Wednesday 23 May 2018

Balada Masa Sekolah 2

Pulang sekolah Ester minta diantar Wawan utk ke mall beli sepatu. Masih memakai seragam mereka jalan2 bergandengan berkeliling mall lalu menuju counter sepatu . Beberapa lama mereka memilih milih sepatu
" ini bagus nggak sayang " kata Ester menunjukkan sepatu warna hitam
" bagus, model baru tuh di coba aja say... " kata Wawan penuh perhatian
Ester lalu duduk di kursi yg disediakan di pojok counter utk mecoba sepatu yg mau dibeli. Kursi tersebut rendah dekat sekali dgn lantai maka Ester duduk dgn menekuk kedua lututnya sehingga pahanya sedikit terangkat karena roknya agak pendek
" harganya nggak terlalu mahal juga " kata Ester sambil melepas sepatunya yg sebelah kanan, sedangkan Wawan berdiri memperhatikan
" yg penting coba dulu kalo cocok ambil, masalah harga sayang" kata Wawan
Setelah sepatunya dilepas lalu Ester mencoba memakai sepatu yg dia pilih
" bagus nggak sayang " tanyaEster sambil menggerak gerakkan kakinya memperhatikan sepatu tsb dari cermin yg diletakkan di lantai
Gerakan kaki Ester yg duduk dgn lutut tertekuk membuat himpitan pahanya melebar menampakkan celana dalamnya sedikit mengintip bila dilihat dari atas
" pas banget di kaki Ester nggak kesempitan " Ester masih memperhatikan dgn seksama sepatu di kakinya dari segala sisi tanpa menyadari kalo Wawan sedang memperhatikan pahanya yg semakin melebar karena dia menggerakkan kaki kanannya ke segala arah.
" iya.. bagus itu " kata Wawan pura2 perhatian, padahal pandangan matanya tidak lepas dari selangkangan Ester
" ini aja ah " kata Ester melepas sepatu tsb
" coba yg ini dulu sayang " kata Wawan memberikan sepatu warna lain , dgn harapan Ester mencoba lagi dan dia bisa melihat celana dalam Ester lebih lama
" bantu pakaikan dong " kata Ester manja menjulurkan kaki kanannya ke depan
" ii ya sini aku bantuin " kata Wawan gugup karena dari tadi dia memperhatikan paha Ester
Wawan lalu jongkok di depan Ester dan membantu melepas sepatu tsb sambil matanya sedikit melirik ke arah selangkangan Ester
" Cleguks... " Wawan menelan ludah karena kaki Ester yg kiri tetap tertekuk dan yg kanan selonjor membuat rok seragam Ester yg bawah tidak bisa menutupi selangkangannya
Paha Ester yg putih bersih dan mulus terpampang di depannya sampai ke celana dalamnya membuat Wawan agak gugup membuka sepatu Ester
Ester tersenyum nakal melihat Wawan melirik ke arah selangkangannya sambil menelan ludah
" aoww.. " Ester sedikit menarik kakinya kegelian ketika jari2 Wawan yg membuka sepatunya tidak sengaja menggaruk telapak kakinya
" kenapa sayang " tanya Wawan
" geli.. telapak kakinya kegaruk " kata Ester manja
" hihihii.. sorry " kata Wawan cengengesan lalu memakaikan sepatu yg td dipilihkan.
