Friday 1 June 2018

Bikinin PR upahnya nikmat

Waktu skolah aku numpang di satu keluarga. Karena rumahnya besar, dikoskan juga. banyak yang kos disitu, ada juga orang2 dewasa, lelaki dan prempuan. Ada satu om yang sering ngajakin aku ngobrol. "Om kok kos si". "Abisnya blon bisa nyicil rumah sendiri Nez". "Mangnya blon nikah". "udah tapi keluarga tinggal di kampung, om merantau kemari untuk nyari income yang lebi baik". Ya ngobrol
macem kaya gitu deh, lama2 aku jadi deket ma tu om dan suka ja ngeliat omnya ganteng gitu. Si om suka ngajarin aku kalo aku ada kesulitan dengan pelajaranku.

Sampe suatu malem, aku kesulitan harus membuat PR mengarang dalem bahasa Inggris. Aku mo minta tolong ja ma si om. Aku ketuk kamarnya, "Om, Inez bole masuk gak". Dia membuka pintu, kuliat matanya membelalak ngeliat aku yang cuma pake tengtop dan clana pendek ketat. Aku memang kalo di kos gak pake bra sehingga bentuk toketku yang imut tercetak jelas dibalik tengtop ketatku.

"masuk nez". Aku masuk pintu kamar kututup, banyak nyamuk kalo enggak. Aku duduk diranjang dan dia duduk di meja yang terletak disebelah ranjang. Laptopnya segera ditutupnya, sekilas kliatannya si om gi nonton bokep tu. "Ada apa Nez, apa yang bisa om bantu". "Ini om, ada PR mesti buat karangan bahasa Inggris, om kan jago bahasa inggrisnya, bantuin bikinin dong om". "Upahnya apa?" "Om maunya apa, om minta apa juga Inez turuti deh". Sengaja kupancing dia dengan jawaban itu, pasti dia gi napsu bis liat bokep di laptopnya. "Sini om liat, om bantuin tapi tetep Inez yang mesti nyelesaian sendiri, om bantu kasi idenya. Buat PR nya disini aja biar bisa selesai". "Mau om, bikin dikamar om, Inez ganggu gak?" "Buat abege secantik dan seseksi kamu apa si yang gak?" "Mangnya Inez seksi ya om". "Iyalah". "Om terangsang dong", sengaja aku makin to the point. "La iya lah, om kan lelaki normal, siapa yang nahan deket2 abege cantik dan seksi kaya kamu gini". Dia memberi ide, aku nulis idenya, sembari becanda, dia membantunya sehingga draftnya selesai. tinggal Inez nulis ulang ja kan, selesai deh tugas om, sekarang mana upahnya".

Dia duduk disebelahku diranjang. Dia mencium tengkukku. "Geli om", aku menggelinjang. "Wangi kamu Nez, jadi merangsang banget deh", diciumnya sekali lagi tengkukku. "Ooom, geli, daripada nyiumin tengkuk mending juga cium bibir Inez ja", kataku sambil menoleh kearahnya. Dia tidak menyia2kan kesempatan yang kuberikan, segera bibir mungilku disambar dengan bibirnya dan dilumat dengan penuh napsu. aku mengimbangi ciumanku yang ganas, aku menjulurkan lidahku kedalam mulutnya, dibelit dengan lidahnya dan dikulumnya lidahku. Sementara itu tangannya mulai memerah toketku yang baru numbuh itu, pentilku yang juga imut mulai mengeras. "Ooom, diremes langsung ja om, Inez pengen diemut deh pentilnya".

Segera tanktopku ditarik keatas, Aku mengangkat tangannya keatas, mempermudah dia melepas tanktopku. Toketku yang mungil tampak menonjol dengan pentilnya yang juga imut dan berwarna pink. Aku direbahkan diranjang, segera dia menyiumi toketku dan pentilku mulai dijilat2 dan akhirnya diemut. Toketku dimasukkan sebanyak2nya kemulutnya dan disedot dengan ganas. "Oom, ganas amat si ngemutnya, enak om, teruss om", aku mulai merintih kenikmatan.

