Saturday 26 May 2018

CILACAP...CInta LAngsung tanCAP....the series (part.4)

Dith....besok jadi ke Pangandaran gak? Sambungnya
“emang kenapa? Tanyaku
Gimana kalau sisa duitmu untukku membayar ini kita buat pesta disana....? ajak Vina
"OKEY BEB....jawabku singkat padat dan tepat mengiyakan ajakanya

Pagi itu mentari bersinar begitu cerah, namun tidak dengan aku....rasa capek, lemas dan lesu menghinggapi tubuhku bahkan kurang tertarik dengan “pesta pantai” yang dijanjikan Vina n Friend hari ini.... namun karena ada acara plesiran dengan tante dan keluarga akupun terpaksa bergegas menyiapkan apa yang perlu aku bawa ke Pantai Pangandaran. Saat persiapan itu secara tidak sengaja aku menemukan 2 kapsul penambah stamina pria di dalam saku tas, aku baru ingat ternyata itu adalah 2 kapsul yang saya peroleh dari seorang teman 3 bulan yang lalu lebih tepatnya membeli tapi sama sekali belum mencobanya. Aku bingung apakah harus meminumnya atau tidak?? Mengingat kemasanya sudah agak rusak,,,,aman atau tidak ya? Ah masa bodoh, gak mungkin mati kan obat herbal. Pikirku dalam hati.....
Akhirnya akupun meminumnya bahkan 2 kapsul sekaligus, namun aku tidak merasakan efek apa2....tubuhku masih lemes dan males ngapa2in.sekitar jam 8 pagi kami sampai di Pangandaran, namun aku tidak ikut jalan2 dan memilih diam di mobil. Kamu kenapa gak ikut Dith, kan udah sampai disini? Tanya tanteku....
“kepalaku pusing Tan, takutnya ntar malah makin sakit dibuat jalan....aku tunggu di mobil ajalah. Jawabku
‘ya udah kalau begitu....ntar kalau udah baikan nyusul ke cagar alam ya? Pinta tanteku
Aku hanya mengangguk saja.....
Tanpa sadar akupun ketiduran hingga sekitar jam11 siang aku dibangunkan oleh suara seseorang yang mengetuk pintu mobil. Akupun membuka pintu mobil dan sangat terkejut melihat orang yang berdiri dihadapanku adalah Vina.
‘kok diem dimobil, gak jalam jalan ta? Tanya Vina
“kepalaku pusing, kalaupun hari ini aku tidak ada janji dengan permaisuri hati aku gak akan ikut. Kataku
‘gombal banget sich......jawab Vina dengan senyum tersipu.
“eh Vin, obati aku doooong....please??!! rengekku merayu sambil memeluk tubuhnya
“mau yang sirup ata pil??? Tawarnya
‘emang kamu punya? Tanyaku heran karena aku hanya iseng dan menggodanya
Tangan kirinya mengarah kedalam tas dan mengambil sesuatu.....
“bir salabir....arak kang dira.....ini dia??? Guraunya (bim salabim abrakadabra) sambil mengeluarkan sebuah botol kotak yang berisi campuran arak/ciu, bir, vod*a mix dan anggur ginseng.
‘apa tuh....jadi pesta ta? Tanyaku terkejut dan agak males.
“ya iyaalaah....nih coba aja, sisanya masih banyak kok!! Jawabnya sambil menyodorkan botol.
Okey... jawabku langsung mencicipi minuman tersebut.
Kami mengobrol dan bercanda ria di dalam mobil, sambil sesekali memainkan toketnya yang sangat menggoda. Maklum doi niat banget buat ajip-ajip, di balik jampernya yang dilepas hanya mengenakan tangtop putih tanpa BH. Putingnya nyembul keluar isyaratkan menantang untuk dicubit. Tanpa aku sadari tubuhku mulai menghangat dan ko*tolku menegang sejadi-jadinya, rupanya obat stamina yang aku minum tadi pagi bereaksi dengan minuman yang diberikan Vina’ gumamku dalam hati....
“Eh Vin....teman kamu mana, kok gak ikut? Tanyaku sambil memeluk tubuhnya
‘kamu tuh ya....yang disini aku, malah nanyain yang gak ada! Jawab Vina sambil mencubit perutku.
“maksudku gak gitu....cuma pengen kenal aja Beb.... jawabku sambil menciumnya.