Sambil memakaikan sepatu kembali matanya melirik ke selangkangan Ester yg terbuka
Ester merapatkan pahanya sebentar lalu membukanya lagi utk menggoda Wawan
" Sayang, nafasmu kok jadi ngos ngosan gitu hihiiih " goda Ester sambil tersenyum genit
" mmm... iiya.. abisnya itu kurang lebar sih " kata Wawan sambil matanya menunjuk ke arah selangkangan Ester
" eitt.. ih sayang ngintip " kata Ester pelan merapatkan pahanya dan tangannya menekan roknya sambil tersenyum nakal
" hehhehe.. bukan ngintip, justru aku yg diintip ama yg di dalem rok itu " bisik Wawan
" enak ajah ... " kata Ester mencubit lengan Wawan
" coba di lihat di kaca " kata Wawan selesai mengikat sepatu Ester
" mmm... sama yg tadi bagus mana yah " kata Ester memperhatikan sepatu di kakinya melalui kaca rendah di depannya
Gerakan kakinya sengaja agak melebar membuat wawan yg jongkok di depannya blingsatan
" ya udah aku ambil yg ini aja ah, bukain dong sayang " kata Ester semakin manja dan genit
Kembali tangan Wawan membantu membuka sepatu Ester dan kali ini dia tidak melirik lagi ke selangkangan Ester, namun langsung melihat sambil tersenyum nakal
Ester hanya tersenyum melihat tatapan nakal Wawan di selangkangannya, justru dia merasa horny melihat ekspresi Wawan memandang selangkangannya
Cukup lama Ester sengaja memberi pemandangan yg eksotik pada Wawan sambil kakinya bergerak gerak kecil utk menghilangkan grogi, sedangkan Wawan dgn tatapan penuh nafsu memandang paha putih mulus Ester sampai ke celana dalamnya sambil tersenyum nakal
" permisi ya dek " tiba2 datang seorang ibu2 mau mencoba sepatu juga membuat mereka kaget
"ii..ii..iya silakan Bu " jawab Ester gugup sambil membetulkan duduknya dan merapikan roknya, Wawan hanya tersenyum buru2 berdiri
Lalu mereka memanggil penjaga counter utk membungkus sepatu tsb dan mereka melanjutkan berjalan jalan
" eh.. mampir situ bentar sayang, mau liat2 BH " ajak Ester ketika mereka melewati counter pakaian dalam wanita
Sebenarnya Wawan agak malu karena di counter tsb cukup banyak pembeli dan semua wanita, namun dia menurut saja
Sejenak Ester memilih milih BH yg ada di rak bagian belakang
" ini bagus nggak sayang " tanya Ester memperlihatkan sebuah BH dari bahan kain yg berenda
" mmm.. ukuran sayang berapa ?? " tanya Wawan
Sebelum menjawab Ester melihat sekeliling nampak pembeli yg lain jaraknya agak jauh
" ukur aja ndiri " bisik Ester memajukan dadanya sambil berlindung di belakang rak
" hhehehe bentaar " kata Wawan sambil tersenyum utk menutupi gugupnya
Setelah melihat sekeliling Wawan menjulurkan tangannya ke arah dada Ester
" akh.. " tatapan mata dan senyum Ester begitu sensual dan nakal ketika telapak tangan Wawan menangkupi dadanya yg membusung lalu dgn pelan meremasnya
" mmm.. kira2 34 hehhee " kata Wawan melepaskan remasan pada dada Ester takut ada yg melihat
" pinteerr.. hihihihii, ini aja ah " kata Ester mengambil BH tersebut dan menyerahkan pada penjaga counter utk dibungkus
Setelah membayar belanjaannya di kasir, mereka lalu berkeliling lagi
" eh.. nonton yuk sayang " ajak Wawan
" nonton?? tapi nanti kita pulangnya kesorean dong " kata Ester
" nggak pa pa, bilang aja ada pelajaran tambahan trus bezuk teman di RS " kata Wawan merangkul pundak Ester
" hihihiiiii... dasar tukang ngibul " kata Ester memeluk pinggang Wawan
Mereka berjalan menuju ke teater 21 yg ada di mall tsb
Setelah membeli tiket dan membeli makanan dan minuman ringan, mereka memasuki gedung bioskop
