Thursday 31 May 2018

Lokal vs bule 2

Sesampainya di hotel, temennya dah nunggu di lobi hotel. Orangnya ganteng amat, bulenya masi keliatan biar ibunya jawa juga. Seumuran dengan si om lah. Dia mencium pipiku ketika kami diperkenalkan, kebiasaan bule cipika cipiki. Bahasa indonesianya lancar tanpa logat bule sama sekali, aku sebut aja dia om bule. Kami duduk di coffee shop, dan om bule rame sekali ngobrol dengan ombul
(kusebut om lokal atau omlok aja deh), dan juga melibatkan aku dalam pembicaraannya. Aku pesen capuchino aja sedang mereka berdua pesen kopi. Hari dah menjelang sore ketika kami selesai ngobrol. “Well, sekarang apa ni acara kita, mo makan malem aja, dah lewat magrib ni”. “Bole deh, dah laper blon Nez”, sahut omlok. Aku si masi kenyang, rasanya tadi aku makannya banyak si, tapi ya diajak tuan rumah gak etis banget kalo aku nolak, jadi aku ngangguk aja.

Om bule ajak kita makan di resto yang ada di hotel, prasmanan lagi, jadi bole makan sepuasnya. Aku ya ambil makanan yang aku suka aja sedikit, ada makanan indonesia, makanan cina, makanan india, makanan jepang dan makanan barat, maklum deh hotel bintang lima, pasti makanannya lengkap dengan pelbagai cita rasa. Kami masi aja nerusin ngobrol, om bule memang pandai mencari topik yang ringan dan lucu sehingga aku sering geli mendengar gurauannya, aku merasa seneng ja ketemu om bule, mana ganteng banget lagi.

Slesai makan, kami bertiga meluncur ke atas dengan lift, rupanya om bule tinggal di suite room hotel di lantai paling atas. Besar sekali ruangannya, kaya rumah kecil aja. Ada ruang tamu, ruang makan dan kamar tidur yang besar, dengan balkon diluarnya yang ada pool kecilnya. Sejuk sekali menikmati suasana gelap diluar di balkonnya. Peralatan elektroniknya juga lengkap sekali, tv di ruang tamu
dan di kamar tidur serta lemari es dan mcirowave oven. Selesai aku liat2 ruangan, om bule ngajak kita duduk di sofa, ombul (disingkat aja ya) bilang ke aku “Nez, aku denger dari temanku bahwa dia barusan berbagi kenikmatan dengan kamu ya”. Aku diem ja, cuma ngangguk. “Bole gak kamu share juga ke aku, dah lama aku gak ngerasain nikmatnya prempuan indonesia di indonesia”. “Maksud om”. “Ya di Holland ada juga temenku yang orang indonesia, cuma dah suasana bule banget kan, aku kangen ma prempuan indonesia dengan suasana indonesia, lebi eksotis deh kayanya”. Aku kembali menggangguk aja.

Segera dia duduk disebelahku dan mencium bibirku lembut, aku merangkul lehernya dan membalas ciumannya. Memang beda ya dicium lelaki setengah bule dan lelaki indonesia, kayanya ciuman ombul jauh lebi lembut katimbang ciuman omlok (Si om kusebut Om lokal, kusingkat jadi omlok aja deh ya), sesekali kita beradu lidah ditengah ciuman yang makin lama makin panas. sementara itu omlok duduk ja di sofa satunya nontonin ombul menggarap aku. Memang event sore ini kan punya ombul dan omlok hanya nganter aku, gak tau deh dia kebagian juga gak ngegarap aku, kudunya si iya kerna dia bilang tadi kan maen ma 2 lelaki, ya termasuk ma dia juga kan, tapi prioritasnya ombul.

Ombul kemudian mulai mengelus2 toketku dengan tangannya yang besar, walaupun begitu terasa sekali romatisme ketika dia mulai meremas pelan toketku, kerna toketku imut langsung aja toketku hilang dibalik genggaman tangannya yang besar. “Nez, kamu cantik banget deh, mirip ma satu juri acara show yang kuliat di tv semalem, cuma rambut kamu gak panjang aja. Kamu imut gini, indoneia banget deh”. “Om juga ganteng, kaya bintang film Hollywood aja”. Tubuhku yang kecil memang seperti hilang dalam pelukannya, maklum setengah bule jadi badannya ya kaya badan bule aja, tinggi besar. Omlok juga tinggi besar si. “Nez, aku mo liat kamu bugil ya”. Tanpa menunggu persetujuanku, dia melepas blazer kemudian mengangkat tank topku ke atas, aku juga mengangkat tanganku keatas sehingga dengan mudah dia melepas tanktopku. Dia terpana melihat toketku yang imut, segera aku diciumnya kembali sambil tangannya mengelus2 toketku, pentilku digesek2 dengan telapak tangannya sehingga aku menggelinjang kegelian. “Badanmu bagus banget Nez, biar kecil tapi mengairahkan”, sesekali dia meremas toketku pelan, napsuku mulai naik diperlakukan lembut seperti itu. kami kembali ciuman. Tak lama kemudian giliran celpenku yang dia preteli, sehingga aku tinggal ber cd minim aja. Dia sibuk saja mengelus badanku sambil tetep mencium bibirku dengan lembut. dari mengelus toket, jari2nya pindah mengelus selangkanganku, aku melebarkan pahaku sehingga jarinya langsung mengelus alur memekku, wuih, aku sampe merinding ketika jarinya mengelus memekku dari luar cdku, dari bawah keatas dan brenti di itilku. Dia menekan itilku pelan sambil digesek2nya sehingga memekku mulai lembab, napsuku dah tinggi sekali naiknya. “Kamu dah napsu ya Nez”. “Bisnya om pinter banget si ngerangsang Inez”