Dia meraba2 perutku, trus membuka kancing clanaku dan menurunkan ritsluitingnya. dia merogo kedalam ke selangkanganku. agak susah karena celanaku ketat juga, teraba jembutku yang alus. "celana Inez dilepas sekalian om, Inez dah pengen om". "KAmu dah pernah dientot ya Nez". Aku cuma
ngangguk aja.

Segera celana pendekku dilepas, aku gak make cd. Aku mengangkangkan kakiku, memekku berwarna pink, kayanya masi rapet sekali dihiasi dengan sejumput jembut yang alus. memekku diraba pelan dengan jari, trus keatas kearah itilku, digeseknya itilku pelan, "Om yang cepet geseknya om, nikmat
banget om, om pinter banget ngerangsang napsunya Inez, trus om, Inez dah pengen om". "Pengen apaan Nez". "Pengen dimasukin kon tol om, ayo dong om, Inez dah gak tahan ni, dah pengen diobok2 pake kon tol om". Dia gak memperdulikan rengekanku, malah mulai menjilati itilku yang membuat aku
menggelinjang makin hebat. Ketika itilku diemut2, aku makin menerang2. Dia memasukkan jari tengahnya kedalam memekku, "Kerasa banget kedutannya Nez, padahal baru jari tengahtengah yang masuk. Gimana kalo kon tol om yang masuk ya", katanya. Jarinya menyusuri bagian dalem sebelah atas memekku. Sampe ketemu daging yang agak menonjol, terus digaruk2kan jarinya disitu. Ini
membuat aku gak terkendali lagi, aku menggeliat kekanan kekiri sambil berteriak2, "Om jahat ih, om jangan siksa Inez kaya gini dong, om gak tahan lagi ni Inez, jangan dikilik pake jari dong om, pake kon tol om aja, ayo dong om", kataku sambil mengacak2 rambutnya. Aku juga menarik2 bahunya, supaya
segera menancapkan kontolnya dimemekku.

akhirnya aku gak nahan, badanku mengejang, paha kurapatkan sehingga kepalanya terjepit ketat diantara pahaku sampe dia sesek napas jadinya. aku telah klimax, itu akibat garukan jarinya pada g spotnya, diserang kaya gitu aku langsung nyerah, aku klimax. "Aduh om, pinter banget si bisa bikin Inez ngecret duluan". Memang dari memekku menyembur cairan kentel ketika aku klimax, seperti kalo lelaki ngecret. "Om Inez lemes deh, nikmat banget deh om, padahal belon dientot ya om".

Dia bangun dan melepas semua yang menempel dibadannya. aku terbelalak melihat kontolnya yang sudah maksimal kerasnya. "Om, gede banget kontolnya. mana panjanglagi". Aku duduk dan segera meremes kontolnya dengan gemes, "Ih dah keras banget om, masukin dong om, Inez pengen ngerasain kon tol gede om kluar masuk memek Inez". Aku segera mulai menjilati kepala kontolnya, dan tak lama kemudian kumasukkan kedalam mulutku. "Om, gede amat, cuma muat kepalanya ja dimulut Inez", aku meneruskan emutannya. Batangnya kukocok pelan2. "Om, kluarin pejunya dimulut Inez ya, Inez pengen minum peju om, biar om ngentotnya bisa lama". "Wah kamu dah pengalaman ya Nez, masi skola dah pinter ngemut gini". Kepalanya kembali kujilat2 sebentar kemudian kumasukkan lagi ke mulutku. Kukenyot pelan2, kepalaku mengangguk2 memasukkan kontolnya keluar masuk mulutku. diau mengenjotkan kontolnya pelan, "Ah, enak Nez, baru diisep mulut atas aja udah nikmat ya, apalagi kalo yg ngisep mulut bawah". Tangannya terus saja mengelus2 memekku yang sudah basah karena napsuku sudah sangat memuncak. "Nez, kamu udah napsu banget ya, memek kamu udah basah begini", katanya lagi. kontolnya makin seru kuisep2nya. "Om, mulut Inez dah pegel, kok om belum ngecret juga ya". "Om pengen ngecretnya dimemek Inez ja". "Masukin ja ya om".