Meski dapat tempat duduk di deretan tengah namun kanan kiri mereka kosong karena bioskop sepi. Beberapa pengunjung lain lebih suka memilih tempat duduk deretan belakang
" ihh.. AC nya dingin banget " kata Ester merapatkan duduknya pada Wawan
" sini aku peluk sayang " kata Wawan memeluk Ester
" Jantung kamu kok kenceng banget sayang " bisik Ester dalam dekapan Wawan
" Baru tahu yah??.. padahal udah dari tadi sayaaang, sejak aku diintip dari dalem rok tadi hehehe " kata Wawan mengelus rambut Ester
" yeee... sayang yg ngintip kaleee " bisik Ester manja
" sayang... pengen liat lagi .." pinta Wawan memelas ditelinga Ester membuat Ester merinding kegelian
" hihiiiiii... ntar jantungmu makin berdetak kena serangan jantung " bisik Ester tersenyum
" nggak pa pa, kalo pun aku harus mati aku akan mati dgn senyum damai memeluk sayang " rayuan gombal Wawan membuat Ester tersanjung
Tiba2 lampu teater padam karena bioskop segera mulai
Wawan memeluk Ester makin erat sambil tangannya membelai rambut Ester, lalu turun membelai pipi dan bibir Ester
Ester pasrah dalam pelukan Wawan, dia merasakan kehangatan dan kedamaian dalam pelukan kekasihnya
" emmm.. " desah ester ketika Wawan dgn lembut dan pelan mulai mencium bibirnya
Bibir mereka saling lumat dan saling sedot, lidah mereka saling jilat dan saling membelit sambil berpelukan di bawah cahaya film yg kadang terang kadang gelap
" aahhh.. " Ester mendesah dan memeluk leher Wawan ketika tangan Wawan meremas payudaranya dibalik seragam
" sayang... kamu harum sekalii " bisik Wawan sambil menjilati telinga Ester
Ester hanya mendesah sambil menggeliat kegelian dan membusungkan dadanya agar payudaranya teremas lebih kuat oleh telapak tangan Wawan
Tangan ester menekan belakang kepala Wawan ke arah payudaranya yg semakin mebusung terbungkus seragam sekolahnya
Ketika wajah Wawan sampai di dadanya, sambil menggeliat membusungkan dada dia menekan kepala Wawan agar terbenam ke payudaranya
" euuhh.. " Desah Wawan menikmati kemontokan dan kekenyalan payudara Ester yg menggesek wajahnya
Tangan Wawan tidak kalah agresif, disusupkan tangannya dari bawah baju seragam Ester lalu naik ke atas langsung menyusup dari bawah BH Ester dan meremas dgn kuat payudara Ester
"aaachh" desah Ester membantu mengangkat baju seragamnya sampai atas dada
Ester semakin menggeliat dan memejamkan mata menikmati remasan Wawan di payudaranya sambil tangannya menahan agar bajunya tetap terangkat diatas dada.
Penonton yg lain di belakang mereka tidak memperhatikan karena asyik dgn pasangan masing2 atau asyik menonton film yg diputar
Wawan menggeser duduknya dari tempat duduk, kini dia bersimpuh di depan Ester yg duduk rendah selonjor sambil memegangi bajunya ke atas dan BHnya sudah acak2an, sejenak mereka saling bertatapan
" aaaahhh... " Desah Ester meski agak keras namun tersamar oleh sound system teater yg sangat keras ketika dgn rakus mulut Wawan melumat puting payudaranya setelah menggusur BH Ester ke atas
Wawan melumat habis payudara kanan Ester sementara yg kiri di remas dan di pilin menggunakan tangan kiri Wawan
" euuh.. bentar sayang.. bentar " bisik Ester menjauhkan kepala Wawan dari dadanya
Wawan memandang penuh nafsu ketika Ester melepas kaitan BHnya yg ada di depan lalu melepas kaitan talinya dan meyimpan BH tsb ke dalam tas nya
Dgn pandangan sayu dan senyum nakal yg samar2 dalam keremangan lampu bioskop , Ester duduk bersandar selonjor pasrah mengelus elus payudaranya menggoda Wawan
