Sunday 5 March 2017

Me & U - PRIVATE SECRET 9

LARA YUDHISTIRA AKA Mr. L

[​IMG]


CITRA DWI ANDAYU


[​IMG]



BAB 8 - I WANT TO BE YOUR HERO



" Halo Roy sayang, Jenny kangen ama kamu ".

" Oh, hehehe Iya donk. Masa bohong ".

" Hemm, si bos belum datang ".

" Iya, dia mah putri kerajaan paling galak atuh sayang ".

" Hahahaha ".

Pagi ini nampak Jenny Sekertaris Citra sedang telfonan dengan seseorang di meja kerjanya yang berhadapan dengan ruangan HRD Director. Tiba - tiba dari pintu masuk Area Staf HRD sosok gadis cantik dengan anggunnya berjalan menuju keruangannya.

" Pagi bu ".

" Pagi bu Citra ".

" Pagi juga ".

Semua staf yang melihat Citra langsung berdiri dari mejanya menyapa sang bos yang baru saja memasuki area staf HRD.

DAMM!

" Eh baik pak, segera akan saya konfirmasi ke ibu Citra ". Jenny terkejut karena Citra sudah berada dihadapannya dan tiba - tiba mengalihkan pembicaraan dan berpura - pura sedang menelfon klien

Tut.. Tut.. Tut..

" Pagi Jen ". Sapa Citra.

" Pagi bu Citra ". Balas Jenny.

" Apa gw da meeting hari ini? ".

" Hemm, ada 3 schedulle ibu. 15 menit lagi dengan pihak Jamsostek, jam 11 meeting dengan team Finance, jam 2 dengan team Supply Chain ".

" Cancel semuanya, undur sampe besok ".

" Tapi bu, pihak Jamsostek sudah tiba sedari tadi ".

" Hemm, ok segera panggil ke ruang meeting HRD. Sekalian telfon Pak L dengan Kim untuk hadir ".

" Baik bu ". Jawab Jenny dan Citra segera beranjak masuk keruangannya.

" Dasar, gitu kalo punya bos belum nikah. Bawaannya jutek melulu ". Gumam Jenny pelan saat Citra sudah masuk keruangannya.

Pagi ini di ruang meeting nampak yang hadir selain Citra, ada juga L dan Kim beserta pihak Jamsostek.

" Selamat Pagi, saya Anggoro mewakili pihak Jamsostek untuk mempresentasikan sebuah program terbaru yang sesuai surat penawaran kami sebelumnya ". Ujar Anggoro pihak Jamsostek yang baru saja selesai menyetel bahan presentasinya pagi ini.

Sebuah Projektor merek Sony yang menghadap dinding dan menyorot ke white board menampakkan slide presentasi dari pihak Jamsostek dengan background gambar logo perusahaan mereka.

Posisi Anggoro saat ini sedang berdiri di sudut meja tepat di depan laptopnya yang tersambung dengan projector, sedangkan di tangan kanannya sedang memegang pointer dan sedang menjelaskan presentasinya saat ini


" DPIP Adalah Dana Pensiun Iuran Pasti adalah sebuah program terbaru dari Jamsostek untuk para tenaga kerja di negara kita ".


" Ok, sekarang poin 1. Saat ini hampir di semua perusahaan baik yang lokal maupun nasional bahkan taraf internasional sekalipun telah memberlakukan sebuah aturan jika karyawan resign dari perusahaan maka mereka tidak akan mendapatkan pesangon apapun berbeda jika di PHK. Bener gak? ".

" Yup ". Jawab Citra,L dan Kim bersamaan yang sedang memperhatikan presentasi dari Anggoro.

" Poin ke 2, hasil survey yang kami peroleh dari N*lson di tahun ini angka Turn off di hampir seluruh perusahaan yang sedang berkembang naik pesat dari angka tahun lalu sebesar 30%. Dan tiap tahunnya grafiknya semakin naik selama 5 tahun belakangan ini. Jadi pihak kami melihat adanya ketidak sesuaian dari para karyawan terhadap remunerasi yang diberlakukan dari setiap perusahaan ".

