Ketika masih ABG banget, aku tinggal ma kerabat jauhku, mereka membantu
membiayai sekolahku, karena itulah aku tinggal dirumahnya. Mereka
merupakan pasangan muda, anak mereka baru kelas 5 SD, sedang aku sekolah
selevel (bukan sekelas lo) lebih tinggi dari anak mereka. Sodaraku itu
sangat dimanja, anak tunggal pula, sehingga apa maunya selalu dituruti
ortunya. Ya biar aja, bukan urusanku kan, lagian itu kan anak mereka
jadi mo dimanja kaya apa ya hak ortunya lah. Aku dah bersyukur banget
ada yang mo nyekolahin dan ngasi tumpangan tempat tinggal.
Sejak kedua ortuku almarhum, hidupku sangat terlunta2 tergantung dari
belas kasihan kerabat ortuku. Aku tinggal pindah2 tergantung kepada
siapa yang mau menampung aku, sekolahku menjadi berantakan. Anak lain
menyelesaikan skolah level pertama dalam 6 tahun, aku baru selesai 8
tahun, ya ngerti kerna yang mo nanggung kontinyu sekolahku gak ada. Ya
dijalani aja, sehingga sekarang aku yang paling tua dikelasku. Badanku
mungil dengan kulit yang tidak putih, tokedku juga mungil, proporsional
dengan tinggi-berat badanku.
Aku di rumah selalu pakai pakaian seadanya, hanya bercelana yang bener2
pendek. Kadang aku tak pakai cd dan bh, juga bajuku tanpa lengan
sehingga ketekku yang mulus kelihatan. Kamarku gak kecil2 amat si, ada
kamar mandinya didalem, jadi aku gak repot kalo mo pipis pa eek.
Kerabatku taunya mbayari sekolahku dan memenuhi kebutuhan dasarku. Uang
saku aku dikasi juga biar gak banyak. Kalo gak da keperluan aku jarang
ngumpul di rumah besar sehingga aku lebi sering menyendiri dikamarku.
Beberapa hari terakhir ada seorang bapak2, yang rutin dateng kerumah
untuk memberi les pelajaran buat anak mereka, sehingga kalo ada les
kedengaran tang ting tung suara piano yang gak keruan. Namanya, kita
sebut saja dengan si om, umurnya 40an, orangnya cakep, rambut ikal,
kumis tipis dan badannya atletis, suka banget aku ngeliatnya.
Kadang-kadang dia curi-curi pandang kemulusan pahaku dan ketekku. Aku
merasakan kalau dia tertarik dengan tubuhku. Sering kulihat tonjolan
celananya kupikir kontolnya pasti lumayan besar, rupanya dia terangsang
melihat pahaku dan aku pun ikut terangsang kalau membayangkannya. Aku
jadi pengen dicumbu si om, dipeluknya dan diraba raba.
Sungguh aku kepingin meremas benda menonjol di selangkangannya itu dan
kuingin dia meremas remas punyaku, tapi gimana caranya? Lagian gak
selalu kalo dia ngasi les aku ketemu, karena seperti yang sudah aku
bilang aku jarang kerumah besar kalo gak da keperluan.
Suatu sore dia datang ke rumah. Padahal kerabatku sekeluarga sedang
keluar kota termasuk anaknya tentunya. Aku cuma sendiri dirumah, “Kok
dateng om, kan lagi pada keluar kota, mangnya om gak tau ya”. “Tau kok”.