Wawan yg nafsunya sudah tinggi langsung menyerbu payudara montok Ester
" aacchh.. " Desah Ester membusungkan dadanya ketika Wawan melumat dan meremas payudaranya dgn ganas dan kuat
Wawan menempatkan kaki Ester diantara selangkangannya dan menempelkan penisnya yg sudah menegang maksimal ke kaki Ester, dan Ester menyambut dgn menggesekkan kakinya pada penis Wawan
Tangan Ester mendekap kepala Wawan ke arah dadanya sambil menggeliat menggerakkan payudaranya agar semakin banyak yg dilahap Wawan
Wawan semakin kesetanan meremas, melumat, menyedot dan menggigit payudara Ester
Ester pun semakin dilanda birahi, ditekannya kepala Wawan dgn kuat semakin ke bawah ke arah selangkangannya yg di renggangkan lebar
Tangan Wawan sejenak mengelus paha Ester lalu menyingkap roknya sampai ke atas dan dibantu Ester dgn menahan ujung roknya agar tetap tersingkap menampakkan pahanya yg putih mulus meski dalam kegelapan
Setelah sejenak memandang selangkangan Ester yg terbungkus celana dalam, dgn terburu Wawan melumat vagina Ester dari luar celana dalamnya
" aaaaaaaaaccchhhhh... " pekik Ester tertahan semakin melebarkan pahanya, dia merasakan hangat bibir Wawan yg basah melumat dgn ganas vaginanya
Tangan ester yg satu menarik ke samping celana dalamnya agar bibir Wawan bisa melumat langsung vaginanya tanpa halangan
terdengar suara berkecipak ketika bibir dan lidah Wawan beradu dgn vagina Ester yg telah basah licin oleh cairan vagina
" aaachh..kkkk " Ester semakin menggeliat memajukan pinggulnya menyodorkan vaginanya agar terlumat dan tersedot lebih kuat oleh Wawan sambil tangannya menarik celana dalamnya semakin lebar ke samping
Wajah Wawan belepotan dgn cairan vagina Ester, nafasnya semakin memburu dan lumatannya semakin kuat sambil tangannya meremasi payudara Ester
Ester mengangkat pinggulnya menyongsong mulut Wawan yg melumat dgn ganas bibir vaginanya
" AAAaaaaaaaacck...aaakkcckkk ..aacchhhkk " Ester terpekik tersendat sendat ketika gelombang birahi semakin melanda seluruh tubuhnya, pinggulnya terangkat semakin maju menyodorkan vaginanya. Dan ketika sedotan dan lumatan Wawan tepat pada kelentitnya tubuh Ester mengejang berkali kali diiringi desahan panjang menyongsong orgasme yg menggelora
"aaahh.. huuuft..huuuftt.. " Ester terkulai lemas di tempat duduk dgn nafas terengah engah dan mata terpejam
Wawan menciumi lembut vagina Ester dan membiarkan kekasihnya menikmati orgasme yg melanda hebat
Setelah beberapa lama Ester kembali tenang, Wawan duduk kembali dan memeluk Ester dgn lembut.
Dgn mesra dia membelai rambut Ester, sambil merapikan kembali baju seragam Ester
" aku sayang Ester " bisik Wawan membelai Ester yg lemas
" emmm.. aku juga " bisik Ester bersandar pasrah dalam dekapan Wawan
Tangan Wawan berpindah meremas lembut dan mengelus tangan Ester, lalu dituntunnya tangan Ester ke arah penisnya yg membengkak memenuhi celananya
Ester menurut ketika tangan Wawan menuntun tangannya utk mengelus penis yg semakin meronta ronta tsb, bahkan Ester berinisiatif menurunkan resleuting Wawan
Wawan membantu mengendurkan ikat pinggangnya lalu mengeluarkan penisnya yg sudah berdiri tegak dari sarangnya
" akh.." pekik Wawan ketika dgn nakal Ester mencubit gemas kepala penisnya
" hhihihhiiii... " Ester hanya cekikikan sambil menggenggam dan mengocok batang penis Wawan yg terasa hangat di telapak tangannya yg lembut
"eeuhh... " Wawan semakin melenguh karena genggaman Ester pada penisnya semakin kuat sambil dikocok naik turun
