Thursday 31 May 2018

Om bule

Jumat siang abis pulang sekolah aku iseng aja ke mal deket kos ku. Muter2 gak da tujuan terus aku mampir ke booth joghurt, aku beli satu dan kunikmati dipojokan. Siang itu booth joghurt sepi. Aku menikmati joghurtku sambil melamun, tiba2 ada yang menyapa, "May I join you". Aku kaget dan memandang sosok yang berdiri depan mejaku. Bule ganteng banget. Aku ngangguk aja. "Thank you, I'm John", katanya lagi sambil duduk dan menjulurkan tangan. Kujabat tangannya dan kujawab, "Inez". "Can you speak English". "a little". "At least you can understand what I mean". Trus dia cerita kalo dia baru ja nyampe dan tinggal di hotel diatas mal itu. Dia iseng makanya dia muter2 di mal kaya aku juga. Dia bilang tertarik ma aku makanya dia join mejaku. Selera bule memang aneh, kerna sesama bule prempuan biasanya serba besar dan kulitnya putih, makanya dia nyari kalo gak yang kulitnya gelap ya yang imut kaya aku gini. "I like you, so cute", aku cuma senyum ja, gak tau mo jawab apa soalnya. "I look for cute girl like you to accompany me at my hotel. Would you like to join me to my hotel room". Wah, kaget juga ditanya kaya gini. Kata temenku kont0l bule panjang gede. kesempatan ni buat ngerasain kont0l bule, mo ngapain lagi kan kalo gak ngentotin aku di kamarnya. Kerna aku terdiam, dia nanya lagi, "So you like it or not". Aku akhirnya ngangguk aja. "Do you want something to eat". Memang si aku blon makan siang tapi dah kenyang diganjel ma segelas yoghurt, tapi ditraktir ya ku mau aja, makanya ku ngangguk. "CAn you tell me which Indonesian food nice to eat". Wah susah ni jawabnya, kujawab sekenanya, "Most of Indonesian food are spicy. You like spicy food". "Let's browse first". Dia gandeng aku keliling food courtnya. Dia nanya ini itu, ku jawab sebisanya, akhirnay dia pesen nasi goreng aja, ku bilang ma yang jual jangan pedes sama sekali. Kayanya nasi goreng enak juga, makanya kupesen 2. Dia bayarin makanannya. Trus dia pesen minumnya, kebetulan deket booth nasigor ada yang jual macem2 minuman, dia ngerti kalo soal minuman. Makanya dia beliin aku sekalian. Kubilang ma dia kalo aku suka minuman apa aja, jadi dia beliin sesuai selera dia. Sambil makan dia nanya2 soal aku, dia yang aktif karena Inggrisku kan payah, ya kujawab sebisanya. Selesai makan dia bilang, "Ok let's go to my room now". ngeLewatin booth yang jual snack dia beli beberapa snack yang dia suka dan beberapa minuman kaleng. Ku bilang ku gak suka alkohol, makanya dia beli soft drink aja.

aku digandengnya menuju ke lift. Dia nenteng kantong plastik yang isinya snack dan minuman kaleng yang dia beli tadi. Liftpun meluncur ke atas menuju lantai dimana kamarnya berada. Kamarnya ukuran standard aja, tempat tidur besar, credenza dengan tv plasma besar, seperangkat sofa dan lemari pakean yang masuk ke tembok. Kamar mandinya minimalis tanpa bathtub, hanya shower yang dilingkari dengan shower curtain, wc dan wastafel dengan seperangkat handuk dan toileteries. Dia masukin soft drink yang dia beli ke lemari es. dia tersenyum memandangku, "Inez, you are so cute and pretty". Mendadak dia memeluk aku dan mencium bibirku. aku kaget, secara reflex aku memberontak tapi dia mengunci aku dalam pelukannya sehingga aku terdiam merasakan bagaimana bibirnya dengan lapar mengulum2 bibirku. Gesekan kumisnya ke idung ku memberikan sensasi sendiri. Pelan2 timbul gairah pada diriku selama dia mengulum2 bibirku. aku merangkul lehernya sehingga dia makin seru aja menciumku. dia melepaskan bibirku, mengelus2 pipiku dna kemudian mencium bibirku lagi. kali ini aku menyambut ciumannya. bibir kami saling mengemut, lidah kami saling berbelit didalem mulutku. Tangannya mengelus2 punggung dan meremas pantatku, dia menekan badanku ke badannya. Terasa ada yang menonjol diselangkangannya. "Already hard?", bisikku ketika dia melepaskan bibirku. Dia hanya tersenyum, aku menyenderkan kepalaku ke dadanya yang bidang, dia mengelus2 rambutku. Dia kembali memeluk dan menciumku, romantis sekali. Aku dah terlena karena aksinya itu. "Let's take a bath first".