Kemudian dia mengambil satu benda dari laci disebelah ranjang, benda yang mirip kont0l lelaki. “Pernah make kaya gini Nez”, tanya ombul. “Apaan tu om”. “Ni yang disebut dildo. Kalo gak da pasangan ya kamu bisa muasin diri pake ini”. “Inez gak perna atu ada yang beginian om, belinya dimana”. “Kalo di Holland si banyak, gak tau disini. Cobain ya Nez”. Wah cara permainan baru lagi nih, makin lengkap ja pengalaman sex ku ni ari. Aku menyandarkan tubuhku didada ombul dan membuka pahaku. Detak jantungku mulai berpacu lebih cepat. ombul mulai menggesek-gesekkan ujung dildo ke belahan memekku yang masih tertutup cd mini warna hitam. Dildo itu bisa bergetar. Tubuhku menegang begitu bibir memekku menerima tekanan gesekan dan getaran dari benda tumpul tersebut.

Setelah beberapa saat adegan pemanasan yang menegangkan tersebut berlangsung, selangkanganku makin basah aja. “Kamu dah makin napsu ya Sin. Udah nikmatin aja” bisik ombul sambil menggigit-gigit kecil kupingku. pinggulku mulai bergerak-gerak seirama gesekan dildo.jemari kiri ombul mulai menyibakkan cdku kesamping, sehingga memekku yang mulus dengan jembut alus terpampang nyata. Omlok yang duduk di sofa satunya menelan ludah berkali2 melihat gundukan memekku berbentuk sebaris tipis dengan belahan pinky di tengahnya. Pelan-pelan ombul menekankan ujung dildo membelah memekku yang sudah agak mengkilap basah. pelan benda tumpul itu membelah himpitan rapat dinding-dinding basah memekku, disusul oleh lenguhanku. ombul mulai mengocokkan dildo tersebut. Ditariknya perlahan-lahan dildo keluar dari memekku, lalu menekannya lagi amblas ke dalam sampai cuma ujungnya yang dipegangnya. aku menggeliat gelisah, karena nikmat birahi semakin menggelora di sekitar selangkanganku. Aku kini tanpa sadar sibuk meremas paha ombul. toketku menjadi tegak menantang. Aerolaku yang pink kecoklatan melebar dan pentilku yang menegang menandakan aku sudah napsu banget. Aku mendesah seirama kocokan dildo di memekku yang basah kuyup. Napsuku semakin tidak tertahankan karena kini tangan kiri ombul meremas-remas toketku. Ditekan dengan telapak tangan, lalu diremasnya pelan membuat aku berulang kali ber ah uh ria. Suara berkecipakan basah dari dildo yang keluar-masuk dengan cepat di memekku. aku yang duduk mengangkang, dikocok dildo yang menjadi mengkilap basah oleh cairan memekku. Tubuhku makin menggeliat2 karena rangsangan dildo di memekku dan remasan ombul di toketku, membuat omlok gak bisa menahan napsunya, buat dia seperti ngeliat live show aja tu. Omlok mendesah2 sambil menggosok2 kontolnya dari luar celananya. “Enak nggak Nez dildonya” bisik ombul disela-sela gigitan-gigitan kecil di leher dan telingaku. “Hmmm … enak om, cepetan ngocoknya om, Inez dah pengen pipis”. Tidak perlu diminta dua kali, ombul mempercepat kocokan dildo di memekku, membuat gelinjang tubuhku semakin liar. 30 detik kemudian….“Ouuhhhhhhh…. “ lenguhku panjang dan tubuhku mengejang-ngejang sampai punggungku agak melengkung menjadi tanda betapa dahsyatnya ledakan orgasmeku yang terjadi.