Vina pun langsung membalas ciumanku dengan melumat bibirku, sambil merubah posisinya dengan duduk dipangkuanku. Vina memang udah agak mabuk dan mungkin juga ingin bercinta sebelum di dahului teman-temannya’ pikirku. Dia menjilat dan menggigit leherku dengan nafas memburu....melihat ini aku bereaksi tak kalah panasnya, aku langsung membuka tangtopnya dan pelorotin celana boxernya. Sambil terus berciuman dan saling berpilin lidah tanganku merayap menyibakan CDnya, kurasakan memeknya lembab dan hangat. Jariku menggelitik dan menggaris bibir memeknya dengan penuh rasa....doi buka resletingku dan menindih ko*tolku dengan memek yang masih terbalut CD. Aaaaaaahhhhhh.....Vina mendesah panjang sambil menggesek-gesek ko*tolku. Terik sang surya di Pangandaran semakin membakar nafsu kami, baru pemanasan tapi kami sudah bermandi peluh. Namun kami tak menghiraukan itu, pikiran hanya tertuju pada kenikmatan yang menunggu di depan mata. Tanpa membuang waktu, takut Tante dan rombongan balik ke mobil aku langsung mengangkat pinggulnya dan menarik CD yang membelit memeknya..... ZLEB....ZLEEEEB....ZLEEEEEB......ku tancapkan ko*tolku ke memeknya
Aaa,.....HHhmmmmmmmmm.....Vina hanya bergumam pelan karena mulutnya aku sumpal dengan bibirku.
Dengan agak menahan perih di memeknya, Vina mulai menggoyang pelan....
Oooouuuughhhh.....obat yang aku minum memberikan rangsangan yang sangat kuat, hampir seluruh tubuhku terasa lebih sensitif bahkan telapak tanganku terasa geli waktu meremas toketnya Vina yang keras. Tubuhku semakin mengejang pasrah waktu Vina menjepit dan memutar-mutar ko*tolku dengan goyanganya. Biasanya aku yang memuaskan tapi sekarang aku terpuaskan!!!!
“ayo Dith.....goyangkan....ayo....cepaaatttt....pinta Vina dengan mendesah.
Akupun menurutinya, tapi baru pelan menggoyang tubuhku bergetar hebat...rasanya seperti kesemutan dan terasa kaku...aku tak kuasa menggoyangnya....melihat ini Vina terlihat tersenyum licik, membaca apa yang aku rasa dan melakukan pemaksaan seperti yang aku lakuin kemarin terhadap memeknya. Diaturnya posisi kursi lebih miring dan seketika itu dia menggoyanganya dengan amat cepat....cepat....dan teruuuuuusss.......
Tangankupun meremas dan mencengkeram pantatnya dengan kuat coba isyaratkan untuk memintanya memelankan goyangannya....tapi yang kurasa sebaliknya, dia semakin bersemangat mengocok ko*tolku dan tangan meraba-raba dada dan perutku. Aaaahhhhhhhh....ooouuuuhhhh......Mataku memejam pasrah.....Vina tetap cuek dan tak mau tahu bagaimana goyanganya membuat mobil bergerak-gerak sendiri.
5menit kemudian tubuhku semakin lemas, bahkan hanya sekedar untuk menahan sperma yang akan muncrat aku tak kuat......dengan sangat tiba-tiba....CROT.....CROOOT....CROOOOTTTT....CROOOOOOTTTT......
Vina terkejut, sesaat menahan goyanganya coba menikmati semburan hangat spermaku....dengan mata terpejam dia goyangkan pantatnya berputar...kke kirir dan ke kanan.....AAAaaaooooouuuuuhhhhhheeemmmmmmm.....Vin udah cukup ya? Perutku kram....aku memohon.
Dia pun berhenti dengan senyum puas di wajahnya....tuh ada tisu, tolong bersihin ya? Pintaku
Tapi bukanya mengambil tisu, Vina malah menjilati sperma dan keringat dengan sangat lahapnya dari perut hingga yang tercecer dipaha dan yang terselip dipantatku. Sungguh Vina lagi mabuk minuman dan mabuk cinta.
Jam menunjukkan 13:17 aku buru-buru memakai baju dan merapikan apa yang telah kami acak-acak. Kemudian kami berjalan menuju toilet umum dan mandi, siapa tahu bisa merefresh tubuhku..... sehabis mandi Vina pamit mau nemui temanya dan meninggalkan aku sendirian ditengah riuh gemuruh para pengunjung pantai. Aku melihat debur ombak yang bergulung, bergantian silih berganti tiada henti....seperti nafsu manusia yang terus memburu walau berkali-kali berganti.....seperti aku juga.