Nafas Wawan makin ngos ngosan dan merem melek menikmati kelembutan telapak tangan Ester yg menggenggam dan mengocok penisnya
Birahi Wawan semakin menggebu, dgn agak memaksa dia menekan belakang kepala Ester ke arah selangkangannya
Sambil terus menggenggam dan mengocok penis Wawan, Ester menurunkan kepalanya ke arah penis Wawan
" aaarrrrgghhh.... " Wawan menggeram meremasi rambut Ester ketika kepala penisnya terasa hangat dan nikmat dalam kuluman bibir Ester yg basah dan sensual
Ester memainkan lidahnya di kepala penis Wawan sedangkan batangnya dia genggam dgn kuat membuat nafsu Wawan semakin menggila
" eeuuhh ..aaarrghhhh " geraman Wawan semakin keras sedangkan tangannya meremas payudara Ester yg menggantung di dalam baju tanpa BH dgn gemas
Karena nafsunya sudah dipermainkan Ester sejak dari counter sepatu tadi maka pertahanan Wawan tidak sanggup lagi menahan dorongan gejolak orgasme yg semakin kuat
Ester merasakan penis Wawan berdenyut denyut dalam genggaman tangannya
" aaaaarrrrgghhh..aaaaaaaarrrrhhh... " diiringi geraman yg panjang, Wawan menyodokkan penisnya agar tenggelam lebih dalam kedalam mulut Ester dan disambut sedotan mulut Ester dgn kuat... penisnya berdenyut denyut memuncratkan sperma berkali kali
" ukhhs.. uhukss..uhuk.." Ester terbatuk karena mulutnya dipenuhi sperma Wawan, dia bermaksud melepas penis Wawan dari mulutnya namun Wawan menahan kepalanya maka Ester memuntahkan sperma tsb meleleh dari mulutnya membasahi seluruh penis Wawan
Sejenakseluruh tubuh Wawan mengejang hebat melepaskan orgasme yg menggelora, dan beberapa saat kemudian tubuh tsb lemas tak bertenaga bersandar dikursi
Setelah Wawan lemas, Ester segera melepaskan penis Wawan dari mulutnya, sejenak dia tersenyum memandang Wawan yg terengah engah lemas bersandar dikursi
Ester mengambil tisu dari tasnya, lalu membersihkan mulutnya dan juga membersihkan penis Wawan yg mulai lunglai
" aooww.." pekik Wawan ketika sambil mengelap sperma, Ester mencubit lagi kepala penisnya
" hihihiiii... " Ester cekikikan sambil menimang penis Wawan yg perlahan lemas mengecil
Mereka kembali duduk berdampingan saling peluk dan diam menikmati udara AC yg begitu sejuk menerpa tubuh mereka yg lemas melepas sisa2 orgasme sambil menonton film yg hampir selesai.........
Matahari siang terasa begitu menyengat membuat pakaian seragam Dita basah oleh peluh, begitu juga pakaian dalamnya terasa lengket. Dia pulang diantar oleh Thomas
" duh gerah bangeeet, ACnya gedein dong say " keluh Dita
" iya panas hari ini, itu AC udah maksimal " kata Thomas
" hhuhhh.. masih gerah yah " kata Dita mengecek udara yg keluar dari blower AC di dashboard
Dita membuka 3 kancing bajunya yg atas lalu menunduk menempelkan dadanya yg terbuka pada lubang AC dashboard
" uuuuhhhh... sejuuukk " Dita terpejam menikmati sejuknya AC langsung mengenai kulit dadanya
" yah.. kamu sih jadi dingin, aku yg sekarang makin kepanasan " kata Thomas melirik dada Dita
" hhihihiiiii.... biarin " kata Dita tersenyum
" heiii... ck.ck.ck " Thomas kaget dan hanya bisa geleng2 kepala ketika Dita menarik BHnya ke atas sehingga payudaranya yg putih montok menggantung bebas didepan dashboard
"uuuuuuuhhh.... " Dita mendesah terpejam meresapi sejuknya AC yg menerpa langsung payudaranya
" cleguks... sayaaaang... masuk angin lho " Thomas menelan ludah melihat payudara begitu montok menggantung bebas
