Waktu skolah aku numpang di satu keluarga. Karena rumahnya besar,
dikoskan juga. banyak yang kos disitu, ada juga orang2 dewasa, lelaki
dan prempuan. Ada satu om yang sering ngajakin aku ngobrol. "Om kok kos
si". "Abisnya blon bisa nyicil rumah sendiri Nez". "Mangnya blon nikah".
"udah tapi keluarga tinggal di kampung, om merantau kemari untuk nyari
income yang lebi baik". Ya ngobrol
macem kaya gitu deh, lama2 aku jadi deket ma tu om dan suka ja ngeliat
omnya ganteng gitu. Si om suka ngajarin aku kalo aku ada kesulitan
dengan pelajaranku.
Sampe suatu malem, aku kesulitan harus membuat PR mengarang dalem bahasa
Inggris. Aku mo minta tolong ja ma si om. Aku ketuk kamarnya, "Om, Inez
bole masuk gak". Dia membuka pintu, kuliat matanya membelalak ngeliat
aku yang cuma pake tengtop dan clana pendek ketat. Aku memang kalo di
kos gak pake bra sehingga bentuk toketku yang imut tercetak jelas
dibalik tengtop ketatku.
"masuk nez". Aku masuk pintu kamar kututup, banyak nyamuk kalo enggak.
Aku duduk diranjang dan dia duduk di meja yang terletak disebelah
ranjang. Laptopnya segera ditutupnya, sekilas kliatannya si om gi nonton
bokep tu. "Ada apa Nez, apa yang bisa om bantu". "Ini om, ada PR mesti
buat karangan bahasa Inggris, om kan jago bahasa inggrisnya, bantuin
bikinin dong om". "Upahnya apa?" "Om maunya apa, om minta apa juga Inez
turuti deh". Sengaja kupancing dia dengan jawaban itu, pasti dia gi
napsu bis liat bokep di laptopnya. "Sini om liat, om bantuin tapi tetep
Inez yang mesti nyelesaian sendiri, om bantu kasi idenya. Buat PR nya
disini aja biar bisa selesai". "Mau om, bikin dikamar om, Inez ganggu
gak?" "Buat abege secantik dan seseksi kamu apa si yang gak?" "Mangnya
Inez seksi ya om". "Iyalah". "Om terangsang dong", sengaja aku makin to
the point. "La iya lah, om kan lelaki normal, siapa yang nahan deket2
abege cantik dan seksi kaya kamu gini". Dia memberi ide, aku nulis
idenya, sembari becanda, dia membantunya sehingga draftnya selesai.
tinggal Inez nulis ulang ja kan, selesai deh tugas om, sekarang mana
upahnya".
Dia duduk disebelahku diranjang. Dia mencium tengkukku. "Geli om", aku
menggelinjang. "Wangi kamu Nez, jadi merangsang banget deh", diciumnya
sekali lagi tengkukku. "Ooom, geli, daripada nyiumin tengkuk mending
juga cium bibir Inez ja", kataku sambil menoleh kearahnya. Dia tidak
menyia2kan kesempatan yang kuberikan, segera bibir mungilku disambar
dengan bibirnya dan dilumat dengan penuh napsu. aku mengimbangi ciumanku
yang ganas, aku menjulurkan lidahku kedalam mulutnya, dibelit dengan
lidahnya dan dikulumnya lidahku. Sementara itu tangannya mulai memerah
toketku yang baru numbuh itu, pentilku yang juga imut mulai mengeras.
"Ooom, diremes langsung ja om, Inez pengen diemut deh pentilnya".
Segera tanktopku ditarik keatas, Aku mengangkat tangannya keatas,
mempermudah dia melepas tanktopku. Toketku yang mungil tampak menonjol
dengan pentilnya yang juga imut dan berwarna pink. Aku direbahkan
diranjang, segera dia menyiumi toketku dan pentilku mulai dijilat2 dan
akhirnya diemut. Toketku dimasukkan sebanyak2nya kemulutnya dan disedot
dengan ganas. "Oom, ganas amat si ngemutnya, enak om, teruss om", aku
mulai merintih kenikmatan.