“Kok dateng juga, mangnya mo ngasi les gratis buat Inez”. “Mau di lesin
juga toh”. “Gak kok om, becanda, siapa yang mo bayarin?”. “Buat abege
secantik kamu gratis deh”. Dia duduk disofa dan menarik tanganku untuk
duduk disebelahnya. Sofa masi lebar tapi dia menarik aku duduk merapat
ke dia. Ketika kulirik, dia lagi memelototi pahaku dari dekat, terdengar
napasnya memburu, aku pun semakin senang saja. Pura-pura aku menggaruk
pahaku dan selangkanganku supaya dia makin terangsang. “Napa, banyak
nyamuk ya”. “Gak kok”. “Tu garuk2, diselangkangan lagi”. “Gatel aja,
alergi ma om kali”, jawabku becanda. “Wah kalo alergi kudu aku yang
ngegarukin, biar alerginya ilang”. “Katanya mo ngasi les ke Inez, kok
sekarang mo ngegarukin Inez”. “abis kamu sexy banget si, padahal masi
umur abege banget ya”. “mangnya napa kalo Inez sexy?” “Ya aku napsu
lah”. Wah kliatan aslinya sekarang dia, rupanya dia sungkan ma kerabatku
makanya sok cuek. Aku ngerti napa kok dia dateng sore ini, sengaja
pengen ngegelutin aku kayanya, hihi geer ya.
tanganku masih dipegangnya, telapak tanganku diremasnya. Tangannya mulai
meraba lenganku dan mengelus elusnya, enganku dielusnya naik ke atas
sampai belahan ketekku dan mulai diciumnya pundakku. Aku terdiem
ngerasain, elusannya makin nikmat kurasakan dan terangsang aku
dibuatnya. Karena aku diem, dia makin berani, dia mulai mencium belakang
ketekku dan dia coba mengangkat tanganku supaya dia dapat mencium
ketekku. ”oh oh geli om, jangan”, desahku kegelian. dia tetap memaksa
mengangkat tanganku lalu ketekku diciumnya dibenamkannya hidungnya
dalam-dalam sambil menghirup aroma ketekku. ”Nez, harum lo ketekmu dan
mulus lagi, aku senang sama ketekmu”, rayunya sedangkan aku kegelian dan
terangsang, enak juga ketekku diciumnya.
Dia tak puas-puasnya terus mencium ketekku. ”sudah dari pertama ketemu
kamu aku pengen merasakan ketekmu, aku terangsang kalau sedang lihat
ketekmu” katanya lagi. Dia mulai meraba raba toketku yang tak pakai bh
dan diciumnya leherku pipiku terus kebelahan dadaku,aku menggelinjang
nikmat dan menahan geli. Terus dia mencium toketku yang masih terbungkus
baju, lalu tangannya lewat bawah bajuku mulai masuk ke arah toketku dan
dia meremasnya langsung, diremasnya makin kuat dan aku merasa
kesakitan. “Jangan keras2 dong om, atit”, desahku manja. “Abis aku gemes
ngeremes toket kamu”. “Kan kecil om”. “Tapi proporsionallah ma badan
kamu yang imut ngegemesin”. “Tapi napsuin kan…” “Banget”. ”Aahh…om om
geli aku, sudah…sudah…geli om!” desahku mengerang nikmat. Mendengar
eranganku dia makin bernapsu meremas toketku kiri dan kanan. Napasnya
makin memburu dan dia mencium pipiku. Diciumnya terus pipiku dan aku
makin pasrah saja, bibirku mulai dikecupnya dan dilumatnya. aku pun tak
tahan membalasnya. Lidahku dilumatnya. Tanganku merangkul erat di
belakang kepalanya. Aku dan dia makin napsu sambil satu tangannya meraba
raba paha bagian dalam hampir dekat selangkangan dan cdku. “Kamu dah
pinter banget ciuman Nez”. “He eh”, cuma itu yang keluar dari mulutku,
napsu mulai menguasai aku.
“slangkangan kamu napsuin deh Nez, aku jilat ya”. Aku kebelet pipis
rasanya. "om Inez pipis dulu, kebelet banget nih!”. Di kamar mandi
kulihat cdku sudah banyak cairan nikmatku, memekku kusabuni sampai
bersih biar nanti kalau dicium wangi baunya. Aku pun tak pakai cd lagi.