" Maksud bapak? ". Tanya Citra.

" Maksud saya, survey yang kami peroleh alasannya dari setiap karyawan yang resign dan pindah ke perusahaan lain karena ingin mencari income yang lebih dari sebelumnya ".

" Wajar kan? ". Tanya L mulai berbicara.

" Setuju pak, wajar sekali memang setiap manusia menginginkan sesuatu yg lebih dari sebelumnya ".

" Tapi apakah pihak perusahaan tidak pernah berfikir minus poin buat perusahaan? ".

" Kehilangan karyawan terbaik dari kami yang punya kredibilitas dan integritas yg tinggi buat perusahaan ". Ujar Kim

" Setuju sekali buat Ms. Kim, tapi apakah pihak perusahaan tidak pernah berfikir jika data penting atau skill yang dimiliki oleh karyawan tersebut diberikan ke kompetitor? ".

" Ok, pak Anggoro kayaknya ini masih background dan ada baiknya di slide ini kita gak perlu melukakuan diskusi yang panjang ". Ujar Citra memotong.


" Manfaatnya buat karyawan yang resign akan mendapatkan dana pensiun sesuai jumlah potongan dari basic salary mereka, dan ini akan menjadi konsen buat karyawan dan sebagai plus poin dari paket remunerasi yang akan mereka dapatkan ".

" Apa perbedaan dengan JHT yang saat ini kami berlakukan? ". Tanya Citra.

" JHT seyogyanya adalah jaminan hari tua, tapi kami punya kebijaksanaan apabila masa peserta sudah 5 tahun dan sudah tidak bekerja lagi di perusahaan maka mereka boleh mencairkan dana JHT mereka. Kalo DPIP minimal 6 bulan masa kerja sudah boleh dicairkan ".

" So, menariknya dimana? ". Tanya L.

" Menariknya disini adalah buat karyawan yang telah resign tapi belum memasuki masa peserta 5 tahun, dan jika karyawan yang terkena PHK juga akan mempunyai modal untuk membuat usaha sendiri jikalau mereka tidak mendapatkan pekerjaan lain setelah di PHK dari perusahaan ".

Meeting berjalan 2 jam kurang dan akhirnya saat penutup terakhir pihak 3 MP menyetujui mengikuti program terbaru Jamsostek untuk masa depan seluruh karyawan mereka.

°°°​

" Hai Cit, mau pulang? ". Sapa L saat langit sudah gelap dan mereka bertemu didepan lobby.

" Lagi pengen ketemuan ama mas Oji. Hehe ". Jawab Citra.

" OoO ".

" Kok OoO? ".

" Trus gw harus bilang wow gitu? ".

" Ada yang cemburu nih keliatannya ".

" Udah tau nanya ".

" Ngambek jelek loh L ".

" Hahaha, bisa aja lu Cit ".

" Btw Kak Al dah pulang tuh tadi sore nyampe ".

" Iya dia juga nelfon gw, paling besok dia dah ngantor ".

" Ya udah gw duluan yah L ".

" Sippp, see u tomorrow yah Cit ".

Tak lama keduanya berpisah menuju ke mobil masing - masing.

Toyota New Camry milik berwarna hitam milik Citra membelah malam menuju ke sebuah restorant tempat janjiannya bersama sang kekasih.

" Hai udah lama mas ? ". Sapa Citra saat sudah tiba di restaurant see food saat menghampiri Fauzi aka Oji kekasih gadis itu.

" Baru aja kok, duduk ".

Malam ini Oji sangat bingung harus memulai ngomong dari mana, dia harus ngomong sekarang mengenai plannya akan berpisah dengan Citra karena sesuatu hal yang membuatnya sudah tak ada kecocokan lagi antara mereka.

" Mas, kok keliatan bingung gitu? ".

" Anu, gini Cit. Saya mau ngomong sesuatu ".

" Ngomong aja mas, ngapain juga keliatan bingung gitu ".