Dia meraba2 perutku, trus membuka kancing clanaku dan menurunkan
ritsluitingnya. dia merogo kedalam ke selangkanganku. agak susah karena
celanaku ketat juga, teraba jembutku yang alus. "celana Inez dilepas
sekalian om, Inez dah pengen om". "KAmu dah pernah dientot ya Nez". Aku
cuma
ngangguk aja.
Segera celana pendekku dilepas, aku gak make cd. Aku mengangkangkan
kakiku, memekku berwarna pink, kayanya masi rapet sekali dihiasi dengan
sejumput jembut yang alus. memekku diraba pelan dengan jari, trus keatas
kearah itilku, digeseknya itilku pelan, "Om yang cepet geseknya om,
nikmat
banget om, om pinter banget ngerangsang napsunya Inez, trus om, Inez dah
pengen om". "Pengen apaan Nez". "Pengen dimasukin kon tol om, ayo dong
om, Inez dah gak tahan ni, dah pengen diobok2 pake kon tol om". Dia gak
memperdulikan rengekanku, malah mulai menjilati itilku yang membuat aku
menggelinjang makin hebat. Ketika itilku diemut2, aku makin menerang2.
Dia memasukkan jari tengahnya kedalam memekku, "Kerasa banget kedutannya
Nez, padahal baru jari tengahtengah yang masuk. Gimana kalo kon tol om
yang masuk ya", katanya. Jarinya menyusuri bagian dalem sebelah atas
memekku. Sampe ketemu daging yang agak menonjol, terus digaruk2kan
jarinya disitu. Ini
membuat aku gak terkendali lagi, aku menggeliat kekanan kekiri sambil
berteriak2, "Om jahat ih, om jangan siksa Inez kaya gini dong, om gak
tahan lagi ni Inez, jangan dikilik pake jari dong om, pake kon tol om
aja, ayo dong om", kataku sambil mengacak2 rambutnya. Aku juga menarik2
bahunya, supaya
segera menancapkan kontolnya dimemekku.
akhirnya aku gak nahan, badanku mengejang, paha kurapatkan sehingga
kepalanya terjepit ketat diantara pahaku sampe dia sesek napas jadinya.
aku telah klimax, itu akibat garukan jarinya pada g spotnya, diserang
kaya gitu aku langsung nyerah, aku klimax. "Aduh om, pinter banget si
bisa bikin Inez ngecret duluan". Memang dari memekku menyembur cairan
kentel ketika aku klimax, seperti kalo lelaki ngecret. "Om Inez lemes
deh, nikmat banget deh om, padahal belon dientot ya om".
Dia bangun dan melepas semua yang menempel dibadannya. aku terbelalak
melihat kontolnya yang sudah maksimal kerasnya. "Om, gede banget
kontolnya. mana panjanglagi". Aku duduk dan segera meremes kontolnya
dengan gemes, "Ih dah keras banget om, masukin dong om, Inez pengen
ngerasain kon tol gede om kluar masuk memek Inez". Aku segera mulai
menjilati kepala kontolnya, dan tak lama kemudian kumasukkan kedalam
mulutku. "Om, gede amat, cuma muat kepalanya ja dimulut Inez", aku
meneruskan emutannya. Batangnya kukocok pelan2. "Om, kluarin pejunya
dimulut Inez ya, Inez pengen minum peju om, biar om ngentotnya bisa
lama". "Wah kamu dah pengalaman ya Nez, masi skola dah pinter ngemut
gini". Kepalanya kembali kujilat2 sebentar kemudian kumasukkan lagi ke
mulutku. Kukenyot pelan2, kepalaku mengangguk2 memasukkan kontolnya
keluar masuk mulutku. diau mengenjotkan kontolnya pelan, "Ah, enak Nez,
baru diisep mulut atas aja udah nikmat ya, apalagi kalo yg ngisep mulut
bawah". Tangannya terus saja mengelus2 memekku yang sudah basah karena
napsuku sudah sangat memuncak. "Nez, kamu udah napsu banget ya, memek
kamu udah basah begini", katanya lagi. kontolnya makin seru kuisep2nya.
