Thursday 31 May 2018

Mutiara yang malang

Cerita ini hanya fiksi, bila ada yang tersinggug harap jangan dimasukkan kedalam hati.

Diantara banyak orang yang sedang melakukan olahraga sore atau sekedar jalan – jalan di luar stadion lapangan bola di ibu kota ada seorang gadis yang mengenakan topi dan rambutnya diikat ke belakang keluar topi, memakai jersey bewarna pink, celana panjang training, dan sepatu kets bewarna pink sedang lari sore disitu. Ia sudah tampak mulai berkeringat karena memang sudah hampir setengah jam ia berlari di daerah itu. Namun tiba – tiba sang gadis merapatkan kedua kakinya menahan sesuatu, setelah rasa itu hilang ia kembali berlari, 5 menit kemudian rasa itu kembali muncul dan hilang lagi,5 menit kemudian rasa itu timbul dan hilang, terjadi selama beberapa kali, si gadis masih bisa menahan rasa itu. 5 menit kemudian, ia kembali merasakan hal itu lagi, namun kali ini lebih parah, ia segera menyenderkan dirinya disebatang pohon dekat situ “ ahhh “ ia sedikit mendesah, lalu ada seorang pria paruh baya datang menghampirinya “ nak, kamu tak apa – apa? “ si gadis itu menoleh “ gpp pak, Cuma sedikit...cap..eee mungkin “ omongan si gadis putus – putus menahan rasa itu tapi tetap berusaha tersenyum ramah pada si kakek “ ya udah saya duluan, mending kamu istirahat dulu “ “ ia kek makasih “ si gadis kembali tersenyum manis pada si kakek dan kembali berlari.

Tak jauh dari si gadis ada seorang pria remaja sedang tersenyum menanhan tawanya, ialah Ihsan, pria yang berbadan atletis dan lumayan tinggi serta berkulit sawo matang itu sedang memperhatikan si gadis yang bernama Mutiara itu atau biasa akrab dipanggil Mumut atau Tiara. Ternyata rasa yang dirasakan oleh Mutiara itu adalah akibat vibrator berbentuk seperti kacang yang diselipkan di antara vagina dan CD Tiara itu yang dikendalikan oleh remote yang dipegang Ihsan dan memiliki level getaran. Tia masih bersender duduk di pohon itu, ia barusaha agar ta mengeluarkan suara aneh, ia memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya, keringat dari mukanya mengucur semakin banyak. Ihsan datang menghampirinya “ gimana rasanya cantik “ Ihsan membungkuk memandangi tiara “ tolong mat..matiin “ Pinta Tiara tak kuat menahan getaran pada vaginanya, Ihsan mematikan vibratornya “ sekarang lanjut “ Ihsan menyuruh Tiara kembali lari sore, sementara ia mengikuti tak jauh dibelakangnya.

Setelah cukup mengeluarkan keringat di sore itu, Ihsan menyuruh Tiara mengikutinya ke salah satu penjual minuman disitu, “ mau minum apa kak? “ tawar si penjual pada Ihsan “ ice tea aja “ jawab Ihsan singkat “ kalo nengnya ? “ lanjut si penjual “ saya eee.... air...put..ih..aja “ saat sedang ingin menjawab pertanyaan si penjual, Ihsan menyalakan kembali vibrator yang ada di vagina Tiara dan membuatnya terbata – bata menjawab pertanyaan. Tiara berusaha menahan rasa di vaginanya, si penjual menatap Tiara dengan sedikit curiga. Ihsan mematikan kembali vibaratornya saat pesanan mereka datang, Ihsan langsung membayar dan mereka beranjak pergi. Ihsan dan Tiara menuju toilet, Tiara disuruh menunggu sebentar diluar sementara Ihsan mengecek keadaan didalam, melihat kondisi aman luar dalam, Tiara disuruh masuk ke toilet dan menuju bilik paling ujung. Setelah mengunci pintu bilik tersebut, Ihsan langsung mencium bibir Tiara dengan ganas, ia menaikkan jersey pink Tiara diatas payudaranya dan meremas – remas kedua bukit kembar itu dari balik BH nya yang bewarna senada, sementara tangan satunya meraih Cdnya dan berusaha menjangkau vagina Tiara, ia mengelus – elus bagian itu berusaha mencari klitoris Tiara. Setelah mengelus – elus vagina yang lumayan berbulu rapi itu, Ihsan berhasil menemukan klitorisnya, ia mencubit klitoris itu dan membuat Tiara kesakitan dan kegelian, kedua rasa itu bercampur, Ihsan melepas ciumannya di bibir Tiara dan membuat Tiara mendesah “ ahhhhh “ Tiara mendesah nikmat dan ia langsung menutup mulutnya takut terdengar jika ada orang yang masuk ke toilet.