Sesudah badai orgasme yang berlangsung selama sekian detik yang menghanyutkan, aku bersandar lemas di dada ombul. Mataku terpejam, nafasku memburu ombul membiarkan saja dildonya di dalam memekku. Tapi, kecupan-kecupan di sekujur pundakku, dibarengi belaian-belaian dan remasan-remasan lembut pada gundukan daging berwarna putih di dadaku tetap berlanjut. aku menikmati setiap detik perlakuan ombul, sehingga tidak sadar bagaimana cd miniku dilucuti omlok. Omlok menelan ludahnya kembali begitu melihat selangkanganku yang polos tidak lagi terlindungi oleh CD. memekku terlihat menggunung karena dildo mencuat di tengah-tengahnya. Tanpa meminta ijin aku, omlok mencabut keluar dildo tersebut dalam sekali tarik. aku terkejut karena rasa mengganjal di memekku tiba-tiba hilang diiringi gesekan di sekujur dinding memekku. Aku membuka mata dan kulihat omlok dah ber telbul dengan kont0l yang mengacung tegak siap tempur. Dia bergerak membuka pahaku lebar-lebar dan menempatkan tubuhnya di tengah-tangahnya. kedua jempolnya merekahkan bibir memekku untuk memberi jalan bagi kontolnya. Kemudian dia melesakkan kontolnya ke himpitan lubang pinky ku. Aku mlenguh ketika dinding-dinding memekku tiba-tiba disesaki kontolnya yang besar panjang dan sudah keras sekali. aku membuka paha lebih lebar lagi, sehingga dengan mudah omlok mulai bergerak maju mundur secara sistematis, menghantam selangkangan aku berkali-kali sehingga cairan cinta yang membanjir menimbulkan bunyi berkecipakan becek. Aku melenguh ah uh kembali, tubuhku menggelinjang dalam dekapan ombul yang tetap sibuk dengen toketku. Rasanya gimana gitu digarap 2 lelaki pada saat yang bersamaan, sungguh memberikan sensasi yang sangat berbeda buatku dengan yang kualami tadi pagi cuma dengan omlok.

Tidak sampai 5 menit sejak gempuran batang omlok, aku mulai merasakan lagi sensasi gatal yang semakin menggila mengumpul di bibir memekku. Tapi, ketika aku sudah hampir sampai di puncaknya…. “stop dulu bisa kan, pindah ke ranjang aja, aku juga pengen ngentotin Inez” kata ombul. Tau kalo malem ini sebenarnya milik ombul, omlok mencabut kontolnya dari memekku dan mereka berdua membopong aku ke atas ranjang. “Nungging Nez” kata omlok yang menempatkan dirinya di depanku, kemudian dia mendorong kontolnya untuk masuk ke mulut mungil aku. “Ohumm..” aku agak gelagepan ketika mencoba mengulum palkon omlok yang besar itu. Tapi itu hanya untuk sesaat. aku melumat-lumat palkon omlok, kujilati lubang kencingnya diselingi emutan agak kencang yang membuat omlok melenguh keenakan. omlok menjambak rambutku dan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.

Sedang asyik-asyiknya menyepong batang omlok, tiba-tiba aku dikagetkan lagi oleh sodokan dari belakang. aku menoleh kebelakang, kulihat ombul sudah bugil dan berlutut dibelakangku dan menusukkan kontolnya yang gak sempet kulihat berapa besar dan panjangnya ke memekku. Tapi terasa sekali ada benda keras yang besar banget sedang menerobos masuk memekku. omlok mengembalikan
posisi mukaku ke kontolnya sehingga aku sibuk dengan 2 batang ada di 2 lubangku. Batang omlok yang tersodok2 kedalam mulutku karena ombul dari belakang mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk di memekku. “ouhh..” lenguhku tidak jelas karena mulutku penuh oleh palkonnya omlok. “Ssshhh… mantep banget emang memek kamu Nez, peret banget”, kata ombul sambil menyodok memekku makin mantap aja. Sesekali ombul menampar pantatku yang imut tapi bundar itu. “Ahhh.. “ aku cuma mengerang pelan karena tamparan ombul. ombul semakin bersemangat untuk menggenjot aku. Pantatnya dengan aktif mulai maju mundur, menghajar memekku dengan hujaman-hujaman kontolnya yang besar. Akibat pompaan itu, tubuhku berguncang2 maju mundur dengan kuatnya membuat aku susah sekali untuk tetap mengemut palkon omlok.

Melihat hal itu omlok mengeluarkan palkonnya dari mulutku dan kembali duduk di sofa nonton live show aku dengan ombul. Toketku walaupun imut bergoyang-goyang heboh tak tentu arah. ombul yang tidak puas cuma meremas-remas pantatku, menggapaikan tangannya untuk meraih toketku untuk diremas2. Tidak sampai 5 menit digempur dengan doggy style, tubuhku sudah menegang. Lenguhanku semakin keras, “Ahhh… cepetin om.. cepetin ngenjotnya..ahhh..” Memenuhi permintaanku, ombul mempercepat sodokannya dari belakang, sehingga akhirnya, “aaaahhhh…”, jeritku sambil mengejan-ngejan. ombul merasakan ada semprotan pelan di palkonnya. Diturunkan kecepatan enjotannya, untuk membiarkan aku ambil nafas dulu. “Om, enak banget deh”, kataku dengan nafas yang masi tersengal2. ombul pelan2 mencabut kontolnya.