" Gak jadi deh, yuk makan dulu ". Ujar Oji membatalkan niatnya untuk ngomong sekarang.

" Ya udah Citra gak maksa kok, yuk mending makan aja cos Citra dah lapar banget ".

" Mas, Citra minggu depan mau ke makassar yah. Mau sosialisasi ke Hotel yang baru saja kak Al akuisisi ".

" Oh ya udah, jangan lupa ole - ole nya loh ".

" sippp lah ".

" Cit, habis ini kamu langsung pulang yah? ".

" Hemmm, kenapa gitu? ".

" Mau ngajakin kamu ke appartemenku, hehe ".

" Mas, plis yah. Tau kan pantangan Citra? ".

" Iya, tapi kan kita dah 3 tahun jalan tapi kamu gak pernah punya waktu buat bermesraan ama saya ".

" Ini kan dah bermesraan mas ". Ujar Citra dan menyandarkan kepalanya dibahu Oji sambil lengan kanannya memeluk pinggang pria itu.

" Maksud mas itu, kita berduaan di sebuah ruangan penuh dengan suasana romantis. Trus gak ada siapapun yang mengganggu gitu loh ".

" Mas sayang gak ama Citra? ".

" Sayang banget, makanya saya pengen memperlihatkan kasih sayang saya kepadamu dengan berduaan aja ".

" Mas tau Citra bukan anak kecil kan? Dan Citra tau apa yang ada di isi otak mas saat ini ".

" Maksud kamu? ".

" Mas mau menikmati tubuh Citra saat ini kan? citra gak marah kok kalo emang bener. Dan itu adalah suatu hal yang sangat wajar, tapi maaf mas Citra masih belum bisa ". Ujar Citra sambil mendongak ke atas menatap wajah Oji lalu makin mengeratkan pelukannya di tubuh kekasihnya.

" Huffffhhhh, Mas normal loh Cit. Pengen bermesraan seperti halnya orang lain ".

" Kenapa selalu menuntut Citra untuk melakukan hal seperti itu? Mas sadar gak sih kalo Citra itu masih selalu memegang janji Citra ke kak Al ".

" Iya, tapi... Huffffhhhh ".

" Sudah mas, akan ada saatnya kok mas Oji bisa menikmati tiap lekuk tubuh Citra dan merasakan kehangatan tubuh Citra. Tapi belum sekarang ".

" Kapan? ".

" Tunggu legalkan dulu hubungan kita mas ".

" Iya tapi.. ".

" Gak ada tapi - tapian, kalo mas sayang ama Citra berarti mas harus ngejaga kehormatan citra saat ini ".

" Apakah kamu gak pernah mikir kalo mas tersiksa tiap kali melihat tubuh kamu yang padat dan seksi dari balik pakaian yang kamu gunakan? Mas selalu horny melihat kecantikan kamu sayang ".

" Mas kira juga Citra gak horny? Mas, Citra normal kok. Citra juga pengen ngerasain bagaimana tubuh Citra di sentuh oleh pria. Tapi akal sehat Citra selalu terdepan saat niat tersebut menghampiri Citra mas ".

" Eh mas potong cerita, minggu dpn si Rara nikah yah tapi kata anak - anak alumni kalo calonnya misterius gitu. Gak ada satupun dari mereka mengetahui siapa calonnya nanti ". Lanjut Citra yang sudah kembali duduk dan melepaskan pelukannya di tubuh Oji.

Glek...

Oji terkejut seketika dan menelan ludah mendengar ucapan Citra barusan.

" I. I. Iya sih, tapi kan kamu dimakassar minggu depan? Jadi gak bisa hadiri deh resepsi mereka? ".

" Hemm, Citra akan usahakan mas menghadiri resepsinya ".

" Hussfffff, Cit maafkan mas selama ini yang jarang memperhatikan dan memberikan kasih sayang ama kamu yah ".

" Loh? Kok jdi aneh gini sih bicaranya mas? ".

" Maafkan juga kalo Mas selalu nyakitin kamu ".