aku menurut aja ketika dia menggandeng aku ke kamar mandi. Dia melepaskan pakean luar ku sepotong2, dia terbelalak ketika melihat aku cuma pake daleman yang model bikini, tipis lagi. "Wow so sexy", katanya memuji. Aku hanya tersenyum mendengar pujiannya. Dia melepaskan bajunya. dadanya bidang dan sedikit berbulu, menambah kegantengannya. Dia lalu melepas celana panjangnya, tinggal cd aja. Kontolnya kliatannya besar. Ketika cdnya udah dilepas dia memegang kontolnya dengan tangan kiri dan tangan kanannya memegang tangan kiriku. Aku melihat kon tol si bule dengan kepala kon tol seperti topi baja. "You want to touch it", tanyanya. Aku masih terpaku melihat kon tolnya. Aku memang pernah denger, katanya kont0l bule tu besar2, tapi ku gak nyangka besarnya kaya gini, ini mah bukan besar lagi, besar banget, mana panjang lagi. Dia langsung mencium pipiku perlahan. Karena aku masih diam saja maka wajah aku dipegangnya dan dia mencium bibirku dengan perlahan. Aku membalas ciuman itu dengan membuka bibirku, serta merta dia melumat bibirku dan memasukkan lidahnya. "Emmhh.." desahku perlahan. "You like it?" bisiknya di kupingku. Aku hanya mengangguk.

Melihat reaksi positif dari aku, tangan kiriku diarahkan untuk memegang kontolnya. Walaupun belum keras tapi sudah berdiri tegak, kon tol itu berikut biji pelernya yang ditutupi jembut lebat. Aku mulai memegang kontolnya dan ternyata walaupun masih lemas jari telunjuk dan ibu jariku tidak dapat bersentuhan (membuat bentuk huruf O). Hal ini membuat aku penasaran ingin melihat kalo udah ngaceng, "So big.." desahku dengan suara parau. Kemudian dia sambil mencium dan menggerakkan tanganku maju mundur, dia minta dikocokin rupanya. Aku menuruti permintaannya dan perlahan jariku mulai mengurut ke atas dan ke bawah, dan dalam relatif singkat kontolnya tersebut ngaceng dengan kerasnya di tangan aku. Panjang dan besar sekali. "Emmhh.. akhh.." desahnya.

Sementara aku terus mengocok kontolnya, dia pun dengan nafsunya mengulum bibirku dan jemarinya dengan cepat membuka ikatan braku. Dengan sigap dia langsung meremas toketku yang telah mengeras. "Akhh..." desahku menggelinjang. Bibirku dilepasnya dan mulutnya langsung mendekat ke dadaku sambil terus meremas perlahan. Pentilku yang imut dihisap sambil dijilat, toketku berganti-ganti diremasnya sehingga, "Akhh.uuff.." erangku keenakan. Wajahku sudah menengadah ke atas dengan posisi pasrah, sementara tangan kiriku terus mengocok kon tolnya yang besar dengan makin cepat, kadang-kadang kuremas kon tol itu dengan kuat karena aku sudah tidak bisa menahan rangsangan yang ada pada sekujur tubuhku. "Ooohh.. ." desahku keenakan. Tangan kananku menekan kepalanya ke dadaku sementara tangan kiriku sudah tidak beraturan mengocok kon tol besarnya.

