Namaku Rahayu,temen-temenku biasa memanggilku ayu, masih duduk di kelas 2
SMU. Boleh di bilang aku sedang melewati masa puber, yang kata
orang-orang masa pendawasaan.aku orangnya gak tinggi bahkan terkesan
ndut, melar ke samping gak ke atas (kayak iklan deh). Sebenarnya aku
minder dengan tubuh seperti ini, aku sering merasa iri jika melihat
tubuh temen-temenku, saat kita ganti pakaian. mereka dengan tenang dan
PD ganti baju tanpa harus minder seperti aku, sedang aku malu banget.
Karena itu biasanya kalau ganti pakaian aku sering di kamar mandi dan
bukannya di tempat ganti pakaian seperti yang laen. Dibandingkan dengan
temen yang laen, badanku jauh banget badan ndut, payudara besar, pokong
juga besar, kata temen-temen seperti emak-emak yang abis melahirkan.
tapi ya sudah deh aku trima aja, namanya juga pemberian Tuhan, pasti
suatu saat ada hikmahnya.
Hari ini jam olah raga, "haduuuuuh.... (kataku dalam hati)" ini saat
yang membuat aku minder dan malu. Seperti biasa aku tunggu temen-temenku
masuk ruang ganti, setelah semuanya masuk aku cepet-cepet keluar kelas
dan menyelinap ke kamar mandi. Ok, saatnya olah
raga..pemanasan...gerakan-gerakan pemanasan bikin ubuh ndutku tambah
menonjol, mulai membusungkan dada, trus jongkok trus berdiri lagi
membuat semua tubuhku bergerak-gerak dan semua mata temen-temenku
melihat ke arahku sambil mereka bilang "mak ati-ati ntar bayinya
keguguran" hiii... tambah malu nih. tp akhirnya 1 jam sudah kulewati,
"hah akhirnya" kataku.
Hari ini aku pulang sekolah capek banget, maka cepat-cepat aku pulang.
kalau sore gini orang tuaku belum pada pulang, karena biasanya mereka
baru pulang setelah magrib. aku hempaskan tubuhku di kasurku "huh lega
banget.." tak lama berbaring tiba-tiba bel rumahku berbunyi, aku bangun
tergopoh-gopoh membuka pintu cos biasanya gak ada tamu kalau jam segeni.
Segera aku buka pintu, dan ternyata tamu itu adalah Ari, temen
sekelasku. orangnya cupu, pakai kacamata dan sering menyendiri. aku
kaget dan cuman melongo aja memandanginya yang datang tak di undang.
sesaat kemudian aku tersadar dan mulai membuka pembicaraan "ada apa Ari
tumben?" kataku. lalu dengan terbata-batu di jawab "ehh..anu..ehh..ini
dompet kamu terjatuh, ini punyakamu kan?" kata Ari. "OOOhhh..iya Ari
makasih ya, untung ada kamu, yok masuk dulu" kataku, kemudian kamipun
masuk keruang tamu. "Bentar ya Ar, aku buatin minum" kataku, "oh iya
makasih Yu. lalu aku masuk kedalam untuk buatin minum, setelah selesai
minum kami mulai ngobrol-ngobrol, tp satu hal, ada yang aneh dari Ari
cos gak biasanya dia gak mau ngobrol banyak ma orang, tapi ternyata Ari
sebenarnya enak juga di ajak ngobrol dan ngerasa buat aku nyaman banget.
"ehh..Yu..maaf ya i cuman mau bilang..ehh" kata Ari, "mau bilang apa?"
jawabku cepat, "eh itu..maaf itu ada yang kebuka" kata Ari. OMG ternyata
di kasih tau aku kalau beberapa kancing bajuku terbuka, sehingga dadaku
yang besar nyaris kelihatan. Dengan malu cepat-cepat aku kancing
bajuku, sedang Ari hanya tersipu-sipu saja melihatku. Sesaat kemudian
aku mulai mengalihkan perhatian, aku bercerita (sebenarnya Curhat sih)
tentang diriku kalau di sekolah tentang minderku sama temen-temen yang
laen. Ari mendengar dengan serius semua ceritaku, sehingga aku merasa
nyaman dan diperhatikan, tak terasa air mataku mengalir karena sedih.
Aku pun tak sadar aku sudah menangis di pelukan Ari, meski badanku ndut
tp dia bs merangkul seluruh tubuhku sehingga aku makin terbuai dan
merasa tenang.