" Hemm, Mas aneh deh malam ini ".

" Gak kok, cuma pengen bilang aja ".

" Ohh kirain ". Ujar Citra sambil tersenyum.

" Cit, aku mohon padamu sekarang.. dengan aku.." . ujar Oji terputus, dan Citra hanya menunggu dengan menahan nafas sambil menatap tajam wajah pria itu.

"...putus saja ". Lanjutnya.

DUARRRR....
Seperti tersambar petir, Citra terkejut dengan ucapan Oji barusan dan diapun segera berdiri lalu menatap wajah Oji dengan tajam seakan - akan ingin menerjang pria dihadapannya.

" Apa aku sudah melakukan kesalahan? ". Hardik Citra.

" Satu kesalahan kamu Cit, tidak membiarkan hubungan kita makin intim ".

" Kenapa??? Kenapa mas hanya memandang sebuah hubungan harus dengan cara seperti itu? ".

" Karena saya butuh Cit, maafkan mas yah ".

" Dasar ! ".

BYURRR...

Segelas Orange Jus Citra siramkan ke wajah Oji lalu beranjak meninggalkannya. Citra benar - bener sangat terluka dan pergi dari meja tanpa berkata apapun.

" Cit tunggu ". Oji memanggilnya dan mengejar gadis itu.

" Kenapa lagi Mas? Aku minta maaf. Kamu selama ini mencoba tidak melukaiku, tapi aku terlalu bodoh sehingga tidak menyadarinya ". Ujar Citra saat Oji sudah berada di belakangnya.

" Dan aku terlalu naif untuk mempertahankan kesucianku buat mas, tapi aku tidak menyesal dengan semua ini mas.. Hikz.. Hikz.. Maafkan Citra karena belum bisa menjadi wanita sempurna buat Mas ".

BRAKKKK....
Dengan keras Citra membanting pintu mobilnya saat dia sudah naik kedalam, lalu segera meninggalkan parkiran dan juga Oji yang masih terdiam menyesali semua yang telah dia lakukan.

°°°​

Di tempat berbeda nampak L dan teman - temannya sedang menikmati minuman beralkohol di salah satu Club di daerah ibu Kota.

" Cihuuuiii, ayo bro tos lagi ". Ujar teman L sambil mengangkat gelasnya mengajak tos yang lain.

" Anjiirrrr, gw lagi sedih bro malam ini. Mana si Al ama Nos lagi diluar kota ".

" Lu sedih kenapa? ".

" Gw makin hari makin sayang ama adiknya si Al, tapi lu tau sendiri kerasnya gimana tuh cewek. Trus mana pacarnya kagak mau ngalah ama gw ".

" Ya elah, lu ganteng, tampan, tajir, pintar, masa iya lu gak bisa dapatin si Citra sih? ".

" Iya tapi duitnya lebih banyak dari gw woiyyy, abangnya yg punya perusahaan ".

" Hahahahaha, kasian amat lu L ".

" Emang iya, hufffhhhh. Udah ah ngapain juga mikirin cewek judes kayak dia. Mending nikmatin aja malam ini ".

" Yoi bro ".

DUUMMM... DUMMM.. DUMMM... TRAAA... TRAA...

Alunan Bit Music yang dimainkan oleh DJ di atas panggung membuat L sementara melupakan rasa kesalnya ama Cita dan makin hanyut kedalam hingar bingar suasana di Club tersebut.

" L, lu gak cabut atu WP nih? ".

" Lagi gak berselera bro ".

" Huuhhfff, tumben Donjuan gini jadi galau ".

" Gw aja bingung ". Jawab L simple.

" Ya udah gw nyari mangsa dulu yah ".

" Gw juga L, lu diem aja di sini. Hahaha ".

Kedua teman L akhirnya turun ke bawah untuk bergoyang bersama para cluber lainnya yang sudah terpacu andrenalinnya untuk mengikuti gerak tubuh para Dancer di atas Floor dance.