Dia segera membuka ikatan cdku sehingga menyembullah pahaku dan gundukan memekku yang ditutupi oleh jembut hitam alus. dia mengusap pahaku. "Ahh.." aku mendesah keenakan sambil menggelinjangkan pinggulku dan merenggangkan pahaku ketika jari-jarinya itu mulai merayap perlahan, mengelus dan menekan sekitar atas memekku yang ditumbuhi jembut dan menyebarkan aroma yang khas. "Emmhh.." kembali aku mendesah sambil mengerakkan pinggulku ke kiri dan ke kanan. Jarinya mulai menyentuh belahan memekku dan mengusap perlahan terus dari atas ke bawah. Belahan memekku sudah terlihat basah dan menjadi licin dan makin menyebarkan aroma yang membuat dia dan aku menjadi makin terangsang.

Aku sudah melepaskan kontolnya dan kedua tanganku terkulai lemas meremas kepalanya, kadang-kadang mengusap punggung nya. Dia sabar sekali, sementara tangan kiri terus membelai belahan memekku, tangan kanannya meremas toketku, sementara itu mulutnya menghisap pentilku yang telah mengeras serta menjilati permukaan toketku atau mengulum bibirku. Kurang lebih 20 menit dia telah merangsang sekujur tubuhku. Dia dengan leluasa menggerayangi sekujur tubuhku. Aku hanya tersenyum puas dan pasrah diraba dan diremas si bule. Dia pun menciumi seluruh tubuhku yang telah polos, bahkan sampai ke punggung pun dia ciumi dengan penuh gairah. Sungguh sensasi luar biasa.

Dia mengajakku kembali ke kamar dan membaringku aku ditempat tidur. Gak jadi deh acara mandinya, masih ada acara laen yang lebih urgent rupanya buat dia. Dia terus membelai belahan memekku tanpa dia berusaha memasukkan jari tengah tersebut ke dalam memekku yang telah terpampang dengan pasrah. Sementara aku telah dalam posisi setengah rebahan dengan kaki terbuka mengangkang. Dia melihat aku sudah pasrah dan seluruh badanku bergetar menahan napsuku yang berkobar2.

Segera dia merubah posisi badannya menghadap ke aku. Dia berlutut di depanku yang telah mengangkangkan kakiku sehingga posisi badannya sekarang telah berada di antara kedua kakiku yang mengangkang lebar dan memekku yang telah terlihat jelas telah basah. kon tolnya yang benar-benar luar biasa besarnya telah berada di depan permukaan nonokku. "Slowly please", bisikku. "Yes I will, you must try it", jawabnya sambil mulai mengarahkan kontolnya ke memekku yang telah terbuka sedikit akibat jari-jarinya yang terus membelai belahan memekku. Dia hanya menggesek2kan kepala kontolnya di memek dan itilku sambil menjilati sekitar kupingku. Aku yang keenakan lalu membiarkan dia melanjutkan aksinya, dengan menjepit pinggangnya dengan kedua kakiku, aku melihat kontolnya yang besar itu ditempelkan tepat di belahan memekku yang telah basah. Aku merasa kontolnya mulai secara perlahan menggeser di belahan memekku.

"Oohh..Uuuff.." desahku keenakan. "You like it baby", katanya sambil mempercepat gesekan di belahan memekku. Posisi kakiku telah mengangkang dengan lebar membuat dia lebih leluasa menggerakkan dan kadang mendorong kontolnya ke depan sehingga lebih menekan dan menggesek belahan memekku.
Kulihat memekku telah terbelah bibirnya karena tekanan dan gesekan kontolnya, kepala kontolnya mulai secara beraturan menyentuh dan mendorong itilku. "Aahh..", desahku terus sementara tanganku telah berada di belakang punggungnya dan sambil menekan pantatnya. "Emh.. " erangnya menahan sesuatu. Aku tahu dia sudah ingin menerobos masuk ke dalam memekku tapi kerena aku tidak mengatakannya dia berusaha menahan keinginannya. "John.." aku bergumam, "Please do it". Aku mendorong dan menarik pantatnya sedangkan posisi kepala kontolnya sudah melewati itilku. Terlihat kontolnya mulai bergerak mengikuti arahanku, mencoba untuk terus menerobos liang memekku yang akan terasa sempit sekali untuk ukuran kon tol sebesar dia punya. Kepalaku sudah menengadah ke atas dengan mata terbelalak tinggal putihnya, sementara mulutku terbuka mengerang, "Ahh.." mulutku hanya menganga terbuka. Dia terus melanjutkan aksinya dengan posisi sama seperti sebelumnya. Terlihat kontolnya terus berusaha menekan memekku dengan kepala kontolnya yang besar itu, tapi dia menarik kembali ketika aku mulai seperti orang tercekik. "Uuff.. " desahnya sambil terus memajukan dan menarik pantatnya dan makin lama semakin cepat. Kepala kontolnya terus menekan itilku berulang-ulang kadang masuk kadang di luar bibir memekku. "Akhh.. engg.. aakhh" aku mencengkeram pantatnya kuat-kuat, badanku kelojotan dan bergetar seluruhnya di dalam pelukannya. Dia merasakan siraman cairan hangat dari dalam memekku yang terus mengalir membasahi batang dan kepala kontolnya, membuat kon tol itu menjadi mengkilap dan basah. "You come already baby.." desahnya dengan nafas berirama, nafasnya terdengar keras. "I like it John, very much..oohh", aku terus mengerang karena terus merasakan sundulan kepala kontolnya di dalam memekku .

