Perkenalkan namaku Eka, aku bekerja sebagai pns salah satu kota di luar
jawa, aku seorang ibu rumah tangga berumur 33 tahun, banyak yang bilang
wajahku manis, tinggi 165 cm dan ukuran bra 36D, kulitku putih khas
sunda keturunan dari ayah. Sudah sedari kecil aku mengenakan jilbab,
seringkali aku memakai jilbab model paris atau pashmina dipadu dengan
kemeja dan rok span. Aku ingin bercerita pengalamanku yang sepertinya
mustahil terjadi. Tetapi ini nyata pernah terjadi dan tak akan pernah
kulupakan dalam hidupku.
Saat itu hari senin, hari kerja seperti biasa, saat jam istirahat aku
memutuskan untuk pulang karena ingin menengok anakku di rumah yang
sedang dirawat oleh baby sitter. Entah mengapa sesampainya di rumah aku
merasakan gejolak birahi, sudah sebulan suamiku dinas luar kota.
Akhirnya setelah memastikan keadaan anakku baik-baik saja aku memutuskan
untuk melakukan masturbasi dan pergi ke warnet yang lokasinya tidak
jauh dari rumah. Aku terlebih dahulu melepas bra dan celana dalam dengan
tujuan agar mudah saat masturbasi nanti. Saat itu aku masih memakai
seragam pns, kebetulan warna seragamku berbeda dengan seragam pns pada
umumnya, berwarna kehijauan. Setibanya di warnet aku melihat beberapa
anak-anak dengan seragam merah putih sedang bermain game online. Tidak
begitu ramai fikirku. Kemudian aku mencari-cari bilik yang kosong,
beruntungnya aku mendapat bilik paling pojok. Baik bilik depan maupun
sampingku juga kosong. Aku fikir akan aman jika melakukan masturbasi di
bilik ini. Setelah menyalakan komputer, aku mulai browsing situs-situs
dewasa, semakin lama aku buka dan telusuri, semakin membuat birahiku
naik, tanpa sadar aku meraba-raba daerah intimku. Setelah beberapa saat
menonton adegan seks, aku mengangkat rok hingga paha dan tangan kiriku
masuk ke dalam rok lalu meraba bagian vulva dan klitoris, terasa sangat
becek karena cairan kewanitaanku, terus aku belai dan mainkan vaginaku,
aku juga sedikit melebarkan selangkanganku, setelah 5 menit aku
bermasturbasi, aku merasakan gerak-gerik aneh dari bilik warnet di
depanku, setelah kulihat aku terkejut dan langsung menutup paha dan
menurunkan ujung rok yang aku singkap sebelumnya. Ternyata ada seorang
anak kecil berseragam sd sedang mengarahkan hpnya ke arahku sambil
tangan kirinya terlihat sedang mengocok burungnya. Setelah kupergok dia
langsung bersembunyi, hatiku berdegup kencang, suasana hatiku tidak
karuan antara malu, marah, kaget, takut. Aku khawatir tindakanku tadi
diabadikan oleh anak sd di depanku itu. Aku berfikir sejak kapan anak
itu ada di bilik depanku. Mungkin saking fokusnya aku dengan aktivitas
masturbasi sampai tidak sadar ada orang yang menempati bilik di depanku,
mungkin juga karena tubuhnya yang kecil sehingga terlewat dari
pandanganku. Aku mencari cara bagaimana memastikan bahwa kegiatanku tadi
tidak terekam di hpnya. Setelah beberapa saat berfikir, aku punya ide,
walau mungkin agak gila, dan posisiku saat itu sedang di puncak birahi
karena belum mencapai orgasme jadi hal gilapun aku anggap sebagai hal
biasa. Kemudian aku memanggil anak sd di depanku itu, "De, sini.."
