Aku kembali menceritakan pengalamanku yang tentunya tetap seru dan
membuat jantung kalian berdebardebar. Kali ini aku kembali menceritakan
kisah nyataku yang terjadi sekitar 1 tahun lalu.
Siang itu aku
sendirian di rumah. Ayah, Ibu dan adikadikku sedang ada acara
masingmasing. Aku yang memang sedang tidak ada acara, bertugas untuk
menjaga rumah. Daripada tidak ada kerjaan dan melamun sendirian, aku
berniat untuk membersihkan rumah.
Aku mau memberikan kejutan yang baik kepada orangtuaku pikirku waktu itu.
Ketika
aku sedang membersihkan kamarku (waktu itu aku masih tidur berdua
dengan Dewi, adikku yang bungsu), aku menemukan foto Dewi dengan mantan
pacarnya waktu SMU yang bernama Herland. Keluargaku dan Herland sudah
cukup dekat, bahkan dia sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri.
Tapi sejak Dewi putus darinya dan sudah memiliki pacar baru, Herland
mulai jarang main ke rumah.
Tibatiba aku yang kangen dengan
Herland karena sudah jarang bertemu, sempat berpikir kenapa tidak aku
undang saja dia main ke rumah. Kemudian aku mengirim SMS ke nomer
Herland yang masih aku simpan di Handphoneku. Aku sengaja tidak
memberitahukan kalau keluargaku sedang tidak ada di rumah semuanya,
termasuk Dewi. Takut saja kalau Herland nanti merasa segan untuk main ke
rumah. Aku sebenarnya berencana mau menjodohkan lagi Dewi dengan
Herland agar dapat berpacaran kembali. Siapa tau dengan mengundang
Herland ke rumah semuanya akan sesuai dengan rencana.
Sesaat
setelah mengirimkan SMS, aku melanjutkan membersihkan kamarku yang
sempat terhenti sesaat, sambil menunggu balasan darinya. Sesekali aku
melihat Handphoneku apakah sudah ada balasan dari Herland atau belum,
namun cukup lama menunggu aku belum juga mendapatkan balasan darinya.
Sampai akhirnya aku lupa sendiri dan larut dalam pekerjaanku.
Ketika
membereskan lemari baju di kamar adikku yang cowok, aku menemukan
sekeping DVD tanpa cover. Karena penasaran aku mencoba menyetel DVD
tersebut di ruang tengah.
Di layar TV sekarang terpampang sepasang
bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman,
kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai
menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak
menggeliat menahan nafsu yang membara. Badanku gemetar dan jantungku
berdegup kencang karena ternyata DVD tersebut adalah Blue Film.
Aku
yang tadinya berniat menghentikan film tersebut dan mengembalikan ke
tempatnya, memutuskan untuk melanjutkan saja. Di tengahtengah film,
pikiranku menerawang mengingat saat terakhir aku dan temanteman kampus
Dewi menonton DVD seperti itu yang dilanjutkan bersetubuh dengan mereka.
Birahiku
tibatiba saja semakin tinggi. Aku memang sudah seminggu ini tidak
melakukan masturbasi. Sehingga selama menonton, tanpa sadar bajuku sudah
tidak karuan. Kaos berwarna hitam yang aku pakai, sudah terangkat
sampai di atas payudara. Kemudian Braku sudah dalam keadaan terlepas.
Kueluselus sendiri payudaraku sambil sesekali kuremas. Sungguh enak
sekali rasanya, apalagi kalau sampai terkena putingnya.
Celana
pendekku sudah aku turunkan sampai sebatas mata kaki, lalu tanganku aku
masukan ke balik celana dalam dan langsung menggosokgosok klitorisku.
Sensasinya sungguh luar biasa! Semakin lama aku semakin gencar melakukan
masturbasi, rintihanku semakin keras. Tangan kananku semakin cepat
menggosok klitoris, sementara yang satunya sibuk meremasremas toketku
sendiri.