“Kok dicabut om, kan om blum kluar”. ombul gak ngomong apa2, langsung aja tubuhku ditelentangkan di ranjang. Toketku kemudian menjadi sasaran emutannya. Sambil diremas2, pentilku dijilat2 sambil sesekali diemutnya. Napsuku kembali naik, rasa gatal di memekku pun kembali terasa. “Om, Inez pengen nyoba diatas ya”. ombul kemudian telentang diranjang dan aku mengangkang diatasnya. aku baru liat dengan jelas sekarang kontolnya seperti apa, besarnya sama kayanya dengan kont0l omlok cuma sepertinya lebih panjang lagi. Aku mengarahkan kont0l ombul ke memekku dan tanpa kesulitan yang berarti kontolnya lansgug amblas separonya di memekku. “Om, besarnya…”, lenguhku terpejam karena rasa nikmat ketika kont0l besarnya menerobos masuk dan menggesek dinding memekku yang licin kerna cairan nikmatku yang barusan membanjir. Aku langsung menggerakkan pinggulku naik turun, walaupun baru pertama kali aku maen diatas tapi reflex aja gerakanku bisa dengan sendirinya. Tanganku menekan perut six packnya ombul, keker banget deh tu badan, atletis banget. Terdengar kecipak ketika kont0l ombul tergosok keluar masuk oleh memekku. Aku mendesah2 kenikmatan, terasa palkon ombul menyentuh2 satu tempat didalem memekku yang memberi aku rasa nikmat yang luar biasa, sehingga aku mengarahkan gerakan pinggulku sehingga palkonnya selalu menyentuh tempat itu. itu kali ya yang disebut g spot, pengalamanku nambah lagi dalam bermain cinta.

Sekarang kont0l ombul yang panjang banget itu bisa amblas seluruhnya, dan aku secara reflex mulai melakukan gerakan maju mundur, dan diselingi oleh gerakan pinggul yang memutar-mutar. ombul merasa kontolnya kaya dipilin-pilin, dan diremas-remas oleh cengkraman dinding memekku yang licin dan panas. “Nez, nikmat banget deh memek kamu”, erangnya sambil merem melek keenakan. orgasmeku yang tertunda ketika bersama omlok karena perpindahan keranjang membuat aku sekarang sudah hampir mencapai orgasmenya lagi. Kont0l ombul menggesek-gesek tepat di titik g-spot ku. Rasa gatal yang sangat hebat terasa mengumpul disekujur selangkanganku, membuat aku semakin blingsatan menggoyang pinggulku berusaha menggaruk setiap titik gatal tersebut. ombul yang tau aku sedang mendaki puncak orgasmeku, mempercepatnya dengan meremas toketku sambil memilin-milin pentilku. Betul saja, detik berikutnya aku merasakan ledakan kenikmatan muncrat di lubang memekku. “Ouuhhhh….…” jerit ku penuh kepuasan. Tubuhku bergetar dengan hebatnya, dialiri sengatan listrik orgasme yang bersumber dari memekku dan menyebar ke seluruh tubuh. 15 detik setelah gelombang klimaksnya berlalu, aku menjatuhkan diri di atas tubuh ombul. Nafasku masih tersengal-sengal. ombul yang sudah merasa tanggung, tidak lagi menunggu aku siap. Tangannya menggapai pantatku dan mengangkatnya sedikit, agar ada sedikit celah antara selangkangannya dengan selangkanganku. ombul mulai menggerakkan pinggulnya naik turun, karena kontolnya masih menancap dalam di memekku. Dia mengenjotkan kontolnya dari bawah dengan cepat di memekku. Terdengar bunyi kecipak dari dalem memekku. “Om…. jangan dienjot dulu, ngilu….” rengekku lemas, tapi ombul malah mempercepat enjotannya. Hal itu menyebabkan rasa ngilu di memekku berubah dengan cepat menjadi rasa gatal lagi. Tanpa diduga, gelombang orgasme yang lebih dahsyat dari sebelumnya meledak di selangkanganku. “Om…. Inez nyampe lagi…..”, pekik ku dengan mata terpejam dan tanganku meremas pundak ombul kenceng2.

ombul kemudian menggulingkan tubuh sehingga dia sekarang berada diatas menindihku. “Om, Inez lemes banget….”, lenguhku tapi dia gak memperdulikan lenguhanku, kayanya dia sudah mo keluar juga. “Nanggung Nez, bentar lagi aku udah mo kluar kok”. Langsung aja ombul mengenjotku dengan kecepatan tinggi, kont0l besarnya dengan cepat dan keras menghunjam kluar masuk memekku dengan cepat. Tanpa bisa ditahan, aku mengalami orgasme lagi yang entah untuk keberapa kali. “Om…. Inez nyampe lagi…”, teriak ku penuh kenikmatan, sambil kelonjotan di bawah tubuhnya. Dia terus saja menggenjot memekku dengan kontolnya. Tak sampai setengah menit, dia merasakan ada gerakan aliran dari pangkal kontolnya menuju ke palkonnya. Rasa gatal di palkonnya pun semakin menghebat. Dan ledakan orgasme ombul terjadi juga “Oooohhh…”, lenguhnya keras. Semprotan peju langsung menembak didalam memekku dengan dahsyatnya, terasa muncrat beberapa kali, banyak banget pejunya yang keluar. Diapun tersungkur diatas tubuhku, lemas tapi penuh kenikmatan. “Nez, nikmat sekali maen ma kamu, memek kamu peret banget dan kedutan kamu itu lo, kerasa banget di kontolku”. “Inez juga nikmat banget om, om bisa ngegiring Inez nyampe beberapa kali sblon om crot”.