dia mencabut kontolnya dari mulutku dan segera menelungkup diatas badanku . kon tol diarahkan ke memekku, ditekannya kepalanya masuk ke memekku. terasa banget memekku meregang kemasukan kepala kon tol yang besar. Dia mulai mengenjotkan kontolnya pelan, keluar masuk memekku. Tambah lama tambah cepat sehingga akhirnya seluruh kontolnya yang panjang ambles di memekku. "Enak om, kon tol om bikin memek Inez sesek, dienjot yang keras om", rengekku keenakan. Enjotan kontolnya makin cepat dan keras, aku makin sering melenguh kenikmatan, apalagi kalo dia mengenjotkan kontolnya masuk dengan keras, sampe mentok rasanya. Gak lama dienjot aku udah merasa mau
nyampe lagi, "Om lebih cepet genjotnya dong, Inez udah mau nyampe", rengekku. "Cepat banget Nez aku belum apa2" jawabnya sambil mempercepat lagi enjotan kontolnya. Akhirnya aku menjerit keenakan "Om, Inez nyampe om, aah", aku menggelepar2 kenikmatan. Dia masih terus saja mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras.

Tiba2 dia mencabut kontolnya dari memekku. "Kok dicabut om, kan belum ngecret", protesku. Dia diem saja tapi menyuruh aku nungging di pinggir ranjang, dia mau gaya dogi. Segera kontolnya ambles lagi di memekku dengan gaya baru ini. Dia berdiri sambil memegang pinggulku. Karena berdiri, enjotan kontolnya keras dan cepat, lebih cepat dari yang tadi, gesekannya makin kerasa di memekku dan masuknya rasanya lebih dalem lagi, "Om, nikmat", erangku lagi. Jarinya mengelus2 pantatku, tiba2 salah satu jari disodokkan ke lubang pantatku, aku kaget sehingga mengejan. Rupanya memekku ikut
berkontraksi meremas kon tol besar panjangnya yang sedang keluar masuk, "Aah Nez nikmat banget, empotan memek kamu kerasa banget", erangnya sambil terus saja mengenjot memekku. Sementara itu sambil mengenjot dia agak menelungkup di punggungku dan tangannya meremas2 toketku, kemudian
tangannya menjalar lagi ke itilku, sambil dienjot itilku dikilik2. "Om, nikmat banget dientot sama om, Inez udah mau nyampe lagi. Cepetan enjotannya om," erangku saking nikmatnya. "Om juga udah mau ngecret Nez". segera dia memegang pinggulku lagi dan mempercepat enjotan kontolnya. Tak lama
kemudian, "Om Inez mau nyampe lagi, oom, cepetan dong enjotannya, aah", akhirnya aku mengejang lagi keenakan. Gak lama kemudian dia mengenjotkan kontolnya dalem2 di memekku dan pejunya ngecret. "Aah Nez, nikmat banget", diapun agak menelungkup diatas punggungku. Karena lemas, aku telungkup diranjang dan dia masih menindihku, kontolnya tercabut dari memekku. "Om, nikmat deh, sekali enjot aja Inez bisa nyampe 2 kali", kataku. Dia tak menjawab, berbaring disebelahku diranjangnya yang sempit. Dia memelukku dan mengusap2 rambutku. "Kamu pinter banget muasin lelaki ya Nez", katanya lagi. Aku hanya tersenyum, "Om, Inez mau ke kamar mandi, lengket badan rasanya", akupun bangkit dari ranjang dan menuju ke kamar mandi yang berada didalam kamarnya.

Selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi telanjang bulat, akukaget melihat kontolnya masi saja berdiri dengan kerasnya. "Om, hebat amat, dah ngecret masi ja ngaceng keras kaya gitu. Om kuat ya. Kata temen inez yang pernah dientot ma om om yang kontolnya juga gede panjang, dia ampe lemes ngeladenin napsu si om, gak ada puasnya. Inez mau juga dong om dientot sampe lemes". Dia tersenyum saja dan aku berbaring disebelahnya. Dia kembali mencium bibirku dengan penuh napsu. kontolnya kuelus2 lagi. Lidahku dan lidahnya saling membelit dan kecupan bibir berbunyi saking hotnya berciuman. Tangannya juga mengarah kepahaku. Aku segera saja mengangkangkan pahaku, sehingga dia bisa dengan mudah mengobok2 memekku. Sambil terus mencium bibirku, tangannya kemudian naik meremas2 toketku. pentilku diplintir2. "Om enak, Inez udah napsu lagi om", erangku sambil mengocok kontolnya yang masi keras banget.

Kemudian ciumannya beralih ke toketku. pentilku yang sudah mengeras segera diemut dengan penuh napsu, "Om, nikmat om", erangku. Diapun menindihku sambil terus menjilati pentilku. Jilatannya turun keperutku, kepahaku dan akhirnya mendarat di memekku. "Aah om, enak banget om", erangku. Aku
kembali menggeliat2 keenakan, tanganku meremas2 sprei ketika dia mulai menjilati memek dan itilku. pahaku tanpa sengaja mengepit kepalanya dan rambutnya kujambak, aku mengejang lagi, aku kembali nyampe sebelum dientot. Aku telentang terengah2, sementara dia terus menjilati memekku yang basah
berlendir itu.

Dia bangun dan kembali mencium bibirku, dia menarik tanganku minta mengocok kontolnya. Dia merebahkan dirinya, aku bangkit menuju selangkangannya dan mulai mengemut kontolnya. "Nez, kamu pinter banget sih". Cukup lama aku mengemut kontolnya. Sambil mengeluar masukkan di mulutku, kontolnya kuisep kuat2. Dia jadi merem melek keenakan.

Kemudian aku ditelentangkan dan dia segera menindihku. Aku sudah mengangkangkan pahaku lebar2. Dia menggesek2kan kepala kontolnya di bibir memekku, lalu dienjotkan masuk, "Om, enak", erangku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk pelan2 sampai akhirnya blees, kontolnyanancep semua di memekku. "Nez, memekmu sempit banget, padahal barusan kemasukan kon tol ya", katanya. "Tapi enak kan om, abis kon tol om gede banget sampe memek Inez kerasa sempit", jawabku terengah. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat, bibirnya diciumnya. "Enak om, aah", erangku keenakan. Enjotannya makin cepat dan keras, pinggulku sampe bergetar karenanya. Terasa memekku mulai berkedut2, "Om lebih cepet om, enak banget, Inez udah mau nyampe om", erangku. "Cepet banget Nez, om belum apa2", jawabnya. "Abisnya kon tol om enak banget sih gesekannya", jawabku lagi.

Enjotannya makin keras, setiap ditekan masuk amblesnya dalem banget rasanya. Itu menambah nikmat buat aku. "Terus om, enak". toketku diremas2 sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. "Terus om, lebih cepat om, aah, enak om, jangan brenti, aakh..." akhirnya aku mengejang, aku dah nyampe lagi.

