Sunday 5 March 2017

Me & U - PRIVATE SECRET 5

KIM JUNG NA

[​IMG]



[SIZE=+2]BAB 4 - DEFENSE OF TEMPTATION[/SIZE]



Malam penuh kejutan buat Al saat berada di appartementnya bersama Reva, untuk kedua kalinya mereka berdua berada satu kamar yang memang saat ini di appartement Al hanya 1 kamar yang di fungsikan. Didalam kamar terdapat kamar mandi yang lumayan luas lengkap dengan jaccuzi didalamnya.

" Jadi kita sekamar lagi nih?". Tanya Reva masih berdiri didepan kamar saat Al telah masuk kekamarnya.

" Perlukah aku jelaskan lagi? ". Ujar Al.

" Hemmm, ya udah lagian juga lu kan gak bakalan bernafsu ama gw. Hihihi ".

Akhirnya Reva mengikuti Al masuk kedalam kamar, dan nampak gadis itu masih sedikit grogi dan berdiri di dekat lemari sebelah kanan kamar.

" Mau sampai kapan kamu berdiri, mandi aja dulu ".

" Hemm. Aku gak ada pakaian ganti ". Jawab Reva.

" Ya udah kamu mandi aja, trus pake aja lingerie semalam. Besok baru aku antar kerumahmu buat ngambil semua barang - barangmu untuk dipindahkan kesini ". Jawab Al dengan memasang wajah tanpa ekspresinya tetapi berbeda dengan otaknya saat ini yang hampir saja teriak menantikan tubuh telanjang gadis itu di hadapannya.

" Eh. Gw kan hanya semalam doank nemenin lu, lagian masa aku gak ganti dalaman sih ".

" Masalah buat kamu kalo gak pake dalaman? ".

" Hemm.. Lu beneran kan gak suka ama cewek ?". Tanya Reva sambil memicingkan matanya menerawang wajah Al.

" Menurut kamu? ".

" Hahahaha, wajah lu tampan banget. Badan lu keren tapi sayang. Huffhhh... Hihihi ".

" Bawel, udah.. mandi sana udah bau banget tuh badan kamu ".

" Tapi gw gak ada perlengkapan mandi ". Ucap Reva manja.

" Tuh dilemari, masih ada stock kayaknya. Ambil aja ".

Akhirnya Reva mengambil perlengkapan mandi di lemari Al, dan semuanya masih baru mulai dari sabun, pasta gigi, sikat gigi, pencuci muka, dan lain - lain.

" Lu ada handuk gak? ". Tanya Reva.

" Jorok, masa mau berbagi handuk denganku. Tuh ada di bawah keranjang yang baru ". Jawab Al membuat gadis itu tertawa riang dan bergegas masuk ke kamar mandi karena diapun merasa gerah dan lengket diseluruh tubuhnya.

Selama Reva mandi Al hanya rebahan di ranjang sambil menyetel TV di depannya, lalu beberapa menit kemudian Reva keluar dari kamar mandi hanya melilitkan handuk ditubuhnya tetapi tak mampu menutupi setengah gundukan payudara sekalnya dan paha putih yang hanya berjarak beberapa centi dari selangkangannya.

Glekk...

Al hanya menelan ludah melihat gadis seksi dan putih dihadapannya yang sedang berjalan mengambil lingerie di dalam lemari. Tiba - tiba Reva tersadar karena sedang di perhatikan oleh Al, maka diapun berbalik.

" Kyaaa!".

" Heii, kenapa teriak ?". Tanya Al yang ikutan terkejut.

" Kenapa lu natap gw kayak bernafsu gitu? ". Tanya Reva balik yang sudah menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya.

" Haha, gak mungkin lah aku bernafsu ama kamu. Emang kamu siapa ". Jawab Al sedikit bingung dan mengalihkan tatapannya dari tubuh Reva.

" Tapi kok gw ngerasa tadi kayak lu lagi natap gw penuh nafsuh. Tapi kamu benerkan gak suka dengan wanita? ". Tanya Reva memastikan lagi ke Al.

" Apa perlu aku buka celanaku supaya kamu percaya kalo ini aku gak berdiri sama sekali melihat kamu telanjang?". Tanya Al sambil menunjuk selangkangannya di bawah bantal yang sedang dipeluknya.

" Gak, ngapain juga gw mau liat penis lu. Mending gw liat penis cowok yang normal ". Jawab Reva yang sudah membuka handuknya dan membelakangi Al dengan tubuh bugilnya.