"Om, mulut Inez dah pegel, kok om belum ngecret juga ya". "Om pengen
ngecretnya dimemek Inez ja". "Masukin ja ya om".
dia mencabut kontolnya dari mulutku dan segera menelungkup diatas
badanku . kon tol diarahkan ke memekku, ditekannya kepalanya masuk ke
memekku. terasa banget memekku meregang kemasukan kepala kon tol yang
besar. Dia mulai mengenjotkan kontolnya pelan, keluar masuk memekku.
Tambah lama tambah cepat sehingga akhirnya seluruh kontolnya yang
panjang ambles di memekku. "Enak om, kon tol om bikin memek Inez sesek,
dienjot yang keras om", rengekku keenakan. Enjotan kontolnya makin cepat
dan keras, aku makin sering melenguh kenikmatan, apalagi kalo dia
mengenjotkan kontolnya masuk dengan keras, sampe mentok rasanya. Gak
lama dienjot aku udah merasa mau
nyampe lagi, "Om lebih cepet genjotnya dong, Inez udah mau nyampe",
rengekku. "Cepat banget Nez aku belum apa2" jawabnya sambil mempercepat
lagi enjotan kontolnya. Akhirnya aku menjerit keenakan "Om, Inez nyampe
om, aah", aku menggelepar2 kenikmatan. Dia masih terus saja mengenjotkan
kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras.
Tiba2 dia mencabut kontolnya dari memekku. "Kok dicabut om, kan belum
ngecret", protesku. Dia diem saja tapi menyuruh aku nungging di pinggir
ranjang, dia mau gaya dogi. Segera kontolnya ambles lagi di memekku
dengan gaya baru ini. Dia berdiri sambil memegang pinggulku. Karena
berdiri, enjotan kontolnya keras dan cepat, lebih cepat dari yang tadi,
gesekannya makin kerasa di memekku dan masuknya rasanya lebih dalem
lagi, "Om, nikmat", erangku lagi. Jarinya mengelus2 pantatku, tiba2
salah satu jari disodokkan ke lubang pantatku, aku kaget sehingga
mengejan. Rupanya memekku ikut
berkontraksi meremas kon tol besar panjangnya yang sedang keluar masuk,
"Aah Nez nikmat banget, empotan memek kamu kerasa banget", erangnya
sambil terus saja mengenjot memekku. Sementara itu sambil mengenjot dia
agak menelungkup di punggungku dan tangannya meremas2 toketku, kemudian
tangannya menjalar lagi ke itilku, sambil dienjot itilku dikilik2. "Om,
nikmat banget dientot sama om, Inez udah mau nyampe lagi. Cepetan
enjotannya om," erangku saking nikmatnya. "Om juga udah mau ngecret
Nez". segera dia memegang pinggulku lagi dan mempercepat enjotan
kontolnya. Tak lama
kemudian, "Om Inez mau nyampe lagi, oom, cepetan dong enjotannya, aah",
akhirnya aku mengejang lagi keenakan. Gak lama kemudian dia mengenjotkan
kontolnya dalem2 di memekku dan pejunya ngecret. "Aah Nez, nikmat
banget", diapun agak menelungkup diatas punggungku. Karena lemas, aku
telungkup diranjang dan dia masih menindihku, kontolnya tercabut dari
memekku. "Om, nikmat deh, sekali enjot aja Inez bisa nyampe 2 kali",
kataku. Dia tak menjawab, berbaring disebelahku diranjangnya yang
sempit. Dia memelukku dan mengusap2 rambutku. "Kamu pinter banget muasin
lelaki ya Nez", katanya lagi. Aku hanya tersenyum, "Om, Inez mau ke
kamar mandi, lengket badan rasanya", akupun bangkit dari ranjang dan
menuju ke kamar mandi yang berada didalam kamarnya.
Selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi telanjang bulat,
akukaget melihat kontolnya masi saja berdiri dengan kerasnya. "Om, hebat
amat, dah ngecret masi ja ngaceng keras kaya gitu. Om kuat ya. Kata
temen inez yang pernah dientot ma om om yang kontolnya juga gede
panjang, dia ampe lemes ngeladenin napsu si om, gak ada puasnya. Inez
mau juga dong om dientot sampe lemes". Dia tersenyum saja dan aku
berbaring disebelahnya. Dia kembali mencium bibirku dengan penuh napsu.
kontolnya kuelus2 lagi. Lidahku dan lidahnya saling membelit dan kecupan
bibir berbunyi saking hotnya berciuman. Tangannya juga mengarah
kepahaku. Aku segera saja mengangkangkan pahaku, sehingga dia bisa
dengan mudah mengobok2 memekku. Sambil terus mencium bibirku, tangannya
kemudian naik meremas2 toketku. pentilku diplintir2. "Om enak, Inez udah
napsu lagi om", erangku sambil mengocok kontolnya yang masi keras
banget.
Kemudian ciumannya beralih ke toketku. pentilku yang sudah mengeras
segera diemut dengan penuh napsu, "Om, nikmat om", erangku. Diapun
menindihku sambil terus menjilati pentilku. Jilatannya turun keperutku,
kepahaku dan akhirnya mendarat di memekku. "Aah om, enak banget om",
erangku. Aku
kembali menggeliat2 keenakan, tanganku meremas2 sprei ketika dia mulai
menjilati memek dan itilku. pahaku tanpa sengaja mengepit kepalanya dan
rambutnya kujambak, aku mengejang lagi, aku kembali nyampe sebelum
dientot. Aku telentang terengah2, sementara dia terus menjilati memekku
yang basah
berlendir itu.
Dia bangun dan kembali mencium bibirku, dia menarik tanganku minta
mengocok kontolnya. Dia merebahkan dirinya, aku bangkit menuju
selangkangannya dan mulai mengemut kontolnya. "Nez, kamu pinter banget
sih". Cukup lama aku mengemut kontolnya. Sambil mengeluar masukkan di
mulutku, kontolnya kuisep kuat2. Dia jadi merem melek keenakan.
Kemudian aku ditelentangkan dan dia segera menindihku. Aku sudah
mengangkangkan pahaku lebar2. Dia menggesek2kan kepala kontolnya di
bibir memekku, lalu dienjotkan masuk, "Om, enak", erangku. Dia mulai
mengenjotkan kontolnya keluar masuk pelan2 sampai akhirnya blees,
kontolnyanancep semua di memekku. "Nez, memekmu sempit banget, padahal
barusan kemasukan kon tol ya", katanya. "Tapi enak kan om, abis kon tol
om gede banget sampe memek Inez kerasa sempit", jawabku terengah. Dia
mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat, bibirnya
diciumnya. "Enak om, aah", erangku keenakan. Enjotannya makin cepat dan
keras, pinggulku sampe bergetar karenanya. Terasa memekku mulai
berkedut2, "Om lebih cepet om, enak banget, Inez udah mau nyampe om",
erangku. "Cepet banget Nez, om belum apa2", jawabnya. "Abisnya kon tol
om enak banget sih gesekannya", jawabku lagi.
Enjotannya makin keras, setiap ditekan masuk amblesnya dalem banget
rasanya. Itu menambah nikmat buat aku. "Terus om, enak". toketku
diremas2 sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. "Terus om,
lebih cepat om, aah, enak om, jangan brenti, aakh..." akhirnya aku
mengejang, aku dah nyampe lagi.
Aku memeluk pinggangnya dengan kakiku, sehingga rasanya makin dalem
kontolnya nancepnya. memek kukedut2kan meremas kontolnya sehingga dia
melenguh, "Enak Nez, empotan memek kamu hebat banget, aku udah mau
ngecret, terus diempot Nez", erangnya sambil terus mengenjot memekku.
Akhirnya bentengnya jebol juga. pejunya ngecret dalam memekku, banyak
banget kerasa nyemburnya "Nez, aakh, aku ngecret Nez, nikmatnya memek
kamu", erangnya. Dia menelungkup diatas badanku, bibirku diciumnya.