Oohh.. Ooohh.. desahku yang sudah merasa hampir mencapai orgasme.
Tibatiba,
pintu depan diketok. Tentu saja aku gelagapan memakai pakaianku yang
terbuka disanasini. Setelah itu aku mematikan DVD player tanpa sempat
mengeluarkan Discnya.
Aduh gawat!! pikirku panik.
Siapa ya? Apa janganjangan Ayah dan Ibu? Tapi kan baru sebentar aku mulai kuatir.
Dengan
terburuburu aku membukakan pintu. Ternyata di depan pintu berdiri sosok
yang sudah aku kenal, yaitu Herland mantan pacar adikku.
Halo Teteh! Tadi SMS Herland ya? Maaf ya udah lama gak main nih katanya dengan ceria.
Kirain Herland gak bisa datang? Kok nggak jawab SMS Teteh dulu sih? tanyaku.
Emang sengaja Teh. Kan Herland mau ngasih surprise sama keluarga mantan pacar nih jawabnya sambil tersenyum cuek.
Oh gitu? Teteh kirain Herland udah nggak mau lagi main ke rumah candaku sambil mempersilakan duduk di ruang tamu.
Herland tersenyum mendengar candaku, mungkin dia juga sudah sangat kangen dengan sikap akrab yang diberikan oleh keluargaku.
Kok sepi banget sih Teh? Yang lain lagi pada kemana? tanyanya bingung melihat suasana rumahku yang lengang.
Sedang
ada acara masingmasing tuh. Dewi juga lagi pergi sama temannya, jadi di
rumah cuma ada Teteh doang. Maaf ya Teteh gak kasih tau Herland
sebelumnya. Abisnya Teteh juga udah lama gak ngobrol sama Herland sih
aku mencoba menerangkan dan berharap Herland dapat maklum.
Terus
terang saja, aku sudah sangat kangen dengan Herland. Ternyata Herland
pun mau mengerti maksudku. Apalagi dia juga sudah menganggap keluargaku
seperti keluarga sendiri, dia saja memanggil namaku dengan Teteh berbeda
dengan kebanyakan temanteman Dewi yang memanggilku dengan Kakak. Maklum
saja keluarga Herland termasuk Broken Home, tapi tidak berarti dia
nakal seperti layaknya anak yang tumbuh tanpa pengawasan orangtua.
Karena
sudah lama aku tidak mengrobrol dengan Herland, kami berbicara banyak
mengenai berbagai hal. Aku juga sempat memperhatikan di usianya yang
menginjak 17 tahun, ia mulai tumbuh sebagai seorang pria dewasa.
Walaupun secara fisik wajahnya yang terbilang biasa saja belum banyak
berubah, tinggi badannya juga masih tidak berbeda denganku, hanya
sekitar 160 cm. Tapi sikapnya yang sekarang sudah jauh lebih dewasa.
Setelah
cukup lama mengobrol, aku baru sadar kalau tubuhku dalam keadaan kotor
setelah berberes rumah. Aku kemudian pamit dengan Herland untuk mandi.
Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku mengajaknya untuk makan
siang bersama. Di saat makan, aku merasa Herland terus memperhatikan
tubuhku yang saat itu memakai kaos putih ketat dan hotpants warna kulit.
Huh, dasar cowok! Dimanamana sama aja! omelku dalam hati.
Namun aku bisa memaklumi dia, karena pasti tubuh mungilku saat itu terlihat sangat sexy dan menggiurkan.
Ada apa Land? Kok ngelamun sih? Lagi mikirin Dewi ya? aku berpurapura menanyakan hal lain untuk menyadarkan lamunannya.
Ah, enggak kok Teh. Dewi kan sekarang udah punya pacar baru ujar Herland sekenanya.
Herland
jangan pulang buruburu yah. Tadi Teteh udah kasih tau ke Dewi kalau
Herland sedang ada di rumah kataku berharap supaya Herland dapat lebih
lama di sini.