Aku memeluk pinggangnya dengan kakiku, sehingga rasanya makin dalem kontolnya nancepnya. memek kukedut2kan meremas kontolnya sehingga dia melenguh, "Enak Nez, empotan memek kamu hebat banget, aku udah mau ngecret, terus diempot Nez", erangnya sambil terus mengenjot memekku.
Akhirnya bentengnya jebol juga. pejunya ngecret dalam memekku, banyak banget kerasa nyemburnya "Nez, aakh, aku ngecret Nez, nikmatnya memek kamu", erangnya. Dia menelungkup diatas badanku, bibirku diciumnya. "Trima kasih ya Nez, kamu bikin aku nikmat banget". Setelah kontolnya mengecil,
dicabutnya dari memekku dan dia berbaring disebelahku. Aku lemes banget walaupun nikmat juga banget. "Nez, kamu tu masi muda banget tapi ngentotin kamu gak kalah nikmatna ma ngentotin abege yang lebi tua dari kamu, kamu liar banget deh". "Om puas gak, mana lebi nikmat, ngentotin Inez pa abege yang biasa om entotin". "Nikmat ma kamu Nez, aku baru skali ngentotin abege seumur kamu". "Inez mau kok om kalo om entotin tiap malem, abis nikmat banget". Tanpa terasa akhirnya aku tertidur disebelahnya.

Aku terbangun karenadia menjilati memekku dengan penuh napsu. pahaku diangkatnya keatas supaya memekku makin terbuka. "Om, nikmat banget om jilatannya", erangku. Aku meremas2 toketku sendiri untuk menambah nikmatnya jilatan di memekku. pentilnya kuplintir2 juga. "Om, subuh2 gini sudah ngasi enak ke Inez", lenguhku. Kemudian itilku diisep2 sambil sesekali menjilati memekku,
menyebabkan memekku sudah banjir lagi. Aku menggelepar2 ketika itilku diemut. Cukup lama itilku diemut sampai akhirnya kaki kuturunkan lagi keranjang, aku mengangkangkan pahaku karena aku tau sebentar lagi pasti kontolnya masuk. "Om, masukin dong om, Inez udah pengen dientot", rengekku.

Dia langsung menindih tubuhku, kon tol diarahkan ke memekku. Begitu kepala kontolnya menerobos masuk, "Yang dalem om, masukin aja semuanya sekaligus, ayo dong om", rengekku karena napsuku yang sudah muncak. Dia langsung mengenjotkan kontolnya dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancap semuanya dimemekku. Kakiku segera melingkari pinggangnya sehingga
kontolnya terasa masuk lebih dalem lagi. "Ayo om, dienjot dong", rengekku lagi. Dia mulai mengenjot memekku dengan cepat dan keras, "uuh nikmat banget rasanya pagi2 gini ngentot". enjotannya makin cepat dan keras, ini membuat aku menggeliat2 saking nikmatnya, "Om, enak om, terus om, Inez udah mau nyampe lagi rasanya", erangnya. Dia tidak menjawab malah mempercepat lagi enjotan kontolnya. toketku diremas2, sampe akhirnya aku mengejang lagi, "Om enak, Inez nyampe om, aah", erangnya lemes. Kakiku yang tadinya melingkari pinggangnya kuturunkan ke ranjang.

Dia tidak memperdulikan keadaanku, kon tol terus saja dienjotkan keluar masuk dengan cepat, napasnya sudah mendengus2. memekkua berdenyut2 meremas kontolnya. Dia meringis keenakan. "Nez, terus diempot Nez, nikmat banget rasanya, Terus empotannya biar om bisa ngecret Nez", pintanya.
Sementara itu enjotan kontolnya masih terus gencar merojok memekku. toketku kembali diremas2, pentilnya diplintir2. "Om, Inez kepengin ngerasain lagi dingecretin peju om", kataku. Terus saja kon tol dienjotkan keluar masuk memekku dengan cepat dan keras, sampai akhirnya, "Nez, om mau ngecret Nez, aah", erang dan semburan pejunya mengisi bagian terdalam memekku. Dia ambruk dan memelukku erat2, "Nez, nikmat banget deh ngentot sama kamu", kataku. Setelah beristirahat sebentar, aku segera membersihkan diri dan berpakaian dan keluar dari kamarnya.