Cd kukantongin ja. Ganti dia sekarang mau pipis. Ketika dia kembali ke
sofa, aku disuruh duduk di pangkuannya dan tanganku disuruh merangkul
pundaknya karena dia mau mencium ketekku. Terasa kontolnya tegang dan
hangat tertekan bokongku, enak juga dipangku, terasa kontolnya berdenyut
di bawah memekku. ketekku diciumnya dan dibenamkannya hidungnya
dalam-dalam sambil menghirup aroma ketekku yang harum. Dia sungguh
menikmati kelembutan dan harumnya ketekku. “Ketek kamu lembut dan
merangsang sekali deh”. . Aku juga menikmati rangsangan ini dan senang
ketekku dicium ciumnya sambil tangannya mulai meraba raba selangkanganku
lagi, nyelip ke balik celpenku dan menyentuh tepi memekku yang sudah
tak ber cd. “Kamu dah napsu banget ya Nez, sampe cd kamu lepasin, biar
gampang aku kilik2 ya”. Aku tersipu mendengarnya. Perasaan geli
bercampur nikmat ketika selangkanganku dielus elusnya dengan lembut.
kubuka kakiku supaya dia bisa lebi leluasa meraba memekku. kuarahkan
tangannya ke memekku, lalu dirabanya dan dielus elus, aku menggelinjang
keenakan dan tak sadar aku mendesah sambil pantat kugoyang goyang makin
menekan kontolnya. Tangannya mulai meraba itilku dan ditekannya sambil
dipilin pilin geli. Jarinya mulai meraba bibir dalam memekku yang
semakin basah, aku makin menggelinjang dan mendesah nikmat. “Aahhh…om,
enak om cepet dimasukin om aaahh…aahh” aku mendesis keenakan sambil kaki
kurapatkan dan kubuka menahan kegelian di memekku. ”Nez, enak ya, sudah
mo keluar ya, mau aku jilat memeknya, boleh ya?” bisiknya di telingaku.
Mendengar bisikannya aku makin tak tahan lalu kulumat bibirnya dan
lidahku diisep nya. Tangannya tak masuk-masuk ke memekku hanya meraba
raba bibirnya dan itilku. Lalu aku disuruh turun dari pangkuannya dan
duduk di sofa dan dia duduk di bawah mau mencium dan menjilat memekku.
aku malu memekku sudah basah lagi dan banyak cairannya, ”om Inez cebok
dulu ya, memek Inez basah”. “Gak usah Nez, yang basah gitu lebi napsuin
aromanya” Kakiku dibukanya satu dinaikkan ke sofa sekarang memekku
terasa terbuka lebar tapi masih pakai celana. Diciumnya pahaku kiri
kanan terus paha bagian dalam dekat selangkanganku. Aku makin merinding
nikmat dan merintih keenakkan. Nikmat rasanya selangkanganku kena
hembusan napasnya, selangkangankudiciumnya lama sekali. “sejak ketemu
kamu pertama kali aku dah ngarepin kesempatan kaya gini nez”. “Inez juga
suka kok ma om, tapi omnya acuh gitu”. “Ya belon saatnya lah ketika
itu, kan ada kerabat kamu”.
celanaku dibuka ritslutingnya dan diturunkan sampe ke dengkul. aku
mengangkangkan kakiku sehingga memekku lebi bebas menantang untuk dicium
dan dijilatnya. Dipandangnya dengan napsu memekku yang diliputi bulu2
alus, mengairahkan untuk dijilat, lalu mulai diciumnya. hidungnya masuk
kesela sela bibir memekku sambil digesek gesek naik turun. Aku
menggelinjang geli dan nikmat. “oh enak sekali…dijilat sekarang dong om”
pintaku merajuk kepingin lidahnya bermain di dalam memekku. Tapi dia
masih asik mencium memekku, tak puas-puasnya dia mereguk aroma memekku.
