungan ". Ujar Nos.

" Btw lu jadi market Visit kan ke beberapa kota besar di sulawesi? ". Tanya Al mengingatkan rencana sahabatnya.

" Yup, jadi donk. Dan gw dah ngontek pihak agency untuk membantuku selama melakukan market Visit ".

" Gw demen cara lu kang ".

" Nostra gitu loh, tapi ngemeng - ngemen tangan lu jangan singgah di paha gw donk! Risih gw nya ". Ujar Nos karena Al sedang menepuk - nepuk pahanya.

" Hahahaha, dasar lu kang ".

Mobil Al memasuki kompleks pergudangan KIMA makassar dan tak lama akhirnya mereka tiba dikantor PT. Inti Sari Pratama.

" Yuk kang ".

Akhirnya mereka turun dan bertemu dengan salah satu security di gerbang, kemudian setelah memberitahukan bahwa mereka sudah buat janji dengan pak Rudi owner dari PT. ISP akhirnya mereka di suruh masuk dan di antar oleh security tadi.

" Pak Al dan Pak Nos, tak nyangka kalian datang menjenguk ke perusahaan kecilku ini ". Ucap seseorang berbadan tinggi, gem*k dan perawakan cina campuran yang sudah menjemput mereka di depan lobby.

" Pak Rudi bisa aja, apa kabar bos ". Ucap Al menjabat tangan owner ISP.

" Yah beginilah pak kalo kami orang kecil, beda dengan bapak berdua ". Jawab Rudi.

" Hahaha, pak Rudi mah duitnya gak berseri ". Celetuk Nos membuat mereka tertawa bersamaan.

" Ok silahakan pak keruangan saya aja ". Ucap Rudi dan akhirnya mereka melangkah menuju ruangan Direktur yang berada di lantai 3.

Di dalam ruangan yang cukup luas nampak Al dan Nos sedang duduk di depan meja Rudi dan dia sendiri duduk di meja direkturnya.

" Ok Pak Rud, ini pertemuan kita untuk kedua kalinya. Dan tujuan kami ke sini adalah untuk mendiskusikan kelanjutan plan kita saat kita bertemu pertama kali dijakarta ". Ucap Al serius dan Rudi hanya mengangguk.

" Ok Pak Al, seperti di awal saya bilang. ISP sangat tertarik menjadi bisnis partner 3MP ".

" Sebelum kita melanjutkan plan kita untuk step ke dua, ada baiknya pak Nos yang akan menjelaskan detailnya ".

" Jadi gini pak Rud, rencana saya seminggu ini akan melakukan market visit di beberapa area. Nah dari hasil visit tersebut, dari situ saya akan memberikan kesimpulan langkah apa yang akan kita buat di awal ". Ujar Nos dengan wajah dinginnya.

" Jadi sebelum kita melangkah step 1, ada baiknya kita tau dulu secara garis besar isi dalam wilayah coverage ISP nantinya ". Lanjut Nos.

" Ok saya tunggu minggu depan. Oh iya jadi hari ini kita gak banyak diskusi nih ? ".

" Dari pada kita mendiskusikan sesuatu yang masih abu - abu, mending kita hold dulu sampai minggu depan ". Jawab Al.

" Ok no problem ". Ucap Rudi dan akhirnya mereka melanjutkan obrolan ringan aja sekitar habit dan culture penduduk sulawesi.

°°°​

" So kemana kita ? ". Ujar Al saat mereka keluar dari kantor ISP.

" Mau nyari makan ".

" Btw gw bentar tiketnya ke manado jam 7 malam yah, tapi lu antarin gw ke kantor agency aja ".

" Oh ya udah ".

Akhirnya mereka menuju pusat kota di jl. Boulevard, tujuannya ke Mall Panakukang untuk mencari tempat makan yang enak.

" Eh Al bukannya tuh cewek yang semalam? ". Ucap Nos melihat Reva dengan kedua temannya sedang menyebrang jalan menuju ke Panakukan Square.

" Oh iya yah, bentar gw menepi dulu ". Ucap Al lalu menepikan mobilnya di pinggir Panakukang Square.

