Thursday 14 June 2018

Bermain dengan adik : Part 2

Tidak lama saya mulai bisa merasakan nafas memei mulai tidak beraturan dan suara kecil yang hampir tidak terdengar pada saat saya melihat ke bagian bawahnya di CD nya mulai tercentang cairan kewanitaanya, tidak sabar saya stop bermain dengan putingnya dan kembali ke area bawah. “Ini nih hidangan utama” Saya mulai menggeser CDnya dan terlihatlah dengan jelas Vagina memei, dengan hanya menggunakan dua jari membuka belahan vaginanya, saya dengan lembut menelusuri satu jariku di setiap bibir vaginanya. Dia tersentak sedikit seketika membuat saya kaget dan takut dia akan marah. Setelah beberapa detik tidak ada respond lanjutan saya mulai beraktivitas kembali, jari saya mulai melingkari vaginanya, merasakan kulit bibir vaginanya yang halus dan lembut.

[​IMG]
Karena memei tidak pernah melakukan hal sexual sama sekali rangsangan ini adalah hal yang baru baginya oleh karena itu vaginanya mulai basah bercucuran. Aldi yang hanya menyentuh dan belum bermain dengan clitorisnya saja sudah bisa membuat dia basah sekali. Aldi pun lanjut bermain dengan vaginanya dan mencari clitorisnya. Setelah melihatnya Aldi pun bermain dengan jarinya perlahan-lahan. Tubuh memei mulai berkeringatan dan bergetar, Aldi pun mempercepat permainan jarinya, tidak lama badan memei pun berkejang dan mengeluarkan banyak cairan kewanitaannya.

Sepertinya memei sudah orgasm, nafas memei sangatlah tidak beraturan, mukanya yang merah membuatnya tambah manis. Saya mulai menggesekan penis saya dengan vagina memei, karena sudah sangat nafsu saya hampir mau memasukan penis saya ke vagina memei, tetapi karena sudah sangat nafsu tidak lama mengesekan penis saya, saya pun climax dan mulai bisa berpikiran jernih. “Aduh hampir aja, bagus saya stop sekarang. Tidak lupa saya pun mengeluarkan hp saya untuk mengabadikan moment ini.”

Setelah puas saya membersihkan badan memei dan merapikan T-shirtnya yang saya buka. Setelah semua beres. Saya pun lanjut ke dapur dan membuat Kopi, setelah itu membangunkan memei yang pura-pura tidur.

Mei, bangun kog ketiduran di ruang tamu”

“Uh… oh uh… iya ta tadi nonton TV terus ketiduran hahaha”- Muka Novi yang merah dan terasa panas

“Ini koko ada buatin Kopi, ada rencana mau ngapain hari ini?”

“Uh ga ada sih paling mau bongkar koper-koper yang tersisa”-Novi

“Oh ok, ayo sini koko bantu”

“Iya bentar memei ganti baju dulu keringatan nih”-Novi

Novi sambil jalan kearah TV mengambil HPnya yang di taruhnya dalam recording mode. Aldi pun mengeluarkan HP cadangannya dan menunggu pesan dari Memei. *Ding* New Message

Wow, nice video, tuh kan kakak kamu tidak ngambil keperawanan kamu paling tidak hahaha, gimana rasanya pertama kali melakukan ini?”- IWR

“Tidak enak!”-Novi

“Ah masa, tampang kamu kayak puas di video sana”-IWR

“Diam kamu!, itu 1 request berhasilkan”-Novi

“Ok Ok, yes 1 lewat, masih ada 4 lagi… apa yah…”-IWR

“Cepet kasih tau ga usah main-main”-Novi

“Wah buru-buru amat, mau ngerasaan lagi rasanya orgasm?”-IWR

“Siapa bilang, saya cuman mau menyelesaikan semua hal ini biar hidup saya tenang kembali”-Novi

“Ok ok, tugas selanjutnya hmm saya mau kamu ajak mandi bareng kakak kamu”-IWR

“Apa?! Tidak bisa, tadi paling tidak dia tidak tau kalau saya bangun”-Novi

“Yah terserah kalo tidak mau saya bisa menyebarkan photo dan video ini.. yang di salahkan bukan cuman kamu tapi kakak kamu yang ter rekam ini bakal di salahkan”.- IWR

“Uh please… jangan… baik saya akan lakukan”- Novi

“Nah gitu dong, Saya tunggu video selanjutnya”-IWR

Tidak lama Novi pun keluar kamar, “uda ganti baju? Kog lesu banget?”