Glekk...

Sekali lagi Al hanya menelan ludah menatap tubuh bugil Reva dari belakang, lalu akhirnya gadis itu memakai lingerie yang semalam di berikan oleh Al dan berbalik berjalan menuju ke ranjang.

Saat Reva berbalik Al sudah memalingkan wajahnya kearah TV, tapi dia tak bisa menahan gejolak nafsuhnya berdekatan dengan seorang gadis yang hanya memakai lingerie tipis tanpa dalaman sama sekali.

" Gw manggilnya Al aja yah ". Ujar Reva mengagetkan Al yang masih fokus menurunkan gejolak birahinya.

" Terserah ".

" Geser dikit donk ". Ucap Reva saat sudah berada ditepi ranjang.

Al masih berusaha untuk menahan agar dia tidak lepas kendali, sedangkan Reva yang saat ini perlahan - lahan naik ke ranjang tiba - tiba lingerie bagian bawahnya tersingkap membuat vagina indah dengan dihiasi bulu tipisnya terpajang jelas di hadapannya.

" Anjrriiiitttt, huh sabar Al. Sabar... Belum saatnya ". Gumam Al dalam hatinya saat melihat jelas vagina Reva.

Sepertinya gadis itu makin terbiasa dengan Al yang menurutnya pria itu hanyalah gay yang tidak bernafsuh terhadapnya, kemudian seperti tak terjadi apapun Reva mulai merebahkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap ke Al.

" Al tuh kekasih lu yang tadi mana? ". Tanya Reva sambil tersenyum jahil.

" Oh, lagi kemanado ". Jawab Al singkat dan masih mengalihkan perhatiannya dari tubuh gadis itu.

" Lu tuh ganteng - ganteng kok bisa - bisanya yah suka sesama jenis. Ups!?". Tanya Reva ceplas ceplos.

" Sakit kalo sama wanita, mending juga ama cowok ". Jawab Al meyakinkan gadis itu.

" Hahahaha, gw kayaknya harus ngetest elu nih. Jangan - jangan lu itu sukanya ama cewek ".

" Ma.. Maksud kamu apaa? ". Tanya Al gugup.

" Balik sini napa Al ". Ujar Reva sambil menarik wajah Al menghadap ke dia.

" Kenapa? ".

" Bagi dulu selimutnya ". Ucap Reva yang langsung menarik selimut menutupi tubuhnya sampai ke pinggang.

" Toket gw bagus gak? ". Lanjutnya yang sudah menarik ke atas lingerienya.

Glek...

Al menelan ludah karena Reva tiba - tiba mengangkat lingerienya lalu mempetontonkan kedua payudara sekal miliknya dengan dua puting berwarna merah merekah menjadi garnis di ujung payudaranya, sedangkan tubuh bagian bawahnya tertutupi oleh selimut.

" Ba.. Bagus kok ". Jawab Al gugup tapi tak melepaskan pandangannya dari payudara Reva.

" Kalo bagus kok cowok gw ninggalin gw gitu aja sih, padahal kan gw udah niat mau ngasih liat kedia ". Ujar Reva yang nampak wajahnya kelihatan sedih.

" Emangnya selama ini cowok kamu gak pernah ngeliatnya?".

" Hemm, grepe - grepe doank. Itupun baru dua kali ".

" Trus cowok kamu yang sebelumnya? ".

" Gak pernah, hanya sebatas pegangan tangan doank ".

" Ohh, syukur deh ".

" Hah?? Maksud lu syukur kenapa?". Tanya Reva yang hampir saja Al keceplosan.

" Tutup dulu tuh toket baru kita ngobrol ". Al tak menjawab malah menyuruh Reva menutup tubuhnya karena saat ini keringat dinginnya sudah membasahi tubuhnya.

" Ya udah, gw percaya lu beneran maho yah. Hahaha". Ucap Reva yang sudah menarik kembali lingerienya kebawah dan segera selimutnya dia tarik ke atas menutupi tubuhnya sampai ke dada.

Setelah ngobrol ringan akhirnya keduanya memejamkan mata menuju alam mimpi.

°°°​

Kantor pusat PT. TIGA MANDIRI PERKASA, TBK terletak di jl. Rasuna said No. 14. Pagi ini terlihat Citra adik Al baru saja turun dari mobil di depan lobby, kemudian kunci mobilnya di serahkan ke security untuk memindahkan mobilnya ke parkiran direksi.