Setelah reda, ombul mencabut kontolnya dan terkapar disebelahku, kuliat kontolnya tetep ja gede panjang tapi dah terkulai. Kayanya kont0l bule beda ya ma kont0l orang kita, mang dah dari sono gede en panjang, jadi kalo ngaceng ya jadi keras aja, kalo dah ngecret tetep ja segitu gak mengkeret jadi pendek kecil. aku menoleh ke omlok, dia masi aja dalam rangsangan tinggi, tadi ditengah jalan dah di stop ma ombul, trus dia nonton pertempuran aku dan ombul, pasti napsunya dah ketahanan lagi. Tapi aku dah lemes banget digarap ombul. Badanku rasanya lengket banget kerna kringetku dan ombul, walaupun kamar ada ac nya tetep aja pertempuran itu menguras enersi habis2an sehingga kringet juga kaya diperes dari tubuh kami berdua.

aku turun dari ranjang sementara ombul masi ja terkapar terpejam. Aku mengambil air segelas dan langsung kutenggak habis, nambah segelas lagi, baru kerasa rada segeran badanku. Aku masuk ke kamar mandi dan langsung menyiram tubuhku dengan air dari shower. Karena terlalu dingin, kuatur keran mixernya sehingga air menjadi rasa hangat kerna bercamur air panas. Ku bersihkan seluruh tubuhku denga air, dari toket sampe ke memekku, kemudian kusabuni tubuhku dengan bath gel yang memang tersedia lengkap di kamar mandi itu, maklumlah hotel bintang 5 pasti semua toiletries tersedia lengkap. Kubilas lagi dengan air, kuatur lagi keran mixernya sehingga air menjadi lebih dingin, biar seger tubuhku, karena pasti ke dua lelaki itu blon puas menggarap aku, terutama omlok yang tadi nanggung banget.

Bener aja, omlok masuk ke kamar mandi, masi telbul dan kontolnya masi ja keras banget. Tanpa babibu, dia memeluk aku dari belakang, aku tau pasti dia minta dipuaskan, ya walaupun masi lemes ya kucoba untuk memuaskan dialah, dia yang mempekrnalkan aku dengan berbagai kenikmatan yang blon pernah kualami seblonnya ni ari. Dia mulai meremas2 toketku, “Nez terusin yuk, aku nanggung banget tadi”, bisakinya sambil menggigit telingaku. kontolnya masi keras banget terasa mengganjal di pantatku. “Kita maen di manar mandi ja ya, ombul masi terkapar tu diranjang”. Dia minta aku nelungkup di wastafel yang besar, kemudian dia mencoba menyodok-nyodokkan kontolnya ke selangkanganku. Terasa geli ketika palkonnya menyentuh2 lubang pantatku. Dia kemudian merendahkan badanku sehingga aku menelungkup rapat di wastafel, pahaku dikangkangkan dan dia berusaha memposisikan palkonnya di bibir memekku. Aku menunggingkan pantatku untuk mempermudah usahanya memasukkan palkonnya kedalam memekku.

Tiba-tiba dia malah jongkok di antara pahaku. Aku yang sebenarnya sudah bersiap-siap menyambut penetrasi kontolnya jadi tertegun. Aku melongok ke belakang dan kulihat dia memandangi memekku. “sshhhhh”, lenguhku ketika dia mulai mencaplok memekku dari belakang. Dilumatnya bibir memekku, sambil kedua tangannya sibuk meremas-remas pantatku. aku menjadi menggeliat2 dan kembali ber ah uh, apalagi ketika lidahnya mulai membelah masuk didalam memekku. Rasanya ruar biasa, “Om, enak banget…..”, lenguhku. Sensasi gatal yang semakin digaruk semakin menggila rasanya, mendesak untuk dipenuhi. Aku sudah merasa, gak lama lagi akan mencapai orgasmeku lagi. Aku heran sekali, kok mudah banget aku mencapai orgasmeku sampe ber kali2 gini. Sepertinya tubuhku menjadi super sensitif terutama ditempat2 yang sering digerayangi lelaki ya. Cuma blon sampe tuntas omlok menjilati memekku, dia dah gak tahan lebih lama lagi, langsung saja di berdiri setengah membungkuk dan kembali memposisikan palkonnya di bibir memekku. Aku membantunya sambil menjulurkan tanganku ke bawah ke sela-sela pahaku menggapai kontolnya.