dengan senyumanku yang menggoda aku menyuruhnya untuk menghampiri
bilikku, " Sini ade, mba mau minta tolong..", awalnya dia seperti
ketakutan saat aku panggil, tetapi lama kelamaan akhirnya di mengangguk
dan menghampiri bilikku. "Ada apa mba..?" Katanya, "Ini de, mba bisa
minta tolong bukain facebook..?" Tanyaku, "Bisa mba..", kemudian dia
mengetik alamat facebook dan keluarlah tampilan web facebook, "Nama sama
passwordnya mba apa?", setelah aku jawab dia mulai mengetikkan dan
setelah beberapa detik tampilan browser masuk ke beranda facebook
milikku, "Makasi ya de..", "Iya mba.." Jawabnya. "Mau mba kasi
hadiah..?", "Wah mau mba.. hadiah apa?", setelah memastikan keadaan
sekitar aman, lalu dengan tersenyum nakal aku menyingkap rok sampai ke
paha atas sampai terlihat vaginaku. Matanya langsung melotot melihat
vaginaku yang mulus terpampang di depan wajahnya. "Ini ya yang kamu
lihat tadi..?", kataku. "E..i..iya mba", "Maaf ya mba..","Gapapa koq,
mba izinkan kamu lihat vagina mba, asal ada syaratnya, kamu ga boleh
bilang siapa2 dan kalau tadi kamu merekam mba, kamu harus hapus rekaman
tadi..","iya.. mba.." sambil membuka hpnya dengan gemetar, dia
memperlihatkan file berisi video masturbasiku tadi dan dengan kedua
mataku dia menghapus rekaman tadi. "Bagus.. anak pintar..", setelah itu
dia kembali melihat dengan nanar vaginaku.., aku bersandar di sekat
bilik yang tertutup komputer, kemudian membuka lebar2 selangkanganku,
dia mendekatkan wajahnya ke vaginaku, ahh aku terangsang sekali dengan
keadaan ini, seorang lelaki yang bukan suamiku sedang memperhatikan
dengan seksama mahkota yang aku jaga hanya untuk suamiku. Apalagi yang
sedang mengalaminya sekarang adalah seorang anak kecil berkulit hitam
dan banyak koreng di tangan dan kakinya, sebenarnya aku jijik melihat
anak ini, namun entah mengapa justru membuat birahiku semakin tinggi,
"Ahh.." aku merasakan ada sentuhan langsung di lubang vulvaku. "Ade ga
boleh pegang liat aja ya..", "Tapi mba, saya pengen banget pegang, plis
mba, boleh ya mba? janji cuma pegang aja..", setelah sesaat berfikir,
"Ya uda, tapi pelan2 ya.." Jawabku. Kemudian aku merasakan gejolak
birahi yang sangat besar saat bersamaan dia memasukkan jari tengahnya ke
lubang vaginaku sedang jari yang lain memainkan klitorisku. "Aahh..
nnghh.. aauhhh.. mmmfhh.. mmmhh", aku menahan desahanku karena takut
terdengar oleh bilik di sebelahku. Tanpa sadar tanganku meremas2
payudaraku yang sedari tadi belum sempat aku rangsang. Kemudian aku
kesampingkan jilbab yang aku kenakan ke punggung, dan membuka kancing
demi kancing baju seragam pnsku, lalu aku keluarkan payudara kanan dan
kiriku lalu meremas2nya, anak itu terkejut dan semakin nanar melihat
payudaraku yang berukuran besar berada di depan matanya, lalu tiba2 dia
ikut memegang kedua payudaraku, dan tanpa aba2 langsung dia masukkan ke
dalam mulutnya puting payudara kananku, sembari tangan kanannya meremas
dan memilin payudara kiriku, serta tangan kirinya mengeksplorasi setiap
bagian vaginaku, "Aaaagh.. Oooochh.. enak.. de.. aaahh.. ahhh", Aku
mendesah sambil menutup mulutku, lalu kudekap kepalanya dan sedikit
kujambak rambutnya. Sungguh rangsangan yang luar biasa, entah darimana
anak ini bisa merangsang seorang wanita dewasa begitu hebatnya, setelah
rangsangan demi rangsangan aku terima akhirnya aku merasa sudah tidak
kuat lagi menahan orgasme, "De mba mau keluar.." Bisikku di telinganya
dan "Ngggghh.. aahh..", Dan akhirnya aku pun orgasme disertai keluarnya
cairan kewanitaan yang cukup banyak. "Wah mba basah banget memeknya..",
"Haaah.. makasi ya de.. kamu udah bikin mba keluar..", "Sekarang gantian
mba puasin kamu..", aku buka resleting celana merahnya, kemudian
tampaklah burungnya yang berukuran kecil sedang tegak berdiri.. "Ade
belum sunat?", "hehe belum mba..". Baru kali ini aku melihat penis belum
disunat, mengacung tegak dengan hanya sedikit bagian glans penis yang
tampak. Lalu aku belai perlahan, dan aku buka kulup burungnya. "Aduh..",
"Sakit ya?", "Dikit mba tapi enak..", "Ih kamu bisa aja.", setelah aku
buka kulupnya, terlihat seperti kotoran berwarna kuning di sekitar leher
glans penisnya, sesaat aku mual melihat pemandangan menjijikkan ini,
baunya juga amis bercampur sedikit busuk.. Tapi sekali lagi karena
dorongan birahi, seketika lalu aku masukkan burungnya ke dalam mulutku..