Tangan kiri Ihsan kini menaikkan BH Tiara dan membuat 2 bukit kembar itu berguncang indah, langsung saja mulut Ihsan melahapnya, lidahnya mengitari payudara dari sebelah kiri Tiara, saat tiba di putingnya yang sudah lumayan mengeras, ia menjilati, menyusu, dan bahkan menggigiti benda yang bewarna merah muda itu, tangan kirinya meremas payudara kanan dan tangan kanannya masih bermain di klitoris wanita muda itu. Tiara masih menutup mulutnya dengan tangan kanannya, agar desahannya tak terdengar keluar. Ihsan menghentikan aktifitasnya di tubuh Tiara sesaaat, lalu melepas celana training dan CD nya, tampaklah paha putih dan mulus tanpa cacat dihadapan pria yang gagah itu serta tampak juga vagina yang berbulu rapi itu, menambah gairah sang pria itu. Pria itu langsung duduk bertumpu pada kedua lulutnya sehingga wajahnya langsung menghadap vagina Tiara. Tangannya langsung mengelus elus paha itu dan mulutnya langsung menjajah vagina Tiara, ia menjilati bagian depan vagina itu sehingga bulu – bulu vagina itu terlihat berkilau karena ludah Ihsan, tangannya bahkan kini berpindah ke pantat yang bulat milik Tiara , ia meremas bahkan sesekali menampar lumayan keras pantat Tiara sehingga terbentuk jiplakan tangan bewarna merah. Tiara menggeleng – gelengkan kepalanya menahan rangsangan dari Ihsan sambil tetap menutup mulutnya, wajahnya sudah berkeringat.

Ihsan kini berusaha melebarkan kedua kaki Tiara, ia mengangkat kaki kiri Tiara, kini Tiara bertumpu hanya pada satu kaki dan tangannya bertumpu di pembatas bilik sebelah kirinya. Ihsan menjilati vagina Ihsan, kini ia juga berusaha menjilati klitoris Tiara, ketika menemukannya ia menggigit klitoris itu sehingga membuat pemiliknya bergetar dan mulai mengeluarkan cairan beningnya, Ihsan langsung menyedot cairan itu ia semakin semangat dan rakus, sementara Tiara semakin tak tahan akan perbuatan Ihsan dan bahkan ia merasa akan orgasme. Ihsan kini memasukkan satu jarinya ke vagina Tiara dan mengocoknya, Tiara berusaha menahan kenikmatan itu, mulai melihat Tiara semakin terangsang, kini jari tengahnya mulai masuk dan mengocok kembali vagina Tiara dengan kedua jarinya, Tiara semakin tak tahan akibat kocokan kedua jari Ihsan itu. Melihat reasksi Tiara yang semakin terangsang dan mendekati orgasme, ia semakin mempercepat kocokannya dan Tiara pun orgamse untuk pertama kali “ crotttt....crotttttttt.....crott.....crootttt “ “ehmmmmmmmmm “ Tiara orgasme akibat kocokan jari Ihsan, Tiara masih setia menutup mulutnya, nafasnya ngos – ngosan. Ihsan menampung cairan putih kental itu di tangannya yang berhasil ia tampung di tangannya, ia menurunkan kaki tiara, dan Tiara pun terduduk di kloset karena kelelahan, belum hiang lelahnya, Ihsan menumpahkan cairan vagina Tiara di mukanya dan langsung meratakannya, Tiara kelegapan karena terkejut karena perbuatan Ihsan. Berhasil meratakannya Ihsan mengambil HP nya dan menyuruh paksa Tiara memasang wajah nakal dan memotretnya.