“Uda nih, ga apa-apa cuman kurang tidur hahaha, yu bongkar koper”-Novi terpaksa tersenyum

Di tengah-tengah membongkar koper, saya membantu menyusun barang-barang bekas sekolahnya, saya menemukan barang merah mudah terbuat dari plastic dan itu adalah vibrator. Saya pun kaget loh bukannya di survey di bilang ga pernah masturbasi dan minim tentang sex yah? Saya pun iseng pura-pura tidak tau bertanya ke Novi.

“Nov, ini apaan? Plastic merah kecil ada kabel dan tempat taruh battery”

Oh itu teman memei yang bule sebelum perpisahan kasih hadiah katanya buat memei lebih cepat dewasa hahaha, ga tau tapi itu apa pas memei isi battery cuman kyk bergetar gitu, katanya itu model paling baru bisa wireless lewat applikasi hp tapi fungsi aja ga tau itu apa, koko tau itu buat apa?”-Novi

“Oh ok ok,uh yah tau sih, btw uda mulai siang nih mau makan ga? Pesan online kayak kemarin aja kali yah?”

“Boleh, males juga keluar masih banyak barang nih”-Novi

“Ok tar koko pesan”

Wah ada alat bisa saya pakai nih nanti, tapi bentaran deh. Tunggu Mandi bareng dulu asik… hehehe. Setelah makan siang kami pun lanjut membongkar barang-barang dan menyusunnya di rumah. Sore pun tiba, selesai menyusun semua barang memei terlihat gelisah.

Uh Ko.. umm”-Novi

“Kenapa? Klo mau apa-apa bilang aja ga perlu malu-malu kog”

“uh itu…”-Novi

“hmm? Apa itu?”

“uh… m-mau mandi bareng ga?”-Novi

“Huh?... sebelum Aldi berhasil ngomong Novi punya langsung memotong—“Yah buat mengenang masa kecil aja, kan sudah lama banget tidak mandi bareng terakhir kayaknya TK atau SD 1 gitu”- Novi (pipi memerah dan menghindari tatapan mata)

“Uh… boleh aja yu.”

Di toilet Aldi pun membuka bajunya memperlihatkan bodinya yang jadi, tidak lama Memei pun masuk membawa hpnya dengan menggunakan baju renang dia. “Damn lupa bilang mesti mandi bugil… sial! yah sudahlah masih ada 3 request lagi bisa gw pakai.”
[​IMG]
“Kog pake baju renang?”

“Ih uda gede yah pake baju renang dong, pikirannya mesum yah” –Novi sambil terseyum
“yah biasa kan mandi ga pake apa-apa, yah uda deh”


Zhesss…. Ditengah-tengah shower “Mei sini koko sabunin, belakang susah kan”

“Uh ga apa-apa g---”-Novi

Sebelum dia membalas saya langsung menggosokan sabun ke punggung belakangnya. Novi pun terdiam. Perlahan-lahan saya sengaja menyabunkan sisi samping buah dadanya, Junior saya pun bangun dan menyentuh belahan pantat memei. Memei tidak berani berputar badan, dari sisi saya bisa melihat pipinya yang terlihat merah, dari detak jantungnya terasa sangat cepat. Tangan saya mulai turun ke pantatnya dan mengosokan sabun ke sana, sekali-sekali jari saya nyelip ke pakaian renangnya dan masuk ke belahan pantatnya. Setelah puas tangan saya kembali naik ke atas dan memberanikan diri untuk menyabuni buah dadanya… Uh… u… suara terkeluar dari bibir memei, putingnya terasa dari luar bikininya, pas saya mau memasukan tangan saya memei pun maju menghindari tangan saya, secara reflect saya pun minta maaf.

“Eh maaf mei, tadi koko ga sadar”

“Uh.. gpp”-Novi

Wah jadi awkward gini, cepet-cepet bilas deh.

“Koko uda selesai mandi, koko keluar dulu”

Setelah itu saya balik ke kamar dan beronani membayangkan rasa kulit si memei. Beberapa menit kemudian saya ke ruangan tengah untuk menonton tv menemukan memei baru keluar dari kamar mandi dan buru buru masuk kamar.