Malemnya, aku dateng lagi ke kamarnya. "Om, Inez jadi ketagihan kon tol om ni, ngentot lagi yuk om". Saat itu akuu hanya pake daster saja. Aku langsung masuk kamar mandinya dan ketika keluar aku cuma pake daleman yang model bikini tipis. Segera aku berbaring disebelahnya yang cuma mengenakan cd saja. kontolnya ngaceng dengan kerasnya sehingga kepalanya keluar dari bagian atas cdnya yang minim. Dia merangkul dan mencium bibirku, "Nez, ladeni om malem ini ya sayang, kamu napsuin sekali pake daleman bikini Nez, om udah mau nancep nih", katanya. Segera aku meremas2 kontolnya yang keluar CDnya, keras sekali ngacengnya. CDnya langsung kulepas. kontolnya langsung tegak menjulang, besar, panjang dan keras. Aku segera menjilati kepala kontolnya dan kumasukan kepalanya
kemulutku. Kuisep2 dan kukeluarmasukkan di mulutku. Dia terengah2 keenakan, "nikmat banget Nez isepannya, aku udah mau diisep mulut bawah kamu", katanya.

Aku segera ditelentangkan dan bra serta CDku diurai ikatannya. Dia menaiki aku dan menggesekkan kepala kontolnya ke memekku yang sudah basah. Dia tidak langsung menancapkan kontolnya ke memekku, malah digesekkan ke itilku. Aku menggeliat2 jadinya, "Om masukin aja, katanya sudah
mau diempot memek Inez", rengekku. Diapun menekan kontolnya masuk ke memekku. Terasa banget kepala kontolnya yang besar meregangkan memekku dan mendesak masuk. Nikmat banget rasanya. Aku mendesis2 keenakan. Dia terus menekan kontolnya sehingga akhirnya nancep semuanya dimemekku. "Aah oom, enak banget kon tol om", erangku.

Diapun mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat. Aku hanya bisa merintih2 keenakan "Om nikmat banget om, terusin enjotannya om, yang cepet, yang keras dong ngenjotnya", rengekku lagi. Makin lama enjotannya makin cepet, aku mengejang2kan memekku sehingga gantian dia yang mendesis2 keenakan, "Nez, kerasa banget empotan me ek kamu". "Inez
mau kok tiap malem empot kon tol om", kataku. Dia tidak menjawab, hanya enjotan terus dilakukan dengan cepat dan keras. "Mau ya om", rengekku lagi. "enak banget deh dientot sama om, sssh". Napasku mulai memburu, toketku diremas2, pentilku yang udah keras diplintir2 menambah kenikmatan buat aku.

Aku mengejang2kan memekku mengempot kontolnya yang terus keluar masuk dengan cepat dan keras. "Om, ssh, enak om, terus oom, ssh, Inez udah mau nyampe om, ssh", erangku. "Sebentar lagi Nez om juga udah ngerasa mau ngecret nih, ssh", jawabnya terengah. Dia setengah membungkuk dan mengemut pentilku. Aku makin napsu jadinya, rambutnya kuremas2, "Om, engh, ngecretin pejuku dong oom, Inez pengen ngerasain lagi disembur peju anget, cepetan oom, Inez udah mau nyampe, aakh", kataku menggelinjang keenakan. Enjotan kontolnya makin bertubi2. Aku merintih2 keenakan jadinya, memekku jadi mengejang2 dengan sendirinya meremas kontolnya yang terus nyodok keluar masuk. "Om, enak banget", erangku sambil menjepitkan kakiku di pinggangnya, sehingga enjotannya makin terasa nancep dalem sekali di memekku. Aku memeluk badannya erat2, "Om, nikmat banget kon tol om", rintihnya. Akhirnya, "Akh, Inez nyampe oom, aakh", aku kelojotan saking kmatnya. memekku kembali mengejang dengan keras meremas kontolnya sehingga diapun gak bisa bertahan lebih lama lagi, "Nez, om ngecret, aakh", erangku. Terasa sekali semburan pejunya yang dahsyat di memekku. Nikmat tapi lemes banget jadinya. "Aduh om, nikmat banget om, boleh ya om Inez minta dientot tiap malem", rengekku lagi.

