Namaku Rahmi lengkapnya Siti Surahmini lahir di S***g sekitar 46
tahun lalu. Status saat ini janda cerai. Mantan suamiku Indo yang lahir
di Belanda. Kami menikah saat aku berusia 20 tahun.
Aku dikaruniai anak perempuan sekarang berumur 25 tahun, tinggal
bersama bapaknya di Amsterdam untuk alasan pendidikan dan kehidupan yang
lebih baik. Dua tahun sekali kami bertemu. Entah di Jakarta atau aku
yang ke Belanda.
Oke. Untuk tidak berpanjang lebar. Ini ceritaku bagaimana aku memuaskan kawan anakku.
Ini terjadi saat Fira anakku yang saat itu berusia 18 th duduk di kelas 3
Smu. Sudah kebiasaan kalo rumahku di bilangan Karet Cassablanca menjadi
tempat kumpul kawan-kawan Fira apalagi menjelang ujian. Seperti saat
itu sebelum UN.
Saat itu Fira dan 5 orang kawannya 3 cewek dan 2 cowok datang untuk
belajar di ruang keluarga kami yang cukup luas. Kawan cowok Fira
keren-keren, maklum anak orang-orang berkedudukan dan kaya. Satu yang
menarik perhatianku adalah Robert yang dipanggil Obet Kuda (aku baru
tahu kenapa ada embel-embel kuda beberapa waktu kemudian).
Obet adalah anak pejabat teras DKI keturunan Maluku-Jawa-Sunda. Tinggi
langsing berkulit coklat gelap, tidak begitu cakep. Dia sering
mencuri-curi pandang ke arahku jika berkunjung ke rumah ini. Itu
dilakukan sejak pertama kali dia ke rumah sekitar setahun lalu.
Siang itu karena sedang panas di Jakarta anak-anak itu kemudian
bergeser belajar di teras belakang yang teduh dan berangin. Aku karena
kebiasaan kalo sedang panas menggunakan T-shirt sedikit longgar dan
jeans pendek. Aku tidak berpikir kalau akan mengganggu kawan-kawan cowok
anakku toh mereka sudah biasa bertemu.
Seperti biasa aku membawakan mereka minuman dan cemilan. Pada waktu aku
menunduk meletakkan baki, T-shirt ku yang memang agak longgar sedikit
membuka di bagian leher dan Obet melihat hal itu. Tadinya aku tidak
sadar dan cuek saja. Tapi setelah dua kali aku bolak-balik, aku
menangkap mata Obet menatap bungkahan payudaraku yang tersingkap dari
lubang leher T-shirtku. Dia memalingkan wajah begitu dia tahu aku
memergokinya. Malu nampaknya.
Beberapa menit kemudian, ketika aku ada perlu ke dapur aku berpapasan dengan Obet.
maaf tante. Mau ke toilet. Yang di dalam di pakai Novi (kawan anakku yang lain pen)
Oh ya. Silakan. Pake aja yang dekat dapur itu kataku sambil melirik kea rah toilet.
Toilet itu adalah toilet pembantu yang kamarnya menjorok ke dalam di
dekatnya. Pintunya agak sedikit keropos di beberapa bagian sebenarnya
harus diperbaiki segera dan pada arah tertentu kita bias melihat
beberapa sudut dalam toilet.
Sekitar satu menit aku berada di dapur aku tersadar ada suara-suara
seperti kecipak ritmis dari toilet sebelah. Aku tahu itu adalah Obet.
Karena penasaran aku hampiri toilet itu dan menempatkan diri dekat kamar
pembantuku yang kebetulan aku suruh belanja siang itu.
Astaga
.dari celah pintu toilet yang keropos aku bisa melihat Obet
memepermainkan p**s-nya sedang masturbasi. Yang membuatku terbelalak
adalah ukuran p**s-nya yang extra untuk ukuran badan dan usia dia dan
baru tahu aku kenama dia dijuluki KUDA. Hampir seukuran suamiku. Dan
yang makin mengejutkan adalah racauannya yang memanggil namaku sambil
bermasturbasi
..astaga anak itu membayangkan aku
..
uuuuggghhhhh
..tante Ami
..yeeeaaaccchhhhh
.kocok p**s saya
uuuccchhhh
. Tetek tante tadi membuat saya ngacengggghhhhhhhh
.
Ooooohhhh
tante
. Saya pengin tante emuttttttcccchhhhhh
demikian
racaunya.
Rupanya pemandangan yang tidak sengaja aku suguhkan tadi merangsang dia.