“udah baikan Dith?? Tanya Mbak Marni (adik sepupunya om ku sekaligus kakak Vina) mengejutkan aku.
“eehhhh...lumayan Mbak....udah baikan’ jawabku santai
‘tuh dicari Tantemu, mau diajak pulang katanya ada urusan mendadak! Katanya
Akupun bingung harus bagaimana, padahal rencananya pulang sore....bagaimana dengan pesta pantai....Vina....dan teman-temannya....pertanyaan2 itu mengisi kepalaku. Kuberanikan diri memohon izin kepada tanteku.....
“Tan....aku gak ikut pulang, aku mau disini dulu mungkin besok aja balik....tadi aku kan pusing belum melihat-lihat keindahan Pangandaran! Kataku
“ya udah kalau maumu begitu, ini ada uang buat makan dan penginapan....Tante balik dulu ya? Jaga diri baik2, peasab tanteku sambil berjalan menuju parkiran mobil.
Lama aku menunggu Vina diparkiran mobil, tapi gak datang2....kilau emas sang senja tak mampu menghibur kejengkelanku menunggu Vina n Friend...gelap malam berlahan menyelimuti, dengan terpaksa aku mencari penginapan yang murah saja.....kali aja ntar Vina kesini kan gak rugi ninggalin penginapan, pikirku dalam hati.
Jarum jam di warung kopi menunjuk angka 9, Vin puta gak mungkin datang.....tapi kenapa??? Pikirku dengan gelisah. Biarin ajalah...aku putus asa menunggunya.
“kenapa mas, kok gelisah gitu? Tanya Pak No penjual kopi
‘nunggu orang pak, gak datang2....” jawabku males.
“pacar atau teman? Tanya Pak No mencari tahu
‘Ya....teman....ya pacar....bingung pak!!! Jawabku saambil tertawa
“jangan-jangan pacar teman atau temanya pacar???? Kembali bertanya dengan bercanda
“gak usah pusing Dik, cari pacar disini aja....banyak kok” sambungnya
Aku agak bingung, apa mungkin yang dimaksud Pak No itu bispak atau apa.....bisa bantu carikan gak Pak? Tanyaku iseng.
“bisa diatur....mau yang bagaimana? Tanya pak No menawarkan.
‘yang cantik dan tinggi ada apa gak Pak??? Tanyaku serius
“jangan kawatir disini ceweknya cantik2,....ada yang istimewa Dik, tapi mahal dan Cuma sampai subuh” tawarnya
“istimewanya apa Pak??? Tanyaku
“namanya Annisa....kelas 2 SMU, tinggi, mulus cz berjilbab terus dan yang istimewa Dia masih perawan ting-ting tapi harganya juga istimewa. Jelasnya panjang lebar.
‘okey gak masalah, berapa pak??? Tanyaku antusias
“satu juta lima ratus!!!! Jawabnya singkat.
‘ya udah, aku menginap di kamar 11.....tuh di penginapan itu’ jawabku setuju sambil menunjuk kearah penginapan yang aku sewa. Tak apalah kepalang tanggung, udah terlanjur di Pangandaran masa Cuma pindah tidur....kataku dalam hati. Lima belas menit kemudian, tok...tok....tokkkk.....pintu kamarku diketuk dan ternyata yang datang adalah Pak No dengan dua orang cewek. Lho aku kan Cuma pesen satu pak? Tanyaku bingung.
“udahlah jangan dibahas, anggap aja yang satu bonus....bisik Pak No sambil minta uang rokok seratus ribu.
Setelah mendapat Fee Pak No buru2 balik dan aku mempersilahkan Annisa dan Yeyen masuk kamar. Sejenak kamipun mengobrol sekedar berkenalan dan memberi tahu kalau yeyen ikut untuk menemani Annisa yang masih ragu dan kaku karena ini pertama kalinya dia menjual diri.
‘enjoy aja Nis, anggap aja Adith itu pacar kamu....kata Yeyen meyakinkan Annisa.
Annisa Cuma mengangguk malu tanda setuju sambil mencoba melepas jilbabnya, tapi aku buru2 melarangnya....
“Nis, jangan di lepas ya? Kamu cantik banget memakai Jilbab.....rayuku.