" Pagi bu ".

Semua karyawan yang bepapasan dengannya akan menyapanya, mengingat dia adalah adik pemilik perusahaan sekaligus Direktur HRD yang baru saja di berikan tanggung jawab oleh Al untuk posisi tersebut.

Citra Dwi Putri seorang gadis cantik dengan postur tubuh profesional, kulit putih berbalut blazer krem dengan rok berpadu dengan warna blazernya membuatnya pagi ini tampil begitu cantik. Senyumnya sangat ramah membuat para karyawan makin betah berlama - lama menatapnya.

Begitu juga yang dilakukan oleh L yang baru saja tiba di depan lift dan berpapasan dengan Citra yang bersamaan akan naik ke ruangan masing - masing di lt.4. mata L tak lepas menguliti setiap inci tubuh adik sahabatnya dan dia hanya menelan ludah karena gak berani menyentuhnya, mengingat Citra adalah juara judo tingkat nasional.

" Pagi L ". Sapa Citra dengan seyuman.

" Pagi cantik ". Balas L.

" Dasar, btw Kak Al kapan balik yah ? ".

" Hemm, minggu depan kali ".

" Iya nih, Citra pengen diskusikan masalah pengalihan dana pensiun ke pihak DPLK ".

" Coba lu telpon aja si Alnya, sapa tau dia punya plan lain ". Jawab L.

Ting tong...

Pintu lift terbuka dan merekapun masuk kedalam beserta beberapa staf lain. L sangat mengagumi sosok Citra selama ini, tetapi tak punya keberanian sama sekali untuk mendekatinya.

" Lu cantik banget hari ini Cit ".

" Thanks L ".

" Hufhhh, gak ngefek juga ". Gumam L pelan.

" Haha, gw denger kali apa yg lu bilang ". Ucap Citra.

" Husss.. Banyak anak - anak nih, lu jangan bikin malu gw napa ". Bisik L.

Ting Tong...

Beberapa staf keluar dari lift saat berada di lantai 2 maupun lantai 3, dan tinggal mereka berdua berada di atas lift menuju ke lantai 4.

" Cit, mau dinner bareng gak bentar? ". L mencoba keberuntungannya saat ini.

" Mau ngajak kencan nih ceritanya? ".

" Kalo boleh, hehe ".

" Hemm, tapi sayang gw ada janji ama mas Oji ". Jawab Citra mengingat janjinya bentar malam dengan kekasihnya.

" Hufff, ok fix ". L hanya bisa menelan ludah dan bermimpi kapan akan punya kesempatan jalan berdua dengan gadis itu.

Ting Tong...

" Yuk L ". Ucap Citra membuyarkan lamunannya.

Keduanya berpisah didepan lift, Citra berjalan dengan anggunnya menenteng tas bermerk Gucci ke arah kiri. L hanya menatapnya sambil berdecak kagum akan keindahan ciptaan tuhan yang tak akan pernah dimilikinya.

" Cit, kapan gw punya kesempatan berduaan dengan lu.. Huff ". Gumam L pelan saat Citra menghilang dari balik pintu kaca yang bertuliskan HRD Division.

Ting Tong...

Pintu lift terbuka menampakkam sosok gadis keturunan Korsel bernama Kim Jung na.

" Morning L ". Sapa Kim Jung.

" Eh, morning to Kim. How are u today ? ".

" Fine, and u ? " L hanya mengangkat kedua bahunya lalu meninggalkan Kim Jung menuju ruangan Staff Finance & Accounting, kemudian L melangkah ke sudut kanan yang terdapat di dalam ruangan F&A.

Kim Jung Na adalah personal Assistant CEO 3MP dan merangkap sebagai Pejabat sementara saat Al sedang sibuk di luar kota, Kim Jung sebelumnya bekerja di salah satu perusahaan nasional yang cukup besar dengan posisi Nasional Sales Manager. Setahun yang lalu Al menghirenya menjadi PA sekaligus Ass. CEO untuk membantunya dalam pengembangan bisnisnya di bidang Consumer Goods.

Ruangan FAD milik L terletak di sudut kanan dalam ruangan FA, saat L memasuki ruangannya nampak ruangan yang cukup luas dan bersih. Sebelah kanan saat memasuki ruangan tersebut nampak office table dilengkapi dengan Mac Pro miliknya yang sengaja di simpan di dalam ruangannya.