Iya deh Teh. Herland juga mau di sini dulu sampe semuanya pulang jawabnya.
Ya udah, Herland nonton TV dulu aja. Teteh mau masuk ke kamar dulu. Mau istirahat sebentar lanjutku.
Ya udah Teh, nggak apaapa kok. Teteh istirahat aja dulu kata Herland.
Setelah
pamit ke Herland, aku beranjak masuk ke kamar tidur. Setelah menutup
pintu kamar, aku bercermin. Wajahku terbilang manis, kulit kuningku juga
bersih dan mulus karena sering luluran. Walaupun badanku mungil, tapi
terbilang proporsional. Bajuku kemudian aku lepas dan mencopot Braku,
karena aku terbiasa tidur tanpa menggunakan Bra. Kemudian aku
memperhatikan payudara milikku yang berukuran kecil namun kencang, dan
tentu saja semakin membuat tubuhku tampak indah, karena sesuai dengan
postur mungilku.
Aku tersenyum sendiri melihat hotpantsku yang
memang membuat aku tampak sexy. Pantas saja Herland sampai memperhatikan
tubuhku seperti itu. Aku yang dalam keadaan cukup lelah, merebahkan
diriku sebentar di atas kasur tanpa memakai kaos dan mencoba
beristirahat sejenak. Belum lama beristirahat, aku mendengar suara
rintihan dari ruang tengah yang tepat berada di depan kamarku. Astaga!
Aku baru ingat, itu pasti suara dari DVD porno yang lupa aku keluarkan
tadi. Apa Herland sedang menyetelnya? Penasaran, aku pun bangkit dari
tempat tidurku, dengan terburuburu aku memakai kaos tanpa sempat memakai
Bra terlebih dahulu, kemudian dengan perlahanlahan aku keluar dari
kamarku.
Begitu aku membuka pintu kamar, aku melihat pemandangan
yang mendebarkan. Herland sedang berada di karpet depan TV sambil
mengeluarkan penisnya dan mengocokngocoknya sendiri. Ternyata penisnya
cukup besar juga untuk anak seusia dia, kurang lebih sekitar 14 cm dan
sudah tampak tegang sekali.
Aku berpurapura batuk, kemudian dengan
tampang seolaholah mengantuk aku mendekati Herland dan ikut duduk
disampingnya. Dia tampak kaget menyadari aku sudah berada di sampingnya.
Lalu dengan terburuburu dia memasukkan penisnya ke dalam celananya
lagi.
Eh, Teteh gaak jadi istirahat ya? kata Herland salah tingkah.
Kemudian dengan wajah panik dia mengambil remote DVD dan hendak mematikan filmnya.
Iya
nih Land, gerah banget di dalam. Eh, filmnya nggak usah dimatiin. Kita
nonton berdua aja yuk! Kayaknya seru tuh ujarku sambil menggeliat
sehingga menonjolkan payudaraku yang hanya terbungkus oleh kaos putih
ketatku saja.
Hah? Teteh mau iikut nonton? Jangan Teh Herland malu katanya gugup.
Kok
Herland masih malu? Kayak sama siapa saja. Herland kan sudah seperti
keluarga sendiri, masa masih malu sama Teteh? kataku meyakinkannya.
Iiya deh jawab Herland dan tidak jadi mematikan DVDnya.
Dengan
santai aku duduk di samping Herland sambil ikut menonton. Aku mengambil
posisi bersila sehingga hotpantsku semakin tertarik dan memperlihatkan
paha mulusku. Adeganadegan erotis yang diperlihatkan bintang porno itu
memang sungguh menakjubkan, mereka bergumul dengan buas dan saling
menghisap. Aku melirik ke arah Herland yang sejak tadi bergantian antara
memandangi adegan panas tersebut dan terkadang juga melihat ke arah
paha dan payudaraku. Terlihat ia berkalikali menelan ludahnya. Nafasku
juga mulai memburu karena terangsang melihat Film tersebut.