"Trima kasih ya Nez, kamu bikin aku nikmat banget". Setelah kontolnya
mengecil,
dicabutnya dari memekku dan dia berbaring disebelahku. Aku lemes banget
walaupun nikmat juga banget. "Nez, kamu tu masi muda banget tapi
ngentotin kamu gak kalah nikmatna ma ngentotin abege yang lebi tua dari
kamu, kamu liar banget deh". "Om puas gak, mana lebi nikmat, ngentotin
Inez pa abege yang biasa om entotin". "Nikmat ma kamu Nez, aku baru
skali ngentotin abege seumur kamu". "Inez mau kok om kalo om entotin
tiap malem, abis nikmat banget". Tanpa terasa akhirnya aku tertidur
disebelahnya.
Aku terbangun karenadia menjilati memekku dengan penuh napsu. pahaku
diangkatnya keatas supaya memekku makin terbuka. "Om, nikmat banget om
jilatannya", erangku. Aku meremas2 toketku sendiri untuk menambah
nikmatnya jilatan di memekku. pentilnya kuplintir2 juga. "Om, subuh2
gini sudah ngasi enak ke Inez", lenguhku. Kemudian itilku diisep2 sambil
sesekali menjilati memekku,
menyebabkan memekku sudah banjir lagi. Aku menggelepar2 ketika itilku
diemut. Cukup lama itilku diemut sampai akhirnya kaki kuturunkan lagi
keranjang, aku mengangkangkan pahaku karena aku tau sebentar lagi pasti
kontolnya masuk. "Om, masukin dong om, Inez udah pengen dientot",
rengekku.
Dia langsung menindih tubuhku, kon tol diarahkan ke memekku. Begitu
kepala kontolnya menerobos masuk, "Yang dalem om, masukin aja semuanya
sekaligus, ayo dong om", rengekku karena napsuku yang sudah muncak. Dia
langsung mengenjotkan kontolnya dengan keras sehingga sebentar saja
kontolnya sudah nancap semuanya dimemekku. Kakiku segera melingkari
pinggangnya sehingga
kontolnya terasa masuk lebih dalem lagi. "Ayo om, dienjot dong",
rengekku lagi. Dia mulai mengenjot memekku dengan cepat dan keras, "uuh
nikmat banget rasanya pagi2 gini ngentot". enjotannya makin cepat dan
keras, ini membuat aku menggeliat2 saking nikmatnya, "Om, enak om, terus
om, Inez udah mau nyampe lagi rasanya", erangnya. Dia tidak menjawab
malah mempercepat lagi enjotan kontolnya. toketku diremas2, sampe
akhirnya aku mengejang lagi, "Om enak, Inez nyampe om, aah", erangnya
lemes. Kakiku yang tadinya melingkari pinggangnya kuturunkan ke ranjang.
Dia tidak memperdulikan keadaanku, kon tol terus saja dienjotkan keluar
masuk dengan cepat, napasnya sudah mendengus2. memekkua berdenyut2
meremas kontolnya. Dia meringis keenakan. "Nez, terus diempot Nez,
nikmat banget rasanya, Terus empotannya biar om bisa ngecret Nez",
pintanya.
Sementara itu enjotan kontolnya masih terus gencar merojok memekku.
toketku kembali diremas2, pentilnya diplintir2. "Om, Inez kepengin
ngerasain lagi dingecretin peju om", kataku. Terus saja kon tol
dienjotkan keluar masuk memekku dengan cepat dan keras, sampai akhirnya,
"Nez, om mau ngecret Nez, aah", erang dan semburan pejunya mengisi
bagian terdalam memekku. Dia ambruk dan memelukku erat2, "Nez, nikmat
banget deh ngentot sama kamu", kataku. Setelah beristirahat sebentar,
aku segera membersihkan diri dan berpakaian dan keluar dari kamarnya.