Sesaat kemudian kami berpandangan, jari-jarinya mulai mungusap air
mataku dengan lembut, pelan-pelan Ari mengusap mata dan pipiku yang
basah, akupun terbuai, aku merasa hidup,aku merasa ada. Setelah mengusap
air mataku dia memeluk kepalaku di pundaknya, kemudian dia berbisik
halus dan berkata "aku tau perasaanmu, karena akupun seperti itu,
biarkan aku jadi orang yang akan selalu menemani sedihmu, maukan?".
uuuuhh..rasanya melayang baru kali ini ada cowok yang berkata seperti
itu kepadaku, meski orangnya cupu, gak keren tp dia baik banget, aku
bahagia mendengarnya. Aripun memelukku lebih erat dan aku sangat
menikmatinya.
Aku didekapnya, erat banget. sehingga tubuhku yang subur ini menempel
semua di dadanya, Payudarakupun terasa meluber didadanya. tak terasa ada
getaran di tubuh Ari, perutku merasakan sesuatu yang mengganjal saat
kami berpelukan. oh ternyata batang Ari menegang,terasa besar. pikiranku
mulai dipenuhi bayangan. Ari mulai merenggangkan pelukannya, kemudian
memandangi wajahku, dia elus wajahku dengan lembut,trus ke leherku,
dan...dia berhenti saat jarinya akan menyentuh payudaraku. entah setan
apa yg lewat akupun berkata pada Ari "Ar..aku mau seperti yang laen, aku
ingin merasakan seperti yang laen,tolong bikin aku seperti yang laen
ar" kataku. "Sebenarnya, aku juga seperti kamu, kita sama, kta punya
kesedihan yang sama..ehhhh..boleh aku..eehh" kata Ari. akupun hanya
mengangguk tanda setuju, Ari pun mulai membuka kancing baju ku satu
persatu dengan lembut. Ari melepas baju seragamku yang masih menempel
dengan halus, kemudia dia kecup pundak dengan mesra aku terpejam
menikmatinya. Leherku di kecupnya pelan, kemudia pipiku yang cempluk
digigitnya dengan halus, aku pun merasa melayang. Tangan Ari aku bimbing
menuju Payudaraku yang besar, aku taruh di ujung dadaku, kemudian Ari
mulai meremas payudaraku yang masih terbungkus BH...Uhhhh Ar...Ari mulai
menarik tali BHku turun lalu dengan halus dia membelai satu payudaraku,
dia memainkan jari-jarinya di putingku aku hanya diam dan terpejam
melayang. Karena sudah tak sabar dengan cumbuan Ari aku buka kancing BH
ku, tanpa malu lagi aku tarik wajah ari aku benamkan di antara SUSUku,
aku geser-geser ke wajahnya aku dekap kepalanya lebih dalam.."ayo Ar
gigit Ar" pintaku. Sessat kemudian dia menjilat puntingku,
"uuuhhhAr..Ayo gigit ar yang kenceng..jangan brenti"semakin aku
menjadi-jadi.
Sambil aku dekap kepalanya, aku buka celana sekolah Ari cepat...aku
plorot dengan buas..oohh..ternyata Ari tidak memakai celana
dalam..langsung aja aku kocok2 dengan tanganku, sementara ari masih
menggigit-gigit payudaraku dengan nafsu. Aku ludain jariku kemudian aku
kocoknya jari2ku ke batang Ari dengan cepat, Ari pun menggelinjang
"UUhhh..Yu...uuhh..aku dah mau keluar..uuhhh". "Ayo ar keluarin"
pintaku. akupun mendorong tubuh ari agak kebelakang dan langsung aku
lumat batangnya, aku masukkan batangnya pek tenggorokan lalu aku biarkan
didlam mulutku, karena aku ingin meminumnya. Sesaat kemudian, ari
memeras Susuku dengan keras dan Ari menggelinjang..dan keluarlah Air
mani itu di mulutku. "Ahhhhhhhh..yuuuuuuuu", setelah mulutku penuh
dengan maninya aku lepaskan batangnya dari mulutku, dan akupun
memperlihatkan air mani dalam mulutku ke Ari, trus dengan mulut penuh
mani aku cium bibir Ari dalam-dalam, kamipun menikmati Air mani itu
bersama-sama sampai habis. "uh nikmatnya.." kata kami hampir bersamaan.
Kamipun tersenyum,aku bilang ke Ari "Ar makasih ya, udah bikin aku
bahagia, dan makasih karena kamu bisa menahan diri hingga aku tidak
kehilangan perawanku". Ari pun berbisik kepadaku dan berkata "Perawanmu
aku aku ambil nanti,setelah kamu aku nikahi". ooo betapa terkejutnya aku
mendengar kata itu. dan saat itu juga kami jadian meski tidak ada orang
yang tau, beberapa tahun kemudian ketika kami sudah dewasa, Ari
membuktikan kata-katanya. kamipun menikah dan hidup bahagia. Virginku
telah aku lepas pada orang yang telah membuatku bahagia.
No comments:
Post a Comment