Land, kamu udah pernah bersetubuh? tanyaku tibatiba.
Eh, kok Teteh tautau nanya kayak gitu sih? jawab Herland bingung.
Herland
agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik
mencuri pandang ke arah puting payudaraku yang tercetak pada kaos
putihku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih
lebar sehingga sekarang cetakan vagina pada Hotpantsku terlihat jelas.
Gak usah malu Land. Teteh bisa jaga rahasia kok! tanyaku semakin penasaran.
Belum pernah kok Teh Beneran deh! jawab Herland tersipu.
Tapi kamu udah sering nonton Film kayak gini kan? pancingku.
Lumayan
sering sih Teh. Tapi paling Herland nontonnya ramerame, atau kalo lagi
nonton sendirian sambil ngocok deh jawabnya mulai santai.
Land, menurut kamu Teteh cantik gak sih? lanjutku terus menggoda Herland.
Iya Teh! Sebenernya dari dulu Herland udah merhatiin kalo Teteh tuh cantik timpal Herland.
Merasa
dipancing seperti itu Herland mulai memberanikan diri untuk memegang
tanganku. Aku sedikit kaget, namun membiarkan tanganku dibelai oleh
telapak tangannya. Terasa benar bahwa telapak tangan Herland basah oleh
keringat karena gugup. Karena aku biarkan, dia terus membelaibelai
bagian tangan seraya perlahanlahan mulai naik untuk mengusap pergelangan
tanganku. Aku pasrah saja ketika Herland memberanikan diri melingkarkan
tangannya pada bahuku. Namun tampaknya ia belum berani untuk menatap
mataku. Sambil terus memeluk bahuku, tangan kanannya mulai berani
memegangmegang payudaraku.
Enak ya Teh diginiin? tanya Herland disela permainan tangannya.
Emph Emph aku hanya merintih menikmati remasan Herland pada payudaraku.
Sambil
memegang payudaraku, dengan ganas Herland mulai menciumi bibir dan
leherku. Akupun dengan tak kalah ganasnya membalas ciumanciumannya.
Keganasan kami berdua membuat suasana ruangan ini menjadi riuh oleh
suarasuara kecupan dan rintihanrintihan erotis. Setelah beberapa menit
kami berciuman, aku yang sudah terangsang berat berniat untuk
melanjutkan ke bagian yang lebih jauh lagi.
Land Sebentar deh. Teteh buka kaos dulu ya kataku menghentikan pegangannya.
Herland
hanya mengangguk mendengar katakataku. Tentu saja dia pasti sudah tidak
sabar untuk melihat payudaraku yang tanpa terbungkus apaapa.
Land, payudara Teteh bagus gak? ketika aku sudah mencopot kaos ketatku sehingga payudaraku sudah terpampang jelas di hadapannya.
Babagus Teh! jawabnya dengan terbatabata.
Herland
tampak melotot menyaksikan bagian atas tubuhku yang menggoda. Hal itu
malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan perbuatanku. Merasa
terus dipancing seperti itu, Herland tampaknya tidak tahan lagi. Ia
langsung melumat bibirku sambil merabaraba payudaraku yang sudah tidak
tertutup apaapa lagi. Aku memejamkan mata meresapinya, Herland semakin
ganas menciumiku ditambah lagi tangannya berusaha memainkan vaginaku
dari luar. Sambil melumat, lidahnya mencaricari dan berusaha masuk ke
dalam mulutku, dan ketika berhasil lidahnya bergerak bebas menjilati
lidahku sehingga lidahku pun ikut bermain. Sambil memejamkan mata aku
mencoba untuk mengikuti arus permainan. Dengan kuluman lidah Herland
yang agresif, ditambah remasanremasan telapak tangannya pada kedua
payudaraku, birahiku pun dengan cepat naik. Sementara di bawah sana
kurasakan tangan Herland sudah mulai meraba pahaku yang mulus.