Malemnya, aku dateng lagi ke kamarnya. "Om, Inez jadi ketagihan kon tol
om ni, ngentot lagi yuk om". Saat itu akuu hanya pake daster saja. Aku
langsung masuk kamar mandinya dan ketika keluar aku cuma pake daleman
yang model bikini tipis. Segera aku berbaring disebelahnya yang cuma
mengenakan cd saja. kontolnya ngaceng dengan kerasnya sehingga kepalanya
keluar dari bagian atas cdnya yang minim. Dia merangkul dan mencium
bibirku, "Nez, ladeni om malem ini ya sayang, kamu napsuin sekali pake
daleman bikini Nez, om udah mau nancep nih", katanya. Segera aku
meremas2 kontolnya yang keluar CDnya, keras sekali ngacengnya. CDnya
langsung kulepas. kontolnya langsung tegak menjulang, besar, panjang dan
keras. Aku segera menjilati kepala kontolnya dan kumasukan kepalanya
kemulutku. Kuisep2 dan kukeluarmasukkan di mulutku. Dia terengah2
keenakan, "nikmat banget Nez isepannya, aku udah mau diisep mulut bawah
kamu", katanya.
Aku segera ditelentangkan dan bra serta CDku diurai ikatannya. Dia
menaiki aku dan menggesekkan kepala kontolnya ke memekku yang sudah
basah. Dia tidak langsung menancapkan kontolnya ke memekku, malah
digesekkan ke itilku. Aku menggeliat2 jadinya, "Om masukin aja, katanya
sudah
mau diempot memek Inez", rengekku. Diapun menekan kontolnya masuk ke
memekku. Terasa banget kepala kontolnya yang besar meregangkan memekku
dan mendesak masuk. Nikmat banget rasanya. Aku mendesis2 keenakan. Dia
terus menekan kontolnya sehingga akhirnya nancep semuanya dimemekku.
"Aah oom, enak banget kon tol om", erangku.
Diapun mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan pelan, makin
lama makin cepat. Aku hanya bisa merintih2 keenakan "Om nikmat banget
om, terusin enjotannya om, yang cepet, yang keras dong ngenjotnya",
rengekku lagi. Makin lama enjotannya makin cepet, aku mengejang2kan
memekku sehingga gantian dia yang mendesis2 keenakan, "Nez, kerasa
banget empotan me ek kamu". "Inez
mau kok tiap malem empot kon tol om", kataku. Dia tidak menjawab, hanya
enjotan terus dilakukan dengan cepat dan keras. "Mau ya om", rengekku
lagi. "enak banget deh dientot sama om, sssh". Napasku mulai memburu,
toketku diremas2, pentilku yang udah keras diplintir2 menambah
kenikmatan buat aku.
Aku mengejang2kan memekku mengempot kontolnya yang terus keluar masuk
dengan cepat dan keras. "Om, ssh, enak om, terus oom, ssh, Inez udah mau
nyampe om, ssh", erangku. "Sebentar lagi Nez om juga udah ngerasa mau
ngecret nih, ssh", jawabnya terengah. Dia setengah membungkuk dan
mengemut pentilku. Aku makin napsu jadinya, rambutnya kuremas2, "Om,
engh, ngecretin pejuku dong oom, Inez pengen ngerasain lagi disembur
peju anget, cepetan oom, Inez udah mau nyampe, aakh", kataku
menggelinjang keenakan. Enjotan kontolnya makin bertubi2. Aku merintih2
keenakan jadinya, memekku jadi mengejang2 dengan sendirinya meremas
kontolnya yang terus nyodok keluar masuk. "Om, enak banget", erangku
sambil menjepitkan kakiku di pinggangnya, sehingga enjotannya makin
terasa nancep dalem sekali di memekku. Aku memeluk badannya erat2, "Om,
nikmat banget kon tol om", rintihnya. Akhirnya, "Akh, Inez nyampe oom,
aakh", aku kelojotan saking kmatnya. memekku kembali mengejang dengan
keras meremas kontolnya sehingga diapun gak bisa bertahan lebih lama
lagi, "Nez, om ngecret, aakh", erangku. Terasa sekali semburan pejunya
yang dahsyat di memekku. Nikmat tapi lemes banget jadinya. "Aduh om,
nikmat banget om, boleh ya om Inez minta dientot tiap malem", rengekku
lagi.