Ternyata hanya sebatas leher kepala kontolnya yang terbenam di dalam memekku dan terasa terus menggesek dinding memekku. aku tersenyum puas melihat dia masih terus berusaha memberikan rangsangan di sekitar dinding memekku. dia melihat aku tersenyum dan ikut tersenyum puas. Dia mulai menghujamkan sepertiga kontolnya ke dalam liang memekku. Terdengar bunyi, "Sleepp..ahhkk.. brreet.." rupanya memekku terus semakin basah dan semakin licin untuk kontolnya yang terjepit di memekku. "Your pussy is so tight baby.." Dia penasaran sekali dengan memekku yang terlalu sempit. Gila memang, kontolnya yang besar itu berhasil menggelosor keluar masuk di memekku. Posisiku sudah ditindih oleh badannya. Sensasinya memang ruar binasa, memekku terasa penuh banget diganjel dengan kontolnya yang XL itu (bukan opsel lo yapi extra large).

Sementara dia menaik-turunkan pantatnya berirama. Kontolnya yang besar dan panjang itu sebagian telah keluar masuk di dalam memekku, sementara gerakannya makin lama semakin lincah karena memekku terus mengeluarkan cairan yang membuat kontolnya terus dapat menerobos dinding memekku. "Aakkhh..." aku kelojotan dihujami kontolnya walaupun belum semua kontolnya masuk menembus memekku. Aku terus meremas pantatnya dan kadang menekan pantat itu ke bawah. dia merem-melek keenakan. gerakan pantatnya menekan dua kali dan memutar dua kali, dia terus menekan agar kontolnya lebih masuk lagi ke dalam memekku.

Setelah 2 sampai 3 kali menekan kontolnya ke dalam, pada saat menekan terakhir pantat nya memutar ke kiri dua dan ke kanan dua kali. Aku sudah tidak sempat lagi bergerak, posisiku hanya mengangkangkan kaki lebar-lebar dan tanganku hanya dapat memegang punggungnya dan sekali menjambak rambutnya. Sementara nafasku tidak beraturan, yang ada hanya lenguhan dan lenguhan disertai erangan panjang. Dengan gerakan itu dia telah melakukan gerakan menghujam memekku yang sempit dan basah. Terlihat bibir nonokku tertarik keluar dan terdorong masuk mengikuti gerakan kontolnya.

Tiga puluh menit sudah lewat, keringat telah membasahi badan kami berdua. "Let's doggy." desahnya, lalu dia menarik kontolnya, terdengar bunyi "Plooff.." dan aku mengambil posisi menungging. Sesaat, memekkku terasa kosong. Bibir memekku dengan jelas telah terbuka sehingga terlihat cairan di pinggirannya. Dia mengambil posisi tepat di belakang pantatku. Setelah lima kali meremas bongkahan pantatku dengan penuh nafsu, sedikit demi sedikit dia mulai menempelkan kepala kontolnya dibelahan memekku dan terus menggesekkan kepala kon tol tersebut ke atas dan ke bawah belahan memekku. "Aahh..", desahku terpejam. setelah delapan gesekan naik turun, aku makin mendesah. dengan sedikit hentakan kepala kontolnya mulai menerobos dinding memekku.