Aaaaahh Herlaaand. Aaaahhhhhhh. aku mendesah panjang merasakan nikmat yang melanda diriku.
Mulus banget paha Teteh! Bikin gemes Herland aja nih! sahut Herland sambil tangannya merayap naik lagi ke selangkanganku.
Sekarang giliran Teteh yang liat badan Herland! pintaku kepada Herland.
Herland
yang tadinya malumalu semakin salah tingkah mendengar permintaanku.
Karena sudah sangat bernafsu aku memaksa Herland untuk mencopot seluruh
pakaiannya hingga dia bugil. Aku semakin terangsang melihat tubuh bugil
Herland dari dekat. Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot.
Penisnya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku berdebar cepat.
Entah kenapa, kalau waktu dulu ngebayangin bentuk penis cowok aja
rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.
Wah penis kamu udah tegang banget Land! Bentuknya bagus Teteh boleh isep ya!? tanyaku tidak sabar.
Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya dengan semangat.
Slurp Slurp Slurp Mmmh! Slurp Slurp Slurp Mmmh penis Herland terasa nikmat sekali di mulutku.
Teh
Aaaah Enaaakk! Dari dulu emang Herland pengen banget ngerasain mulut
Teteh ngisep kontol Herland. Akhirnya kesampaian juga! katanya sambil
terus menikmati hisapanku pada penisnya.
Aku semakin bernafsu menghisap penisnya, terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Herland mulai mendesah.
Hmm nikmat banget penis kamu Land! kataku memuji kenikmatan penisnya.
Aaaaahh.. Eeennakk banget! Teteh udah pengalaman yah? ceracau Herland menikmati hisapanku.
Aku
hanya melanjutkan hisapanku tanpa menghiraukan pertanyaan Herland.
Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada penisnya, Herland
akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu. Didorongnya tubuhku hingga
terlentang di karpet, lalu diterkamnya aku dengan ciumanciuman ganasnya.
Tangannya tidak tinggal diam dan ikut bekerja meremasremas payudaraku.
Ahh Mmmh.. Uuuh.. Eenak Land desahku keenakan.
Aku
benarbenar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya
menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.
Auwh Nikmaaaat bangeett Aaah! desahanku semakin kencang.
Aku
menggelinjang, tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya agar
lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke
arah vaginaku. Tangannya menarik Hotpants dan celana dalamku. Mata
Herland seperti mau copot melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup
apaapa lagi.
Vagina Teteh bagus gak Land bentuknya..? tanyaku penasaran.
Bagus banget Teh! Herland suka banget memek yang nggak ada bulunya kayak gini. Mana masih rapet banget lagi jawabnya.
Sekarang
tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku. Lalu
dengan lembut Herland membelai permukaan vaginaku. Sementara tangan yang
satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak
tangannya meremasremas dadaku.
Sshhhh desahku dengan agak gemetar ketika jarinya mulai menekan bagian tengah kemaluanku.
Jari
tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorekngorek vaginaku, aku
meringis ketika merasakan jarijari itu bergerak semakin cepat
mempermainkan nafsuku. Sementara selangkanganku makin basah oleh
permainan jarinya, jarijari itu menusuk makin cepat dan dalam saja.
Hingga suatu saat birahiku sudah mulai naik, mengucurlah cairan
praorgasmeku. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli sekaligus nikmat
di bawahku sehingga tangan Herland terhimpit diantara kedua paha
mulusku.
Eemmhh Enaaaakk bangeettt! aku terus mendesah membangkitkan nafsu Herland.
Setelah
dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jarijarinya sudah belepotan
oleh cairan bening yang kukeluarkan. Dia jilati cairanku dijarinya itu,
aku juga ikutan menjilati jarinya merasakan cairan cintaku sendiri.
Kemudian dia cucukkan lagi tangannya ke kemaluanku, kali ini dia
mengelusngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya.