Saat L lagi bengong dan melamun tiba - tiba saja dering suara HPnya mengagetkannya, dan L seketika meraih Hp di saku celananya lalu mengernyitkan alisnya meliat di layah touch screen HPnya seorang nama yang baru saja mengganggu isi otaknya.

" Citra? ". Gumam L pelan lalu menekan tombol Ok untuk menjawab telfon dari Citra.

" L gw butuh lu sekarang owekkk.. Hikz.. Hikz.. Gak pake lama, gw lagi appartement ".

" Eh Cit lu ke... ".

Tut.. Tut.. Tut...

Tiba - tiba telfon terputus dari Citra membuat L segera bergegas meninggalkan Club tersebut setelah berpamitan kepada ke dua temannya tadi.

Audi A8 terbaru berwarna putih strip Hitam milik L membelah jalan tol dengan kecepatan tinggi malam ini menuju ke appartemen pribadi Citra di daerah jakarta selatan.

Ting tong...

Saat L tiba di depan pintu dengan tergesa - gesa diapun menekan tombol bel di sebelah kanan pintu.

Kriekkk...

" Eh L, lu ngapain kesini malam - malam? Uwekkk ".

Glekkk...
L menelan ludah melihat penampilan Citra malam ini yang hanya menggunakan Lingerie tipis berwarnah hitam transparan, Bra dan Gstringnya menerawang dari balik lingerienya dengan tubuh yang sudah sempoyongan baru saja membukakan pintu buat L.

" Lu kenapa Cit? ". Tanya L dan mencium bau alkohol di tubuh Citra.

" Elu, elu tuh jahat L. Lu ngapain kesini? Huh! Hikz. Hikz. Uwekk ". Ujar Citra sambil menangis dan menyandar di dinding.

" Lu lagi gak beres nih, dan gw gak tau lu habis minum apaan.. bentar gw telfon sih Al dulu yah ".

PLAKK...

Sebuah tamparan keras dari Citra mendarat di pipi kanan L sehingga membuat kaca matanya yang bertengger di hidung man*ungnya sedikit bergeser.

" Hei lu kenapa? ".

" HEI, Uwekkk hahaha ". Balas Citra sambil tertawa.

Brakkk....
Saat Citra mendorong L ke dinding dengan sigap L menghindar lalu menggendong Citra yang hampir saja terjatuh sambil menahan gairahnya melihat tubuh seksi gadis yang selama ini mengganggu pikirannya.

" Lepasin Gw L, Hei! ". Hardik Citra memberontak di atas tubuh L.

" Gak, lu gw bawa ke kamar lu aja. Lu malam ini stress euy, dan gw gak ngerti masalah lu apaan ".

BRAKKK...

Saat tiba di kamar L segera menurunkan tubuh Citra diatas ranjangnya, kemudian Citra malah menarik lengan L saat pria itu akan beranjak dari kamarnya.

" Lu mau kemana? ".

" Yah pulang lah, ntar gw telfon Al dulu ".

" Hikz.. Hikz. Jangan nelfon kakak gw L, pliss. Gw gak mau kak Al jadi mikirin gw yang udah ngecewain dia ".

" Gw bingung ama lu Cit, lu kenapa? ".

" Hikz. Hikz. L lu jujur ama gw, apakah semua pria lebih mementingkan sex dari pada menjaga kehormatan pasangannya sebelum menikah? ".

" Hemm, yup. Gw gak muna loh. Gw juga butuh sex, dan gw cukup tau lah gimana rasanya pria yang gak ngerasain sex itu seperti apa ".

" Tapi kata kak Al dia belum pernah ".

" Hemm, iya ding. Kecuali dia lah.. Kakak lu emang rada aneh ".

" L, ".

" Hemm ".

" Tubuh gw seksi gak? ".

Glekk...

Sekali lagi L menelan ludahnya saat Citra udah melepas lingerienya dengan posisi berdiri di atas ranjangnya sambil menatap sayu wajah L.

" Lu ke.. Ke.. Kenapa Cit? ".

" Come on L, lu juga butuh kan ngewe ama gw? ".