”Nez, memek kamu harum dan hangat, aku senang bisa cium memekmu,”
katanya membuatku makin terangsang saja. Lalu dia mulai menjulurkan
lidahnya dan disapunya bibir memekku. itilku dikulumnya. Sungguh nikmat
rasanya mau pipis rasanya. memekku berdenyut, lidahnya mulai masuk ke
dalam memekku, aku mengangkat pantatku supaya makin dalam lidahnya
masuk. aku makin menggelinjang dan merinding seluruh tubuhku merasakan
kenikmatan ini. memekku makin basah karena banyaknya cairan yang keluar
dan makin diisepnya cairan memekku dan direguknya dengan nikmat. “Gurih
banget rasanya Nez”. Tak puas-puasnya diamenjilati memekku. Aku pun
makin mengelinjang, pahaku mengapit kepalanya saking tak tahannya dan
aku orgasme, langsung disedotnya cairanku. “Om baru dijilatin ja dah
nikmat gini ya, palagi kalo….” “Kalo apa Nez”. “Kalo om masukin”.
memekku terasa panas dan agak perih sedikit.
Setelah puas melumat memekku, aku disuruhnya meremas remas kontolnya,
ganti dia duduk di sofa aku duduk di sampingnya sambil meremas remas
kontolnya tapi masih diluar celananya. Terasa sudah tegang dan besar.
Dia mendesah desah, “enak Nez, pinter kamu”. Kepingin aku melihat
kontolnya dan meremasnya langsung, kumasukkan tanganku ke celananya dan
kulepas berikut cdnya. Kontolnya besar, kepalanya seperti helm tentara
dan berwarna keunguan, kulitnya agak coklat tidak hitam. kuremas dan
kukocok pelan. “Om gede banget kontolnya”. Kontolnya terasa hangat di
tanganku, lubangnya kuraba terasa basah dan dia makin mendesah keenakan.
Akupun ikut terangsang dan memekku terasa berkedut kepingin dimasuki
kont0l gedenya.
“Diemut dong Nez”. Kujilat kepala kontolnya, terasa asin. Kocokan
tanganku jalan terus, pelan kumasukkan kepala kontolnya ke mulutku dan
kuemut pelan, dia menggelinjang keenakan, “Nez nikmat banget emutanmu”.
lidahku menjilat jilat kepalanya, kulumat dengan bibirku dan ku keluar
masukin sambil disedot dan kuputar putar. Dia mengelinjang dan mendesah,
“gila nikmatnya”. Disuruhnya aku berhenti karena mau orgasme tapi aku
tetap mengemutnya supaya aku dapat merasakan orgasmenya di mulutku.
Kontolnya makin tegang dan panas berdenyut, dia makin menggelinjang dan
mendesah dan akhirnya terasa pejunya menyemprot dalam mulutku, terus
kusedot supaya tuntas keluarnya. ”Aduh Nez, enak sekali emutanmu sayang,
nikmat sekali”.
Dia mencium pipiku dengan sayang, kubalas dengan rangkulanku. bibirku
dilumatnya, lidahku diisepnya. Sambil lidahnya masuk kumulutku mencari
liurku lalu diteguknya dengan napsu, terasa kontolnya sudah tegang lagi.
“Om kuat amir, baru ja ngecret dimulut Inez dah ngaceng lagi”. “pengen
ngecret di memek kamu soale Nez, bole kan”. kuraih kontolnya dan kuremas
remas. Dia kembali mencium ketekku. Hidungnya dibenamkan menikmati
aroma ketekku yang lembut tak berbulu. Aku menggelinjang kegelian
nikmat, lalu tangannya mulai meraba raba pahaku terus naik membelai
selangkanganku. ”Om ayo om ngentot di kamar Inez ya, Inez pengin
ngerasai kont0l om”. Dia segera merapikan celananya, akupun juga. Kami
berjalan menuju ke kekamarku di bagian belakang rumah.