" Al keren nih gantungan kunci lu, gw buka yah ". Ujar Nos yang langsung tangannya bergerak ke samping kanan setir dan mencoba membuka gantungan kunci mobil.

" Ya elah kang, maen nyerobot aja ".

" REVA...... ". Teriak Al saat Reva melewati samping mobilnya yang langsung menoleh ke samping saat Al sudah membuka kaca mobilnya.

" OHHH MY GODDDD, Ihhhh dasaaaarrrr Gay emang kalian". Teriak Reva terkejut karena saat ini posisi Nos sedang berusaha mencabut gantungan kunci mobil dan wajahnya tepat di atas selangkangan Al.

DAMM!

" Woi Kang... Aiiishhhh, kamprettt lu emang ". Gerang Al kemudian mengangkat wajah Nos.

" Kenapa lu Al?? ". Tanya Nos dengan polosnya dan ternyata Reva sudah melangkah meninggalkan mobil Al.

" Udah gak usah dibahas, mending nyari makan aja yuk".

" Nah loh, si Reva gak jadi ikut ".

" Kagak, dan ini gegara elu ".

" Loh kok gw sih bos ? ".

" Stop bahas dia yah, atau gak gw turunin lu disini ".

" Eh, lu gila apa. Ntar gw di culik gmn?". Tanya Nos dengan tampang lucunya.

" Huuuaaahhaa... Huaaa...hahaha ". Al tertawa terbahak - bahak melihat tingkah Nos.

°°°​

Sore harinya di rumah Reva nampak seorang rentenir ditemani 2 orang bodyguardnya sedang mengunjungi rumah gadis itu, dan sepertinya akan menagih hutang ayahnya.

" Selamat sore mba, kapan nih mau bayar hutang ? ".

" Eh, maaf pak saya belum ada duit ". Jawab Reva menunduk sedih.

Saat ini hutang almarhum ayah Reva sangat besar, dan ayahnya meninggalkan hutang dengan jaminan serifikat rumah satu - satunya yang saat ini Reva tempati. Sedangkan ibunya entah dimana, sepuluh tahun sudah ibunya meninggalkan Reva dan ayahnya tanpa memberi kabar sebelumnya.

" Berarti anda sudah siap meninggalkan rumah ini, saya kasih waktu dua hari anda harus mengosongkan segera rumah ini. Titik ".

" Kasih saya waktu lagi pak, saya baru saja kerja dan belum terima gaji. Hikz. Hikz. Hikz ". Ucap Reva yang sudah menangis memohon kepada rentenir itu.

" Anda tak perlu memasang air mata buaya kayak gini, karena saya udah muak mendengarkan janji - janji manis anda ".

" Hikz.. Hikz.. Saya mohon pak, beri saya waktu ".

" TIDAK !". Jawab rentenir itu dengan keras lalu meninggalkan Reva menangis di depan rumahnya.

Gadis itu mengusap air matanya lalu mencoba menguatkan dirinya dari kesedihan yang menimpanya selama ini.

" Kamu harus kuat Va, kuat uh ". Ucapnya sendiri menyemangati dirinya.

Kemudian dia mulai berdiri lalu perlahan sambil bermalas - malasan melangkah masuk kedalam rumahnya. Saat didepan pintu Reva kemudian membuka tasnya mencari kotak kecil yang juga tempan menyimpan kunci rumahnya.

Dia berusaha mencari - cari kotak itu namun hasilnya nihil, kemudian dia mulai berfikit dimanakah terakhir dia menaruh kotak tersebut.

" KYAAAAA!". Reva terkejut karena dia mengingat ternyata kotaknya tertinggal di appartement Al tadi pagi, dan dengan berat hati akhirnya seperti robot diapun membalikkan tubuhnya lalu melangkah keluar pagar rumahnya.

Dengan bermodalkan uang 50ribu satu - satunya yang berada di dompetnya, akhirnya Reva memberanikan diri untuk menghentikan sebuah taksi dan segera menuju ke appartement Al.