" uuhh... hihihiiiiiiii.... sejuk banget sayang " Dita masih terpejam tdk hanya menikmati sejuknya AC, namun dia juga menjadi horny karena putingnya yg diterpa AC langsung menjadi dingin geli membuatnya merinding
"ihhh.. hihihiii" Dita menggelinjang kegelian lalu membetulkan lagi BHnya dan hendak menutup lagi baju seragamnya
" yah.. kok di tutup sih " Thomas cemberut membuat Dita menghentikan aksinya
" hihihhiiii... ntar kamu tambah kepanasan" senyum Dita genit
" hmmm.. pegang dikit dong say " pinta Thomas memelas
"dikit aja yah " kata Dita nakal lalu meraih tangan kiri Thomas dan menaruh ke puting payudaranya yg cup BHnya diangkat kembali
" aoowww.. ih nakal " teriak Dita genit ketika dgn nakal jari Thomas mencubit puting Dita
" hihihi.. abis gemesss " Thomas cengengesan
" yeeee... dasar " kata Dita mencubit lengan Thomas lalu membetulkan lagi BH dan bajunya
" mampir dulu ya sayang, masih kangeeen " rajuk Dita ketika mobil telah sampai di depan rumahnya
" oke.. " jawab Thomas memasuki halaman rumah Dita setelah pembantu membukakan gerbang
Mereka bergegas turun dari mobil
" ayo masuk" ajak Dita membukakan pintu lalu masuk
" siang ma " Dita mencium mamanya yg sedang membaca tabloid di ruang tamu dan membalas ciuman anaknya
" Selamat siang Tante " sapa Thomas pada mama Dita
" siang nak Thomas, baru pulang sekolah??" tanya mama Dita basa basi
" iya tante " jawab Thomas lalu duduk di kursi
Sementara Dita masuk kekamar menaruh tas lalu ke kulkas mengambil minuman dingin
" ini minum Tom " kata Dita menaruh gelas di meja.
" ajak Tomas makan Dit " kata Mama Dita lalu beranjak ke depan televisi agak jauh dari ruang tamu
" ntar aja ma " jawab Dita duduk di kursi depan Thomas, sengaja kakinya diangkat bersila di kursi sambil menikmati minuman
" uuuhh.. segaaaarrr " Thomas meneguk minuman dingin sambil matanya menatap paha Dita yg roknya terangkat karena duduk bersila
" hayoo liat apa " kata Dita genit menaruh tangannya dipangkuan sehingga roknya tertekan menutupi selangkangannya
" hehheheeee... dikiiiiiitt " pinta Thomas sambil cengengesan
Dita memindahkan tangannya sambil merenggangkan posisi silanya sehingga celana dalamnya kelihatan oleh Thomas
"cleguks... " Thomas menelan ludah, kemudian menengok ke arah mama Dita yg sedang nonton TV takut kalo2 ketahuan
" santai aja sayang mama nggak ngliat, ntar kalo mama ke sini kan aku udah tau " bisik Dita lalu duduk bersandar dgn kaki masih bersila merenggang membuat pahanya semakin lebar terbuka menampakkan sepasang paha mulus dan celana dalam putih
" huuuffttt... " Thomas menarik nafas berat menikmati paha mulus Dita
Pandangan mata Dita menggoda sambil sesekali melirik ke arah mamanya yg asyik nonton TV
" Kurang Lebar " bisik Thomas sambil memberi tanda dgn tangannya agar Dita melebarkan pahanya
Dita mengubah posisi duduknya, masih tetap bersandar kini satu kakinya turun dari kursi satunya lagi tetap dikursi menekuk sehingga roknya semakin terangkat dan pahanya semakin terbuka lebar, celana dalamnya tampak menggembung tersimpan vagina yg montok dan telah horny
Pandangan Thomas begitu serius karena nafsunya menggebu menikmati paha dan celana dalam Dita
" ehem... " Dita pura2 batuk segera menurunkan kakinya dan duduk biasa ketika dia melihat mamanya berdiri, Thomas juga agak kaget
Ternyata mamanya menuju kulkas lalu balik lagi menonton TV
" bentar ya say.. " bisik Dita beranjak menuju kamarnya
Thomas menarik nafas berkali kali utk meredakan nafsu yg semakin menggelora