Perlahan melakukan gerakan maju mundur dan makin lama semakin cepat. kontolnya sebagian sudah tenggelam di dalam memekku. "Ahhk...uuff.." dia mengeram dengan nafas yang memburu, begitu juga aku. Dia memegang pinggulku sambil mendorong kontolnya yang menghujam semakin dalam di memekku. "Hee.. aakhh.. okh.." nafasnya memburu dengan cepat sementara gerakan kontolnya di dalam memekku terus keluar masuk dan kadang berputar seperti mengebor memekku. "Akhh...." erangku. Dia terus menghujamkan kontolnya dalam-dalam ke memekku. Sementara aku hanya bisa mengerang dan menjerit ketika kepala kontolnya mentok di dinding rahimku. "I come again.." erangku terpejam.

Telah 20 menit dia memainkan kontolnya di dalam memekku, keringatnya telah menetes ke punggungku. Sementara dipunggungku telah terdapat lima bekas gigitannya, tiga di pundak dua di leher belakang. Sungguh buas si bule ini kalau sedang ngen tot, kadang-kadang tangannya meremas toketku dan menariknya ke bawah untuk memberikan memperkeras dorongan kontolnya. Aku benar-benar sudah lemas dan tidak bertenaga lagi. Kepalaku sudah rebah ke tempat tidur, sementara tangan terkulai lemas, rambut telah basah semua dan badanku telah bermandikan keringat. Dia terus melakukan gerakan sangat cepat menghentakkan kontolnya sampai berbunyi, "Ceplaak.. ceplakk.." supaya kontolnya masuk lebih dalam. Aku melakukan gerakan liar memutar pinggulku, "I will come again". "Me too, may I come inside your pussy". Dia tidak membutuhkan jawabanku rupanya.

Kami berdua nyampe bareng, terasa sekali semburan keras pejunya yang hangat dimemekku. Dia tersenyum puas sambil tangannya meremas toketku dan mulutnya mencium bibirku. Dia tetap dalam posisi memeluk aku sementara kontolnya pelan2 melemas dan terlepas. Lemas sekali, tapi nikmat. Setelah semuanya reda, Dia mengajakku masuk ke kamar mandi. Setelah selesai membersihkan badan, kami kembali ke kamar. Dia mengambilkan aku minuman dari lemari es. aku sangat menikmatinya. dia menemaniku berbaring di ranjang.

aku dipeluknya dari belakang dan diremesnya toketku dengan kuat. kontolnya terasa keras sekali, digesekkannya ke pantatku. "Wow already hard again. So soon" "I want do it again baby", jawabnya sambil terus meremas toketku. Pentilku diplintir2nya. Napsuku pun naik diperlakukan seperti itu. diremes2nya lagi toketku dengan penuh napsu. "Aaah", erangku makin terangsang. kontolnya yang besar sudah ngaceng dengan sempurna, mengangguk2 seirama dengan gerakan badannya.

Aku berbaring telentang. Paha kukangkangkan sehingga memekku yang berwarna merah merekah mengundang kontolnya untuk segera memasukinya. Dia mengurut kontolnya yang sudah ngaceng berat sambil sambil meraba dan meremasi toketku yang sudah mengencang itu. Aku menjadi makin bernapsu ketika dia meraba memekku dan mengilik itilku. Aku meraih kontolnya dan kukocok pelan. Memekku sudah mulai kuyup saking napsunya. Segera aku meraih kontolnya dan kuarahkan ke mulutku. Kujilati seluruh kontolnya dari ujung kepala sampai ke biji pelirnya tak lupa kukulum sambil sesekali di sedot dengan kuat. "Ufffffff ...", dia mendesah2. Karena aku sudah nafsu, dengan kuat kusedot ujung kepala kontolnya sambil sesekali menggunakan ujung lidahku memainkan lubang kencingnya.