Ting... Tong... Ting... Tong

" Hufhhhh, kemana sih nih orang ". Ujar Reva saat sudah tiba di appartement Al lalu menekan bel beberapa kali tetapi tak ada satupun yang membukakan pintu untuknya.

Beberapa kali reva memencet bel membuatnya harus bersabar menunggu pemiliknya, lalu gadis itu berdiri di samping pintu sambil bersandar di dinding dan matanya menatap kosong dinding di depannya.

10 menit, 15 menit, setengah jam sudah Reva menunggu Al tetapi orang tersebut tak kunjung kelihatan batang hidungnya, kemudian Reva membuka smartphonenya dan menyesali kenapa dia tak minta no Hp pria itu.

" Huffhhh mana batrey Hpnya tinggal 30% lagi, kemana sih nih orang. Dasar gay ". Gerutu Reva yang tak sabar menunggu.

Di tempat lain saat ini Al sedang keluar dari kompleks perumahan hertasning setelah mengantarkan Nos ke kantor agency, akhirnya dia menuju ke rumah orang tuanya.

Tetapi tiba - tiba Al mengingat sesuatu telupa di appartementnya, kemudian dia memutar balik mobilnya mengarah ke appartementnya.

Al mengingat kejadian semalam di appartementnya, membuatnya tersenyum sendiri dan sangat lekat di ingatannya tubuh seksi, putih, tanpa sehelai benangpun milik gadis itu.

" Kok gw jadi ke ingat dia yah ". Gumam Al.

Semalam Al masin ingat dengan jelas saat dia memberanikan diri membuka seluruh pakaian Reva karena sudah sangat basah akibat terkena muntahnya sendiri, lama Al menatap tubuh bugil gadis itu membuatnya hampir saja melakukan sesuatu yang menurutnya akan menghancurkan masa depan gadis itu.

Karena malaikat di samping Al sangat kuat membisikkan di telinganya untuk mengurungkan niatnya melakukan hal keji tersebut, akhirnya dia segera meninggalkan appartementnya sebentar dan menuju kerumahnya untuk mengambil sebuah lingerie tipis milik adiknya.

Setelah dibujuk oleh Al bahwa jangan bilang ke ortu mereka, dan tentu saja beberapa lembar uang ratusan ribu akhirnya Al berhasil mendapatkan 2 buah lingerie tipis milik Eci. Secepat mingkin Al menuju kembali ke appartementnya dan saat dia sampai di kamarnya, segera Al memakaikan ke gadis itu lalu diapun merebahkan tubuhnya di samping Reva sambil membuka kaosnya dan melemparkannya ke bawah.

Nampak wajah Al senyam senyum sendiri mengingat semua kejadian semalam, dan sambil melangkahkan kakinya naik ke appartementnya tapi waktu tiba di koridor yang menuju ke kamarnya. tiba - tiba dia dikejutkan oleh sosok gadis yang sedang duduk selonjoran sambil bersandar di dinding samping pintunya dengan wajah lemasnya.

" Eh, Reva ". Ujar Al tapi sepertinya gadis itu sudah tertidur menunggu Al.

Al berkongkok dihadapannya lalu menepis rambutnya sedikit yang sempat menutupi wajah cantiknya, kemudian Al mencium keningnya dan membuat gadis itu menggeliat lalu langsung terjaga dari tidurnya.

" Eh ". Reva terkejut karena Al tersenyum menatapnya lembut.

" Kok kamu ada di sini? ". Tanya Al mencoba membantunya berdiri.

" Astagaa jadi tadi gw nunggu 2 jam ". Reva terkejut saat melihat jamnya lalu cemberut ke arah Al.

" Jadi kamu udah lama disini ? ".

" Iya, dan buruan lu buka pintu gih. Ada barang gw ketinggal didalam ". Jawab Reva dan segera Al membuka appartementnya dan secepatnya Reva berlari masuk untuk mengambil kotaknya di dalam kamar pribadi Al.

" Hufffhhh, Akhirnya ketemu ". Reva terlihat lega saat kotak itu masih ada di atas meja.

" Udah ketemu? ".