Jujur hatiku agak bimbang, bahkan ko*tolku sama sekali gak tegang, ada iba dalam hatiku melihatnya selalu menunduk lesu dengan mata sayu. Tapi aku udah terlanjur bayar??? Dalam kebingungan aku menyuguhkan minuman yang aku dapat dari Vina tadi siang. Tanpa basa-basi Yeyen menenggak minuman itu dan menawarkanya pada Annisa, walau awalnya menolak tapi akhirnya mau juga setelah Yeyen mengancam akan pulang.
“iya...iya Yen tapi janji temani aku ya??? Rengek Annisa
‘pokoknya habisin setengah botol itu, dijamin ketakutanmu hilang. Paksa Yeyen
Tanpa sadar setengah jam berlalu, walau mulanya Cuma menemani tapi prakteknya sekarang aku bercumbu dengan Yeyen. Toketnya sungguh luar biasa besar dan keras....waktu aku meremas-remasnya. Yeyen menciumiku dengan liar, menjalar dari bibir, leher, dada, perut hingga melumat kepala ko*tolku dari celah resleting....
OOOooohhhh....Uuuuuuuhhh......aku mendesah dan menarik Annisa agar dekat denganku. Kulihat matanya yang sayu sudah berubah penuh nafsu, wajahnya memerah menunjukkan minuman tadi telah menyiram benih nafsu dihatinya yang perlahan akan bersemi dan berbunga gelora cinta.
Aku dan Yeyen mulai melepas satu-persatu kain yang menempel ditubuh dan meneruskan cumbuan kami dengan posisi 69, kami saling hisap dan memainkan kelamin didepan mata. Setengah ko*tolku sudah menusuk batas tenggorokanya....sungguh sangat nikmat merasakan himpitan dan dorongan lidahnya saat bernafas. Aku masukkan 3 jariku kedalam memek Yeyen.....UUUhhhhh.....Uuuuuhhh.....pelan Dith, satu aja.....gumamnya tidak jelas.
Aaaaahhh....ah...ah....aaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh.......aku sangat terangsang!!!!
Aku tarik tubuh Annisa dan menciumi toketnya yang masih terbungkus berlapis....aku tuntun tanganya untuk mengocok memek Yeyen yang sudah sangat becek. Ciuman Annisa mulai menggebu dan nafasnya memburu terhanyut dalam pusaran nafsu. Yeyen memutar posisinya kebelakang pantat Annisa yang nungging, melepas celananya dan mulai mengelus CD kuningnya..... akupun teropsesi melihatnya, aku arahkan mulut annisa ke ko*tolku dan memaksakan untuk melumatnya. Diapun mulai mengocok dan meresapi nikmat yang tersaji....aku lihat yeyen mencium dan menjilati memek Annisa sambil sesekali menggigit pantatnya.
Oooouuuhhhh.....gelliiiiiiii....iiiiiii....Yen....jangan gitu....kata Annisa mendesah.
Sungguh nikmat kurasakan saat Annisa melumat lembut ko*tolku dari ujung hingga ke pangkal dan paha.....
“puaskan temanku ya??? Aku beli makan dulu ya? Bisik Yeyen memberi aku ruang lebih.
Aku hanya mengangguk dan Yeyen pelan2 meninggalkan Annisa yang sudah lupa daratan.
Aku teruskan pekerjaan Yeyen mengelus dan memainkan memeknya yang sudah becek dan licin....aku sempat ingin mengocoknya dengan jari sayang banget kalau keperawananya hilang diujung jari. Aku terus mengelus dan mengetuk-ketuk bibir memeknya dengan jari, tba-tiba.....srut....sruuuuutttt......kurasakan semprotan halus dari memek imutnya. Baru kali ini aku melihat cewek orgasme sampe nyemprot begini, benar2 limited edition deh.....
Ko*tolku buru2 ingin merasakan semburanya.....
Aku rebahkan tubuhnya yang masih berpakaian lengkap kecuali yang setengah kebawah, aku ingin melihat ekspresi cewek alim dan berjilbab waktu mabuk dan masyuk. Kuangkat tinggi-tinggi kakinya dan mengesek-gesekan kepala ko*tol ke memeknya......wajahnya meringis mendesis kegelian.
Dengan sedikit ancang-ancang kuarahkan ko*tolku ke memeknya....dan menusuknya tiba-tiba....
ZLEEEEEEEBB.....
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH.......sakiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttt..........