Dengan pasrah dia membiarkan jemari lentikku menggenggam btangnyanya dan mengarahkannya ke lubang memekku. perlahan dia memajukan pinggulnya, mendesak palkonnya masuk ke sela-sela gundukan daging basah ku. “Ukkhh…”, lenguhnya ketika palkonnya mulai ambles melalui bibir memekku. Sambil mencengkeram pinggulku kuat-kuat, dia menarik pantatku kearahnya dan sekaligus mendorong kontolnya kuat-kuat ke dalam memekku. Langsung aja dia mulai bergerak cepat maju mundur menggesek liang memekku. Dan dalam sekejap, sensasi menuju puncak birahi muncul lagi. Bahkan lebih menggila dari sebelumnya. “Ooomm, enakkkhh bangettt…..”, lenguhku. Tidak sampai 2 menit dikocok…”oooohhhhhh….. om, Inez nyampe lagiiii”, erangan orgasmeku pun terdengar, dibarengi oleh pinggul dan pantatku yang berkejut-kejut, sebagai reaksi atas memekku yang menyemburkan cairan orgasme membasahi palkonnya di dalam memekku. Aku tidak bisa berlama2 menikmati orgasmeku karena dia mulai bergerak memompa lagi. makin lama makin cepat genjotannya. seperti biasa, birahiku naik lagi dengan cepat. Aku pasrah aja membiarkan memekku dihajar oleh kocokan batang di mas dari belakang. Tidak sampai 5 menit sejak orgasme pertamanya, orgasme kedua ku meledak. “Oooomm…. kokk.. Inez nyampe lagiiiiiii……”. Kali ini aku betul-betul lemas sampai telungkup di wastafel.

Dia segera menggelar semua handuk yang ada dilantai agar cukup tebal. “Terusin dilantai yuk Nez, aku
nanggung nih”, katanya. Aku langsung rebah terlentang di sebaran handuk dilantai, aku memejamkan matanya sejenak sambil mengatur nafasnya pelan-pelan. Dia segera menindih aku yang masi ngos2an, aku membuka pahaku. Dengan penuh napsu dia kembali melesakkan kembali kontolnya ke memek basah ku, yang lagi-lagi diiringi oleh lenguhanku. Dengan penuh semangat dia menggenjot meku, toketku pun tidak lepas dari sasaran remasannya. Sesekali dicaploknya pentilku membuat aku kembali menggeliat2 keenakan. Aku meremas2 rambutnya, “terus om, yang cepet…..”, lenguhku kembali gak bisa menahan gelora naspu yang terus menghantam aku tanpa berhenti. Dia terus saja menggenjot memekku dengan cepat sambil meremas2 toketku. “Bentar lagi Nez, kita sama2 ya”, katanya dengan naps memburu. enjotannya makin gencar saja dan tak lama kemudian dia menyemburkan pejunya dengan dahsyat didalem memekku dan bersamaan dengan itu akupun mencapi orgasmeku lagi. “Nez, nikmatnya…..”, erangnya. “Iya om, Inez juga nikmat banget, kok cepet ya om keluarnya, tadi pagi lama banget”. “Iya kan dah gak bisa nahan dari tadi diserobot ma ombul”. “Makasi ya om, hari ini om bikin Inez ngerasa nikmat yang ruar biasa dari tadi pagi”. Dia gak jawab hanya encium bibirku lembut. “Bis ini aku pulang ya Nez”. “Kok?” “Iya, kasi kesempatan ombul maen sepuasnya ma kamu. Kan malem ini punya ombul, gak apa kan kamu nerusin ma ombul ndirian”. Aku cuma senyum aja, “Kapan2 maen ma mas lagi ya”. “Pasti sayang, blazernya buat kamu aja deh”. Dia kembali menciumku, lama sekali. Kemudian dia bangun dan menarik aku bangun juga. Bersama2 kami menyiram tubuh dibawah shower, berulang2 omlok mencium bibirku mesar dibawah guyuran air hangat shower. Selesai mandi omlok mengeringkan badan dan memakai pakeannya kembali, kemudian dia pamit dan meninggalkan aku berdua ombul di kamar.

Aku berbaring disebelah ombul di ranjang yang sepreinya dah kusut. Dia memelukku dan mencium bibirku lembut. “Kamu cape ya Nez ngeladenin kita berdua”. Aku cuma ngangguk. “Mana lebi nikmat Nez, aku pa dia”. “Om punya lebi panjang, kalo mentok jadi lebi nikmat om”. “Mau lagi dong kamu”. Aku cuma ngangguk aja. “Cuma kamu kan dah cape, kalo toh kita maen lagi layanan kamu gak maksimal. Mending kita tidur ja, aku si dah ngantuk nungguin kamu dikerjain tadi di kamar mandi. Kamu ngantuk gak”. “Aku kembali ngangguk, nyaman sekali dipeluk ma ombul sambil dia ngelus2 rambutku. “Ya dah, kita tidur aja ya, kalo bangun dah seger baru kita mulai lagi ya sayang”. Dia mengecup bibirku pelan sekali lagi. Aku pun terpejam menikmati kulumannya di bibirku, tak lama lagi
akupun terlelap dalam pelukannya.