" Lu gila Cit ".

" Ayolah L, gw masih virgin loh. Sstttttt ". Ujar Citra saat meremas kedua payudaranya yang masih tertutupi oleh branya dihadapan L.

" Lu kayaknya lagi ada masalah ama si Oji nih, biar gw beri pelajaran ma tuh anak ".

" Persetan dengan dia L, hahahaha. Dia mutusin gw gara - gara gw gak mau di ajak ngesex ama dia. Hahaha. Hikz. Hikz ".

" Benerkan dugaan gw, biar gw matahin kontol tuh bocah ".

" Hei, perduli setan ama tuh banci. Sekarang buruan lu muasin gw ".

Glekkk....
L tak berkedip sama sekali saat Citra perlahan - lahan melepas kaitan Branya dari depan lalu melemparnya ke arah L, seketika dua payudara dengan puting mungil menghiasi tubuh gadis itu terpajang dengan indahnya dihadapan L.

" Wanjirrr, seksi banget toket lu Cit ".

Toeng... Toeng.. Toengg..

Seketika penis L bangun dari tidurnya yang masih dalam celananya

" Come on pejantan gw, sini... Nih puting gw lu emut gih.. Oughhhtttt ".

BRAKKK....

Seketika L menerjang tubuh Citra lalu mencium bibir gadis itu dan menggendongnya untuk rebahan di ranjang.

" Oughhhttttt L, gw baru kali ini di sentuh ama cowok ". Desah Citra saat bibir L udah melumat habis puting kanan gadis itu.

Sluurpppp... Sluurpppp...

" Cit, gw dari dulu sangat mengagumi elu tau ".

" Hahahaha, bilang aja lu emang dari dulu pengen ngentot ama gw kan? ".

" Wanjirr, jorok amat mulut lu Cit ".

Sluurrppp.. Slurppp...

" Oughhhtttt, L puasin gw yah ".

" What.... ".

Seketika L teringat sesuatu yang telah salah, dengan cepat diapun menghentikan kegiatannya barusan lalu duduk disebelah Citra menyesali apa yang barusan dia lakukan.

" Lu kenapa L? Hikz.. Hikz.. Gw kurang seksi yah? ".

" Bukan Cit, lu terlalu indah buat gw Cit.. Dan gak sepantasnya tubuh lu buat gw ".

" Hikz.. Hikz.. Lu jangan muna L, lu juga nafsuh kan ama gw? Jawabbbb! ".

" IYAAAA... GW NAFSU AMA LU, TAPI GAK DENGAN CARA GINI GW DAPATIN LU. INI MAH NAMANYA PENGECUT ". Hardik L lalu memegang kedua bahu Citra.

" Lu natap gw ".

" Kenapa L? Hikz. Hikz. ".

" Ini terlalu mudah buat gw Cit, gw mau gw berjuang keras buat ngedapatin lu ".

" Hikz.. Hikz.. Makasih L ".

" Gw sayang ama lu Cit, tp gak kayak gini caranya ".

" Maafin gw yah L. Hikz hikz ".

" Its ok, mending lu pake bra lu skr trus lu tidur gih ".

" Gak mau, gw butuh lu L ".

" Gw janji gw akan jagain lu disini kok ".

" Jangan ngomong ama kak Al yah yang barusan gw lakuin ".

" Gila apa, mau jadi gelandangan gw kalo si Al tau".

" Haha, bisa aja lu ngelenong dalam keadaan gini ".

" Ya udah, lu dah tersenyum kan.. Mending lu bobo gih ".

" Lu bobo juga disini yah, nemenin Citra ".

" Yup, ".

" L, sorry. Gw belum bisa mencintai lu yah. Lu sabar yah untuk ngejar cinta gw ".

" Bukan L namanya kalo gw nyerah gitu aja. Hehe ".

" Ya udah, sekali lagi makasih ".

" Sipp, sweet dream my barbie ".

" Makasih ". Gumam Citra pelan lalu memejamkan matanya.




Still Continued...

No comments:

Post a Comment