Annisa menjerit panjang dengan mata terpejam dan mendorong tubuhku....
Walau baru masuk setengah tapi aku lihat udah ada bercak darah yang menempel diko*tolku dan menetes di sprei walu Cuma tiga tetes....aku tersenyum puas....dan semakin bersemangat....
Ko*tolku semakin keras dan tak terbendung oleh sempitnya memek Annisa....aku bungkam mulutnya dengan tangan kiriku dan menggenjot goyanganku.....ZLEB....ZLEEBB.....ZLEEEEBBBB.....ZLEEEEEEEEEBBBBBBBBBBBBBBBB.......
Tubuhnya bergerak ke kanan dan ke kiri mencoba melepaskan goyanganku, tapi gak tahu kenapa aku yang awalnya iba malah menyiksanya....aku benar2 tak bisa mengendalikan nafsuku. Sekarang seluruh ko*tolku menjelajah ruang nafsunya....mengabaikan isak tangis yang di iringi derai air matanya.
Aku tarik tubuhnya dan berganti doggy style......
aahhhhh.....aaahhhhh......goyangku semakin liar dan kasar menusuknya dari belakang, jarikupun usil menggelitik dan menusuk lubang anusnya. Dia hanya bergumam menggigit bantal....hhmmm...mmmm....aauuuuhhhhhemmmm....
“udah ya, perih banget....ampun mas.....Mas adith.....cuuukuuuuuppppp.....Annisa merengek
Tapi aku semakin cepat mengocoknya....terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuuusssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Aaaaaaaaahhhhhh....aaaaahhhhhhhhhhhhh........sangat nikmat banget......
Satu jam lebih aku “memperkosanya” dengan tanpa ampun....hingga kurasakan perutku terasa keras dan nyeri..... tapi belum ada tanda2 spermaku akan muncrat. Aku duduk kan tubuhnya diatasku dan menggoyangnya dengan keras.... tubuhnya bergerak tak tentu karena lemas,,,,,nafasnya terlihat terengah-engah seperti sesak nafas. Lama banget mas....aku gak kuat.....tubuhku kesemutan semua mas.....
“bentar lagi ya....kamu goyang dong, biar ko*tolku cepat muncrat! Pintaku.
Diapun menurut, dengan sisa2 tenaga yang ada dia memutar-mutar pantatnya dan bergerak berirama sejalan dengan desahan lembutnyha.....aaah....aahhhh....aaahhhh....aahhhh....aaahhhh....aaaahhh.....uuuuuhhhhh.....
“pelan gini kan nikmat Dith,....katanya menikmati alunan becek memeknya.
‘tadi kan masih sempit Nis, makanya agak sakit....bujuk ku menghiburnya.
“iya....mungkin......katanya sambil melumat bibirku.
Tanpa aku sadari Yeyen ada disihku dengan kondisi mabuk berat ‘hebat juga obatnya....sampai jam segini masih goyang dangdut’ katanya sambil tersenyum lebar. Ternyata aku Liar dan gak lemas2 karena Viagra yang dimasukkan Yeyen tanpa sepengetahuanku.....
Yeyen mengambil alih posisi Annisa yang sudah sangat lemas, dengan lihai dan cepat di langsung mengocok cepat ko*tolku dengan jepitan dan hisapan memeknya. ZLEB....ZLEB....ZLEEEEBBBBB.....ko*tol jumbo-ku terasa pas ke memeknya, mungkin karena jam terbangnya sangat tinggi...
“dia sangat ahli menservice ko*tolku....rasanya seperti dihisap2 dan diremas2...
Aauuuuhhhh.....oooohhhh,,,,oooo....ooohhhhhh..... ko*tol jumbomu enak banget Dith....pujinya
“walau gratis aku mau kok tiap hari kamu entot.... katanya menyanjungku
Setengah jam kemudian ‘Yen....aku mau keluar nich.... kataku
Diapun melepaskan ko*tolku dari memeknya. ...dan langsung melumat setengahnya serta mengocok pangkalnya.
CROT...CROOOOOTTT.....CROOOOOOTTTTT...... Spermaku muncrat begitu derasnya....
Kamipun kelelahan dan ketiduran hingga hari telah berganti pagi, aku terasa kehilangan saat mereka berpamitan pulang ke kostnya. Kulihat Annisa berjalan dengan tertatih dan sesekali meringis menahan perih luka dibibir memeknya....
MAAF YA NIS,....

No comments:

Post a Comment