"Ohh.. ohh.. enak mba.. ahhh..", "Mmm.. slurp.. mmmh.." Lumayan juga
fikirku, rasanya asin bercampur pahit.. Dengan perlahan dan seksama aku
kulum, sambil memainkan lidahku di setiap bagian kemaluannya. Aku telan
setiap hasil jilatanku di dalam mulut. Setelah 2 menit aku oral burung
kecilnya. Tiba2 tangan anak itu mencengkeram jilbabku, "Mba aku mau
ngecrot." Katanya. Beberapa detik kemudian, terasa denyutan2 pada
kemaluannya, dan menyemburlah cairan hangat dengan jumlah yang banyak
sehingga memenuhi rongga mulutku. Lalu dengan seksama aku telan semua
cairan maninya yang berasa asin itu. "Ahh enak mba..". Setelah istirahat
beberapa detik, burung anak itu kembali tegak, sepertinya dia sangat
terangsang melihatku saat ini, seorang wanita dewasa berjilbab,
mengenakan seragam pns sedang memperlihatkan payudara dan vaginanya,
mungkin sesuatu yang luar biasa menurutnya. Lalu aku mengintip bilik di
sebelah dan di samping depan, masih kosong, aman fikirku.. Lalu aku
berbaring.. "De, mumpung sepi, masukkan aja burung kamu ke vagina
mba..", Dengan cepat dia merubah posisi duduknya, kemudian memposisikan
burungnya ke vaginaku, aku melebarkan selangkanganku agar memudahkannya
melakukan penetrasi ke vaginaku, awalnya dia tampak kesusahan memasukkan
glans penisnya ke lubang vaginaku, namun setelah aku bantu
mengarahkannya, kepala penisnya masuk perlahan.. dia mendorong
perlahan.. "Aaahh...", terus dia masukkan penis kecilnya ke dalam
vaginaku sampai pangkalnya.. Dia terdiam beberapa saat, "Ade keluarin
trus masukkin lagi ya..", "Iya mba.." Jawabnya sambil melihat heran
penisnya tenggelam di antara gundukan daging, jelas ini pengalaman
pertamanya fikirku, haah setidaknya dia masih perjaka..
Lalu, dengan tempo yang semakin cepat dia memompa penis kecilnya dalam
vaginaku, "Aahh.. ah ah ngh ahh ah ohh ahh.." desahku, aku melingkarkan
kakiku ke pinggangnya, lalu aku tuntun kepala anak itu menuju
payudaraku, dia faham dan langsung menyambar payudaraku, dia remas,
jilat, areola dan putingku dia mainkan, lalu dia hisap, "Ngghh.. Aaah
aahh nikmat.. enak dek genjot terus mba.. setubuhi mba.. ahhh aha ah
haah ah ah ah..", aku mendesah di telinganya sementara dia dengan rakus
menikmati kedua payudaraku. Jilbabku yang sempat berantakan aku rapikan
lagi, kemudian kembali mendesah di telinganya, menit demi menit berlalu,
tak kubayangkan tubuhku yang setiap hari kurawat, terlihat kontras
sekali kulitku yang mulus dengan kulit hitamnya yang penuh bekas luka,
tubuhku yang dibanggakan oleh suamiku sekarang sedang dinikmati dan
disetubuhi oleh seorang anak sd ingusan, "Aahh ahh uhh aauh ahh ahh ahh"
aku terus mendesah di setiap tusukan burung kecilnya.. sungguh sangat
nikmat rasanya, bahkan lebih nikmat dibanding bercinta dengan suamiku,
aneh rasanya padahal ukuran kemaluannya jauh lebih kecil. Aku tak mau
banyak berfikir, aku tak ingin melewatkan menikmati setiap dorongan, dan
sentuhan burungnya, ada yang lain yang kurasakan dalam vaginaku, kulit
kulupnya mungkin ikut membantu menambah kenikmatan persetubuhan ini
fikirku.. Setelah sekitar 10 menit tubuhku digauli anak kecil itu..
"Mba aku mau ngecrot lagi..", aku tersadar aku sedang dalam masa subur..
"Jangan di dalam de keluarin","Aaahhhhh..." lenguhnya, seperti bergetar
pinggulnya lalu keluarlah cairan maninya dalam lubang vaginaku.. terasa
hangat memenuhi lubang vaginaku.. Ahh terlambat fikirku.. bagaimana
jika nanti aku hamil.. ah masa bodoh.. itu urusan nanti...
Sekarang yang terpenting aku bisa mencapai orgasme sebelum burung anak
ini mengecil.. Lalu aku angkat kepalanya, dengan menunduk aku mencium
bibirnya, aku sapu bibir dan lidahnya, sungguh mulutnya bau sekali, tapi
aku harus tetap merangsang anak ini fikirku..
"De.. terus genjot mba ya mba belum keluar.."
"Iya mba", kemudian dia pompa lagi burungnya, sambil aku berkonsentrasi mencapai puncak..
Akhirnya setelah sekitar 5 menit aku merasakan puncak kenikmatan yang
aku tunggu.. sambil kupeluk dan kudekap kepalanya di antara kedua
payudaraku, "Aaaaaaahhh deee.."..
Setelah aku orgasme, aku seperti kehabisan tenaga, tapi aku merasa
seperti akan ada orang yang menempati bilik2 yang kosong di sekitarku,
"De, udah dulu ya, nanti kita ketahuan..", "Iya mba.." Jawabnya singkat.
Kemudian dia mencabut kemaluannya dari vaginaku, dan memasukkannya ke
dalam celana merahnya. Aku segera menutup rok, kancing bajuku dan
merapikan jilbab, lalu melog off komputer, "Mba pulang dulu ya de..",
belum sempat dia menjawab aku melangkah pergi dengan tergesa2.
Kemudian setelah membayar billing, aku keluar warnet dan kembali ke rumah..
Sunggu suatu pengalaman gila yang tak akan kulupakan seumur hidupku...
No comments:
Post a Comment