*Ring notif hp “Video sent”

“wah lupa minta kamu mandi bugil, oh well tapi kakak kamu nakal yah, tapi pas di sabunin pantatnya kayaknya pasrah dan menikmati aja nih hihihi”-IWR

“So? Sudah ke 2, sisa 3 lagi”- Novi

“Eh ga mendeny yah hahaha, hmm yang ke 3 yah… hmm pakai handuk yang di balut suruh kakak kamu pijat kamu, apa pun yang dia lakukan kamu ga boleh menolak, kalo kamu gagal semua yang sudah berhasil hangus”-IWR

“APA! curang saya sudah berusaha menyelesaikan sesuai peraturan, kamu ga boleh mengubah peraturan sesuka kamu”-Novi

“Saya tidak pernah mengubah saya cuman menambahkan hahahaha, kalo tidak mau yah kamu tau apa akibatnya, saya kasih waktu 2 hari”-IWR

“Bangsat, Fuck you!”-Novi

Tidak lama, dari kamar Novi pun teriak, “Ko, kekamar Novi Bentar dong”

Wow cepat juga dia mau nya kayaknya dia serius mau menyelesaikan hal ini secepatnya.

”Iya bentar” Mematikan tv “Knp?”

Novi dengan hanya balutan handuk dan muka memerah “Anu, tadi abis susun barang pegal nih pijatin dong”

“Hmm cape yah, boleh tar koko ambil minyak pijat”

Saya buru-buru balik ke kamar ambil minyak kayu putih, damn tau gini gw hari itu beli obat perangsang buat di olesin, yah sudah lah besok pas saya pergi kerja saya pergi beli.

Tok..tok..tok..
Iya masuk saja ga di kunci”-Novi

Pas saya masuk saya melihat memei sudah telengkup di ranjang dengan handuk gulungnya. Saya pun naik keranjang sambil menelan ludah melihat paha mulus dan leher memei.

Setelah meminyaki tangan, tangan saya pun turun ke kaki memei. Saya mulai mengosok perlahan-lahan sambil mencoba mengintip balutan handuk memei, tidak terasa junior saya mulai bangkit lagi, (Hari dari pagi sampai malam sudah bangun terus nih junior) Tangan saya mulai memijit kaki yang saya dengar kaki banyak uratnya yang membuat aliran darah tambah lancar dan membangkitkan nafsu, setelah beberapa menit tangan saya mulai naik ke paha, dan lanjut terus hingga ke dekat pantatnya.
Mei ini ada handuk gmn koko pijatnya?”

“Uh nanti aja ga apa-apa, bahu aja sama atas”-Novi sambil membuka sedikit area punggung dan pinggulnya.

Aldi makin menelan ludah melihat sisi payudaranya memei dan lekukan pinggul sexynya. Dia mulai meminyaki bahu dan turun ke sisi payudaranya, sambil memijat. Setelah beberapa menit, nafas Novi mulai tidak beraturan, Aldi mulai turun ke sisi handuk yang menutupi pantat mulus memei yang sudah mulai terbuka, Tangan Aldi pun mulai memijit pinggul memei sambil sekali-sekali turun ke pantat dan meremasnya, jari-jari aldi pun masuk ke celah pantatnya sekali-sekali mempelesetkannya ke lubang vaginanya memei, tidak lama Aldi bisa mencium wangi kas vagina memei memenuhi ruangan. Melihat tidak ada reaksi dari memei Aldi pun mulai berani, jarinya terkadang diselipkan ke vaginanya yang mulai basah, terkadang Aldi medengar eluhan dari memei yang kecil tertutup ranjang Uh.. u… oh… uh…, mengingat sih memei tidak boleh menolak dia memberanikan diri untuk meminta memei memutar badannya.