" Nih, gw gak bisa masuk rumah kalo kotak ini hilang tau. Soalnya kunci rumah gw ada di dalamnya ". Jawab Reva lalu saat dia beranjak untuk pergi tiba - tiba Al menahan lengannya.

" Mau kemana? ". Tanya Al.

" Mau pulanglah ".

" Kenapa gak tinggal disini aja menemaniku? ".

" Gila apa, masa gw harus tinggal ama cowok yg bukan muhrim gw sih ". Jawab Reva sewot.

" Kan gw juga gak suka ama..". Ujar Al menggantung ucapannya.

" Hehe. Iya sih, lu mah suka nya ama cowok? Benerkan!".

" Huuuhhh. ". Al hanya mendengus lalu segera menarik lengan Reva untuk duduk disofa.

" Eh, mau ngapain lu? ".

" Udah kamu nemenin aku dulu disini yah, habisnya BT nih kalo tinggal sendiri ". Ujar Al memelas.

Sejenak Reva berfikir mengenai tawaran Al, dan kemungkinan dia tidak akan mampu membayar hutang ayahnya dan tentu saja rumahnya akan disita dan karena mengingat duitpun dia tak punya akhirnya berlaga berat hati diapun mengangguk mengiyakan tawaran Al.

" Tapi hanya ini malam aja yah, besok gw harus pulang kerumah ". Ujar Reva sedikit jaim.

" Ya udah, makasih yah ".

" Sipp, anggap gw kasihan ama lu ". Jawab Reva.

°°°​

Di sebuah Appartement mewah di daerah ibu kota Jakarta, di dalam kamar nampak salah satu sahabat Al bernama Mr. L sedang terbaring di atas ranjangnya dalam keadaan bugil dan penis panjangnya sudah berdiri kokoh sedang di genggam oleh seseorang yang berada di sampingnya.

" Oughhhtttt ". Desah L masih memejamkan matanya dan orang yang berada disampingnya sudah mengocok lembut penisnya.

Sluurpppp... Sluurppp...

" Oughhhtttt, sepongan lu nikmat banget sayang... ". Desah L tanpa membuka matanya karena penisnya sudah di oral oleh orang itu.

Dengan lembutnya orang itu menggelitik ujung penis L memakai lidahnya, kemudian jemarinya menambah rangsangannya di kedua bolanya. Perlakuan orang itu membuat L merasakan kenikmatan yang tiada tara.

" Oguuuhhhhh... Haaahhhh".

Sluuurpppp... Sluurpppp....

" Ohhh shiiitttt.... Kontol gw nikmat banget sayang ".

" Buruan masukin aja, gw udah gak tahan ".

Orang itu kemudian naik ketubuh L lalu mengangkangi penisnya, sambil memegang penis panjang tersebut kemudian dia mengarahkan kelubangnya.

Sreeekkkk....

" Oughhhhhtttt... Keseeettt bangeeettt sayanggg ".

Plokkk... Plokkk...

" Anjriiitttt... Nikmat dan hangat lubang lu sayanggg". Erang L menikmati penisnya menggenjot lubang orang itu.

Saat hampir menuju puncaknya, L membuka matanya yang seketika tersenyum ke arah orang yang sedang bergoyang naik turunkan pantatnya di atas selangkangan L.

" Uuuhhhh... Eh elu toh Nostra, kirain pantat siapa tadi gw entot ".

" WHAT???".

" KYAAAAAA!" L tiba - tiba teriak dan tersadar akan sesuatu.

@@@

Zzz

" Hash... Hash... Hash... Ternyata cuma mimpi ". Ujar L yang baru saja terbangun dari tidurnya dan nafasnya naik turun tak karuan.

" Anjrrriiittt... Masa gw mimpi jadi maho sih... Cuihhhh..cuihhh. Najis gw ".

Saat L mulai memaki - maki dirinya karena memimpikan hal aneh, tiba - tiba dia tersadar ada yang lain dari dirinya.

Kemudian L meraba selangkangannya...

" KYAAAA! ". L makin terkejut karena ternyata penisnya masih berdiri dan celananya basah oleh spermanya sendiri.



To be continued...

No comments:

Post a Comment