Dia hanya memelukku terengah2 kecapaian. Setelah isitirahat, dia mencabut kontolnya yang sudah lemes dari memekku, kontolnya berlumuran peju dan lendir memekku. "Nez, mandi yuk", ajaknya.
Akupun bangun dan mengikutinya ke kamar mandi. Dia mengambil minuman dari lemari es dan satu diberikan ke aku. Aku segera minum minuman itu sampe habis, sedikit menyegarkan setelah dienjot abis2an. Dikamar mandi kami saling menyabuni, toketku menjadi sasaran remasan tangannya, akupun gak mau kalah meremas kontolnya sambil kukocok2. Hebatnya gak lama kemudian kontolnya mulai keras lagi. "Om kuat amat sih, baru ngecret sekarang udah mulai ngaceng lagi, abis mandi pasti Inez dientot lagi ya om", katanya. "abis tangan kamu nakal sih, jadi buat ngelemesin mesti ditancep dimemek kamu lagi", jawabnya tersenyum. Tambah lama makin keraslah kontolnya sehingga ngaceng sempurna.

Aku ditunggingin bertumpu ditembok kamar mandi, kakiku direnggangkan dan dia jongkok dibelakangnya. memekku dijilat dari belakang, aku kegelian dan napsuku makin berkobar, "Om, Inez pengen ngerasain lagi kon tol om keluar masuk di memek Inez", erangku keenakan karena jilatannya sudah menyentuh2 itilku. Dia berdiri lagi dan mengarahkan kepala kontolnya ke memekku dari belakang. Dia menekan kepala kontolnya masuk ke memeku dan mulai dienjot pelan, sampai akhirnya seluruh kontolnya nancep di memekku. Dia mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk sambil tangannya memelukku dari belakang dan mengkilik2 itilku. Diserang seperti itu aku jadi kelojotan keenakan. Gak lama dienjot dengan cara seperti itu, aku menggelinjang dan mengejang2, "Om, Inez
nyampe om, pinter amat om ngenjot memek Inez, sebentar aja Inez sudah nyampe", kataku terengah. Aku mulai mengejangkan memekku untuk meremas2 kontolnya, dia terus saja mengenjotkan kontolnya keluar masuk mengimbangi empotan memekku, "Nez, kamu luar biasa deh, ahli banget kamu muasin om", katanya. "Makanya om, tiap malem Inez mau kok ngempot kon tol om sampe om ngecret", jawabku terengah karena enjotan kontolnya makin cepat dan keras saja. Dia terus mengkilik2 itilku sambil mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Napsunku kembali naik lagi, "Om terus om, enak banget dien tot sambil dikilik itilnya, aakh", erangkua lagi. Cukup lama dia mengenjot memekku dari belakang
sampai akhirnya aku nyampe lagi, bersamaan dengan ngecretnya dia. "Aduh om, kuat banget sih, Inez sampe lemes deh, tiap ronde Inez selalu 2 kali nyampe baru om ngecret. Nikmat banget om", rengekku lagi setelah aku mencabut kontolnya.

Dia menghidupkan shower lagi untuk membersihkan tubuh kami. Setelah itu, kami saling mengeringkan badan. Keluar dari kamar mandi langsung aku merebahkan diri diranjang, sementara dia keluar, katanya mau mengambil minuman. Aku sudah ngantuk banget ketika dia kembali membawa 2 cangkir minuman coklat hangat, sesudah kuminum aku langsung tertidur.