Ada sekitar 3 menit kemudian Obet mempercepat kocokannya dan keluarlah
cairan kenikmatannya
astagaaaa
.banyak dan kental juga. Aku yang terus
mengintip pun tersadar kalau miss V juga berkeringat
Cepat aku kembali ke dapur.
eh
tante Ami masih di sini, katanya
iya Bet, nunggu si Nah pulang belanja, kataku.
eh ya
.permisi ke luar tante, katanya ngeloyor ke teras.
eh
sebentar Bet. Ada yang mau tante bicarakan, kataku menahannya
eeeeehhhh
so
soal apa ya tan? memerah mukanya
mmm
soal tadi, kataku menggoda dia
tadi yang mana ya tan? katanya pura-pura bego
Aku mendekati dia sambil berkata, yang di teras
.waktu tante memberi
kacang
kamu lihat apa hayo, kataku sembari menyentuh hidungnya.
ehhhh
emmm
eeee
itu tan
eeee, katanya tidak jelas
..
Aku yang sudah keringatan miss V-ku makin menggoda dia. Aku pegang
tangannya dan aku bawa ke dadaku yang masih dibungkus T-shirt dan
push-up Bra.
ini ya, sambil meletakkan telapak tangannya ke dada. Aku remaskan sedikit.
ehhh tan
.mmm, dia kaget dan berusaha menarik tangannya sambil matanya melirik keluar lewat pintu dapur ke arah teras.
dan ini Bet
.kamu mainin ini waktu di toilet kan, kataku sambil tangan kananku meraba bagian depan celannya.
tante denger koq dari luar
.apalagi kamu sebut nama tante, kataku sengaja menutupi kejadian di mana aku mengintipnya.
ehhhh
.tante
maaffffiiiinn Obettthhhh, katanya lirih seakan menahan sesuatu.
P**s yang aku pegang seketika berkembang..membengkak dan membesar
akupun
semakin terkesiap. Besar juga birahi anak ini. Apa karena dia keturunan
Maluku ya
. Ya ampun apa yang aku lakukan batinku.
Kepalang tanggung
apalagi aku juga menikmati upayaku menggoda anak ini.
Maka aku makin dekatkan mulutku ke cuping telinganya setengah berbisik.
Beth
kamu mau tante puaskan, kataku setengah berbisik.
ehh..iiiiyyyaaahhhh, tanthhh, katanya lirih menahan hasrat.
oke
kalo gitu
besok kamu datang aja jam 11an
kebetulan Fira besok
pulang sore karena harus les, kataku sambil tetap meraba tonjolan depan
celananya.
sekarang
kembali ke kawan-kawanmu sana. Nanti mereka curiga, kataku sambil mengecup ringan cuping telinganya.
Aku tinggal Obet
terpaku dengan gemetaran. Aku tersenyum.
Singkat cerita
..
Keesokan harinya, seperti yang kukatakan pada Obet, dia datang sekitar
jam 11.00 kurang setengah jam malah. Sudah gak sabar rupanya.
Pagi itu aku sudah persiapkan segalamnya. Fira les dan pembantuku aku
liburkan karena ini weekend. Praktis aku sendirian di rumah. So aku
pakai tank-topku yang paling hot no-bra dengan jeans pendek yang nyaris
tidak menutup bongkahan pantatku.
Hai Bet, masuk, kataku menyambut ketukan di pintu. Obet masuk dan aku
memastikan bahwa pintu pagar sudah aku kunci, maka aku masuk ke rumah
sambil menutup pintu ruang tamu.
minum apa sayang. Jakarta panas hari ini, kataku menggandeng dia ke ruang keluarga.
eeehhh, apa saja dech tante
pasti enak kalo tante yang bikin, katanya mencoba melucu menghilangkan nervous.
Obet duduk di sofa keluarga kami menghadap TV yang masih menyala ketika
aku tinggal tadi. Aku ke dapur membuatkan minuman dan menyiapkan
camilan.
gimana kabarmu hari ini, kataku berbasa-basi sambil menghantar minuman
dan camilan. Aku menunduk di meja depan sofa. Dan karena posisiku itu
bagian leher tanktop agak membuka dan aku yakin dari posisi Obet dia
bisa melihat seluruh payudaraku yang menggantung dari bukaan tanktop
itu.
ehhhmm, baik Tan, katanya menelan ludah sambil memperbaiki posisi
duduk. Aku sengaja sedikit lama menunduk sambil melirik sekilas tonjolan
di celananya. Wow
cepat sekali sepaning anak ini
atau karena masih muda
ya jadi gampang naik.
silakan lho, diminum dan dimakan. Sebentar tante ngembaliin baki dulu, kataku kemudian
Aku kembali dari dapur dan duduk di samping Obet yang sedang nonton TV.
ada acara yang bagus? tanyaku.
ndak ada tante. Paling cuma gossip dan sinetron siang, katanya menjelajah chanel dengan remote.
coba lihat Fashion Show, kataku memberi saran sambil memegang remote
yang dia genggam. TV di rumah memang menggunakan TV berlangganan.
ehhh, iya tan, ini, katanya
Sekejap layar beralih pada acara fashion yang kebetulan menampilkan
acara behind stage. Para peragawati di balik panggung masing-masing
saling berganti-ganti pakaian. Jelas dalam chanel luar seperti itu tidak
ada sensor untuk adegan semacam ini. Aku melirik Obet yang terpaku pada
layar. Napasnya berat. Nampaknya jarang sekali dia melihat tubuh
perempuan setengah terbuka atau terbuka penuh.