Kuajak dia masuk kamarku dan aku merebahkan di tempat tidur dengan kaki
kubuka lebar menantangnya. Dia mulai mencium pahaku dari bawah sampai
naik ke selangkanganku. Diciumnya dengan napsu selangkanganku digesek
geseknya hidungnya ke selangkanganku sambil menghirup aromanya yang
katanya amat mengairahkan. “aku lepasin ya celana kamu”, katanya sambil
melepas kancing celana pendekku, menurunkan ritsluitingnya dan
meloloskannya dari tubuhku. Kuangkat pantatku supaya celanaku gampang
dilepas. Diciumnya dan dibenamkan hidungnya ke memekku seraya menghirup
aroma nya. “Jembut kamu alus ya Nez. Eemmm…emmm, enak dan wangi hangat!”
katanya sambil kembali mencium memekku. hidungnya masuk ke belahan
memekku tak perduli sudah banyak lendirku makin bernapsu dia
menciumnya.”Memek kamu rapet banget Nez”. lidahnya kembali menjilat
jilatnya. ”ooooh ommm eenaaak, jilat terus ooh!!” aku meracau keenakan.
Mulai lidahnya menjilat dari bawah dekat anusku. “Aaw…aw…geli ah om!!”
aku kegelian kena lidahnya terus menelusuri belahan memekku, ke bawah
lagi makin dekat anusku naik lagi sambil bibirnya melumat bibir memekku.
Nikmat sekali, sekarang anusku dijilat jilatnya lidahnya bermain main
lama di sana. Serasa melayang aku kegelian dia tak merasa jijik menjilat
anusku. Jilatannya menyebabkan aku makin mendesah keenakan. Kakiku
kupegang rapat nempel di dadaku sehingga memekku makin menonjol dan
merekah lidahnya mulai masuk dan menjilat jilat di dalam, lendirku makin
banyak keluar. Pantatku diganjalnya dengan bantal supaya aku tak capek.
lendirku yang makin banyak keluar diisepnya sampai habis.
Sekarang dia mau aku mengemut kontolnya lagi. dia naik dan mengangkangi
kepalaku. diganjalnya kepalaku dengan bantal. Kujilat kepalanya dulu dan
lobang kencingnya dia meringis kegelian kena jilatanku. Kemudian kuemut
emut kontolnya dengan lahap, kuurut dengan bibirku sambil lidah ku
menjilat jilat, kukocok dengan tanganku pelan supaya dia tambah enak.
Terasa kontolnya makin keras. Lalu aku minta gaya 69 saja karena memekku
kepingin dijilati lagi. Kami memutar badan sehingga memekku sekarang
berada dimukanya, dia segera melakukan tugasnya dengan lidahnya
sementara aku trus ja nyepongin kontolnya. “Dah dulu Nez, masak aku
ngecret lagi dimulut kamu”. Dia melepaskan bajuku dan bajunya, kami
sudah bertelanjang bulat diranjangku.
Aku minta sekarang dia menusuk memekku dengan kontolnya karena memekku
sudah tak tahan gatalnya. Aku telentang dan kubuka kakiku lebar-lebar
sambil mendesah. “Ayo om…entotin Inez, udah gak tahan nih!!“ aku memohon
dengan sangat. Diapun naik keatasku sambil mengarahkan kontolnya ke
memekku. Kontolnya digesek gesek ke bibir memekku dan mulai masuk
pelan-pelan kepalanya. Dia mulai memasukkan kontolnya yang besar itu ke
memekku. Pantatnya semakin didorong2, sampai aku merem melek keenakan
ngerasain memekku digesek kontolnya. Dia mulai menggerakkan kontolnya
keluar dan masuk dimemekku yang sempit itu. “Wuah Nez, sempit betul
memekmu”, dia menggumam tak keruan. Aku mulai merasakan nikmat yg luar
biasa. Secara naluri aku gerakkan pantatku kekanan dan kekiri, mengikuti
gerakan kontolnya yang keluar masuk, wuihh tambah nikmat. Kulihat
wajahnya menikmati sekali gesekkan kontolnya di memekku. Tubuhnya yang
berada diatas tubuhku bergoyang-goyang maju mundur, dia memperhatikan
kontolnya sendiri yang sedang keluar masuk di memekku. Kakiku kunaikkan
ke pinggangnya, pantatku kunaikan supaya aku bisa menekan kontolnya
makin masuk. Blees aw aw enak sekali terasa memekku sesak dimasuki
kont0l besarnya. aduh enaknya, terus makin masuk kontolnya sampai
tinggal pangkalnya.