Aku terbangun sudah pagi, segar setelah semalem dientot 2 ronde, dia masih tidur disebelahku. kontolnya kuelus2, kuremas pelan2, sampe dia terbangun. Begitu juga kontolnya. "Sarapan paginya kon tol lagi ya Nez", katanya tersenyum. kontolnya yang sudah mengeras kukocok2nya biar tambah keras,
ujung kontolnya kujilatin, sekali2 kugigit pelan2. Dia merem melek keenakan, "Pagi gini udah nikmat, Nez". kontolnya kumasukkan kemulutku, cuma muat kepalanya saja saking gedenya dan kuemut2 dengan keras, kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya di mulutku.

Dia merubah posisi menjadi 69 dan mulai menjilati pahaku bagian dalem, kemudian jilatannya mengarah kememekku. Aku gak tahan kalo itilku mulai dijilati, apalagi diisep2, langsung aja memekku menjadi basah. "Nez, udah napsu lagi ya, memek kamu udah basah bange", katanya sambil mengkilik itilku dengan jari. Aku menjadi kelojotan keenakan, isepanku ke kontolnya menjadi brenti.

"Om, Inez udah pengen dientot lagi om", rengekku. Dia bangun, pahaku dikangkangkan, dan dia menempelkan kepala kontolnya di memekku. Kakiku ditekuk kedada dan dia mulai menancapkan kontolnya ke memekku. "Masukin semuanya om, biar nikmat", erangku terengah2. Dia mulai
mengenjotkan kon tolnya keluar masuk sehingga sebentar saja sudah nancep delam sekali di memekku. Dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Aku merintih2 keenakan, "Om, nikmat banget om, terus om, enjot yang keras". Tiba2 dia menarik kontolnya sehingga tinggal kepalanya yang terjepit dimemekku, kontolnya hanya digerakkan pelan. Aku jadi blingsatan, "Masukin lagi dong om, om nakal ih, ayo dong om dimasukin semua lagi", rengekku. Tiba2 dia mengenjotkan lagi kontolnya sehingga nancep semua, "Aakh, enak banget om". Belum hilang rasa enaknya, dia sudah menarik kontolnya sehingga tinggal kepalanya saja yang nancep di memekku, digerak2kan pelan sampai aku mulai
merengek2 dan tiba2 dienjotkan lagi sehingga nancep semuanya di memekku. Berulang2 dia melakukan cara itu sehingga akhirnya aku nyerah duluan, "Om masukin semuanya oom, Inez nyampe, aakh", aku mengejang, memekku terasa meremas2 kontolnya. Aku terengah2 keenakan, kaki kuletakkan diranjang, dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku, segera napsuku bangkit lagi. Aku menggeliat2 keenakan, tak lupa memek kukejang2kan untuk mengempot kontolnya. Diapun meringis keenakan, "Terus diempot Nez, nikmat banget".

Tiba2 dia berhenti mengenjotkan kontolku, aku dipeluk dan dia berguling sehingga sekarang aku yang diatas. Segera aku yang ambil alih komando, pantat kuenjotkan keatas kebawah, mengocok kontolnya yang masih perkasa. toketku yang berguncang2 seirama naik turunnya pantatku diremas2 dengan gemas, pentilnya diplintir2nya sekalian. "Ngentot gaya apa aja sama om, sama nikmatnya ya om", kataku sambil mempercepat enjotan pantatku. "Nez, aku udah pengen ngecret Nez, kita berbalik lagi ya", katanya sambil memeluk aku kembali dan berguling sehingga sekarang dia yang diatas kembali.

Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras, aku makin terengah2 keenakan, "terus om, Inez udah mau nyampe lagi, bareng lagi ya om", kataku. Akhirnya kembali aku mengejang2 nyampe, sehingga memekku kembali meremas2 kontolnya. Diapun gak bisa bertahan lagi, sambil mengejotkan kontolnya dalem2 dia ngecret, "Nez, enak Nez, aakh". pejunya kembali berhamburan dimemekku. Aku heran juga kayanya stok pejunya gak ada batesnya, setiap ngecret selalu keluarnya banyak. Setelah selesai semuanya, kami kembali membersihkan diri dikamar mandi.

No comments:

Post a Comment