“Mei putar badanmu, koko pijatin bagian depan”

“Ah ta tapi—uh ok”- Novi mengingat kalau menolak bakal mehapus hasil kerja keras dia
[​IMG]
Setelah memutar badan badan bugil memei tertampang jelas di hadapan Aldi. Aldi yang hanya memakai boxer memperlihatkan juniornya yang sudah berdiri tegak dari tadi, pada saat memei memutar badan dia sekilah melihat penis kokonya dan mukannya bertambah merah, matanya yang sayu membuatnya bertambah manis. Aldi pun lanjut memijat bahunya dari atas kepala sambil mendekatkan penisnya ke kepala memei. Memei yang bingung mau melihat kemana hanya bisa menutup mata, yang membuat indra penciumannya tambah tajam dan mulai mencium wangi penis kokonya sendiri. Aldi yang memijat tersenyum melihat memeinya yang sangat polos ini. Melihat memei yang sudah terangsang tangan Aldi mulai turun ke buah dada memeinya dan mulai bermain dengan putingnya yang sudah tegang dari tadi. Saat bermain dengan buah dada memeinya, Aldi baru sadar puting memeinya adalah tempat paling sensitive adiknya, oleh karena itu pada saat mandi tadi, pas dia mau masukin tangannya memei tersadar.
[​IMG]
Saat tempat sensitive memei di mainkan memei pun tidak bisa mengontrol dirinya, dan mulai mengeluarkan suara kenikmataan, “Oh… oh…. Uh… en-…… Ah…” Aldi pun iseng bertanya, “enak?”, setengah sadar memei pun membalas “Ah.. en.. enak… uh….” Penis Aldi pun tambah besar. Dan mulai mengeluarkan sedikit cairan. Aldi pun mulai turun ke perut memei yang putih mulus perlahan-lahan hingga ke belahan vaginanya yang sudah basah. Saat Aldi membuka belahan vagina memei, wangi kewanitaan memei tambah memenuhi ruangan, Aldi menurunkan kepalanya mulai menjilati vagina memei, dengan tangan masih memainkan putting memei. Mmm… Mmm…, saat lidah Aldi menyentuh clitoris memei, memei langsung orgasm untuk ke dua kalinya dalam sehari, nafasnya yang tidak beraturan Aldi masih menjilati Vagina dan clitoris memei yang baru orgasm dan masih sensitive, memei mulai tidak bisa diam dan mulai menggelinjang tidak beraturan. Melihat Vagina memei sudah mulai basah total dan ready untuk di masukan, Aldi membuka boxernya dan mengeluarkan penisnya. Akal sehat Aldi sudah tertutupin dengan nafsu bahwa itu adiknya sendiri. Penisnya di tempelkan ke lubang vagina memei, memei pun yang abis orgasm dua kali berturut-turut lemas dan tidak perduli lagi. Saat mau memasukin penisnya, HP memei berbunyi, dari Mama mereka.

Ring… Ring…. Ring… membuat mereka kembali sadar. “Oh shit, mengganggu aja” mood Aldi mulai berubah dan memei pun menarik handuk dan menutupi badannya. Aldi cepat cepat memakai boxer nya dan mengambil HP tersebut memberikannya ke memei yang terdiam.

Sorry, koko tadi ga sadar, mama telephone tuh angkat aja, dari kemarin belum kabarinkan”

“Em” Novi hanya mengangguk kepalanya

Aldi yang masih bete karena moodnya yang tiba tiba berubah segera pergi ke kamar mengeluarkan nafsunya yang tersisa. “Damn hampir aja, duh ga puas tapi serba salah ada untungnya mama menelephone juga sih”. Antara merasa bersalah dan nafsu membuat Aldi tambah bingung tapi setelah menikmati lekukan badan memei membuat dia ga bisa lepas dan melupakan semuanya. Yah sudahlah tidur aja besok mesti masuk Kantor.

----Morning----

Pagi jam 6 Aldi sudah bangun untuk siap siap. Dia melihat ada notif dari adiknya di hp cadangannya.

“Video sent”

Saat menonton Video itu Aldi pun kembali bernafsu dan melupakan rasa bersalahnya, dia mengingat mau membeli cairan perangsang yang mungkin akan berguna.

Wow hampir aja cc berhasil lulus menjadi dewasa, tapi sayang sekali ada telephone yang menganggu, gimana enak kan rasanya orgasm. Sudah ke 3 yah, wah tidak terasa yah sisa 2 lagi” –IWR

….. di tunggu tidak ada balasan, mungkin masih tidur di pikir Aldi.

Aldi pun siap-siap dan bergegas ke Kantor soalnya Jakarta macet, dia membawa hp cadangannya takut bakal ketahuan si memei.

No comments:

Post a Comment