Selang beberapa saat, dia mengajak ganti posisi, aku pasrah aja. Aku
disuruhnya nungging, dan dia menyodokkan kontolnya dari belakang ke
memekku. Enngghh…” desahnya tak keruan. Sambil menggoyang pantatnya maju
mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, aku merasa nikmat yang
luar biasa. Tidak tahu berapa lama dia menggenjot memekku dari belakang
seperti itu, makin lama makin keras sehingga akhirnya aku nyampe, “Om,
enjot yang keras, nikmat sekali rasanya”, jeritku. Dia mengenjot
kontolnya lebih cepat lagi dan kemudian pejunya muncrat didalam memekku
berulang-ulang, banyak sekali. ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ Aku
merasa memekku agak membengkak akibat disodok oleh kontolnya yang besar
itu.
Setelah istirahat beberapa saat, dia bertanya padaku “Gimana Nez? enak
kan?”. “Enak sekali om, rasanya nikmat sekali, memek Inez sampe sesek
kemasukan kon tol om, abis gede banget sih”, jawabku. Dia mencabut
kontolnya yang sudah lemes dari memekku. kontolnya berlumuran pejunya
dan cairan memekku. Mungkin saking banyaknya ngecretin pejunya
dimemekku. Aku yang kelelahan hanya terkapar di ranjang. Tak lama
kemudian aku tertidur.
Ketika aku bangun, hari udah gelap. Dia gak ada, segera aku kekamar
mandi. keluar dari kamar mandi, dia masuk kamarku dengan membawa
bungkusan. “Ni aku beliin nasgor, sukakan?” “Om tau aja kalo Inez
laper”. “Ya laperlah, dah kerja keras gitu, kalo gak diisi ntar gak bisa
ke ronde brikutnya lagi”. Waduh, dia blon puas ngentotin aku. Ya gak
apalah, soale nikmat banget dientot ma kont0l gede si om. Kami segera
melahap nasi goreng yang dibelinya, dia juga membeli teh kotak untuk
kami minum. Dikamarku kalo air putih aja si ada dispensernya. Nasi
goreng yang dia beli porsinya gede banget, ampe aku kenyang banget
jadinya. “Om kena penyakit orang kaya neh”. “Paan tu?” “Abis makan
ngantuk”. “Ya mandi ja dulu biar segeran”. Kami masuk ke kamar mandi.
Dia memelukku. Hebatnya kontolnya udah ngaceng lagi. “Om, gak puas2nya
si ngentotin Inez, tu kont0l om dah ngaceng lagi”. Dia diem, tapi
tangannya meremas2 toketku. Leherku diciuminya dengan penuh napsu. Itu
membuat napsuku juga bangkit dengan cepat.