Setelah puas
memainkan jarijarinya di vaginaku, kurasakan Herland mulai menjilati
pahaku yang mulus, jilatannya perlahanlahan mulai menjalar menuju ke
tengah. Kemudian Herland membuka vaginaku lebarlebar sehingga klitorisku
menonjol keluar, aku hanya dapat bergetar saat kurasakan lidahnya
menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya
bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang
vaginaku, rasanya sungguh nikmat, geligeli enak seperti mau pipis.
Herland terus menjilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil
klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan kuat. Tangannya juga terus
mengelus paha dan pantatku yang mempercepat naiknya libidoku.
Aaahh Herlaaannnd!! Uuuhh.. Eenak Terus! jeritku.
Slurp Slurp memek Teteh gurih banget Mmmh Slurrrppp katanya diselasela menjilati vaginaku yang sudah mulai basah.
Herland
terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi. Tidak
sampai lima menit, tubuhku mulai mengejang, rasa nikmat itu menjalar
dari vagina ke seluruh tubuhku.
Aaaaaaaaaahh aku menjerit panjang merasakan nikmat pada seluruh tubuhku.
Tampaknya aku mencapai orgasme yang pertama akibat permainan jari ditambah dengan jilatanjilatan lidah Herland pada vaginaku.
Aliran orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Aku mendesis dan meremas
rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku terus dihisapinya
selama kurang lebih lima menitan. Sensasi itu berlangsung terus sampai
kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah kemudian Herland
melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan
cintaku.
Emang enak banget deh cairan memeknya Teteh!! puji Herland kepadaku.
Herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteh aku juga ikut memuji Herland.
Teteh udah keluar kan? Sekarang giliran Herland yah pintanya.
Herland mau Teteh apain? tanyaku yang masih dalam keadaan lemas karena baru mencapai orgasme.
Sepongin kontol Herland lagi dong! Abisnya bikin ketagihan sih! jawab Herland.
Lalu
Herland duduk di sofa sambil kembali memamerkan penis miliknya yang
sudah sangat tegang. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai
tumpuan. Kuraih penis itu, pertama kukocok dengan lembut kemudian
semakin cepat dan pelan lagi. Hal itu tentunya semakin memainkan birahi
Herland.
Aaaah Teteeeeh! Enaak bangeeet Herland semakin mendesah kencang.
Setelah
puas mengocokngocok penisnya, aku mulai menjilati batangnya dengan
pelan. Mungkin karena Herland sudah dikuasai hawa nafsu, dengan setengah
memaksa dia mengarahkan batang penisnya ke mulutku yang dan kemudian
menjejali penisnya ke mulutku. Aku yang tak punya pilihan lain langsung
memasukkan penis itu ke mulutku. Kusambut batangnya dengan kuluman dan
jilatanku, aku merasakan aroma khas pada benda itu, lidahku terus
menjelajah ke kepala penisnya. Lalu kupakai ujung lidahku untuk
menyeruput lubang kencingnya. Hal itu membuat Herland blingsatan sambil
meremasremas rambutku.
Sluurpp Sluuuurp Mmmmmh.. desahku sambil menikmati setiap jengkal penisnya.
Enak ya Land? Hmm? tanyaku sambil mengangkat kepala dari penis Herland dan menatapnya dengan senyum manisku
Enaaak banget Teh Herland mendesahdesah keenakan.
Herland
mulai mengerangerang keenakan, tangannya meremasremas rambutku dan
kedua payudaraku. Aku semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok
penisnya. Kusedot dengan keras penis hitam itu. Kubuat pemiliknya
medesahdesah, aku juga memakai lidahku untuk menyapu batangnya. Aku
dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajah Herland akibat teknik
oralku.
Oooh Terus Teehh Herland hampir keluar! Herland semakin mendesah.
Karena
Herland sudah hampir keluar, aku melepaskan hisapanku pada penisnya dan
mulai mengocoknya. Aku semakin bersemangat memainkan penis miliknya
yang kepalanya sekarang berwarna lebih kehitaman. Semakin lama aku
semakin cepat mengocoknya.