Setelah istirahat beberapa saat “ udah kan? “ tanya Tiara pendek dengan muka yang masih diluluri oleh cairan vaginanya “udah??! Enak banget lo “ Ihsan menjawab pertanyaan Tiara sedikit kecil karena takut diketahui. “ sekarang lu, duduk dibawah gue yang duduk disitu “ Ihsan menyuruh Tiara duduk di lantai dan ia yang duduk di kloset. Ihsan membuka celana training dan CD nya dan kemudian duduk di kloset itu. “ Lu jilat kontol gue “ Ihsan kembali memerintah Tiara, Tiara hanya bisa menuruti Ihsan. Ia mulai menjilati penis itu, dari atas sampai buah zakarnya berulang kali berharap Ihsan segera keluar. “ woy ditelen juga perekkkk “ Ihsan menjambak rambut panjang Tiara yang masih diikat membuatnya jadi sedikit berantakan. Karena takut, ia mulai memasukkan mulutnya ke penis Ihsan, bosan menunggu, Ihsan langsung mendorong kepala Tiara sehingga mulutnya penuh oleh penisnya yang berurat dan besar itu. Tiara jadi kelegapan, ia berusaha mencari nafas, memukul – mukul paha Ihsan agar dilepaskan sesaat, kini mukanya dan selangkangan Ihsan yang berbulu lebat itu menempel. Setelah beberapa saat, Ihsan mulai menggerakan kepala Tiara maju mundur, terlihat muka Tiara memerah dan matanya mengeuarkan airmata.Ihsan masih terus menggerakan kepala Tiara maju mundur, melihat payudara Tiara menganggur, ia menyuruh Tiara menggerakan kepalanya maju mundur sendiri, sementara kedua tangannya meremas – remas payudara itu, ia bahkan mencubit putingnya yang bewarna pink itu.
Merasa akan orgasme, Ihsan melepas tangannya dari payudara Tiara dan kembali meraih kepala Tiara, ia memaju mundurkan kepala Tiara sangat cepat, ia langsung menekan kepala Tiara di selangkangannya yang berbulu lebat itu dan “ crotttt.crotttttt....crottttttt “ beberapa tembakan sperma memasuki mulut Tiara dan karena lumayan banyak Tiara jadi terbatuk – batuk dan mengakibatkan sperma itu ada yang keluar dari sela – sela bibirnya. “ abisin ya rek “ Ihsan menyuruh Tiara untuk menelan habis sperma itu “ glekkk “ Tiara dengan terpaksa menelan cairan putih kental itu dengan terpaksa “ buka mulut lu, gue mau liat “ Tiara membuka mulutnya, Ihsan melihat mengecek mulut gadis yang baru berumur 20 tahun itu. Dan “currrrrrrrrr “ cairan bewarana kuningan keluar dari penis Ihsan dan mengenai muka, rambut dan , dada gadis itu, Tiara gelagapan karena terkejut menerima siraman air kencinng itu “emphhhh “ Ihsan menahan tawa. Kini muka sang gadis malang itu dilumuri oleh cairan dari vaginanya dan air kencing lelaki gagah itu.

Ihsan merapikan pakaiannya dan membuka sedikit pintu biliknya untuk mengecek keadaan, setelah ia lihat aman, ia langsung keluar tanpa perasaan bersalah dan meninggalkan Tiara sendirian di bilik tersebut. “ oh ya jangan lupa besok malam kita masih ada acara ya “ Ihsan mengingatkan Tiara untuk “ NGEDATE “ besok malam.