Tak jauh dari kursi direksi, nampak tiga buah sofa berwarna kuning gading dilengkapi meja kaca menambah kesan mewah dalam ruangan itu. LCD 42 inch yang tergantung di atas dinding bercat warna kuning muda nampak baru saja di on kan oleh L saat melangkah ke meja direksinya.

Beberapa file resistance yang terletak dibelakang mejanya membuktikan bahwa L sangat telaten dalam mengatur dokumen - dokumen sejak berdirinya 3MP, kemudian L menarik kursinya lalu meletakkan pantatnya di kursi empuk miliknya. Dua kali melakukan peregangan otot, maka L segera meng on kan Mac Pro miliknya dan memulai bergelut dengan data hitung - hitungan perusahaan.

Setengah jam kemudian L mencoba menghubungi Al untuk menginformasikan beberapa data yang baru saja dia email ke sahabatnya.

" Halo Al, lu udah terima email gw gak? ".

" Ini baru masuk di Hp gw ". Jawab Al di telfon.

" Ok, gw hanya ingin infokan beberapa hal. Pertama gw dah buatin P&L (Profit & Lose) untuk produk yang akan kita produksi sendiri, dan GM (Gross Margin) yang gw dapat di angkat 57% jika kita split accountnya tetapi kalo kita satukan dan melakukan subsidi silang angkanya 59%. Kedua gw akan lock di angka 10% untuk biaya A&P (Action & Plan) setahun kedepan ".

" Bentar gw potong, lu udah hitung biaya sewa pabrik atau beli pabrik gak? Karena gw sempat berfikiran kayaknya mending kita beli aja ".

" Ok bos, gw sempat hitung - hitungan kasar semalam. Dan lu tau hasilnya? Cuma selisih 3% saja jika kita lebih memilih menyewa, dan itu hitungan selama 5 tahun kedepan. Perbedaannya after 5 tahun pabrik itu milik kita jika kita memilih untuk membeli sebuah pabrik. Minus poinnya kalo kita memilih menyewa, dengan biaya yang telah kita alokasikan sebelumnya maka luas pabriknya akan lebih besar daripada pabrik yang akan kita beli. Plus poinnya selisihnya hanya -+80% luasnya. So kalo menurut gw, kita hanya akan produksi 8 Produk dan di antaranya 5 produk akan diproduksi bersamaan dalam satu mesin mixing sebelum masuk ke tahap mixing bahan aktif dari produk masing - masing. Efesiensi budget untuk pembelian mesin tentunya, dan juga jika di hubungkan dengan sales plan minggu lalu selama 2 tahun kedepan menurut gw udah cukup kita menggunakan 2 mesin mixing ".

" Ok good, last question. What the Key Issue? ".

" Perizinan doank lebih rumit dibandingkan jika kita menyewanya ". Jawab L.

" Ok, nanti gw akan diskusikan dengan pihak legal kita ".

" Thanks bos, oh iya gw plannya hari ini ketemu dengan orang pajak. Gw mau nego dengan mereka semoga saja kita bisa bayar setengah aja dari biaya aslinya ".

" Dasar lu L, gak salah lu megang FA. Pelit dan penuh perhitungan. Hahaha ".

" Cuma dikerjaan doank bos gw pelit, kalo personal mah gw royal ama teman ".

" Cuih, gaya lu. Ya udah see u again yah bro ".

" Ok bos, see u too ".

°°°​

Kota Manado dengan kultur area yang berbukit dilengkapi dengan pepohonan nyiur melambai membuat kota tinutuan menjadi kota pariwisata yang patut diperhitungkan.

Nampak Nostra sore ini setelah seharian di sibukkan dengan market visit di beberapa pasar besar, akhirnya Exelso Cafe terletak di mega mall menjadi pilihannya bersama dua orang team agency yang menemaninya saat ini.

" Emang di manado celana panjang gak laku yah? ". Tanya Nos yang pandangannya tak lepas dari gadis - gadis yang lalu lalang dihadapannya, dan hampir semua hanya menggunakan hotpants atau rok mini.

" Yah gitu lah pak, cewek manado terkenal kayak gitu ".

" I Know... But, hemm. ". Ucap Nos menggantung.

" Tenang Pak, kami sudah siapkan buat bapak untuk nanti malam ".

" Apa nih? Gw gak ngerti ". Ucap Nos berpura - pura.

" 2 Ayam paket premium, asli minahasa akan menemani tidur pak Nos di hotel bentar ".

" Hahaha, gw gak minta loh yah.. Tapi gw juga gak akan nolak kok ".