Segera dia memposisikan dirinya supaya bisa menjilati dan menghisap memekku yang sudah terbuka itu. Ketika dia menjilati itilku aku mengelinjang kenikmatan sambil kepalanya kukempit dengan kedua belah pahaku, aku ingin agar dia lebih lama menjilati memekku. Dengan dua jari, jari tengah dan telunjuk dimasukkannya ke dalam memekku dan dikocok dengan lembut hingga aku mengerang-erang keenakkan. kontolnya kugenggam erat sambil terus menghisap-isap ujungnya. Cukup lama kami saling isap dan jilat. Kini dia terlentang di ranjang dan aku berada di antara ke dua paha nya. Aku mengisap dan menggigit kecil ujung kontolnya hingga dia kelojotan merasakan geli yang luar biasa.

Segera aja dia menarik kepalaku agar melepaskan kontolnya dari mulutku, dan kini aku direbahkan, lalu dia menghisap pentilku sebelah kanan sambil pentil yang satunya dimainkan dengan jarinya. Aku sangat menikmati permainan ini sambil tanganku mengilik sendiri itilku. Aku mengangkangkan pahaku dengan lebar dan setengah kuangkat agar lebih mudah aku memasukkan jariku. Kuarahkan kontolnya ke memekku. Sambil kutuntun dia memasukkan ujung kontolnya di memekku. Aku yang sudah sangat kepengen, sengaja mengangkat pantatku sehingga seluruh kontolnya masuk ke dalam memekku."Accchhhhhh..", desahku. Kali ini lebih mudah Penisnya masuk, memekku rupanya sudah menyesuaikan diri dengan kon tol extra largenya. Kedua paha kulingkarkan di badannya agar kontolnya tetap menancap di memekku. Dia menarik kontolnya sedikit keluar lalu dimasukkan dalam-dalam, ditarik lagi dimasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat aku mengerang-erang keenakkan, kini dengan ritme yang lebih cepat dia menekan sekuat tenaga hingga mulutku menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun karena nikmat yang kurasakan membuat aku hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan. Toketku bergerak naik turun seirama dengan kocokan kontolnya di memekku.

"I want to do WOT", pintaku. Tanpa menunggu jawabannya aku lalu kini berada di atas tubuhnya, kontolnya yang ngaceng itu kutuntun ke memekku, lalu dengan jeritan kecil "Aauuu.." seluruh kontolnya kini amblas masuk ke dalam memekku yang semakin licin itu. Kini aku sepenuhnya bebas menguasai kontolnya, seperti orang naik kuda semakin lama semakin cepat gerakanku sambil tangannya meremas kedua toketku. Aku tidak lagi bergaya seperti naik kuda, tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini aku menggesekkan memekku maju mundur sambil kuremas sendiri toketku hingga akhirnya aku mengejang-ngejang beberapa saat sambil menggigit bibir dan mata terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu, akhirnya aku terkulai di atas tubuhnya beberapa saat.

Segera dia meminta agar aku nungging, posisi doggie style adalah posisi kegemaran ku, segera aku berjongkok sambil membuka lebar pahaku hingga dia dapat melihat dengan jelas memekku. Kini kepala kontolnya diarahkannya ke memekku, dengan sekali dorongan, masuklah sebagian kontolnya ke dalam memek ku. Aku menjerit kecil. Aku memundurkan pantatku hingga amblaslah seluruh kontolnya ke dalam memekku. Dengan kuat dia mendesakkan seluruh kontolnya dengan irama yang beraturan hingga aku merasa kegelian lagi. Dia membasahi jari telunjuknya dengan ludah dan dibasahinya pula lubang pantatku dengan air ludahnya. Sambil terus menggoyang kontolnya di masukkannya jari telunjuknya ke pantatku hingga seluruh jarinya masuk, sambil menekan ke bawah hingga merasakan geseran kontolnya di dalam memekku. Aku bisa menikmati permainan ini, berulangkali aku memintanya agar lebih keras lagi goyangannya sambil memaju mundurkan pantatku. Dia mempercepat kocokan kontolnya sambil menekan kuat kuat jarinya yang ada di pantatku. Tak lama lagi, dia mengejang, "I'm coming", dan terasa semburan peju hangat di dalam memekku. Kontolnya berkedut menyemburkan pejunya berkali2. Sungguh nikmat permainan kedua ini, jauh lebih nikmat dari yang pertama. Setelah membersihkan badan lagi, kami berdua terkapar karena nikmat dan lelah, tak lama kemudian kami terlelap.

No comments:

Post a Comment