Esok malamnya

Tiara mengenakan kaos hitam ketat tanpa lengan ditutupi dengan jaket jeans dan mengenakan rok jeans bewarna biru sementara Ihsan mengenakan kaos distro dan celana jeans panjang bewaran hitam, Ihsan menjemput Tiara dirumahnya dan langsung menuju salah satu mall. Di dalam mobil Ihsan menyuruh Tiara kembali mengenakan vibrator yang kemarin sempat ia kenakan juga. Tiara mengangkat roknya hingga CD nya terlihat, ia membuka sedikit bagian depan CD nya dan menyelipkan benda itu di vaginanya, ia lalu merapikan pakaian bawahnya. Ihsan langsung mentes vibrator itu, ia menekan tombol dan level 1, “ nginggggg “ bunyi vibrator dari selangkangan Tiara mulai terdengar “ ehhhh “ Tiara menggigit bibir bawahnya menahan getaran di vaginanya. Disepanjang perjalanan ke mall tersebut vagina Tiara terus dikerjai oleh Ihsan.

Basement mall
Mereka sedang mencari tempat parkir, setelah beberapa kali berputar karena semuanya penuh, akhirnya mereka menemukan tempat yang kosong. Setelah memastikan posisi mobilnya pas Ihsan langsung menyuruh Tiara melepas CD nya “apa? “ “ kurang jelas gue ngomongnya? Atau mau main kasar ? “ ancam Ihsan, tanpa pikir panjang, tiara melepas CD nya dan menyerahkannya pada Ihsan beserta vibratornya, CD dan vibratornya ia masukkan ke dalam tas selempang miliknya setelah beres mereka masuk ke dalam mall. Berjalan di mall tanpa CD merupakan kali pertama bagi Tiara, ia merasa kedinginan karena ia tak mengenakan CD.

Mereka berjalan ke lantai atas mall tersebut untuk menonton salah satu film, namun bukan itu tujuan sebenarnya Ihsan, ia ingin menggagahi Tiara. Ia memilih film horor dan kebetulan sekali, penontonnya sedang sepi, ia memilih tempat duduk paling belakang pojok. Sementara itu Tiara disuruh memesan makanan dan langsung masuk ke teater yang dituju karena film akan segera mulai. Filmpun mulai diputar, awalnya Ihsan dan Tiara hanya menonton, saat memasuki menit ke 30an film diputar, tangan Ihsan mulai mengelus paha Tiara yang mulus, tangan Ihsan semakin naik, ia menyibak roknya hingga ke dekat pusar, hingga kini vaginanya tertampang jelas, tangannya kini mulai mengelus vagina Tiara, Tiara berusaha fokus menonton, kini satu jari, 2 jari masuk ke vaginanya dan Ihsan langsung mengobok vagina Tiara dengan tempo sedang, cairan kental kini berasa di jari – jari Ihsan yang sedang maju mundur di vaginanya, Ihsan mencbut tangannya, ia mengambil sebuah pop corn dan mencocolnya dengan cairan vagina Tiara lalu memakannya, Tiara pun disuruh mencicipinya. Ihsan menurunkan resleting celananya dan keluarlah penis hitam berurat itu, seperti mengerti apa yang disuruh Ihsan, Tiara langsung memasukkan penis itu kedalam mulutnya, ia terus mengemuti penis itu secara perlahan dan tangan Ihsan kini kembali melakukan aktifitasnya di vagina Tiara. Hampir setengah jam mereka melakukan hal itu, tiara bahkan sudah keluar sampai 2x, namun karena mulutnya ada di penis Ihsan suaranya jadi tak terdengar, apalagi ditutupi oleh suara dari film itu. Merasa akan keluar, Ihsan membisiki Tiara untuk semakin cepat dan jangan menelan langsung spermanya. 3 menit kemudian Ihsan menembakkan sperma ke mulut Tiara, Tiara berusaha agar sperma itu tak tertelan, setelah yakin habis Tiara mengangkat kepalanya dan menunjukkan pada Ihsan cairan putih kental yang ada dimulutnya, Ihsan kembali menyuruh Tiara mencampur caira itu di popcornnya dan tentu saja menyruhnya memakan pop corn itu dengan sambal baru.