Dita keluar lagi namun kini dia tidak duduk kembali di kursi , namun duduk bersila di lantai sehingga terlindung kursi didepannya namun dia masih tetap bisa mengawasi mamanya
" ada apa say " tanya Thomas ketika Dita tersenyum senyum penuh arti kepadanya
Sambil mengedipkan matanya genit, Dita menekuk satu kakinya sehingga pahanya terbuka lebar sampai ke pangkalnya
" cleguksss... " Thomas terbelalak menatap selangkangan Dita, karena Dita tidak lagi memakai celana dalam sehingga dia bisa melihat langsung vagina Dita yg montok berbulu jarang dan lembut terhimpit sepasang paha mulus
" hihiihiiii.. " Dita tersenyum genit lalu bersandar ke kursi di belakangnya, tatapan matanya begitu menggoda
" huuuftt..huuufttt " nafas Thomas terengah melihat posisi duduk Dita
Dita merenggangkan pahanya semakin lebar lalu memberi isyarat kepada Thomas agar Thomas mengelus penisnya sendiri
Sejenak Thomas menoleh ke arah mama Dita yg masih nonton TV, lalu dia bersandar dan memajukan pinggulnya lalu mengelus elus penisnya sendiri yg masih terbungkus celana
Tindakan Thomas membuat darah Dita berdesir, vaginanya berdenyut horny mengeluarkan lendir kewanitaan. Sepasang pahanya bergerak pelan merenggang merapat menggoda Thomas
Dita melemparkan bantal yg ada di kursi di belakangnya ke arah Thomas dan memberi isyarat agar menaruhnya diatas pangkuan Thomas utk melindungi aksi tangannya yg mengelus penis
Meski Thomas memangku bantal namun bagian penis Thomas yg masih terbungkus celana dan dielus elus tetap terlihat oleh Dita karena posisi duduknya lebih rendah
" euuh.. " Thomas melenguh memasukkan tangannya ke dalam celana dan menggenggam kuat penisnya yg terasa panas dan mendesak keluar
" hmm.. " Dita tersenyum nakal melihat Thomas terlanda birahi membuat dia juga semakin nafsu
" Diitt.. makan dulu giih " suara mama Dita mengagetkan mereka yg sedang berpandangan penuh nafsu
" Bentar maa.. masih kenyang " sahut Dita yg secara reflek membetulkan duduknya
" fiuuhh.. sayang aku nggak kuat " bisik Thomas dgn tatapan sayu sambil melanjutkan lagi mengelus penis dibalik celananya
" hihihiii " Dita hanya tersenyum kemudian mengubah posisi duduk dgn kedua kakinya menekuk ke depan dan masih tetap bersandar di kursi sehingga vaginanya benar2 terbuka tidak terlindung rok Dita, vagina tsb nampak menonjol montok diantara pahanya yg putih mulus
" ouuuchh.." desah Thomas berat dan memasukkan kembali tangannya ke dalam celana semakin kuat menggenggam penis di dalam celana tsb
Dita merapatkan pahanya lalu direnggangkan lagi begitu berulang ulang sambil menatap penuh nafsu pada Thomas yg sedang mengocok penisnya sendiri di dalam celana
" Buka " kata Dita tanpa suara hanya bibirnya yg bergerak memberi isyarat kepada Thomas utk membuka resleutingnya
" haa.. " Thomas melongo bingung dan menoleh ke arah mama Dita
" tertutup bantal " bisik Dita lagi nyaris tanpa suara memberi isyarat
Lalu Thomas menurut, di bawah bantal tangannya menurunkan resleutingnya lalu mengeluarkan separuh penisnya melalui resleuting
" uhhh... " Dita melenguh penuh nafsu melihat permintaannya di kabulkan Thomas
" Remas ... " kata Thomas pelan memberi isyarat pada Dita agar meremas sendiri payudaranya
Setelah memastikan mamanya asyik dgn TV, dgn tatapan sayu Dita meremas pelan kedua payudaranya sendiri
" huuuftyt... " Thomas semakin kuat menggenggam separuh penisnya di bawah bantal, nafsunya semakin membuncah melihat tindakan Dita