Dia segera duduk di toilet dan aku dipangkunya dalam posisi
memunggunginya. Kuarahkan kontolnya ke belahan bibir memekku. Dengan
menggunakan tanganku, kugesek-gesekkan ujung kontolnya ke belahan bibir
memekku. Kutempelkan ujung kontolnya ke ujung itilku dan
kugesek-gesekkan naik turun. Kini memekku kembali mengeluarkan cairan
bening. Kemudian kontolnya yang sudah ngaceng keras kembali
dimasukkannya ke dalam memekku. Awalnya agak sulit juga kontolnya masuk
kedalam memekku. Tetapi dengan sedikit bersusah payah akhirnya ujung
kontolnya berhasil menyeruak ke dalam memekku yang kubantu dengan
sedikit menekan badanku kebawah, dan kuangkat kembali pantatku hingga
lama kelamaan akhirnya berhasil juga kontolnya amblas semua ke dalam
memekku. Dengan posisi begini membuatku harus aktif mengocok kontolnya
dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali pantatku, sehingga memekku
bisa meremas dan mengocok-ngocok kontolnya. kontolnya terasa sekali
menggesek-gesek dinding bagian dalam memekku. Saat aku duduk terlalu ke
bawah, kontolnya terasa sekali menusuk keras memekku, nikmat yang
kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi. memekku semakin
lama semakin basah sehingga keberadaan kontolnya dalam memekku sudah
tidak sesesak tadi. Kini aku pun sudah tidak kuat lagi menahan napsuku.
Aku tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan pantatku seperti tadi,
kini aku hanya bisa terduduk dalam posisi kontolnya masih tertancap di
dalam memekku. Kugoyang-goyangkan saja pantatku sambil duduk di
pangkuannya, persis seperti penyangi dutdang menggoyangkan pinggul dan
pantatnya. Kedua tangannya sedari tadi asyik meremas kedua toketku.
Pentilku dicubit dan dipilin-pilinnya sehingga menimbulkan sensasi
tersendiri bagiku. Dia rupanya tidak mampu bertahan lama merasakan
goyang dutdang yang kulakukan. “Aduuh..! Nez, hebat banget empotan memek
kamu! Aku hampir ngecret nich!” serunya sambil tetap memilin pentilku.
“Kita keluarin sama-sama yuk!” sahutku sambil mempercepat goyanganku.
Dia rupanya sudah benar- benar tidak mampu bertahan lebih lama lagi
hingga didorongnya aku sedikit ke depan sambil dia berdiri, sehingga
posisiku menungging membelakanginya sambil berpegangan ke wastafel,
tetapi kontolnya masih menancap di dalam memekku. Dia berdiri sambil
mengambil alih permainan, dia mengocok-ngocokkan kontolnya keluar masuk
memekku dalam posisi doggy style. “Aa.. Aacch!” kini giliranku yang
menyeracau tidak karuan. Aku merasakan kedutan-kedutan di dalam memekku,
terasa sekali semburan hangat yang menerpa dinding memekku, pejunya
rupanya langsung muncrat keluar memenuhi memekku. Bersamaan dengan itu,
aku pun mengalami hal yang serupa, kurasakan kedutan memekku
berkali-kali saat aku nyampe. Kami nyampe dalam waktu hampir bersamaan
hingga memekku kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, saking
penuhnya sehingga tidak tertampung seluruhnya. Cairan kami yang telah
tercampur itu, meleleh keluar melalui celah memekku dan merembes keluar
hingga membasahi perutku karena posisiku masih setengah menungging saat
itu. dia juga memejamkan matanya keenakan kontolnya merasakan kehangatan
memekku. “Nez enak banget deh nonok kamu, peret banget”, bisiknya
sambil dia melumat bibirku “Abis kont0l om gede banget si, Inez juga
nikmat banget om, sesek rasanya nonok Inez kemasukan kont0l om, kerasa
banget deh gesekannya”. Kami pun melanjutkan mandi bersama-sama. Setelah
selesai mandi dan mengeringkan tubuh kami masing-masing dengan handuk.
Malem itu dia gak pulang, dia membawaku berkali2 mereguk kenikmatan
bersamanya. Staminanya luar biasa sehingga dia bisa berkali2 menggocek
memekku dengan kontolnya sampe aku berkali2 nyampe. “Om kuat amir si,
bisa berkali2 ngentotin Inez terus, Inez lemes banget deh”. “Tapi nikmat
kan”. “Banget”. Sungguh kenikmatan yang melelahkan.
No comments:
Post a Comment