Setelah film usai, mereka berjalan keluar seperti tak terjadi apa – apa, namun itu bagi Ihsan, Tiara berusaha menutup rapat kakinya agar cairan dari vaginanya tak terlihat. Mereka menuju sebuah bar di mall tersebut, mereka memilih tempat di pojok, tempatnya remang – remang cocok untuk mengerjai Tiara. Setelah memesan, Ihsan kembali mengerjai tubuh Tiara, kini ia berusaha mencari klitoris miliknya. Ia memencet bagian itu, tiara menahan desahannya dengan menggigit bibir bawahnya. Pelayan datang membawakan pesanan mereka. Mereka makan dengan tenang, karena kehausan karena ulah Ihsan, Tiara bahkan sampai memesan minum lagi.

Seusai makan Tiara permisi ke toilet kepada Ihsan, namun Ihsan menolak permintaannya. Ia melihat gelas kosng milik Tiara yang hanya berisi es batu sisa minumannya dan menyuruh Tiara membuang air kemihnya kesitu, Tiara ragu, namun ia lebih takut ancaman Ihsan. Ia menaikkan roknya dan menggunakan tangan kirinya untuk membuka vaginanya sementara tangan kanan memegang gelas dan bunyi “ syurrrrr ‘ pun terdengar, ia berusaha menutupi bunyi tersebut, ia berharap kencingnya segera usai. Namun Ihsan tiba tiba mengambil CD Tiara dan melemparkannya ke bawah meja bagian luar dan memanggil waiter untuk meminta bill dan mengambilkan CD itu “ mas saya minta bill ya “ waiter itu mengangguk namun belum sempat berbalik, Ihsan meminta tolong untuk mengambil barang yang jatuh dibwah meja, ketika hendak mengambil waiter itu terkejut karena yang ia ambil adalah CD wanita dan ia lebih terkejut ketika melihat vagina indah tiara sedang mengucurkan air kemih ke gelas bar tempat ia bekerja, Tiara benar – benar menahan malu, wajahnya memerah. “ ini mas “ wajah waiter itu merah dan tampak mupeng “ makasih ya mas, sayang bilang makasih juga dong, CD kamu kan udah diambilin “ dengan sedikit malu “ ia mengucapkan terima kasih pada waiter tersebut.

Akhirnya kencingnya selesai, ia menaruh gelas berisi kemih itu diatas meja, saat itu pula si waiter datang dan memberikan bill pesanan Ihsan. Saat menaruh uang di bill itu “ sayang diminum dong airnya, kamu gak kasian sama mereka? Masa minumannya gak kamu abisin “ Ihsan menyuruh Tiara minum air kemihnya sendiri dihadapan orang tak dikenalnya, tak pernah terbayang oleh Tiara. Akhirnya dengan terpaksa dan sangat malu, air matanya bahkan sempat keluar, ia dengan sangat terpaksa meminum air kemihnya sendiri, “ gluk...glukk....glukk “ Tiara berusaha menghabiskan minumannya dengan sangat cepat “ enak ya sayang? “ ejek Ihsan pada Tiara saat ia meminum habis airnya. Stelah pertunjukan itu, si waiter pun pergi dengan membawa bill Ihsan.

Merekapun akhirnya pulang, saat tiba di pintu keluar si waiter tadi menghampiri Ihsan dan Tiara kemudian berbisik “ besok – besok dateng lagi ya “ lalu si waiter pun berhambus pergi. Tiara tak kuat membendung air matanya, ia berlari sambil menangis meninggalkan Ihsan di bar itu, sementara itu Ihsan pun hanya tersenyum licik.

No comments:

Post a Comment