Aaahh Herland keluaaaarrr Teeeh..!! desahan Herland semakin kencang.
Croot..
Croot.. tak lama kemudian penisnya menyemburkan sperma banyak sekali
sehingga membasahi rambut mulut, wajah, payudara dan hampir seluruh
tubuhku. Dengan sigap aku menelan dan menjilati sperma Herland seperti
seorang yang menjilati es krim dengan nikmatnya. Aku benarbenar
menikmati permainan ini.
Eeehhmmm Sluuurp aku terus menikmati menghisap penisnya.
Kemudian
aku meneruskan untuk mengusap dan aku jilati semua spermanya yang
berceceran di tubuhku sampai tak tersisa. Lalu aku hisap penisnya dengan
kuat supaya sisa spermanya dapat kurasakan dan kutelan. Setelah aku
yakin spermanya sudah benarbenar habis, aku melepaskan hisapan pada
penisnya, kemudian benda itu mulai menyusut pelanpelan.
Nikmatnya sperma kamu Land bisiknya mesra seraya menjilat sisasisa spermanya yang masih menempel pada bibirku.
Obat awet muda ya Teh kata Herland bercanda.
Yaa begitulah Makanya Teteh tetep awet muda kan? aku ikut membalas candanya.
Walaupun
sudah sempat mencapai orgasme, namun birahiku belum juga padam. Aku
berpikiran untuk melanjutkan permainan kami ke tahap selanjutnya.
Land.. Ayo sekarang masukin penis Herland ke vagina Teteh! Udah nggak tahan nih perintahku yang masih dikuasai hawa nafsu.
Tanpa
pikir panjang lagi, Herland lalu mengambil posisi duduk, kemudian
diacungkan penisnya dengan ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan
kakiku lebarlebar siap menerima serangan penisnya. Pelanpelan
dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku.
Uuhh Nnggghhh! desisku saat penis yang sudah sangat keras itu membelah bibir kemaluanku.
Teteh
mau tau apa yang pengen Herland lakuin ke Teteh dari dulu? Herland
pengen ngentot Teteh sampai ketagihan!! katanya sambil tersenyum nakal.
Aaaauw Pelanpelan dong Land Aaakh desahku sedikit kesakitan.
Walaupun sudah tidak perawan lagi, tapi vaginaku masih sempit. Mungkin juga karena penis Herland termasuk besar ukurannya.
Auuhh.. Enaaak Land desahku yang semakin merasakan nikmat.
Herland
tampak meremmelek menahan nikmat. Tentu saja karena Herland baru
pertama kali melakukan ini. Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya
berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh
dasarnya.
Aaaahh Nikmaat bangeett Laaand. teriakku.
Aku
melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Kurasakan cairan hangat vaginaku mengalir di pahaku. Masa bodoh dengan
status Herland yang adalah mantan pacar adikku! Sudah kepalang tanggung
pikirku, aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga orgasme dengan
Herland. Sesaat kemudian Herland memompa pantatnya maju mundur.
Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb! suara penisnya sedang keluar masuk di vaginaku.
Aakh! Aaaakh! Nikmaaat banget Laand aku meneriakkan nama Herland.
Aku
menjeritjerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu.
Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh penis
Herland yang sangat tegang itu.
Ooh Lebih keras lagiii Laand Lebih cepaaat jeritku kenikmatan.
Keringat
kami yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Herland
malah mencabut penisnya, mungkin ia lelah dengan posisi ini.
Dasar ABG! umpatku dalam hati.
Aku
jadi tidak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku
kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak
kuarahkan batang penis Herland untuk masuk ke dalam liang vaginaku.
Ooooooh.. Herlaannddd!! aku menjerit keenakan.
Lalu dengan semangat aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
Ouuh.. Memek Teteh enak bangeeet! Penis Herland serasa dipijat desahnya.