Nafsu mereka berdua benar2 sudah menggelora, sensasinya begitu dahsyat karena dilakukan dgn sembunyi2 sementara mamanya tidak jauh dari mereka. Perasaan nafsu dan deg2an bercampur menimbulkan sensasi yg luar biasa
" aahhh..." Dita yg terlanda nafsu semakin menggila, satu tangannya kini mengelus vaginanya sendiri sambil tetap sesekali mengawasi mamanya, lalu kembali memandang penis Thomas dibawah bantal yg sedang di kocok oleh pemiliknya membuat darahnya semakin bergolak
" eeuuhh.. " Thomas juga semakin tak terkendali, genggamannya semakin erat dan kocokannya semakin cepat
"ups.. eh.. papa .. echh... " Seperti disambar petir kagetnya mereka berdua ketika terdengar suara pintu gerbang dibuka dan mobil masuk, Dita tau itu papanya dan Leo sudah pulang
Mereka semakin gugup karena mama Dita juga beranjak utk membukakan pintu, untung dia tidak menoleh ke arah mereka berdua
" huuuftt.. hoossfftttt.. " sambil merapikan pakaian mereka mencoba sekuat tenaga menahan nafas agar tdk terengah engah. Dita langsung beranjak masuk ke kamarnya agar tidak ketahuan
" siangg omm " sapa Thomas sambil menahan nafas agar tdk terengah engah
" eh.. ada Thomas, lha Dita mana " tanya papa Dita sambil melepas sepatu, sedangkan Leo langsung masuk ke kamarnya
" lagi ngambil buku di kamar om " jawab Thomas sekenanya
" ooohh.. ya udah lanjutkan, om mau istirahat dulu ya " kata papa Dita sambil beranjak masuk
" iya om... fiuuuuhh " jawab Thomas lega
Beberapa saat kemudian Dita keluar sambil senyum2
" untuuungg... huuuftt " bisik Thomas menghempaskan nafas
" hihiiiii... nyaris saja " kata Dita tertawa lalu duduk disamping Thomas
" trus gimana sayaang, nanggung nih " kata Dita manja
" sama.. mau gimana lagi, terpaksa deh..... " Thomas tersenyum tdk melanjutkan kata2nya
" terpaksa paan ..? " tanya Dita bingung
" terpaksa kita onani sendiri2 hihihii " bisik Thomas pelan di telinga Dita di sambut tawa juga oleh Dita
" aku mau itu sambil mbayangin sayang yah .." bisik Dita makin manja penuh nafsu
" he`em.. aku juga mbayangin sayang " bisik Thomas
Lalu Thomas segera pamitan pada mama dan papa Dita utk pulang
Setelah mengantar Thomas sampai depan, Dita langsung masuk kamar dan menguncinya..
Dgn buru2 dia langsung meloncat ke tempat tidur dan memeluk guling dgn erat
" euuuhhh..." Desah Dita mengelus vaginanya yg terhimpit guling setelah mengangkat rok seragamnya sampai ke pinggang
" eehhh..aaaaaaahhh.. " Dita semakin erat memeluk guling menekankan payudaranya dan menggesek gesekkannya sambil tangannya semakin cepat mengelusi vaginanya yg sudah basah licin dan menggembung menahan birahi
" aaaaaaaaaacchhh...... ahhh " Paha mulus Dita semakin erat menghimpit guling dan menggesekkan vaginanya dgn kuat pada guling tsb sementara tangannya memeluk erat guling tsb agar payudaranya terhimpit
" akkhh..akhhh....aakkhhh " Desahan Dita panjang namun tersendat, tubuhnya mengejang sementara gerakan pinggulnya semakin cepat menggesekkan vaginanya yg berdenyut denyut pada bantal yg lembut tepat pada kelentitnya
Gelora orgasme yg melanda dgn hebat membuat gerakan Dita semakin liar sampai guling yg tadi dihimpit miring kini di tindih dan di peluknya dgn sangat erat
" aaaaaaaaacchhhh... " desahan penuh kepuasan Dita mengiringi denyutan vagina Dita melepas orgasme berkali kali sampai tubuhnya melemas tak bertenaga
" huuufftt.. huuufttt " nafas Dita terengah engah terbenam dalam bantal
Tubuh lemasnya sesekali masih menggelinjang melepas sisa2 orgasmenya, sampai akhirnya dia terlelap memeluk guling.. 

No comments:

Post a Comment