Bagian depan celananya menonjol. Dan dia berulang kali mengubah posisi kakinya.
kenapa Bet, koq gelisah, kataku pura-pura bego
ehhh ndak papa Tan, eeeehhhh itu peragawatinya cantik-cantik, katanya
cantikan mana sama pacarmu, kataku menggodanya
saya belum punya pacar Tan, katanya melihatku sekilas.
ah masak sih, anak sekeren kamu ndak punya pacar, kataku sambil mengelus-elus lengan bawahnya.
ehhh
betul Tan, katanya. Aku bisa rasakan bulu tangannya meremang.
berarti belum pernah dicium perempuan dong selain mama atau keluarga, godaku
be..belum Tan. Ini aja baru kali ini di rumah tante lihat tubuh perempuan, dia nyengir menahan nervous.
oooo, pantesannnn, kamu ndak berkedip waktu melirik tetek tante,
kataku sambil satu tanganku meraba payudaraku dari luar tanktop,
menggoda dia
yaaa,,,ehhh, be..belum tan, katanya sedikit gemetar.
ya apa belum, godaku. Aku sendiri sudah sedikit berkeringat di bawahku
i..iya tan. Ha ha bis punya tente kelihatannya bagus, katanya sedikit berani
bagus ya? Pantes ini kamu makin besar saja, kataku sambil mengelus-elus bagian depan celananya.
ooohhhhh tannnnn, geliiiii, katanya langsung menyandarkan diri ke sofa.
tante buka ya Bet, kataku sudah nggak tahan ingin melihat barangnya secara langsung.
Obet ternyata tidak memakai CD alih-alih dia memakai boxer. Segera, aku
rogoh p**s di balik boxernya...woooowwwww.....benar-benar ekstra untuk
anak seusia dia....p**s-nya gemuk dan sedikit lebih panjang dibanding
mantan suamiku....
Tak sabar aku segera mengelus-elus barang itu..semakin keras rasanya di
tanganku. Aku beri sedikit ludahku untuk melancarkan kocokanku. Dan
semakin ritmis aku kocok Obet semakin mengerang... hampir tiga menit dan
Obet belum menunjukkan tanda-tanda akan ejac...kuat juga ternyata anak
ini... Maka kau putuskan untuk semakin menggoda-nya. Aku turunkan lengan
tanktopku sehingga payudaraku terpampang separuh...berkedut p**s Obet
terasa di tanganku..semakin ritmis aku mengocoknya... dua menit kemudian
aku merasa bahwa harus diserang dengan lebih ganas p**s anak muda
ini...
ooouuccchhhh Tan.....Obetttthhhh ngillluuuu, rintihnya nyaris tak bersuara
Aku segera mendekatkan mulutku dan menjilat barangnya. Semakin berkedut
barang itu dan akupun semakin dibakar birahi untuk merasakan mengulum
p**s anak muda ini. Maka aku rapatkan mulutku pada batang itu.
aaauuuuuccchhhhhhhhhhh.....enaaakkk Tannnnnnnnnnnnh, erang Obet semakin menjadi
Satu menit kira-kira aku kulum, hisap dan kukocok bergantian. Akhirnya
dengan lenguhan panjang kedut-kedut batang p**s Obet mengeluarkan air
maninya.
aaaarrrrrrrcccccccccccccchhhhhhhhhhhh.......Tannnnnnnnnnnnnnnn,
.....Obethhhhhh dapetttttttttttttttttt, Tangannya menahan kepalaku di
p**s-nya.
Segera aku hisap sampai tuntas. Aku ndak mau meneteskan dan memberi
bekas pada karpet ruang keluarga ini. Banyak juga air mani anak muda
ini...aku terkejut bahwa setelah kemarin dia menumpahkan di kamar mandi,
masih banyak juga yang tersisa untuk ku siang ini.
Untuk beberapa saat Obet tergolek lemas dengan celana dan boxer teronggok di kakinya.
Beberapa saat kemudia dia ijin membersihkan diri ke toilet. Demikian juga aku.
Aku sudah selesai dengan membereskan sisa-sia pertumpahan mani Obet ketika Fira anakkua muncul di ruang tamu.
Mama, ada Obet ya. Itu motornya di garasi. Kenapa pintu gerbang mama kunci, cerocosnya sambil melepas sepatu
Iya, itu anaknya lagi di toilet. Gerbang mama kunci karena takut ada
apa-apa dengan motor Obet, kataku lega karena aku beberes tepat waktu.
---- the end ----
No comments:
Post a Comment