Uggh.. Uuuh.. Penis Herlaaand Juga nikmaat aku juga memuji keperkasaan penisnya.
Kedua
tubuh kami sudah sangat basah oleh keringat. Karpet di ruangan ini pun
sudah basah oleh cairan sperma Herland maupun lendir yang meleleh dari
vaginaku. Namun entah kekuatan apa yang ada pada diri kami, kami masih
saling memompa, merintih, melenguh, dan mengerang. Aku menghujamkan
vaginaku berkalikali dengan irama sangat cepat. Aku merasa semakin
melayang. Bagaikan kesetanan aku menjeritjerit seperti kesurupan.
Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh tubuhku
bergetar hebat.
Teeeh Herland bentar lagi keluar nih! erangnya panjang sambil meringis.
Hal yang sama pula dirasakan olehku, aku tidak sanggup lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku demikian dahsyat.
Aaaaaah
Teteeeh juga udah mau keluar Land!! Kita keluar samasama Land!! aku
berteriak kencang karena sudah hampir mencapai orgasme.
Oooohh Teeehhh Aaaaaahh!! Herland berteriak panjang.
Goyanganku
semakin kupercepat dan pada saat yang bersamaan kami berdua saling
berciuman sambil berpelukan erat. Cret.. Cret.. kami berdua mengerang
dengan keras sambil menikmati tercapainya orgasme pada saat yang
bersamaan. Aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di
dalamku, sedangkan vaginaku juga mengeluarkan cairan yang sangat banyak,
tanda aku sudah mencapai orgasme untuk yang kedua kalinya. Dari
selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami. Aku memeluk
eraterat tubuh Herland sampai dia merasa sesak karena aku memeluknya
dengan sangat kencang. Kami seakan sudah tidak peduli bila tetangga
sebelah rumahku akan mendengarkan jeritanjeritan kami.
Herland
mencabut penisnya vaginaku dan akhirnya kami berdua hanya bisa
tergeletak lemas di atas karpet dengan tubuh bugil bermandikan keringat.
Aaahh Land kamu hebaaat banget Land pujiku sambil mengistirahatkan tubuh yang sudah lemas ini.
Herland
ju ga Teh Haaah. Haaaah Terima kasih untuk kenik matan ini Belum pernah
Herland merasakan nikmat yang luar biasa seperti ini jawab Herland
sambil terengahengah seraya mengecup keningku dengan mesra.
Setelah
merasa kuat untuk bangun, kami berdua beranjak ke kamar mandi untuk
membersihkan diri dari sperma, keringat dan liur. Tapi di kamar mandi
kami tidak melakukan persetubuhan lagi, melainkan hanya berciuman dengan
mesra saja, karena kami takut tibatiba Dewi atau keluargaku yang lain
akan segera pulang. Siraman air pada tubuhku benarbenar menyegarkan
kembali pikiran dan tenagaku setelah seharian penuh bermain dengan
Herland.
Kami berdua pun membersihkan ruang di sekitar medan laga
tadi dengan menyemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas
persenggamaan tadi. Setelah beres, kami pun sedikit berbincang mengenai
kejadian tadi. Aku yang sempat ragu apa benar Herland belum pernah
bersetubuh, karena dia sudah terlihat ahli, bertanya lagi kepadanya.
Ternyata dari pengakuannya, memang Herland belum pernah melakukan
persetubuhan dengan siapapun, termasuk Dewi. Herland mengaku melakukan
ini hanya berdasarkan yang dia lihat dari DVD ataupun internet saja.
Di
dalam pikiranku, aku juga merasa bersalah sekaligus kasihan kepada Dewi
yang belum sempat merasakan nikmatnya penis Herland. Tentu saja
kehilangan keperjakaan dengan kakak mantan pacarnya adalah pengalaman
yang sangat mengesankan bagi Herland. Dia berharap kami dapat
melakukannya lagi kapankapan. Aku pun juga berharap dapat menikmati
penis Herland lebih sering lagi.
No comments:
Post a Comment