Dia hanya memelukku terengah2 kecapaian. Setelah isitirahat, dia
mencabut kontolnya yang sudah lemes dari memekku, kontolnya berlumuran
peju dan lendir memekku. "Nez, mandi yuk", ajaknya.
Akupun bangun dan mengikutinya ke kamar mandi. Dia mengambil minuman
dari lemari es dan satu diberikan ke aku. Aku segera minum minuman itu
sampe habis, sedikit menyegarkan setelah dienjot abis2an. Dikamar mandi
kami saling menyabuni, toketku menjadi sasaran remasan tangannya, akupun
gak mau kalah meremas kontolnya sambil kukocok2. Hebatnya gak lama
kemudian kontolnya mulai keras lagi. "Om kuat amat sih, baru ngecret
sekarang udah mulai ngaceng lagi, abis mandi pasti Inez dientot lagi ya
om", katanya. "abis tangan kamu nakal sih, jadi buat ngelemesin mesti
ditancep dimemek kamu lagi", jawabnya tersenyum. Tambah lama makin
keraslah kontolnya sehingga ngaceng sempurna.
Aku ditunggingin bertumpu ditembok kamar mandi, kakiku direnggangkan dan
dia jongkok dibelakangnya. memekku dijilat dari belakang, aku kegelian
dan napsuku makin berkobar, "Om, Inez pengen ngerasain lagi kon tol om
keluar masuk di memek Inez", erangku keenakan karena jilatannya sudah
menyentuh2 itilku. Dia berdiri lagi dan mengarahkan kepala kontolnya ke
memekku dari belakang. Dia menekan kepala kontolnya masuk ke memeku dan
mulai dienjot pelan, sampai akhirnya seluruh kontolnya nancep di
memekku. Dia mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk sambil tangannya
memelukku dari belakang dan mengkilik2 itilku. Diserang seperti itu aku
jadi kelojotan keenakan. Gak lama dienjot dengan cara seperti itu, aku
menggelinjang dan mengejang2, "Om, Inez
nyampe om, pinter amat om ngenjot memek Inez, sebentar aja Inez sudah
nyampe", kataku terengah. Aku mulai mengejangkan memekku untuk meremas2
kontolnya, dia terus saja mengenjotkan kontolnya keluar masuk
mengimbangi empotan memekku, "Nez, kamu luar biasa deh, ahli banget kamu
muasin om", katanya. "Makanya om, tiap malem Inez mau kok ngempot kon
tol om sampe om ngecret", jawabku terengah karena enjotan kontolnya
makin cepat dan keras saja. Dia terus mengkilik2 itilku sambil
mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Napsunku kembali naik lagi, "Om
terus om, enak banget dien tot sambil dikilik itilnya, aakh", erangkua
lagi. Cukup lama dia mengenjot memekku dari belakang
sampai akhirnya aku nyampe lagi, bersamaan dengan ngecretnya dia. "Aduh
om, kuat banget sih, Inez sampe lemes deh, tiap ronde Inez selalu 2 kali
nyampe baru om ngecret. Nikmat banget om", rengekku lagi setelah aku
mencabut kontolnya.
Dia menghidupkan shower lagi untuk membersihkan tubuh kami. Setelah itu,
kami saling mengeringkan badan. Keluar dari kamar mandi langsung aku
merebahkan diri diranjang, sementara dia keluar, katanya mau mengambil
minuman. Aku sudah ngantuk banget ketika dia kembali membawa 2 cangkir
minuman coklat hangat, sesudah kuminum aku langsung tertidur.