" Sipplah, kami kiranya Pak Nos itu orangnya hemm ".

" Gw imbang kok, 50 50 lah ". Jawab Nos mengetahui apa maksud orang itu.

Akhirnya mereka bertiga mengevaluasi beberapa hasil market visit tadi, dan ada beberapa poin yang Nos note untuk dijadikan bahan presentasinya minggu depan.

Peninsula Hotel dikamar P.suite pilihan Nos saat ini menginap, di kamar President suite/ Junior Suite menjadi favorite Nos selama melalukan trip keluar kota.

Nos baru saja selesai mandi, dan saat baru saja akan keluar mencari makan malam tiba - tiba.

Ting Tong...

Kriek...

" Malam mas ". Seorang cowok tiba - tiba muncul dihadapan Nos.

" Masnya butuh kehangatan gak? ".lanjutnya bertanya.

" What???... Gak. Gak, husssshhhhh ".

" Eh sombong amat sih mas, eike free loh mas ".

" Anjriiitttt, woiy gw bukan maho ".

BRAKKKK...

Nos menutup kembali pintunya dengan membantingnya, kemudian dia duduk kembali ke sofa sambil menggerutu apa yang baru saja terjadi.

Ting Tong..

" Hemn.. Biar gw gerek nih orang biar dia tau rasa". Ujar Nos yang langsung membuka kembali pintunya sambil membawa besi kecil ditangannya.

" Anjing lu nga... Eh??? ".

" Malam mas ".

NINDY DAN AUREL

[​IMG]




Dua gadis cantik, seksi, berwajah oriental dengan berpakaian seksi sedang berdiri di depan pintu kamar saat Nos membuka pintu kamarnya.

" Eh malam, ada apa nih?".

" Boleh kami masuk? ". Tanya salah satu gadis itu.

" Sok atuh, ". Jawab Nos mempersilahkan mereka masuk.

" Nindy ".

" Aurel ".

" Nostra panggil aja Nos ".

Mereka saling berkenalan satu sama lainnya dan sedang duduk di sofa tengah dalam kamar Nos, tatapan Nos tak berkedip melihat payudara sekal milik mereka yang tercetak di balik kaos keduanya.

Kemudian Nos meneliti sampai ke ujung kaki dimana keduanya sangatlah sempurna di mata Nos, kaki jenjang dengan betis putih memperlihatkan urat hijau dipaha mereka menambah gairah Nos yang sudah di atas ubun - ubunnya.

" Ih ngapain masnya lihatin kami kayak gitu? ".

" Eh.. Gga..gak kok ".

" Gak perlu di lihatin, ntar juga kami akan jadi milik mas selama dimanado ".

" What?? Jadi? ".

" Yup, kami di booking full selama mas berada dimanado ".

" Wah bisa lemes nih lutut ".

" Payah donk kalo gitu, ". Ejek Aurel dengan genitnya.

" Anjrit, pandang enteng nih".

" Hemm, Aurel mau taruhan deh. Paling 5 menit juga masnya lemes ".

Glekk...

" Kalo kalian kalah gimana?".

" Kami akan melayani masnya 1 x 24 jam tanpa henti, dan terus menerus selama masnya disini ".

" What the hell, serius ?".

" Serius mas, dan kami berharap masnya jangan KO dulu yah.. Hihi ". Ucap Nindy.

" Aurel akan sebel kalo masnya KO duluan, secara wajah tampan, badan kekar, hemm.. Gak tau yah dedenya kekar juga gak yah. Hihihi ".

" Anjriittt, huhhh... Lu berdua yah ggrrrrrr ".

" Ihhh.. Kok marah? Apa bener dedenya hanya sebesar ini ? ". Ujar Nindy memperagakan seperti jempol jari tangannya.

" Hahahah, iya Nin atau mungkin kayak ini ". Ujar Aurel memperagakan seperti jari kelingkingnya.

" Kampret nih, mau liat.. Nih dedenya ". Ujar Nos yang sudah mengeluarkan penis panjang dan bogel miliknya.

" Aouuuuwwww... Gedeeeee".

" Aouuuwwww... Ini baru mantap. Mas Nindy boleh pegang gak? ".

" Aurel juga yah mas, boleh aurel emut gak? ".

" Shitttttt... Ngapain banyak nanya, sudah buruannn... Oughhhtttttt ".

Slurppppp... Slurrrpppp....




Still Continued...

No comments:

Post a Comment