aku terbangun ketika terasa ada sesuatu yang mengilik2 pahaku. ombul sedang nlungkup diantara kedua pahaku yang sduah terentang lebar. Kulihat diluar sudah terang, lelap banget tidurku dan dibangunkan oleh morning call berupa jilatan di pahaku. Dia tersenyum melihat aku terbangun. “Slamet pagi sayang, nyenyak sekali kamu tidurnya, dah seger sekarang”. Aku hanya mengangguk tersenyum. terasa lidahnya yang kasar dan basah itu mulai menjilati pahaku, hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli. Jilatannya makin naik ke atas dan tiba-tiba badanku menjadi kejang ketika bibirnya itu terasa menyentuh pinggir dari belahan bibir memekku dari bawah terus naik ke atas dan akhirnya badanku terasa meriang ketika lidahnya yang besar basah dan kasar itu menyentuh itilku dan menggesek dengan suatu jilatan yang panjang, yang membuat aku terasa terbang melayang-layang bagaikan layang-layang putus ditiup angin. tak terasa keluar keluhan panjang dari mulutku. Tubuhku terus bergetar-getar seperti orang kena setrum dan mataku terbeliak melihat kearah lidahnya yang bolak balik menyapu belahan bibir memekku dan dengan tanpa kusadari kedua pahaku makin kubuka lebar, memberikan peluang yang makin besar pada lidahnya bermain-main pada belahan memekku. Dengan tak dapat ditahan lagi cairan pelumas mulai membanjiri keluar dari dalam memekku dan dari cairan ini makin membuat dia makin giat memainkan lidahnya terus menyapu dari bawah ke atas, mulai dari permukaan lubang anusku naik terus menyapu belahan bibir memekku sampai pada puncaknya yaitu pada itilku. dengan cepat memekku menjadi basah kuyup oleh cairan nafsu yang keluar terus menerus dari dalam memekku.

Dia minta aku nungging, rupanya benar pendapat kalo bule tu suka sekali dengan gaya dogi. Terdengar dia mendesah melihat pinggangku yang ramping serta bongkahan pantatku yang bulat menonjol., “Nez, kamu sexy sekali ya”, katanya sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku, sehingga terasa pantatku tergesek oleh kedua pahanya yang besar dan berbulu. Dia merenggangkan kedua kakiku, tangannya bergerak-gerak diselangkanganku dan bagian bawah memekku tergesek-gesek oleh jari jarinya yang besar besar itu. Tiba-tiba aku merasakan ada suatu benda kenyal, bulat panas terhimpit pada belahan pantatku. Dia rupanya sudah mulai beraksi dengan menggesek-gesekan kontolnya pada belahan kenyal pantatku. terasa gerakan-gerakan menusuk nusuk kontolnya pada pantatku mula-mula perlahan dan semakin lama semakin gencar saja. terasa sekarang serangan-serangan palkonnya tersebut mulai menimbulkan perasaan geli pada belahan pantatku dan kadang-kadang menyentuh lubang pantatku, menimbulkan perasaan geli yang amat sangat. Terlihat kedua kakinya melangkah ke depan, sehingga sekarang kedua pahanya yang berbulu memepeti kedua pahaku dan gerakan tekanan dan cocolan-cocolan palkonnya mulai terarah menyentuh bibir memekku. sodokan-sodokan palkonnya menimbulkan perasaan geli dan mulai membangkitkan nafsuku.

Akhirnya dengan suatu gerakan dan tekanan yang cepat, dia mendorong pantatnya ke depan dengan kuat, sehingga palkonnya yang telah terjepit diantara bibir memekku yang memang telah basah kuyup dan licin itu, akhirnya terdorong masuk dengan kuat dan terbenam separoh kedalam memekku. jeritan panjang keluar dari mulutku. kepalaku tertengadah ke atas dengan mata terpejam serta mulut yang terbuka megap-megap kehabisan udara serta kedua tangan mencengkeram dengan kuat pada kasur. dengan cepat mulai memompa kontolnya keluar masuk memekku. kontolnya yang baru masuk sebagian itu dengan cepat keluar masuk mengaduk-aduk lubang memekku. Walaupun hanya sebagian dari kontolnya yang masuk dari setiap gerakan menyebabkan keseluruhan bibir memekku mengembang dan mencengkeram kontolnya dan itilku yang sudah mengeras ikut tertekan masuk ke dalam, di mana itilku terjepit dan tergesek dengan batang kemaluanya yang besar dan berurat itu, ruar biasa nikmatnya akibat gesekan itu. Aku mulai ber serenade wajib ah uh karena enjotannya itu. Perasaanku seakan-akan terasa melayang-layang di awan dan dari bagian memekku terasa mengalir suatu perasaan mengelitik yang menjalar ke seluruh bagian tubuh, membuat perasaan nikmat yang terasa sangat fantastis, membuat mataku terbeliak dan terputar-putar akibat pengaruh kontolnya yang besar panjang mengaduk-aduk seluruh bagian yang sensitif didalam memekku tanpa ada yang tersisa satu milipun. Keseluruhan syaraf syaraf yang bisa menimbulkan kenikmatan dari dinding dalam memekku tak lolos
dari sentuhan, tekanan, gesekan dan sodokan kepala dan kontolnya, cara gerakan pantatnya memompakan kontolnya keluar masuk ke dalam memekku, benar-benar fantastis sangat cepat, membuatku tak sempat mengambil nafas, hanya rasa nikmat yang menyelubungi seluruh perasaanku, membuat secara total aku tidak dapat mengendalikan diri lagi.

tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang besar, benar-benar besar sedang mulai memaksa masuk ke dalam memekku, memaksa bibir memekku membuka sebesar-besarnya, rupanya ia sedang berusaha mengamblaskan sisa kontolnya sepanjang kurang lebih 5 cm yang membengkak, membentuk seperti bonggol, kedalam memekku. perlahan tapi pasti sisa kontolnya masuk, menekan bibir memekku dan menerobos masuk ke dalam lubang memekku. aku menoleh kearahnya dengan wajah penuh kenikmatan, seakan tau apa yang sedang kurasakan dia berkata: “Nez, nanti kalau sudah masuk semuanya kamu akan merasakan kenikmatan yang kamu belum pernah rasakan sebelumnya”. kepalaku tertengadah ke atas dan mataku terbalik ke belakang sehingga bagian putihnya saja yang kelihatan, dan sekujur badanku mengejang, sisa kontolnya tersebut terus menerobos masuk ke dalam lubang memekku, sampai akhirnya seluruh lubang kenikmatanku dipenuhi oleh kontolnya, sesek banget rasanya memekku ketika dia mengamblaskan seluruh panjang kontolnya kedalam memekku, kayanya gak da tempat yang tersisa dalam memekku, semua terisi penuh dengan kontolnya yang besar dan panjang banget itu.

Dalam keadaan itu dia terus melanjutkan menekan-nekan pantatnya dengan cepat, membuat badanku ikut bergerak-gerak. Dia membungkuk diatas badanku sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk , kemudian dia menciumi pundakku. gesekan kontolnya pada dinding memekku yang sudah sangat sangat kencang mencengkeram kontolnya, menimbulkan perasaan geli dan nikmat yang
amat sangat sehingga kepalaku tergeleng-geleng ke kiri dan ke kanan dengan tak terkendali. dengan histeris pantatku kutekan ke belakang merespon perasaan nikmat yang diberikan olehnya, yang tak kualami ketika aku maen dengan omlok. maklum aja batang ombul lebih panjang dari batang omlok walaupun gedenya bisa dibilang sama lah. aku sudah tidak dapat mengendalikan diriku oleh kenikmatan yang sedang melanda seluruh tubuhku dari perasaan yang begitu nikmat yang diberikan ombul padaku. aku mendesah mengerang dan menggumam saking nikmatnya, sehingga akhirnya aku mengalami orgasme yang pertama yang benar-benar dahsyat pagi, terasa badanku melayang-layang, suatu kenikmatan yang tak terlukiskan. orgasmeku itu membuat dia merasa nikmat juga, disebabkan otot-otot memekku berdenyut-denyut dengan kuat mengempot kontolnya, “Nez, kedutan memekmu kerasa banget di kontolku, gak pernah aku ngerasain maen senikmat ini, memek kamu peret banget deh”.

kontolnya mulai membengkak, sementara gerakan-gerakan tekanannya makin cepat saja, kelihatan dia akan mengalami orgasme, gerakan-gerakan yang liar dari kontolnya menimbulkan perasaan ngilu dan nikmat pada bagian dalam memekku. pantatku kugerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan dengan liar mengimbangi gerakan sodokannya yang makin cepat saja. “Ooohh.. om..Inez mau keluuuuaaar laaaggiii..” lenguhan panjang keluar dari mulutku mengimbangi orgasme kedua yang melandaku. Badanku meliuk-liuk dan bergetar dengan hebat kedua kakiku kurapatkan erat erat , kepalaku tertengadah ke atas dengan mulut terbuka dan kedua tanganku mencengkeram kasur dengan kuat sedangkan kedua otot-otot paha mengejang dengan hebat dan kedua mataku terbeliak dengan bagian putihnya yang kelihatan sementara otot-otot memekku terus berdenyut-denyut dan hal ini juga menimbulkan perasaan nikmat yang luar biasa buat ombul karena kontolnya terasa dikempot kempot oleh lobang memekku yang mengakibatkan dia juga mengalami orgasme. Aku dapat merasakan semburan pejunya kental hangat yang kuat, tak putus-putusnya terus menerus hampir selama 1 menit. Sambil ngecret dia terus menekan kontolnya sehingga itilku ikut tertekan dan hal ini makin memberikan perasaan nikmat yang hebat, tubuhku bergetar lagi merasakan rangsangan dahsyat sampai akhirnya aku mengalami orgasme yang ketiga. Sarapan pagi yang melelahkan tapi memberikan kenikmatan yang luar biasa. Akhirnya aku menelungkup di ranjang ditindih tubuhnya yang besar. “Om, Inez lemes anget deh”. “Tapi nikmat kan”. “Banget, om sendiri pagi ini nikmat gak?” “Sama Nez, nikmatnya ruar binasa. Aku blon perna ngerasain memek seperet memek kamu, mana kedutannya itu lo kerasa banget, bikin aku makin nikmat aja ketika ngecret. Makasi ya Nez untuk pagi yang nikmat ini”. “Lemes ni om, Inez jadi ngantuk lagi”. “Ya dah terusin tidurnya aja sampe siang, baru kita makan ya”. Dia mencium kudukku dan tak lama lagi aku kembali terlelap.

No comments:

Post a Comment