Aku terbangun sudah pagi, segar setelah semalem dientot 2 ronde, dia
masih tidur disebelahku. kontolnya kuelus2, kuremas pelan2, sampe dia
terbangun. Begitu juga kontolnya. "Sarapan paginya kon tol lagi ya Nez",
katanya tersenyum. kontolnya yang sudah mengeras kukocok2nya biar
tambah keras,
ujung kontolnya kujilatin, sekali2 kugigit pelan2. Dia merem melek
keenakan, "Pagi gini udah nikmat, Nez". kontolnya kumasukkan kemulutku,
cuma muat kepalanya saja saking gedenya dan kuemut2 dengan keras,
kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya di mulutku.
Dia merubah posisi menjadi 69 dan mulai menjilati pahaku bagian dalem,
kemudian jilatannya mengarah kememekku. Aku gak tahan kalo itilku mulai
dijilati, apalagi diisep2, langsung aja memekku menjadi basah. "Nez,
udah napsu lagi ya, memek kamu udah basah bange", katanya sambil
mengkilik itilku dengan jari. Aku menjadi kelojotan keenakan, isepanku
ke kontolnya menjadi brenti.
"Om, Inez udah pengen dientot lagi om", rengekku. Dia bangun, pahaku
dikangkangkan, dan dia menempelkan kepala kontolnya di memekku. Kakiku
ditekuk kedada dan dia mulai menancapkan kontolnya ke memekku. "Masukin
semuanya om, biar nikmat", erangku terengah2. Dia mulai
mengenjotkan kon tolnya keluar masuk sehingga sebentar saja sudah nancep
delam sekali di memekku. Dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk.
Aku merintih2 keenakan, "Om, nikmat banget om, terus om, enjot yang
keras". Tiba2 dia menarik kontolnya sehingga tinggal kepalanya yang
terjepit dimemekku, kontolnya hanya digerakkan pelan. Aku jadi
blingsatan, "Masukin lagi dong om, om nakal ih, ayo dong om dimasukin
semua lagi", rengekku. Tiba2 dia mengenjotkan lagi kontolnya sehingga
nancep semua, "Aakh, enak banget om". Belum hilang rasa enaknya, dia
sudah menarik kontolnya sehingga tinggal kepalanya saja yang nancep di
memekku, digerak2kan pelan sampai aku mulai
merengek2 dan tiba2 dienjotkan lagi sehingga nancep semuanya di memekku.
Berulang2 dia melakukan cara itu sehingga akhirnya aku nyerah duluan,
"Om masukin semuanya oom, Inez nyampe, aakh", aku mengejang, memekku
terasa meremas2 kontolnya. Aku terengah2 keenakan, kaki kuletakkan
diranjang, dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku,
segera napsuku bangkit lagi. Aku menggeliat2 keenakan, tak lupa memek
kukejang2kan untuk mengempot kontolnya. Diapun meringis keenakan, "Terus
diempot Nez, nikmat banget".
Tiba2 dia berhenti mengenjotkan kontolku, aku dipeluk dan dia berguling
sehingga sekarang aku yang diatas. Segera aku yang ambil alih komando,
pantat kuenjotkan keatas kebawah, mengocok kontolnya yang masih perkasa.
toketku yang berguncang2 seirama naik turunnya pantatku diremas2 dengan
gemas, pentilnya diplintir2nya sekalian. "Ngentot gaya apa aja sama om,
sama nikmatnya ya om", kataku sambil mempercepat enjotan pantatku.
"Nez, aku udah pengen ngecret Nez, kita berbalik lagi ya", katanya
sambil memeluk aku kembali dan berguling sehingga sekarang dia yang
diatas kembali.
Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras,
aku makin terengah2 keenakan, "terus om, Inez udah mau nyampe lagi,
bareng lagi ya om", kataku. Akhirnya kembali aku mengejang2 nyampe,
sehingga memekku kembali meremas2 kontolnya. Diapun gak bisa bertahan
lagi, sambil mengejotkan kontolnya dalem2 dia ngecret, "Nez, enak Nez,
aakh". pejunya kembali berhamburan dimemekku. Aku heran juga kayanya
stok pejunya gak ada batesnya, setiap ngecret selalu keluarnya banyak.
Setelah selesai semuanya, kami kembali membersihkan diri dikamar mandi.
No comments:
Post a Comment